Anda di halaman 1dari 5

STANDAR PEMBIAYAAN PENDIDIKAN

Standar pembiayaan adalah standar yang mengatur komponen dan


besarnya biaya operasi satuan pendidikan yang berlaku selama satu tahun.
Pembiayaan pendidikan terdiri atas biaya investasi, biaya operasi, dan biaya
personal. Biaya investasi satuan pendidikan sebagaimana dimaksud di atas
meliputi biaya penyediaan sarana dan prasarana, pengembangan sumberdaya
manusia, dan modal kerja tetap.

Biaya personal sebagaimana dimaksud pada di atas meliputi biaya


pendidikan yang harus dikeluarkan oleh peserta didik untuk bisa mengikuti proses
pembelajaran secara teratur dan berkelanjutan.

Biaya operasi satuan pendidikan sebagaimana dimaksud di atas meliputi:

 Gaji pendidik dan tenaga kependidikan serta segala tunjangan yang melekat
pada gaji,
 Bahan atau peralatan pendidikan habis pakai, dan
 Biaya operasi pendidikan tak langsung berupa daya, air, jasa telekomunikasi,
pemeliharaan sarana dan prasarana, uang lembur, transportasi, konsumsi,
pajak, asuransi, dan lain sebagainya

Standar Pembiayaan Pendidikan diatur berdasarkan Peraturan Menteri


Pendidikan Nasional Nomor 69 Tahun 2009 tentang Standar Biaya Operasi
Nonpersonalia Tahun 2009 untuk sekolah dasar/madrasah ibtidaiyah (SD/MI),
sekolah menengah pertama/madrasah tsanawiyah (SMP/MTs), sekolah menengah
atas/madrasah aliyah (SMA/MA), sekolah menengah kejuruan (SMK), sekolah
dasar luar biasa (SDLB), sekolah menengah pertama luar biasa (SMPLB), dan
sekolah menengah atas luar biasa (SMALB);

Permendiknas Nomor 69 Tahun 2009 terdiri atas 4 pasal sebagai berikut:

Pasal 1
Standar biaya operasi nonpersonalia untuk SD/MI, SMP/MTs, SMA/MA, SMK,
SDLB, SMPLB, dan SMALB adalah standar biaya yang diperlukan untuk
membiayai kegiatan operasi nonpersonalia selama 1 (satu) tahun untuk SD/MI,
SMP/MTs, SMA/MA, SMK, SDLB, SMPLB, dan SMALB sebagai bagian dari
keseluruhan dana pendidikan agar satuan pendidikan dapat melakukan kegiatan
pendidikan secara teratur dan berkelanjutan sesuai Standar Nasional Pendidikan.

Pasal 2
(1) Standar biaya operasi nonpersonalia tahun 2009 per sekolah/program keahlian,
per rombongan belajar, dan per peserta didik untuk SD/MI, SMP/MTs, SMA/MA,
SMK, SDLB, SMPLB, dan SMALB menggunakan basis biaya operasi
nonpersonalia per sekolah/program keahlian, per rombongan belajar, dan per
peserta didik untuk SD/MI, SMP/MTs, SMA/MA, SMK, SDLB, SMPLB, dan
SMALB di Daerah Khusus Ibukota (DKI) Jakarta.
(2) Besaran standar biaya operasi nonpersonalia tahun 2009 per sekolah/program
keahlian, per rombongan belajar, dan per peserta didik, serta besaran presentase
minimum biaya alat tulis sekolah (ATS) dan bahan dan alat habis pakai (BAHP),
untuk SD/MI, SMP/MTs, SMA/MA, SMK, SDLB, SMPLB, dan SMALB adalah
sebagaimana tercantum dalam Lampiran I Peraturan Menteri ini.

(3) Penghitungan standar biaya operasi nonpersonalia tahun 2009 untuk masing-
masing daerah dilakukan dengan mengalikan biaya operasi nonpersonalia DKI
Jakarta dengan indeks masing-masing daerah, sebagaimana tercantum dalam
Lampiran II Peraturan Menteri ini.

Pasal 3
Satuan pendidikan dasar dan menengah yang belum bisa memenuhi Standar
Nasional Pendidikan menggunakan biaya satuan yang lebih rendah dari standar
biaya ini.

Pasal 4
Peraturan Menteri ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.

Indikator pembiayaan
Bagaimana sekolah mengelolah keuangan

 Anggaran sekolah dirumuskan merujuk peraturan pemerintah pusat dan


daerah
 Perumusan RAPBS/RKAS melibatkan komite sekolah
 Pengolahan keuangan sekolah transparan, efisien dan akuntabel
 Sekolah membuat pelaporan keuangan kepada pemerintah dan pemanggku
kepentingan

Rumusan RAPBS/RKAS berisi tiga hal , yaitu :


1. Semua ragam sumber pendapatan dan jumlah nominalnya
2. Semua ragam pembelanjaan dan jumlah nominalnya
3. Semua kegiatan/program kerja yang didanai dalam setahun

RAP (Rencana Anggaran Pendapatan) meliputi ;


1. Subsidi pemerintah (BOS, block grant maupun yang bersifat Matching
Grant)
2. Iuran siswa,
3. Sumbangan masyarakat,
4. Hasil usaha, ( kantin dan koperasi)
5. Sponsor perusahaan, MOU dengan DUDI (dunia usaha dan dunia industri)
RAB ( Rencana Anggaran Belanja) meliputi :
1. Biaya penyediaan sarana dan prasarana,
2. Pengembangan sumberdaya manusia
3. Modal kerja tetap. (Gedung, kendaraan, sarana prasarana)
4. Gaji dan tunjangan
5. Bahan atau peralatan pendidikan habis pakai
6. Biaya operasi pendidikan tak langsung berupa daya
air, jasa telekomunikasi, pemeliharaan sarana dan prasarana, uang lembur,
transportasi, konsumsi, pajak, asuransi, dan lain sebagainya.

Upaya sekolah untuk mendapatkan tambahan dukungan pembiayaan lainnya


a. Sekolah memiliki kapasitas untuk mencari dana dengan inisiatif sendiri
b. Sekolah membangun jaringan kerja dengan Dunia Usaha dan Dunia Industri
setempat
c. Sekolah memelihara hubungan dengan alumni.

Sekolah menjamin kesetaraan akses


a. Sekolah melayani siswa dari berbagai tingkatan sosial ekonomi termasuk siswa
dengan kebutuhan khusus.
b. Sekolah melakukan subsidi silang kepada siswa kurang mampu dibidang ekonomi

Karakteristik
Beberapa hal yang merupakan karakteristik atau ciri-ciri pembiayaan pendidikan
adalah sebagai berikut :
1. Biaya pendidikan selalu naik, perhitungan pembiayaan pendidikan
dinyatakan dalam satuan unit cost, yang meliputi :
Unit cost sempit, yaitu unit cost yang diperoleh hanya dengan
memperhitungkan biaya yang langsung berhubungan dengan memperhitungkan
biaya lain yang berhubungan dengan kegiatan belajar mengajar.
Unit cost setengah lengkap, yaitu hanya memperhitungkan biaya
kebutuhan yang berkenaan dengan bahan dan alat yang berangsur habis
walaupun jangka waktunya berbeda.
Unit cost lengkap, yaitu perhitungan unit cost berdasarkan semua fasilitas
yang dikeluarkan untuk penyelenggaraan pendidikan

2. Biaya terbesar dalam pelaksanaan pendidikan adalah biaya pada faktor


manusia. Pendidikan dapat dikatakan sebagai “human investment”, yang artinya
biaya terbesar diserap oleh tenaga manusia
3. Unit cost pendidikan akan naik sepadan dengan tingkat sekolah
4. Unit cost pendidikan dipengaruhi oleh jenis lembaga pendidikan. Biaya
untuk sekolah kejuruan lebih besar daripada biaya untuk sekolah umum
5. Komponen yang dibiayai dalam sistem pendidikan hampir sama dari tahun
ke tahun
Standar Pembiyaan

Perencanaan
Aanggaran sekolah dirumuskan merujuk peraturan pemerintah,
pemerintahan propinsi, dan pemerintahan kabupaten//kota.
Sub indikator :
- Sekolah menyusun RAPBS/RKAS (PP No 19/2005 pasal 53)
-Merumuskan RAPBS/ RKAS (rencana anggaran pendapatan da belanja) dengan
mempertimbangan perkembangan selanjutnya.

Organizing >
Perumusan RAPBS/RKAS melibatkan komite sekolah dan pemangku
kepentingan yang relevan

Sub indikator

Accuating >
Penyusunan keuangan sekolah dilakukan secara transparan, efisien dan
akuntabel

Sub indikator

Control >
Sekolah membuat pelaporan keuangan kepada pemerintah dan pemanggku
kepentingan

Sub indikator

Sumber
https://www.slideshare.net/nasiran/7-standarpembiayaan

Anda mungkin juga menyukai