Dalam proses bernapas udara melewati beberapa organ pernapasan, mulai dari
hidung, faring, laring yang termasuk saluran pernapasan bagian atas, kemudian trakea,
bronkus, dan menuju paru-paru termasuk bagian saluran pernapasan bagian bawah
(Rahayu, 2016:14).
1. Hidung
Salah satu fungsi utama dari hidung adalah menyaring udara yang masuk
saat inspirasi dan untuk melindungi paru dari pengaruh udara luar yang banyak
mengandung bakteri dan bahan polutan. Sistim pertahanan mukosa hidung
diperankan oleh aparatus mukosilia yang merupakan kerja gabungan dari mukus
dan silia yang berfungsi meliputi partikel dan bakteri kemudian mengangkut dan
membuangnya ke arah tenggorok untuk ditelan atau dibatukkan keluar. Sistim
pengangkut ini disebut transport mukosiliar hidung dan merupakan mekanisme
dasar dalam fungsi pembersihan hidung (Kurniawan, 2012: 62).
Hidung, terdiri atas hidung bagian luar dan rongga hidung yang terbagi dua
dengan adanya septa dari tulang rawan. Sebagian besar selaput membran rongga
hidung diselaputi lendir yang dihasilkan dari sel-sel goblet. Lendir ini menjadikan
permukaan rongga hidung tetap basah. Selain itu, lendir berfungsi menangkap
partikel-partikel debu dan mikroorganisme yang masuk bersamaan dengan udara
pernapasan (Mayruroh,2017: 40).
2. Faring
Udara dari rongga hidung masuk ke faring. Faring merupakan percabangan
2 saluran,yaitu saluran pernapasan (nasofarings) pada bagian depan dan saluran
pencernaan (orofarings) pada bagian belakang. Pada bagian belakang faring
(posterior) terdapat laring (tekak) tempat terletaknya pita suara (pita vocalis).
Masuknya udara melalui faring akan menyebabkan pita suara bergetar dan
terdengar sebagai suara. Fungsi utama faring adalah menyediakan saluran bagi
udara yang keluar masuk dan juga sebagai jalan makanan dan minuman yang
ditelan, faring juga menyediakan ruang dengung(resonansi) untuk suara
percakapan.
3. Laring
Laring, terdiri atas keping-keping tulang rawan. Laring letaknya
memanjang mulai dari faring sampai dengan trakea, merupakan suatu saluran udara
yang fungsinya menghasilkan suara yang digunakan kita untuk berbicara,
bernyanyi, dan sebagainya (Mayruroh,2017: 40).
Laring diselaputi oleh membrane mukosa yang terdiri dari epitel berlapis
pipih yang cukup tebal sehingga kuat untuk menahan getaran-getaran suara pada
laring. Fungsi utama laring adalah menghasilkan suara dan juga sebagai tempat
keluar masuknya udara.Pangkal tenggorok disusun oleh beberapa tulang rawan
yang membentuk jakun. Pangkal tenggorok dapat ditutup oleh katup pangkal
tenggorok (epiglotis). Pada waktu menelan makanan, katup tersebut menutup
pangkal tenggorok dan pada waktu bernapas katup membuka. Pada pangkal
tenggorok terdapat selaput suara yang akan bergetar bila ada udara dari paru-paru,
misalnya pada waktu kita bicara.
4. Trakea
Saluran nafas trakea merupakan jalur keluar masuknya udara menuju paru-paru.
Trakea merupakan pipa saluran nafas, dengan panjang sebanding dengan
panjangnya leher. Pada orang dewasa berusia diatas 20 tahun, panjang trakea
sekitar 9-11 cm tergantung panjang pendeknya trakea, dengan diameter -+ 2 cm
(Rahayu, 2016: 14).Trakea, terdiri atas 16-20 buah cincin tulang rawan membentuk
suatu pipa udara dari ujung laring sampai dengan bagian atas paru-paru
(Mayruroh,2017: 41).
5. Bronkus
Tenggorokan (trakea) bercabang menjadi dua bagian, yaitu bronkus kanan
dan bronkus kiri. Struktur lapisan mukosa bronkus sama dengan trakea, hanya
tulang rawan bronkus bentuknya tidak teratur dan pada bagian bronkus yang lebih
besar cincin tulang rawannya melingkari lumen dengan sempurna. Bronkus
bercabang-cabang lagi menjadi bronkiolus.Bronkus bercabang menjadi dua
bronkus, yaitu bronkus sebelah kiri dan sebelah kanan. Kedua bronkus menuju
paru-paru, bronkus bercabang lagi menjadi bronkiolus. Bronkus sebelah
kanan(bronkus primer) bercabang menjadi tiga bronkus lobaris (bronkus
sekunder), sedangkan bronkus sebelah kiri bercabang menjadi dua bronkiolus.
6. Paru-Paru
Paru-paru merupakan suatu bentuk bangunan menyerupai pohon yang
tersusun dari cabang-cabang saluran pernapasan. Paru-paru dibungkus oleh selaput
yang disebut pleura (Mayruroh,2017: 41). Paru-paru terletak di dalam rongga dada
bagian atas, di bagian samping dibatasi oleh otot dan rusuk dan di bagian bawah
dibatasi oleh diafragma yang berotot kuat. Paru-paru ada dua bagian yaitu paru-
paru kanan (pulmo dekster) yang terdiri atas 3 lobus dan paru-paru kiri (pulmo
sinister) yang terdiri atas 2 lobus. Paru-paru tersusun oleh bronkiolus, alveolus,
jaringan elastik, dan pembuluh darah.