Anda di halaman 1dari 9

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

Satuan Pendidikan : SMA

Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia

Kelas/Semester : X1 (Sebelas )/ 1 (Gasal)

Tema : Fakta dan Opini

Alokasi Waktu : 2 X 45 Menit

 KI-1 :Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.


 KI 2 : Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, santun,
peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), bertanggung jawab,
responsif, dan pro-aktif dalam berinteraksi secara efektif sesuai dengan
perkembangan anak di lingkungan, keluarga, sekolah, masyarakat dan
lingkungan alam sekitar, bangsa, negara, kawasan regional, dan kawasan
internasional”.
 KI 3:Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual,
konseptual, prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya
tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan
wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait
penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan
prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan
minatnya untuk memecahkan masalah
 KI4:Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah
abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah
secara mandiri, bertindak secara efektif dan kreatif, serta mampu
menggunakan metode sesuai kaidah keilmuan

A. Standar Kompetens

1. Memahami informasi dari berbagai laporan

B. Kompetensi Dasar

1.1 Membedakan antara fakta dan opini dari berbagai laporan lisan

1.2 Mengomentari berbagai laporan lisan dengan memberikan kritik dan saran
C. Indikator

 Mencatat pokok –pokok isi laporan

 Membedakan kalimat yang berupa fakta dan yang berupa opini (pendapat )

 Mengemukakan kritik isi laporan

 Memberikan saran untuk perbaikan laporan

D. Tujuan Pembelajaran

- Siswa mampu membedakan fakta dan opini dalam laporan baik secara lisan
maupun tertulis
- Siswa mampu membuat laporan dan menyajikannya dengan fakta dan opini

E. Materi Pembelajaran

- Pengertian serta ciri-ciri fakta dan opini


- Laporan kegiatan OSIS atau laporan perjalanan
- Laporan kegiataan ekstrakurikuler

F. Metode Pembelajaran

Demonstrasi, Tanya Jawab, Penugasan

G. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran


No Kegiatan Waktu Metode
1. Kegiatan Pendahuluan
1) Guru membuka pelajaran dengan Demonstrasi
mengucapkan salam. 15
2) Guru meminta satu di antara siswa untuk
memimpin berdoa
3) Guru mengecek kehadiran siswa.
4) Guru menanyakan pembelajaran
sebelumnya kepada siswa.
5) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran
Kegiatan Inti
2.-
 Eksplorasi
 Guru membacakan kutipan sebuah berita
bertema SDM dan siswa
mendengarkannya secara seksama.
 Elaborasi
 Siswa berdiskusi untuk menemukan dan
merumuskan perbedaan ciri-ciri kalimat
fakta dan pendapat. Kemudian Guru
memperjelas dan menyempurnakan
rumusan temuan siswa.
 Siswa menuliskan pokok-pokok isi
informasi berita laporan yang didengarkan,
menginventaris, dan memilah pokok
informasi yang bersifat fakta dan opini.
 Guru membacakan sebuah laporan
lengkap kegiatan OSIS dan siswa
mendengarkannya secara seksama.
 Siswa menuliskan pokok-pokok isi
informasi laporan yang didengarkan,
kemudian menginventaris dan memilah
pokok informasi yang bersifat fakta dan
opini.
 Siswa mengidentifikasi bagian-bagian
teks laporan yang berupa opini dan perlu
diperbaiki sehingga menjadi sebuah
laporan yang lebih objektif.
 Konfirmasi
Dalam kegiatan konfirmasi, Siswa:

 Menyimpulkan tentang hal-hal yang belum


diketahui
Menjelaskan tentang hal-hal yang belum
diketahui
 Siswa menjawab soal-soal Kuis Uji Teori
untuk mereview konsep-konsep penting
tentang kalimat fakta dan pendapat yang
telah dipelajari
 Siswa merefleksikan nilai-nilai serta
kecakapan hidup (live skill) yang bisa
dipetik dari pembelajaran yang telah
diikutinya.

2. Penutup
 Siswa menjawab soal-soal Kuis Uji Teori
untuk mereview konsep-konsep penting
tentang kalimat fakta dan pendapat yang
telah dipelajari
 Siswa merefleksikan nilai-nilai serta
kecakapan hidup (live skill) yang bisa
dipetik dari pembelajaran yang telah
diikutinya.

I. Alat, Media, Sumber Belajar

1. Alat pembelajaran:
a. Buku modul.
b.Contoh Koran
2. Media Pembelajaran
Teks Laporan dari media cetak
3. Sumber belajar
a. Media cetak dan elektronik.
b. Website internet
J. Penilaian Hasil Belajar

1. Sikap Spiritual dan Sosial


a. Teknik Penilaian : Observasi
b. Bentuk Instrumen : Lembar Observasi

Lembar Observasi
No. Sikap/Nilai Indikator

1. Jujur Terbiasa jujur dalam merespon secara pribadi hal-


hal atau kejadian berdasarkan hasil observasi.
2. Tanggung jawab Terbiasa tanggung jawab dalam merespon secara
pribadi hal-hal atau kejadian berdasarkan hasil
observasi.
3. Santun Terbiasa santun dalam merespon secara pribadi
hal-hal atau kejadian berdasarkan hasil observasi.

Berikan skor pada kolom-kolom sesuai hasil pengamatan terhadap peserta didik
selama kegiatan

1. jika tidak pernah berperilaku dalam kegiatan


2. jika kadang-kadang berperilaku dalam kegiatan
3. jika sering berperilaku dalam kegiatan
4. jika selalu berperilaku dalam kegiatan

Tanggung Jumlah
No Nama Peserta Jujur Santun
jawab Skor
. didik
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1.

2.

3.
Penilaian sikap untuk setiap peserta didik dapat menggunakan rumus berikut

Pedoman penilaian sikap:


Skor = jumlah perolehan angka seluruh aspek

Nilai = skor yang diperoleh x 100


skor maksimal

Konversi Nilai = nilai x 100


4

Dengan predikat:

PREDIKAT NILAI

Sangat Baik ( SB) 80 ≤ A ≤ 100

Baik (B) 70 ≤ B ≤ 79

Cukup (C) 60 ≤ C ≤ 69

Kurang (K) <60

2. Pengetahuan

a. Teknik Penilaian : Tes Tulis


b. Bentuk Instrumen : Uraian
c. Kisi-kisi:

No. Indikator
1. Membedakan antara fakta dan opini dari berbagai laporan lisan
 Menentukan Fakta dan Opini pada Kalimat dalam Berita
Teks berita:
Jaringan Radio Komunitas Yogyakarta
Dideklarasikan

Sebanyak 31 “Radio Komunitas” di Daerah Istimewa Yogyakarta


(DIY), Senin (6/5), mendeklarasikan berdirinya Jaringan Radio Komunitas
Yogyakarta (JRKY). Pendeklarasian di Gedung DPRD DIY, Jalan Malioboro
tersebut, didukung 23 organisasi nonpemerintah.
Pernyataan deklarasi dibacakan Surowo (dari Radio Balai Budaya
Minomartani). Sebelum pembacaan deklarasi, diadakan dialog publik tentang
radio komunitas. Setidaknya empat pembicara yang tampil, masing-masing
Danil Sunandar (perwakilan radio warga), YS. Matyastiadi (perwakilan radio
kampus), Martinus Ujianto (perwakilan lembaga swadaya masyarakat), dan
Nur Achmad Affandi (Wakil Ketua DPRD DIY).
Dialog menyimpulkan, kehadiran radio komunitas merupakan proses
pemberdayaan secara mandiri. Sayangnya, negara tidak memberi ruang gerak
dan malah cenderung represif terhadap mereka. Tindakan represif berupa
sweeping justru sebuah upaya yang menghambat pemberdayaan rakyat
mengelola informasi.
Nur Achmad Affandi berkomentar, dengan berdirinya JRKY,
diharapkan upaya penyadaran terhadap aparat pemerintah semakin gencar.
“Selama ini, aparat pemerintah belum sepenuhnya melihat radio komunitas
sebagai bagian dari partisipasi masyarakat membangun komunitasnya. Mereka
baru melihatnya dari satu sisi,” papar wakil rakyat dari PKB itu.
Koordinator JRKY, Adam Agus S., menjelaskan agenda utama yang
mendesak diperjuangkan adalah terakomodasinya lembaga penyiaran
komunitas dalam Rancangan Undang-Undang (RUU) Penyiaran. RUU yang
akan dibahas DPR dan Pemerintah pertengahan Mei 2002, sama sekali tidak
merangkum keberadaan radio komunitas. Pemerintah menolak pencantuman
lembaga penyiaran komunitas, dengan alasan radio komunitas tergolong gelap
sehingga harus di-sweeping.
Padahal, kata Adam, radio komunitas telah berkembang sebagai bagian
dari pemberdayaan masyarakat dalam mengelola informasi. Dengan kekuatan
pemancar 10 watt, radio komunitas di Yogyakarta mampu memberi layanan
informasi kepada komunitas tertentu, baik geografis maupun sesama
kepentingan.
“Saat ini tercatat 31 radio komunitas di DIY yang menyatakan
tergabung dalam JRKY. Akan tetapi, sesungguhnya, secara riil di lapangan
jumlahnya berkisar 50. Radio semacam itu terus menjamur sejak tahun 1997
hingga sekarang,” tandas Agam.

(Sumber: harian Kompas , 7 Mei 2007)


 Fakta yang ada di dalam berita
1. Pendeklarasian di Gedung DPRD DIY, didukung 23 organisasi
nonpemerintah.
2. Setidaknya empat pembicara yang tampil, masing-masing Danil Sunandar
(perwakilan radio warga), YS. Matyastiadi (perwakilan radio kampus),
Martinus Ujianto (perwakilan lembaga swadaya masyarakat), dan Nur
Achmad Affandi (Wakil Ketua DPRD DIY).
3. Dengan kekuatan pemancar 10 watt, radio komunitas di Yogyakarta mampu
memberi layanan informasi kepada komunitas tertentu, baik geografis
maupun sesama kepentingan.
4.

 Opini yang ada di dalam berita


1. Nur Ahmad Affandi berkomentar, dengan berdirinya JRKY diharapkan
upaya penyadaran terhadap aparat pemerintah semakin gencar.
2. Padahal, kata Adam, radio komunitas telah berkembang sebagai bagian dari
pemberdayaan masyarakat dalam mengelola informasi.
3. Pemerintah menolak pencantuman lembaga penyiaran komunitas, dengan
alasan radio komunitas tergolong gelap sehingga harus di-sweeping.

Tentukanlah prinsip-prinsip penulisan resensi buku.

Pedoman Penskoran

No. Aspek dan Kriteria Skor

1. Kelengkapan
Prinsip-prinsip penulisan resensi buku lengkap 3
b. Prinsip-prinsip penulisan resensi buku kurang lengkap 2
c. Prinsip-prinsip penulisan resensi buku tidak lengkap 1
2. Kesesuaian
a. Data (kalimat) mendukung atau sesuai dengan Prinsip-prinsip 3
penulisan resensi buku dimaksud
b. Data (kalimat) kurang mendukung atau kurang sesuai dengan 2
Prinsip-prinsip penulisan resensi buku dimaksud
c. Data (kalimat) kurang mendukung atau kurang sesuai dengan 1
Prinsip-prinsip penulisan resensi buku dimaksud

Jenis Tagihan:

1. Tugas individu, menemukan Fakta dan opini dalam berita


2. Tugas kelompok, mencari
3. Membuat Contoh Fakta dan Opini

Bentuk Instrumen:

1. Unjuk kerja, mempresentasikan hasil diskusi


2. Uraian bebas, mengidentiifikasi prinsip-prinsip penulisan resensi buku
3. Membuat contoh

Mengetahui, Ciamis, Agustus 2018


Guru Pamong Mahasiswa PPL

Hj. Ida Farida Alifah Nur Fajrina


NIP. NIM : 2108150086

Anda mungkin juga menyukai