SHORE
Proposal Skripsi
diajukan untuk melengkapi
persyaratan mencapai
gelar sarjana
A. Latar Belakang
Sastra adalah proses dan hasil dari suatu kesenian yang berasal dari
Karya sastra merupakan sebuah wadah atau perantara antara pembuat sastra
bahkan dalam ruang lingkup yang lebih sederhana seperti hubungan sosial,
cabang ilmu yang menarik untuk diteliti. Keunikan sastra terletak pada
pengetahuan dan perasaan itu lah, terdapat nilai-nilai eksplisit dan implisit yang
secara abstrak oleh sastrawan sebagai daya tarik dan ciri khas dari karya sastra
tersebut.
1
2
Novel merupakan salah satu jenis karya sastra di samping cerita pendek,
puisi, dan drama. Secara garis besar, novel merupakan sebuah karya fiksi prosa
berbentuk tulisan. Oleh sebab itu, novel kerap disebut sebagai dunia dalam
kata. Dunia dalam kata yang dimaksud adalah seorang pengarang menulis
kehidupan, serta perjuangan untuk terus bergelut dalam ruang lingkup dan
karya fiksi. Namun demikian, perenungan tersebut tetap lah masuk akal dan
penyampaian yang imajinatif, ide dan makna yang tersalurkan dapat diterima
Ide dan makna yang terdapat di dalam novel tidak terbatas hanya
merupakan suatu pandangan yang bermuasal dari suatu cabang ilmu yang
Filsafat berasal dari bahasa Yunani, yaitu Philos (cinta), dan Sophia
filsafat tersebut, karya sastra yang menitikberatkan filsafat merupakan hal yang
menarik untuk diteliti. Hal tersebut karena nilai dari pandangan filosofis yang
dituangkan itu umumnya memiliki makna yang secara tidak langsung dapat
individu yang yakin dan sadar akan kepercayaan yang ia percayai untuk
4
dan esensi manusia berdasarkan apa yang dialami dan ditentukan oleh manusia
satunya yang sanggup keluar dari dirinya. Mereka bergerak, mencari dan
lampaui, apa yang mereka pilih untuk menjadi mereka. Manusia adalah
individu yang dinamis, bebas, dan tidak terjebak oleh sesuatu batas yang
sebagai inspirasi dan bahan pemikiran dalam berbagai jenis karya sastra,
masih eksis hingga saat ini. Karya-karya Murakami umumnya berisi konflik
mengenai krisis identitas, yang mana di dengan adanya krisis identitas tersebut
sudah memiliki esensi tersebut di dalam dirinya. Salah satu karya Murakami
Tamura dan Satoru Nakata, yang sama-sama keluar dari keberadaannya untuk
memiliki jalan dan latar yang berbeda dalam menentukan makna hidupnya,
keberadaan mereka saling berkaitan satu sama lain. Kedua tokoh tersebut
seperti dua orang yang dihubungkan oleh seutas benang yang dalam setiap
pergerakan orang yang satu dapat memengaruhi gerakan orang lainnya. Pada
karena keterbatasan itu lah awal dari pergerakan mencari makna kehidupan
tersebut bermula.
Murakami yang berjudul Kafka on the Shore adalah novel yang akan penulis
teliti. Penelitian ini akan berfokus pada tokoh Kafka Tamura, sebagai salah satu
tokoh utama di samping Satoru Nakata. Alasan penelitian ini dilakukan adalah
B. Identifikasi Masalah
1. Siapakah Kafka Tamura dalam novel Kafka on the Shore karya Haruki
Murakami?
2. Bagaimana karakter Kafka Tamura dalam novel Kafka on the Shore karya
Haruki Murakami?
3. Apakah Kafka Tamura dalam novel Kafka on the Shore karya Haruki
4. Bagaimana konflik batin yang dialami Kafka Tamura dalam novel Kafka on
6. Apakah pengaruh dari nilai mitologi tersebut tehadap konflik batin yang
dialami Kafka Tamura dalam novel Kafka on the Shore karya Haruki
Murakami?
C. Batasan Masalah
akan penulis uraikan, maka penulis akan membatasi masalah yang akan diteliti,
yaitu hanya akan berkisar pada konsep eksistensialisme yang terdapat dalam
novel Kafka on the Shore karya Haruki Murakami, khususnya terhadap tokoh
Kafka Tamura.
D. Rumusan Masalah
yang telah dipaparkan, maka masalah penelitian ini dapat dirumuskan sebagai
E. Tujuan Penelitian
ditunjukkan oleh tokoh Kafka Tamura dalam novel Kafka on the Shore karya
Haruki Murakami.
F. Kegunaan Penelitian
Murakami.
Murakami
b. Bagi Penulis
novel.
Murakami.
G. Sistematika Penulisan
BAB I PENDAHULUAN
Data.
selanjutnya.
BAB II
LANDASAN TEORI DAN KERANGKA BERPIKIR
A. Landasan Teori
1. Sastra
11
12
dengan penerima sastra. Lebih dari itu, sastra dapat mewakili nilai-nilai
kehidupan yang ada. Dengan kata lain, karya sastra merupakan representasi
dari kehidupan.
Nilai seni yang terdapat di dalam karya sastra tidak lepas dari
dua hal yang berbeda, namun kedua hal tersebut menyatu di dalam sebuah
dilihat dari dua segi, yaitu dari segi bahasa dan segi seni. Sebagai seni
permasalahan kehidupan yang ada. Hal tersebut sesuai dengan fungsi karya
ada. Oleh karena itu, karya sastra bukan hanya mengandung nilai keindahan,
namun juga kebenaran dan juga pendidikan. Berkenaan dengan hal ini, Yasa
13
ide atau gagasan-gagasan seorang penulis puisi, prosa, dan drama. Ide-ide
itu dapat berupa kritik sosial, politik, maupun budaya, yang berkaitan
pendapat ini, dapat dipahami bahwa karya sastra berfungsi sebagai media
sosial, politik, atau bahkan budaya. Tersampainya ide dan gagasan tersebut
mendidik.
kehidupan tersebut tidak lepas dari unsur bahasa dan seni di dalamnya.
Melalui bahasa dan seni itu lah, karya sastra berfungsi sebagai media antara
kata lain, dalam penyampaiannya, karya sastra dapat menghibur dan juga
mendidik.
2. Novel
pendek, puisi, dan drama. Di dalam novel, terdapat cerita yang ditunjukkan
adalah sebuah karya fiksi prosa yang tertulis dan naratif yang biasanya
pendapat ini, dapat dimengerti bahwa novel merupakan salah satu jenis
sebuah dunia yang berisi model kehidupan yang diidealkan, dunia imajinatif
tokoh dan penokohan, latar, dan sudut pandang yang kesemuanya bersifat
15
dianalogilan dengan dunia nyata tampak seperti sungguh ada dan benar
terjadi, hal ini terlihat sistem koherensinya sendiri. Pendapat ini mempunyai
arti bahwa meskipun novel merupakan sebuah karya sastra berbentuk fiksi
bahwa novel merupakan gambaran dari kehidupan dan perilaku nyata dari
zamannya pada waktu novel itu ditulis. Dengan demikian, dari waktu ke
merupakan sebuah karya sastra berupa karya fiksi yang imajinatif; namun
tetap sesuai dengan nilai-nilai kehidupan yang terdapat pada zaman novel
tersebut ditulis.
16
3. Filsafat
filsafat sangat luas cakupannya. Hampir semua cabang ilmu seperti seni,
sastra, dan sebagainya berasal dari ranah yang sama, yaitu filsafat. Rahman
filsafat adalah ruh pengetahuan. Artinya, cabang ilmu lainnya berasal dari
sumber pengetahuan yang sama, yaitu filsafat. Seni berakar dari filsafat,
bahasa. Sementara itu, bahasa tidak lepas dari sastra. Dengan demikian,
terdapat benang merah antara filsafat dengan sastra. Darma (dalam Al-
satu. Filsafat dapat diucapkan lewat sastra, sementara sastra itu sendiri
sekaligus dapat bertindak sebagai filsafat. Salah satu aliran filsafat yang
dipahami bahwa terdapat benang merah antara filsafat dengan sastra yang
mana membuat kedua hal tersebut menjadi satu. Salah satu aliran filsafat
sehingga filsafat dan sastra kadang-kadang menjadi satu. Salah satu aliran
18
filsafat yang terdapat dalam sastra pada beberapa dekade terakhir ini adalah
eksistensialisme.
4. Eksistensialisme
mereka ambil.
manusia terlahir tanpa memiliki makna dalam hidupnya. Untuk itu, manusia
alamiah yang dapat memengaruhi sosok yang membentuk diri kita. Facticity
meliputi sifat fisik, fakta sosial, sifat psikologis, latar belakang keluarga, dan
pendidikan. Namun, facticity bukanlah nilai diri kita yang sebenarnya. Nilai
diri kita terletak pada diri kita, dengan kata lain bersifat subjektif. Kita,
adalah apa yang mereka pilih untuk menjadi mereka Mereka membentuk
yang mereka dapatkan ketika mereka lahir, tetapi pilihan dan tindakan yang
mereka lakukan. Tidak ada yang dapat menentukan nilai dari seseorang
dirinya) dan being-in-itself (ada pada dirinya). Dalam hal ini, Solomon
akan keberadaannya dan memiliki hak dan tanggung jawab penuh atas
dalam aspek tidak sadar. Ia berupa sesuatu yang ada begitu saja. Ia tidak
kegelisahan (anguish) dan kebohongan (bad faith). Dalam hal ini, Solomon
Sartre. Ia mengatakan:
keputusan yang telah kita ambil. Semakin kita merasa bebas, semakin
banyak pula pilihan yang bisa kita ambil, dan semakin gelisah pula kita
pilihan yang ada. Dan ketika kita telah memilih suatu pilihan dan berpikir
bahwa keputusan tersebut adalah pilihan terbaik, di saat itu muncul pikiran
dalam memilih, atau merasa cemas atas konsekuensi dan kemungkinan yang
untuk mengikuti alur yang dibuat oleh sekitarnya dan terikat oleh situasi
keberadaan manusia berdasarkan apa yang mereka pilih. Dengan kata lain,
23
tersebut akan diteliti di dalam novel Kafka on the Shore karya Haruki
utama.
oleh Muhammad Reza dari universitas Sanata Dharma Yogyakarta pada tahun
2016 dengan judul penelitian The Life and Suicide of Betrand Zobrist in Dan
bunuh diri yang dilakukan oleh Bertard Zobrist, sebagai tokoh utama novel
Inferno karya Dan Brown, dilihat dari paham eksistensialisme dari sisi
bersamaan dengan itu, situasi dan kondisi seperti mempermainkan hal tersebut.
Contoh sederhana dari hal absurd adalah kematian. Dalam penelitian ini,
tindakannya. Namun, tindakannya berupa bunuh diri sebelum melihat hasil dari
terletak pada sumber data yang digunakan, yaitu novel; dasar pembahasan,
penulis lakukan terletak pada novel dan teori utama yang digunakan. Penelitian
yang Reza lakukan menggunakan novel Inferno karya Dan Brown dan teori
absurditas dilihat dari konsep keberadaan manusia dan konsep ketuhanan yang
Kafka on the Shore karya Haruki Murami dan teori Jean Paul Sartre mengenai
Penelitian yang relevan kedua merupakan jurnal yang ditulis oleh Dian
Eka Sari pada tahun 2017 dalam Lingua Litera yang berjudul The Tragedy of
eksistensialisme dalam kehidupan yang dilakukan oleh tokoh utama dilihat dari
merupakan seorang pria yang hidup di bawah tanah dan menolak berhubungan
merujuk pada tindakan yang tidak masuk akal. Baginya, seseorang adalah
atas hidupnya
terletak pada sumber data yang digunakan, yaitu novel; dasar pembahasan,
yang penulis lakukan terletak pada novel dan teori utama yang digunakan.
Penelitian yang Sari lakukan menggunakan novel Notes from the Underground
penulis menggunakan novel Kafka on the Shore karya Haruki Murami dan teori
C. Kerangka Berpikir
Novel merupakan salah satu jenis karya sastra di samping cerita pendek,
puisi, dan drama. Dalam menulis suatu karya, umumnya seorang pengarang
Keempat konsep tersebut akan diteliti melalui kehidupan yang dialami oleh
Kafka Tamura sebagai tokoh utama dalam novel Kafka on the Shore karya
Haruki Murakami.
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Pendekatan Penelitian
cara berpikir dan pembuatan desain riset mengenai penelitian yang akan
sebagai bentuk penyampaian atas penelitian yang telah dilakukan. Dengan kata
unsur kata di dalamnya. Kata tersebut membentuk kalimat yang rinci sehingga
Dalam hal ini, seorang peneliti berusaha menganalisis data dalam berbagai
nuansa sesuai bentuk aslinya seperti pada waktu dicatat atau dikumpulkan.
27
28
detail data yang didapatkan, maka semakin baik pula kualitas dari penelitian
tersebut.
sumber. Artinya, dalam penelitian ini seorang peneliti berusaha memahami dan
perspektif peneliti itu sendiri, namun tetap berpegang pada teori-teori para ahli
yang ada. Hasil dari penelitian ini juga dapat memunculkan teori atau konsep
menekankan pada segi intrinstik pada objek yang bersangkutan. Objek tersebut
umumnya berupa karya sastra, seperti novel, film, puisi, dan sebagainya.
novel. Objek atau sumber penelitian dari penelitian ini adalah novel Kafka on
the Shore karya Haruki Murakami. Dalam melakukan penelitian ini, penulis
menggunakan pendekatan yang bersifat objektif, karena proses dan hasil dari
penelitian ini menitikberatkan pada unsur intrinstik yang terdapat dalam novel
eksistensialisme yang dikembangkan oleh Jean Paul Sartre yang terdiri atas
faith).
B. Teknik Penelitian
eksistensialisme yang terdapat dalam novel Kafka on the Shore karya Haruki
utama.
pada novel Kafka on the Shore karya Haruki Murakami. Adapun subfokus pada
Tamura, sebagai tokoh utama dalam novel Kafka on the Shore karya Haruki
D. Instrumen Penelitian
sendiri serta novel Kafka on the Shore karya Haruki Murakami. Dalam
terdapat dalam novel Kafka on the Shore karya Haruki Murakami. Format tabel
Tabel 3.1
Konsep Eksistensialisme dalam Novel Kafka on the Shore
Konsep Eksistensialisme
1.
3.
31
1 Membaca novel yang akan diteliti dengan cermat, yaitu novel Kafka on the
utama.
validitas semantis, yaitu dengan melihat seberapa jauh data yang ada dapat
Al-Ma’ruf, A. I., & Nugrahani, F. (2017). Pengkajian Sastra Teori dan Aplikasi.
Surakarta: CV. Djiwa Amarta Press.
Soleh, A. K. (2013). Filsafat Islam dari Klasik sampai Kontemporer Malang: UIN
Maliki.
Teeuw, A. (2003). Sastra dan Ilmu sastra (cetakan ketiga). Jakarta: Pustaka Jaya
Yasa, I. N. (2012). Teori Sastra dan Penerapannya. Bandung: Karya Putra Darwati.