Anda di halaman 1dari 10

Buletin Ilmiah Math. Stat.

dan Terapannya (Bimaster)


Volume 6, No. 02 (2017), hal 131 – 140.

PENYELESAIAN PERSAMAAN DIFERENSIAL PARSIAL DENGAN


METODE TRANSFORMASI DIFERENSIAL

Deva Naraswari, Mariatul Kiftiah , Yudhi

INTISARI

Metode Transformasi Diferensial adalah metode untuk memperoleh solusi dari PDP linear dan tak linear
dengan syarat awal. Metode Transformasi Diferensial yang digunakan adalah Metode Transformasi
Diferensial Dua Dimensi dan diterapkan untuk PDP dengan dua variabel bebas. Penelitian ini bertujuan
menganalisis sifat-sifat yang berlaku pada Metode Transformasi Diferensial Dua Dimensi dan
mendapatkan solusi PDP dengan menggunakan Metode Transformasi Diferensial Dua Dimensi. Metode
tersebut digunakan pada dua PDP linear dan dua PDP tak linear. Metode ini terdiri dari tiga langkah
utama yaitu mentransformasikan PDP beserta syarat awalnya, mencari nilai-nilai transformasi dan
menginverskan nilai-nilai transformasi untuk mendapatkan solusi. Hasil penelitian ini menunjukkan
Metode Transformasi Diferensial Dua Dimensi dapat diterapkan untuk memperoleh solusi Masalah Nilai
Awal (MNA) dari PDP dua variabel dengan fungsi awal yang diberikan mempunyai turunan dan
turunannya kontinu di titik (x0,y0). Metode ini menghasilkan solusi dalam bentuk deret yang digunakan
untuk memperoleh solusi eksak dari PDP.

Kata Kunci : Syarat Awal, Deret Taylor, Metode Analitik

PENDAHULUAN
Persamaan diferensial merupakan salah satu cara untuk menggambarkan model dari berbagai
masalah dan fenomena di kehidupan sehari-hari. Persamaan diferensial adalah persamaan yang
melibatkan variabel-variabel tak bebas dan derivatif-derivatif terhadap variabel bebas. Persamaan
diferensial ini terbagi menjadi dua yaitu Persamaan Diferensial Biasa (PDB) dan Persamaan
Diferensial Parsial (PDP) [1]. Metode penyelesaian PDP terbagi menjadi metode analitik dan metode
numerik. PDP dengan bentuk ataupun orde berbeda umumnya tidak dapat diselesaikan dengan satu
metode analitik. Salah satu metode analitik yang dapat digunakan untuk menyelesaikan permasalahan
tersebut adalah Metode Transformasi Diferensial.
Metode transformasi diferensial (MTD) adalah metode yang dapat digunakan untuk menyelesaikan
persamaan diferensial linear maupun tak linear yang melibatkan syarat awal. Konsep dari MTD
pertama kali diperkenalkan oleh Zhou pada tahun 1986 dan diterapkan untuk menyelesaikan masalah
nilai awal linear dan tak linear pada analisis sirkuit eletrik. Berbagai penelitian menunjukkan bahwa
metode ini dapat digunakan untuk menyelesaikan persamaan diferensial parsial seperti persamaan
dinamik gas tak linear dan Klein-Gordon [2], masalah Gourstat linear dan tak linear [3] dan persamaan
Fokker-Planck [4].
Pada penelitian ini, persamaan diferensial yang diselesaikan adalah PDP linear dan tak linear orde
satu dan orde dua dengan dua variabel bebas. Adapun tujuan penelitian ini adalah menganalisis sifat-
sifat yang berlaku di MTD Dua Dimensi dan mendapatkan solusi PDP dengan menggunakan MTD
Dua Dimensi. Penyelesaian PDP dengan menggunakan MTD dilakukan dengan mentransformasikan
persamaan diferensial parsial beserta nilai awal sesuai sifat-sifat transformasi diferensial dua dimensi.
Mengambil setiap k dan h suatu bilangan cacah dan kemudian mensubstitusikan pada persamaan
transformasi diferensial dari persamaan diferensial hingga diperoleh nilai transformasi. Nilai-nilai
transformasi yang diperoleh disubstitusikan pada invers transformasi diferensial dua dimensi. Invers
transformasi diferensial yang diperoleh merupakan solusi dari PDP tersebut.

1
132 D.NARASWARI, M.KIFTIAH, YUDHI

METODE TRANSFORMASI DIFERENSIAL


Metode ini pertama kali diperkenalkan oleh Zhou pada tahun 1986 yang dikembangkan dari deret
Taylor [4]. MTD merupakan metode untuk menentukan koefisien dari deret Taylor dengan
menghitung persamaan rekursif dari persamaan diferensial yang diberikan. Koefisien-koefisien
tersebut adalah nilai transformasi diferensial untuk mendapatkan solusi berbentuk deret dari
persamaan diferensial.
Definisi 1 [5] Transformasi diferensial satu dimensi dari fungsi u(x) didefinisikan sebagai berikut
1  k 
U k    k u  x 
k!  x  xx
0

dengan u(x) adalah fungsi awal dan U(k) adalah transformasi diferensial satu dimensi.
Definisi 2 [5] Invers transformasi diferensial dari U(k) didefinisikan sebagai berikut

k
u x   U k x  x 
0
k 0

METODE TRANSFORMASI DIFERENSIAL DUA DIMENSI


MTD Dua Dimensi merupakan MTD yang dikembangkan dari deret Taylor dua variabel. MTD
Dua Dimensi didefinisikan untuk suatu fungsi u dengan dua variabel bebas.
Definisi 3 [2] Transformasi diferensial dua dimensi dari fungsi u(x,y) didefinisikan sebagai berikut
1   k h 
U k , h   k h ux, y  (1)
k!h!  x y  x x0 y  y0

ketika  x0 , y0   0,0  maka Persamaan (1) didefinisikan sebagai berikut

1   k h 
U k , h   k h u x, y  (2)
k!h!  x y  x0 y 0

dengan u(x,y) adalah fungsi awal dan U(k,h) adalah transformasi diferensial dua dimensi.
Definisi 4 [2] Invers transformasi diferensial dari U(k,h) didefinisikan sebagai berikut
 
k h
u x, y   U k , hx  x   y  y 
0 0 (3)
k 0 h 0

ketika  x0 , y0   0,0  maka Persamaan (3) didefinisikan sebagai berikut


 
u  x, y   U k , hx k
yh (4)
k 0 h 0
SIFAT-SIFAT TRANSFORMASI DIFERENSIAL DUA DIMENSI
Transformasi diferensial dua dimensi dapat diperoleh dengan menggunakan Persamaan (2) yang
diterapkan ke beberapa fungsi untuk mendapatkan sifat-sifat yang berlaku pada transformasi
diferensial dua dimensi yang dinyatakan sebagai berikut
Sifat 1. Jika u x, y  c untuk c merupakan suatu konstanta maka
1, k  h  0
U k , h   ck , h  c
0, lainnya
Penyelesaian Persamaan Diferensial Parsial dengan… 133

Bukti
Untuk k  0 dan h  0 , maka
 0 u x, y 
 u x, y   c
x 0 y 0
Untuk k  0 dan h  0 , maka
 k h ux, y 
0
x k y h
Jadi diperoleh
1   k h c 
U k , h    
k!h!  x k y h  x 0
y 0

c, k  h  0
 ck , h    ∎
0, lainnya
 r w x, y 
Sifat 2. Jika u x, y   maka U k, h  k  1k  2k  r W k  r, h
x r
Bukti
Dengan menggunakan Persamaan (2) diperoleh
1   k  r  h 
U k , h   k  1k  2 k  r   k  r h wx, y 
k  r !h!  x y  x 0
y 0

 k 1k  2k  r W k  r, h ∎
 s wx , y 
Sifat 3. Jika u x, y   maka U k, h  h  1h  2h  s W k, h  s 
y s
Bukti
Dengan menggunakan Persamaan (2) diperoleh
1   k  h  s  
U k , h   h  1h  2 h  s   h h wx, y 
k!h  s !  x y  x 0
y 0

 h  1h  2h  sW k , h  s ∎


 r  s wx, y 
Sifat 4. Jika u  x, y   maka
x r y s
U k, h  k 1k  2...k  r h 1h  2...h  s W k  r, h  s 
Bukti
Dengan menggunakan Persamaan (2) diperoleh

U k , h  
k  1k  2...k  r h  1h  2, , , h  s    k h1 wx, y 
 k h1 
k  r !h  s !  x y  x0
y 0

= k 1k  2...k  r h 1h  2...h  sW k  r, h  s  ∎


Sifat 5. Jika u  x, y   x m y n maka U k, h  k  m, h  n  k  mh  n
Dengan
134 D.NARASWARI, M.KIFTIAH, YUDHI

1, k  m 1, h  n
k  m    h  n  
0, k  m 0, h  n
Bukti
Dengan menggunakan Persamaan (2) diperoleh
 1  k xm 1  h y n 
U k , h    k
 
 k! x h! y h  x0
y 0

 k  mh  n ∎
k
b h  1 a k
Sifat 6. Jika u x, y   e by ax maka U k , h  
h! k!
Bukti
Dengan menggunakan Persamaan (2) diperoleh
1   k e  ax  h e by 
U k , h     
k!h!  x k y h  x 0
y 0

1
  a k  b h
k! h!


 1k a k 
bh

k! h!
ah
Sifat 7. Jika u  x, y   x m e ay maka U k , h   k  m 
h!
Bukti
Dengan menggunakan Persamaan (2) diperoleh
1   k x m  h e ay 
U k , h     
k!h!  x k y h  x 0
y 0

 1  k x m 1  h e ay 
 k
 
 k! x h! y h  x 0
y 0

ah
 k  m  ∎
h!
ah  h 
Sifat 8. Jika u x, y   x sinay  b  maka U k , h 
m
k  msin  b 
h!  2 
Bukti
Dengan menggunakan Persamaan (2) diperoleh
1   k x m  h sinay  b  
U k , h    
k!h!  x k y h  x 0 y 0

substitusikan y = 0 untuk hasil turunan dari sinay  b , sehingga diperoleh :


Penyelesaian Persamaan Diferensial Parsial dengan… 135

 a h sin b  ; h  0,4,8, 

 h sin ay  b   a h cos b  ; h  1,5,9, 
 h
y h  a   sin b  ; h  2,6,10, 
 a h   cos b  ; h  3,7,11, 

 h 
 a h  sin   b
 2 
Sehingga diperoleh
1   k x m  h sinay  b  
U k , h    
k!h!  x k y h  x 0
y 0

ah  h 
 k  msin  b  ∎
h!  2 
ah  h 
Sifat 9. Jika u x , y   x cos ay  b  maka U k , h 
m
k  m cos  b 
h!  2 
Bukti
Dengan menggunakan Persamaan (2) diperoleh
1   k x m  h cosay  b 
U k , h     
k!h!  x k y h  x 0
y 0

subsitusikan y = 0 untuk hasil turunan dari cosay  b , sehingga diperoleh :


 a h cos b  ; h  0, 4,8, 

 h cos ay  b   a h   sin b  ; h  1,5,9, 
  h
y h a   cos b ; h  2,6,10, 
 a h sin b  ; h  3,7,11, 

 h 
 a h  cos   b
 2 
Sehingga diperoleh
1   k x m  h cosay  b 
U k , h     
k!h!  x k y h  x 0
y 0

ah  h 
 k  m cos  b  ∎
h!  2 
Sifat 10. Jika u x, y  vx, y  w x, y maka U k, h  V k , h  W k, h
Bukti
Dengan menggunakan Persamaan (2) diperoleh
1   k h  k h 
U k , h    k h vx, y   k h wx, y 
k!h!  x y x y  x0 y 0

1   k h  1   k h 
  k h v  x , y    k h wx, y 
k!h!  x y  x0 k!h!  x y  x0
y 0 y 0
136 D.NARASWARI, M.KIFTIAH, YUDHI

 V k, h  W k, h ∎
Sifat 11. Jika ux, y  wx, y untuk  merupakan suatu konstanta maka U k , h  W x, y 
Bukti
Dengan menggunakan Persamaan (2) diperoleh
1   k h 
U k , h    k h w x, y 
k!h!  x y  x0 y 0

1   k h 
  k h wx, y 
k!h!  x y  x0 y 0

 W k , h ∎
k h
Sifat 12. Jika ux, y  wx, yvx, y maka U k , h    W r , h  s V k  r, s 
r 0 s 0
Bukti
Dengan menggunakan Persamaan (2) diperoleh
1  k h k! h!   r  hs    k rs 
U k , h       r h s wx, y    k r s vx, y 
    x0
k!h!  r 0 s 0 k  r ! r! h  s ! s!  x y   x y  y 0

 k h 1 1   r  h s    k rs 
    r h s w x, y    k r s v x, y 
    x 0
 r 0 s0 k  r !r! h  s ! s!  x y   x y  y 0
k h
  W r , h  s V k  r , s 
r 0 s 0

Sifat 13. Jika ux, y  wx, yvx, yzx, y maka


k k r h h s
U k , h   W r, h  s  pV q, sZ k  r  q, p
r 0 q0 s 0 p 0

Bukti
Dengan menggunakan Persamaan (2) diperoleh
1  k k r h h  s k! h!   r  h s  p 
U k , h    
 wx, y 
k! h!  r 0 q0 s0 p 0 k  r  q!h  s  p!r! s! p!q! x y
r h s  p

  q s   k r q p 
 q s vx, y  k r q p z x, y 
 x y  x y  x0
   y 0

 k k  r h h s 1   r  h s  p 
  
 w  x , y 

 r 0 q 0 s 0 p  0 k  r  q !h  s  p ! r! s! p! q! x y
r h  s  p

  q s    k  r q  p 
 q s v x, y   k r  q p z x, y 
 x y   x y  xy00
k k r h hs
   W r , h  s  p V q, s Z k  r  q, p  ∎
r 0 q 0 s 0 p 0
Penyelesaian Persamaan Diferensial Parsial dengan… 137

PENYELESAIAN PERSAMAAN DIFERENSIAL PARSIAL


MTD Dua Dimensi dapat diterapkan dalam menyelesaikan PDP linear dan PDP Tak Linear dengan
syarat awal. Terdapat tiga langkah dalam MTD Dua Dimensi yaitu mentransformasikan PDP beserta
syarat awal dengan sifat-sifat yang berlaku didalam MTD Dua Dimensi, mengambil setiap k dan h
suatu bilangan cacah untuk persamaan transformasi diferensial PDP dan menginverskan nilai-nilai
transformasi dengan menggunakan invers MTD Dua Dimensi untuk mendapatkan solusi PDP.

Contoh 1. Selesaikan PDP linear orde satu dibawah ini menggunakan MTD Dua Dimensi !
u u
x   3u (5)
x y
dengan syarat awal yang diberikan yaitu u x ,0   x 2 .
Berdasarkan sifat yang berlaku pada Transformasi Diferensial Dimensi Dua, diperoleh persamaan
transformasi PDP dan syarat awal sebagai berikut :
u
1. Berdasarkan Sifat 2, 5 dan 12, maka Transformasi Diferensial Dua Dimensi dari x adalah
x
k h

  k  r  1r  1h  s U k  r  1, s 
r 0 s 0

u
2. Berdasarkan Sifat 3, maka Transformasi Diferensial Dua Dimensi dari adalah
y
(h  1)U (k , h  1)
3. Berdasarkan Sifat 11, maka Transformasi Diferensial Dua Dimensi dari 3u adalah 3U k , h 
4. Berdasarkan Sifat 5, maka diperoleh persamaan transformasi syarat awal
1 k  2
U (k ,0)  k  2  
0 lainnya
Sehingga diperoleh Transformasi Dua Dimensi dari Persamaan (5) sebagai berikut
k h

 k  r  1r  1h  s U k  r  1, s   (h  1)U (k , h  1)  3U k , h 


r 0 s 0
(6)

Substitusikan k , h  0,1,2,3,4,  pada Persamaan (6) maka diperoleh nilai transformasi sebagai
berikut
 1 k  2 dan h  0,1,2,3,4, 

U (k , h)   h!
 0 lainnya

Berdasarkan Persamaan (4) maka diperoleh u x , y   x 2 e y

Contoh 2. Selesaikan PDP linear orde dua dibawah ini menggunakan MTD Dua Dimensi !
 2u  2u
 2  u  2 sin x (7)
t 2 x
dengan syarat awal u  x,0  sin x dan u t  x,0   1 .
Berdasarkan sifat yang berlaku pada Transformasi Diferensial Dimensi Dua, diperoleh persamaan
transformasi PDP dan Syarat awal sebagai berikut :
138 D.NARASWARI, M.KIFTIAH, YUDHI

 2u
1. Berdasarkan Sifat 3, maka Transformasi Diferensial Dua Dimensi dari adalah
t 2
(h  1)U (k , h  1)
 2u
2. Berdasarkan Sifat 2, maka Transformasi Diferensial Dua Dimensi dari adalah
x 2
3. Berdasarkan Sifat 1, maka Transformasi Diferensial Dua Dimensi dari u adalah U k , h 
4. Berdasarkan Sifat 8, maka Transformasi Diferensial Dua Dimensi dari 2 sin x
5. Berdasarkan Sifat 1 dan Sifat 8, maka diperoleh persamaan transformasi syarat awal
1  k 
u ( x ,0 )  sin x  U ( k ,0 )  sin  
k!  2 

6. 1 k  0
ut ( x,0)  1  U ( k ,1)  
0 lainnya
Sehingga diperoleh Transformasi Dua Dimensi dari Persamaan (7) sebagai berikut
2  k 
( h  1)( h  2 )U ( k , h  2 )  ( k  1)( k  2 )U ( k  2 , h )  U ( k , h )  sin    h  0  (8)
k!  2 
Substitusikan k , h  0,1,2,3,4,  pada Persamaan (8) maka diperoleh nilai transformasi sebagai
berikut
 0 k  0,1,2,3,  dan h  0,2,4,6, 
 1
 k  1,5,9,11,  dan h0
 k!
 1 k  3,7,11,15,  dan h0
U ( k , h)   k!
 1
 k 0 dan h  1,5,9,11, 
 h!
 1 k 0 dan h  3,7,11,15, 
 h!
Berdasarkan Persamaan (4) maka diperoleh ux, t   sin x  sin t

Contoh 3. Selesaikan PDP tak linear orde satu dibawah ini menggunakan MTD Dua Dimensi !
u u
u 0 (9)
t x
dengan syarat awal u ( x ,0)  x .
Berdasarkan sifat yang berlaku pada Transformasi Diferensial Dimensi Dua, diperoleh persamaan
transformasi PDP dan syarat awal sebagai berikut :
u
1. Berdasarkan Sifat 3, maka Transformasi Diferensial Dua Dimensi dari adalah
t
(h  1)U (k , h  1)
u
2. Berdasarkan Sifat 2 dan 12, maka Transformasi Diferensial Dua Dimensi dari u adalah
x
k h

  U (r , h  s)(k  r  1)U (k  r  1, s)
r 0 s 0
3. Berdasarkan Sifat 5, maka diperoleh persamaan transformasi syarat awal
Penyelesaian Persamaan Diferensial Parsial dengan… 139

1 k  1
u ( x,0)  x  U (k ,0)  k  1  
0 lainnya
Sehingga diperoleh Transformasi Dua Dimensi dari Persamaan (9) sebagai berikut
7. k h
(h  1)U (k , h  1)    U (r , h  s)(k  r  1)U (k  r  1, s )  0
r  0 s 0
(10)

Substitusikan k , h  0,1,2,3,4,  pada Persamaan (10) maka diperoleh nilai transformasi sebagai
berikut
 1h , k  1 dan h  0,1,2,3,4, 
U (k , h)  
 0, lainnya
x
Berdasarkan Persamaan (4) maka diperoleh u  x, t   dengan t  1
(1  t )
Contoh 4 Selesaikan PDP Tak Linear Orde Dua dibawah ini menggunakan MTD Dua Dimensi !
2
 2u 1  u 
   u (11)
x 2 4  y 
dengan syarat awal u0, y   1  y 2 dan u x 0, y   1 .
Berdasarkan sifat yang berlaku pada Transformasi Diferensial Dimensi Dua, diperoleh persamaan
transformasi PDP dan syarat awal sebagai berikut :
 2u
1. Berdasarkan Sifat 2, maka Transformasi Diferensial Dua Dimensi dari adalah
x 2
k  1k  2U k  2, h
2
 u 
2. Berdasarkan Sifat 3 dan 12, maka Transformasi Diferensial Dua Dimensi dari   adalah
 y 
k h

  h  s  1s  1U r , h  s  1U k  r , s  1


r 0 s 0

3. Berdasarkan Sifat 1, maka Transformasi Diferensial Dua Dimensi dari u adalah U k , h 


4. Berdasarkan Sifat 1, 5 dan 10, maka diperoleh persamaan transformasi syarat awal sebagai
berikut :
1, h2
u (0, y )  1  y 2 adalah U (0, h)  k , h   h  2 dengan h  2   
0, lainnya
1, h0
u x (0, y)  1 adalah U (1, h)  k , h  dengan k , h   
0, lainnya
Sehingga diperoleh Transformasi Dua Dimensi dari Persamaan (11) sebagai berikut
k h
k  1k  2U k  2, h   1  h  s  1s  1U r , h  s  1U k  r , s  1  U k , h (12)
4 r 0 s  0
Substitusikan k , h  0,1,2,3,4, pada Persamaan (12) maka diperoleh nilai transformasi sebagai
berikut :
140 D.NARASWARI, M.KIFTIAH, YUDHI

1
 k! , k  0,1,2,3,4,  dan h  0

U(k, h)   1, k 0 dan h  2
 0, lainnya


Berdasarkan Persamaan (4) maka diperoleh u  x, y   e x  y 2

PENUTUP
Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa :
1. Sifat-sifat Transformasi Diferensial Dua Dimensi menggunakan konsep dari deret Taylor dua
variabel. Sifat-sifat ini diperoleh dengan mentransformasikan fungsi awal yang berbeda sehingga
menghasilkan transformasi diferensial dua dimensi dengan karakteristik berbeda.
2. MTD Dua Dimensi dapat diterapkan untuk memperoleh solusi Masalah Nilai Awal (MNA) dari
PDP dua variabel dengan fungsi awal yang diberikan mempunyai turunan dan turunannya kontinu
di titik (x0 ,y0). Metode ini menghasilkan solusi dalam bentuk deret yang digunakan untuk
memperoleh solusi eksak dari PDP.

DAFTAR PUSTAKA
[1]. Nugroho D B. Persamaan Diferensial Biasa dan Aplikasinya. Yogyakarta: Graha Ilmu; 2011.
[2]. Hossein J, Alipour M, Tajadodi H. Two Dimensional Differential Transform Method for Solving
Nonlinear Partial Differential Equations. International Journal of Research and review in Applied
Sciences. 2010; 2(1):47-52.
[3]. Taghvafard H, Erjace G H. Two Dimensional Differential Transform Method for Solving Linear
and Nonlinear Gourstat Problem. International Journal of Mathematical, Computational,
Physical, Electrical and Computer Engineering. 2010; 4(3):432-435.
[4]. Hesam S, Nazemi A R, Haghbin A. Analytical Solution For The Fokker-Planck Equation By
Differential Transform Method. Scientia Iranica. 2012;19(4):1140-1145.
[5]. Mukherjee S and Roy B. Solution of Riccati Equation with Variable Coefficient by Differential
Transform Method. International Journal of Nonlinear Science. 2012;14(2): 251-256.

DEVA NARASWARI : FMIPA Untan, Pontianak, devanaras@student.untan.ac.id


MARIATUL KIFTIAH : FMIPA Untan, Pontianak, kiftiahmariatul@math.untan.ac.id
YUDHI : FMIPA Untan, Pontianak, dhye_dhoank@yahoo.co.uk

Anda mungkin juga menyukai