Di susun oleh:
NAMA : SAIRA
NIM : A1M118003
KELAS :A
KENDARI
2019
Abstract
Novel adalah sebuah karya fiksi yang ditulis secara naratif dan biasanya ditulis dalam bentuk cerita.
Pengarang menulis cerita dari pengalaman pribadi yang difiksikan atau bisa saja mensadur dari cerita-
cerita nyata yang ada dikehidupan masyarakat. Novel “kutukan di tanah buton” karya safarudin
merupakan salah satu novel yang mengangkat kisah nyata, pengarang mengaplikasikan kisah nyata
dalam sebuah cerita yang apik. Dalam karya sastra tidak terlepas dari kegiatan mengkritik, kritikus akan
mengkritik sebuah karya sastra dengan menggunakan beberapa pendekatan salah satunya adalah
pendekatan mimetik. Berdasarkan hal tersebut, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan
mendeskripsikan data tentang analisis pendekatan mimetik yang dibangun dalam “kutukan di tanah
buton” karya safarudin. Berdasarkan analisis data, penelitian ini menghasilkan: 1) adanya nilai religi,
2)keindahan tanah buton, 3) percintaan.
1. Latar Belakang
Kreativitas itu tidak saja dituntut dalam upaya melahirkan pengalaman batin dalam bentuk karya sastra,
tetapi lebih dari itu. Seorang pengarang harus menghayati pengalaman serta permasalahan kehidupan
pada masyarakat untuk dituangkan dalam cerita fiksi yang akan ditulis kedalam sebuah karya sasta.
Novel adalah salah satu contoh karya sastra. Dalam novel, pengarang biasanya menceritakan tentang
kehidupan yang ditulis apik sehingga pembaca seolah-olah mengalami sendiri apa yang dilukiskan oleh
pengarang.
Novel kutukan tanah buton merupakan salah satu novel karya safarudin yang dibungkus dengan cerita
yang sangat apik. Sebuah novel yang menceritakan tentang perjuangan seorang pemuda buton yang
mengejar cita-cita dan cintanya dengan berbagai cobaan
Dari uraian pada latar belakang yang telah penulis kemukakan diatas, maka penulis tertarik untuk
mengadakan penelitian. Adapun judul penelitian ini adalah “Analisis Pendekatan Mimetik yang
dibangun dalam Novelkutukan tanah buton karya safarudin”.
2. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang tersebut, maka yang menjadi masalah dalam penelitian ini adalah
bagaimanakah analisis pendekatan mimetik yang dibangun dalam Novel kutukan tanah buton karya
safarudin ?
3. Tujuan Penelitian
Sehubungan dengan rumusan masalah diatas, maka yang menjadi tujuan penelitian ini adalah untuk
mengetahui dan mendeskripsikan data tentang analisis pendekatan mimetik yang dibangun
dalam Novel kutukan tanah buton
B. PEMBAHASAN
Pandangan Plato tidak dapat dilepaskan dari keseluruhan pendirian filsafatnya mengenai kenyataan,
yang bersifat hierarkis. Menurut Plato ada beberapa tataran tentang Ada (“different planes of being”)
yang masing-masing mencoba melahirkan nilai-nilai yang mengatasi tatarnnya. Yang nyata secara
mutlak hanya yang Baik, dan derajat kenyataan semesta bergantung pada derajat kedekatannya
terhadap ada yang Abadi (Verdenius dalam Teeuw 2003:181). Dunia empiris tidak mewakili kenyataan
yang sungguh-sungguh, hanya dapat mendekatinya lewat mimesis, peneladanan atau pembayangan
ataupun peniruan (sebab terjemahan kata mimesis tidak mudah), misalnya, pikiran dan nalar kita
meneladani kenyataan , kata meniru benda, bunyi meniru keselarasan ilahi, waktu meniru keabadian,
hukum-hukum meniru kebenaran, pemerintahan manusia meniru pemerintahan ideal, manusia yang
saleh meniru dewa-dewanya dan seterusnya.
Seni hanya dapat meniru dan membayangkan hal-hal yang ada dalam kenyataan yang tampak, jadi
berdiri dibawah kenyataan itu sendiri rendah dari kenyataan yang tampak, namun seni yang sungguh-
sungguh mencoba mengatasi kenyataan sehari-hari. Bagi Plato, tidak ada pertentangan antara realisme
dan dealisme dalam seni. Seni yang terbaik lewat mimesis, peneladanan kenyataan mengungkapkan
sesuatu makna hakiki kenyataan itu. Dengan demikian seni yang baik harus truthful (benar) dan seniman
harus bersifat modest (rendah hati), dia harus tau bahwa lewat seni dia hanya dapat mendekati yang
ideal dari jauh dan serba salah. Lagi pula seniman cenderung mengimbau bukan rasio, nalar manusia,
melainkan nafsu-nafsu dan emosinya yang menurut Plato justru harus ditekan. Seni menimbulkan nafsu
sedangkan manusia yang berasio justru harus meredakan nafsunya.
Kritik sastra yang memandang bahwa karya sastra itu sebagai tiruan dari aspek-aspek alam,
pencerminan atau penggambaran (representasi) tentang dunia dan kehidupannya. Kriteria utama yang
dikenakan pada karya sastra adalah “kebenaran” representasi pada objek-objek yang digambarkan
ataupun yang hendaknya digambarkan.
Suroso (2009:22) berpendapat bahwa Mimesis itu sendiri merupakan imitasi (tiruan) dari aspek-aspek
yang ada didalam semesta. Jadi, ada dua hal yang saling berkaitan dalam mimesis, yaitu antara yang
diimitasi (alam semesta, kehidupan, karya sastra) dan imitasinya (tiruannya, karya sastra baru yang
merupakan hasil saduran, disebut ciptaan kembali atau versi gubahan baru).
Novel kutukan tanah buton menceritakan hidup pemuda buton yang memiliki cita-cita tinggi agar dapat
meraih kesuksesan demi membahagiakan ibunya. Semenjak kecil dirinya telah memiliki cita-cita menjadi
seorang prajurit tentara tapi jalan hidupnya tak sejalan dengan keinginannya. Di umurnya yang 5 tahun
dirinya kehilangan seorang ayah sebagai panutannya.
Dia hidup bersama ibu dan 7 orang saudaranya, setelah kepergian ayahnya kakak pertama melihat
kondisi ekonomi mereka menghimpit, akhirnya merantau ke negri orang karena suatu tuntutan agar
dapat menyekolahkan adik-adiknya. Perantauan yang di tuju kakak pertamanya adalah negri perantauan
almarhum ayah dan ibu mereka dulu. Ibu dan almarhum ayah mereka merantau ke negri orang, negeri
itu terdapat desa bernama keramat di sanalah mereka berkebun demi menopang hidup. Kedatangan
mereka di keramat demi menyelamatkan istri lakalilla.
Lakalilla adalah anak angkat almarhum ayah mereka yang ketika itu di temukan di rumah kecil di kebun
warga saat pemberontakan ketika itu. Setelah besar lakalilla menikah dengan gadis pilihannya akan
tetapi berjalannya waktu lakalilla membawa lari anak kepala kampong hingga akhirnya dirinya
mendapat siksaan dari keluarga gadis yang di bawa lari itu di tempat pelariannya .
Akhirnya ayah menikahkan mereka berdua, dengan memiliki istri dua kelurga lakalilla sangat harmonis,
dengan berjalannya waktu pula lakallila meninggal lalu di ikuti istri pertamanya.
Istri keduannya yang sementara mengandung terpukul dengan musibah yang di alami keluargannya
hingga membuat dirinya hilang semangat hidup akhirnya ketika itu ibu dan almarhum ayah membawa
istri lakallila meninggalkan kampung demi menenangkan pikirannya, mereka menuju keramat. Sesampai
di keramat istri lakallila meninggal saat melahirkan. Berjalannya waktu akhirnya ibu dan almarhum ayah
kembali ke buton dan berkebun di gunung rambu-rambu sampai akhirnya ayahnya meninnggal dunia
saat pemuda buton berumur 5 tahun.
Pada suatu sore di MTQ mereka duduk bersama menikmati keindahan pemandangan yang terpampang
di wilayah MTQ lalu tiba-tiba saja auliya memberikan bingkisan kepadanya dan ternyata isi bingkisan itu
adalah songko berciri khas Makassar yang di beli auliya untuk dirinya. Auliya meminta dirinya untuk
berkunjung ke Makassar menemui ibunya dan berharap sebelum mereka berkunjung ke Makassar La An
dapat membawanya mengelilingi tempat-tempat bersejarah di buton bersama dirinya, katanya auliya
akan berdoa di keraton buton agar cinta mereka dapat di satukan dalam ikatan suci.
3. Analisis Novel kutukan tanah buton Menurut Pendekatan Mimetik
Analisis pendekatan mimetik pada novel “kutukan di tanah buton karya safarudin” disusun berdasarkan
sistematika pembahasan, yaitu: 1) identifikasi aspek sosial dalam novel “kutukan di tanah buton”, 2)
analisis aspek sosial dalam novel “kutukan di tanah buton” karya Safarudin , 3) membuktikan aspek
sosial sebagai bentuk peniruan dari kehidupan nyata dalam novel “kutukan di tanah
buton” karya Safarudin, dan 4) menganalisis aspek sosial dalam novel “kutukan di tanah
buton” karya Safarudin yang dihubungkan dengan dunia nyata.
Dalam novel “kutukan di tanah buton” karya Safarudin dapat ditemukan beberapa keadaan dan
masalah-masalah sosial di buton .
4). Percintaan
Dalam novel “kutukan di tanah buton” karya Safarudin, ditemukan masalah percintaan di dalamnya.
Percintaan di dalam novel terdapat beberapa masalah percintaan dalam novel yaitu sebagai berikut. a);
lakallila di jodohkan dengan Tendri Ajeng, b.) lakallila mencintai Fadillah husein, c.) La An mencintai
Auliya
La ode tombi mempunyai seorang anak bernama lakalila. Sedangkan pallawaruka menikah di negerinya
dan memiliki seorang anak perempuan bernama Tendri Ajeng. Pallawaruka dan la ode tombi telah
bersahabat lama, mereka telah mengikat janji bahwa kelak anak pertama mereka akan saling di
jodohkan.
“Awal pertama pertemuan kita aku telah jatuh hati kepadamu. Aku ingin menjadi kekasih mu,
menjagamu dan melindungi mu ucap lakalila kepada fadilah husein.
Aulia meminta La An untuk ke Makassar bertemu ibunya. Walaupun tembok yang menghalangi cinta
mereka akan di runtuhkannya demi cinta mereka dan seluas apapun samudra yang memisahkan mereka
akan di arungi demi cinta mereka. Itu lah yang di ucapkan La An ke pada Aulia.
5.) Keindahan tanah buton
Dalam novel kutukan tanah buton karya safarudin , terdapat beberapa tempat yang memiliki
keindahan tersendiri diantaranya yaitu: a.) Hutan Lambusango, b.) mateo
Hutan Lambusango adalah paruh-paruh dunia, semua hewan dan tumbuhan di dunia ini ada di hutan ini
b.) mateo
mateo adalah tempat di mana pertama kali muncul mata air. Airnya bersih, dan sangat sejuk
Dalam novel kutukan tanah buton juga terdapat nilai-nilai religi. Seperti La Ode Tombi ayah dari Lakalila
Adalah seorang imam masjid di desa Matareau. La Ode Tombi juga mengajarkan ajaran-ajaran agama
kepada Lakalila anaknya.
C. SIMPULAN
Sastra adalah ekspresi pikiran dalam bahasa dan juga karya sastra merupakan hasil kreativitas dan
imajinasi yang direpresentasikan dari kehidupan nyata. Kehadiran karya sastra tidak terlepas dari
seorang pengarang yang menyampaikan hasil kreativitas dan imajinasinya kedalam bentuk bahasa.
Bentuk bahasa yang dibangun, pengarang biasanya memberikan sentuhan-sentuhan kisah nyata yang
ada dikehidupan masyarakat. Pada novel yang diangkat dari kisah nyata banyak memberikan pandangan
bahwa dalam menjalani hidup ini harus ikhlas dalam menerima takdir dari Allah dan harus terus bangkit
dalam segala hal apapun.
Teori mimetik merupakan imitasi (tiruan) dari aspek-aspek yang ada didalam semesta. Jadi, ada dua hal
yang saling berkaitan dalam mimesis, yaitu antara yang diimitasi (alam semesta, kehidupan, karya
sastra) dan imitasinya (tiruannya, karya sastra baru yang merupakan hasil saduran, disebut ciptaan.
BIOGRAFI PENGARANG
Safarudin: lahir di taliabo, 05 juni 1995, anak dari bapak La Toromu(alm) dan ibu Wa Ula. Anak ke tujuh
dari delapan bersaudara. Tinggal di desa konde, kec. Kambowa, kab. Buton utara. Melanjutkan studi S1
Jurusan pendidikan bahasa dan sastra Indonesia di fakultas keguruan dan ilmu pendidikan universitas
halu oleo kendari. Pernah bersekolah di SD N 15 Boneguru tamat tahun 2008, SMP N 2 Boneguru tamat
pada tahun 2011, SMK N 1 Kambowa tamat tahun 2014.
Aktif dalam berbagai organisasi: Ketua Osis SMP N 2 Boneguru priode 2008-2009, ketua osis SMK N 1
Kambowa periode 2011-2012, ketua umum organisasi SAINS FKIP UHO periode 2015-2016. Anggota
organisasi bakar sultra tahun 2014, anggota organisasi LSIP FKIP UHO tahun 2014, anggota organisasi
MPM Saelanul Ilmi FKIP UHO , secretariat HIPMAPJAR –KBM periode 2015-2016, ketua IGM desa konde
cabang kendari periode 2018-2019. Karya yang pernah di buat: Sejarah Berdirinya IGM Desa Konde.