Gaji pendidik dan tenaga kependidikan serta segala tunjangan yang melekat
pada gaji,
Bahan atau peralatan pendidikan habis pakai, dan
Biaya operasi pendidikan tak langsung berupa daya, air, jasa telekomunikasi,
pemeliharaan sarana dan prasarana, uang lembur, transportasi, konsumsi,
pajak, asuransi, dan lain sebagainya
Pasal 1
Standar biaya operasi nonpersonalia untuk SD/MI, SMP/MTs, SMA/MA, SMK,
SDLB, SMPLB, dan SMALB adalah standar biaya yang diperlukan untuk
membiayai kegiatan operasi nonpersonalia selama 1 (satu) tahun untuk SD/MI,
SMP/MTs, SMA/MA, SMK, SDLB, SMPLB, dan SMALB sebagai bagian dari
keseluruhan dana pendidikan agar satuan pendidikan dapat melakukan kegiatan
pendidikan secara teratur dan berkelanjutan sesuai Standar Nasional Pendidikan.
Pasal 2
(1) Standar biaya operasi nonpersonalia tahun 2009 per sekolah/program keahlian,
per rombongan belajar, dan per peserta didik untuk SD/MI, SMP/MTs, SMA/MA,
SMK, SDLB, SMPLB, dan SMALB menggunakan basis biaya operasi
nonpersonalia per sekolah/program keahlian, per rombongan belajar, dan per
peserta didik untuk SD/MI, SMP/MTs, SMA/MA, SMK, SDLB, SMPLB, dan
SMALB di Daerah Khusus Ibukota (DKI) Jakarta.
(2) Besaran standar biaya operasi nonpersonalia tahun 2009 per sekolah/program
keahlian, per rombongan belajar, dan per peserta didik, serta besaran presentase
minimum biaya alat tulis sekolah (ATS) dan bahan dan alat habis pakai (BAHP),
untuk SD/MI, SMP/MTs, SMA/MA, SMK, SDLB, SMPLB, dan SMALB adalah
sebagaimana tercantum dalam Lampiran I Peraturan Menteri ini.
(3) Penghitungan standar biaya operasi nonpersonalia tahun 2009 untuk masing-
masing daerah dilakukan dengan mengalikan biaya operasi nonpersonalia DKI
Jakarta dengan indeks masing-masing daerah, sebagaimana tercantum dalam
Lampiran II Peraturan Menteri ini.
Pasal 3
Satuan pendidikan dasar dan menengah yang belum bisa memenuhi Standar
Nasional Pendidikan menggunakan biaya satuan yang lebih rendah dari standar
biaya ini.
Pasal 4
Peraturan Menteri ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.
Indikator pembiayaan
Bagaimana sekolah mengelolah keuangan
Karakteristik
Beberapa hal yang merupakan karakteristik atau ciri-ciri pembiayaan pendidikan
adalah sebagai berikut :
1. Biaya pendidikan selalu naik, perhitungan pembiayaan pendidikan
dinyatakan dalam satuan unit cost, yang meliputi :
Unit cost sempit, yaitu unit cost yang diperoleh hanya dengan
memperhitungkan biaya yang langsung berhubungan dengan memperhitungkan
biaya lain yang berhubungan dengan kegiatan belajar mengajar.
Unit cost setengah lengkap, yaitu hanya memperhitungkan biaya
kebutuhan yang berkenaan dengan bahan dan alat yang berangsur habis
walaupun jangka waktunya berbeda.
Unit cost lengkap, yaitu perhitungan unit cost berdasarkan semua fasilitas
yang dikeluarkan untuk penyelenggaraan pendidikan
Perencanaan
Aanggaran sekolah dirumuskan merujuk peraturan pemerintah,
pemerintahan propinsi, dan pemerintahan kabupaten//kota.
Sub indikator :
- Sekolah menyusun RAPBS/RKAS (PP No 19/2005 pasal 53)
-Merumuskan RAPBS/ RKAS (rencana anggaran pendapatan da belanja) dengan
mempertimbangan perkembangan selanjutnya.
Organizing >
Perumusan RAPBS/RKAS melibatkan komite sekolah dan pemangku
kepentingan yang relevan
Sub indikator
Accuating >
Penyusunan keuangan sekolah dilakukan secara transparan, efisien dan
akuntabel
Sub indikator
Control >
Sekolah membuat pelaporan keuangan kepada pemerintah dan pemanggku
kepentingan
Sub indikator
Sumber
https://www.slideshare.net/nasiran/7-standarpembiayaan