Anda di halaman 1dari 5

Jurnal Ilmiah

ILMU KOMPUTER
Universitas Udayana

Vol. X, No. 1, April 2017 ISSN 1979 - 5661

KLASIFIKASI DAN RETRIEVAL MUSIK BERDASARKAN GENRE


(SEBUAH STUDI PUSTAKA)

Gst. Ayu Vida Mastrika Giri 1


Program Studi Teknik Informatika, Jurusan Ilmu Komputer,
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Udayana
E-mail: vida.mastrika@cs.unud.ac.id1

ABSTRAK
Genre musik adalah cara yang paling umum digunakan untuk mengorganisasi database
musik digital. Mengaitkan genre dengan sebuah musik dapat membantu pendengar musik untuk
menemukan musik yang dicari di sebuah database musik yang sangat besar. Pengenalan genre
musik adalah hal penting yang telah dipelajari mendalam oleh komunitas Music Information
Retrieval (MIR). Musik yang berada pada genre yang sama biasanya memiliki kemiripan
karakteristik tertentu yang terkait dengan instrumentasi, struktur ritmis, dan pitch musik. Fitur-
fitur akustik musik yang dapat digunakan untuk klasifikasi berdasarkan genre adalah timbre,
rhythm, melody/harmony, dan pitch. Teknik-teknik klasifikasi yang dapat digunakan untuk
mengimplementasi klasifikasi genre otomatis adalah sistem pakar, klasifikasi supervised, dan
klasifikasi unsupervised. Tantangan klasifikasi musik berdasarkan genre adalah tidak adanya
konsep yang jelas mengenai genre musik, banyaknya genre musik baru yang muncul, dan
pemilihan fitur klasifikasi.

Kata Kunci: Genre, Klasifikasi, Music Information Retrieval.

ABSTRACT
Musical genre is the most common way used to organize music in digital music
database. Associating a music with a genre can help music listeners to find music in a very
large music database. Musical genre recognition is an important thing that have been studied in
depth by Music Information Retrieval (MIR) community. Music that are in the same genre have
similar characteristics which are normally associated with a particular instrumentation,
rhythmic structure, and the pitch of the music. Music acoustic features that can be used for
music genre classification are timbre, rhythm, melody / harmony, and pitch. Classification
techniques that can be used to implement an automatic genre classification are expert system,
supervised classification and unsupervised classification. Challenges of music genre
classification is the absence of clear concept of musical genres, many new musical genre that
emerged, and classification feature selection.

Keywords: Classification, Genre, Music Information Retrieval.

semakin besar seiring berjalannya waktu.


1 PENDAHULUAN Saat ini tersedia jutaan musik yang bisa
dinikmati secara online dengan
Distribusi musik secara elektronik
menggunakan servis dari penyedia
menyebabkan katalog musik menjadi
streaming musik. Genre musik adalah cara
39
40 Jurusan Ilmu Komputer, Vol. X, No. 1, April 2017, hlm 39-43

yang paling umum digunakan untuk Pop/Rock, R&B, Rap, Reggae, Religious,
mengorganisasi database musik digital Stage & Screen, dan Vocal.
(Nanni, et al., 2016). Mengaitkan genre Genre musik yang disediakan oleh
dengan sebuah musik dapat membantu AllMusic berbeda dengan genre yang ada
pendengar musik untuk menemukan musik pada Dataset ISMIR 2004. Dataset ISMIR
yang dicari di sebuah katalog musik yang 2004 merupakan salah satu dataset yang
sangat besar. Pengenalan genre musik paling sering digunakan dalam bidang
adalah hal penting yang telah dipelajari penelitian retrieval informasi (Nanni, et al.,
mendalam oleh komunitas Music 2016). Dataset ini terdiri dari 1458 musik
Information Retrieval (MIR) sejak tahun yang diklasifikasi ke dalam enam genre,
2002. yaitu classical, electronic, jazz/blues,
Pemberian genre pada musik metal/punk, rock/pop, dan world.
dilakukan secara manual oleh seorang ahli Tzanetakis dan Cook (2002)
(Tzanetakis & Cook, 2002). Saat ini, membuat sebuah dataset GTZAN yang
dengan bertambahnya jumlah musik yang terdiri dari 10 kelas genre, yaitu blues,
beredar, pemberian genre secara manual classical, country, disco, hip hop, jazz,
untuk ditampilkan secara online akan metal, popular, reggae, dan rock.
membutuhkan waktu dan tenaga ahli.
Pemberian genre secara otomatis dapat 3 FITUR AKUSTIK MUSIK
membantu, mengurangi, atau mengganti
Penggunaan fitur akustik (dalam
peran manusia dalam pemberian genre pada
mencari kemiripan musik) dibenarkan oleh
sebuah musik.
fakta bahwa potongan musik yang mirip
Studi pustaka ini membahas tentang
menggunakan instrumen serupa dan
genre musik, fitur akustik musik, teknik
memiliki tekstur suara yang mirip (Shao et
yang digunakan untuk klasifikasi musik
al., 2009).
berdasarkan genre, review penelitian dalam
Mengekstrak fitur-fitur adalah
bidang klasifikasi musik berdasarkan genre,
langkah pertama dalam sistem pengenalan
serta pembahasan tentang tantangan-
pola. Setelah fitur-fitur signifikan
tantangan yang dihadapi dalam proses
ditentukan, proses klasifikasi bisa
klasifikasi musik berdasarkan genre.
dilakukan. Tzanetakis (2002) membagi
fitur-fitur musik yang dapat digunakan
2 GENRE MUSIK
untuk klasifikasi berdasarkan genre menjadi
Genre musik adalah label yang tiga jenis, yaitu timbre, rhythm, dan pitch.
digunakan oleh manusia untuk Sedangkan Scaringella (2006) membagi
mengelompokkan dan mendekripsikan fitur-fitur musik menjadi tiga jenis, yaitu
dunia musik yang luas. Genre musik tidak timbre, melody/harmony, dan rhythm.
memiliki definisi dan batasan yang tegas
karena genre muncul melalui interaksi yang 3.1 Timbre
kompleks antara masyarakat, pemasaran,
Timbre didefinisikan sebagai fitur
sejarah, dan faktor budaya. (Tzanetakis &
persepsi dari not musik atau suara yang
Cook, 2002).
membedakan berbagai jenis suara, seperti
Musik yang berada pada genre
suara manusia atau bunyi alat musik.
yang sama biasanya memiliki kemiripan
Timbre membuat dua suara dengan pitch
karakteristik tertentu yang terkait dengan
dan loudness yang sama terdengar berbeda
instrumendasi, struktur ritmis, dan pitch
(Scaringella et al., 2006).
musik (Tzanetakis & Cook, 2002).
Timbre adalah karakteristik suara
AllMusic (www.allmusic.com)
atau bunyi yang menunjukkan keunikan
menyajikan musik dalam 21 genre berbeda,
dari tiap suara atau bunyi tersebut.
yaitu Avant-Garde, Blues, Children’s,
Perbedaan timbre pada masing-masing alat
Classical, Comedy/Spoken, Country, Easy
musik atau sumber bunyi lain dipengaruhi
Listening, Electronic, Folk, Holiday,
oleh beberapa hal, seperti perbedaan cara
International, Jazz, Latin, New Age,
memainkan alat musik, perbedaan alat
Vida Mastrika, Klasifikasi dan Retrieval Musik… 41

resonansi pada sumber bunyi, serta Sistem pakar didasarkan pada


perbedaan materi atau bahan pembuat sekumpulan aturan atau rule yang
sumber bunyi (bahan alat musik atau pita didefinisikan oleh para ahli. Penerapan
suara seseorang). sistem pakar dalam klasifikasi musik
berdasarkan genre menggunakan sistem
3.2 Rhythm pakar dilakukan dengan cara membuat
aturan yang memberikan karakteristik
Rhythm didefinisikan sebagai
tertentu pada sebuah musik yang termasuk
susunan sistematis suara musik, terutama
pada genre tertentu. Sayangnya pendekatan
sesuai dengan durasi dan penekanan
ini belum bisa diaplikasikan karena tidak
periodik. Fitur ini menyarankan variasi dari
ada taksonomi genre yang pasti dan tidak
keteraturan atau kerumitan dari pola ritmik
ada karakteristik yang didefinisikan untuk
pada potongan musik yang menicu respon
membedakan genre musik satu dengan
emosional (Meyers, 2007).
lainnya.
Pengertian rhythm secara sederhana
adalah perulangan bunyi-bunyian menurut
4.2 Pengelompokan Supervised
pola tertentu dalam sebuah musik.
Perulangan bunyi-bunyian ini juga Pendekatan klasifikasi yang
menimbulkan keindahan dan membuat terawasi atau supervised untuk musik
sebuah musik menjadi enak didengar. berdasarkan genre adalah pendekatan yang
paling banyak digunakan untuk klasifikasi
3.3 Melody, Harmony musik berdasarkan genre (Kaminskas &
Ricci, 2012). Walaupun paling banyak
Melody didefinisikan sebagai
digunakan, tetapi masalah dalam klasifikasi
rangkaian nada yang terdengar berurutan
ini sama dengan yang dihadapi teknik
serta berirama dan mengungkapkan suatu
sistem pakar, yaitu tidak ada taksonomi
gagasan, sedangkan harmony dikatakan
genre yang pasti. Masalah ini bisa diatasi
sebagai paduan nada, yaitu paduan bunyi
dengan membatasi genre yang digunakan
nyanyian atau permainan musik yang
dalam sebuah penelitian. Peneliti dalam
menggunakan dua nada atau lebih yang
bidang Music Information Retrieval
berbeda tinggi nadanya dan dibunyikan
biasanya menggunakan taksonomi genre
secara serentak. Melody dan harmony
yang sederhana yang terdiri dari sekitar 10
digambarkan menggunakan fitur audio
genre musik (Kaminskas & Ricci, 2012).
tingkat menengah (misalnya, fitur chroma)
Kelebihan klasifikasi supervised
(Scaringella, et al., 2006).
jika dibandingkan dengan sistem pakar
3.4 Pitch adalah klasifikasi supervised dapat
menggunakan metode seperti k-Nearest
Pitch adalah tinggi rendah nada Neighbor (kNN), Support Vector Machine
dalam suatu bunyi/suara. Pitch berkaitan (SVM), atau jaringan syaraf tiruan lainnya
dengan getaran yang dihasilkan oleh seperti Backpropagation yang tidak
instrumen musik atau suara manusia. Bila menggunakan aturan/rule seperti sistem
getarannya semakin banyak, maka nada pakar.
yang dihasilkan akan semakin tinggi.
4.3 Pengelompokan Unsupervised
4 TEKNIK KLASIFIKASI
Klasifikasi musik berdasarkan
Berikut adalah teknik-teknik genre dengan menggunakan teknik
klasifikasi yang dapat digunakan untuk pengelompokan yang tidak terawasi atau
mengimplementasi klasifikasi genre unsupervised lebih realistis jika
otomatis; diantaranya adalah sistem pakar, dibandingkan dengan teknik sistem pakar
klasifikasi supervised, dan klasifikasi dan klasifikasi supervised karena teknik ini
unsupervised. tidak memerlukan taksonomi genre yang
pasti.
4.1 Sistem Pakar
42 Jurusan Ilmu Komputer, Vol. X, No. 1, April 2017, hlm 39-43

Kemiripan musik berdasarkan Scrwach dan Stasiak (2016) dalam


fiturnya dicari dengan menghitung jarak penelitiannya menggunakan dua classifier,
Euclidean atau Cosine. Metode clustering yaitu jaringan syaraf tiruan feed-forward
yang sering digunakan adalah K-Means, dan kNN. Algoritma Genetika pada
Self-Organizing Maps (SOM) (Rauber et penelitian ini digunakan untuk menentukan
al., 2003), dan Growing Hierarchial Self- jumlah nearest neighbor pada kNN dan
Organizing Maps (GHSOM) (Rauber et al., fitur suara (Serwach & Stasiak, 2016).
2002). Fitur yang digunakan adalah timbre,
Hasil dari pengelompokan musik rhythm, dan pitch. Hasil dari penelitian ini
secara unsupervised adalah berupa cluster- menunjukkan bahwa jaringan syaraf tiruan
cluster musik tiap cluster-nya terdiri dari yang berupa non-linear multilayer
musik-musik yang memiliki kemiripan fitur perceptron memberikan hasil yang jauh
musik. Kelemahan metode ini adalah lebih baik dibandingkan dengan algoritma
cluster-cluster yang dihasilkan tidak kNN. Klasifikasi musik ke dalam 10 dan 11
mempunyai label genre struktur hierarkis, genre menunjukkan efisiensi sebanyak
karena musik-musik dikelompokkan hanya 60%. Tetapi, dalam pengenalan sub-genre,
berdasarkan kemiripan fiturnya. jaringan syaraf tiruan hanya mencapai 30%
dan kNN hanya mencapai 16%. Penelitian
5 PENELITIAN KLASIFIKASI MUSIK ini juga menyatakan bahwa fitur timbre,
khususnya MFCC, memberikan pengaruh
BERDASAR GENRE
yang lebih tinggi dalam pengenalan genre
Tzanetakis dan Cook (2002) musik.
menetapkan standar untuk klasifikasi suara
otomatis berdasarkan genre. Mereka 6 TANTANGAN KLASIFIKASI
mengusulkan tiga set fitur yang mewakili
GENRE MUSIK
timbre, rhythm, dan pitch. Fitur timbre
sebelumnya digunakan untuk pengenalan Tantangan utama dalam klasifikasi
suara, sedangkan rhythm dan pitch khusus musik berdasarkan genre adalah tidak
dirancang untuk mewakili aspek musik- adanya konsep yang jelas mengenai genre
rhythm dan harmony (melody). Tzanetakis musik. Hingga saat ini belum ada
dan Cook (2002) menggunakan kNN dan taksonomi general yang didefinisikan untuk
GMM untuk mengklasifikasikan musik ke genre musik (Kaminskas & Ricci, 2012).
dalam 10 genre. Akurasi klasifikasi genre Hal tersebut dapat disebabkan karena genre
pada penelitian ini mencapai 61%. musik yang terus berkembang dan
Panchwagh dan Katkar (2016) bertambah seiring berkembangnya industri
menggunakan fitur Mel Frequency musik.
Cepstrum Coefficients (MFCC), Linear Genre musik yang baru sering
Predictive Coefficient (LPC), dan Zero muncul dan bisa saja berupa hasil gabungan
Crossing Rate (ZCR). Fitur-fitur musik (merge) dari berbagai genre berbeda,
yang telah diekstrak tersebut diklasifikasi misalnya genre psychobilly adalah hasil
dengan menggunakan pembelajaran gabungan dari genre rockabilly dan punk
supervised dan unsupervised (Panchwagh (Scaringella et al., 2006). Tantangannya
& Katkar, 2016). Classifier yang digunakan adalah sistem klasifikasi yang dibuat harus
adalah Naïve Bayes, Bayes Net, J48, SMO bisa mengakomodasi perubahan dan atau
dan Logistic. Classifier tersebut penggabungan dari genre-genre tersebut.
diimplementasikan menggunakan library Scrwach dan Stasiak (2016)
Java-Weka. Hasil eksperimen menunjukkan menyatakan bahwa kesalahan klasifikasi
bahwa classifier SMO dengan metode pre- sering berhubungan dengan asal dari sebuah
processing PKIDiscretize menghasilkan genre, contohnya genre rock terkadang
akurasi terbaik, mencapai 100% saat dikenali sebagai genre blues, yang bisa
menggunakan fitur MFCC. Dari tiga fitur berawal dari fakta bahwa musik rock secara
yang dipakai, MFCC menghasilkan tingkat umum adalah turunan dari musik blues.
akurasi tertinggi. Pengamatan ini mendukung kesulitan-
Vida Mastrika, Klasifikasi dan Retrieval Musik… 43

kesulitan yang terkait dengan Panchwagh, M. M. & Katkar, V. D., 2016.


pengenalan/klasifikasi sub-genre. Music Genre Classification using Data
Pemilihan fitur untuk klasifikasi Mining Algorithm. 2016 Conference
genre sendiri bisa menjadi tantangan, on Advances in Signal Processing
karena tiap penelitian menggunakan (CASP), pp. 49-53.
kombinasi fitur akustik musik yang
berbeda. Tidak hanya fitur akustik dari Rauber, A., Pampalk, E. & Merkl, D., 2002.
musik yang dapat digunakan untuk Using Psycho-Acoustic Models and
klasifikasi genre. Informasi visual yang Self-Organizing Maps to Create a
terdapat dalam video musik beserta fitur Hierarchical Structuring of Music by
akustik musiknya dapat digunakan untuk Sound Similarity. Paris, s.n.
klasifikasi musik berdasarkan genre
(Schindler & Rauber, 2015). Rauber, A., Pampalk, E. & Merkl, D., 2003.
The SOM-enhanced JukeBox:
7 KESIMPULAN Organization and Visualization of
Music Collection Based on Perceptual
Fitur-fitur akustik musik yang dapat Models. Journal of New Music
digunakan untuk klasifikasi berdasarkan Research, pp. 193-210.
genre adalah timbre, rhythm,
melody/harmony, dan pitch. Fitur akustik Scaringella, N., Zoia, G. & Mlynek, D.,
musik terbaik yang dapat digunakan adalah 2006. Automatic Genre Classification
Mel Frequency Cepstrum Coefficients of Music Content: A Survey. IEEE
(MFCC). Teknik-teknik klasifikasi yang Signal Processing Magazine, 23(2),
dapat digunakan untuk mengimplementasi pp. 133-141.
klasifikasi genre otomatis adalah sistem
pakar, klasifikasi supervised, dan klasifikasi Schindler, A. & Rauber, A., 2015. An
unsupervised. Audio-Visual Approach to Music
Tantangan klasifikasi musik Genre Classification through Affective
berdasarkan genre adalah tidak adanya Color Features. Advances in
konsep yang jelas mengenai genre musik, Information Retrieval, pp. 61-67.
banyaknya genre musik baru yang muncul,
Serwach, M. & Stasiak, B., 2016. GA-
dan pemilihan fitur klasifikasi. Fitur
based Parameterization and Feature
klasifikasi yang dapat digunakan tidak
Selection for Automatic Music Genre
hanya berasal dari fitur akustik musik, fitur
Recognition. Computational Problems
lainnya juga dapat digunakan, seperti fitur
of Electrical Engineering (CPEE),
visual yang terdapat dalam video musik.
2016 17th International Conference.
8 DAFTAR PUSTAKA Shao, B., Wang, D., Li, T. & Ogihara, M.,
Kaminskas, M. & Ricci, F., 2012. 2009. Music Recommendation Based
Contextual Music Information on Acoustic Features and User Access
Retrieval and Recommendation: State Patterns. IEEE Transactions on Audio,
of The Art and Challenges. Computer Speech, and Language Processing,
Science Review, 6(2-3), pp. 89-119. 17(8), pp. 1602-1611.

Meyers, O., 2007. A Mood-Based Music Tzanetakis, G. & Cook, P., 2002. Musical
Classification and Exploration System. Genre Classification of Audio Signals.
s.l.:Master of Science in Media Arts IEEE Transactions on Speech and
and Sciences. Audio Processing, 10(5), pp. 293-302.

Nanni, L. et al., 2016. Combining Visual


and Acoustic Features for Music Genre
Classification. Expert System with
Applications, Volume 45, pp. 108-117.

Anda mungkin juga menyukai