A. LATAR BELAKANG
Pembukaan Undang-Undang Dasar (UUD) Negara Republik Indonesia Tahun
1945 dinyatakan bahwa salah satu tujuan Negara Republik Indonesia adalah
mencerdaskan kehidupan bangsa. Pendidikan merupakan hak asasi setiap
warga negara Indonesia dan untuk itu setiap warga negara Indonesia berhak
memperoleh pendidikan yang bermutu sesuai dengan minat dan bakat yang
dimilikinya tanpa memandang status sosial, ras, etnis, agama, dan gender.
Pemerataan akses dan peningkatan mutu pendidikan akan membuat warga
negara Indonesia memiliki keterampilan hidup (life skills) sehingga mendorong
tegaknya pembangunan manusia seutuhnya serta masyarakat madani dan
modern yang dijiwai nilai-nilai Pancasila.
Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pendidikan dan Kebudayaan dan
Penjaminan Mutu Pendidikan (Badan PSDMPK-PMP) berdasarkan
Permendikbud No. 1 Tahun 2012 tentang Organisasi dan Tatalaksana
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan dalam pasal 826 memiliki tugas
melaksanakan pengembangan sumber daya manusia pendidikan dan
kebudayaan, dan penjaminan mutu pendidikan. Sedangkan tugas dan fungsi
Badan PSDMPK-PMP menjabarkan Rencana Strategis (Renstra) Pembangunan
Pendidikan Nasional Tahun 2015-2019 ke dalam Rencana Strategis (Renstra)
Badan PSDMPK-PMP 2015 - 2019, kemudian dijabarkan lagi ke dalam Rencana
Kerja Tahunan (RKT). Renstra Badan PSDMPK-PMP diharapkan dapat menjadi
pedoman bagi semua tingkatan pengelola pengembangan SDM pendidikan
dan kebudayaan, maupun pengelola penjaminan mutu pendidikan
berdasarkan ketentuan perundangan yang berlaku, mulai dari pemerintah
pusat, pemerintah daerah, satuan pendidikan, dan masyarakat dalam
merencanakan, melaksanakan dan mengevaluasi program dan kegiatan
pembangunan pendidikan nasional dalam bidang SDM pendidikan dan
penjaminan mutu pendidikan.
C. PARADIGMA PENDIDIKAN
Penyelenggaraan pendidikan didasarkan pada beberapa paradigma universal
yang perlu diperhatikan, sebagai berikut:
dan alam) dan semua bentuk intervensi terhadap lingkungan, yang baik dan
yang buruk, termasuk pembangunan.
3. Pendidikan Komprehensif
Pendidikan komprehensif atau pendidikan holistik adalah pendidikan yang
mengintegrasikan ilmu pengetahuan, budi pekerti, kreativitas, dan inovasi
dalam suatu kesatuan. Pendidikan komprehensif adalah pendidikan yang
mampu mengeksplorasi seluruh potensi peserta didik. Potensi tersebut
dapat berupa potensi kekuatan batin, karakter, intelektual, dan fisik.
Potensi tersebut dapat diintegrasikan menjadi kekuatan peserta didik
melalui pendidikan komprehensif. Pendidikan komprehensif mengandung
pendidikan karakter, khususnya pendidikan karakter bangsa yang harus
ditanamkan sejak pendidikan usia dini hingga pendidikan tinggi. Sementera
itu, semakin tinggi tingkat pendidikan peserta didik, mulai ditanamkan
pendidikan kewirausahaan (entrepreneurship). Gambaran pendidikan
komprehensif disajikan pada gambar 1.1.
Pendidikan
PT KEWIRA
USAHAAN -Social Enterprenuer
-Business Enterpr.
-Gov’t Enterpreneur
PM
KOMPETITIF
CERDAS
PD
Penilaian Kinerja Guru. Penilaian kinerja guru (PKG) adalah penilaian dari
tiap butir kegiatan tugas utama guru dalam rangka pembinaan karir
kepangkatan dan jabatan, yang mencakup semua unsur tugas guru, seperti
dicantumkan dalam Permendiknas No. 35 Tahun 2010. Guru yang sudah
bersertifikat profesi pendidik dilakukan penilaian kinerja sebagai bahan
pertimbangan pemberian tunjangan sertifikasi dan pengembangan
profesinya.
Uji Kompetensi Guru. Uji Kompetensi guru dilakukan dalam 3 jenis, yaitu :
a. Uji Kompetensi Guru (UKG), yaitu uji kompetensi yang dilakukan bagi
guru yang akan mengikuti sertifikasi guru, yang digunakan sebagai dasar
dalam seleksi (PLPG), dan umpan balik bagi LPTK dan lembaga Diklat.
b. Uji Kompetensi PKB, yaitu uji kompetensi yang digunakan untuk
pemetaan kompetensi, diagnostik menentukan tingkat kompetensi guru
sesuai dengan kompetensi yang dipersyaratkan, dan pemetaan
kompetensi sebagai dasar PKB berikutnya, bagi lembaga Diklat.
c. Uji Kompetensi Guru (PKG), yaitu uji kompetensi yang digunakan
sebagai dasar perbandingan dalam penilaian kinerja guru.
D. PARADIGMA PENDIDIKAN
Landasan hukum Renstra Badan PSDMPK-PMP Kemdikbud Tahun 2015-2019,
sebagai berikut:
1. Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945;
2. Undang-Undang No. 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak;
3. Undang-Undang No. 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara;
4. Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional;
5. Undang-Undang No. 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara;
6. Undang-Undang No. 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan
dan Tanggung Jawab Keuangan Negara;
7. Undang-Undang No. 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan
Pembangunan Nasional;
8. Undang-Undang No. 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah;
9. Undang-Undang No. 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen;
10. Undang-Undang No. 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan
Jangka Panjang Nasional (RPJPN) 2005-2025;
11. Undang-Undang No. 43 Tahun 2007 tentang Perpustakaan;
12. Undang-Undang No. 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi
Elektronik;
13. Peraturan Presiden Republik Indonesia No. 5 Tahun 2010 tentang
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) Tahun
2010-2014;
14. Permendiknas No. 16 Tahun 2007 tentang Standar Kualifikasi Akademik
dan Kompetensi Guru;
15. Permendiknas No. 12 Tahun 2007 tentang Standar Pengawas Sekolah;
16. Permendiknas No. 13 Tahun 2007 tentang Standar Kepala Sekolah;
17. Permendiknas No. 24 Tahun 2007 tentang Standar Tenaga Administrasi
Sekolah;
E. PILAR STRATEGIS
Pilar strategis landasan filosofis pendidikan nasional mengacu pada strategi
pembangunan pendidikan nasional sebagaimana ditetapkan dalam penjelasan
umum UU Sisdiknas, sebagai berikut:
1. Pendidikan Agama serta Akhlak Mulia;
2. Pengembangan dan Pelaksanaan Kurikulum Berbasis Kompetensi;
3. Proses Pembelajaran yang Mendidik dan Dialogis;
4. Evaluasi, Akreditasi, dan Sertifikasi Pendidikan yang Memberdayakan;
5. Peningkatan Profesionalitas Pendidik dan Tenaga Kependidikan;
6. Penyediaan Sarana Belajar yang Mendidik;