MANAJEMEN PENDIDIKAN
PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS PGRI PALEMBANG
PALEMBANG
2023
KATA PENGANTAR
Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Setiap warga negara Indonesia berhak mendapatkan pengajaran.
Hal ini membuktikan adanya langkah pemerataan pendidikan bagi seluruh
warga negara Indonesia. Ini sesuai dengan Undang-undang Dasar 1945
pasal 31. Pada kondisi sebenarnya, tidak semua orang dapat memperoleh
pendidikan yang layak. Hal ini dikarenakan berbagai macam faktor,
termasuk mahalnya biaya pendidikan yang harus dikeluarkan. Kondisi
inilah yang kemudian mendorong dimasukannya klausal tentang
pendidikan dalam amandemen UUD 1945.
Peningkatan kualitas pendidikan diharapkan dapat menghasilkan
manfaat berupa peningkatan kualitas SDM. Di sisi lain, prioritas alokasi
pembiayaan pendidikan seharusnya diorientasikan untuk mengatasi
permasalahan dalam hal aksesibilitas dan daya tampung. Untuk dapat
tercapai tujuan pendidikan yang optimal, salah satu hal paling penting,
yaitu mengelola biaya dengan baik sesuai dengan kebutuhan dana yang
diperlukan, termasuk menghitung biaya produksi.
Oleh karena itu, untuk dapat memhami terkat perhitungan biaya
produksi dalam pendidikan diperlukan pemahaman akan biaya produksi
dan perhitunganya, sehingga pelaksanaan program pendidikan dapat
berjalan dengan efektif dan efisien.
B. Rumusan Masalah
1. Apa itu Biaya Produksi dalam Pendidikan?
2. Bagaimana Perhitungan Biaya Produksi dalam Pendidikan?
C. Tujuan
1. Untuk mengatahui Biaya Produksi dalam Pendidikan.
2. Untuk memahami Perhitungan Biaya Produksi dalam Pendidikan.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Kesimpulan
Produksi dalam bidang pendidikan pada dasarnya sedikit berbeda
dengan perusahaan manufaktur yaitu berupa inpot dan outputnya. Sama
halnya dengan lembaga dibidang manufaktur lembaga pendidikan juga
memerlukan biaya produksi. Biaya produksi dalam lembaga pendididikan yaitu
biaya operasional. Biaya ini masih terbagi menjadi biaya langsung (gaji
pendidik dan tenaga kependidikan serta segala tunjangan yang melekat pada
gaji, bahan atau peralatan pendidikan yang habis paka) dan biaya tidak
langsung (daya, air, jasa, telekomunikasi, pemeliharaan sarana dan
prasarana, uang lembur, transportasi, konsumsi, pajak, asuransi, dll).
Selanjutnya perhitungan biaya pendidikan dapat dilakukan dengan dua
pendekatan yaitu dengan pendekatan makro dimana pendekatan dengan
cara menganalisis keseluruhan jumlah pengeluaran pendidikan yang diterima
dari berbagai sumber dana yang kemudian dibagi dengan jumlah peserta
didik. Lalu, yang kedua perhitungan dapat dilakukan dengan pendekatan
mikro dimana perhitunganya dilakukan berdasarkan perhitungan alokasi
pengeluaran komponen pendidikan yang digunakan oleh peserta didik.
B. Saran
Menyadari bahwa sebagai penyusun makalah ini masih jauh dari kata
sempurna, oleh karenanya diharapkan kedepannya penulis-penulis dimasa
mendatang akan lebih fokus dan detail dalam menjelaskan materi yang ada
dalam makalah di atas dengan sumber-sumber yang lebih banyak yang
tentunya dapat di pertanggung jawabkan. Untuk saran, dapat berisi kritikan
maupun saran yang membangun terhadap penulis. Bisa untuk menanggapi
terhadap kesimpulan dari pembahasan makalah yang telah di jelaskan.
DAFTAR PUSTAKA
Sofyan, A. A., Puspitorini, P., Yulianto, M. A., Rahardja, U., Aini, Q., Santoso, N. P.
L., Qolbi, odhy hasanul, Heckman, J. J., Pinto, R., Savelyev, P. A.,
Komprehensif, U., Presentasi, V., Bisnis, F., Nuraini, R., Hutagalung, A.,
Pelajaran, M., & Sonny Eli Zaluchu. (2021). Kajian Perhitungan Biaya
Operasional Non-Personalia Berbasis Program Keahlian. In Direktorat
Sekolah Menengah Kejuruan. Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan.