Anda di halaman 1dari 11

JURNAL PENDIDIKAN AKUNTANSI DAN KEUANGAN

Vol. 6, No. 1, [Januari-Juni], 2018 : 29-40

Model Sistem Informasi Manajemen Pembiayaan Pendidikan Untuk


Meningkatkan Akuntabilitas Laporan Keuangan Sekolah Pada Sekolah
Menengah Kejuruan di Kota Bandung

Heni Mulyani1, Ajang Mulyadi2


Program Studi Pendidikan Akuntansi, FPEB, Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung, Indonesia1
Program Studi Pendidikan Akuntansi, FPEB, Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung, Indonesia2

Abstract
This study aims to design an education management information system in Vocational High School in Bandung to
improve the accountability of school financial reports. The method used in this research is Research and
Develpoment (R & D). The stages in research and development (R & D) in this study operationally consist of: 1)
Research and data collection; 2) Planning; 3) Model Development; 4) Model Validation; 5) Model Revision; 6)
Model Trial; 7) Model Revision; 8) Wider Testing; and 9) Final Model Revisions. From the results of data
collection carried out through interviews and documentary review, an overview was obtained of the existing
condition of the education management information system in the Vocational School. System design begins with
system analysis using the PIECES framework (Performance, Information, Economic, Control, Efficiency, Service),
then needs analysis, designing system flow charts, context diagrams, Data Flow Diagrams (DFD), Entity
Relationship Diagrams ( ERD), and interface design.

Keywords. management information system; financial information system; education financing

Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk merancang sistem informasi manajemen pembiayaan pendidikan di Sekolah
Menengah Kejuruan di Kota Bandung untuk meningkatkan akuntabilitas laporan keuangan sekolah. Metode yang
digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian dan pengembangan atau Research and Develpoment (R
& D). Tahapan dalam penelitian dan pengembangan (R&D) dalam penelitian ini secara operasional terdiri dari: 1)
Penelitian dan pengumpulan data; 2) Perencanaan; 3) Pengembangan Model ; 4) Validasi Model ; 5) Revisi Model
; 6) Uji Coba Model; 7) Revisi Model; 8) Uji Coba Lebih Luas; dan 9) Revisi Model Akhir. Dari hasil pengumpulan
data yang dilakukan melalui wawancara dan telaah dokumentas, diperoleh gambaran tentang existing condition
sistem informasi manajemen pendidikan di SMK. Perancangan sistem diawali dengan analisis sistem dengan
menggunakan kerangka PIECES (Performance, Information, Economic, Control, Efficiency, Service), selanjutnya
dilakukan analisis kebutuhan, merancang flow chart sistem, diagram konteks, Data Flow Diagram (DFD), Entity
Relationship Diagram (ERD), dan rancangan antarmuka.

Kata Kunci. sistem informasi manajemen; sistem informasi keuangan; pembiayaan pendidikan.

Corresponding author. Email. henimulyani@upi.edu, ajangmulyadi@upi.edu

How to cite this article. Mulyani, H., & Mulyadi, A. (2018). Model Sistem Informasi Manajemen Pembiayaan
Pendidikan Untuk Meningkatkan Akuntabilitas Laporan Keuangan Sekolah Pada Sekolah Menengah Kejuruan di
Kota Bandung. Jurnal Pendidikan Akuntansi Dan Keuangan, 5(1), 29–39. Retrieved from
http://ejournal.upi.edu/index.php/JPAK/article/view/15829

History of article. Received: Agustus 2017, Revision: November 2017, Published: Januari 2018

Pendahuluan Masalah pembiayaan ini akan semakin penting


Pembiayaan pendidikan menjadi isu saat sekolah diharapkan untuk lebih tanggap
penting dalam situasi kemampuan finansial terhadap keinginan dan kepentingan masyarakat
pemerintah maupun rumah tangga (householder). sekitarnya. Masalah ini akan menjadi lebih

29 | Jurnal Pendidikan Akuntansi dan Keuangan


DOI.10.17509/jpak.v6i1.15829 | http://ejournal.upi.edu/index.php/JPAK
Heni Mulyani, Ajang Mulyadi/Model Sistem Informasi Manajemen Pembiayaan Pendidikan Untuk Meningkatkan
Akuntabilitas Laporan Keuangan Sekolah Pada Sekolah Menengah Kejuruan di Kota Bandung

penting sejak para guru secara terbuka meminta berperan ganda dalam model tersebut. Hal inilah
kenaikan gaji. Dengan demikian, hal ini akan yang menarik kami untuk membahas lebih lanjut
berdampak pada uang sekolah, terutama sekolah mengenai masalah pengembangan model
swasta. penganggaran pendidikan di Indonesia.
Jelas bahwa setiap kebijakan yang dibuat Sistem Informasi manajemen
pemerintah dalam bidang-bidang sosio-ekonomi pembiayaan pendidikan di sekolah yang berjalan
dan politik, akan berdampak langsung maupun perlu dianalisis lebih lanjut karena dapat
tidak langsung terhadap kebijakan pendidikan. dikatakan rentan, hal itu dapat diindikasikan
Beberapa isu yang dalam hal ini berkaitan dengan dengan banyaknya penyelewengan yang
pembiayaan pendidikan tersebut adalah (1) mutu dilakukan oleh sekolah dalam pengelolaan
pendidikan, (2) visi, misi, dan tujuan pendidikan, pembiayaan pendidikannya. Untuk itu, rumusan
(3) stakeholders pendidikan, dan (4) manajemen masalah penelitian yaitu (1) Bagaimana
pembiayaan pendidikan. gambaran Sistem Informasi Manajemen
Agar proses pembiayaan pendidikan ini Pembiayaan di Sekolah Menengah Kejuruan di
berjalan dengan efektif dan efisien, perlu Kota Bandung. (2) Bagaimana Akuntabilitas
dikembangkan suatu model penganggaran laporan keuangan sekolah pada Sekolah
pendidikan yang bisa diterapkan di Indonesia. Menengah Kejuruan di Kota Bandung. (3)
Model atau desain penganggraan pendidikan itu Bagaimana model Sistem Informasi Manajemen
harus mempunyai kesinambungan dengan Pembiayaan di Sekolah untuk meningkatkan
bidang-bidang lain seperti bidang sosial, ekonomi akuntabilitas laporan keuangan sekolah pada
dan politik. Bila kita melihat mekanisme siklus Sekolah Menengah Kejuruan di Kota Bandung.
arus sumber daya dalam ekonomi moneter,
terdapat dua kutub pelaku, yaitu rumah-tangga Kajian Literatur
dan produsen. Di sini diasumsikan bahwa rumah- Manajemen keuangan sekolah
tangga itu memiliki semua sumber daya merupakan bagian dari kegiatan pembiayaan
sedangkan produsen memiliki kapasitas untuk pendidikan, yang secara keseluruhan menuntut
mengubah sumber daya menjadi barang dan jasa. kemampuan sekolah untuk merencanakan,
Umumnya sumber daya ini melaksanakan dan mengevaluasi serta
dikelompokkan menjadi tiga kategori yang mempertanggungjawabkannya secara efektif dan
disebut faktor produksi: tanah, buruh, dan modal transparan (Mulyasa, 2005 : 194). Dalam
fisik. Dalam hal ini, buruh mewakili sumber daya penyelenggaraan pendidikan di sekolah,
manusia yang ada pada faktor produksi itu. manajemen keuangan merupakan potensi yang
Dengan bangkitnya teori mengenai modal sangat menentukan dan merupakan bagian yang
manusia (Schultz, 1963), kualitas buruh ini tak terpisahkan dalam kajian manajemen
dianggap sebagai karakteristik manusia ekonomi pendidikan.
yang penting. Pendidikan formal tentu saja Dalam rangka pelaksanaan otonomi
merupakan cara untuk meningkatkan kualitas daerah dan desentralisasi pendidikan, manajemen
dari angkatan kerja ini. keuangan sekolah perlu dilakukan untuk
Rumah-tangga (misalnya, guru dan menunjang penyediaan sarana dan prasarana
keluarganya) dan produsen (misalnya, sekolah dalam rangka mengefektifkan kegiatan belajar
dan dinas, universitas, lembaga pendidikan mengajar, dan meningkatkan prestasi belajar
lainnya) masing-masing memiliki keinginan dan peserta didik.
kebutuhan yang berlainan. Produsen Penganggaran merupakan kegiatan atau
memerlukan sumber daya yang dikontrol oleh proses penyusunan anggaran (budget). Fattah
rumah-tangga untuk menghasilkan barang jadi (2002) menyatakan bahwa budget merupakan
dan jasa bagi rumah-tangga tersebut, dan rencana operasional yang dinyatakan secara
seterusnya. kuantitatif dalam bentuk satuan uang yang
Sektor pendidikan tentunya tidak terlepas digunakan sebagai pedoman dalam
dari mekanisme dan desain tersebut karena melaksanakan kegiatan-kegiatan lembaga dalam
pendidikan merupakan salah satu institusi yang kurun waktu tertentu. Oleh karena itu, dalam
30 | Jurnal Pendidikan Akuntansi dan Keuangan
DOI.10.17509/jpak.v6i1.15829 | http://ejournal.upi.edu/index.php/JPAK
JURNAL PENDIDIKAN AKUNTANSI DAN KEUANGAN
Vol. 6, No. 1, [Januari-Juni], 2018 : 29-40

anggaran tergambar kegiatan-kegiatan yang akan publik. Laporan keuangan yang harus disusun
dilaksanakan oleh suatu lembaga. oleh entitas tanpa akuntabilitas publik antara lain
Penyusunan anggaran merupakan Neraca, Laporan Laba rugi, laporan perubahan
langkah-langkah positif untuk merealisasikan ekuitas, laporan arus kas dan catatan atas laporan
rencana yang telah disusun. Kegiatan ini keuangan. Berikut penjelasan masing-masing
melibatkan pimpinan tiap-tiap unit organisasi. laporan.
Pada dasarnya, penyusunan anggaran merupakan
negosiasi atau perundingan/kesepakatan antara Definisi
puncak pimpinan dengan pimpinan di bawahnya Posisi keuangan suatu entitas (neraca)
dalam menentukan besarnya alokasi biaya suatu terdiri dari aset, kewajiban, dan ekuitas pada
penganggaran. Hasil akhir dari suatu negosiasi suatu waktu tertentu. Unsur laporan keuangan
merupakan suatu pernyataan tentang pengeluaran yang berkaitan secara langsung dengan
dan pendapatan yang diharapkan dari setiap pengukuran posisi keuangan adalah aset,
sumber dana. kewajiban, dan ekuitas. Aset adalah sumber daya
yang dikuasai entitas sebagai akibat dari
Siklus Akuntansi Pendidikan peristiwa masa lalu dan dari mana manfaat
Siklus akuntansi menurut Bastian (2006) ekonomi di masa depan diharapkan akan
dapat dikelompokkan dalam tiga tahap, yaitu (1) diperoleh entitas. Kewajiban adalah merupakan
Tahap pencatatan, kegiatan pengidentifikasian kewajiban masa kini entitas yang timbul dari
dan pengukuran bukti transaksi, pencatatan bukti peristiwa masa lalu, yang penyelesaiannya
transaksi ke dalam buku harian atau jurnal. (2) diharapkan mengakibatkan arus keluar dari
Tahap pengikhtisaran, penyusunan neraca saldo, sumber daya entitas yang mengandung manfaat
pembuatan ayat jurnal, penyusunan kertas kerja, ekonomi. Ekuitas adalah hak
pembuatan ayat jurnal penutup, pembuatan ayat residual atas aset entitas setelah dikurangi semua
jurnal pembalik. (3) Tahap pelaporan, laporan kewajiban. Kinerja Keuangan (laba rugi) adalah
surplus/defisit, laporan arus kas, neraca, dan hubungan antara penghasilan dan beban dari
catatan atas laporan keuangan. entitas sebagaimana disajikan dalam laporan laba
Proses pencatatan transaksi ke dalam rugi. Penghasilan (income) adalah kenaikan
jurnal disebut penjurnalan. Sedangkan buku besar manfaat ekonomi selama periode pelaporan
adalah buku yang berisi semua akun-akun yang dalam bentuk arus masuk atau peningkatan aset,
ada dalam laporan keuangan. Buku ini mencatat atau penurunan kewajiban yang mengakibatkan
perubahan akun dalam akhir periode. Laporan kenaikan ekuitas yang tidak berasal dari
Keuangan dalam Akuntansi Pendidikan Menurut kontribusi penanam modal. Beban (expenses)
Bastian (2006) adalah hasil akhir dari proses adalah penurunan manfaat ekonomi selama suatu
akuntansi yang menyajikan informasi yang periode pelaporan dalam bentuk arus keluar atau
berguna untuk pengambilan keputusan oleh penurunan aset, atau terjadinya kewajiban yang
berbagai pihak yang berkepentingan. Bentuk mengakibatkan penurunan ekuitas yang tidak
laporan keuangan dalam akuntansi sektor terkait dengan distribusi kepada penanam modal.
pendidikan adalah 1. Laporan neraca 2. Laporan
surplus/defisit 3. Laporan ekuitas 4. Laporan arus Pengakuan
kas Aset diakui dalam neraca jika
kemungkinan manfaat ekonominya di masa
Jenis dan Komponen Laporan Keuangan depan akan mengalir ke entitas dan aset tersebut
Sekolah merupakan entitas tanpa mempunyai nilai atau biaya yang dapat diukur
akuntabilitas public, sehingga dalam penyusunan dengan andal. Aset tidak diakui dalam neraca jika
laporan keuangannya bisa menggunakan pengeluaran telah terjadi dan manfaat
pedoman berdasarkan Standar Akuntansi ekonominya dipandang tidak mungkin mengalir
Keuangan untuk Entitas Tanpa Akuntabilitas ke dalam entitas setelah periode pelaporan
Publik (SAK ETAP). SAK ETAP dimaksudkan berjalan. Sebagai alternatif transaksi tersebut
untuk digunakan entitas tanpa akuntabilitas menimbulkan pengakuan beban dalam laporan

31 | Jurnal Pendidikan Akuntansi dan Keuangan


DOI.10.17509/jpak.v6i1.15829 | http://ejournal.upi.edu/index.php/JPAK
Heni Mulyani, Ajang Mulyadi/Model Sistem Informasi Manajemen Pembiayaan Pendidikan Untuk Meningkatkan
Akuntabilitas Laporan Keuangan Sekolah Pada Sekolah Menengah Kejuruan di Kota Bandung

laba rugi. Kedua, kewajiban diakui dalam neraca


jika kemungkinan pengeluaran sumber daya yang
mengandung manfaat ekonomi akan dilakukan Pencatatan
untuk menyelesaikan kewajiban masa kini dan Dasar pencatatan akuntansi yang
jumlah yang digunakan dalam SAK ETAP menggunakan
harus diselesaikan dapat diukur dengan andal. basis akrual. Basis akrual mendasarkan dirinya
Ketiga, pengakuan penghasilan merupakan pada pengakuan terjadinya peristiwa ekonomi
akibat langsung dari pengakuan aset dan bukan pada realisasi kas baik penerimaan
kewajiban. Penghasilan diakui dalam Laporan maupun pengeluaran. Pendapatan diakui pada
laba rugi jika kenaikan manfaat ekonomi di masa saat terjadinya peristiwa ekonomi meskipun
depan yang berkaitan dengan peningkatan aset belum menerima kas. Beban diakui pada saat
atau penurunan kewajiban telah terjadi dan dapat peristiwa pengorbanan atau kewajiban terjadi
diukur secara andal. Keempat, pengakuan beban meksipun kas belum dibayar atau dikeluarkan.
merupakan akibat langsung dari pengakuan aset Sementara itu Sekolah melakukan pencatatan
dan kewajiban. Beban diakui dalam laporan laba menggunakan basis kas dimana bila terjadi
rugi jika penurunan manfaat ekonomi masa depan penerimaan kas dicatat pada buku penerimaan
yang berkaitan dengan penurunan aset atau dan beban ketika terjadi pengeluaran kas.
peningkatan kewajiban telah terjadi dan dapat Pencatatan masih berupa pencatatan administrasi
diukur secara andal. dimana entitas mencatat dengan single entry
yakni buku rekapitulasi penerimaan dan buku
Pengukuran rekaputulasi pengeluaran. Dengan demikian tidak
Pengukuran adalah proses penetapan ada jurnal double entry bookkeeping.
jumlah uang yang digunakan entitas untuk
mengukur aset, kewajiban, penghasilan dan Penyajian Laporan Keuangan
beban dalam laporan keuangan. Proses ini Pengungkapan laporan keuangan dapat
termasuk pemilihan dasar pengukuran tertentu. dilakukan dalam bentuk penjelasan mengenai
Dasar pengukuran yang umum adalah biaya kebijakan akuntansi, peristiwa yang memerlukan
historis dan nilai wajar. Pengukuran aset suatu syarat untuk terjadinya peristiwa lain yang
menggunakan biaya historis. Aset adalah jumlah harus diungkapkan dalam laporan keuangan,
kas atau setara kas yang dibayarkan atau nilai metode yang digunakan untuk mengakui,
wajar dari pembayaran yang diberikan untuk mengukur nilai persediaan, metode pengakuan
memperoleh aset pada saat perolehan. dan pencatatan yang digunakan untuk mengukur
Pengukuran kewajiban menggunakan nilai wajar. nilai saham yang beredar, ukuran alternatif,
Kewajiban dicatat sebesar kas atau setara kas misalnya pos-pos yang dicatat berdasarkan
yang diterima atau sebesar nilai wajar dari aset historical cost. Hal ini belum dilakukan oleh
non-kas yang diterima sebagai penukar dari Sekolah.
kewajiban pada saat terjadinya kewajiban.
Pengukuran Pendapatan menggunakan nilai Metodologi Penelitian
wajar, Pendapatan diukur pada nilai wajar atas Penelitian ini secara umum merupakan
pembayaran diterima atau masih harus diterima penelitian yang bertujuan untuk mengembangkan
setelah diskon dan potongan volume. Perbedaan sistem informasi pembiayaan. Metode yang
nilai kini dengan nilai nominal pembayaran digunakan dalam penelitian ini adalah metode
diakui sebagai pendapatan bunga. Pertukaran penelitian dan pengembangan atau Research and
barang atau jasa yang sejenis dan bernilai sama Develpoment (R & D). Menurut Sugiyono
tidak diakui sebagai pendapatan. Pengukuran (2009), “metode penelitian dan pengembangan
Beban menggunakan biaya historis, biaya historis adalah metode penelitian yang digunakan untuk
merupakan jumlah kas atau setara kas yang menghasilkan produk tertentu, dan menguji
dibayarkan atau nilai wajar dari pembayaran yang keefektifan produk tersebut”. Penelitian dan
diberikan untuk memperoleh aset pada saat pengembangan adalah suatu proses atau langkah-
perolehan. langkah untuk mengembangkan suatu produk
32 | Jurnal Pendidikan Akuntansi dan Keuangan
DOI.10.17509/jpak.v6i1.15829 | http://ejournal.upi.edu/index.php/JPAK
JURNAL PENDIDIKAN AKUNTANSI DAN KEUANGAN
Vol. 6, No. 1, [Januari-Juni], 2018 : 29-40

baru atau menyempurnakan produk yang telah Aktivitas pengelolaan keuangan pada
ada. Sekolah Menengah Kejuruan di Kota Bandung
Tahapan dalam penelitian dan pada umumnya dibagi menjadi dua bagian.
pengembangan (R&D) dalam penelitian ini Bagian pertama yaitu aktivitas penerimaan
secara operasional mengadopsi model Borg & pendapatan berupa sumbangan pendidikan dan
Gall yang terdiri dari: 1) Penelitian dan sumbangan lainnya. Bagian kedua yaitu aktivitas
pengumpulan data; 2) Perencanaan; 3) pengeluaran kas berupa beban penyelenggaraan
Pengembangan Model ; 4) Validasi Model ; 5) sekolah. Beban yang ada dibagi menjadi
Revisi Model ; 6) Uji Coba Model; 7) Revisi beberapa kelompok bagian beban. Kedua
Model; 8) Uji Coba Lebih Luas; dan 9) Revisi kelompok ini dikelola dan dilaksanakan oleh
Model Akhir (Sugiyono, 2009: 298). bagian bendahara dan tata usaha keuangan
Teknik pengumpulan data menggunakan sekolah. Namun demikian sekolah belum
teknik wawancara dan telaah dokumentasi. memperhatikan transaksi non kas dan akrual.
Sedangkan pengolahan data dilakukan secara Tansaksi non kas terutama kaitannya dengan
terus menerus sejak penulis memahami data transaksi akrual belum dipahami dan
sampai seluruh data terkumpul. Setiap perolehan dilaksanakan dengan baik dan benar. Transaksi
data dari Catatan Lapangan kemudian direduksi, akrual seperti penetapan piutang, pengakuan
dikelompokkan, dianalisa, dan diinterpretasikan hutang, depresiasi dan lainnya belum
ke dalam Lembar Rangkuman. diperhatikan.

Hasil Penelitian Sistem dan prosedur Pengelolaan Keuangan


Sumber dana untuk mendukung kegiatan Dalam pandangan kesisteman maka
operasional sekolah berasal dari 3 sumber dana, aktivitas diatas dapat dikatakan sebagai sistem
yaitu: 1) dari orang tua siswa dalam bentuk pengelolaan keuangan yang dibagi menjadi sub
sumbangan bulanan (SPP); 2) Dana bantuan sistem penerimaan dan sub sistem pengeluaran.
operasional sekolah (BOS); 3) BPMU (BOS
Provinsi). Penyusunan anggaran dimulai dengan Sistem dan Prosedur Penerimaan
diadakannya rapat pengelola, semua bidang di Aktivitas penerimaan atau sub sistem
sekolah tentang penyusunan analisis konteks penerimaan merupakan sub sistem yang berisi
tentang pemenuhan 8 SPM, hasil analisis rangkaian kegiatan untuk menangani penerimaan
memunculkan program kerja dengan jumlah dana kas dari pihak ketiga dalam hal ini wali siswa
yang dibutuhkan dan diidentifikasi sumber (murid) atau lainnya atas sumbangan yang
pendanaan yang memungkinkan dari 3 sumber diserahkan kepada sekolah meliputi proses
tadi. penerimaan kas, pencatatan, penyimpanan dan
Program kerja yang disusun dengan pelaporan kas. Aktivitas penerimaan dilakukan
pendanaan dituangkan dalam rencana kegiatan dengan dua cara yaitu tunai dan melalui bank.
dan anggaran sekolah (RKAS) tetapi masih Pencatatan dilaksanakan dengan pencatatan pada
dalam bentuk draft/rancangan yang selanjutnya buku rekapitulasi. Penyimpanan dilaksanakan
akan dibahas dengan seluruh tenaga dengan kerjasama Bank. Pelaporan dilaksanakan
pendidik/guru dan TU. Hasil pembahasan akan dengan laporan rutin bulanan dan akhir tahun.
dibawa pada rapat pengelola sekolah bersama Para pihak yang terkait dalam penanganan ini
pengurus komite. Selanjutnya diselenggarakan antara lain wali murid atau pihak ketiga lainnya,
rapat bersama orang tua siswa, apabila disepakati bagian tata usaha keuangan dan bank. Aspek
maka RKAS disahkan dengan ditandatangani sistem pengendalian sub sistem penerimaan kas
oleh semua pihak termasuk unsur dari dinas kota. yang terkait dengan tugas dan kewajiban para
Adapun alur pengelolaan keuangan yang pihak antara lain berupa pemisahan tugas
dilaksanakan di sekolah pada umumnya dapat dilaksanakan dengan baik. Strukur organisasi
dideskripsikan pada lampiran 1. telah disusun dengan baik. Dokumen yang
digunakan dalam proses pengelolaan penerimaan
Aktivitas Pengelolaan Keuangan kas adalah slip pembayaran tunai, slip setoran

33 | Jurnal Pendidikan Akuntansi dan Keuangan


DOI.10.17509/jpak.v6i1.15829 | http://ejournal.upi.edu/index.php/JPAK
Heni Mulyani, Ajang Mulyadi/Model Sistem Informasi Manajemen Pembiayaan Pendidikan Untuk Meningkatkan
Akuntabilitas Laporan Keuangan Sekolah Pada Sekolah Menengah Kejuruan di Kota Bandung

bank, rekening Koran. Slip pembayaran langsung). Dokumen pengeluaran bukti kas kecil
digunakan untuk pengakuan dan pencatatan digunakan untuk pengeluaran kas kecil kepada
pembayaran tunai dari wali murid ke sekolah. tata usaha keuangan sekolah. Tata usaha
Slip setoran bank digunakan sebagai bukti keuangan sekolah dalam
pembayaran wali murid kepada sekolah melalui mempertanggungjawabkan kas kecil hanya
bank. Rekening Koran digunakan untuk menyerahkan bukti pengeluaran sebesar jumlah
melakukan pemeriksaan saldo rekening bank kas kecil yang diterima setiap bulannya. Aspek
sekolah. Aspek sistem pengendalian internal sistem pengendalian internal terkait dengan
terkait dengan dokumen antara lain aspek dokumen antara lain aspek otorisasi telah
otorisasi telah dijalankan dengan baik. Buku dijalankan dengan baik. Buku catatan yang
catatan yang diselenggarakan dalam rangka diselenggarakan dalam rangka pengeluaran kas
penerimaan kas adalah buku rekapitulasi adalah buku rekapitulasi pengeluaran kas harian.
penerimaan kas harian. Buku ini digunakan untuk Buku ini digunakan untuk mencatat secara harian
mencatat secara harian penerimaan kas yang pengeluaran kas yang terjadi. Buku ini
terjadi. Buku ini diselenggarakan oleh bagian diselenggarakan oleh bagian keuangan. Buku ini
keuangan. Buku ini berbentuk rekap dengan berbentuk rekap dengan menyedikan kolom
menyedikan kolom penerimaan dan pengeluaran penerimaan dan pengeluaran sesuai penerimaan
sesuai penerimaan dan pengeluaran yang terjadi dan pengeluaran yang terjadi tiap hari. Buku
tiap hari. Buku jurnal dan buku besar terkait jurnal dan buku besar terkait dengan pengeluaran
dengan penerimaan belum disusun dengan baik. belum disusun dengan baik. Laporan yang
Laporan yang disusun oleh bagian keuangan disusun oleh bagian keuangan adalah laporan
adalah laporan realisasi penerimaan periodik. realisasi pengeluaran periodik. Pencatatan
Pencatatan dengan dasar kas. Laporan yang dengan dasar kas. Laporan yang dibuat merinci
dibuat merinci penerimaan kas ke dalam pengeluaran kas ke dalam beberapa item
beberapa item penerimaan sesuai jasa yang pengeluaran sesuai jenis beban sekolah. Laporan
diselenggarakan oleh sekolah. Laporan kinerja kinerja yang diamanahkan oleh SAK ETAP
yang diamanahkan oleh SAK ETAP berupa laba berupa laba rugi belum dilaksanakan.
rugi belum dilaksanakan.
Penyusunan Laporan Keuangan
Sistem dan Prosedur Pengeluaran Laporan keuangan yang sekarang
Sub sistem yang kedua adalah sub sistem disusun berupa laporan penerimaan yang
pengeluaran kas. Sub sistem pengeluaran kas ditandingkan dengan laporan pengeluaran.
adalah rangkai prosedur yang digunakan untuk Penandingan kedua komponen menghasilkan
menangani pengelolaan pengeluaran kas atas saldo kas. Laporan keuangan disusun
pembayaran berbagai beban sekolah yang berdasarkan rekapitulasi penerimaan bulanan dan
meliputi penerimaan permintaan kas, penyediaan pengeluaran bulanan tata usaha keuangan
kas, pembayaran, pencatatan, dan pelaporan atas sekolah.Rekapitulasi penerimaan dan
pengeluaran kas. Pengeluaran kas dilakukan pengeluaran diterima bendahara, kemudian
dengan menggunakan metode pembayaran dicatat dalam buku catatan. Dari pembukuan
langsung dan penggunaan kas kecil. Kas kecil tersebut kemudian disusun laporan. Laporan
diserahkan dari bendahara sekolah kepada tata disusun adalah laporan peneriman dan
usaha keuangan sekolah. Kas besar digunakan pengeluaran berdasarkan kas. Laporan keuangan
pembayaran yang sifatnya kepada pihak ketiga lainnya seperti neraca, aliran arus kas dan
dan langsung ditangani oleh tata usaha keuangan perubahan ekuitas belum disusun. Hal ini terjadi
sekolah setelah mengajukan kepada bendahara. karena sumberdaya manusia yang ada belum
Dokumen yang digunakan dalam proses cukup jumlahnya dan kapasistas sumberdaya
pengelolaan pengeluaran kas adalah bukti manusianya perlu ditingkatkan. Pengelolaan
pengeluaran kas atau kwitansi. Bukti pembayaran keuangan sudah menggunakan aplikasi keuangan
digunakan untuk melakukan pembayaran kepada yang digunakan untuk merekap penerimaan dan
pihak ketiga (menggunakan mekanisme pengeluaran.
34 | Jurnal Pendidikan Akuntansi dan Keuangan
DOI.10.17509/jpak.v6i1.15829 | http://ejournal.upi.edu/index.php/JPAK
JURNAL PENDIDIKAN AKUNTANSI DAN KEUANGAN
Vol. 6, No. 1, [Januari-Juni], 2018 : 29-40

Dalam penelitian ini digunakan metode selalu ter-update dan memiliki berbagai
pengembangan sistem yaitu metode iterasi keunggulan.
dimana pengerjaan suatu tahap dapat dilakukan
berulang-ulang dan jika terdapat kesalahan dapat ANALISIS SISTEM
langsung diperbaiki (Whitten, Bentley dan
Dittman 2004, hal.35). Tahap-tahap metode Analisis Permasalahan
iterasi yaitu: Survei, Analisis, Desain, Analisis permasalahan memberikan
Pembuatan, Implementasi, Pemeliharaan identifikasi beberapa permasalahan yang akan
diuraikan dengan menggunakan kerangka kerja
Microsoft SQL Server 2005 PIECES. Kerangka PIECES (Performance,
Menurut Wahana Komputer (2010, Information, Economic, Control, Eficiency,
hal.02) SQL Server 2005 adalah sebuah Service) digunakan untuk mengkategorikan
terobosan baru dari Microsoft dalam bidang permasalahan yang ditemukan sesuai dengan apa
database. SQL Server adalah sebuah DBMS yang ditentukan pada saat pengumpulan data.
(Database Management System) yang dibuat oleh
Microsoft untuk ikut berkecimpung dalam Analisis Kebutuhan
persaingan dunia pengolahan data menyusul Dalam melakukan analisis kebutuhan
pendahulunya seperti IBM dan Oracle. SQL menggunakan model use case yang memberikan
Server 2005 dibuat pada saat kemajuan dalam situasi informasi dimana terdapat satu atau lebih
bidang hardware sedemikian pesat. Oleh karena dari pemenuhan terhadap kebutuhan pemakai.
itu sudah dapat dipastikan bahwa SQL Server Flowchart Sistem. Flowchart sistem yang
2005 membawa beberapa terobosan dalam dirancang dalam model lampiran 2.
bidang pengolahan dan penyimpanan data.
Pernyataan SQL dapat dikelompokkan menjadi Diagram Konteks
dua yaitu (1) DDL (Data Definition Language) Diagram konteks sistem dibuat untuk
DDL dapat digunakan untuk membuat tabel, menentukan lingkup proyek awal. Diagram
indeks, dan relasi database. Yang termasuk DDL, konteks ini hanya menunjukkan antarmuka utama
diantaranya create (membuat), alter (mengubah) sistem dengan lingkungannya. Gambar berikut
dan type (menghapus). (2) DML (Data ini menunjukkan diagram konteks sistem yang
Manipulation Language) DML dapat digunakan diusulkan
untuk memanipulasi data seperti menyisipkan
data baru, memilih, mengurutkan, dan melakukan Data Flow Diagram
perhitungan terhadap data. Perintahnya adalah Data flow Diagram secara keseluruhan
select (memilih data), insert (menambah data), terdapat dalam lampiran 3.
delete (menghapus data), dan update (mengubah
data). ERD (Entity Relationship Diagram)
Entity Relationship Diagram merupakan
Microsoft Visual Basic.Net 2008 diagram yang dipergunakan untuk
Menurut Sadeli (2008, hal.01) Microsoft menggambarkan hubungan antara entitas dalam
Visual Basic 2008 merupakan suatu program suatu sistem yang akan dikembangkan pada
yang sangat popular dikalangan programmer dan Sekolah Menengah Kejuruan di Kota Bandung
banyak digunakan di dalam dunia pemrograman. yang ditunjukkan pada Gambar lampiran 4

Crystal Report Rancangan Antarmuka


Menurut Jemmy Sentonius (2004, Pada rancangan antarmuka, pengguna akan
hal.01) Crystal Report merupakan salah satu dihadapkan pada form login terlebih dahulu
produk dari Seagate Software yang menangani sebelum dapat menggunakan sistem. Setelah
perkembangan teknologi penyajian laporan. melakukan login, pengguna akan diberikan hak
Crystal Report merupakan salah satu produk yang akses sesuai dengan jabatannya masing-masing
pada form menu. Pada form data siswa, yang

35 | Jurnal Pendidikan Akuntansi dan Keuangan


DOI.10.17509/jpak.v6i1.15829 | http://ejournal.upi.edu/index.php/JPAK
Heni Mulyani, Ajang Mulyadi/Model Sistem Informasi Manajemen Pembiayaan Pendidikan Untuk Meningkatkan
Akuntabilitas Laporan Keuangan Sekolah Pada Sekolah Menengah Kejuruan di Kota Bandung

berhak mengaksesnya hanya bagian administrasi. Kesimpulan


Form ini berfungsi untuk menginput data siswa Sistem Informasi Manajemen Pembiayaan
baru. Pada form data karyawan, berfungsi untuk Pendidikan di Kota Bandung masih memiliki
memasukkan data karyawan baru beserta beberapa kelemahan, terutama dalam penyajian
memilih foto sesuai dengan masing-masing laporan. Akuntabilitas laporan keuangan sekolah
karyawan. Berikut adalah gambar form data pada Sekolah Menengah Kejuruan di Kota
karyawan. Pada form data jabatan berfungsi Bandung masih perlu ditingkatkan, sehingga
untuk mengisi nama jabatan dan gaji pokok setiap laporan keuangan dapat dipertanggungjawabkan
masing-masing jabatan. dengan sebenarnya. Perancangan sistem diawali
Pada form pembelian, yang berhak dengan analisis sistem dengan menggunakan
mengaksesnya hanya bagian petugas koperasi. kerangka PIECES (Performance, Information,
Form ini berfungsi untuk membeli barang-barang Economic, Control, Efficiency, Service),
yang dibutuhkan. Pada form penjualan, yang selanjutnya dilakukan analisis kebutuhan,
berhak mengaksesnya hanya bagian petugas merancang flow chart sistem, diagram konteks,
koperasi. Form ini berfungsi untuk menjual Data Flow Diagram (DFD), Entity Relationship
barang-barang yang tersedia di bagian koperasi. Diagram (ERD), dan rancangan antarmuka
Pada form SPP, yang berhak mengakses nya
hanya bagian administrasi. Form ini berfungsi
untuk mengetahui apakah kartu SPP telah
DAFTAR PUSTAKA
dibagikan atau belum dan juga untuk melakukan
pembayaran SPP bagi yang ingin melakukan Bastian, I. 2006. Akuntansi Sektor Publik: Suatu
pembayaran. Pada form gaji berfungsi untuk Pengantar. Jakarta: Erlangga
menghitung gaji setiap karyawan pada Sekolah Fattah, N. 2002. Ekonomi dan Pembiayaan
Sebelum menghitung gaji, terlebih dahulu Pendidikan. Bandung. PT. Remaja
memasukkan jumlah hari kerja sekolah pada Rosdakarya
periode tersebut. Komputer, Wahana 2010, SQL Server 2005
Pada form jurnal umum, yang berhak Express, Andi Offset,
mengaksesnya hanya bagian Bendahara. Form ini Yogyakarta
untuk menginput jurnal selain yang terdapat pada Mulyasa, E. 2005. Manajemen Berbasis Sekolah.
transaksi. Pada form buku besar, yang berhak Bandung. PT. Remaja Rosdakarya
mengaksesnya hanya bagian Bendahara. Form ini Sugiyono, 2009, Metode Penelitian Kuantitatif,
untuk menyimpan buku besar berdasarkan Kualitatif dan R&D, Bandung : Alfabeta.
periode dan menyimpan saldo akhir ke neraca Sadeli, M. 2009. 7 Jam Belajar Interaktif Visual
saldo. Pada form laporan laba rugi, yang berhak Basic.Net 2008, Maxikom,
mengaksesnya hanya bagian bendahara. Form ini Palembang.
berfungsi untuk melihat apakah laba atau rugi Schultz, T. 1963. Economic Value of Education.
yang dihasilkan pada periode tersebut kemudian Columbia University Press, New York.
tekan tombol simpan. Pada form laporan Sentonius, J. 2004. Menguasai Laporan dengan
perubahan ekuitas, yang berhak mengaksesnya Crystal Report dalam 24 Jam, Andi
hanya bagian Bendahara. Form ini berfungsi Offset, Yogyakarta.
untuk menentukan modal akhir Sekolah dengan Whitten, Bentley dan Dittman 2004, Metode
menghitung modal awal dan laba atau rugi yang Desain dan Analisis Sistem,
dihasilkan. Pada form neraca, yang berhak Edisi ke- 6, Andi Offset, Yogyakarta.
mengakses nya hanya bagian Bendahara. Form Whitten, L.J 2006, Metode Desain dan Analisis
ini berfungsi menyimpan neraca dengan memilih Sistem, Edisi ke-6,
periode yang akan disimpan Yogyakarta.

36 | Jurnal Pendidikan Akuntansi dan Keuangan


DOI.10.17509/jpak.v6i1.15829 | http://ejournal.upi.edu/index.php/JPAK
JURNAL PENDIDIKAN AKUNTANSI DAN KEUANGAN
Vol. 6, No. 1, [Januari-Juni], 2018 : 29-40

Lampiran 1. Proses Pengelolaan Keuangan

Gambar 1. Proses Pengelolaan Keuangan

Lampiran 2. Flowchart Sistem

Gambar 2. Flowchart Sistem

37 | Jurnal Pendidikan Akuntansi dan Keuangan


DOI.10.17509/jpak.v6i1.15829 | http://ejournal.upi.edu/index.php/JPAK
Heni Mulyani, Ajang Mulyadi/Model Sistem Informasi Manajemen Pembiayaan Pendidikan Untuk Meningkatkan
Akuntabilitas Laporan Keuangan Sekolah Pada Sekolah Menengah Kejuruan di Kota Bandung

Lampiran 3. Flowchart Sistem

Gambar 3. Flowchart Sistem

Lampiran 4. Relationship Diagram

38 | Jurnal Pendidikan Akuntansi dan Keuangan


DOI.10.17509/jpak.v6i1.15829 | http://ejournal.upi.edu/index.php/JPAK
JURNAL PENDIDIKAN AKUNTANSI DAN KEUANGAN
Vol. 6, No. 1, [Januari-Juni], 2018 : 29-40

Gambar 4. Entity Relationship Diagram

39 | Jurnal Pendidikan Akuntansi dan Keuangan


DOI.10.17509/jpak.v6i1.15829 | http://ejournal.upi.edu/index.php/JPAK

Anda mungkin juga menyukai