Anda di halaman 1dari 25

67

SMK BINA ISLAM MANDIRI KERSANA

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN


(RPP)

1. Identitas dalam RPP

Nama Sekolah : SMK BINA ISLAM MANDIRI KERSANA


Kompetensi Keahlian : Semua Kompetensi Keahlian
Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia
Tahun Pelajaran : 2016/2017
Kelas/Semester : XII/5
Topik/Tema : Cerita Sejarah
Subtopik/Tema : 1. Memahami struktur dan kaidah cerita sejarah
2. Menginterpretasi makna teks cerita sejarah

2. Alokasi Waktu
Alokasi Waktu : 4 x 45 menit (2 pertemuan)
Pertemuan/Pembelajaran : Ke 1 dan 2 (satu dan dua)

3. Kompetensi Inti
KI 3 Memahami, menerapkan, menganalisis dan mengevaluasi
pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif
berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi,
seni budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan,
kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena
dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang
kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk
memecahkan.
KI 4 Mengolah, menalar, menyaji, dan mencipta dalam ranah konkret dan
ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya
di sekolah secara mandiri serta bertindak secara efektif dan kreatif,
dan mampu menggunakan metode sesuai kaidah kelimuan.

4. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi

Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi


3.1 Memahami struktur dan kaidah 3.1.1 Menjelaskan pengertian teks
cerita sejarah baik melalui lisan cerita sejarah
maupun tulisan 3.1.2 Menjelaskan ciri-ciri teks
cerita sejarah
3.1.3 Menjelaskan struktur dan
kaidah kebahasaan teks cerita
sejarah
68

4.1 Menginterpretasi makna teks 4.1.1 Memaknai kata-kata sulit


cerita sejarah baik secara lisan pada teks cerita sejarah
maupun tulisan 4.1.2 Menemukan pesan bagian
orientasi, urutan peristiwa
sejarah, dan reorientasi pada
teks cerita sejarah
4.1.3 Merangkai pesan bagian
orientasi, urutan peristiwa
sejarah, dan reorientasi
dengan ejaan, pilihan kata,
kalimat efektif, dan paragraf
yang utuh dan padu

5. Tujuan Pembelajaran
Melalui kegiatan mengamati, menanya, mengumpulkan informasi,
mengasosiasi dan mengkomunikasikan dengan discovery learning, peserta
didik mampu :

Pertemuan 1
1) Setelah membaca contoh cerita sejarah dan mendiskusikan, peserta didik
dapat menerangkan pengertian teks cerita sejarah dengan jujur dan
tanggungjawab.
2) Setelah membaca contoh cerita sejarah dan mendiskusikan, peserta didik
dapat menerangkan ciri-ciri teks cerita sejarah dengan tanggungjawab.
3) Setelah membaca contoh cerita sejarah dan mendiskusikan, peserta didik
dapat menerangkan struktur dan kaidah kebahasaan teks cerita sejarah
dengan tanggungjawab.
Pertemuan 2
4) Setelah membaca contoh cerita sejarah dan mendiskusikan, peserta didik
dapat memaknai kata-kata sulit pada teks cerita sejarah.
5) Setelah membaca contoh cerita sejarah dan mendiskusikan, peserta didik
dapat menemukan pesan bagian orientasi, urutan peristiwa sejarah, dan
reorientasi pada teks cerita sejarah dengan jujur dan bertanggungjawab.
6) Setelah membaca contoh cerita sejarah dan mendiskusikan, peserta didik
dapat merangkai pesan bagian orientasi, urutan peristiwa sejarah, dan
reorientasi dengan ejaan, pilihan kata, kalimat efektif, dan paragraf yang
utuh dan padu dengan bertanggungjawab.

6. Materi Pembelajaran

Materi Pembelajaran Pertemuan 1

1. Pengertian Teks Cerita Sejarah


Peristiwa sejarah merupakan peristiwa yang terjadi pada masa
lampau. Kejadian dalam peristiwa tersebut dianggap sebagai proses atau
dinamika dalam suatu konteks historis. Sejarah termasuk ilmu empiris,
69

karena sejarah sangat bergantung pada pengalaman manusia. Oleh sebab


itu, sejarah kerap dimasukkan ke dalam ilmu kemanusiaan. Akan tetapi,
sejarah berbeda dengan antropologi atau sosiologi, sejarah membicarakan
manusia dari segi waktu, seperti perkembangan masyarakat dari satu
bentuk ke bentuk lainnya, kesinambungan yang terjadi dalam suatu
masyarakat, pengsejarahan peristiwa yang terjadi pada masa lampau, dan
perubahan yang terjadi dalam masyarakat yang biasanya disebabkan oleh
pengaruh dari luar masyarakat itu sendiri.
Peristiwa sejarah ini tidak semata-mata hanya menjadi cerita yang
dikisahkan secara turun-temurun, tetapi sebagai bangsa yang cerdas kita
harus mampu menggali nilai dan kearifan yang terkandung di dalamnya.
Berbagai nilai dan kearifan yang terdapat dalam sebuah peristiwa sejarah
itu merupakan sumber kekayaan yang dapat diterapkan dalam mengatasi
secara bijak persoalan yang dihadapi bangsa sekarang ini demi
mempersiapkan masa depan generasi muda. Dengan mengingat masa lalu,
memahami masa kini, dan mempersiapkan masa depan, diyakini sebuah
bangsa akan dapat maju mengemban cita-citanya.
Untuk mengetahui apa dan bagaimana peristiwa sejarah yang
terjadi di muka bumi ini, peserta didik bisa mempelajari catatan dan
rekaman sejarah dari sejumlah sumber. Pencatatan peristiwa yang terjadi
pada masa lampau itu termasuk bentuk teks cerita sejarah. Melalui teks
cerita sejarah atau dikenal juga dengan sebutan teks rekon (recount),
pengalaman nyata di masa lalu dapat dibangkitkan atau dihidupkan
kembali.
Dalam pelajaran ini, kalian, sebagai peserta didik diharapkan dapat
menyusun peristiwa sejarah dunia sebagai teks cerita sejarah. Langkah
pertama yang dapat kalian lakukan dalam menyusun peristiwa sejarah ini
adalah mendapatkan informasi sejarah terlebih dahulu. Sejarah, sebagai
sebuah peristiwa yang terjadi pada masa lampau, akan menjadi sebuah
informasi untuk masa yang akan datang. Setelah informasi tentang sebuah
peristiwa sejarah kalian peroleh, kalian bisa mengumpulkan data yang
tepat, akurat, serta autentik tentang peristiwa tersebut dari berbagai
sumber, baik lisan, tertulis, maupun benda-benda yang berkaitan dengan
peristiwa sejarah yang dimaksud. Sumber sejarah yang kalian dapatkan itu
diteliti secara cermat, dibandingkan satu sama lain, diinterpretasikan,
kemudian direkonstruksi sehingga menghasilkan kisah sejarah yang
mudah dipahami.
Masih ingatkah kalian teks cerita sejarah yang telah kalian pelajari
di kelas XI? Teks cerita sejarah atau teks rekon ini pernah kalian pelajari
saat kalian duduk di kelas XI dengan tema “Membangkitkan Ingatan
tentang Tokoh Dunia”. Pada pelajaran tersebut dibahas perihal cerita
sejarah biografi para tokoh dunia. Dalam teks cerita sejarah biografi
tersebut terdapat riwayat hidup yang memuat identitas pribadi, peristiwa,
dan berbagai masalah yang dihadapi para tokoh tersebut. Kalian juga telah
mengetahui berbagai karya dan sumbangan pemikiran mereka yang telah
mendapat pengakuan dari berbagai kalangan internasional.
70

Pada pelajaran ini, teks cerita sejarah yang akan kalian pelajari
adalah teks cerita sejarah dunia. Dengan membaca dan memahami
berbagai rentetan peristiwa yang terjadi pada masa lampau, kalian
diharapkan dapat menggali kearifan di sana. Mengetahui peristiwa sejarah
tidak hanya sebatas proses transformasi pengetahuan mengenai fakta masa
lalu belaka, tetapi yang terpenting adalah bagaimana kalian dapat belajar
dari sejarah itu.
Belajar dari sejarah berbeda artinya dengan mempelajari sejarah.
Dengan belajar dari sejarah kalian akan bisa memilih dan memilah hal
baik maupun buruk. Nilai kebaikan yang diperoleh dari belajar sejarah itu
dapat kalian terapkan dalam kehidupan, sedangkan keburukan hendaknya
dijadikan pelajaran untuk menghadapi kehidupan dengan lebih baik.

2. Struktur Cerita Sejarah


Pada teks cerita sejarah ini, terdapat tiga tahapan. Tahapan
pertama, orientasi. Tahap pertama ini memberikan informasi tentang
situasi cerita sejarah/memberi gambaran umum yang diangkat dalam teks.
Seperti pada teks “Sejarah Hari Buruh”. Pada tahap orientasi yang berada
pada paragraf pertama, kalian bisa melihat latar belakang muculnya Hari
Buruh, waktu peringatannya, tujuan diperingatinya, serta beberapa hal
mengenai Hari Buruh tersebut secara umum. Tahap berikutnya adalah
urutan peristiwa sejarah. Tahap ini terdiri dari beberapa paragraf yang
menyediakan rekaman peristiwa berdasarkan urutan waktu terjadinya
peristiwa sejarah tersebut. Maka, dalam menggali informasi pada tahap
kedua ini, kalian harus melihat rekaman waktu terjadinya peristiwa. Tahap
selanjutnya adalah reorientasi. Tahap ini bertujuan untuk menghadirkan
kembali peristiwa sejarah tersebut pada masa kini.
Dengan demikian, struktur yang membangun sebuah teks cerita
sejarah adalah orientasi^urutan peristiwa^reorientasi. Reorientasi
merupakan tahapan yang berupa pilihan, yang bisa saja tidak muncul
dalam sebuah teks cerita sejarah. Setelah mempelajari teks cerita sejarah di
muka, kalian pasti sudah bisa menyimpulkan struktur yang
membangunnya. Lengkapilah bagan berikut yang menunjukkan struktur
sebuah teks cerita sejarah.

Struktur Teks
Cerita Sejarah
71

3. Kaidah Teks Cerita Sejarah


Selain struktur teks cerita sejarah yang kalian pahami, sekarang
kalian harus mengenal ciri kebahasaan dalam sebuah teks cerita sejarah.
Ciri kebahasaan yang digunakan dalam penceritaan peristiwa sejarah ini
menggunakan nomina yang dapat mengidentifikasi siapa dan apa saja
yang terlibat dalam peristiwa tersebut. Selain itu, teks cerita sejarah ini
juga kerap menggunakan kelompok kata yang dapat menggambarkan
sesuatu yang berkaitan dengan peristiwa sejarah tersebut dengan lebih
rinci. Berbicara tentang sejarah berarti memperbincangkan sebuah
peristiwa yang terjadi pada masa lampau. Dalam teks ini peristiwa yang
diceritakan dilengkapi dengan waktu kejadiannya. Oleh sebab itu, kata
yang menunjukkan urutan peristiwa serta adverbia waktu lampau sangat
diperlukan dengan menggunakan konjungsi temporal. Sebuah teks sejarah
juga kerap menggunakan nomina yang telah melalui proses nominalisasi.

1) Kelompok Nomina (Kata Benda) dan Kelompok Verba (Kata Kerja)


Terdapat tiga jenis kelompok nomina. Pertama kelompok nomina
modifikatif (mewatasi), misalnya; rumah besar, dua botol, ruang
makan, dan lain-lain. Kedua, kelompok nomina koordinatif (tidak
saling menerangkan), misalnya; lahir batin, sandang pangan, sarana
prasarana, hak dan kewajiban, adil dan makmur, dan sebagainya.
Ketiga, kelompok nomina apositif, sebagai keterangan yang
ditambahkan atau diselipkan, misalnya; Sinta, teman sekelasku, pergi
berlibur ke Bali. Sama halnya dengan kelompok nomina, kelompok
kata verba juga terbagi menjadi tiga jenis, yaitu kelompok verba
modifikatif, kelompok verba koordinatif, dan kelompok verba apositif.

Kelompok kata merupakan gabungan dua kata atau lebih yang bersifat
nonpredikatif. Artinya, di antara kedua kata itu tidak ada yang
berkedudukan sebagai predikat dan hanya memiliki satu makna
gramatikal. Dalam teks model yang kalian pelajari, kalian menjumpai
beberapa kelompok kata, seperti kelompok nomina dan verba.
Kelompok nomina dibentuk dengan memperluas sebuah kata benda.
Terdapat tiga jenis kelompok nomina, yaitu kelompok kata nomina
modifikatif (mewatasi), kelompok nomina koordinatif (tidak saling
menerangkan), yang terdiri atas unsur nominal yang setara dan dapat
disisipi dan dan atau, dan kelompok nomina apositif. Seperti
kelompok nomina, kelompok verba juga terbagi menjadi tiga jenis,
yaitu kelompok verba modifikatif, kelompok verba koordinatif, dan
kelompok verba apositif.

Contoh:
No Kelompok Nomina Kelompok Verba
Hari Buruh, yang dikenal Federation of Organized
juga dengan sebutan May Trades and Labor Unions
Day, diperingati setiap 1 akhirnya menetapkan 1 Mei
72

Mei. sebagai Hari Buruh yang


diperingati oleh kaum buruh
seluruh dunia.

2) Kata-Kata yang Menunjukan Peristiwa, Waktu, dan Tempat


Untuk menguraikan urutan peristiwa dalam sebuah teks cerita sejarah,
kalian akan menemukan kata yang menginformasikan peristiwa,
waktu, dan tempat. Pada tugas sebelumnya, kalian sudah
mendiskusikan penanda keruntutan peristiwa dalam pola urutan yang
berdimensi waktu pada tiap paragraf yang ada. Tugas kalian
berikutnya adalah mencari penanda lain yang menunjukkan nama
peristiwa dan tempat kejadiannya.

Contoh:
No Peristiwa Waktu Tempat
Kemerdekaan 17 Agustus Seluruh Tanah Air
Republik Indonesia Indonesia

3) Konjungsi Temporal
Dalam membuat sebuah teks cerita sejarah, kalian bisa menggunakan
konjungsi (kata sambung) temporal agar urutan peristiwa dapat tertata
secara kronologis. Konjungsi temporal merupakan konjungsi yang
mengacu pada waktu dan sekaligus sebagai sarana kohesi teks. Teks
yang berkohesi itu penting kalian perhatikan agar keserasian setiap
unsur yang disambungkan tetap terjaga, sehingga tercipta susunan
kata yang indah dan mudah dipahami. Konjungsi temporal yang
menghubungkan dua hal atau peristiwa, terdiri dari dua bagian, yaitu
konjungsi temporal yang menghubungkan dua peristiwa yang tidak
sederajat (misalnya apabila, bila, bilamana, demi, hingga, ketika,
sambil, sebelum, sampai, sedari, sejak, selama, semenjak, sementara,
seraya, waktu, setelah, sesudah, tatkala, dan sebagainya) dan
konjungsi temporal yang menghubungkan dua bagian kalimat yang
sederajat (misalnya sebelumnya dan sesudahnya).

Contoh:
No Konjungsi dalam Kalimat Sederajat Tidak Sederajat
Tuntutan kaum buruh ini V
bermula sejak era industri di
awal abad ke-19.

4) Nominalisasi
Nominalisasi, sebagai suatu proses pembentukan nomina dari kelas
kata yang lain dengan menggunakan afiks tertentu, kerap terjadi pada
bahasa yang digunakan untuk menjelaskan isi penceritaan sejarah.
Pada teks cerita sejarah sebagai satu bentuk penceritaan sejarah juga
sering ditemukan nominalisasi ini.
73

Dalam pembentukan nomina, afiksasi yang terjadi antara lain adalah sebagai
berikut.
1. Sufiks –an, -at, -si, -ika, -in, -ir, -ur, -ris, -us, -isme, -is, -isasi, -isida, -ita, -
or, dan -tas.
Contoh:
 Buku bacaan yang dipegang anak itu milik Rika.
(verba [V] à nomina [N])
 Aku sangat menyukai asinan yang dibuat ibu.
(Adjektiva [A] à nomina [N])
 Maman S. Mahayana adalah seorang kritikus sastra yang terkenal.
(nomina [N] à nomina [N])
2. Prefiks ke-, pe-, dan se-.
Contoh:
 Andi terpilih sebagai ketua kelompok kami.
(Ajektiva [A] à nomina [N])
 Pedagang kaki lima memenuhi trotoar sepanjang Jalan Diponegoro.
(verba [V] à nomina [N])
 Saya sekelas dengan Sadewa.
(nomina [V] à nomina [N])
3. Konfiks ke-an, pe-an, dan per-an.
Contoh:
 Pengaturan jam kerja telah ditetapkan dalam undangundang.
(verba [V] à nomina [N])
 Pertunjukan sirkus itu berhasil menarik banyak pengunjung.
(verba [V] à nomina [N])
 Kekayaan Haji Ahmad sudah tak terhitung jumlahnya.
(ajektiva [A] à nomina [N])
4. Infiks -el- dan -er-.
Contoh:
 Rafa dan Vania sedang asyik bermain gelembung sabun.
(ajektiva [A] à nomina [N])
 Telunjuk ibu tergores pisau saat mengiris bawang.
(verba [V] à nomina [N])
 Seruling itu terbuat dari bambu.
(nomina [N] à nomina [N])
5. Kombinasi afiks pemer-, keber-an, kese-an, keter-an, pember-an, pemer-
an, penye-an, perse-an, dan perseke-an.
Contoh:
 Keberhasilan tidak bisa diraih tanpa usaha yang keras.
(dari bentuk ber- + dasar [D])
 Keterlibatan Ranto dalam kasus korupsi membuat ia kehilangan kepercayaan.
(dari bentuk ter- + dasar [D])
 Daerah kumuh perlu dipugar untuk penyerasian dengan daerah sekitarnya.
 (dari bentuk menye-kan)
74

Materi Pembelajaran Pertemuan 2


1. Menginterpretasi
Setelah kalian sudah bisa memahami teks cerita sejarah. Pada
pembelajaran kali ini kalian akan belajar menginterpretasi makna teks
cerita sejarah artinya memberikan penafsiran terhadap teks tersebut agar
data sejarah yang terkandung di dalamnya dapat berbicara. Sebagai siswa
yang cerdas, kalian harus bisa menggali nilai dan kearifan yang
terkandung dalam peristiwa sejarah yang tidak semata-mata hanya menjadi
cerita yang dikisahkan secara turun-temurun. Nilai dan kearifan yang
berhasil kalian gali diharapkan dapat membantu secara bijak berbagai
persoalan yang dihadapi. Dengan mengingat masa lalu, memahami masa
kini, dan mempersiapkan masa depan, kalian akan dapat meraih apa yang
telah dicita-citakan. Cermatilah sekali lagi teks cerita sejarah yang
berjudul “Sejarah Hari Buruh”!

1) Memaknai kata-kata sulit pada teks cerita sejarah


Saat kalian membaca teks cerita sejarah di atas ada kata-kata sulit
yang kalian temukan? Artikanlah kata-kata sulit tersebut dengan
menggunakan Kamus Besar Bahasa Indonesia.
Contoh:
No Kata Sulit Arti/Makna
1 Sejarah Kejadian yang benar-benar terjadi pada masa lampau
2 Tempo Waktu/Masa

2) Menemukan pesan bagian orientasi, urutan peristiwa sejarah, dan


reorientasi pada teks cerita sejarah
Setelah kalian mengartikan kata-kata sulit pada teks cerita sejarah,
pada pembelajaran berikutnya kalian akan mencari makna/pesan pada teks
cerita sejarah (orientasi, urutan peristiwa sejarah, dan reorientasi).
Setiap paragraf ada kalimat utama dan kalimat penjelas,
tentukanlah dulu kalimat utama dan penjelasnya maka kalian akan
menemukan makna/pesan pada bagian paragraf teks cerita sejarah

Teks/Paragraf Makna/Pesan
Paragraf 1
Paragraf 2

3) Merangkai pesan bagian orientasi, urutan peristiwa sejarah, dan reorientasi


dengan ejaan, pilihan kata, kalimat efektif, dan paragraf yang utuh dan
padu. Setelah kalian bisa menemukan makna pada bagian teks cerita
sejarah, buatlah kesimpulan berdasarkan makna atau pesan

Teks/Paragraf Makna/Pesan
Paragraf 1
Paragraf 2
Simpulan :

7. Pendekatan, Model, dan Metode Pembelajaran


1) Pendekatan : Saintifik
75

2) Model : Discovery Learning


3) Metode : Pembelajaran Kooperatif Jigsaw

8. Kegiatan Pembelajaran

Pertemuan 1

Kegiatan Pembelajaran Waktu


Kegiatan Pendahuluan 1. Siswa memberi salam hormat kepada 10 menit
guru, berdoa, absen, dan
mengkondisikan
1. diri siap belajar.
2. Siswa bertanya jawab dengan siswa
yang lain dan guru berkaitan dengan
materi teks cerita sejarah yang sudah
dipelajari dan yang akan dipelajari.
3. Siswa menyimak tema dan sub tema
yang akan dipelajari
4. Siswa menyimak tujuan pembelajaran
dan manfaat menguasai materi
pembelajaran.
5. Menjelaskan strategi pembelajaran
yang akan dilaksanakan.
6. Siswa menyimak pokok-
pokok/cakupan meteri pembelajaran
Kegiatan Inti 65 menit
(Pendekatan Saintifik)
Discovery Learning
(Kooperatif Jigsaw)
Mengamati 1. Siswa secara berkelompok 10 menit
mengamati dan membaca model
cerita sejarah “Sejarah Hari Buruh”
dengan jujur dan bertanggung jawab.
2. Siswa memerhatikan penjelasan
tentang pengertian, struktur, dan
kaidah kebahasaan teks cerita sejarah
dengan bertanggung jawab.
Menanya 3. Siswa berdiskusi secara berkelompok 10 menit
tentang struktur dan kaidah pada teks
cerita sejarah dengan bertanggung
jawab.
Mengumpulkan Data 4. Siswa mengumpulkan informasi 15 menit
dengan membentuk kelompok ahli
tentang struktur dan kaidah teks cerita
sejarah dengan proaktif dan
bertanggung jawab
5. Siswa secara individu mencoba
76

menentukan struktur dan kaidah teks


cerita sejarah dengan jujur dan
bertanggung jawab
Mengasosiasi 6. Siswa kembali ke kelompok asal 15 menit
kemudian menyimpulkan hasil
mengumpulkan informasi tentang
struktur dan kaidah teks cerita sejarah
dengan jujur dan penuh tanggung
jawab.
Mengomunikasikan 7. Tiap kelompok mempresentasikan 15 menit
hasil diskusi tentang struktur dan
kaidah teks cerita sejarah dengan
jujur dan bertanggung jawab
8. Masing-masing kelompok secara
proaktif memberikan tanggapan
dengan jujur dan bertanggung jawab
Kegiatan Penutup 1. Siswa dan guru menyimpulkan 15 menit
materi yang diajarkan tentang
struktur dan kaidah teks cerita
sejarah.
2. Siswa melakukan refleksi terkait
pembelajaran yang baru berlangsung
dengan membuat catatan penguasaan
materi.
3. Siswa memperoleh tugas menyiapkan
teks cerita sejarah untuk pertemuan
berikutnya yaitu menginterpretasi
teks cerita sejarah

Pertemuan 2

Kegiatan Pembelajaran Waktu


Kegiatan Pendahuluan 1. Siswa memberi salam hormat kepada 10 menit
guru, berdoa, absen, dan
mengkondisikan
2. diri siap belajar.
2. Siswa bertanya jawab dengan siswa
yang lain dan guru berkaitan dengan
materi teks cerita sejarah yang sudah
dipelajari dan yang akan dipelajari.
3. Siswa menyimak tema dan sub tema
yang akan dipelajari
4. Siswa menyimak tujuan
pembelajaran dan manfaat menguasai
materi pembelajaran.
5. Siswa menyimak pokok-
pokok/cakupan materi pembelajaran
77

Kegiatan Inti 65 menit


(Pendekatan Saintifik)
Discovery Learning
(Kooperatif Jigsaw)
Mengamati 1. Siswa secara berkelompok 10 menit
mengamati dan membaca model
cerita sejarah “Hadiah Nobel” dengan
jujur dan bertanggung jawab.
2. Siswa memerhatikan penjelasan
tentang pengertian menginterpretasi
dan bagaimana menginterpretasi
makna teks cerita sejarah dengan
bertanggung jawab.
Menanya 3. Siswa berdiskusi secara berkelompok 10 menit
tentang menginterpretasi makna teks
cerita sejarah dengan jujur dan
bertanggung jawab.
Mengumpulkan Data 4. Siswa mengumpulkan informasi 15 menit
dengan membentuk kelompok ahli
tentang menginterpretasi makna teks
cerita sejarah dengan jujur dan
bertanggung jawab
5. Siswa secara individu mencoba
menginterpretasi makna teks cerita
sejarah dengan jujur dan bertanggung
jawab
Mengasosiasi 6. Siswa kembali ke kelompok asal 15 menit
kemudian menyimpulkan hasil
mengumpulkan informasi tentang
menginterpretasi teks cerita sejarah
dengan jujur dan penuh tanggung
jawab.
Mengomunikasikan 7. Tiap kelompok mempresentasikan 15 menit
hasil diskusi tentang interpretasi
makna teks cerita sejarah dengan
jujur dan bertanggung jawab
8. Masing-masing kelompok secara
proaktif memberikan tanggapan
dengan jujur dan bertanggung jawab
Kegiatan Penutup 1. Siswa dan guru menyimpulkan materi 15 menit
yang diajarkan tentang interpretasi
makna teks cerita sejarah.
2. Siswa melakukan refleksi terkait
pembelajaran yang baru berlangsung
dengan membuat catatan penguasaan
materi.
3. Siswa memperoleh tugas menyiapkan
78

teks cerita sejarah untuk pertemuan


berikutnya yaitu membandingkan
teks cerita sejarah

9. Penilaian
1) Teknik Penilaian dan Bentuk Instrumen Penilaian

No Bentuk
Ranah Kompetensi Teknik Penilaian Instrumen
Penilaian
1 Sikap jujur, disiplin, Observasi Daftar skala
tanggungjawab, proaktif, dan penilaian
santun.
2 Pengetahuan
3.1 Memahami struktur dan Penugasan Instrumen
kaidah teks cerita sejarah penugasan berupa
baik melalui lisan maupun pekerjaan rumah
tulisan. dan/atau projek
yang dikerjakan
secara individu
atau kelompok
sesuai dengan
karakteristik tugas
3 Keterampilan
4.1 Mengabstraksi teks cerita Projek Penilaian projek
sejarah baik melalui lisan dilakukan mulai
maupun tulisan dari perencanaan,
pelaksanaan,
sampai pelaporan

2) Penilaian Pengetahuan, dan Penilaian Keterampilan


(1) Penilaian Sikap

Nama Intsansi : SMK Bina Islam Mandiri Kersana


Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia
Kelas/Semester : XII/5 dan 6
Nama Guru : Mohamad Irfan Afandi, S.Pd.

Instrumen Penilaian

No Nama Jujur Disiplin Tanggung Kerjasama Santun Jumlah Nilai


Siswa/Kelompok jawab Skor Konversi
1 M. Irfan Afandi 4 4 4 4 4 4
2 Nur Hasanah 4 4 4 4 4 4
79

Indikator Penilaian
Jujur
1. Menyampaikan sesuatu berdasarkan keadaan yang sebenarnya
2. Berani mmengakui kesalahan sendiri
3. Mengerjakan ulangan atau tugas secara mandiri
4. Mencantumkan sumber belajar dari yang dikutip/dipelajari
Disiplin
1. Masuk Kelas tepat waktu
2. Disiplin mengerjakan tugas
3. Tertib dalam melaksanakan proses pembelajaran
4. Berpakaian seragam lengkap dengan atribut sesuai tata tertib sekolah Tidak
membuat kondisi kelas menjadi tidak kondusif
Tanggung Jawab
1. Pelaksanaan tugas piket secara teratur
2. Peran serta aktif dalam kegiatan diskusi kelompok
3. Mengerjakan tugas sesuai yang ditugaskan
4. Merapikan kembali ruang, alat dan peralatan belajar yang telah dipergunakan
Kerjasama
1. Berpartisipasi aktip dalam kegiatan pembelajaran
2. Saling membantu dalam kegiatan pembelajaran
3. Saling kerjasama dalam melaksanakan tugas
4. Saling berbagi tugas dalam kegiatan presentasi
Santun
1. Berinteraksi dengan teman secara ramah
2. Berkomunikasi dengan bahasa yang tidak menyinggung perasaan
3. Menggunakan bahasa tubuh yang bersahabat
4. Berperilaku sopan
Kategori nilai sikap:

Kriteria Skor Predikat

1. Kurang, jika satu indikator yang ditampilkan 1 K


2. Cukup, jika dua indikator yang ditampilkan 2 C
3. Baik, jika tiga indikator ditampikan 3 B
4. Sangat Baik, jika empat atau lima indikator ditampilkan 4 SB

Nilai = Jumlah Skor X 100


20
80

(2) Penilaian Pengetahuan

Nama Intsansi : SMK Bina Islam Mandiri Kersana


Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia
Kelas/Semester : XII/5 dan 6
Nama Guru : Mohamad Irfan Afandi, S.Pd.
KD : 3.1 Memahami struktur dan kaidah teks cerita sejarah baik
melalui lisan maupun tulisan.

Kisi-Kisi Soal

Kompetensi IPK Indikator Soal Jenis Soal


Dasar Soal
3.1 Memahami 3.1.1 Menjelaskan 1. Siswa dapat Uraian 1. Apakah teks
struktur dan pengertian menjelaskan di atas
kaidah teks teks cerita pengertian termasuk
cerita sejarah teks cerita cerita sejarah?
sejarah baik 3.1.2 Menjelaskan sejarah Apa
melalui ciri-ciri teks alasannya?
lisan cerita 2. Siswa dapat 2. Sebutkan ciri-
maupun sejarah menjelaskan ciri teks cerita
tulisan. 3.1.3 Menjelaskan ciri-ciri teks sejarah!
struktur dan cerita sejarah 3. Deskripsikan
kaidah teks teks cerita
cerita 3. Siswa dapat sejarah di
sejarah menjelaskan bawah
struktur dan berdasarkan
kaidah teks struktur dan
cerita sejarah kaidah
kebahasaan
cerita sejarah!

Soal Pertemuan 1

Bacalah contoh teks cerita sejarah dengan judul “Sejarah Hari Buruh”!

“Sejarah Hari Buruh”

Kalimat dalam Teks Struktur


Teks
1. Hari Buruh, yang dikenal juga dengan sebutan May Day,
diperingati setiap 1 Mei. Di beberapa negara, Hari Buruh
dijadikan hari libur tahunan, yang berawal dari usaha
gerakan serikat buruh untuk merayakan keberhasilan
ekonomi dan sosial para buruh. Hari Buruh ini lahir dari
81

rentetan perjuangan kelas pekerja. Pada 1886, terjadi


demonstrasi kaum buruh Amerika Serikat yang menuntut
pemberlakuan delapan jam kerja. Federation of Organized
Trades and Labor Unions akhirnya menetapkan 1 Mei
sebagai Hari Buruh yang diperingati oleh kaum buruh
seluruh dunia. Penetapan ini dilakukan untuk memperingati
momen tuntutan delapan jam kerja sehari dan juga
memberikan semangat baru perjuangan kelas pekerja yang
mencapai titik masif di era tersebut.
2. Tuntutan kaum buruh ini bermula sejak era industri di awal
abad ke-19. Perkembangan kapitalisme industri menandakan
perubahan drastis ekonomi-politik, terutama di negara
kapitalis Barat. Di Amerika Serikat misalnya, pengetatan
disiplin dan pengintensifan jam kerja, minimnya upah, dan
buruknya kondisi kerja di tingkatan pabrik menuai amarah
dan perlawan dari kalangan kelas pekerja. Pemogokan
pertama kelas pekerja Amerika Serikat terjadi pada 1806
oleh pekerja cordwainers. Pemogokan ini membawa para
pengorganisasinya ke meja pengadilan dan juga mengangkat
fakta bahwa kelas pekerja di era tersebut bekerja 19 hingga
20 jam sehari. Sejak saat itu, perjuangan untuk menuntut
direduksinya jam kerja menjadi agenda bersama kelas
pekerja di Amerika Serikat.
3. Demonstrasi besar yang berlangsung sejak April 1886, dari
waktu ke waktu pendukungnya semakin banyak.
Demonstrasi menjalar ke berbagai kota, seperti Chicago,
New York, Detroit, Louisville, dan Baltimore. Demonstrasi
ini mempersatukan buruh berkulit putih dan hitam. Sampai
pada 1 Mei 1886, demonstrasi yang menjalar dari Maine ke
Texas dan dari New Jersey ke Alabama diikuti oleh
setengah juta buruh di negeri tersebut.
4. Perkembangan ini memancing reaksi dari kalangan
pengusaha dan pejabat pemerintahan setempat saat itu.
Melalui Chicago’s Commercial Club, dikeluarkan dana
sekitar US$2.000 untuk membeli peralatan senjata mesin
guna menghadapi demonstrasi. Demonstrasi damai
menuntut pengurangan jam kerja itu pun berakhir dengan
korban dan kerusuhan. Sekitar 180 polisi menghadang
demonstrasi dan memerintahkan agar demonstran
membubarkan diri.
5. Sebuah bom meledak di dekat barisan polisi. Polisi pun
membabibuta menembaki buruh yang berdemonstrasi.
Akibatnya korban pun jatuh dari pihak buruh pada 3 Mei
1886, empat orang buruh tewas dan puluhan lainnya terluka.
Dengan tuduhan terlibat dalam pengeboman, delapan orang
aktivis buruh ditangkap dan dipenjarakan. Akibat dari
82

tindakan ini, polisi menerapkan pelarangan terhadap setiap


demonstrasi buruh. Namun, kaum buruh tidak begitu saja
menyerah. Pada 1888 mereka kembali melakukan aksi
dengan tuntutan yang sama. Selain itu, mereka juga
memutuskan untuk kembali melakukan demonstrasi pada 1
Mei 1890.
6. Rangkaian demonstrasi yang terjadi pada saat itu, tidak
hanya terjadi di Amerika Serikat. Bahkan menurut Rosa
Luxemburg (1894), demonstrasi yang menuntut
pengurangan jam kerja tersebut sebenarnya diinspirasikan
oleh demonstrasi serupa yang terjadi sebelumnya di
Australia pada tahun 1856. Tuntutan pengurangan jam kerja
juga singgah di Eropa. Saat itu, gerakan buruh di Eropa
tengah menguat. Tentu saja, fenomena ini semakin
mengentalkan kesatuan dalam gerakan buruh sedunia dalam
satu perjuangan.
7. Peristiwa monumental yang menjadi puncak dari persatuan
gerakan buruh dunia adalah penyelenggaraan Kongres
Buruh Internasional tahun 1889. Kongres yang dihadiri
ratusan delegasi dari berbagai negeri dan memutuskan
delapan jam kerja per hari menjadi tuntutan utama kaum
buruh seluruh dunia. Selain itu, kongres juga menyambut
usulan delegasi buruh dari Amerika Serikat yang
menyerukan pemogokan umum 1 Mei 1890 guna menuntut
pengurangan jam kerja dengan menjadikan tanggal 1 Mei
sebagai Hari Buruh se-Dunia.
8. Delapan jam/hari atau 40 jam/minggu (lima hari kerja) telah
ditetapkan menjadi standar perburuhan internasional oleh
ILO melalui Konvensi ILO No. 01 tahun 1919 dan
Konvensi No. 47 tahun 1935. Ditetapkannya konvensi
tersebut merupakan suatu pengakuan internasional yang
secara tidak langsung merupakan buah dari perjuangan
kaum buruh sedunia untuk mendapatkan I pekerjaan yang
layak. Penetapan 8 jam kerja per hari sebagai salah satu
ketentuan pokok dalam hubungan industrial perburuhan
adalah penanda berakhirnya bentuk kerja paksa dan
perbudakan yang bersembunyi di balik hubungan industrial.

(Diadaptasi dari berbagai sumber)

1. Apakah teks di atas termasuk cerita sejarah? Apa alasannya?


2. Deskripsikan teks cerita sejarah di bawah berdasarkan struktur dan kaidah
kebahasaan cerita sejarah!
83

Lembar Jawab Pertemuan 1

1. Ya/Tidak
Karena sesuai/tidak sesuai memuat bagian struktur teks cerita sejarah
sebagai berikut.

Struktur Teks
Cerita Sejarah

2. Sebutkan Ciri-Ciri Teks Cerita Sejarah


1.
2.
3.
4.
5.

3. Deskripsi struktur cerita sejarah

No Struktur Teks Ide Pokok


1

8
84

Deskripsi Kaidah kebahasaan


1) Kelompok Nomina dan Verba

No Kelompok Nomina Kelompok Verba


Hari Buruh, yang dikenal Federation of Organized
juga dengan sebutan May Trades and Labor Unions
Day, diperingati setiap 1 akhirnya menetapkan 1 Mei
Mei. sebagai Hari Buruh yang
diperingati oleh kaum buruh
seluruh dunia.
1

2) Kata-Kata yang Menunjukkan Peristiwa, Waktu, dan Tempat

No Peristiwa Waktu Tempat


Kemerdekaan 17 Agustus Seluruh Tanah Air
Republik Indonesia Indonesia
1

3) Konjungsi (Kata Sambung) Temporal

No Konjungsi dalam Kalimat Sederajat Tidak Sederajat


Tuntutan kaum buruh ini V
bermula sejak era industri di
awal abad ke-19.
1
85

4) Nominalisasi

No Nomina Afiks Pembentuk Nomina


1 Sebutan Sufiks (Sebut + (-an)

2 Keberhasilan Kombinasi (Keber+Hasil+(-an)

Cara Pengolahan Nilai

Penskoran Jawaban dan Pengolahan Nilai


1. Jawaban yang benar diberikan skor 2
2. Jawaban yang salah diberikan skor 1
Nilai KD = Jumlah peroleh skor/jumlah skor maksimal x nilai maksimal

Pengolahan Nilai
No soal Skor Nilai
1. 2
2. 2
3. 2
4. 2
(10/20)x4 = 2,00
5. 2
(jumlah skor/skor maks jumlah soal) x
6. 2
nilai
7. 2
maks)
8. 2
9. 2
10. 2
Jumlah 20
86

(3) Penilaian Keterampilan

Nama Intsansi : SMK Bina Islam Mandiri Kersana


Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia
Kelas/Semester : XII/5 dan 6
Nama Guru : Mohamad Irfan Afandi, S.Pd.
KD : 4.2 Menginterpretasi makna teks cerita sejarah baik secara
lisan maupun tulisan.

Instrumen Penilaian Keterampilan

Indikator Penilaian Nilai


Nama Jumlah
No Konversi
Siswa Perencanaan Persiapan Pengumpulan Pengolahan Penyusunan Skor

1 Andi Putra 3,2


10 15 20 25 10 80
2 Burhanudin 3,6
10 15 20 25 10 90
3 Darto 4,0
10 15 20 25 10 100

Indikator Penilaian

No Indikator Penilaian Skor


1 Perencanaan 10
2 Persiapan 15
3 Pengumpulan 20
4 Pengolahan 25
5 Penyusunan 30

Kategori Nilai
Sangat baik : apabila memperoleh nilai konversi 4
Baik : apabila memperoleh nilai konversi 3
Cukup : apabila memperoleh nilai konversi 2
Kurang : apabila memperoleh nilai konversi 1

Pedoman Nilai

Nilai = Jumlah Skor X4


100

Kisi-Kisi Soal

Kompetensi IPK Indikator Soal Jenis Soal


Dasar Soal
4.1 Memahami 4.1.1 Memaknai 1. Siswa dapat Uraian 1. Interpretasik
87

struktur kata-kata memaknai anlah kata-


dan kaidah sulit pada kata-kata kata sulit
teks cerita teks cerita sulit pada pada teks
sejarah sejarah teks cerita cerita sejarah
baik 4.1.2 Menemukan sejarah berjudul
melalui pesan “Hadiah
lisan bagian 2. Siswa dapat Nobel”!
maupun orientasi, menjelaskan 2. Temukan/Int
tulisan. urutan menemukan erpretasikan
peristiwa pesan bagian makna pada
sejarah, dan orientasi, setiap
reorientasi urutan paragraf/bagi
pada teks peristiwa an teks cerita
cerita sejarah, dan sejarah
sejarah reorientasi berjudul
4.1.3 Merangkai pada teks “Hadiah
pesan cerita sejarah Nobel”!
bagian Kemudian
orientasi, 3. Siswa dapat simpulkan!
urutan Merangkai 3. Merangkai
peristiwa pesan bagian Interprestasi
sejarah, dan orientasi, Makna/Perist
reorientasi urutan iwa dengan
dengan peristiwa ejaan, pilihan
ejaan, sejarah, dan kata, kalimat
pilihan kata, reorientasi efektif, dan
kalimat dengan paragraf
efektif, dan ejaan, pilihan yang utuh
paragraf kata, kalimat dan padu!
yang utuh efektif, dan
dan padu paragraf
yang utuh
dan padu

Soal Pertemuan 2

Bacalah teks cerita sejarah yang berjudul “Hadiah Nobel”!

Hadiah Nobel
88

Kalimat dalam Teks Struktur


Teks
1. Penghargaan Nobel dianugerahkan setiap tahun kepada
ilmuwan yang telah melakukan penelitian luar biasa.
Penghargaan diberikan kepada orang yang menemukan
teknik atau peralatan yang baru, atau telah melakukan
kontribusi luar biasa ke masyarakat. Saat ini Hadiah Nobel
dianggap sebagai penghargaan tertinggi bagi orang yang
mempunyai jasa besar kepada dunia.
2. Penghargaan Nobel pertama kali diberikan berdasarkan
wasiat Alfred Nobel, seorang industrialis Swedia yang telah
menemukan dinamit. Ilmuwan ini terkejut melihat hasil
penemuannya justru dimanfaatkan untuk tujuan yang
merusak. Oleh sebab itulah dia membuat wasiat.
3. Pria kelahiran Swedia, 21 Oktober 1833 ini menandatangani
wasiatnya di Swedish-Norwegian Club, Paris, pada 27
November 1895. Di dalam wasiat tersebut, Alfred
menegaskan bahwa seluruh hartanya harus diinvestasikan
dalam bentuk saham dan dipakai untuk mendirikan sebuah
yayasan, yang labanya setiap tahun dibagikan dalam bentuk
penghargaan bagi orang yang dinilai berjasa besar terhadap
kemanusiaan.
4. Banyak pihak yang terkejut mengetahui isi wasiat tersebut,
termasuk keluarganya. Kontroversi terus bergulir. Pro dan
kontra terhadap isi wasiat terus terjadi, sehingga pemberian
Hadiah Nobel baru bisa terlaksana lima tahun setelah Alfred
Nobel wafat.
5. Seremoni untuk penghargaan Nobel di bidang sastra, fisika,
kimia, kedokteran, dan perdamaian pertama kali diadakan di
Old Royal Academy of Music di Stockholm pada 1901. Sejak
1902, penghargaan ini secara formal dianugerahkan oleh
Raja Swedia. Awalnya, Raja Oscar II tidak menyetujui
pemberian penghargaan kepada orang asing. Namun, dia
mengubah sikapnya setelah menyadari publisitas
penghargaan tersebut terhadap negara Swedia.
6. Penghargaan Nobel dianugerahkan setiap tahunnya pada 10
Desember, yaitu tanggal wafatnya Alfred Nobel. Biasanya,
nama calon penerima diumumkan pada bulan Oktober oleh
komite dan institusi yang berwenang sebagai badan seleksi
penerima penghargaan.
7. Kategori penghargaan yang diberikan setiap tahun sejak
1901 untuk pencapaian dalam fisika ditentukan oleh
Akademi Ilmu Pengetahuan Kerajaan Swedia, kimia
ditentukan oleh Akademi Ilmu Pengetahuan Kerajaan
Swedia, fisiologi atau kedokteran ditentukan oleh The
Karolinska Institute, sastra ditentukan oleh The Swedish
89

Academy, dan perdamaian ditentukan oleh sebuah komite


yang ditunjuk oleh Norwegian Storting atau Parlemen
Norwegia. Pada 1968, Sveriges Riksbank, Bank Swedia,
menambah penghargaan dalam ilmu ekonomi. Ketegori
ekonomi ini ditentukan oleh Royal Swedish Academy of
Sciences.

(Sumber: Nina Karina S.A. dan Retno Sasongkowati, History of


The World: Sejarah Dunia Kuno dan Modern, Yogyakarta:
Penerbit Indoliterasi, 2013, halaman 91)

Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan benar!


1. Interpretasikanlah kata-kata sulit pada teks cerita sejarah berjudul “Hadiah
Nobel”!
2. Temukan/Interpretasikan makna pada setiap paragraf/bagian teks cerita
sejarah berjudul “Hadiah Nobel”! Kemudian simpulkan!
3. Merangkai Interprestasi Makna/Peristiwa dengan ejaan, pilihan kata,
kalimat efektif, dan paragraf yang utuh dan padu!

Lembar Jawab Pertemuan 2

1) Memaknai kata-kata yang sulit

No Kata Sulit Arti


1 Nobel

2 Kontribusi

3 Ilmuwan

4 Investasi

5 Saham

6 Kontroversi

7 Publisitas

8 Seremoni

9 Wasiat

10 Parlemen
90

2) Temukan makna/peritiwa pada bagian teks cerita sejarah!

No Paragraf Interprestasi Makna/Peristiwa


1 Orientasi

2 Urutan Peristiwa Sejarah


Tahap 1

3 Urutan Peristiwa Sejarah


Tahap 2

4 Urutan Peristiwa Sejarah


Tahap 3

5 Urutan Peristiwa Sejarah


Tahap 4

6 Urutan Peristiwa Sejarah


Tahap 5

7 Reorientasi

Simpulan:

3) Merangkai interpretasi makna/peristiwa dengan ejaan, pilihan kata,


kalimat efektif, dan paragraf yang utuh dan padu
91

(4) Program Remedial dan Pengayaan


1. Remidial dilakukan untuk peserta didik yang belum memenuhi KKB
(Pengetahuan dan Ketarampilan)
2. Pengayaan dilakukan untuk peserta didik yang telah memenuhi KKB
(Pengetahuan dan Ketarampilan) dengan pemberian tugas

10. Media, Alat, dan Sumber Belajar


1) Media : Laptop dan LCD Proyektor
2) Alat : Teks cerita sejarah
3) Sumber Belajar :
(1) Kementrian Pendidikan dan kebudayaan Republik Indonesia. 2015.
Bahasa Indonesia Ekspresi Diri dan Akademik. Jakarta: Pusat
Kurikulum dan Perbukuan, Balitbang, Kemdikbud.
(2) Kosasih, Engkos dkk. 2015. Kreatif Berbahasa Indonesia untuk
SMK/MAK Kelas XII. Jakarta: Erlangga
(3) Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI)

Mengetahui, Kersana, 18 Juli 2016


Kepala SMK Bina Islam Mandiri Kersana Guru Pengampu

Kaslani, M.Pd. Mohamad Irfan Afandi, S.Pd.


NIP. 19740309 201001 1 002 NIP.

Anda mungkin juga menyukai