Anda di halaman 1dari 4

Penerapan Startegi Pembelajaran

Melalui Metode Bernyanyi


Nenih Kurniawati

A. Latar Belakang
Musik untuk Anak Usia Dini. Musik bukan hanya kegiatan yang identik dengan kemampuan bernyanyi. Lebih
dari itu, musik juga erat kaitannya dengan kemampuan dan kepekaan seseorang dalam melakukan gerak tari,
harmonisasi nada, pengekspresian seni musik, mengikuti ketukan serta penggunaan alat musik, baik alat
musik buatan maupun alat musik yang sesungguhnya.

Dengan demikian, adalah sebuah kewajaran jika para pendidik anak usia dini sudah dibekali dengan
kemampuan musikal. Bernyanyi sesuai dengan nada, manari dengan penjiwaan, berekspresi dalam berbagai
apresiasi musik, serta keterampilan dalam menggunakan satu atau beberapa alat musik sederhana seperti
pianika, perkusi, gitar, keyboard, ataupun angklung perlu dikuasai oleh para pendidik anak usia dini. Namun
yang jauh lebih penting adalah upaya optimal dari pendidik dalam mentransformasikan kemampuannya
tersebut kepada para peserta didik dengan cara-cara yang tepat seperti yang telah diungkapkan sebelumnya.

Bermusik serta mendengarkan musik merupakan salah satu kegiatan yang sangat digemari oleh anak-anak.
Hampir setiap anak akan dengan mudah mengikuti kegiatan ini. Sering kita lihat seorang anak yang berhenti
sejenak dengan kegiatannya hanya karena ada suara lagu di televisi kemudian ia fokus memperhatikan TV.
Ada pula anak-anak yang dengan asiknya bernyanyi lagu-lagu yang sering ia dengar saat mereka sedang
makan, mandi, menjelang tidur, ataupun bermain. Bagi anak, musik dapat menimbulkan rasa kebersamaan
serta rasa gembira.

Berikut ini adalah beberapa contoh kegiatan yang dilakukan guru dan anak berdasarkan indikator
kemampuan dari kecerdasan musikal:

1. Menyanyikan Lagu-Lagu Anak


Guru mengajak anak menyanyikan lagu-lagu yang sesuai dengan tema-tema yang digunakan atau yang dekat
dengan kehidupan sehari-hari mereka. Dalam hal ini guru dapat membuat atau mengkreasikan lagu baru
ciptaannya sendiri. Kegiatan ini dapat dilakukan dengan atau tanpa alat musik pengiring.

2. Bermain Tepuk
Kegiatan bermain tepuk merupakan salah satu kegiatan yang juga sangat digemari anak selain bernyanyi.
Anak akan dikenalkan berbagai pola tepuk yang disesuaikan dengan tema-tema. Gerak dan ekspresi sangat
memberi pengaruh dalam kegiatan ini. Guru juga dapat berkreasi membuat berbagai permainan tepuk yang
memotivasi, mengenalkan sebuah konsep, atau melatih konsentrasi anak.

3. Tebak Nada dan Lagu


Dalam kegiatan ini, guru dapat melakukannya dengan bantuan alat musik ataupun dengan bersenandung
tanpa syair. Kemudian anak diminta menebak lagu berdasarkan bunyi solmisasi dari alat musik tersebut atau
nada yang dimunculkan dari suara senandung guru.

4. Bermain alat musik buatan


Ada beberapa jenis alat musik yang bisa dipelajari atau dilatihkan kepada anak. Alat musik juga ada yang
berupa alat musik permanen maupun alat musik buatan di mana bahannya dapat diperoleh di sekitar anak.
Agar lebih menarik, alat-alat itu kemudian dihiasi dengan berbagai macam hiasan. Saat melaksanakan
kegiatan ini sebaiknya guru

5. Gerak dan Lagu-Menari


Secara umum ada dua jenis tarian dalam kegiatan seni itu sendiri. Pertama, kegiatan tari daerah. Kemudian
dilanjutkan dengan menari modern. Sebelum anak diajarkan tari, biasanya anak akan diajak bergerak bebas
mengikuti irama musik.

B. Pembahasan
1. Metode Bernyanyi
Bernyanyi merupakan salah satu kegiatan yang sangat digemari oleh anak-anak. Hampir setiap anak sangat
menikmati lagu-lagu atau nyanyian yang didengarkan, lebih-lebih jika nyanyian tersebut dibawakan oleh
anak-anak seusianya dan diikuti dengan gerakan-gerakan tubuh yang sederhana. Melalui nyanyian atau lagu
banyak hal yang dapat kita pesankan kepada anak-anak, terutama pesan-pesan moral dan nilai-nilai agama.

Melalui kegiatan bernyanyi suasana pembelajaran akan lebih menyenangkan, menggairahkan, membuat
anak bahagia, menghilangkan rasa sedih, anak-anak merasa terhibur, dan lebih bersemangat, sehingga
pesan-pesan yang kita berikan akan lebih mudah dan lebih cepat diterima serta diserap oleh anak-anak.
Dengan bernyanyi potensi belahan otak kanan dapat dioptimalkan, sehinggga pesan-pesan yang kita berikan
akan lebih lama mengendap di memori anak (ingatan jangka panjang), dengan demikian anak akan selalu
ingat pesan-pesan yang diterimanya.

Beberapa hal yang perlu diperhatikan, bila menciptakan lagu untuk anak-anak, adalah :
(1) mengandung nilai-nilai agama atau pesan-pesan yang positif,
(2) bahasanya indah dan mudah dimengerti anak,
(3) tidak terlalu panjang,
(4) iramanya mudah dicerna dan
(5) syair dan liriknya bisa melibatkan emosi anak (gembira, semangat, kagum, dll).

Dalam kegiatan bernyanyi ini akan lebih sempurna jika pamong PAUD dapat mengiringinya dengan alat-alat
musik secara langsung, misalnya piano, organ, gitar, biola, seruling, harmonika, pianika, atau alat musik yang
lain, sehingga suasana akan lebih hidup dan lebih menyenangkan.

2. Manfaat Bernyanyi
Secara mendasar, menyanyi sendiri mempunyai efek membangun yang luar biasa bagi seorang anak, baik
pada masa-masa balita maupun usia pra sekolah, banyak manfaat dan hal-hal positif didapat jika anak-anak
atau kita sendiri menyanyi dengan gembira.

Adapun manfaat bernyanyi bagi anak usia dini yaitu :


a) Menyanyi ternyata sangat baik untuk kesehatan anak.
Professor Graham Welch, seorang Profesor dari sekolah musik di Institut Pendidikan, Universitas
London, Inggris, mengungkapkan: bernyanyi ternyata merupakan kegiatan yang menyehatkan bagi
seseorang. Graham yang telah 30 tahun meneliti manfaat menyanyi bagi kesehatan mengatakan
bahwa menyanyi ternyata dapat menyehatkan jantung dan paru-paru, mengapa demikian? Karena
bernyanyi juga merupakan sebuah aktivitas senam yang mampu meningkatkan pasokan oksigen ke
aliran darah di seluruh tubuh dan meningkatkan efisiensi sistem kadiovaskular (jantung).
b) Bernyanyi bagi anak juga dapat meningkatkan kemampuan refleks dan kewaspadaan anak, karena
aliran oksigen dapat mengalir lebih lancar ke seluruh tubuh anak. Dengan bernyanyi anak juga
berolahraga untuk membangun sebagian otot tubuhnya. Saat bernyanyi, hampir sebagian besar
otot-otot di sekitar perut (diafragma) akan bekerja dan ini dianggap sebagai latihan yang sangat baik
untuk otot tubuh bagian atas. Latihan vokal bagi anak melibatkan latihan pernafasan dan latihan
pada otot jantung dan paru-paru.

c) Bernyanyi juga memiliki manfaat yang sangat baik bagi kesehatan psikis dan psikologis anak.
Dengan bernyanyi, maka perasaan anak akan terekspresikan, menjadi lebih lega dan lebih
bersemangat lagi. Aktivitas bernyanyi juga mampu membangkitkan semangat dan menurunkan
tingkat stres anak melalui kerja sistem endokrin tubuh anak yang berhubungan dengan perasaan
merasa nyaman, hangat, dan lebih baik. Menyanyi mampu membuat perasaan lebih baik karena
dilepaskannya hormon endorfin keseluruh tubuh saat anak bernyanyi dengan ceria.

d) Benyanyi juga dapat meningkatkan sistem imun (kekebalan) tubuh anak.


Menurut sebuah studi yang dilakukan di Universitas Frankfurt, di Jerman yang sudah diterbitkan di
US Journal of Behavioral Medicine, disebutkan bahwa menyanyi dapat meningkatkan sistem imun
tubuh seseorang. Para peneliti melakukan tes darah pada anggota kelompok paduan suara
profesional di Frankfurt, tes darah dilakukan 60 menit sebelum dan sesudah latihan menyanyi. Dari
penelitian tersebut, diperoleh bahwa konsentrasi imunoglobulin A, protein yang ada dalam sistem
imun tubuh manusia yang berfungsi sebagai antibodi ternyata meningkat dengan signifikan selama
kegiatan menyanyi berlangsung. Hal ini tentunya juga terjadi terhadap anak-anak, dengan kegiatan
menyanyi mereka akan meningkatkan daya tahan tubuh mereka terhadap penyakit.

Dalam Masitoh dkk. (2005: 11.3) menyatakan bahwa bernyanyi memiliki banyak manfaat untuk praktik
pendidikan anak dan pengembangan pribadinya secara luas karena :
a) Bernyanyi bersifat menyenangkan,
b) Bernyanyi dapat dipakai untuk mengatasi kecemasan,
c) Bernyanyi merupakan media untuk mengekspresikan perasaan,
d) Bernyanyi dapat membantu membangun rasa percaya diri anak,
e) Bernyanyi dapat membantu daya ingat anak,
f) Bernyanyi dapat mengembangkan rasa humor,
g) Bernyanyi dapat membantu pengembangan keterampilan berpikir dan kemampuan motorik anak,
dan bernyanyi dapat meningkatkan keeratan dalam sebuah kelompok.

3. Prosedur Penerapan Strategi Pembelajaran


Di Taman Kanak-kanak, kegiatan bernyanyi merupakan sebuah kegiatan yang dapat diintegrasikan ke dalam
pembelajaran. Pengalaman dalam bermusik dapat membantu mengembangkan kemampuan daya pikir dan
bahasa anak serta dapat dijadikan sebagai pusat lingkungan belajar anak secara lebih menyeluruh.

Dalam mengembangkan prosedur penerapan strategi pembelajaran melalui bernyanyi guru harus
mempertimbangkan karakteristik anak sehingga pembelajaran dapat berlangsung lebih bermakna. Terdapat
tiga tahap dalam prosedur penerapan strategi pembelajaran melalui bernyanyi, yaitu :

1. Tahap Perencanaan.
Pada tahap ini guru mulai menentukan tujuan yang ingin dicapai, berupa tingkat pemahaman dan
keterampilan yang diharapkan dimiliki oleh anak ketika pembelajaran selesai. Selanjutnya guru menentukan
pokok bahasan dan sub pokok bahasan. Dilanjutkan dengan menetapkan tahapan kegiatan yang akan dilalui
oleh anak dalam pembelajaran tersebut. Langkah terakhir adalah menetapkan alat penilaian untuk melihat
ketercapaian tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya.

2. Tahap Pelaksanaan.
Pada tahap ini guru harus menetapkan tahapan kegiatan yang akan dilalui anak selama proses pembelajaran
berlangsung. Tahapan kegiatan tersebut meliputi:
a) Kegiatan Awal
Guru memperkenalkan lagu yang akan dinyanyikan bersama dan memberi contoh bagaimana
seharusnya lagu itu dinyanyikan serta memberikan arahan bagaimana bunyi tepuk tangan yang
mengiringinya.
b) Kegiatan Tambahan
Anak diajak mendramatisasikan lagu, misalnya lagu Dua Mata Saya, yaitu dengan melakukan gerakan
menunjuk organ-organ tubuh yang ada dalam lirik lagu.
c) Kegiatan Pengembangan
Guru membantu anak untuk mengenal nada tinggi dan rendah dengan alat musik, misalnya pianika.

3. Tahap Penilaian.
Pada tahap ini guru menetapkan alat penilaian yang sesuai untuk mengukur ketercapaian tujuan. Penilaian
mengacu pada daftar pertanyaan yang dilakukan melalui pengamatan dengan mengacu pada daftar
pertanyaan yang telah disusun.

Berikut ini beberapa contoh lagu yang sudah diganti syairnya, sesuai dengan pesan-pesan yang diinginkan.

Anda mungkin juga menyukai