Sebagai contoh dari kegiatan manajemen pembiayaan, sebuah studi dilakukan pada
Sekolah Menengah Pertama Global Madani di Bandar Lampung pada tahun 2017 (Saifudin,
2017). Menurut data penelitian, SMP Global Madani memiliki sumber pembiayaan sekolah
yang berasal dari siswa, meliputi uang pendaftaran, uang bulanan dan uang tahunan. Sebagai
sekolah di bawah naungan Yayasan Global Madani, SMP Global Madani juga mendapat
kucuran dana yang diberikan oleh yayasan berupa dana usulan yang sudah ada di RKAS dan
dana incidental yaitu dana yang dikeluarkan apabila dalam penganggaranya mengalami
kekurangan dana. Biaya yang dikeluarkan oleh sekolah secara langsung menunjang
penyelenggaraan pendidikan, serta memenuhi pengeluaran rutin dan non rutin sekolah
meliputi gaji guru, pemeliharaan sarana dan prasarana, pengadaan inventarisasi sekolah,
rekening listrik dan telepon, pajak serta kegiatan-kegiatan esktrakulikuler.
SMP Global Madani dalam melakukan perencanaan keuangan sekolah terbagi atas
dua kegiatan yang dilakukan, yaitu:
a. Penyusunan rencana kegiatan dan anggaran sekolah di SMP Global Madani terdiri
atas rencana pemasukan dan pengeluaran yang digunakan sebagai pedoman dalam
melaksanakan kegiatan-kegiatan lembaga dalam kurun waktu satu tahun kedepan.
b. Pengembangan Rencana Kegiatan Dan Anggaran Sekolah (RKAS) di SMP Global
Madani membentuk kelompok kerja yang terdiri dari kepala sekolah beserta wakil
kepala sekolah dan staf tata usaha dalam rapat akhir tahun atau awal tahun dalam rapat
ini menentukan anggaran dana untuk sarana dan prasarana, kesiswaan, adminitrasi
sekolah juga gaji beserta tunjangan-tunjanganya. Kemudian pada hasil rapat ditentukan
perkiraan biaya yang dilakukan oleh kelompok kerja selanjutnya dilakukan seleksi
alokasi yang diperkirakan sangat mendesak dan tidak. Hal ini dilakukan dengan skala
prioritas. Dalam melakukan pengembangan RKAS, kelompok kerja menentukan
program-program yang dirapatkan oleh kepala sekolah beserta wakil kepala sekolah
beserta guru-guru untuk merumuskan biaya yang akan digunakan dalam satu tahun
kegiatan belajar mengajar. Kemudian diajukan kepada pimpinan yayasan untuk
mendapatkan persetujuan dan pengesahan. Setelah program kegiatan disetujui maka
pengalokasian dana dapat dilaksanakan.
2. Pelaksanaan dan pengembangan pembiayaan sekolah
Setelah perencanaan keuangan sekolah selesai dan disetujui oleh semua pihak yang
terlibat. Langkah selanjutnya adalah melaksanakan rencana yang telah dibuat. Dalam
pelaksanaan keuangan, SMP Global Madani melakukan dua jenis kegiatan:
a. Penerimaan dana pendidikan
Dalam pelaksanaanya penerimaan dana pendidikan di SMP Global Madani berasal
dari siswa yaitu dana pendaftaran, sumbangan penyelenggaraan pendidikan, dana
pembangunan fasilitas, dana peningkatan mutu pendidikan dan dana kegiatan siswa
Penerimaan dari siswa tersentral di Yayasan Global Madani.
b. Pengeluaran dana pendidikan
Setelah SMP Global Madani mendapatkan dana yang berasal dari siswa, dana tersebut
kemudian digunakan untuk membiayai pengeluaran sekolah meliputi gaji guru, sarana
dan prasarana, ketatausahaan, kesiswaan yang bersifat akademik dan non akademik.
(Wati, 661:2015) Hubungan sekolah dan masyarakat dapat dijalin dengan beberapa
teknik dalam rangka mensukseskan program husemas , teknik tersebut dapat digunakan
sesuai dengan kondisi masyarakat sekitar dan keuangan sekolah :
a) Teknik Pertemuan Tatap Muka Kelompok
Seperti dalam penelitian yang dilakukan Wati (662:2015) kepada SDN 01 Bermani
Ulu yakni dilaksanakannya acara perpisahan atau pelepasan siswa kelas enam yang di
dalamnya terdapat unsur komite, wali siswa, dan pihak sekolah. Dalam kegiatan ini
disajikan beberapa hasil karya siswa sebagai wujud berhasilnya bimbingan tenaga
pengajar di sekolah tersebut, sehingga hal ini dapat dijadikan sebagai strategi
pengenalan kualitas sekolah dan memberikan citra yang baik kepada masyarakat.
b) Teknik Pertemuan Tatap Muka Individu
Masih menyimpulkan dari jurnal yang sama, Wati (662:2015) menjelaskan teknik
kedua sebagai sarana membangun komunikasi dengan masyarakat. Pertemuan
individu seperti ini yaitu dengan cara mengundang orang tua/ wali siswa dalam
rangka mencari penyelesaian terhadap masalah yang dihadapi peserta didik. Selain
itu, hubungan lain dapat terjadi antara pihak sekolah dengan tokoh masyarakat di
sekitar lingkungan sekolah terkait keamanan maupun perihal lain yang berkaitan
dengan pengembangan kegiatan sekolah.
c) Teknik Publikasi Sekolah
Kegiatan ini dilakukan dengan cara menginformasikan perlombaan kepada siswa dan
mengumumkan para siswa yang berhasil mendapat penghargaan atas ajang
perlombaan yang telah diikuti pada saat upacara hari senin. Hal ini selain memberikan
apresiasi kepada siswa terkait, juga sebagai motivasi siswa lain untuk berpartisipasi
dalam kegiatan kejuaraan yang diselenggarakan baik di tinggal kecamatan hingga
nasional. Teknik ini pun dapat digunakan sebagai media penyebaran informasi kepada
masyarakat terutama wali siswa bahwa sekolah berhasil membina anak didiknya
mencapai prestasi.
Dikutip dari buku Manajemen Sekolah (Sutomo, 2016:111) Hubungan husemas dapat
ditinjau dari dua segi, yakni:
a) Hubungan kedinasan mencakup kegiatan penyampaian laporan tertulis mengenai
bermacam-macam data dan kegiatan sekolah, pelayanan kunjungan pejabat
pendidikan dalam rangka melakukan kegiatan supervise.
Beberapa contoh hubungan kerjasama dari pihak lain, meliputi;
- Hubungan dengan BP3,
- Hubungan dengan lembaga sekolah lain,
- Hubungan dengan organisasi profesi guru seperti PGRI
b) Hubungan dengan pihak lain di luar ketentuan atasan
Pada dasarnya setiap instansi, termasuk lembaga pendidikan atau sekolah, pasti
melaksanakan public relation. Humas di lingkungan organisasi kerja atau instansi
pemerintah, termasuk organisasi pendidikan harus diartikan sebagai serangkaian
kegiatan untuk menciptakan hubungan yang harmonis dengan masyarakat atau pihak
tertentu di luar organisasi tersebut.
(Sutomo, 2016:112) Agar kegiatan husemas dapat dijalankan dengan baik, terdapat
beberapa asas yang perlu diperhatikan sebagai pedoman, seperti yang terdapat di dalam buku
Manajemen Sekolah terdapat enam asas kegiatan humas:
a) Asas pemberitaan resmi dan objektif
Setiap informasi yang diberikan oleh bagian humas adalah informasi resmi dan
harus bersifat objektif.
b) Asas pemantauan keberesan intern instansi
Sukses atau tidaknya pelaksanaan kegiatan humas ditentukan oleh baik tidaknya
keadaan intern instansi yang bersangkutan. Tolak ukur intern yang baik dilihat
dari kedisiplinan, moral(akhlak), moril(semangat kerja), serta prsedur kerja.
c) Asas pertimbangan dan penguasaan dukungan publik
Agar publik ikut mendukung kegiatan yang dilaksanakan oleh sekolah maka
sudah semestinya humas mempertimbangkan terlebih dahulu berbagai
kemungkinan sehingga proyek yang dianggap bertentangan dengan kepentingan
umum dapat dihindari.
d) Asas pelangsungan hubungan
Setelah hubungan dengan publik terjalin baik, sangat penting untuk
mengusahakan agar tidak terjadi hal yang dapat membuat salah satu pihak
memutuskan hubungan kerjasama tersebut.
e) Asas pemerhatian opini publik
Meskipun hubungan antara sekolah dengan masyarakat dapat dikatakan brjalan
baik, tentu saja akan terjadi hal-hal yang kurang memuaskan, kurang tepat, atau
bahkan bertentangan dengan kepentingan umum maka opini atau saran publik
hendaknya diperhatikan dengan baik.
f) Asas peningkatan mutu kegiatan
Humas perlu mengusahaan agar mutu kegiatan ditingkatkan sesuai dengan
perkembangan instansinya, peningkatan dapat dilakukan dengan cara
mengembangkan keahlian bagian humas sehingga dapat memberikan penyajian
yang lebih baik.
Daftar pustaka
Sutomo, dkk. 2016. Manajemen Sekolah.
Semarang: UNNES Press.
Bakri, Sulaiman. 2017. Manajemen Hubungan Sekolah dan Masyarakat dalam Meningkatkan
Mutu Pendidikan Pada SMP Negeri 13 Banda Aceh. Jurnal Magister Administrasi
Pendidikan. Hlm. 48-54. Banda Aceh: Pascasarjana Universitas Syiah Kuala.
Wati, Eni. 2015. Manajemen Hubungan Sekolah dan Masyarakat. Manajer Pendidikan. IX.
Hlm. 659-664. Rejang Lebong: SD N 01 Bermani Ulu