Anda di halaman 1dari 5

CONTOH BAHAN AJAR BAHASA INDONESIA SMP

Berdasarkan Kurikulum 2013

Pelajaran 1 Dongeng

Jenjang Pendidikan : SMP / M.Ts


Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia
Kelas/Semester : VIII / 1
Materi Pokok : Teks Cerita Dongeng
Tema : Cerita Dongeng

Kompetensi Inti:
KI 1 : Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya.
KI 2 : Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli,
toleraansi, gotong royong, santun, percaya diri, dalam berinteraksi secara efektif
dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya.
KI 3 : Memahami pengetahuan (faktual, konseptual dan prosedural) berdasarkan rasa
ingin tahunya tentan ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, terkait fenomena
dan kejadian tampak mata.
KI 4 : Mencoba, mengolah dan menyaji dalam ranah konkret ( menggunakan, mengurai,
merangkai, memodifikasi dan membuat) dan ranah abstrak ( menulis, membaca,
menghitung, menggambar dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di sekolah
dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang/teori.

Kompetensi Dasar:
3.1 : Memahami teks cerita moral/fabel, ulasan, diskusi, cerita prosedur, dan cerita
biografi, baik melalui lisan maupun tulisan;
4.1 : Mengungkap makna teks cerita moral/fabel, ulasan, diskusi, cerita prosedur, dan
cerita biografi, baik melalui lisan maupun tulisan.

Indikator:
3.1.1 Mampu menjelaskan pengertian dongeng
3.1.2 Mampu menjelaskan ciri-ciri dongeng
3.1.3 Mampu menjelaskan jenis-jenis cerita dongeng
3.1.4 Mampu menyebutkan tokoh-tokoh cerita dongeng yang dibaca
4.1.1 Mampu menentukan tema dongeng yang dibaca
4.1.2 Mampu mengemukakan hal menarik dalam dongeng
4.1.3 Mampu menjelaskan makna teks cerita dongeng yang dibaca.
4.1.4 Mampu menjelaskan relevansi tema dengan situasi sekarang
A. Petunjuk Pembelajaran
 Siswa membaca cerita dongeng dalam hati
 Siswa secara berkelompok mendiskusikan unsur intrinsik dan hal menarik
lainnya dari cerita dongeng yang telah dibaca
 Perwakilan kelompok mempresentasikan hasil diskusi kelompoknya masing-
masing
 Kelompok lain mengomentari presentasi yang ditampilkan
 Dengan bimbingan guru, siswa membuat rangkuman
 Secara individual siswa menjawab soal penilaian

B. Tujuan Pembelajaran
 Dengan adanya bahan ajar peserta didik dapat lebih meningkatkan kegiatan
membaca terutama membaca dongeng.
 Peserta didik dapat menemukan tema dongeng yang dibacanya
 Peserta didik dapat mencari ide-ide menarik dari dongeng.
 Perserta didik dapat mencari nilai-nilai yang terkandung dalam cerita dongeng.
( Contoh tujuan ini masih harus dikembangkan sesuai dengan indikator!)

C. Materi Ajar
“Dongeng”

Pengertian Dongeng
Dongeng merupakan salah satu jenis prosa lama dalam
kesusasteraan Indonesia yang ceritanya tidak benar-benar terjadi (terutama tentang
kejadian zaman dulu yang aneh-aneh). Sedangkan menurut wikipedia dongeng
adalah suatu kisah yang diangkat dari pemikiran fiktif dan kisah nyata, menjadi
suatu alur perjalanan hidup dengan pesan moral.
Dari dua pengertian tersebut dapat diketahui bahawa dalam dongeng nilai-
nilai moral diajarkan, dan tidak selamanya dongeng diambilkan dari kisah fiktif.
Kisah nyata pun bisa dijadikan bahan untuk mendongeng dengan kemasan dominan
pada unsur seninya.
Ini artinya, mengajarkan dongeng berarti mengajarkan pula nilai-nilai moral dan
budi pekerti pada peserta didik. Sehingga menemukan hal-hal yang menarik dari
sebuah dongeng yang diperdengarkan dijadikan kompetensi dasar yang harus
dicapai dalam pengajaran dongeng.

Ciri-ciri Dongeng
Dongeng merupakan karya sastra lama yang biasanya mempunyai sifat atau
ciri-ciri sebagai berikut:
 Anonim artinya dongeng sering kita temukan tanpa diketahui nama
pengarangnya.
 Disebarkan dari mulut ke mulut. Pada zaman dulu dongeng sering
diperdengarkan oleh seorang yang disebut pelipur lara, yaitu seorang
pendongeng yang biasanya di undang ke istana untuk menghibur.
 Bersifat istana sentris hal ini wajar karena dongeng sering diperdengarkan di
istana, sehingga kisah yang diangkat lebih banyak pada kehidupan istana.
Dalam perkembangannya sekarang ini banyak yang sudah berusaha
mengumpulkan buku yang berisi kumpulan dongeng, baik yang berjenis fabel,
sage, mite, legemde maupun parabel.

Jenis-jenis Dongeng
Dongeng sendiri banyak ragamnya, yaitu sebagai berikut :
Fabel yaitu cerita yang menggambarkan watak dan budi manusia yang pelakunya
diperankan oleh binatang (berisi pendidikan moral dan budi pekerti). Fabel sering
digunakan sebagai cerita dalam rangka mendidik masyarakat. Misalnya cerita tadi.
Amanat yang dapat anda petik adalah jangan sekali-kali berbuat sombong. Karena
kesombongan bukan senjata yang tepat untuk memenangkan kejuaraan.
Contoh : Kancil dengan Buaya, Kancil dengan Harimau, Hikayat Pelanduk Jenaka,
Kancil dengan Lembu, Burung Gagak dan Serigala, Burung bangau dengan Ketam,
Siput dan Burung Centawi;
Mite (mitos), adalah cerita-cerita yang berhubungan dengan kepercayaan terhadap
sesuatu benda atau hal yang dipercayai mempunyai kekuatan gaib. Contoh : Nyai
Roro Kidul, Ki Ageng Selo, Dongeng tentang Gerhana, Dongeng tentang
Terjadinya Padi, Harimau Jadi-Jadian, Puntianak, Kelambai, dan lain-lain.
Legenda, adalah cerita lama yang mengisahkan tentang riwayat terjadinya suatu
tempat atau wilayah. Contoh : Legenda Banyuwangi, Tangkuban Perahu, dan lain-
lain.
Sage, adalah cerita lama yang berhubungan dengan sejarah, yang menceritakan
keberanian, kepahlawanan, kesaktian dan keajaiban seseorang. Contoh : Calon
Arang, Ciung Wanara, Airlangga, Panji, Smaradahana, dan lain-lain.
Parabel, adalah cerita rekaan yang menggambarkan sikap moral atau keagamaan
dengan menggunakan ibarat atau perbandingan. Contoh : Kisah Para Nabi, Hikayat
Bayan Budiman, Bhagawagita, dan lain-lain.
Dongeng jenaka, adalah cerita tentang tingkah laku orang bodoh, malas atau
cerdik dan masing-masing dilukiskan secara humor.Contoh : Pak Pandir, Lebai
Malang, Pak Belalang, Abu Nawas, dan lain-lain.
Seperti prosa yang lain, dongeng juga tersusun atas dua unsur, yaitu unsur
intrinsik dan unsur ekstrinsik. Unsur intrinsik adalah unsur yang membangun karya
sasta (dongeng) dari dalam.Dikatakan membangun karya sastra dari dalam karena
unsur-unsur tersebut akan secara langsung ditemukan ketika pembaca membaca
karya sastra tersebu. Sedangkan unsur ekstrinsik adalah unsur yang membangun
karya sastra dari luar. Contoh unsur intrinsik adalah judul, tema, alur atau plot,
tokoh, setting, amanah, dan gaya bahasa. Sedangkan contoh unsur ekstrinsik adalah
tingkat pendidikan, sosial budaya masyarakat, tingkat ekonomi dan sebagainya.

D. Rangkuman
Dongeng adalah salah satu jenis prosa lama dalam kesusasteraan Indonesia
yang tidak benar-benar terjadi (terutama tentang kejadian zaman dulu yang aneh-
aneh).
Bacalah cerita dongeng di bawah ini!

Merpati, Ayam dan Musang


Konon, di tepi desa yang damai dan sejuk ada sebuah air mancung yang
amat indah, selain tempatnya memang asri, tempat itu juga gemah rimpah loh
jinawi. Begitulah yang sering diceritakan para dalang dalam serial pewayangan.
Di tempat itu juga hiodup sepasang merpati yang amat rukun dan masing-
masing sedang membuat rumah. keduanya amat rukun karena yakin bahwa setelah
rumahnya jadi, akan segera di tempatinya dengan tenang.
Mereka senang dapat memperoleh tempat bermukim yang layak, aman,
tentram dan damai serta kecukupan hidupnya. Mereka pun yakin bahwa nantinya
akan hadir sepasang anak merpati yang sehat.
Oleh karena itu mereka berdua rajin membuat rumah. Kerja semakin di
tingkatkan, menjadi kerja keras tak kenal lelah. Andaikata hewan-hewan lain
melihatnya, tentulah mereka iri terhadap sepasang merpati tadi. Begitu juga,
mereka akan melihat alangkah indah pemandangan di sekitar rumah merpati. Dari
sekian jenis hewan yang iri melihat rumah sang merpati, sepasang ayamlah yang
paling iri melihat keindahan rumah merpati. Jago, aku ingin mempunyai rumah
seindah rumah merpati itu. Marilah kita tempati saja rumah elok permai itu, kita
rebut saja. Bukankah tubuhmu lebih kuat, paaruhmu lebih kokoh dan kaki-kakimu
mampu meremukkan tubuh merpati jantan, jikalau ia hendak memangsanya.
Ayam jago pun terbujuk dan langsung menyambutnya dengan anggukan
sombong sambil melagukan nyanyian panjang kukukuruyukkkk...
kukukuruuyoouu...
Alkisah, kedua ayam itu pun segera menempati rumah sang merpati. Kedua
ayam tentu saja lebih besar dan memporak-porak pandakan rumah sepasang
merpati yang indah itu. Tidak hanya itu yang mereka lakukan. Sepasang ayam itu
dengan rakus menghabiskan semua makanan yang terdapat di rumah itu.
Tatkala, suatu senja sepasang merpati tersebut kembali ke rumahnya.
Mereka melihat sepasang ayam yang sedang memporak-pandakan rumah mereka.
Alangkah terkejutnya mereka melihat kejadian itu.
Walaupun tubuh merpati lebih kecil, demi melihat kejadian tidak adil
seperti itu, sang merpati jantanpun murka dan mengundang perkelahian.
Perkelahian sengit pun terjadi. Kedua merpati melawan kedua ekor ayam tentunya
akan kewalahan. Setelah lama mereka berkelahi, oleh merpati jantan mereka di ajak
mengahdap hakim.
Mereka pun hendak menemui pak kancing, belum lagi sempat bertemu
dengan pak kancil, tiba-tiba datanglah seekor musang yang sebenarnya tidak
mengetahui apa persoalannya. Dengan tenang musang pun berjalan mendekati
kedua belah pihak, terutama sangat dekat dengan sepasang ayam, seolah-olah ingin
membelanya. “Coba ayam ceritakan apa yang sebenarnya terjadi” tanya musang.
“Mendekatlah agar merpati tidak mendengarnya” lanjutnya.
Tanpa pikir panjang, kedua ayam itu mendekat. Begitu sampai di dekat tubuh
musang, keduanya lantas menjadi santapan musang yang dengan rakus lalu
melumat tubuh keduanya itu. Merpati tersentak, sadar lalu terbang. Sambil terbang
tak lupa ia berkata, “Terima kasih pak Musang, Jasamu tak terlupakan”

E. Penilaian
Bentuk : Tertulis
Teknik : Lembar kerja
Instrumen : Soal
Latihan!

Jawablah pertanyaaan di bawah ini berdasarkan cerita dongeng di atas!


1. Kemukakan pengertian dongeng dengan menggunakan kata-kata sendiri!
2. Kemukakan sekurang-kurangnya 3 ciri cerita dongeng!
3. Kemukakan sekurang-kurangnya 3 jenis cerita dongeng!
4. Kemukakan tokoh-tokoh cerita dongeng fabel yang dibaca!
5. Apakah tema yang tepat untuk cerita di atas?
6. Sebutkanlah hal yang menarik menurut pendapatmu pada cerita fabel di atas!
7. Jika sepasang merpati ini manusia. Manusia seperti apakah mereka?
8. Pelajaran apa yang dapat di petik (pesan) dari cerita di atas?

Kunci Jawaban:
1. Tokoh-tokoh yang terdapat dalam cerita di atas adalah sepasang merpati,
sepasang ayam dan musang.
2. Tema yang tepat dalam cerita di atas adalah sepasang ayam yang iri kepada
sepasang merpati.
3. Hal yang menarik dalam dongeng kerika musang yang datang secara tiba-tiba
yang sepertinya ingin membela sepasang ayam ternyata malah melumat habis
sepasang ayam tersebut.
4. Jika merpati itu adalah manusia, mereka adalah manusia yang baik dan bekerja
keras.
5. Pesan atau pelajaran yang dapat kita petik dari cerita di atas adalah agar kita
tidak merampas hak orang lain karena iri, syirik dan cemburu bukanlah hal
yang baik malah akan merugikan diri kita sendiri.

Anda mungkin juga menyukai