Anda di halaman 1dari 15

BAHAN AJAR

MENELAAH STRUKTUR DAN ASPEK KEBAHASAAN TEKS PROSEDUR

Sekolah : SMP
Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia
Kelas/ Semester : VII/ I
Materi Pokok : Mewarisi Budaya Melalui Teks Prosedur
Alokasi Waktu : 3 Pertemuan ( 9 Jam Pertemuan )

A. Kompetensi Inti ( KI )
KI-1 : Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya.
KI-2 : Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli
(toleransi, gotong royong), santun, percaya diri, dalam berintekrasi secara efektif
dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan
keberadaannya
K I-3 : Memahami pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural) berdasarkan rasa
ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait fenomena
dan kejadian tampak mata.
KI-4 : Mencoba, mengola, dan menyaji dalam ranah konkret (menggunakan, mengurai,
merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak (menulis, membaca,
menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di
sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut pangdang/ teori.

B. Kompetensi Dasar
3.6. Menelaah struktur dan aspek kebahasaan teks prosedur tentang cara melakukan
sesuatu dan cara membuat (cara memainkan alat musik/tarian daerah, cara membuat
kuliner khas daerah, dll) dari berbagai sumber yang dibaca dan didengar.
4.6. Menyajikan data rangkaian kegiatan ke dalam bentuk teks prosedur (tentang cara
memainkan alat musik daerah, cara membuat cinderamata, dll) dengan memperhatikan
struktur, unsur kebahasaan, dan isi lisan dan tulis

C. Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK)


KD. 3.6
3.6.1. Menguraikan struktur teks prosedur dan ciri bagian-bagiannya
3.6.2. Menyimpulkan prinsip penggunaan kata/ kalimat/ paragraph pada teks prosedur
3.6.3. Menelaah hasil melengkapi teks prosedur dari segi strukur dan kaidah bahasa
KD 4.6
4.6.1. Merencanakan penulisan teks prosedur
4.6.2. Menulis teks prosedur dengan memprhatikan pilihan kata, kelengkapan struktur, dan
kaidah penggunaan kata kalimat/ tanda baca/ ejaan
4.6.3. Menerangkan secara lisan cara melakukan/ membuat dengan memperhatikan.
D. Tujuan Pembelajaran.
Setelah melaksanakan proses pembelajaran dan berdiskusi peserta didik dapat :
1. Menguraikan struktur teks prosedur dan ciri bagian-bagiannya.
2. Menyimpulkan prinsip penggunaan kata/ kalimat/ paragraph pada teks prosedur.
3. Menelaah hasil melengkapi teks prosedur dari segi strukur dan kaidah bahasa.
Setelah melaksanakan proses pembelajaran dan pratikum peserta didik dapat :
1. Merencanakan penulisan teks prosedur.
2. Menulis teks prosedur dengan memprhatikan pilihan kata, kelengkapan struktur, dan
kaidah penggunaan kata kalimat/ tanda baca/ ejaan.
3. Menerangkan secara lisan cara melakukan/ membuat dengan memperhatikan.

E. MATERI

STRUKTUR TEKS PROSEDUR

Struktur teks adalah bagian-bagian sebuah teks yang mencirikan suatu teks. Bagian-bagian
itu menjabarkan ciri bagain awal, inti, dan penutup teks dalam fungsi komunikasi tertentu.
1. Struktur Teks Prosedur
Secara umum struktur teks prosedur terdiri dari empat bagian yaitu pendahuluan, alat dan
bahan, langkah-langkah dan penutup.

a. Bagian Pendahuluan (Pernyataan tujuan)


Bagian ini menyebutkan apa yang dibuat atau dilakukan. Pada bagian ini penulis
mencoba menangkap minat pembaca pada produk atau kegiatan yang akan dibuat
panduannya, dengan menggunakan pilihan kata yang mampu menarik perhatian dan
hindari ungkapan negatif seperti “susah dilaksanakan” atau “akan memakan waktu
lama”). Pilihan kata yang dapat menarik perhatian dicontohkan berikut.

1. Mudah dibuat atau dilakukan


2. Cepat
3. Bermanfaat
4. Indah
5. Murah
6. Lezat, bergizi (untuk makanan)
7. Banyak hal yang menyenangkan
8. Menyehatkan
9. Memuaskan
b. Alat dan bahan yang digunakan
Teks prosedur cara membuat sesuatu diperlukan alat dan bahan. Misalnya resep
makanan, membuat hiasan, atau membuat yang lain. Alat dan bahan dirinci sampai
ukuran yang akurat karena untuk menghasilkan produk yang baik.

c. Langkah-langkah
Langkah-langkah dalam teks prosedur merupakan inti dari tujuan teks prosedur.
Langkah-langkah berisi tahapa-tahap kegiatan/ urutan kronologis (termasuk hal yang
perlu diperhatikan; jika panduan untuk permainan, berikan aturan permainannya).

Bentuk Penyajian Langkah


Langkah dalam teks prosedur bisa disajikan dalam dua bentuk
1. Dalam bentuk uraian paragraf menggunakan kata .. pertama, ...., kedua, ketiga ....,
2. Dalam bentuk penomoran pada setiap langkah dengan urutan ke bawah.

Penggunaan kata penghubung pada langkah


1. Menyatakan waktu : kemudian, ketika, sebelum, sementara, sesudah itu
2. Menyatakan tujuan : supaya, untuk, agar (untuk mencapai hasil terbaik panggang
dengan api kecil seitar 10 menit.
3. Menyatakan urutan: pertama, kedua, ketiga
Penggunaan Kalimat Perintah, Saran, Larangan, dalam Langkah-langkah
1. Perintah: lakukan ini, lakukan itu
2. Dengan saran: untuk mencapai hasil terbaik sebaiknya lakukan ini
3. Peringatan: hindari, jangan lakukan
4. Konjungsi (kata sambung) urutan -langkah-langkah: Pertama, kedua, kemudian,
berikutnya, setelah ini, setelah melakukan ini
5. Untuk memberi batasan digunakan konjungsi (sampai, hingga, dengan diaduk
terus)
6. Terdapat pelesapan karena banyak hal yang sama sehingga terlalu banyak kalau
tidak dilesapkan.
d. Kesimpulan:
Cara membuat penutup teks prosedur adalah dengan merujuk kembali ke hal-hal
pokok yang disebutkan dalam pendahuluan dan ulang kembali dengan kata yang lain
(sinonim) atau ucapan selamat atau memotivasi orang untuk melakukan. Ucapan
selamat menikmati keindahan, kenyamanan, kelezatan hasil kegiatan yang dilakukan.
Contoh:
a. Ternyata mudah membuat masakan tradisional yang satu ini. Kue lezat siap
dinikmati.
b. Tidak serumit yang kita bayangkan ya, ternyata mudah bukan menjaga kesehatan
sambil bekerja.
c. Dengan senam ringan, Hidup sehat tetap bisa diusahakan di tengah pekerjaan
yang padat.
d. Sederhana: mudah dibuat atau dilakukan
e. Tidak memakan-waktu: dengan cepat
f. Praktis: bermanfaat
g. Atraktif: bagus, cantik, indah, unik
h. Ekonomis, hemat: tidak mahal/murah
i. Menyenangkan: mengasyikkan

Komentar umum lainnya :

Anda/kamu akan bangga akan hasilnya


Anda akan menikmati pujian dari keluarga dan teman
Selamat mencoba
Anda akan merasa puas dengan hasil kerja yang memuaskan

Untuk lebih memahami struktur teks prosedur, perhatikan contoh teks prosedur
berikut ini :

Cara Membuat Bubur Manado

Struktur Kalimat Keterangan


Tujuan Menu sarapan super sehat dan kaya serat. Pengantar umum
Penambahan singkong dan ubi ungu, selain untuk sebagai penanda
memperkaya warna dan gizinya, juga membuat apa yang akan dibuat/
tekstur bubur beras merah ini lebih pulen. dilakukan/ dan motivasi
Bahan dan Bahan-bahan Memerinci
alat 400 gram nasi merah bahan dan
200 gram singkong, cuci, potong dadu alat dengan
200 gram ubi ungu, cuci, kupas, potong dadu ukuran yang
2 batang sereh digeprek akurat
1 ikat kangkung, cuci, petik daunnya,
rajang kasar
1 ikat bayam, cuci, petik daunnya
1 buah jagung manis, dipipil
1500 ml air

Langkah 1. Didihkan air, masukkan berurutan nasi merah, Urutan langkah secara rinci
singkong, ubi, jagung pipil dan sereh. Aduk per tahap
sampai bubur mengental.
2. Tambahkan kangkung dan bayam, aduk
beberapa saat, jangan sampai terlalu layu.
3. Angkat dan hidangkan panas, ditemani ikan asin
dan kerupuk

Penutup Mudah, murah, dan sekaligus sehat. Sarapan sehat Bagian lain penekanan
dengan menu makanan tradisional yang telah pada keuntungan dan ucapan
\ dikreasikan. Selamat mencoba! selamat

2. Langkah-langkah Menelaah Struktur Teks Prosedur


Langkah-langkah menelaah struktur teks prosedur adalah sebagai berikut :
1. Mengidentifikasi Bagian-bagian Struktur Teks Prosedur
2. Menelaah urutan teks prosedur sesuai dengan struktur.
3. Memperbaiki dan melengkapi teks prosedur
3. Menelaah Aspek Kebahasaan Teks Prosedur .
Penggunaan bahasa yang tepat dalam berkomunikasi akan menjadikan informasi yang
disampaikan mudah diterima oleh lawan bicara kita. Setiap teks umumnya memiliki
unsur kebahasaan yang berbeda. Begitu pula dengan teks prosedur. Ciri bahasa yang
digunakan pada teks prosedur diantaranya adalah kalimat perintah karena pada teks
prosedur pembaca berfokus untuk melakukan suatu kegiatan. Selain kalimat perintah
juga diberikan saran, dan larangan agar diperoleh hasil maksimal pada waktu
menggunakan, membuat, penggunaan kata dengan ukuran akurat, dan menggunakan
kelompok kalimat dengan batasan yang jelas. Berikut ini penjelasan mengenai
penggunaan bahasa pda teks prosedur.

1. Penggunaan Kalimat perintah


Kalimat perintah merupakan kalimat yang mengandung makna memerintah atau
meminta seseorang untuk melakukan sesuatu sesuai dengan apa yang diinginkan oleh
penutur atau penulisnya. Ciri-Ciri Kalimat Perintah :

1. Intonasi pada bagian tengah kalimat naik atau meninggi.


2. Diakhiri dengan tanda baca seru (!).
3. Kalimat perintah menggunakan pola inversi.
4. Biasanya menggunakan partikel lah ataupun kan.

Berikut ini contoh pernyataan dan bentuk kalimat perintahnya.

Pernyataan : Anda perlu memosisikan tubuh sejajar dengan monitor.


Perintah : Posisikan tubuh sejajar dengan monitor

2. Penggunaan Bentuk Pasif (untuk proses).

Instruksi/panduan dapat diberikan dalam bentuk pasif jika kita ingin berbicara tentang
proses, yaitu bagaimana sesuatu dibuat atau dilaksanakan, bukan tentang bagaimana
membuat atau melakukan sesuatu. Penggunaan bentuk pasif dalam teks prosedur
biasanya untuk memberi saran tambahan atau peringatan supaya tidak terjadi
kesalahan fatal/ membahayakan.
Aktif : Anda sebaiknya menekan tombol keyboard dengan lembut.
Proses pasif : Tombol keyboard sebaiknya ditekan dengan lembut.
3. Penggunaan kriteria/ batasan.
Teks prosedur dibuat agar orang bisa melakukan seperti apa yang ditulis. Oleh karena
itu, kalimat pada teks prosedur harus rinci dan jelas batasannya.
Tanpa batasan : Angkat kaki kanan.
Dengan batasan : Angkat kaki kanan setinggi lutut.

4. Penggunaan Kata Keterangan Cara, Keterangan Alat, dan Keterangan Tujuan.


Adverbia atau kata keterangan adalah kelas kata yang memberikan keterangan kepada
kata lain, seperti verba (kata kerja) atau adjektiva (kata sifat). Adverbia yang banyak
digunakan pada teks prosedur adalah keterangan cara, keterangan alat, dan keterangan
tujuan.

Kata Keterangan Contoh


Keterangan cara 1. Bungkuslah adonan dengan rapat.
Adverbial ini menambah 2. Talikan rafia dengan cara menyilang
keterangan cara pada 3. Minum cairan tanpa diaduk.
kegiatan atau peristiwa 4. Bunyikan secara serentak semua gendang
yang terjadi (dengan, dan 5. Buat isi kue dengan cara mencampur potongan buah
secara). dengan selai.
6. Jahit bagian A secara zig zag sehingga membentuk
kepala boneka.
7. Dengan sedikit meluangkan waktu, kita dapat
membuat makanan sehat dan murah.
8. Dengan selalu mencuci tangan secara rutin, kita
akan terhindar dari beberapa penyakit.
Keterangan alat 1. Para penebang kayu itu menebang pohon dengan
Adverbial ini menjelaskan gergaji mesin.
alat yang digunakan pada 2. Lukis kain dengan menggunakan canting.
sebuah kegiatan atau 3. Penjahit itu membuat baju dengan alat jahit
peristiwa, misalnya dengan traditional.
… , menggunakan … , 4. Para perajin membatik menggunakan canting.
dengan menggunakan 5. Ayah mengantarkan adikku ke sekolah
… menggunakan motor.
6. Penjahit itu membuat baju dengan alat jahit
traditional.
7. Budi memukul Jhoni dengan menggunakan kayu.
8. Petani membajak sawahnya dengan menggunakan
mesin traktor.

Keterangan tujuan 1. Malam jangan terlalu panas agar tidak merusak kain
Adverbial ini menambahkan 2. Aku belajar sepanjang malam supaya naik kelas.
informasi tujuan pada 3. Ibu menyirami bunga agar tumbuh subur dan tidak
kalimat, misalnya untuk, layu.
supaya, dan, agar. 4. Para pejuang yang gugur itu berjuang demi
mempertahankan kemerdekaan Indonesia.
5. Ayahku bekerja sepanjang malam untuk
kebahagiaan anak – anaknya.

Keterangan derajat/ 1. Setelah dicelup, angkat kain secepatnya.


kuantitas 2. Langkahkan kaki dua langkah ke kanan dan
Kata ini menambahkan hitungan keempat tepuk tangan satu kali.
keterangan kuantitas pada 3. Setidaknya tanaman dipupuk sebulan sekali.
sebuah kalimat yang 4. Ulangi gerakan selama tiga kali.
disertainya 5. Aku mengumpulkan kupon belanja itu sebanyak –
banyaknya.
6. Abdul memberikan makanan kepada adiknya sedikit
sekali.

Keterangan syarat 1. Jika malam yang digunakan pada canthing terlalu


Kata keterangan ini panas akan merusak kain.
menambahkan keterangan 2. Jika gula terlalu banyak akan cepat gosong.
syarat terjadinya suatu 3. Aku akan datang, jika hari esok tidak hujan.
peristiwa (jika). 4. Jika aku punya banyak uang, aku akan berlibur ke
Eropa.
5. Budi tidak akan dimarahi guru, jika saja dia datang
tepat waktu.

1. Goreng adonan hingga kecoklatan.


Keterangan akibat
2. Ulangi kegiatan sampai bahan habis.
Kata keterangan ini
3. Dia tidak makan sehari semalam hingga tubuhnya
menambah keterangan
menjadi lemas.
akibat yang ditimbulkan
4. Adi memukul kucing sampai kucing tersebut mati.
dari sebuah peristiwa/
5. Banyak orang membuang sampah sembarangan,
kegiatan (hingga, akibatnya,
akibatnya banjir melanda.
sehingga, sampai, menjadi).
peristiwa (jika).
5. Menggunakan Kalimat Saran/ Larangan
Teks prosedur memandu pembaca agar selamat, aman, dan dapat mencapai hasil
maksimal. Oleh karena itu, bahasa teks prosedur juga menggunakan saran, keharusan,
dan larangan agar tidak menimbulkan bahaya. Penggunaan kata/frase hubung:
sebaiknya, hindari, jangan, jika tidak … atau kecuali jika, sebaiknya.
Penekanan untuk hal-hal yang perlu diperhatikan dalam teks panduan/instruksi sering
diberikan dalam bentuk kata kerja perintah (imperatif), atau dengan anda sebaiknya
(pilihan saran) atau kamu harus (pernyataan keharusan). Penekanan ini juga dapat
dinyatakan dengan cara berikut: Jika kamu tidak (kecuali jika kamu) melakukan
secara perlahan akan membahayakan otot leher.

6. Menggunakan Kata Penghubung, Pelesapan, Kata Acuan.


Langkah dalam panduan dapat dihubungkan dengan ungkapan seperti kemudian,
sekarang, berikutnya, setelah ini. Kadang-kadang penulis menggunakan suatu
penghubung yang diulang terlalu sering. Untuk itu diperlukan pelesapan. Pelesapan
adalah penghilangan bagian tertentu yang sama dan sudah disebutkan sebelumnya.
Pelesapan biasanya terdapat pada kalimat majemuk rapatan.

Kalimat majemuk rapatan adalah gabungan beberapa kalimat tunggal yang karena
subjek, predikat, atau objeknya sama sehingga bagian yang sama disebutkan hanya
sekali. Pelesapan juga banyak dilakukan pada teks prosedur.
1. Masak tepung ketan dan cairan santan selama 30 menit.
2. Aduk terus (tepung dan santan yang dimasak) hingga mengental dan berwarna
kecoklatan.
3. Angkat adonan dan setelah dingin cetak (hasil tepung dan santan yang telah
mengental) hingga membentuk persegi panjang.
4. Taburi wijen di atasnya (hasil tepung dicampur santan yang telah mengental
dan telah dibentuk menjadi persegi panjang)
5. Iris (hasil tepung dicampur santan yang telah mengental dan telah dibentuk
menjadi persegi panjang serta ditaburi wijen) setebal 2 cm, kemudian bungkus
dengan plastik.
6. Kemas pada kardus kecil
7. Penggunaan Akhiran –i dan akhiran –kan pada Teks Prosedur.
Akhiran i dipakai jika objek dalam kalimat tidak bergerak. Akhiran –kan dipakai jika
objek bergerak.
Contoh
Lumuri loyang dengan mentega
Lumurkan mentega pada loyang

4. Menulis Teks Prosedur.


Setelah mempelajari struktur dan unsur kebahasaan teks prosedur pada bagian akhir
diharapkan dapat menyusun teks prosedur secara mandiri dengan baik dan benar.. Untuk
dapat menyusun teks tersebut tentunya dibutuhkan pengetahuan tentang teks prosedur.
. 1. Judul
 Dapat berupa nama benda/sesuatu yang hendak dibuat/ dilakukan
 Dapat berupa cara melakukan/menggunakan sesuatu

2. Pengantar yang menyatakan tujuan penulisan


 Dapat berupa pernyataan yang menyatakan tujuan penulisan

 Dapat berupa paragraf pengantar yang menyatakan tujuan penulisan

3. Bahan atau alat untuk melaksanakan suatu prosedur


 Dapat berupa daftar/rincian

 Dapat berupa paragraf

 Pada teks prosedur tertentu, misalnya prosedur melakukan sesuatu, tidak

diperlukan bahan/alat

4. Langkah/tahapan dengan urutan yang benar


 Berupa tahapan yang ditunjukkan dengan penomoran
 Berupa tahapan yang ditunjukkan dengan kata yang menunjukkan urutan:
pertama, kedua, ketiga, dst.
 Berupa tahapan yang ditunjukkan dengan kata yang menunjukkan urutan waktu:
sekarang, kemudian, setelah itu,
Tugas 1
Amatilah teks prosedur berikut !

Proses pembuatan batik tulis adalah proses yang membutuhkan teknik, ketelitian, dan
kesabaran yang tinggi. Batik sebagai warisan budaya yang agung perlu kita lestarikan. Dengan
latihan yang tekun dan semangat melestarikan budaya, kita dapat belajar membuat batik tulis.
Rincian bahan dan langkah membuat batik tulis diuraikan berikut :

Bahan-bahan
1. Canting (alat tulis lilin yang digunakan untuk menutupi pola dan motif batik)
2. Pensil pola
3. Kain mori putih (kain sutera atau kain katun)
4. Lilin malam (wax)
5. Kompor atau alat pemanas lilin malam
6. Bahan pewarna kain

1. Siapkan kain mori/ sutra, kemudian buatlah motif diatas kain tersebut dengan
menggunakan pensil.
2. Setelah motif selesai dibuat, sampirkan atau letakkan kain pada gawangan dengan posisi
melebar supaya mudah dibatik.
3. Panaskan malam/ lilin ke dalam wajan dengan api kecil sampai malam/ lilin mencair
sempurna. Untuk menjaga agar suhu kompor/ anglo stabil biarkan api tetap menyala kecil.
4. Ambil sedikit malam yang sudah cair dengan menggunakan canting, tiup-tiup sebentar biar
tidak terlalu panas kemudian torehkan canting dengan mengikuti motif. Dalam proses ini
harus dilakukan dengan hati-hati agar jangan sampai malam yang cair menetes diatas
permukaan kain karena akan mempengaruhi hasil motif batik. Canting untuk bagian halus,
atau kuas untuk bagian berukuran besar. Proses ini bertujuan agar pada saat pencelupan
bahan/ kain ke dalam larutan pewarna bagian yang diberi lapisan malam tidak terkena
pewarna.
5. Setelah semua motif yang tidak ingin diberi warna tertutup oleh malam/lilin,kemudian
celupkan kainnya ke dalam larutan pewarna. Proses ini merupakan pewarnaan pertama
pada bagian yang tidak tertutup oleh malam. Sebaiknya, pencelupan dimulai dengan
warnawarna muda, dilanjutkan dengan warna lebih tua atau gelap pada tahap berikutnya.
6. Jemur kain yang telah diwarnai sampai kering.
7. Setelah kering dilakukan proses pelorodan yaitu dengan cara lilin dikerik dengan pisau,
kemudian kain direbus bersama-sama dengan air yang telah diberi soda abu. Proses ini
bertujuan menghilangkan lapisan malam sehingga motif yang telah digambar menjadi
terlihat jelas. Jika diinginkan beberapa warna pada batik yang kita buat, proses dapat
diulang beberapa kali tergantung pada jumlah warna yang kita inginkan.
8. Setelah kain bersih dari malam, dilakukan kembali proses pembatikan dengan penutupan
malam, pewarnaan kedua, dan seterusnya. Begitu terus diulangi seperti proses sebelumnya
sebanyak jumlah warna yang diinginkan.
9. Setelah beberapa kali proses pewarnaan, kain yang telah dibatik dicelupkan ke campuran
air dan soda ash untuk mematikan warna yang menempel pada batik. Hal ini untuk
menghindari kelunturan.
10. Proses terakhir rendam batik dalam air dingin dan dijemur sebelum dapat digunakan dan
dipakai.

Perlu ketelitian dan kecermatan untuk belajar membatik. Meski agak sulit tidak ada
salahnya dicoba. Berkreasi untuk melestarikan tradisi dan warisan nenek moyang kita.
Setelah diamati, kerjakan tugas berikut!
1. Jelaskan ciri dari bagian tujuan, bahan dan alat, langkah-langkah, dan penutup !
2. Tunjukkan mana bagian teks yang termasuk tujuan, bahan dan alat, langkah-langkah, dan
penutup dari teks prosedur tersebut dengan alasan yang logis.

Struktur Bagian Teks/paragraf Alasan

Tujuan

Bahan dan
alat

Langkah

Penutup
Tugas 2

Amatilah teks prosedur Membuat Angklung berikut!

Membuat Angklung
.......................................................................................................................................................
.......................................................................................................................................................
.......................................................................................................................................................
.......................................................................................................................................................
.......................................................................................................................................................
.........
Langkah pertama, menyiapkan bambu
1. batang bambu kemudian dibersihkan cabang-cabangnya, dan dipotong dengan panjang
secukupnya
2. potongan bambu diikat, lalu disimpan dengan diangin-anginkan selama 1 tahun.

Langkah kedua, menyiapkan rangka


1. anda perlu mengambil batang bambu yang telah dikeringkan.
2. kemudian dipotong sesuai dengan tiang dan palang.
3. potongan harus diusahakan lurus dan menyiku dengan baik supaya hasil sempurna.
Bambu tidak lurus, saat digetarkan angklung membelok ke kiri atau ke kanan.
4. Tatalah rangka secara lurus, agar saat digantung tampak rapi.
Langkah ketiga, membuat tabung suara.
1. mengambil batang bambu yang telah kering, perkirakan diameternya akan cocok untuk
nada apa (semakin besar diameter bambu semakin rendah nada yang dihasilkan).
2. memotong bambu dengan panjang sesuai nada yang diinginkan (makin panjang tabung,
makin rendah nada yang dihasilkan).
3. mengupas bagian atas calon tabung suara sesuai dengan tinggi nadanya.
4. buat takik pada dasar tabung untuk mengait ke tabung dasar.
5. Rautan tabung suara di haluskan sampai suaranya mendekati nada yang diinginkan.

.......................................................................................................................................................
.......................................................................................................................................................
.......................................................................................................................................................
.......................................................................................................................................................
.........................................................

1. Perbaiki dan lengkapi teks prosedur diatas dengan cara :


a. tambahkan bagian awal teks.
b. ubahlah kalimat pada langkah menjadi kalimat perintah, kaliamat saran, dan
kalimat larangan.
c. tambahkan bagian penutup teks prosedur
d. perbaikilah penggunaan tanda baca/ejaan yang kurang tepat.
Tugas 3
Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia
Proyek : Teks Prosedur
Nama kelompok :

a. Amati kegiatan warga di sekitarmu yang sedang membuat makanan tradisional, melakukan
tarian tradisional!
b. Wawancarailah tokoh masyarakat untuk mendapatkan data cara membuat makanan
tradisional atau, cara melakukan tarian tradisional, cara melakukan permainan tradisional!
c. Daftarlah kegiatan apa saja yang harus dilakukan, bahan dan alat apa yang harus disiapkan,
kegiatan apa yang sebaiknya dilakukan!
d. Atur hasil wawancara dan pengamatan untuk dibuat teks prosedur
e. Buatlah teks prosedur berdasarkan hasil wawancara dan pengamatanmu.
Referensi

1. Kemendikbud . . . Bahasa Indonesia . . . Kelas VII. Jakarta: Kemdikbud, halaman 122 s.d 166

2. Alwi, Hasan. 2003. Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka

3. Permendiknas No. 50 Tahun 2015. “Pedoman Umum Ejaan yang Disempurnakan “

4. http://www.mikirbae.com/2017/03/menelaah-struktur-teks-prosedur.html

5. http://www.mikirbae.com/2017/03/menulis-dan-memeragakan-teks-prosedur.html

Anda mungkin juga menyukai