2. Alokasi Waktu
Alokasi Waktu : 4 x 45 menit (2 pertemuan)
Pertemuan/Pembelajaran : Ke 1 dan 2 (satu dan dua)
3. Kompetensi Inti
KI 3 Memahami, menerapkan, menganalisis dan mengevaluasi
pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif
berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi,
seni budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan,
kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena
dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang
kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk
memecahkan.
KI 4 Mengolah, menalar, menyaji, dan mencipta dalam ranah konkret dan
ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya
di sekolah secara mandiri serta bertindak secara efektif dan kreatif,
dan mampu menggunakan metode sesuai kaidah kelimuan.
5. Tujuan Pembelajaran
Melalui kegiatan mengamati, menanya, mengumpulkan informasi,
mengasosiasi dan mengkomunikasikan dengan discovery learning, peserta
didik mampu :
Pertemuan 1
1) Setelah membaca contoh cerita sejarah dan mendiskusikan, peserta didik
dapat menerangkan pengertian teks cerita sejarah dengan jujur dan
tanggungjawab.
2) Setelah membaca contoh cerita sejarah dan mendiskusikan, peserta didik
dapat menerangkan ciri-ciri teks cerita sejarah dengan tanggungjawab.
3) Setelah membaca contoh cerita sejarah dan mendiskusikan, peserta didik
dapat menerangkan struktur dan kaidah kebahasaan teks cerita sejarah
dengan tanggungjawab.
Pertemuan 2
4) Setelah membaca contoh cerita sejarah dan mendiskusikan, peserta didik
dapat memaknai kata-kata sulit pada teks cerita sejarah.
5) Setelah membaca contoh cerita sejarah dan mendiskusikan, peserta didik
dapat menemukan pesan bagian orientasi, urutan peristiwa sejarah, dan
reorientasi pada teks cerita sejarah dengan jujur dan bertanggungjawab.
6) Setelah membaca contoh cerita sejarah dan mendiskusikan, peserta didik
dapat merangkai pesan bagian orientasi, urutan peristiwa sejarah, dan
reorientasi dengan ejaan, pilihan kata, kalimat efektif, dan paragraf yang
utuh dan padu dengan bertanggungjawab.
6. Materi Pembelajaran
Pada pelajaran ini, teks cerita sejarah yang akan kalian pelajari
adalah teks cerita sejarah dunia. Dengan membaca dan memahami
berbagai rentetan peristiwa yang terjadi pada masa lampau, kalian
diharapkan dapat menggali kearifan di sana. Mengetahui peristiwa sejarah
tidak hanya sebatas proses transformasi pengetahuan mengenai fakta masa
lalu belaka, tetapi yang terpenting adalah bagaimana kalian dapat belajar
dari sejarah itu.
Belajar dari sejarah berbeda artinya dengan mempelajari sejarah.
Dengan belajar dari sejarah kalian akan bisa memilih dan memilah hal
baik maupun buruk. Nilai kebaikan yang diperoleh dari belajar sejarah itu
dapat kalian terapkan dalam kehidupan, sedangkan keburukan hendaknya
dijadikan pelajaran untuk menghadapi kehidupan dengan lebih baik.
Struktur Teks
Cerita Sejarah
71
Kelompok kata merupakan gabungan dua kata atau lebih yang bersifat
nonpredikatif. Artinya, di antara kedua kata itu tidak ada yang
berkedudukan sebagai predikat dan hanya memiliki satu makna
gramatikal. Dalam teks model yang kalian pelajari, kalian menjumpai
beberapa kelompok kata, seperti kelompok nomina dan verba.
Kelompok nomina dibentuk dengan memperluas sebuah kata benda.
Terdapat tiga jenis kelompok nomina, yaitu kelompok kata nomina
modifikatif (mewatasi), kelompok nomina koordinatif (tidak saling
menerangkan), yang terdiri atas unsur nominal yang setara dan dapat
disisipi dan dan atau, dan kelompok nomina apositif. Seperti
kelompok nomina, kelompok verba juga terbagi menjadi tiga jenis,
yaitu kelompok verba modifikatif, kelompok verba koordinatif, dan
kelompok verba apositif.
Contoh:
No Kelompok Nomina Kelompok Verba
Hari Buruh, yang dikenal Federation of Organized
juga dengan sebutan May Trades and Labor Unions
Day, diperingati setiap 1 akhirnya menetapkan 1 Mei
72
Contoh:
No Peristiwa Waktu Tempat
Kemerdekaan 17 Agustus Seluruh Tanah Air
Republik Indonesia Indonesia
3) Konjungsi Temporal
Dalam membuat sebuah teks cerita sejarah, kalian bisa menggunakan
konjungsi (kata sambung) temporal agar urutan peristiwa dapat tertata
secara kronologis. Konjungsi temporal merupakan konjungsi yang
mengacu pada waktu dan sekaligus sebagai sarana kohesi teks. Teks
yang berkohesi itu penting kalian perhatikan agar keserasian setiap
unsur yang disambungkan tetap terjaga, sehingga tercipta susunan
kata yang indah dan mudah dipahami. Konjungsi temporal yang
menghubungkan dua hal atau peristiwa, terdiri dari dua bagian, yaitu
konjungsi temporal yang menghubungkan dua peristiwa yang tidak
sederajat (misalnya apabila, bila, bilamana, demi, hingga, ketika,
sambil, sebelum, sampai, sedari, sejak, selama, semenjak, sementara,
seraya, waktu, setelah, sesudah, tatkala, dan sebagainya) dan
konjungsi temporal yang menghubungkan dua bagian kalimat yang
sederajat (misalnya sebelumnya dan sesudahnya).
Contoh:
No Konjungsi dalam Kalimat Sederajat Tidak Sederajat
Tuntutan kaum buruh ini V
bermula sejak era industri di
awal abad ke-19.
4) Nominalisasi
Nominalisasi, sebagai suatu proses pembentukan nomina dari kelas
kata yang lain dengan menggunakan afiks tertentu, kerap terjadi pada
bahasa yang digunakan untuk menjelaskan isi penceritaan sejarah.
Pada teks cerita sejarah sebagai satu bentuk penceritaan sejarah juga
sering ditemukan nominalisasi ini.
73
Dalam pembentukan nomina, afiksasi yang terjadi antara lain adalah sebagai
berikut.
1. Sufiks –an, -at, -si, -ika, -in, -ir, -ur, -ris, -us, -isme, -is, -isasi, -isida, -ita, -
or, dan -tas.
Contoh:
Buku bacaan yang dipegang anak itu milik Rika.
(verba [V] à nomina [N])
Aku sangat menyukai asinan yang dibuat ibu.
(Adjektiva [A] à nomina [N])
Maman S. Mahayana adalah seorang kritikus sastra yang terkenal.
(nomina [N] à nomina [N])
2. Prefiks ke-, pe-, dan se-.
Contoh:
Andi terpilih sebagai ketua kelompok kami.
(Ajektiva [A] à nomina [N])
Pedagang kaki lima memenuhi trotoar sepanjang Jalan Diponegoro.
(verba [V] à nomina [N])
Saya sekelas dengan Sadewa.
(nomina [V] à nomina [N])
3. Konfiks ke-an, pe-an, dan per-an.
Contoh:
Pengaturan jam kerja telah ditetapkan dalam undangundang.
(verba [V] à nomina [N])
Pertunjukan sirkus itu berhasil menarik banyak pengunjung.
(verba [V] à nomina [N])
Kekayaan Haji Ahmad sudah tak terhitung jumlahnya.
(ajektiva [A] à nomina [N])
4. Infiks -el- dan -er-.
Contoh:
Rafa dan Vania sedang asyik bermain gelembung sabun.
(ajektiva [A] à nomina [N])
Telunjuk ibu tergores pisau saat mengiris bawang.
(verba [V] à nomina [N])
Seruling itu terbuat dari bambu.
(nomina [N] à nomina [N])
5. Kombinasi afiks pemer-, keber-an, kese-an, keter-an, pember-an, pemer-
an, penye-an, perse-an, dan perseke-an.
Contoh:
Keberhasilan tidak bisa diraih tanpa usaha yang keras.
(dari bentuk ber- + dasar [D])
Keterlibatan Ranto dalam kasus korupsi membuat ia kehilangan kepercayaan.
(dari bentuk ter- + dasar [D])
Daerah kumuh perlu dipugar untuk penyerasian dengan daerah sekitarnya.
(dari bentuk menye-kan)
74
Teks/Paragraf Makna/Pesan
Paragraf 1
Paragraf 2
Teks/Paragraf Makna/Pesan
Paragraf 1
Paragraf 2
Simpulan :
8. Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan 1
Pertemuan 2
9. Penilaian
1) Teknik Penilaian dan Bentuk Instrumen Penilaian
No Bentuk
Ranah Kompetensi Teknik Penilaian Instrumen
Penilaian
1 Sikap jujur, disiplin, Observasi Daftar skala
tanggungjawab, proaktif, dan penilaian
santun.
2 Pengetahuan
3.1 Memahami struktur dan Penugasan Instrumen
kaidah teks cerita sejarah penugasan berupa
baik melalui lisan maupun pekerjaan rumah
tulisan. dan/atau projek
yang dikerjakan
secara individu
atau kelompok
sesuai dengan
karakteristik tugas
3 Keterampilan
4.1 Mengabstraksi teks cerita Projek Penilaian projek
sejarah baik melalui lisan dilakukan mulai
maupun tulisan dari perencanaan,
pelaksanaan,
sampai pelaporan
Instrumen Penilaian
Indikator Penilaian
Jujur
1. Menyampaikan sesuatu berdasarkan keadaan yang sebenarnya
2. Berani mmengakui kesalahan sendiri
3. Mengerjakan ulangan atau tugas secara mandiri
4. Mencantumkan sumber belajar dari yang dikutip/dipelajari
Disiplin
1. Masuk Kelas tepat waktu
2. Disiplin mengerjakan tugas
3. Tertib dalam melaksanakan proses pembelajaran
4. Berpakaian seragam lengkap dengan atribut sesuai tata tertib sekolah Tidak
membuat kondisi kelas menjadi tidak kondusif
Tanggung Jawab
1. Pelaksanaan tugas piket secara teratur
2. Peran serta aktif dalam kegiatan diskusi kelompok
3. Mengerjakan tugas sesuai yang ditugaskan
4. Merapikan kembali ruang, alat dan peralatan belajar yang telah dipergunakan
Kerjasama
1. Berpartisipasi aktip dalam kegiatan pembelajaran
2. Saling membantu dalam kegiatan pembelajaran
3. Saling kerjasama dalam melaksanakan tugas
4. Saling berbagi tugas dalam kegiatan presentasi
Santun
1. Berinteraksi dengan teman secara ramah
2. Berkomunikasi dengan bahasa yang tidak menyinggung perasaan
3. Menggunakan bahasa tubuh yang bersahabat
4. Berperilaku sopan
Kategori nilai sikap:
Kisi-Kisi Soal
Soal Pertemuan 1
Bacalah contoh teks cerita sejarah dengan judul “Sejarah Hari Buruh”!
1. Ya/Tidak
Karena sesuai/tidak sesuai memuat bagian struktur teks cerita sejarah
sebagai berikut.
Struktur Teks
Cerita Sejarah
8
84
4) Nominalisasi
Pengolahan Nilai
No soal Skor Nilai
1. 2
2. 2
3. 2
4. 2
(10/20)x4 = 2,00
5. 2
(jumlah skor/skor maks jumlah soal) x
6. 2
nilai
7. 2
maks)
8. 2
9. 2
10. 2
Jumlah 20
86
Indikator Penilaian
Kategori Nilai
Sangat baik : apabila memperoleh nilai konversi 4
Baik : apabila memperoleh nilai konversi 3
Cukup : apabila memperoleh nilai konversi 2
Kurang : apabila memperoleh nilai konversi 1
Pedoman Nilai
Kisi-Kisi Soal
Soal Pertemuan 2
Hadiah Nobel
88
2 Kontribusi
3 Ilmuwan
4 Investasi
5 Saham
6 Kontroversi
7 Publisitas
8 Seremoni
9 Wasiat
10 Parlemen
90
7 Reorientasi
Simpulan: