Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH EKOLOGI

“KEANEKARAGAMAN HAYATI DAN


EKOSISTEM DATARAN”

Disusun oleh kelompok 7 :


 Mia Hammidah
 Nuzul Citra Dewanti
 Putri Widiawati
 Qorry Afifah
 Raihan Walid Ramadhan
 Rohmah Saniyah

TINGKAT 1 D-III B

JURUSAN KESEHATAN LINGKUNGAN

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES JAKARTA II

TAHUN 2020
1
KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Allah SWT yang telah mempermudah kami dalam pembuatan
makalah Ekologi ini yang berjudul “Keanekaragaman Hayati dan Ekosistem Dataran”, hingga
akhirnya terselesaikan dengan tepat waktu. Kami juga mengucapkan terima kasih pada teman-
teman, dan keluarga yang telah mendukung kami.

Makalah ini telah kami susun dan kami selesaikan semaksimal mungkin, untuk itu
apabila kami masih terdapat banyak kesalahan dari segi penyusunan dan tata bahasa yang kami
gunakan, kami memohon maaf sebesar – besarnya. Untuk itu apabila teman– teman sekalian
memiliki saran dan kritik kami akan menerima dengan tangan terbuka.

Kami menyadari jika mungkin ada sesuatu yang salah dalam penulisan, seperti
menyampaikan informasi berbeda sehingga tidak sama dengan pengetahuan pembaca lain. Kami
mohon maaf yang sebesar-besarnya jika ada kalimat atau kata-kata yang salah. Tidak ada
manusia yang sempurna, kecuali Allah.

Demikian kami ucapkan terima kasih.

Jakarta, 16 Maret 2020

Penulis

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.................................................................................................................................2
BAB I PENDAHULUAN...........................................................................................................................4
1.1 Latar Belakang.............................................................................................................................4
1.2 Rumusan Masalah........................................................................................................................4
1.3 Tujuan..........................................................................................................................................4
BAB II PEMBAHASAN.............................................................................................................................5
2.1 Pengertian Keanekaragaman Hayati............................................................................................5
2.2 Ekosistem Dataran Rendah..........................................................................................................5
2.3 Ekosistem Dataran Tinggi............................................................................................................6
2.4 Ekosistem Dataran Tundra.........................................................................................................10
BAB III PENUTUP...................................................................................................................................14
3.1 Kesimpulan................................................................................................................................14
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................................................15

3
BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa yang dimaksud keanekaragaman hayati?
2. Bagaimana habitat makhluk hidup tingkat spesies,populasi dan ekosistem?
3. Apa yang dimaksud dengan Ekosistem dataran rendah, ekosistem dataran tinggi dan
ekosistem tundra?

1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui apa yang dimaksud keanekaragaman hayati
2. Untuk mengetahui habitat makhluk hidup tingkat spesies,populasi dan ekosistem
4. Untuk mengetahui apa yang dimaksud Ekosistem dataran rendah, ekosistem dataran
tinggi dan ekosistem tundra?

4
BAB II PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Keanekaragaman Hayati


Keanekaragaman hayati sekarang sering didefinisikan sebagai berbagai kehidupan
dalam gen, spesies dan ekosistem. [Menurut definisi Konvensi Keanekaragaman Hayati,
keanekaragaman hayati adalah variabilitas di antara organisme hidup dari semua sumber,
termasuk antara lain, darat, laut dan ekosistem air lainnya dan kompleks ekologi yang
mereka adalah bagian; mencakup keanekaragaman di dalam spesies, antara spesies dan
ekosistem.

2.2 Ekosistem Dataran Rendah


Dataran rendah adalah hamparan luas tanah dengan tingkat
ketinggian yang di ukur dari permukaan laut adalah relatif rendah
(sampai dengan 200 m dpl). Istilah ini diterapkan pada kawasan
manapun dengan hamparan yang luas dan relatif datar yang
berlawanan dengan dataran tinggi.

Suhu udara di dataran rendah, khususnya untuk wilayah Indonesia


berkisar antara 23 derajat Celsius sampai dengan 28 derajat Celsius
sepanjang tahun.

Dataran rendah merupakan wilayah yang sering dijadikan tempat


tinggal bagi sebagian masyarakat Indonesia, karena suhu di dataran
rendah cukup nyaman karena tidak terlalu dingin seperti di dataran
tinggi, dan tidak terlalu panas seperti di pesisir. Di dataran rendah
memiliki beberapa ekosistem diantaranya :

1. Ekosistem Hutan Bakau

Hutan bakau terdapat di daerah pasang-surut yang berlumpur,


vegetasi berupa Rhizophora (pohon bakau), Avicennia (pohon api-api),
Sonneratia (perepat) dengan akar napas dan akar tunjang. Vegetasi
berupa tumbuhan bakau, kira-kira ada 95 jenis dan umumnya terdapat
di daerah payau. Hewan yang ada berupa Mollusca, kepiting, dan ular

5
air. Contohnya ekosistem di Segara Anakan (dekat Nusa Kambangan)
dan di Kalimantan.

2. Ekosistem Rawa Air Tawar

Vegetasinya berupa Langerstroemia formed (bungur), Erythrina


(dadap), Eicchornia crasipes (eceng gondok). Hewan yang hidup
misalnya ular dan ikan. Vegetasi hutan rawa yang terdapat di delta
merupakan tipe khusus yang secara teratur dibanjiri oleh air tawar
sebagai akibat dari pasang-surut. Contoh ekosistem ini adalah Rawa
Pening (Jawa Tengah), Rawa Laleboh, di delta Sungai Citanduy (Jawa
Barat).

3. Ekosistem Hutan Tepi Sungai

Vegetasi Rheophytci berupa Homoncia riparia (pohon sabah).


Vegetasi rawa musiman berupa tumbuhan berkayu, hidup di celah-
celah batu dengan perakaran yang kuat (disebut tumbuhan reofit),
tanah subur, dalam, dan gembur. Misalnya, ekosistem di Kalimantan
yang merupakan habitat pohon tengkawang (,Shorea sp.) dan kayu
ulin atau kayu besi (Eusideroxylon zwageri)

4. Ekosistem Rawa Gambut

Ekosistem rawa gambut mempunyai ciri-ciri pohon tinggi, kurus,


tidak lebat, dan tanah bergambut dengan kadar asam tinggi (pH < 4).
Kondisi tanah yang asam menyebabkan kandungan zat hara rendah.
Ekosistem ini terdapat di Kalimantan Barat dan Kalimantan Timur dan
sebagian di Kalimantan Selatan.

5. Ekosistem Danau

6
Ada dua macam ekosistem danau. yaitu danau oligotrof dan danau
autotrof. Danau oligotrof merupakan danau yang miskin zat hara.
Adapun danau autotrof merupakan danau yang kaya akan zat hara,
disebut juga danau eutrofik.

2.3 Ekosistem Dataran Tinggi


Dataran yang terletak pada ketinggian di atas 700 m dari permukaan air laut.
Dataran tinggi ini terbentuk sebagai hasil dari erosi dan juga sedimentasi. Dataran tinggi
juga bisa terbentuk karena bekas kaldera yang luas, yang tertimbun material- material
dari lereng gunung yang berada di sekitarnya. Ada juga yang mendefinisikan sebagai
lahan yang berbentuk datar yang naik tajam di atas wilayah yang disekitarnya, setidaknya
pada satu sisi.

 Ekosistem Hutan Pegunungan

1. Hutan pegunungan bawah Elevasi 1.000-2.500 m dpi.


Di atas 1.500 m berupa hutan lumut, anggrek, dan epifit.

2. Hutan pegunungan atas Elevasi 2.500-3.300 m dpi.Tinggi pohon mencapai 25 m.

1. Pegunungan Asli

Bioma pegunungan asli memiliki ciri, yaitu keanekaragaman spesies serta tutupan yang
tinggi dan rapat, yakni berupa lapisan pertama yang tumbuh mencapai tinggi 30 m hingga
40 m. Pada lapisan ini juga dapat dijumpai beberapa spesies pohon yang memiliki tajuk
menonjol mencapai 40 m hingga 60 m.

Spesies tumbuhan pohon yang tumbuh tinggi, antara lain pohon


Rasamala (Altingia excelsa), Jamuju (Podocarpus imbricatus), Kiputri (Podocarpus
neriidolius), Sarangan (Castanopsis argantea), dan Puspa (Schima wallichii).

Sedangkan pohon-pohon yang tumbuh lebih rendah dan berada di bawah kanopi
serta membentuk lapisan kedua terdiri dari pohon-pohon berukuran sedang, seperti
Kina (Chinchona succirubra), Kemadoh (Dendrocnide stimulan), Lutungan (Macaranga
spp.), Klawer (Engelhardia spicata) dan lain-lain dengan tinggi 15 m sampai 20 m.

7
Setelah itu, terdapat lapisan ketiga yang terdiri dari tanaman perdu dan terna yang
tingginya 5 m hingga 10m, antara lain jenis liana (memanjat) seperti rotan (Calamus
spp.), anggur hutan (Cayratia spp., Cissus spp.), keladi hutan (Homalomena spp.) dan
jenis epifit (menumpang) seperti anggrek (Orchidaceae), berbagai jenis lumut (mosses),
paku (fern).

2. Pegunungan Campuran

Bioma pegunungan campuran tersusun dari tumbuhan untuk keperluan konservasi atau
bekas hutan produksi. Bioma pada hutan ini salah satunya terdapat di kawasan Bebeng,
lereng gunung Merapi. Jenis tumbuhan tersebut antara lain Soga (Acacia
deccurens) Pinus (Pinus merkusii), serta berbagai jenis pohon cemara.

 Ekosistem Padang Rumput Pegunungan

1. Padang rumput semak tepi hutan Terdapat di Papua,kedalaman tanah dangkal.


Elevasi 3.300-3.800 m dpi. Komunitas berupa rumput dan semak.
2. Padang rumput dengan paku pohon
Elevasi 3.200-3.700 m dpi. Di dataran tinggi Kemabu dan sekitar Rawa Cartenz.
Tumbuhan paku pohon membentuk rumpun.
3. Padang rumput merumpun Elevasi 3.300-4.100 m dpi.
Di Papua dan Papua Nugini.
Hampir tidak berperdu.

 Ekosistem Vegetasi pada Tebing Batu

Vegetasi berupa rumput dan tumbuhan paku, terdapat di sekitar Cartenz.

 Ekosistem Padang Rumput Rawa

Elevasi 3.600-4.100 m dpi, tanah bergambut yang masam, kandungan mineral rendah.

 Ekosistem Danau Pegunungan

8
Umumnya berupa danau eutrofik, misalnya Danau Singkarak, Danau Maninjau, Situ
Bagendit, dan Situ Pangalengan.

 Ekosistem Padang Rumput Alpin

1. Padang rumput alpin pendek


Terdapat di puncak terbuka di bukit-bukit Granit dengan elevasi 4.100 – 4.200 m dpi.
Permukaan tanah berupa lumut dan liken.
2. Padang rumput alpin merumpun.
Lebat dan padat. tanah dalam dan drainase baik. Elevasi 4.000 – 4.500 m dpi. Tidak
terdapat perdu.

 Ekosistem Hutan Hujan Tropis 

Pada tipe ekosistem ini memiliki vegetasi hutan tropis, terletak pada ketinggian 1200 –
1900 m dpl.  Komposisi jenis dan struktur vegetasinya beragam mulai dari tumbuhan
bawah, semak, perdu, tumbuhan tingkat semai, pancang dan pohon. Pohon-pohon yang
berada dalam kawasan ini bisa mencapai tinggi lebih dari 30 meter. Adapun jenis – jenis
vegetasi yang ada dalam ekosistem ini antara lain Jamuju (Podocarpus imbricatus),
Pasang (Quercus sp), Sapen (Engelhardia spicata) dan Tutup (Homalanthus sp) .

 Ekosistem Hutan Cemara

Terdapat pada ketinggian 2000-3000 meter dari permukaan laut. Tipe ekosistem ini
didominasi vegetasi hutan cemara (Casuarina junghuniana), sering disebut hutan coniver
karena didominasi oleh pohon berdaun jarum. Hutan cemara merupakan hutan sekunder
yang telah mencapai klimaks dan mampu tumbuh secara alami pada daerah – daerah abu
vulkanis, tanah longsor, lereng – lereng berbatu dan jurang berpasir. Pada lantai bawah
ditumbuhi oleh herba pegunungan, antara lain Euphorbia javanica, Poligonum chinense,
Pteridium dan Elsholzia Pubescens.

 Ekosistem Savana

9
Tipe ekosistem savana ini terjadi akibat adanya kerusakan hutan yang terus menerus
karena adanya kebakaran. Ekosistem ini terdapat di alun-alun besar Sikasur, alun-alun
kecil, dan alun-alun lonceng. Jenis – jenis yang dominan diantaranya Alang-alang
(Imperata cylindrica), Pennisetum alopecurodies, Euphorbia spdan Pteridium sp.

 Ekosistem Rawa/Danau

Ekosistem rawa atau danau dalam kawasan terutama terkonsentrasi di sekitar Danau
Taman Hidup dan Danau Tunjung yang didominasi oleh jenis – jenis herba, antara
lain: Alchemilla villosa, Eriocaulon sollyanum, Rynchospora rungosa, Carex sp, Cyperus
flairdus, Oeennantjhe javanica dan Scirpus spp.

2.4 Ekosistem Dataran Tundra

Tundra adalah suatu bioma dimana pertumbuhan pohon mengalami keterlambatan yang
disebabkan oleh rendahnya suhu lingkungan di sekitar. Tundra juga sering disebut-sebut
sebagai daerah tanpa pohon. Dapat didefinisikan juga sebagai dataran tanpa pepohonan.
Tundra juga disebut sebagai padang lumut karena sebagian besarnya terdiri atas lumut.
Jadi, ekosistem tundra adalah tempat dimana terjadi hubungan timbal balik antara
wilayah yang didominasi oleh es dengan makhluk hidup yang hidup disekitarnya.

1. Ciri dan Karakteristik

Ciri dan karakteristik dari ekosistem tundra adalah :

 Merupakan sebuah ekosistem yang sebagian besar wilayahnya ditutup oleh es,
dimana tanahnya sebagian besar merupakan batuan induk yang telah mengalami
sedikit pelapukan
 Biasanya pengembangan ekosistem ini tidak dapat bertahan lama, rata-rata hanya
dapat bertahan sekitar 30-140 hari.
 Wilayah yang menjadi pembentukan ekosistem ini merupakan wilayah yang
memiliki curah hujan rendah, yaitu sekitar 100-250 mm/tahun. ( baca : Alat
Pengukur Curah Hujan )

10
 Memiliki musim dingin yang panjang yaitu sekitar 9 bulan dan juga gelap,
sedangkan musim panasnya berlangsung dengan cepat yaitu hanya 3 bulan dan
terang
 Merupakan wilayah yang memiliki kecepatan angin tinggi dan juga suhunya yang
dingin dengan rata-rata suhu tertingginya hanya 10 derajat Celcius sedangkan
suhu terendahnya mencapai -35 derajat Celcius
 Merupakan wilayah yang memiliki tanah yang bersifat permafrost yaitu bagian
bawah tanah yang membeku secara permanen.
 Wilayah yang memiliki setidaknya 20% dari daerah artik dari permukaan tanah
bumi
 Dilihat dari segi keanekaragaman biotiknya yang rendah, struktur vegetasinya
sederhana serta musim pertumbuhan dan reproduksinya sangat pendek.

2. Penyebaran Ekosistem Tundra

Setiap ekosistem selalu memiliki daerah penyebarannya sendiri sesuai dengan


ketentuannya masing-masing. Dan berikut adalah penyebaran ekosistem tundra yang
dilihat dari segi flora dan juga fauna.

a. Flora

 Ekosistem tundra dapat dijumpai di daerah rawa-rawa yang ditumbuhi rumput teki,


rumput kapas dan juga gundukan gambut. ( baca : Ciri-ciri Tanah Gambut )
 Ekosistem tundra dapat dijumpai di daerah yang basah seperti di Greenland, dimana
terdapat di semak
 Selain dapat ditemukan di daerah yang yang dingin ataupun basah, ekosistem tundra
dapat dijumpai di daerah yang kering yang ditumbuhi lumut, rumput-rumput teki dan
beberapa tumbuhuan yang memiliki daun agak lebar
 Ekosistem tundra dapat dijumpai pula di daerah lereng-lereng batu yang terdapat
lumut kerak dan alga

b. Fauna

11
 Ekosistem tundra dapat dijumpai pada hewan yang memiliki bulu tebal sehinnga
tubuhnya tetap merasa hangat, contohnya adalah hewan bison kutub, rusa kutub,
pingun, singa laut, rubah, kelinci salju dan beruang kutub
 Selain terdapat di hewan yang memiliki bulu tebal, ekosistem tundra juga dapat
ditemukan di hewan unggas seperti burung elang dan burung hantu
 Tidak hanya di darat, ekosistem ini juga terdapat di air. Dan beberapa hewan yang
terlibat dalam hal ini adalah paus putih dan paus bertanduk

3. Iklim

Berikut ini penjelasan mengenai Iklim bioma tundra yakni sebagai berikut:

 Kondisi iklim ekosistem ini adalah seperti kondisi iklim pada daerah lintang tinggi.
 Musim berkembang sangat singkat sekitar 6 sampai 10 minggu.
 Musim dingin yang sangat dingin, panjang, dan gelap. Sekitar 6 sampai 10 bulan
dengan suhu bulanan di bawah 32 ° F atau 0 ° C.
 Ada curah hujan sangat rendah, kira-kira kurang dari lima inci per tahun. Hal ini
ditambah dengan angin kering yang kuat.
 Hujan salju di wilayah ini menguntungkan untuk kehidupan tumbuhan dan hewan
karena salju menyediakan lapisan isolasi pada permukaan tanah.

4. Jenis dan Dampaknya

Setiap ekosistem memiliki jenis dan dampaknya bagi lingkungan sekitar. Berikut
adalah jenis dari ekosistem tundra serta dampak positif maupun dampak negatif dari
ekosistem tundra.

 Jenis

Secara umum, ekosistem tundra terbagi menjadi 2 yaitu :

A. Ekosistem tundra arktik

12
Merupakan ekosistem yang terbentuk semenjak puluhan ribu tahun yang lalu, tundra
arktik merupakan ekosistem termuda di dunia. Dan pada ekosistem tundra arktik ini
yakni terletak diantara kutub utara dan hutan jenis konifera atau wilayah hutan taiga.
Kemudian dikenal sebagai tundra sebab pada umunya ditemukan di seluruh wilayah sub-
Arktik dan terdiri dari lapisan tanah beku permanen di sekitar 2.000 meter yang dikenal
sebagai permafrost. Kemudian pada bagian lain dari tundra yang kerap disebut dengan
semak Arktik yang terdiri atas daerah aliran sungai dan lembah terlindung yang berfungsi
sebagai habitat keanekaragaman hayati. Vegetasi pada tundra arktik ini mampu melawan
iklim dingin dan terdapat sekitar 1700 jenis tanaman yang didalamnya termasuk semak-
semak rendah, sedges, lumut rusa, rumput, 400 varietas bunga, crustise dan foliose lumut.

B. Ekosistem tundra alpine

Merupakan ekosistem yang berada di atas pegunungan dengan ketinggian dan tingkat
suhu dinginnya tertinggi di seluruh dunia. Tanah di tundra alpine telah terkuras dan tanpa
nutrisi, sehingga tidak ada pohon yang dapat tumbuh pada daerah ini walaupun tanahnya
tidak membeku sepanjang tahun seperti pada daerah tundra Arktik. Terdapat beberapa
bagian dari tundra alpine yang kerap dikenal juga sebagai tundra kering.

 Dampak

Dampak Positif

Keberadaan ekosistem tundra memiliki manfaat sebagai berikut :

 Dengan adanya ekosistem tundra ini maka akan meningkatkan hasil ikan
salmon
 Ekosistem ini juga dapat digunakan sebagai tempat hidup bagi paus beluga
dan paus harwhal
 Selain sebagai tempat hidup bagi paus, ekosistem tundra ini juga sebagai
tempat tinggal bagi orang suku es-kimo

13
 Sebagai tempat hidup bagi hewan-hewan yang memang hidup di tempat
yang dingin seperti penguin, beruang kutub, rusa kutub dan lain sebagainya

Dampak Negatif

Berikut adalah dampak negatif dari hilangnya ekosistem tundra di bumi ini :

 Hilangnya ekosistem tundra ini akan berakibat dan berdampak pada pemanasan global
 Adanya ekosistem tundra ini juga dapat menyebabkan hilangnya keanekaragaman
hayati

BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan

14
DAFTAR PUSTAKA

https://www.pelajaran.co.id/2016/17/penjelasan-ekosistem-terestrial-daratan-terlengkap.html
https://rimbakita.com/hutan-pegunungan/
https://wanadri.or.id/home/suaka-margasatwa-dataran-tinggi-yang-habitat-penting-satwa-langka/
https://www.pelajaran.co.id/2016/17/penjelasan-ekosistem-terestrial-daratan-terlengkap.html
https://ilmugeografi.com/biogeografi/ekosistem-tundra
https://contohsoal.co.id/bioma-tundra/

15

Anda mungkin juga menyukai