Anda di halaman 1dari 5

REAKSI OKSIDASI DAN REAKSI REDUKSI

Reaksi kimia yang disertai perubahan bilangan oksidasi disebut dengan reaksi reduksi dan oksidasi
(redoks). Reaksi redoks banyak terjadi dalam kehidupan sehari-hari, ada yang menguntungkan dan
ada yang merugikan. Reaksi yang menguntungkan, misalnya reaksi yang berlangsung selama proses
respirasi pada tumbuh-tumbuhan. Adapun reaksi redoks yang merugikan yaitu korosi besi (besi
berkarat)
Reaksi redoks memiliki aplikasi yang luas dalam bidang industri. Misalnya prinsip reaksi redoks
mendasari pembuatan baterai dan aki, ekstraksi dan pemurnian logam dari mineralnya, serta
pelapisan suatu logam dengan logam lain seperti emas, perak dan kromium.
Dalam bab ini akan dibahas penyetaraan reaksi redoks yang lebih kompleks dan sel elektrokimia
dimana reaksi redoks digunakan untuk menghasilkan arus listrik atau sebaliknya (sel Volta dan sel
elektrolisis) serta korosi pada besi.

A. PENYETARAAN REAKSI REDOKS

Dalam penyetaraan reaksi redoks digunakan 2 cara, yaitu :


1. Metode setengah reaksi (metode ion elektron), yang digunakan untuk reaksi yang
berlangsung dalam air dan memiliki persamaan reaksi ionik
2. Metode bilangan oksidasi, yang digunakan untuk reaksi yang berlangsung tanpa atau dalam
air, dan memiliki persamaan reaksi lengkap (bukan ionik)

Ad. 1. Metode Setengah Reaksi atau Metode Ion Elektron

Prinsip dasar metode setengah reaksi adalah pemisahan reaksi oksidasi (setengah reaksi
oksidasi) dan reduksi (setengah reaksi reduksi) dalam reaksi redoks dengan menggunakan
dua kondisi, yaitu untuk kondisi asam dan basa (netral). Kedua reaksi disetarakan secara
terpisah, sebelum digabungkan kembali untuk memperoleh persamaan reaksi redok yang
sudah setara secara keseluruhan.

a. Langkah-langkah Penyetaraan Reaksi Redoks dengan Menggunakan Metode


Setengah Reaksi Dalam
Suasana Asam
1) Tulis semua bilangan oksidasi atom unsur yang terlibat reaksi. Tentukan unsur-
unsur yang tereduksi dan teroksidasi.

Mn tereduksi dari +7 menjadi +2

+7 -2 +2 +2 +3
MnO4– + Fe2₊ → Mn2+ + Fe3+

Fe teroksidasi dari +2 menjadi +3

2) Tulis kerangka setengah reaksi reduksi dan oksidasinya


Reduksi : MnO4- → Mn2+
Oksidasi : Fe2+ → Fe3+
3) Setarakan jumlah atom yang tereduksi dan teroksidasi (selain atom H dan O)
Karena jumlah atom Mn dan Fe sudah setara, tidak ada yang perlu disetarakan
Reduksi : MnO4- → Mn2+
Oksidasi : Fe2+ → Fe3+

4) Setarakan oksigen (O) dengan menambahkan H2O keruas yang kekurangan


atom O.
Pada reaksi reduksi, ruas kanan membutuhkan 4 atom O, Jadi, tambahkan 4 H 2O. Pada
reaksi oksidasi,
diruas kiri tidak ada O, maka diruas kanan tidak perlu penambahan O
Reduksi : MnO4- → Mn2+ + 4 H2O
2+
Oksidasi : Fe → Fe3+

5) Setarakan atom Hidrogen (H) dengan menambahkan ion H+ ke ruas yang


kekurangan atom H Pada reaksi reduksi, ruas kiri membutuhkan 8 atom H. Jadi
tambahkan 8 H+. Pada reaksi oksidasi, ruas kiri dan kanan tidak ada hidrogen (H),
maka tidak perlu ditambahkan H+.
Reduksi : MnO4- + 8 H+ → Mn2+ + 4 H2O
2+ 3+
Oksidasi : Fe → Fe

6) Setarakan muatan dengan menambahkan elektron (e-) ke ruas yang memiliki


muatan lebih positif
 Pada reaksi reduksi:
Muatan ruas kiri = 1 x (muatan MnO4- ) + 8 x (muatan H+)
= 1 x (-1) + 8 x (+1) = +7
Muatan ruas kanan = 1 x (muatan Mn2+ )
= 1 x (+2) = +2
Jadi muatan rus kiri = +7 dan ruas kanan +2, dapat disetarakan dengan
penambahan 5 elektron diruas kiri.
 Pada reaksi oksidasi:
Muatan ruas kiri = 1 x (Fe2+ )
= 1 x (+2) = +2
Muatan ruas kanan = 1 x (muatan Fe3+ )
= 1 x (+3) = +3
Jadi muatan rus kiri = +2 dan ruas kanan +3, dapat disetarakan dengan
penambahan 1 elektron diruas kanan.
Reduksi : MnO4- + 8 H+ +5 → Mn2+ + 4 H2O
e-
Oksidasi : Fe2+ → Fe3+ + 1 e-
7) Samakan jumlah elektron pada reaksi reduksi dan oksidasi dengan perkalian
silang berikut
a. Kalikan koefisien reaksi reduksi dengan jumlah elektron pada reaksi oksidasi
b. Kalikan koefisien reaksi oksidasi dengan jumlah elektron pada reaksi reduksi
8) Periksa apakah ada spesi yang sama diruas kiri dan kanan. Jika ada, kurangi spesi
yang lebih besar dengan yang lebih kecil. Sertakan sisanya dalam persamaan reaksi.
Pada reaksi diatas tidak ada spesi yang sama kiri dan kanan.

b. Langkah-langkah Penyetaraan Reaksi Redoks dengan Menggunakan Metode


Setengah Reaksi Dalam Suasana Basa
1) Tulis semua bilangan oksidasi atom unsur yang terlibat reaksi. Tentukan unsur-
unsur yang tereduksi dan teroksidasi.
Cr tereduksi dari +6 menjadi +3

+6 -2 +3 +3 +4
Cr2O72- + C2O42- → Cr3+ + CO2

C teroksidasi dari +3 menjadi +4

2) Tulis kerangka setengah reaksi reduksi dan oksidasinya


Reduksi : Cr2O72- → Cr3+
Oksidasi : C2O42- → CO2

3) Setarakan jumlah atom yang tereduksi dan teroksidasi (selain atom H dan O)
Reduksi : Cr2O72- → 2Cr3+
Oksidasi : C2O42- → 2CO2

4) Setarakan oksigen (O) dengan menambahkan H2O keruas yang kekurangan


atom O.
Pada reaksi reduksi, ruas kanan membutuhkan 7 atom O, Jadi, tambahkan 7 H 2O. Pada
reaksi oksidasi,
diruas kiri dan kanan jumlah O sudah sama, maka tidak perlu penambahan O
Reduksi : Cr2O72- → 2Cr3+ + 7 H2O
2-
Oksidasi : C2O4 → 2CO2

5) Setarakan atom Hidrogen (H) dengan menambahkan ion H+ ke ruas yang


kekurangan atom H Pada reaksi reduksi, ruas kiri membutuhkan 14 atom H. Jadi
tambahkan 14 H+. Pada reaksi oksidasi, ruas kiri dan kanan tidak ada hidrogen (H),
maka tidak perlu ditambahkan H+.
Reduksi : Cr2O72- + 14 H+. → 2Cr3+ + 7 H2O
2-
Oksidasi : C2O4 → 2CO2
6) Setarakan muatan dengan menambahkan elektron (e-) ke ruas yang memiliki
muatan lebih positif
 Pada reaksi reduksi:
Muatan ruas kiri = 1 x (muatan Cr2O72-) + 14 x (muatan H+)
= 1 x (-2) + 14 x (+1) = +12
Muatan ruas kanan = 2 x (muatan Cr3+ )
= 2 x (+3) = +6
Jadi muatan rus kiri = +12 dan ruas kanan +6, dapat disetarakan dengan
penambahan 6 elektron diruas kiri.
 Pada reaksi oksidasi:
Muatan ruas kiri = 1 x (C2O42- )
= 1 x (-2) = -2
Muatan ruas kanan = 1 x (muatan CO2 )
= 1 x (0) = 0
Jadi muatan rus kiri = -2 dan ruas kanan 0, dapat disetarakan dengan penambahan
2 elektron diruas kanan.
Reduksi : Cr2O72- + 14 H+. + → 2Cr + 7 H2O
6e- 3+

Oksidasi : C2O42- → 2C + 2e-


O2
7) Samakan jumlah elektron pada reaksi reduksi dan oksidasi dengan perkalian
silang berikut
a) Kalikan koefisien reaksi reduksi dengan jumlah elektron pada reaksi oksidasi
b) Kalikan koefisien reaksi oksidasi dengan jumlah elektron pada reaksi reduksi
Jika jumlah elektron pada reaksioksidasi dan reduksi adalah kelipatan, maka gunakan
faktor terkecil, lalu jumlahkan kedua setengah reaksi.

8) Periksa apakah ada spesi yang sama diruas kiri dan kanan. Jika ada, kurangi
spesi yang lebih besar dengan yang lebih kecil. Sertakan sisanya dalam persamaan
reaksi. Pada reaksi diatas tidak ada spesi yang sama kiri dan kanan.

9) Tambahkan OH- diruas kiri dan kanan. Jumlah OH- harus sama dengan H+ yang
ada. OH- dan H+ membentuk H2O.
Redoks : Cr2O72- + 3C2O42- + 14 H+ + 14 OH- → 2Cr3+ + 6CO2 + 7 H2O + 14 OH-
Redoks : Cr2O72- + 3C2O42- + 14 H2O → 2Cr3+ + 6CO2 + 7 H2O + 14 OH-

10) Periksa apakah ada spesi yang sama diruas kiri dan kanan. Jika ada, kurangi
jumlah spesi yang lebih besar dengan yang lebih kecil. Sertakan sisanya dalam
persamaan reaksi.
Spesi H2O : terdapat 14 H2O diruas kiri dan 7 diruas kanan, jadi ada sisa
7 diruas kiri
Cr2O72- + 3C2O42- + 14 H2O → 2Cr3+ + 6CO2+ 7 H2O + 14 OH-
Jadi hasil akhirnya adalah :
Redoks : Cr2O72- + 3C2O42- + 7 H2O → 2Cr3+ + 6CO2 + 14 OH-

Latihan : selesaiakan reaksi redoks berikut dengan cara setengah reaksi


1. Cr2O7 2-(aq) + Fe2+ (aq) → Cr3+(aq) + Fe3+(aq) ( suasana asam )

2. Cl2 (aq) + IO3– (aq) → Cl– (aq) + IO4– (aq) ( suasana basa )

Anda mungkin juga menyukai