Pendidikan Nasional baik di tingkat provinsi, kabupaten, maupun kota), yayasan, atau pihakpihak lainnya. Selain itu, tujuan pelaksanaan manajemen keuangan di lembaga pendidikan itu
adalah untuk mengatur semua pemanfaatan dana yang tersedia atau diperoleh dari semua
sumber. Dengan pengaturan yang sebaik-baiknya diharapkan semua dana yang ada dan
tersedia dapat dimanfaatkan secara efektif, efisien, tertib, dan dapat dipertanggungjawabkan
berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Menurut Supriyanto (2010:92) tujuan manajemen keuangan adalah meningkatkan
efektifitas dan efisiensi penggunaan keuangan sekolah, akuntabilitas dan transparansi
keuangan sekolah, meminimalkan penyalahgunaan anggaran sekolah.Tujuan pengelolaan
keuangan sekolah harus sudah ditentukan pada saat perencanaan pengelolaan keuangan,
sebab tanpa ada tujuan sekolah tidak dapat mencapai target yang diinginkan untuk
mengembangkan sekolah.
Beberapa hal yang perlu mendapat perhatian menyusun rencana keuangan sekolah
a.
b.
c.
d.
e.
f.
Amal jariah diwujudkan berupa sumbangan orang tua murid baru. Formulir permintaan
sumbangan ini diberikan setelah seorang murid dinyatakan diterima. Sifat amal jariah ini
tidak mengikat. Jadi sukarela dan pembayarannya bisa diangsur.
b. Zakat Mal
Setiap bulan Ramadhan, misalnya dengan mengedarkan formulir penyerahan sebagian zakat
maal orang tua murid kepada sekolah.
c. Uang syukuran
Setiap akhir tahun/kenaikan kelas, orang tua diharapkan bisa mengisi kas sekolah secara
sukarela sebagai wujud rasa syukur atas kenaikan putra putrinya.
d. Amal Jumat
Sebagai salah satu sarana ikhlas beramal, setiap hari jumat sekolah membagikan kotak amal
ke kelas-kelas untuk diisi para murid. Dengan latihan semacam ini murid terbiasa
mengikhlaskan miliknya untuk kepentingan yang lain. Amal ini pun bersifat sukarela.
Menurut Burhanuddin, dkk (2003:99) dalam menetapkan jumlah anggaran, dua hal
yang perlu diperhatikan yaitu unit cost (satuan biaya) dan volume kegiatan. Untuk anggaran
rutin, SBPP, BOP, jenis kegiatan dan satuan biayanya sudah ditentukan. Kepala Sekolah
bersama guru diharapkan menyusun prioritas penggunaan dana per-mata angaran secara
cermat.
Ada beberapa kegiatan yang perlu ditempuh oleh kepala pendidikan anak usia dini
bersama guru-gurunya dalam menyusun rencana pembelanjaan (Bafadal, 2012:49), adapun
kegitan yang dilaksanakan adalah dengan memahami dengan baik semua program tahunan
yang telah disusun sebelumnya, seperti kegiatan awal tahun ajaran baru, kegiatan bulanan,
kegiatan mingguan, kegiatan harian, dan kegiatan akhir tahun ajaran.Kemudian, dilanjutkan
dengan mengidentifikasi tenaga, peralatan, perabot, media pendidikan yang diperlukan untuk
melaksanakan semua program kegiatan tersebut, semakin rinci identifikasinya semakin
baik.Ketiga yaitu, memperkirakan biaya yang diperlukan untuk menggaji tenaga, biaya yang
diperlukan untuk membeli dan memelihara semua peralatan, perabot, serta media pendidikan
yang diperlukan untuk melaksanakan semua program kegiatan selama satu tahun.Hasil akhir
penyusunannya adalah rincian anggaran semua programkegiatan yang akan direalisasikan
selama satu tahun.
Berdasarkan rincian anggarantersebut, lalu kepala sekolah bersama guru-gurunya
menyusun rencanapendapatan untuk memenuhi kebutuhan anggaran yang telah dibuatnya itu.
Dalamhal ini, kepala sekolah bersama guru-guru berusaha mengidentifikasisumber-sumber
keuangan dan memperkirakan secara realistis jurnlah dana yangdapat diperoleh dari setiap
sumber keuangan tersebut.
penunjang dari keterlaksanaan sebuah kegiatan, untuk itu kepala sekolah harus teliti dalam
kegiatan pengelolaan dana sekolah.
Menurut Burhanuddin, dkk (2003:99) ketika mempergunakan anggaran ada asas yang
lazim dijadikan pedoman yatu asas umum pengeluaran Negara, bahwa manfaat penggunaan
uang Negara minimal harus sama apabila uang tersebut dipergunakan sendiri oleh
masyarakat. Asas ini tercermin dalam prinsip-prinsip yang dianut dalam pelaksanaan APBN
seperti prinsip efisiensi, pola hidup sederhana dan sebagainya. Menurut Burhanuddin, dkk
(2003:99) setiap melaksanakan kegiatan yang memberatkan anggaran belanja, ada ikatanikatan yang berupa: pembatasan-pembatasan, larangan-larangan, keharusan-keharusan dan
prinsip-prinsip yang harus diperhatikan setiap petugas yang diberi wewenang dan kewajibann
mengelola uang Negara.
Menurut Widjanarko dan sahertian 1996/1997 (dalam Burhanuddin, dkk 2003:99)
ketentuan yang berupa pembatasan dan larangan-larangan terdapat dalam peraturan
perundang-undangan yang berkaitan dengan pengelolaan keuangan Negara antara lain:
Undang-Undang Perbendaharaan Negara pasal 24, 28, 30 yaitu pengeluaran yang melampaui
kredit anggaran atau tidak tersedia anggarannya, tidak boleh terjadi. Kredit-kredit yang
disediakan dalam anggaran tidak boleh ditambah baik langsung maupun tidak langusng
karena adanya keuntungan bagi Negara.Barang-barang milik Negara berupa apapun tidak
boleh diserahkan kepada mereka yang mempunyai tagihan terhadap Negara. Ketentuanketentuan tersebut pada hakikatnya mangacu pada hal yang sama yaitu membatasi
penggunaan anggaran dan hanya untuk kegiatan seperti yang dimaksudkan dalam kredit
masing-masing.
Menurut Burhanuddin, dkk (2003:100) selanjutnya bendaharawan sekolah dalam
mengelola keuangan hendaknya memperhatikan beberapa hal berikut:
a.
Tidak diperkenankan untuk kebutuhan yang tidak menunjang proses belajar mengajar, seperti
ucapan selamat, hadiah, pesta.
Berkaitan dengan hal tersebut perlu ditetapkan panca tertib yang meliputi: tertip
program, tertip anggaran, tertib administrasi, tertib pelaksanaan dan tertib
pengendalian/pelaksanaan.
c. Pengadministrasian keuangan, yaitu sekolah memiliki catatan logistic (uang dan barang)
sesuai dengan mata anggaran dan sumber dananya masing-masing, sekolah memiliki buku
setoran ke Bank/KPKN/yayasan, memiliki daftar penerimaan gaji/honor guru dan tenaga
lainnya, dan yang terakhir sekolah memiliki laporan keuangan triwulan dan tahunan.
Menurut Bafadal (2012:52)ada beberapa manfaat yang dapat diraih dengan adanya
pembukuan yangteratur dan rapi terhadap semua keuangan, antara lain dengan adanya
pembukuan yang teratur dan rapi, semua transaksi pemasukan maupun pengeluaran keuangan
lembaga dapat dengan mudah diingat kembali. Kemudian, adanya pembukuan yang teratur
dan rapi, dapat dengan mudah rnengetahui perkembangan keuangan lembaga
pendidikan.Adanya pembukuan yang teratur dan rapi, dapat dengan rnudah melakukan
pengawasan keuangan lembaganya.Terakhir, setiap keuangan di lembaga pendidikan harus
dipertanggungjawabkan.Pembukuan keuangan yang teratur dan rapi dapat memperrnudah
kepala dalam menyusun laporan pertanggungjawaban keuangan kepada pihak-pihak yang
berwenang.
Menurut Bafadal (2012:52)proses pembukuan keuangan meliputi beberapa kegiatan
sebagai berikut.
a.
b. Pembukuan Kas
Setelah anggaran berjalan, tentu ada pemasukan dan pengeluaran uang.Idealnya semua
pemasukan dan pengeluaran tersebut sesuai dengan daftaranggaran yang telah disusun
sebelumnya. Semua pemasukan dan pengeluaranuang tersebut dicatat di dalam buku tertentu.
Kegiatan pencatatan ituiah yangdisebut dengan pembukuan kas. buku yang digunakandalam
melakukan pembukuan disebut dengan buku kas. Buku kai merupakansuatu buku yang berisi
catatan-catatan penerimaan dan pengeluaran uang.Pencatatan uang yang diterima harus
dilakukan pada saat uang itu diterimadari sumbernya. Demikian pula pencatatan
pengeluarannya dilakukan setelahpengeluaran uang dilakukan. Tidak dibenarkan pencatatan
pemasukan ataupengeluaran uang sebelum pemasukan atau pengeluarannya. pencatatan
tidakboleh dilakukan dengan menggunakan pensil atau alat tulis yang mudahdihapus.
Sebaiknya pergunakan bolpoin. Apabila ada pencatatan keuanganyang salah, tidak boleh
dicoret sembarangan atau dihapus dengan alatpenghapus. sebaiknya, semua catatan keuangan
yang salah di dalam bukukas dicoret dengan tinta merah dan di sampingnya diberi paraf oleh
yangbertanggung jawab dalam pembukuan.
c.
4. Pengawasan Keuangan
Kegiatan selanjutnya yang harus dilaksanakan dalam pengelolaan keuangan sekolah
yaitu pengawasan dan evaluasi kegiatan selama pelaksanaan kegiatan pengelolaan keuangan
sekolah.Kegiatan tersebut dapat berupa pelaporan pertanggungjawaban dari bendahara
sekolah.Pengawasan merupakan suatu kegiatan yang berusaha untuk mengendalikan agar
pelaksanaan dapat berjalan sesuai dengan rencana dan memastikan apakah tujuan organisasi
tercapai.Apabila terjadi penyimpangan di mana letak penyimpangan itu dan bagaimana pula
tindakan yang diperlukan untuk mengatasinya.Pengawasan keuangan memiliki fungsi
mengawasi perencanaan keuangan dan pelaksanaan penggunaan keuangan. Menurut
Pigawahi (dalam Supriyanto, 2010:50) proses pengawasan mencakup kegiatan berikut:
pemahaman tentang ketentuan pelaksanaan dan masalah yang dihadapi, menentukan obyek
pengawasan, menentukan sistem prosedur, metode dan teknik pengawasan, menentukan
norma yang dipedomani, menilai penyelenggaraan, menganalisis dan menentkan sebab
penyimpangan, menentukan tindakan korektif dan menarik kesimpulan. Pengawasan
keuangan sekolah harus benar-benar menguasai teknik pengawasan keuangan sekolah.
jangka waktu tertentu, berdasarkan rencana yang ditujukan terhadap masalah umum;
pengawasan isidental, yaitu pengawasan yang dilaksanakan secara mendadak diluar rencana
kerja rutin atau berdasarkan keperluan
Menurut Bafadal (2012:53) ada dua macam pengawasan keuangan di yang bisa
dilaksanakan.Pertama,pengawasan fungsional, yaitu pengawasan yang dilakukan oleh pihakpihak tertentuyang secara resmi memang berfungsi sebagai pengawas.Pihak-pihak
yangdimaksud antara lain berupa pengawas dari yayasan penyelenggara, pengawasdari
Kantor Dinas Pendidikan Nasional atau Inspektorat Wilayah provinsi. Kedua,pengawasan
melekat oleh pihak sekolah sendiri.Pelaksanaanpengawasan keuangan oleh pihak sekolah
sendiri merupakan tanggungjawab kepala sekolah sebab yang bersangkutanlah selaku
pimpinan di lembaga tersebut.Pengawasan keuangan harus dilakukan secara terus-menerus,
jujur, dan teliti.
Pengawasan keuangan sekolah harus dilakukan, sebab tanpa adanya pengawasan
sekolah tidak dapat diketahui dengan segera jika ada masalah dalam kegiatan pengelolaan
keuangan sekolah. Masalah yang tidak cepat diatasi akan mengakibatkan terganggunya
program sekolah. Maka dari kegiatan pengawasan harus dilakukan dengan teratur dan
berkelanjutan.Setelah adanya kegiatan pengawasan, yang harus dilakukan adalah meminta
laporan dan pertanggungjawaban dari bendahara sekolah.Menurut Burhanuddin, dkk
(2003:101) pemeriksaan kas sewaktu-waktu dan penutupan buku kas umum secara bulanan
merupakan tanggungjawab Kepala Sekolah. Pemeriksaan kas ini didasarkan pada buku kas
umum yang dipergunakan oleh bendaharawan untuk mencatat transaksi kas yang menjadi
tanggungjawab kepala sekolah.
Menurut Bafadal (2012:53) Pengawasan keuangan adalah kegiatan pemeriksaan
semua pelaksanaan anggaran. Tujuannya adalah untuk mengetahuisemua pelaksanaan
anggaran yang telah berjalan, apakah sesuai dengan anggaranyang telah direncanakan
ataukah tidak, apakah sesuai dengan peraturan yangberlaku ataukah tidak.Penerimaan dan
dan pengeluaran sekolah harus dilaporkan dan dipertanggungjawabkan secara rutin sesuai
peraturan yang berlaku.Bendahara sekolah harus benar-benar teliti dalam kegiatan
pelaporan.Sebab dengan adanya pelaporan dapat memberikan gambaran keadaan keuangan
sekolah.Pelaporan biasanya berbentuk paper yang berisi seputar kegiatan sekolah dan rincian
biaya selama kegiatan sekolah khususnya yang mengeluarkan biaya.Paper tersebut biasanya
disebut sebagai laporan pertanggungjawaban. Sistem atau proses pengelolaan keuangan akan
menghasilkan laporan keuangan. Menurut Harahap (2006:4) laporan tersebut berisi:
a. Daftar neraca yang menggambarkan posisi keuangan pada suatu tanggal tertentu;
b. Perhitungan laba rugi yang menggambarkan jumlah hasil, biaya, laba atau rugi pada suatu
periode tertentu. Laba rugi menggambarkan hasil yang diterima selama suatu periode tertentu
serta biaya-biaya yang dikeluarkan untuk mendapatkan hasil tersebut serta labanya;
c. Laporan dan sumber penggunaan dana. Di sini dimuat sumber dana dan pengeluaran selama
satu periode.
Dari pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa laporan keuangan sekolah
menggambarkan kondisi keuangan sekolah pada jangka waktu tertentu.Laporan keuangan
merupakan media yang paling penting untuk menilai prestasi dan kondisi suatu sekolah.
Menurut Bafadal (2012:54)beberapa kegiatan yang dapat dilakukan dalam melakukan
pengawasan keuangan, baik pengawasan fungsional maupun pengawasan melekat.Kegiatankegiatan yang dimaksud adalah sebagai berikut
a. Pengawas mernpelajari rencana anggaran yang telah disusun.
b. Pengawas mernpelajari semua catatan yang ada di dalam buku kas serta bukti-bukti sahnya
(kuitansimaupun faktur). Hal yang dipertanyakan dalam mempelajari buku kas dan buktibuktinya meliputi hal-hal sebagai berikut.
1) Apakah semua pemasukan keuangan telah sesuai dengan rencana anggaran?
2) Apakah semua pengeluaran keuangan telah sesuai dengan rencana anggaran?
3) Apakah semua bukti (kuitansi dan faktur) pemasukan dan pengeluaran keuangan yang ada
sah?
4) Apakah semua catatan pemasukan dan pengeluaran yang tefiulis di dalam buku kas sesuai
dengan bukti-bukti pengeluaran yang ada?
c. Pengawas memberikan penilaian dan komentar-komentar atas hasil penilaiannya.
Berdasarkan hasil dari pengawasan terhadap pengelolaan keuangan sekolah tersebut
diharapkan dapat meningkatkan efektifitas dan efisiensi penggunaan keuangan sekolah,
akuntabilitas dan transparansi keuangan sekolah, sehingga dapat meminimalkan
penyalahgunaan terhadap anggaran sekolah.