PENDIDIKAN SD
MODUL 2 & 3
NIM : 857448373
KELAS :B
POKJAR : PANGANDARAN
MODUL 2
KARAKTERISTIK PENDIDIKAN SEKOLAH DASAR
Kegiatan Belajar 1
Fungsi, Tujuan, dan Ciri-Ciri Pendidikan Sekolah Dasar
Sejak dicanangkan wajib belajar enam tahun pada tahun 1984, SD menjadi lembaga
pendidikan yang berfungsi untuk menanamkan kemampuan dasar bagi setiap warga Negara
Indonesia yang masih berada pada rentang usia Sekolah Dasar.
Fungsi dan tujuan pendidikan SD bersumber dari fungsi dan tujuan pendidikan
nasional yang tercantum dalam Pasal 3 Undang-Undang nomor 20 Tahun 2003 tentang
Sistem Pendidikan Nasional.
Pendidikan nasional bertujuan mencerdaskan kehidupan bangsa dan
mengembangkan manusia Indonesia seutuhnya, yaitu menusia yang beriman dan bertakwa
terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan berbudi pekerti luhur, memiliki pengetahuan dan
keterampilan, kesehatan jasmani dan rohani, kepribadian yang mantap dan mandiri, serta
tanggung jawab kemasyarakatan dankebangsaan.
Sesuai dengan tujuan pendidikan nasional seperti di atas, tujuan pendidikan dasae
adalah memberikan bekal kemampuan dasar kepada siswa untuk mengembangkan
kehidupannya sebagai pribadi, anggota masyarakat, warga Negara dan anggota umat
manusia serta mempersiapkan siswa untuk mengikuti pendidikan menengah. Khusus untuk
SD, tujuan pendidikan adalah memberikan bekal kemampuan dasar baca-tulis-hitung,
pengetahuan dan keterampilan dasar yan bermanfaat bagi siswa sesuai dengan tingkat
perkembangannya, serta mempersiapkan mereka untuk mengikuti pendidikan di SMP.
Karakteristik pendidikan SD tercemin dalam berbagai komponen pendidikan, seperti
siswa, guru, kurikulum, pembelajaran, gedung dan fasilitas/peralatan. Secara umum
pendidikan SD mempunyai karakterisstik yang menekankan pada pembentukan (1)
kemelekwacanaan yang merujuk kepada pemahaman siswa tentang berbagai
fenomena/gagasan di lingkungannya dalam rangka menyesuaikan perilaku dengan
kehidupan; (2) kemampuan berkomunikasi memungkinkan siswa mampu menyampaikan
apa yang dketahuinya kepada orang lain dengan bahasa Indonesia yang baik dan benar; (3)
kemampuan memecahkan masalah (problem solving) mencakup merasakan adanya masalah,
mengidentifikasi masalah, mencari informasi untuk memecahkan masalah, mengeksplorasi
alternative pemecahan masalah, dan memilih alternative yang paling layak.
Ciri khas dari komponen yang dimiliki Sekolah dasar yang membedakan dari satuan
pendidikan lainnya adalah (1) siswa SD berada dalam tahap perkembangan pra-operasional
dan operasi konkret, yang ditandai oleh pandangan yang bersifat holistic; (2) guru SD adalah
guru kelas yang wajib mengajarkan lima mata pelajaran SD yaitu Bahasa Indonesia,
Matematika, IPA, IPS dan PKn; (3) Kurikulum SD dikembangkan berdasarkan standar
nasional oleh satuan pendidikan bersama dengan Komite Sekolah, di bawah koordinasi
Dinas Kabupaten/Kota. Pendidikan SD berlangsung selama enam tahun, yang dibagi
menjadi enam tingkat kelas; (4) pembelajaran SD menekankan pada keterpaduan, bersifat
holistic, pengalaman langsung, dan menggunakan contoh- contoh konkret, sesuai dengan
karakteristik siswa SD dan tujuan pendidikan dasar; (5) gedung dan fasilitas SD bervariasi
dan yang paling sederhana sampai yang cukup mewah. Pada umumnya, terdapat enam ruang
kelas dan ruang kepala sekolah, tanpa ruang guru dan juga ruang administrasi.
Kegiatan Belajar 2
Tatanan Organisasi dan Bentuk-Bentuk Penyelenggaraan Pendidikan Sekolah Dasar
Kegiatan Belajar 1
Perkembangan Pendidikan Sekolah Dasar di Era Orde Baru
Pemerintahan di bawah Presiden Soekarno (1945-1965) yang kemudian secara politik disebut
Era Orde Lama, kemudian dilanjutkan pada pemerintahan Soeharto (1967-1998) atau lebih
dikenal dengan Era Orde Baru. Era Orde Baru berakhir pada masa kepemimpinan BJ Habibie
(21 Mei 1998) yang dikenal sebagai Era Reformasi.
Kegiatan Belajar 2
Perkembangan Pendidikan Sekolah Dasar di Era Reformasi
F. Bagaimana Hak Dan Kewajiban Warga Negara, Orang Tua, Masyarakat Dan
Pemerintah?
Proses pencerdasan warga negara dilaksanakn melalui sistem pendidikan yang dijamin
secara konstitusional sebagaimana dinyatakan dalam Pasal 5 UU Sisdiknas 20/2003 sebagai
berikut.
1. Setiap warga negara mempunyai hak yang sama untuk memperoleh pendidikan yang
bermutu.
2. Warga negara yang mempunyai kelainan fisik, emosional, mental, intelektual, dan/
sosial berhak memperoleh pendidikan khusus.
3. Warga negara di daerah terpencil atau terbelakang serta masyarakat adat yang tepencil
berhak memperoleh pendidikan layanan khusus.
4. Warga negara yang memiliki potensi kecerdasan dan bakat istimewa berhak untuk
memperoleh pendidikan khusus.
5. Setiap warga negara berhak mendapat kesempatan kesempatan meningkatkan
pendidikan sepanjang hayat.
Namun demikian mereka juga dituntut untuk melaksanakan kewajiban “Menjaga norma-
norma pendidikan untuk menjamin keberlangsungan proses dan keberhasilan pendidikan dan
ikut menanggung biaya penyelenggaraan pendidikan, kecuali bagi peserta didik yang
dibebaskan dari kewajiban tersebut sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang
berlaku”.