Readel Rolos1
Ronny Gosal2
Fanley Pangemanan3
ABSTRAK
1
Readel Rolos, Ronny Gosal, Fanley Pangemanan
2
Sekretariat:
Jurusan Ilmu Pemerintahan FISPOL Unsrat
Gedung C lt. 2, Jl. Kampus Unsrat, Bahu Manado
Jurnal Governance (1), 1, 2021
dirasa sangat tidak efektif dan efisien. dahulu. Tujuan dalam penelitian ini adalah
Yang diharapkan bantuan tersebut dapat Untuk menggambarkan dan menganalisis
digunakan Mahasiwa dalam implementasi program pemerintah dalam
menyelesaikan studi tetapi bantuan Pemberian Bantuan Penyelesaian
tersebut diterima Mahasiswa yang sudah Pendidikan di Kabupaten Minahasa
lebih dahulu Sarjana, sehingga uang yang Tenggara.
diterima digunakan untuk keperluan
pribadi di luar keperluan penyelesaian Tinjauan Pustaka
studi seperti belanja baju, hanphone, dan Implementasi
juga untuk liburan membuat Implementasi adalah suatu tindakan
ketidaksesuaian inti dari tujuan bantuan atau pelaksanaan dari sebuah rencana
tersebut yaitu bantuan akhir untuk yang sudah disusun secara matang dan
penyelesaian pendidikan. terperinci. Imlementasi biasanya dilakukan
Dalam mengimplementasikan setelah perencanaan di anggap
program tersebut terdapat masalah yang sempurna. Menurut Nurdin Usman
berimplikasi pada pencapaian program (2002:70) Implementasi adalah bermuara
seperti: informasi mengenai program tidak pada aktivitas, aksi tindakan atau adanya
tersosialisasi dengan baik sehingga tidak mekanisme suatu system, implementasi
mengakomodir semua mahasiswa yang bukan sekedar aktivitas tapi suatu
sedang menyelesaikan ujian proposal, kegiatan yang terencana dan untuk
skripsi, ataupun komperhensif. Program tercapai tujuan kegiatan.
Pemerintah Kabupaten ini seakan tidak Guntur Setiawan (2004:39)
bisa diakses oleh semua mahasiswa yang Imlementasi adalah perluasan aktivitas
ingin menyelesaikan studi tingkat yang saling menyesuaikan proses
Perguruan Tinggi, belum lagi interaksi antara tujuan dan tindakan untuk
ketidakjelasan mengenai pencairan mencapainya serta memerlukan jaringan
program bantuan akhir studi terbatasnya pelaksana, birokrasi yang efektif.
pemohon disebabkan juga karena adanya Awang (2010:39-40) Sumber daya
keengganan untuk mengurus administrasi untuk implementasi program yaitu
yang terlalu banyak, dan jarak tempuh lingkungan yang kondusif dan efektifitas
memasukan administrasi dirasa terlalu organisasi merupakan bagian penting
jauh. dalam implementasi kebijakan
Ketidak sesuaian tujuan dalam desentralisasi, termasuk dalam sumber
implementasi program yang dilakukan daya ini adalah ketersediaan dana,
Dinas Pendidikan Kabupaten Minahasa administrasi, dukungan teknis juga
Tenggara yaitu dalam membantu determinasi pengeluaran dan efek dari
mahasiswa dalam penyelesaian program desentrarilasi. Pengetahuan
pendidikan, bagi mahasiswa yang Implementator dalam kontrol keuangan,
mengharapkan dan memerlukan bantuan ketersediaan dan alokasi dana untuk
tersebut tapi kenyataannya tidak diterimah fungsi-fungsi tertentu serta ketepatan dan
karena dengan alasan tidak lolos verifikasi ketersediaan waktu Implementator untuk
lanjutan oleh perangkat daerah teknis meningkatkan otoritasnya, juga
yang menangani bantuan, karena calon memengaruhi implementasi kebijakan dari
penerima yg hanya 300 Mahasiswa sisi lain, pemerintahan dan organisasi
dengan dana 1,5 M dengan masing – lokal juga memberikan dukungan politik
masing mahasiswa menerima 5 juta pada pimpinan, perangkat daerah dan
Rupiah, sedangkan untuk calon penerima para elitenya dan mereka juga harus
sudah melebihi batas maksimum yang menerima dukungan teknisi dan
sudah ditetapkan sebelumnya, sehingga administrasi dari pusat birokrasi.
banyak mahasiswa yang mengharapkan Teori Merilee S. Grindle (2018:130),
dan memerlukan bantuan tersebut tidak keberhasilan implementasi dipengaruhi
lolos verifikasi calon penerima, sedangkan oleh dua variabel besar yakni isi kebijakan
berkas awal sudah di kumpulkan lebih (content of police) dan lingkungan
3
Jurnal Governance (1), 1, 2021
4
Jurnal Governance (1), 1, 2021
5
Jurnal Governance (1), 1, 2021
6
Jurnal Governance (1), 1, 2021
Minahasa Tenggara yang menempu dunia secara baik sehingga dapat menghindari
pendidikan. adanya distorsi atas kebijakan tersebut.
Isi kebijakan yang di muat dalam Namun dari indikator komunikasi
kebijakan Bupati memuat isi kebijakan belum sepenuhmya tercapai karena belum
dalam program ini yang target utamanya ada sosialisasi di desa-desa mengenai
yaitu pelajar dan Mahasiswa yang kurang kejelasan informasi program bantuan ini,
mampu dan membutukan bantuan ini yang mengingat kelompok sasaran bertempat
ditangani langsung oleh Dinas Pendidikan. tinggal di desa-desa, sehingga mahasiswa
Dalam proses pencapaian yang ingin mengurus bantuan
program, Dinas Pendidikan melakukan penyelesaian ini tidak dapat mengetahui
verifikasi data yang di mulai pada awal kapan mulai mendaftar atau memasukan
tahun sekitar bulan maret, diberi berkas untuk mengurus program bantuan
kesempatan bagi mahasiswa yang ingin ini. Informasi yang didapat hanya melalui
mendaftar atau memasukan berkas yang teman-teman yang kebetulan
diantar langsung di Dinas Pendidikan mendapatkan informasi yang didapatkan
Kabupaten Minahasa Tenggara yang langsung di Kantor Dinas Pendidikan
berlokasi di Kelurahan Wawali kompleks Kabupaten Minahasa Tenggara, informasi
Kantor Bupati Blok B. tersebut terkesan tidak luas agarsupaya
Ukuran implementasi dalam suatu siapa yang ingin mengurus bantuan ini
program akan terpenuhi sasaran dan dapat mengetahuai, apalagi mahasiswa
tujuan yang akan di capai dalam yang tinggal jauh dari pusat kota atau
mengimplementasikan program ini. tinggal jauh daru lokasi Kantor Dinas
Menurut teori George C. Edward III dalam Pendidikan terkesan tidak dapat
Buku Hayat (2018:128-129) mengetahui mengenai informasi bantuan
berpandangan bahwa implementasi penyelesaian pendidikan ini.
kebijakan dipengaruhi oleh empat Implementasi program bantuan
variaberl yaitu Komunikasi, sumberdaya, penyelesaian pendidikan belum cukup
disposisi, struktur birokrasi. maksimal dalam proses komunikasi
1. Komunikasi (disosialisasikan/dipulikasikan) kepada
Pada indikator ini, tujuan dari kelompok sasaran yaitu mahasiswa yang
komunikasi adalah untuk sedang menempuh pendidikan akhir, baik
mensosialisasikan program bantuan secara langsung ( sosialisasi di desa-
penyelesaian pendidikan pada kelompok desa, di tempat ibadah, dan kegiatan
sasaran yaitu mahasiswa agarsupaya pemerintahan lainnya) maupun tidak
mahasiswa mengetahui informasi langsung ( surat kabar, brosur/leflet, radio,
mengenai program ini. Komunikasi sangat televisie dan internet ) mengenai intensitas
penting dalam proses implementasi informasi yang diberikan oleh pelaksana
dimana dalam indikator komunikasi ini kebijakan/program bantuan penyelesaian
target sasaran bisa dapat mengetahui pendidikan yaitu Dinas Pendidikan
informasi dari proses pemasukan berkas, Kabupaten Minahasa Tenggara.
verifikasi data, sampai pada pencairan Intensitas komunikasi tidak
dana bantuan penyelesaian pendidikan. dirasakan oleh kelompok sasaran di
Komunikasi disini adalah wilayah pedesaaan yang jauh dari pusat
berkenaan dengan bagaimana kebijakan kota Ratahan. Ditahun 2019 sosialisasi
dikomunikasikan pada kelompok sasaran. mengenai program bantuan pendidikan
Kebijakan akan dapat dilaksanakan bagi mahasiswa ini sesuai wawancara
dengan baik dan efektif jika terjadi yang dilakukan oleh peneliti terhadap
komunikasi yang efektif antara pelaksana target sasaran mengatakan tidak
program dan kelompok sasaran menerima informasi mengenai program
(Mahasiswa akhir studi). Dengan ini. Dinas Pendidikan tidak mengeluarkan
komunmikasi maka tujuan dan sasaran informasi secara intens dan menyeluruh
program bantuan penyesesaian sampai pada kelompok sasaran yang ada
pendidikan ini dapat di sosialisasikan di pelosok desa yang jauh dari pusat Kota
7
Jurnal Governance (1), 1, 2021
8
Jurnal Governance (1), 1, 2021
9
Jurnal Governance (1), 1, 2021
Saran
1. Semua aspek-aspek implementaasi
(komunikasi, sumber daya, disposisi,
dan struktur birokrasi) perlu
ditingkatkan lagi oleh Dinas Pendidikan
Kabupaten Minahasa Tenggara.
Terutama di aspek komunikasi,
mengenai intensitas informasi-
informasi bantuan penyelesaian
pendidikan ini. Kepastian informasi
harus lebih di tingkatkan lagi agar
supaya sampai kepada kelompok
sasaran, khususnya sosialisasi
program ini di jenjang vertikal maupun
horizontal agarsupaya program ini
dapat diketahui mengenai kejelasan
sampai pada mahasiswa yang tinggal
jauh dari Pusat Kota yaituh di desa-
desa.
2. Alokasi anggaran harus lebih
ditingkatkan lagi untuk program
bantuan penyelesaian pendidikan ini,
sehingga dapat menjangkau seluru
mahasiswa yang ingin menyelesaikan
pendidikan ini dapat merasakan tujuan
dari program bantuan penyelesaian
pendidikan. Melihat ditahun 2020 tidak
ada anggaran untuk program bantuan
ini karena dialihkan dalam pencegahan
penyebaran Virus Corona, saya
harapkan di tahun-tahun selanjutnya
program bantuan ini tetap dilanjutkan
karena banyak mahasiswa yang ingin
menyelesaikan pendidikan tapi
memiliki kendala ekonomi lemah.
10
Jurnal Governance (1), 1, 2021
11