Anda di halaman 1dari 4

Judul IMPLEMENTATION OF EDUCATION RIGHTS

FULFILLMENT FOR STREET CHILDREN BY THE LOCAL


GOVERNMENT
Jurnal Jurnal Administrasi dan Kebijakan Publik
Volume dan Halaman Vol. V Nomor 1, April 2020 Halaman 22-38
Tahun April 2020
Penulis Aurora Virgonia , Rozidateno Putri Hanida , Roni Ekha Putera
Reviewer Gek Bintang Wiattika
Tanggal 07 Juni 2021
Tujuan Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan dan menganalisis
bagaimana upaya pemenuhan hak pendidikan anak jalanan di
Kota Padang
Subjek Penelitian Anak Jalanan di Kota Padang
Metode Penelitian Penelitian dilakukan menggunakan metode penelitian kualitatif
dimana teknik pengumpulan data dengan wawancara kepada
beberapa pemangku kepentingan terkait dengan kebijakan ini,
mengamati fenomena yang terkait dengan kebijakan, dan
melakukan penelitian kepustakaan dari berbagai referensi seperti
dokumen pemerintah dan penelitian ilmiah dan diuji dengan
teknik triangulasi sumber.
Hasil Penelitian Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada beberapa kesulitan
selama pemenuhan pendidikan anak jalanan untuk dilaksanakan
oleh segelintir pemangku kepentingan. Selain itu, ketidak
mampuan dari kebijakan tersebut untuk memberikan kejelasan
pada setiap proses implementasi kebijakan sehingga output dari
kebijakan tersebut belum dapat dicapai secara maksimal.
Penerapan Pemenuhan Hak Pendidikan Anak Jalanan di
Kota Padang
Implementasi kebijakan pemenuhan hak pendidikan, khususnya
untuk anak jalanan sebagai kelompok sasaran yang ditangani
oleh Pemerintah Kota Padang melalui program penanganan anak
jalanan dan pola pembangunan terpadu dimana Program ini
dicanangkan oleh Dinas Sosial Kota Padang. Menurut Peraturan
Walikota Padang Nomor 72 Tahun 2016 tentang Kedudukan,
Susunan Organisasi, Tugas, Fungsi, dan Dinas Sosial Kota
Padang menjelaskan bahwa dinas tersebut mempunyai tugas
membantu Walikota melaksanakan urusan pemerintahan bidang
sosial, mulai dari masalah sosial, sosial kesejahteraan, hingga
rehabilitasi sosial, termasuk masalah yang berkaitan dengan
anak jalanan.
Dalam hal ini, sesuai dengan pedoman penanganan anak jalanan,
Dinas Pendidikan Kota Padang bertugas memfasilitasi anak
jalanan yang telah dibina untuk kembali ke lingkup pendidikan
baik formal maupun nonformal. Itu juga sesuai dengan tugas
dinas pendidikan seperti Pendidikan anak usia dini, baik formal
maupun informal yang merupakan salah satu bagian dari Dinas
Pendidikan Kota Padang yang mempunyai tugas mengurus
urusan Pemerintah Daerah di bidangnya pendidikan anak usia
dini, formal dan informal. Namun dinas pendidikan tidak
bertindak sendiri melainkan dioperasikan oleh lembaga
nonformal bernama CLC (Community Learning Center).
Sehingga program pendidikan kesetaraan yang dijalankan oleh
CLC berada dalam pembinaan dan pengawasan Bagian
Pendidikan Anak Usia Dini.
Pelaksanaan Pemenuhan Hak Pendidikan pada Anak
Jalanan di Kota Padang
Mazmanian dan Sabatier (1979: 541) berpendapat bahwa peran
penting implementasi analisis adalah untuk mengidentifikasi
faktor-faktor hukum mempengaruhi pencapaian tujuan
sepanjang seluruh proses ini. Dalam melaksanakan kebijakan
pemenuhan hak pendidikan anak jalanan, Pemerintah Kota
Padang melalui Dinas Sosial, Dinas Pendidikan, dan Satuan
Polisi Pamong Praja menjadi penggerak utama dalam
pelaksanaan kebijakan ini. Setiap lembaga atau instansi yang
terlibat memiliki tugas dan fungsi masing-masing. Teknis
pelaksanaan kebijakan ini dilakukan oleh masing-masing tugas
masing-masing instansi pemerintah daerah yang terlibat dan
mengacu pada pedoman pelaksanaan penanganan anak jalanan
yang dikeluarkan oleh Dinas Sosial Kota Padang berdasarkan
kesepakatan (MoU) dalam penanganan anak jalanan melalui
pola pembangunan terpadu dilakukan oleh Dinas Sosial sebagai
leading sector.
Dari hasil studi lapangan, ditemukan bahwa kesulitan teknis
masalah yang hendak dikendalikan juga dipengaruhi oleh faktor
lain seperti keragaman perilaku kelompok sasaran. Variabilitas
ini dipengaruhi oleh beberapa faktor, seperti internal dan faktor
eksternal. Faktor internal dapat diartikan pada preferensi pribadi
mereka sendiri, sedangkan Faktor eksternal dapat diartikan
dengan pengaruh lingkungan dan pengetahuan yang membuat
mereka merespons secara berbeda tergantung pada kebijakan.
Mereka (anak jalanan) adalah warga negara yang berhak atas
pelayanan pendidikan, namun di sisi lain tidak dapat
meninggalkan kebiasaan hidup di jalanan (Tarwilah, 2013: 61).
Selain itu, ada hal lain yang menjadi kendala dalam
implementasi kebijakan pemenuhan hak pendidikan anak
jalanan, seperti kejelasan kebijakan masih cenderung
diburamkan karena kebijakan ini berada pada badan kebijakan
lain sehingga menyebabkan pelaksana sulit memahami isi
kebijakan. Kesalahpahaman tentang pelaksana dalam
menerjemahkan kebijakan juga berdampak pada kurangnya
komitmen dan koordinasi antar lembaga yang seharusnya
dilakukan jauh lebih maksimal. Karena itu, Kebijakan
pemenuhan hak pendidikan anak jalanan perlu perbaikan
peraturan perundang-undangan untuk pembuatan kebijakan rinci
yang tidak menimbulkan multitafsir.
Selain itu, alokasi dana atau sumber keuangan dalam kebijakan
ini dapat dikatakan tidak optimal, karena dana yang dianggarkan
untuk menangani hak pendidikan anak jalanan setiap tahun
selalu di bawah anggaran yang dianggarkan dan setiap dana
yang ada tidak dapat dialokasikan dan digunakan secara optimal.
Hal ini terkait dengan kurangnya dukungan yang diberikan oleh
atasan karena mereka memiliki peran penting dalam menyetujui
rancangan anggaran yang disusun oleh bawahan.

Review Jurnal Secara keseluruhan jurnal ini sudah terlihat sangat baik dalam
hal memaparkan permasalahan berkaitan dengan pelaksanaan
pemenuhan hak pendidikan bagi anak jalanan di Kota Padang.
Karena ini merupakan studi kualitatif, deskripsi yang detail dan
mendalam tentang kasus merupakan sebuah keharusan bagi
penulis. Misalnya peneliti memberikan perspektif lain sehingga
pembaca bisa dengan mudah mengkomparasikan antara definisi
satu dan lainnya. Dari segi penyajian bahasa, penulis beberapa
kali menggunakan diksi yang tidak sesuai dengan kaidah bahasa
Inggris yang baik dan benar sehingga dapat
memunculkan missed understanding oleh pembaca jika tidak
diluruskan kembali atau diterjemahkan dengan baik serta
disesuaikan kembali dengan diksi kaidah Bahasa Indonesia .
Dan yang terakhir kurang diberikannya solusi yang konkrit,
bagaimana dalam menghadapi tantangan-tantangan di masa
depan yang dihadapi oleh seluruh pihak yang terlibat dalam
kasus studi tersebut.

Anda mungkin juga menyukai