Anda di halaman 1dari 56

Bab 19

Reaksi Redoks
dan Elektrokimia
Proses elektrokimia adalah reaksi oksidasi-reduksi di mana:
• Energi yang dilepas oleh reaksi spontan diubah menjadi lis
trik atau
• Energi listrik digunakan agar reaksi nonspontan dapat terja
di

Redoks = Reduksi - Oksidasi

Reaksi Redoks – Reaksi di mana satu spesi menerima


elektron dan spesi lainnya kehilangan elektron.
Kedua proses tersebut harus terjadi.
Ingat reaksi asam-basa Bronsted di mana terjadi transfer proton. Ad
a yang menerima proton, dan ada yang memberi proton.
0 0 2+ 2-
2Mg (s) + O2 (g) 2MgO (s)
2Mg 2Mg2+ + 4e- setengah-reaksi oksidasi (melepas e-)

O2 + 4e- 2O2- setengah-reaksi reduksi (menerima e-)


Reduksi Melibatkan Penerimaan elektron.
(bilangan oksidasi )

Oksidasi Melibatkan Pelepasan elektron. (


bilangan oksidasi )
Agen pengoksidasi - reaktan reduksi
O 0 -2 O2-
Agen pereduksi - reaktan oksidasi
Mg 0 +2 Mg2+
Bilangan Oksidasi
Jumlah muatan yang dimiliki suatu atom dalam molekul (senyawa
ionik) jika elektron-elektronnya berpindah seluruhnya.

Perubahan bilangan oksidasi SELALU terjadi dala


m reaksi redoks.

Aturan untuk Menentukan Bilangan Oksidasi


1. Setiap atom dalam unsur bebas (dlm keadaan tidak b
ergabung) dan senyawa kovaen murni memiliki bilang
an oksidasi nol.

Na, Be, K, Pb, H2, O2, P4 = 0


2. Pada ion monoatomik, bilangan oksidasinya sesuai d
engan muatan ion tersebut.
Li+, Li = +1; Fe3+, Fe = +3; O2-, O = -2
19
3. Bilangan oksidasi oksigen biasanya –2. Pada H2O2 da
n O22- adalah –1.

4. Bilangan oksidasi hidrogen adalah +1 kecuali bila hidrog


en berikatan dengan logam dlm bentuk senyawa biner.
Dalam kasus ini, bilangan oksidasinya –1.

5. Logam-logam golongan IA adalah +1, logam IIA +2 dan


fluorin selalu –1.

6. Dlm molekul netral, jumlah bilangan oksidasi semua atom


penyusunnya harus nol. Dlm. ion poliatomik, jumlah bilang
an oksidasi semua unsur dlm. ion tsb. harus sama denga
n muatan total ion.

19.1
Berapakah bilangan oksidasi dari atom-atom
dalam HCO3- ?

HCO3-

Dari aturan kita ketahui:


O = -2 H = +1

C dapat kita peroleh:

3x(-2) + 1 + ? = -1
C = +4
Berapakah bilangan oksidasi Mn dalam seny
awa dan ion berikut ini?
Mn - unsur  biloks = 0 logam

Mn2+ - ion  biloks = +2 takberwarna


MnO2 - senyawa  biloks = +4 coklat
+4 + (2x(-2)) = 0
MnO4- - ion  biloks = +7 ungu
+7 + (4x(-2)) = -1
MnO4-2 - ion  biloks = +6 hijau
+6 + (4x(-2)) = -2
 Mn memiliki paling tidak 5 tingkat oksidasi.
Menyetarakan Reaksi Redoks

Reaksi dalam larutan asam, netral, atau basa dapat disetarakan.

MnO4- + HSO3- Mn2+ + SO4-2


asam

MnO4- + HSO3- MnO2 + SO4-2


netral

MnO4- + HSO3- MnO42- + SO4-2


basa
• Setarakan massa.
• Setarakan muatan.
• Setarakan jumlah elektron yang pindah
(anggap elektron sebagai reaktan).
Menyetarakan Persamaan Redoks

Oksidasi Fe2+ jadi Fe3+ oleh Cr2O72- dalam larutan asam?

1. Tulis persamaan taksetara reaksi dalam bentuk ionik.


Fe2+ + Cr2O72- Fe3+ + Cr3+

2. Pisahkan persamaan menjadi dua setengah-reaksi.


+2 +3
Oksidasi: Fe2+ Fe3+
+6 +3
Reduksi: Cr2O7 2- Cr3+

Kita dapat melihat tabel potensial reduksi standar untu


k setengah-reaksi.
6e- + 14H+ + Cr2O72- 2Cr3+ + 7H2O

Fe2+ Fe3+ + 1e-

CATATAN: Kita balik arahnya


untuk reaksi oksidasi (tabel ini
untuk potensial reduksi).
3. Setarakan atom-atom selain O dan H dalam masing-masing
setengah-reaksi.
Cr2O72- 2Cr3+

4. Untuk reaksi dalam asam, tambahkan H2O utk menyetarakan


atom O dan tambahkan H+ untuk menyetarakan atom H.

Cr2O72- 2Cr3+ + 7H2O


14H+ + Cr2O72- 2Cr3+ + 7H2O

5. Tambahkan elektron pd salah satu sisi dari masing-masing s


etengah-reaksi untuk menyetarakan muatan.
Fe2+ Fe3+ + 1e-
6e- + 14H+ + Cr2O72- 2Cr3+ + 7H2O

19.1
6. Jika diperlukan, samakan jumlah elektron dalam kedua seten
gah-reaksi dengan cara mengalikan setengah-reaksi dengan
koefisien yang sesuai.

6Fe2+ 6Fe3+ + 6e-


6e- + 14H+ + Cr2O72- 2Cr3+ + 7H2O

7. Jumlahkan kedua setengah-reaksi dan setarakan persamaan


akhirnya. Jumlah elektron pada kedua sisi harus saling m
eniadakan.
oksidasi: 6Fe2+ 6Fe3+ + 6e-
reduksi: 6e- + 14H+ + Cr2O72- 2Cr3+ + 7H2O
14H+ + Cr2O72- + 6Fe2+ 6Fe3+ + 2Cr3+ + 7H2O
Reaksi totalnya harus setara jika setenga
h-reaksinya setara.
8. Periksa apakah jumlah atom dan muatannya sama di kedua sis
i.
14x1 – 2 + 6x2 = 24 = 6x3 + 2x3

14H+ + Cr2O72- + 6Fe2+ 6Fe3+ + 2Cr3+ + 7H2O

9. Untuk reaksi dalam larutan basa, tambahkan OH- pada kedu


a sisi persamaan untuk setiap H+ yang muncul pada persam
aan akhir.

19.1
Menyetarakan Reaksi Redoks
Setarakan reaksi dalam larutan asam.
MnO4- + HSO3- Mn2+ + SO4-2
reduksi: MnO4- Mn2+
tambah H2O utk setarakan O MnO4- Mn2+ + 4 H2O
tambah H+ utk setarakan H MnO4- + 8 H+ Mn2+ + 4 H2O
-1 + 8  +2 + 0 butuh 5 e-’
tambah elektron utk starakan muatan
MnO4- + 8 H+ + 5 e- Mn2+ + 4 H2O
oksidasi: HSO3- SO4-2
tambah H2O utk setarakan O HSO3- + H2O SO4-2
tambah H+ utk setarakan H HSO3- + H2O SO4-2 + 3 H+
tambah elektron utk setarakan muatan -1 + 0  -2 + 3 butuh2 e-’

HSO3- + H2O SO4-2 + 3 H+ + 2 e-


Samakan jumlah elektron dalam kedua setengah-reaksi denagn mengal
ikan setengah-reaksi dengan koefisien yang sesuai.

2x(MnO4- + 8 H+ + 5 e- Mn2+ + 4 H2O)


5x(HSO3- + H2O SO4-2 + 3 H+ + 2 e- )

2 MnO4- + 16 H+ + 10 e- + 5 HSO3- + 5 H2O 2 Mn2+ +


1 8 H2O + 5 SO4-2 + 15 H+ + 10 e-
3

2 MnO4- + H+ + 5 HSO3- 2 Mn2+ + 3 H2O + 5 SO4-2

Periksa:
S 5=5
H 1+5=3x2
muatan - 2 + 1 - 5 = 4 - 10
Mn 2=2
-6 = -6
O 8 + 15 = 3 + 20
menyetarakan reaksi dalam larutan netral.
MnO4- + HSO3- MnO2 + SO4-2
reduksi: MnO4- MnO2
Pilih setengah-reaksi dengan produk netral dari tabel.
MnO4- + 4 H+ + 3 e- MnO2 + 2 H2O
oksidasi: HSO3- SO4-2
Gunakan setengah-reaksi seperti sebelumnya.
HSO3- + H2O SO4-2 + 3 H+ + 2 e-
Samakan jumlah elektron dalam kedua setengah-reaksi dengan mengal
ikan setengah-reaksi dengan koefisien yang sesuai.
2x(MnO4- + 4 H+ + 3 e- MnO2 + 2 H2O)
3x(HSO3- + H2O SO4-2 + 3 H+ + 2 e- )

2 MnO4- + 8 H+ + 6 e- + 3 HSO3- + 3 H2O 2 MnO2 +


4 H2O + 3 SO4-2 + 9 H+ + 6 e-
1 1
2 MnO4- + 3 HSO3- 2 MnO2 + H2O + 3 SO4-2 + H+
Periksa:
S 3=3
H 3=2+1
muatan -2 - 3 = 0 + 0 - 6 + 1
Mn 2=2
-5 = -5
O 8 + 9 = 4 + 1 + 12
Menyetarakan reaksi dalam larutan basa.
MnO4- + HSO3- MnO42- + SO4-2
reduksi: MnO4- MnO42-
Tambah elektron utk setarakan muatan.
MnO4- + e- MnO42-
oksidasi: HSO3- SO4-2
Gunakan setengah-reaksi seperti sebelumnya.
HSO3- + H2O SO4-2 + 3 H+ + 2 e-
Samakan jumlah elektron dalam kedua setengah-reaksi dengan mengal
ikan setengah-reaksi dengan koefisien yang sesuai.
2x(MnO4- + e- MnO42-)
1x(HSO3- + H2O SO4-2 + 3 H+ + 2 e- )

2 MnO4- + 2 e- + HSO3- + H2O 2 MnO42- + SO4-2 + 3 H+ +


+ 2 e-
2 MnO4- + HSO3- + H2O 2 MnO42- + SO4-2 + 3 H+
Periksa:
S 1=1
H 1+2=3
Mn 2=2 muatan -2 - 1 = - 4 - 2 + 3
O 8+3+1=8+4 -3 = -3
Kenapa muncul 3 H+ ??? larutan ini seharusnya bersi
fat basa

2 MnO4- + HSO3- + H2O 2 MnO42- + SO4-2 + 3 H+


3x(OH- + H+ H2O) Penetralan H+

2 MnO4- + HSO3- + 3 OH- 2 MnO42- + SO4-2 + 2 H2O


periksa:
S 1=1
H 1+3=4
muatan -2 - 1- 3 = -4 - 2 + 0
Mn 2=2
-6 = -6
O 8+3+3=8+4+2
Kimia Redoks dan Energi Listrik
Konduksi listrik  muatan listrik bergerak
Dalam Logam:
muatan listrik yang bergerak adalah elektron
Selisih potensial listrik disebabkan oleh elektron yang berg
erak (mirip dengan gaya gravitasi yang menyebabkan benda
bergerak)
resistansi berinterferensi dengan aliran elektron – biasanya
gerakan atom
rangkaian - elektron bergerak dalam siklus, harus mempun
yai tempat tujuan dan ada elektron lain yang menggantikan t
empatnya
arus listrik laju gerakan muatan-muatan / waktu
Symbol Units
Charge Q Coulombs(c)
Faradays(F)
Potential Difference E Volts(V)
Resistance R Ohms()
Current I Amperes(A)

I= Q 1A=1C/1s
waktu C=A.s
1 Faraday muatan = muatan 1 mol elektron = 96.500 C
Energi = 1 J = (1 V) . (1 C)
E=IR Hukum Ohm
Konduksi baik jika potensialnya tinggi
dan resistansinya rendah.
Dalam larutan (atau cairan senyawa ion pada suhu yang c
ukup tinggi untuk meleleh):
muatan listrik yang bergerak adalah ion-ion
kation (muatan positif) bergerak menuju ke muatan negati
f
anion (muatan negatif) bergerak menuju muatan positif

Sel elektrokimia – Rangkaian yang terdiri dari konduktor


elektrolit dan konduktor logam
Elektroda - menghubungkan konduktor logam dan konduk
tor elektrolit
Sel Elektrokimia

anoda katoda
oksidasi reduksi

reaksi redoks
spontan

Menarik anion Menarik kation 19.2


Sel Elektrokimia
Selisih potensial listrik antara a
noda dan katoda disebut:
• voltase sel
• gaya elektromotif (emf)
• potensial sel

Diagram sel
Zn (s) + Cu2+ (aq) Cu (s) + Zn2+ (aq)
[Cu2+] = 1 M & [Zn2+] = 1 M
anoda katoda
Zn (s) | Zn2+ (1 M) || Cu2+ (1 M) | Cu (s)

Tanda || utk memisahkan setengah sel


Tanda | utk memisahkan reaktan/fasa tiap setengah sel 19.2
Jembatan Garam
Hubungan elektrolitik antara dua setengah-sel yang melengk
api rangkaian
Tabung mengandung larutan garam inert (biasanya KNO3)
Dua Tipe Sel

Sel elektrokimia - butuh “sumber dc” = pompa elektron (cont


oh: baterai)
• elektron dipaksa bergerak satu arah, tidak bergantung pad
a kespontanan
• energi listrik digunakan agar reaksi nonspontan dapat terja
di
• elektron digerakkan ke katoda oleh pompa elektron sehng
ga terjadi reduksi.
Dua Tipe Sel

Sel Volta atau Sel Galvanik - listrik pasif


(tidak butuh “sumber dc”)
• elektron bergerak karena reaksi spontan
• Memanfaatkan kimia untuk memperoleh energi
• elektron diambil dari katoda dengan reduksi, mengakibatk
an elektron bergerak ke arah katoda
• Dapat digunakan sebagai sumber dc untuk sel elektrolitik.
Bagaimana kita tahu reaksi spontan?
Apakah potensial listrik?
Bagaimana konsentrasi mempengaruhi proses
?

Gaya elektromotif (emf) adalah potensial listrik sel


E (emf)  units = volts (V)
emf adalah selisih potensial antara anoda dan katoda
Potensial Elektroda Standar

Zn (s) | Zn2+ (1 M) || H+ (1 M) | H2 (1 atm) | Pt (s)


anoda (oksidasi): Zn (s) Zn2+ (1 M) + 2e-
katoda (reduksi): 2e- + 2H+ (1 M) H2 (1 atm)
Zn (s) + 2H+ (1 M) Zn2+ + H2 (1 atm)
19.3
Potensial Elektroda Standar

Potensial reduksi standar(E0) adalah voltase yang berkaitan


dengan reaksi reduksi pada elektroda jika konsentrasi semua
zat terlarut 1 M dan semua gas pada 1 atm.

reaksi reduksi

2e- + 2H+ (1 M) H2 (1 atm)

E0 = 0 V

Gunakan sebagai acuan untuk men


gukur potensial zat lainnya 
Elektroda hidrogen standar 19.3
Potensial Elektroda Standar
0 = 0,76 V
Esel

emf standar (E0 sel)


0 = E0
Esel 0
katoda - Eanoda

reduksi oksidasi
Zn (s) | Zn2+ (1 M) || H+ (1 M) | H2 (1 atm) | Pt (s)
0 = E 0 + - E 0 2+
Esel H /H2 Zn /Zn

0.76 V = 0 - E 0 2+ E° > 0 reaksi spontan


Zn /Zn
0 2+
EZn /Zn = -0,76 V

Zn2+ (1 M) + 2e- Zn E0 = -0,76 V


19.3
Potensial Elektroda Standar

0 = 0,34 V
Esel
0 = E0
Esel 0
katoda - Eanoda

Cu /Cu – EH +/H 2
0 = E 0 2+
Esel 0

0 2+
0,34 = ECu /Cu - 0
0 2+
ECu /Cu = 0,34 V

Pt (s) | H2 (1 atm) | H+ (1 M) || Cu2+ (1 M) | Cu (s)


anoda (oksidasi): H2 (1 atm) 2H+ (1 M) + 2e-
katoda (reduksi): 2e- + Cu2+ (1 M) Cu (s)
H2 (1 atm) + Cu2+ (1 M) Cu (s) + 2H+ (1 M)
19.3
• E0 adalah utk reaksi seperti
yg tertulis
• reaksi setengah-sel adalah r
eaksi reversibel
• tanda E0 berubah jika arah r
eaksi dibalik (E° red = -E°oks)
• Mengubah koefisien stoikio
metri suatu reaksi setengah-
sel tidak mengubah nilai E0

19.3
Agen pengoksidasi terkuat

• makin positif E0 makin besar


kecendrungan suatu zat me
ngalami reduksi

Titik acuan nol

Agen pereduksi terkuat


0 = 0,76 V
Esel 0 = 0,34 V
Esel

Gabungkan

Zn (s) Zn2+ (1 M) + 2e-


2e- + Cu2+ (1 M) Cu (s)
Zn (s) + Cu2+ (1 M) Cu (s) + Zn2+ (1 M)
0 = 0,76 V + 0,34 V = 1,10 V
Esel
Berapakah emf standar suatu sel elektrokimia dengan elek
troda Cd dalam larutan 1,0 M Cd(NO3)2 dan elektroda Cr d
alam larutan 1,0 M Cr(NO3)3?

Cd2+ (aq) + 2e- Cd (s) E0 = -0,40 V Cd oksidator yg lebih kuat


Cr3+ (aq) + 3e- Cr (s) E0 = -0,74 V Cd akan mengoksidasi Cr

anoda (oksidasi): Cr (s) Cr3+ (1 M) + 3e- x 2


katoda (reduksi): 2e- + Cd2+ (1 M) Cd (s) x3
2Cr (s) + 3Cd2+ (1 M) 3Cd (s) + 2Cr3+ (1 M)

katoda – Eanoda
0 = E0
Esel 0

0 = -0,40 – (-0,74)
Esel
0 = 0,34 V
Esel  spontan
19.3
Kespontanan Reaksi Redoks
kespontanan DG < 0 energi = Q E = -nFEsel
Total muatan
DG = -nFEsel n = jumlah mol elektron dalam reaksi
J
DG0 = 0
-nFEselF = 96.500 = 96.500 C/mol
V • mol
DG0 = -RT ln K = -nFEsel
0

RT (8,314 J/K•mol)(298 K)
0
Esel = ln K = ln K
nF n (96.500 J/V•mol)

0 0,0257 V
Esel = ln K
n
0 0,0592 V
Esel = log K
n
Kespontanan Reaksi Redoks

DG0 = -RT ln K

DG = -nFEsel

19.4
Berapakah konstanta kesetimbangan untuk reaksi berikut
pada 250C? Fe2+ (aq) + 2Ag (s) Fe (s) + 2Ag+ (aq)

0 0,0257 V
Esel = ln K
n

oksidasi: 2Ag 2Ag+ + 2e-


n=2
reduksi: 2e- + Fe2+ Fe

2+/Fe – EAg + /Ag


0
E0 = EFe 0

E0 = -0,44 – (0,80)
E0 = -1,24 V 0
Esel xn -1,24 V x 2
K = exp = exp
0,0257 V 0,0257 V

K = 1,23 x 10-42

19.4
Efek Konsentrasi terhadap Emf Sel
DG = DG0 + RT ln Q DG = -nFE DG0 = -nFE 0

-nFE = -nFE0 + RT ln Q
Dapat dilihat pad
persamaan Nernst
a efek konsentra
si / kondisi non-s
RT tandar
E = E0 - ln Q
nF

pada 298 K

0,0257 V 0,0592 V
E= E0 - ln Q E= E0 - log Q
n n

19.5
Apakah reaksi ini akan terjadi secara spontan pada 250C ji
ka [Fe2+] = 0,60 M dan [Cd2+] = 0,010 M?
Fe2+ (aq) + Cd (s) Fe (s) + Cd2+ (aq)

oksidasi: Cd Cd2+ + 2e-


n=2
reduksi: 2e- + Fe2+ 2Fe
2+/Fe – ECd2+/Cd
0
E0 = EFe 0

E0 = -0,44 – (-0,40) 0,0257 V


E = E0 - ln Q
n
E0 = -0,04 V
0,0257 V 0,010
E = -0,04 V - ln
2 0,60
E = 0,013 V

E>0 spontan
19.5
Sel konsentrasi meiliki setengah-reaksi yang sama dalam
tiap-tiap sel, namun berbeda konsentrasinya.
Apakah reaksi ini akan terjadi secara spontan pada 250C jika [A
g+] = 0,10 M dan [Ag+] = 0,010 M?
Ag+ (aq) + Ag (s) Ag (s) + Ag+ (aq)
Ag (s) | Ag+ (0.10 M) || Ag+ (0.010 M) | Ag (s)
oksidasi: Ag Ag+ + e-
reduksi: e- + Ag+ Ag n=1
Agoks + Ag+red Agred + Ag+oks
+ /Ag – EAg+ /Ag
0
E0 = EAg 0

E0 = -0,7991 V – (-0,7991 V)
E0 = -0,000 V
0,0257 V E < 0 Non-spontan
E = E0 - ln Q
n
0,0257 V [Ag +
oks]
E = -0.000 V - ln 0,0257 V ln 0,10 = - 0,0592 V
1 [Ag+red] = - 0,010
Baterai

Sel kering

Sel Leclanché

anoda: Zn (s) Zn2+ (aq) + 2e-

katoda: 2NH+4 (aq) + 2MnO2 (s) + 2e- Mn2O3 (s) + 2NH3 (aq) + H2O (l)

Zn (s) + 2NH4 (aq) + 2MnO2 (s) Zn2+ (aq) + 2NH3 (aq) + H2O (l) + Mn2O3 (s)

19.6
Baterai

Baterai merkuri

anoda: Zn(Hg) + 2OH- (aq) ZnO (s) + H2O (l) + 2e-

katoda: HgO (s) + H2O (l) + 2e- Hg (l) + 2OH- (aq)

Zn(Hg) + HgO (s) ZnO (s) + Hg (l)

19.6
Baterai

Baterai Bertimbal
(Aki)

anoda: Pb (s) + SO2-4 (aq) PbSO4 (s) + 2e-

katoda: PbO2 (s) + 4H+ (aq) + SO2-


4 (aq) + 2e
- PbSO4 (s) + 2H2O (l)

Pb (s) + PbO2 (s) + 4H+ (aq) + 2SO2-


4
(aq) 2PbSO4 (s) + 2H2O (l)

19.6
Baterai

Baterai Lithium Keadaan-Padat 19.6


Baterai

Sel bahan bakar ad


alah sel elektrokimia
yang memerlukan p
asokan reaktan yg k
ontinu agar tetap be
rfungsi

anoda: 2H2 (g) + 4OH- (aq) 4H2O (l) + 4e-

katoda: O2 (g) + 2H2O (l) + 4e- 4OH- (aq)

2H2 (g) + O2 (g) 2H2O (l)


19.6
Korosi
oksigen dilarutkan dalam
air menyebabkan oksidasi

E°red = -0.44 V

E°red = 1.23 V
karena E°red (Fe3+) < E°red (O2)
Karat Fe2O3 Fe dapat dioksidasi oleh oksigen

19.7
Perlindungan Katodik Tangki Besi

E°red = -2.37 E°red = 1.23 V


V
Mg lebih mudah teroksidasi dibandingkan Fe
19.7
Elektrolisis adalah proses di mana energi listrik digunakan ag
ar reaksi kimia nonspontan dapat terjadi.

19.8
Elektrolisis air

19.8
Elektrolisis dan Perubahan Massa

Analisis Kuantitatif
Berapa besar arus?
waktu ?
produk?

muatan (C) = arus (A) x waktu (s)

1 mol e- = 96.500 C

19.8
Berapa banyak Ca yang dihasilkan sel elektrolitik dari leleh
an CaCl2 jika arus sebesar 0,452 A dialirkan melalui sel sel
ama 1,5 jam?

anoda: 2Cl- (l) Cl2 (g) + 2e-

katoda: Ca2+ (l) + 2e- Ca (s)

Ca2+ (l) + 2Cl- (l) Ca (s) + Cl2 (g)

2 mol e- = 1 mol Ca

C s 1 mol e- 1 mol Ca
mol Ca = 0,452 x 1,5 jam x 3600 x x
s jam 96.500 C 2 mol e-
= 0,0126 mol Ca

= 0,50 g Ca
19.8
Stoikiometri dari sebuah sel elektrolitik:
katoda: e- + Ag+ Ag
anoda: 2 H2O O2 (g) + 4 H+ + 4 e-
Berapakah arus (dalam ampere) yang dibutuhkan utk me
ngubah 0,100 mol Ag+ jadi Ag dalam 10,0 menit?
1 mol elektron = 1 F A = C/detik
Q = nF I=Q/t
Cari Q
Q = 0,10 mol Ag 1 mol elektron 1F 96.500 C =
mol Ag mol elektron F
Q = 9.650 C
t = 10 menit 60 detik = 600 detik
1 menit
I = 9.6500 C / 600 s = 16 C/s = 16 A
Stoikiometri Produk pada Elektroda yang Berbeda

Berapakah pH dari anoda setengah-sel (misalkan volumenya


0,100 L) setelah 6,00 g Ag diletakkan di katoda?
katoda: e- + Ag+ Ag
anoda: 2 H2O O2 (g) + 4 H+ + 4 e-
Cari [H+]
6,00 g Ag 1 mol Ag 1 mol elektron 4 mol H+
107,9 g Ag 1 mol Ag 1 mol elektron

= 0,05567 mol H+
[H+] = 0,0556 mol = 0,56 M pH = 0,25
0,10 L

Anda mungkin juga menyukai