Anda di halaman 1dari 11

BIAYA PRODUKSI DALAM PENDIDIKAN

MATA KULIAH ADMINISTRASI DAN PEMBIAYAAN PENDIDIKAN


Dosen pengampu : Dr. Nuril Furkan, M.Pd & Dr. Mahasir, M.Pd

Disusun oleh kelompok 8 :


Eni Apriyani (20226013100)
Tsali Tsatul Mukarromah (20226013101)

MANAJEMEN PENDIDIKAN
PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS PGRI PALEMBANG
PALEMBANG
2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur penyusun panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa


atas berkat limpahan karunia-Nya, penulis dapat menyelesaikan
penyusunan makalah "Biaya Produksi dalam Pendidikaan”. Makalah ini
disusun dalam rangka tugas dari mata kuliah Administrasi dan
Pembiayaan dalam Pendidikan. Dengan adanya tugas ini kami sebagai
mahasiswa dapat mengetahui lebih jauh dari materi yang diberikan
dosen pengampu.
Penyusun menyadari masih banyak kekurangan dalam
penyusunan makalah ini. Kritik dan saran pembaca sangat penyusun
harapkan untuk penyusunan yang lebih baik di masa mendatang.
Semoga makalah ini dapat menambah wawasan bagi penyusun dan
para pembaca.

Palembang, 10 Mei 2023

Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Setiap warga negara Indonesia berhak mendapatkan pengajaran.
Hal ini membuktikan adanya langkah pemerataan pendidikan bagi seluruh
warga negara Indonesia. Ini sesuai dengan Undang-undang Dasar 1945
pasal 31. Pada kondisi sebenarnya, tidak semua orang dapat memperoleh
pendidikan yang layak. Hal ini dikarenakan berbagai macam faktor,
termasuk mahalnya biaya pendidikan yang harus dikeluarkan. Kondisi
inilah yang kemudian mendorong dimasukannya klausal tentang
pendidikan dalam amandemen UUD 1945.
Peningkatan kualitas pendidikan diharapkan dapat menghasilkan
manfaat berupa peningkatan kualitas SDM. Di sisi lain, prioritas alokasi
pembiayaan pendidikan seharusnya diorientasikan untuk mengatasi
permasalahan dalam hal aksesibilitas dan daya tampung. Untuk dapat
tercapai tujuan pendidikan yang optimal, salah satu hal paling penting,
yaitu mengelola biaya dengan baik sesuai dengan kebutuhan dana yang
diperlukan, termasuk menghitung biaya produksi.
Oleh karena itu, untuk dapat memhami terkat perhitungan biaya
produksi dalam pendidikan diperlukan pemahaman akan biaya produksi
dan perhitunganya, sehingga pelaksanaan program pendidikan dapat
berjalan dengan efektif dan efisien.
B. Rumusan Masalah
1. Apa itu Biaya Produksi dalam Pendidikan?
2. Bagaimana Perhitungan Biaya Produksi dalam Pendidikan?

C. Tujuan
1. Untuk mengatahui Biaya Produksi dalam Pendidikan.
2. Untuk memahami Perhitungan Biaya Produksi dalam Pendidikan.
BAB II
PEMBAHASAN

A. Biaya Produksi dalam Pendidikan


Kata biaya dapat memiliki bermacam-macam arti dan berubah-
ubah, tergantung pada bagaimana biaya tersebut digunakan. Pada
dasarnya biaya berkaitan dengan tingkat harga suatu barang yang harus
dibayarkan. Fattah (2006) mendefinisikan pembiayaan pendidikan yaitu
jumlah uang yang dihasilkan dan dibelanjakan untuk berbagai keperluan
penyelenggaraan terkait kebutuhan sekolah mencakup: gaji guru,
peningkatan profesional guru, sarana ruang belajar, pengadaan
peralatan, pengadaan alat-alat perlengkapan kantor dan sekolah,
perbaikan ruang, kegiatan ekstrakurikuler, kegiatan pengelolaan
pendidikan, dan supervisi pendidikan (Noor, 2020).
Pembiayaan dan keuangan dipaparkan Mulya (2004) sebagai
komponen dasar yang sangat penting mencakup komponen produksi
yang menentukan terlaksananya kegiatan-kegiatan dalam proses
pembelajaran bersama komponen yang lain (Hasanah, 2020). Biaya
produksi atau operasional dalam sistem industri memainkan peran yang
esensial dikarenakan biaya menciptakan keunggulan kompetitif dalam
persaingan antar berbagai industri dalam pasar global.
Selanjutnya, konsep produksi di bidang pendidikan sebenarnya
tidak berbeda dengan konsep produksi di perusahaan manufaktur. Hanya
perbedaan dari a set of inputs (seperti waktu siswa dapat pengajar, buku,
jasa dari capital asset seperti bangunan sekolah) dan a set of outputs
(seperti kemampuan kognitif, sosialisasi, ilmu baru). Transformasi input
menjadi output ini jelas bukan tanpa biaya, baik dari sisi pengeluaran
dalam bentuk uang (monetary expenditures) maupun kesempatan yang
dikorbankan agar transformasi ini terjadi padahal dapat dipakai untuk
alternatif penggunaan yang lain (opportunity cost: seperti pendapatan
yang seharusnya diperoleh bila siswa tidak melanjutkan pendidikan tinggi
dan biaya modal dari durable assets).
Biaya pendidikan (Puslitbang Pendidikan Agama dan Keagamaan,
2004) dapat dikategorikan menjadi beberapa diantaranya; biaya langsung
dan biaya tidak langsung, biaya sosial dan biaya privat, dan biaya
moneter dan biaya non-moneter (Yoto, 2012). Lalu, dalam Peraturan
Pemerintah (PP) nomor 19 Tahun 2005 tentang standar nasional
pendidikan (SNP) menjelaskan bahwa secara garis besar biaya
pendidikan terdiri atas biaya investasi, biaya operasi, dan biaya personal.
Dalam hal ini biaya operasi satuan pendidikan meliputi gaji pendidik dan
tenaga kependidikan serta segala tunjangan yang melekat pada gaji,
bahan atau peralatan pendidikan habis pakai, dan biaya operasi
pendidikan tak langsung berupa daya, air, jasa telekomunikasi,
pemeliharaan sarana dan prasarana, uang lembur, trasportasi, konsumsi,
pajak, asuransi, dan lain sebagainya (Sofyan et al., 2021).
Selanjutnya, (Wandra & Hadiyanto, 2021) memaparkan biaya
operasional meliputi gaji pendidik dan tenaga kependidikan serta segala
tunjangan yang melekat pada gaji, bahan atau peralatan pendidikan yang
habis pakai, biaya operasi pendidikan tak langsung berupa daya, air,
jasa, telekomunikasi, pemeliharaan sarana dan prasarana, uang lembur,
transportasi, konsumsi, pajak, asuransi dan lain sebagainya. Kemudian,
dalam (Hasanah, 2020) dikemukakan bahwa biaya operasional terdiri
dari biaya personalia dan biaya nonpersonalia. Biaya personalia terdiri
dari gaji pendidik dan tenaga kependidikan serta tunjangan-tunjangan
yang melekat pada gaji. Biaya nonpersonalia adalah biaya untuk bahan
atau peralatan pendidikan habis pakai, dan biaya tak langsung berupa
daya, air, jasa telekomunikasi, pemeliharaan sarana dan prasarana, uang
lembur, transportasi, konsumsi, dan lain-lain.
Kemudian, terkait dengan hal sebelumnya terdapat beberapa jenis
dan golongan biaya pendidikan yang termasuk dalam biaya operasional.
Pertama, biaya langsung (direct cost) diartikan sebagai pengeluaran
uang yang secara langsung membiayai penyelenggaraan pendidikan,
pengajaran, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat. Biaya
langsung juga diartikan sebagai biaya yang secara langsung menyentuh
aspek dan proses pendidikan, contoh biaya untuk gaji guru dan
pengadaan fasilitas belajar-mengajar. Biaya yang merupakan bagian dari
biaya langsung (direct cost), yaitu: 1) Biaya rutin (recurrent cost),
merupakan biaya yang digunakan untuk membiayai kegiatan operasional
pendidikan selama satu tahun anggaran. Biaya ini digunakan untuk
menunjang pelaksanan program pengajaran, pembayaran gaji guru, dan
personil sekolah, administrasi kantor, pemeliharaan dan perawatan
sarana dan prasarana.
Dari pemaparan sebelumnya dapat diketahui bahwa produksi dalam
bidang pendidikan pada dasarnya sedikit berbeda dengan perusahaan
manufaktur yaitu berupa inpot dan outputnya. Sama halnya dengan
lembaga dibidang manufaktur lembaga pendidikan juga memerlukan
biaya produksi. Biaya produksi dalam lembaga pendididikan yaitu biaya
operasional. Biaya ini masih terbagi menjadi biaya langsung dan biaya
tidak langsung, Biaya langsung meliputi gaji pendidik dan tenaga
kependidikan serta segala tunjangan yang melekat pada gaji, bahan atau
peralatan pendidikan yang habis pakai. Sementara, biaya operasi
pendidikan tak langsung mencakup daya, air, jasa, telekomunikasi,
pemeliharaan sarana dan prasarana, uang lembur, transportasi,
konsumsi, pajak, asuransi dan lain sebagainya.

B. Perhitungan Biaya Produksi Pendidikan


Lembaga atau instansi pendidikan sebagai produsen jasa pendidikan,
seperti halnya pada bidang usaha lainnya menghadapi masalah yang
sama, yaitu biaya produksi, tetapi ada beberapa kesulitan khusus
mengenai penerapan perhitungan biaya ini. Dalam (Yoto, 2012) dipaparkan
terdapat dua cara untuk memperkirakan biaya pendidikan, yaitu (1)
memperkirakan biaya atas dasar sumber-sumber pembiayaan, ini
dilakukan dengan cara meneliti laporan dari sumber-sumber pembiayaan
pendidikan dan (2) memperkirakan biaya atas dasar laporan dari lembaga-
lembaga pendidikan, ini dilakukan dengan cara menggunakan secara
langsung laporan dari lembaga-lembaga pendidikan.
Selanjutnya, (Noor, 2020) perhitungan biaya pendidikan berdasarkan
pendekatan kecukupan ditentukan oleh beberapa faktor, antara lain:
• Besar kecilnya sebuah institusi pendidikan Jumlah siswa
• Tingkat gaji guru (karena bidang pendidikan dianggap sebagai highly
labour intensive)
• Rasio siswa dibandingkan jumlah guru
• Kualifikasi guru
• Tingkat pertumbuhan populasi penduduk (khususnya di negara
berkembang)
• Perubahan dari pendapatan (revenue theory of cost).
Lalu, dalam menentukan biaya satuan terdapat dua pendekatan
yaitu pendekatan makro dan mikro (Wandra & Hadiyanto, 2021).
Pendekatan makro berdasarkan perhitungan pada keseluruhan jumlah
pengeluaran pendidikan yang diterima dari berbagai sumber dana
kemudian dibagi jumlah peserta didik. Sementara, pendekatan mikro
berdasarkan perhitungan alokasi pengeluaran komponen pendidikan yang
digunakan oleh peserta didik. Berikut contoh sajian rekapitulasi anggaran
pendidikan:

Gamber Tabel 1. Rekapitulasi Anggaran Pendidikan

Dari pemaparan sebelumnya dapat diketahui bahwa perhitungan biaya


pendidikan dapat dilakukan dengan dua pendekatan yaitu dengan
pendekatan makro dimana pendekatan dengan cara menganalisis
keseluruhan jumlah pengeluaran pendidikan yang diterima dari berbagai
sumber dana yang kemudian dibagi dengan jumlah peserta didik. Lalu,
yang kedua perhitungan dapat dilakukan dengan pendekatan mikro dimana
perhitunganya dilakukan berdasarkan perhitungan alokasi pengeluaran
komponen pendidikan yang digunakan oleh peserta didik.
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Produksi dalam bidang pendidikan pada dasarnya sedikit berbeda
dengan perusahaan manufaktur yaitu berupa inpot dan outputnya. Sama
halnya dengan lembaga dibidang manufaktur lembaga pendidikan juga
memerlukan biaya produksi. Biaya produksi dalam lembaga pendididikan yaitu
biaya operasional. Biaya ini masih terbagi menjadi biaya langsung (gaji
pendidik dan tenaga kependidikan serta segala tunjangan yang melekat pada
gaji, bahan atau peralatan pendidikan yang habis paka) dan biaya tidak
langsung (daya, air, jasa, telekomunikasi, pemeliharaan sarana dan
prasarana, uang lembur, transportasi, konsumsi, pajak, asuransi, dll).
Selanjutnya perhitungan biaya pendidikan dapat dilakukan dengan dua
pendekatan yaitu dengan pendekatan makro dimana pendekatan dengan
cara menganalisis keseluruhan jumlah pengeluaran pendidikan yang diterima
dari berbagai sumber dana yang kemudian dibagi dengan jumlah peserta
didik. Lalu, yang kedua perhitungan dapat dilakukan dengan pendekatan
mikro dimana perhitunganya dilakukan berdasarkan perhitungan alokasi
pengeluaran komponen pendidikan yang digunakan oleh peserta didik.

B. Saran
Menyadari bahwa sebagai penyusun makalah ini masih jauh dari kata
sempurna, oleh karenanya diharapkan kedepannya penulis-penulis dimasa
mendatang akan lebih fokus dan detail dalam menjelaskan materi yang ada
dalam makalah di atas dengan sumber-sumber yang lebih banyak yang
tentunya dapat di pertanggung jawabkan. Untuk saran, dapat berisi kritikan
maupun saran yang membangun terhadap penulis. Bisa untuk menanggapi
terhadap kesimpulan dari pembahasan makalah yang telah di jelaskan.
DAFTAR PUSTAKA

Hasanah, M. (2020). Biaya dan Kualitas Pendidikan. In Zenodo.

Noor, M. (2020). Biaya dan Kualitas Pendidikan. UIN Antasari Banjarmasin,


Indonesia, March, 10.
https://www.researchgate.net/publication/339398212_Biaya_dan_Kualitas_Pe
ndidikan

Sofyan, A. A., Puspitorini, P., Yulianto, M. A., Rahardja, U., Aini, Q., Santoso, N. P.
L., Qolbi, odhy hasanul, Heckman, J. J., Pinto, R., Savelyev, P. A.,
Komprehensif, U., Presentasi, V., Bisnis, F., Nuraini, R., Hutagalung, A.,
Pelajaran, M., & Sonny Eli Zaluchu. (2021). Kajian Perhitungan Biaya
Operasional Non-Personalia Berbasis Program Keahlian. In Direktorat
Sekolah Menengah Kejuruan. Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan.

Wandra, D., & Hadiyanto, H. (2021). Perencanaan Pembiayaan Pendidikan.


Edukatif : Jurnal Ilmu Pendidikan, 3(5), 2898–2904.
https://doi.org/10.31004/edukatif.v3i5.1005

Yoto. (2012). Analisis Pembiayaan Pendidikan di Indonesia (Suatu Kajian praktis


dalam Sistem Pengelolaan Anggaran Pendidikan Pada Sekolah Menengah
Umum dan Kejuruan). Jurnal Teknik Mesin, 20(1), 78–93.
DAFTAR PUSTAKA

Hasanah, M. (2020). Biaya dan Kualitas Pendidikan. In Zenodo.


https://r.search.yahoo.com/_ylt=AwrgMSI2.Vxk4vIFADxXNyoA;_ylu=Y29sbw
NncTEEcG9zAzEEdnRpZANBREVOR1QxXzEEc2VjA3Ny/RV=2/RE=168384
3511/RO=10/RU=https%3A%2F%2Fzenodo.org%2Frecord%2F3686915/RK=
2/RS=gXq8CwNBK9lfbSTq6zSNjFqb1ek-
Noor, M. (2020). Biaya dan Kualitas Pendidikan. UIN Antasari Banjarmasin,
Indonesia, March, 10.
https://www.researchgate.net/publication/339398212_Biaya_dan_Kualitas_Pe
ndidikan
Sofyan, A. A., Puspitorini, P., Yulianto, M. A., Rahardja, U., Aini, Q., Santoso, N. P.
L., Qolbi, odhy hasanul, Heckman, J. J., Pinto, R., Savelyev, P. A.,
Komprehensif, U., Presentasi, V., Bisnis, F., Nuraini, R., Hutagalung, A.,
Pelajaran, M., & Sonny Eli Zaluchu. (2021). Kajian Perhitungan Biaya
Operasional Non-Personalia Berbasis Program Keahlian. In Direktorat
Sekolah Menengah Kejuruan. Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan.
Wandra, D., & Hadiyanto, H. (2021). Perencanaan Pembiayaan Pendidikan.
Edukatif : Jurnal Ilmu Pendidikan, 3(5), 2898–2904.
https://doi.org/10.31004/edukatif.v3i5.1005
Yoto. (2012). Analisis Pembiayaan Pendidikan di Indonesia (Suatu Kajian praktis
dalam Sistem Pengelolaan Anggaran Pendidikan Pada Sekolah Menengah
Umum dan Kejuruan). Jurnal Teknik Mesin, 20(1), 78–93.
https://r.search.yahoo.com/_ylt=AwrgMSI2.Vxk4vIFADxXNyoA;_ylu=Y29sbw
NncTEEcG9zAzEEdnRpZANBREVOR1QxXzEEc2VjA3Ny/RV=2/RE=168384
3511/RO=10/RU=https%3A%2F%2Fzenodo.org%2Frecord%2F3686915/RK=
2/RS=gXq8CwNBK9lfbSTq6zSNjFqb1ek-

Anda mungkin juga menyukai