Anda di halaman 1dari 8

PEMERINTAH PROVINSI JAMBI

DINAS PENDIDIKAN
SMK NEGERI 1 TANJUNG JABUNG TIMUR
Jl. JemantanKec. MuaraSabak Barat Kab.TanjungJabungTimur Prov. Jambi Kode Pos. 36561
e-mail : smkntjt@yahoo.co.id, webblog : smkn1tanjabtimur.wordpress.com, Telp. 0740 7370047 0821 8039 5333

PERATURAN AKADEMIK
SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI 1 TANJUNG JABUNG TIMUR
TAHUN PELAJARAN 2017/2018

A. PELAKSANAAN PROSES PEMBELAJARAN


1. Kegiatan pembelajaran dimulai pada pukul 07.30 WIB diawali dengan apel pagi yang wajib
diikuti oleh seluruh siswa dimulai pada pukul 07.10 WIB.
2. Kegiatan pembelajaran diakhiri pada pukul 15.45 WIB diakhiri dengan apel sore yang wajib
diikuti oleh seluruh siswa.
3. Alokasi kegiatan pembelajaran adalah 45 menit/tatap muka
4. Proses pembelajaran dilaksanakan dalam tahun pelajaran.
5. Satu Tahun Pelajaran dibagi menjadi dua semester.
6. Jumlah minggu efektif untuk pelaksanaan proses pembelajaran dalam satu tahun pelajaran
sebanyak 38 minggu.
7. Jumlah minggu efektif untuk pelaksanaan proses pembelajaran setiap semesternya sebanyak
19 minggu, kecuali kelas XII semester genap sebanyak 16 minggu.
8. Proses pembelajaran meliputi Tatap Muka, Praktik Sekolah dan IndustriPraktik kerja industri
dilaksanakan pada semester 4 atau semester 5.
9. Pembelajaran selama praktik kerja industri dilakukan penugasan mandiri
10. Program sekolah yang mendukung pelaksanaan proses pembelajaran wajib diikuti oleh
siswa ; meliputi Kepramukaan dan Keresimenan

B. KEHADIRAN SISWA
1. Siswa wajib hadir mengikuti proses pembelajaran selama satu tahun pelajaran untuk setiap
kelas.
2. Dalam satu semester setiap siswa wajib hadir mengikuti 90% proses pembelajaran tatap muka
setiap mata pelajaran.
3. Setiap siswa wajib mengikuti kegiatan pembelajaran yang dilaksanakan di lapangan (di luar
kelas) sesuai karakteristik mata pelajaran dan kompetensi dasar setiap mata pelajaran.

C. KETIDAKHADIRAN SISWA
1. Ketidakhadiran siswa dalam kegiatan proses pembelajaran dapat disebabkan karena :
2. Sakit (dibuktikan dengan surat keterangan dokter/ pemberitahuan langsung orang tua/wali)
3. Izin yang didahului dengan permohonan secara tertulis dari orang tua
4. Ditugaskan oleh sekolah mengikuti kegiatan kurikuler dan ekstrakurikuler.
5. Sengaja tidak mengikuti kegiatan pembelajaran (bolos) dan atau tanpa keterangan yang sah.
6. Keterlambatan masuk sekolah harus diganti dengan tugas tambahan yang bentuknya
ditentukan oleh guru mata pelajaran yang bersangkutan yang ditandatangani oleh piket dan
wali kelas.
7. Satu kali alpa dihitung sebagai 5% ketidakhadiran.
8. Persentase minimal kehadiran siswa mengikuti kegiatan pembelajaran agar dapat
diikutsertakan dalam proses penilaian adalah 90% dari kehadiran wajib; jika ketidakhadirannya
akibat ditugaskan sekolah maka ketentuan tersebut tidak berlaku.

D. PROSES PENILAIAN
1. Penilaian hasil belajar peserta didik dilaksanakan secara terencana dan berkesinambungan
melalui berbagai kegiatan evaluasi dan Tugas Mandiri/Kelompok.
2. Penilaian selama proses pembelajaran berlangsung dilakukan secara periodik melalui: ulangan
harian, ulangan tengah semester (UTS) , Ulangan akhir semester (UAS), Ujian Sekolah, Ujian
Kompetensi, Ujian Nasional, serta Nilai Sikap.
3. Tugas yang diberikan guru kepada siswa dapat berupa :
4. Tugas Mandiri Terstruktur
5. Tugas Mandiri Tidak Terstruktur
6. Siswa wajib menyelesaikan seluruh tugas yang diberikan oleh guru.
7. Siswa wajib mengikuti kegiatan pengembangan diri yang diselenggarakan sekolah yang
ketentuannya diatur dalam peraturan kesiswaan.

E. SANKSI
1. Siswa yang tidak diikutsertakan proses penilaian akibat tidak memenuhi kehadiran minimal,
dikembalikan kepada orang tua setelah ada pemberitahuan/peringatan kepada orang tua
terlebih dahulu.
2. Siswa yang tidak mengikuti proses penilaian secara lengkap tidak diperkenankan mengikuti
UAS/UN.
3. Siswa yang sering terlambat hingga 90% dari kumulatif kehadiran total tidak diperkenankan
mengikuti Ujian (UTS/UAS).
4. Siswa yang kehadirannya kurang dari 90 % dari kehadiran total tidak diperkenankan mengikuti
Ujian (UTS/UAS).
5. Ketentuan mengenai sanksi ketidakhadiran dan keterlambatan siswa diatur dalam tata tertib
siswa.

F. KETENTUAN PENILAIAN
1. Penilaian hasil belajar peserta didik yang dilaksanakan mengacu pada standar kompetensi
lulusan untuk seluruh mata pelajaran atau kelompok mata pelajaran, yang mencakup sikap,
pengetahuan dan keterampilan.
2. Penilaian hasil belajar oleh pendidik dilakukan secara berkesinambungan, bertujuan untuk
memantau proses dan kemajuan belajar peserta didik serta untuk meningkatkan efektivitas
kegiatan pembelajaran.
3. Penilaian hasil belajar oleh satuan pendidikan dilakukan untuk menilai pencapaian kompetensi
peserta didik pada semua mata pelajaran.
4. Penilaian pengamatan siswa meliputi pengamatan sikap spritual dan sikap sosial
5. Penilaian sikap spritual merupakan aspek dari kelompok mata pelajaran Pendidikan Agama
dan Budi Pekerti.
6. Penilaian sikap sosial merupakan perwujudan kesadaran dan tanggung jawab sebagai warga
masyarakat dan warga negara yang baik sesuai dengan norma dan nilai-nilai luhur yang
berlaku dalam kehidupan bermasyarakat dan berbangsa, adalah bagian dari penilaian
kelompok mata pelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan.
7. Penilaian sikap wajib dilakukan secara berkala oleh guru mata pelajaran Pendidikan Agama
dan Budi Pekerti, Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan dan guru mata pelajaran lain
sebagai data pendukung
8. Penilaian sikap spritual dan sosial menggunakan instrumen pengamatan atau jurnal
9. Penilaian pengamatan sikap diolah wali kelas, guru BK, guru Pendidikan Agama dan Budi
Pekerti serta guru Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan setiap menjelang ujian akhir
semester atau ujian nasional/ ujian sekolah.

G. ULANGAN DAN UJIAN


1. Ulangan adalah proses yang dilakukan untuk mengukur pencapaian kompetensi peserta didik
secara berkelanjutan dalam proses pembelajaran, untuk memantau kemajuan, melakukan
perbaikan pembelajaran, dan menentukan keberhasilan belajar peserta didik.
2. Ulangan harian adalah kegiatan yang dilakukan secara periodik untuk mengukur pencapaian
kompetensi peserta didik setelah menyelesaikan satu Kompetensi Dasar (KD) atau lebih.
3. Hasil ulangan harian diinformasikan kepada peserta didik sebelum diadakan ulangan harian
berikutnya.
4. Ujian tengah semester adalah kegiatan yang dilakukan oleh pendidik untuk mengukur
pencapaian kompetensi peserta didik setelah melaksanakan 8 – 10 minggu kegiatan
pembelajaran. Cakupan ujian meliputi seluruh indikator yang merepresentasikan seluruh KD
pada periode tersebut.
5. Ujian akhir semester adalah kegiatan yang dilakukan oleh pendidik untuk mengukur
pencapaian kompetensi peserta didik di akhir semester. Cakupan ujian meliputi seluruh
indikator yang merepresentasikan semua KD pada semester tersebut.
6. Ujian sekolah adalah kegiatan pengukuran pencapaian kompetensi peserta didik yang
dilakukan oleh satuan pendidikan untuk memperoleh pengakuan atas prestasi belajar dan
merupakan salah satu persyaratan kelulusan dari satuan pendidikan.
7. Ujian Nasional adalah pengukuran pencapaian kompetensi siswa pada beberapa mata
pelajaran tertentu dalam rangka menilai pencapaian Standar Nasional Pendidikan.
8. Uji Kompetensi Kejuruan adalah pengukuran pencapaian kompetensi secara periodik yang
dilaksanakan oleh penguji eksternal dan internal.

H. PELAKSANA ULANGAN DAN UJIAN


1. Penilaian hasil belajar yang diselenggarakan melalui ulangan harian dan Tugas
Mandiri/Kelompok dilakukan sepenuhnya oleh pendidik.
2. Penilaian hasil belajar yang diselenggarakan melalui ujian tengah semester dan ujian akhir
semester dilaksanakan oleh pendidik dibawah koordinasi satuan pendidikan.
3. Uji Kompetensi dilaksanakan oleh assesor di bawah koordinasi satuan pendidikan.
4. Ujian Sekolah dilaksanakan oleh satuan pendidikan
5. Ujian Nasional dilaksanakan oleh Pemerintah
I. NILAI/LAPORAN PENILAIAN
1. Nilai Pengamatan pengamatan sikap spritual dan sikap sosial minimal BAIK.
2. Nilai Pengembangan Diri dihimpun oleh Pelatih/ Instruktur/ Pembimbing kegiatan
pengembangan diri.
3. Nilai harian diperoleh dari gabungan Hasil ulangan harian dengan nilai tugas dengan
perbandingan 60 : 40.
4. Nilai kompetensi dasar diperoleh dari nilai harian, dan nilai tugas yang sesuai dengan
kompetensi yang dinilai
5. Nilai akhir (raport) setiap mata pelajaran normatif dan adaptif dan muatan lokal diperoleh dari
gabungan rata-rata nilai setiap kompetensi dasar dengan hasil UAS dengan perbandingan 40
: 60 atau NR = 40 % rata-rata harian (kompetensi) : 60 % UAS
6. Nilai akhir (raport) setiap mata pelajaran produkif diperoleh dari gabungan nilai teori dan nilai
praktik dengan perbandingan 30 : 70.
7. Nilai Ujian Sekolah/ Ujian Nasional dilaksanakan sesuai dengan ketentuan yang berlaku yang
ditetapkan oleh peraturan Menteri Pendidikan Nasional.

J. REMEDIAL
1. Peserta didik yang belum mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) pada ulangan harian,
Ujian Tengah Semester, dan Ujian Akhir Semester harus mengikuti remedial.
2. Remedial diberikan setelah dilakukan analisis terhadap hasil ulangan siswa bersangkutan
tidak mencapai kriteria ketuntasan minimal (KKM).
3. Jenis remedial terdiri dari:
4. Remedial test, dilaksanakan jika ketidaklulusan mencapai < 50 %;
5. Remedial teaching, dilaksanakan jika ketidaklulusan mencapai ≥ 50 %.
6. Remedial test dapat diselenggarakan dengan tes tulis, lisan, atau praktik.
7. Remedial teaching dapat diselenggarakan dengan berbagai kegiatan antara lain:
8. Pemberian pembelajaran ulang dengan metode dan media yang berbeda melalui kegiatan
tatap muka di luar jam efektif.
9. Pemberian bimbingan secara khusus, misalnya bimbingan perorangan.
10. Pemberian tugas-tugas latihan secara khusus.
11. Pemanfaatan tutor sebaya.
12. Remedial teaching ditindaklanjuti dengan remedial test.
13. Nilai hasil remedial tidak melebihi nilai KKM.
14. Format remedial dari sekolah diberikan apabila nilai raport siswa tidak mencapai nilai KKM
pada saat pembagian raport semester ganjil.
15. Jadwal remedial terdiri dari remedial yang melekat pada guru mata pelajaran dan remedial
yang ditentukan oleh sekolah.

K. KENAIKAN KELAS DAN KELULUSAN


1) KRITERIA KENAIKAN KELAS
Seluruh hasil penilaian untuk semua mata pelajaran yang diperoleh siswa baik sikap, pengetahuan,
maupun keterampilan setelah diolah dan dianalisis akan menentukan apakah siswa tersebut berhak
naik kelas atau tidak.
Secara umum siswa dinyatakan naik kelas apabila memenuhi syarat:
1. Menyelesaikan seluruh program pembelajaran dalam dua semester pada tahun pelajaran yang
diikuti.
2. Nilai (deskripsi) sikap sekurang-kurangnya BAIK sesuai dengan kriteria yang ditetapkan satuan
pendidikan.
3. Nilai ekstrakurikuler pendidikan kepramukaan sekurang-kurangnya BAIK.
4. Tidak memiliki lebih dari dua mata pelajaran yang masing-masing nilai kompetensi pengetahuan
dan/atau kompetensi keterampilannya di bawah kriteria ketuntasan minimal (KKM). Apabila ada
mata pelajaran yang tidak mencapai ketuntasan belajar pada semester ganjil, nilai akhir diambil
dari rerata semester ganjil dan genap pada tahun pelajaran tersebut.

2) KRITERIA KELULUSAN
a) PERATURAN BSNP NOMOR 0043/P/BSNP/I/2017 TENTANG POS PENYELENGGARAAN UJIAN
NASIONAL TAHUN PELAJARAN 2016/2017. BAB IX : KRITERIA PENCAPAIAN KOMPETENSI
LULUSAN BERDASARKAN HASIL UJIAN NASIONAL
1. Nilai hasil UN dilaporkan dalam rentang nilai 0 (nol) sampai dengan 100 (seratus), dengan tingkat
pencapaian kompetensi lulusan dalam kategori sebagai berikut:
a. sangat baik, jika nilai lebih dari 85 (delapan puluh lima) dan kurang dari atau sama dengan 100
(seratus);
b. baik, jika nilai lebih dari 70 (tujuh puluh) dan kurang dari atau sama dengan 85 (delapan puluh lima);
c. cukup, jika nilai lebih dari 55 (lima puluh lima) dan kurang dari atau sama dengan 70 (tujuh puluh);
dan
d. kurang, jika nilai kurang dari atau sama dengan 55 (lima puluh lima).
2. Nilai Kompetensi Keahlian Kejuruan adalah:
a. Gabungan antara nilai Ujian Praktik Keahlian Kejuruan dan nilai Ujian Teori Kejuruan dengan
pembobotan 70% untuk nilai Ujian Praktik Keahlian Kejuruan dan 30% untuk nilai Ujian Teori
Keahlian Kejuruan;
b. Kriteria Kelulusan Kompetensi Keahlian Kejuruan ditetapkan oleh Direktorat Pembinaan SMK/MAK.

b) DIREKTORAT PEMBINAAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAAN, DIREKTORAT JENDERAL


PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH, KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN MENENGAH : PEDOMAN
PENYELENGGARAAN UJI KOMPETENSI KEAHLIAN SMK TAHUN PELAJARAN 2016/2017
1. Peserta uji dinyatakan lulus jika gabungan nilai Teori Kejuruan dan Praktik Kejuruan minimal 70 (UKK =
70% Praktik Kejuruan + 30% Teori Kejuruan)

c) DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH, POS PENYELENGGARAN USBN


TAHUN PELAJARAN 2016/2017
1. Kriteria kelulusan dari sekolah minimal mempertimbangkan hal-hal berikut :
a. Menyelesaikan seluruh program pembelajaran;
b. Memperoleh nilai sikap/perilaku minimal baik; dan
c. Lulus US dan USBN
2. Sekolah dapat menambahkan kriteria lain misalnya kehadiran, rerata nilai rapor, dsb.
3. Kelulusan siswa dari sekolah ditetapkan melalui rapat dewan guru.
4) RAPAT DEWAN GURU SMK NEGERI 1 TANJUNG JABUNG TIMUR
1. Menyelesaikan seluruh Program Pembelajaran dengan ketentuan maksimal 3 (tiga) mata pelajaran
yang tidak mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM).
2. Memperoleh nilai sikap/perilaku minimal baik
3. Minimal bernilai baik pada Penilaian Akhir untuk Kelompok Mata Pelajaran Pendidikan Agama, yaitu
rata-rata nilai LHB SM 1 s.d. SM 5 > KKM
4. Minimal bernilai baik pada Penilaian Akhir untuk Kelompok Mata Pelajaran Pendidikan
Kewarganegaraan, yaitu rata-rata nilai LHB SM 1 s.d. SM 5 > KKM
5. Minimal bernilai baik pada Penilaian Akhir untuk Kelompok Mata Pelajaran Pendidikan Jasmani Olah
Raga dan Kesehatan, yaitu rata-rata nilai LHB SM 1 s.d. SM 5 > KKM
6. Minimal bernilai baik pada Penilaian Akhir untuk Kelompok Mata Pelajaran Bahasa Indonesia, Bahasa
Inggris dan Matematika, yaitu rata-rata nilai LHB SM 1 s.d. SM 5 > KKM
7. Minimal bernilai baik pada Penilaian Akhir untuk Kelompok Mata Pelajaran Kejuruan, yaitu rata-rata
nilai LHB SM 1 s.d. SM 5 > KKM
8. Telah mengikuti :
a) Uji Kompetensi Kejuruan Tahun Pelajaran 2016/2017
b) Ujian Sekolah Berstandar Nasional Tahun Pelajaran 2016/2017
c) Ujian Akhir Sekolah Tahun Pelajaran 2016/2017
d) Ujian Nasional Berbasis Komputer Tahun Pelajaran 2016/2017
9. Memenuhi kriteria kelulusan yang telah ditetapkan dalam Pos Penyelenggaraan Ujian Nasional
Tahun Pelajaran 2016/2017 Bab IX : Kriteria Pencapaian Kompetensi Lulusan Berdasarkan Hasil
Ujian Nasional, Pedoman Penyelenggaraan Uji Kompetensi Keahlian SMK Tahun Pelajaran
2016/2017 dan Pos Penyelenggaran USBN Tahun Pelajaran 2016/2017 oleh Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan
10. Memenuhi kriteria kelulusan yang ditetapkan SMK Negeri 1 Tanjung Jabung Timur melalui Rapat
Dewan Guru SMK Negeri 1 Tanjung Jabung Timur

L. HAK DAN KEWAJIBAN SISWA


1) MENGGUNAKAN FASILITAS BELAJAR
a) Setiap siswa berhak menggunakan fasilitas belajar dalam rangka mencapai kompetensi
dasar sesuai mata pelajaran, yang berupa :
b) Alat dan Bahan Praktikum untuk mata pelajaran, media pembelajaran, alat / perabot praktik
untuk mata pelajaran Penjasorkes dan TIK, WIFI dan Internet untuk praktik mata pelajaran
TIK
c) Alat praktik (Lab. Bahasa) untuk mata pelajaran Bahasa Inggris.
d) Alat Praktik (Lab. IPA) untuk mata pelajaran IPA
e) Siswa berhak menggunakan fasilitas perpustakaan sekolah dalam bentuk meminjam buku
pelajaran, buku referensi dan pengetahuan umum di perpustakaan sesuai prosedur.
f) Setiap siswa dianjurkan untuk memiliki minimal satu buah buku pelajaran dan buku
referensi setiap mata pelajaran yang sesuai dengan Standar Isi Kurikulum.
g) Setiap siswa berkewajiban untuk memelihara setiap fasilitas belajar yang terdapat di Ruang
Teori, Perpustakaan, Lab.IPA, Lab.Bahasa, Lab.Komputer dan Lab. Kompetensi Keahlian.
M. LAYANAN KONSULTASI SISWA
1. Untuk membantu pencapaian kompetensi, setiap peserta didik diberi pelayanan akademis
oleh guru mata pelajaran,wali kelas maupun konselor (Guru BK)
2. Setiap guru mata pelajaran, wali kelas dan guru BK wajib menyediakan jadwal layanan
akademik kepada setiap siswa asuhannya.
3. Layanan khusus diberikan kepada setiap peserta didik yang memiliki masalah khusus dalam
mengikuti proses pembelajaran, seperti masalah :
4. Kehadiran
5. Kepribadian
6. Ahlak
7. Keamanan
8. Layanan khusus diberikan secara berjenjang mulai dari guru mata pelajaran, wali kelas dan
guru BK
9. Segala bentuk pelayanan (akademik dan khusus) dikoordinasikan dengan guru BK.
10. Setiap siswa berhak mendapatkan layanan konsultasi untuk pengembangan diri.
11. dll

N. MUTASI SISWA
1. Mutasi siswa dapat berupa :
a) Mutasi Masuk
b) Mutasi Keluar
2. Setiap siswa kelas X berhak menentukan program/ kompetensi keahlian sesuai prestasi
akademik dan minat pada saat pendaftaran melalui konsultasi dengan orang tua.
3. Siswa kelas X yang naik ke kelas XI atau siswa kelas XI yang naik ke kelas XII tidak boleh
mengganti kompetensi keahlian yang telah dipilih.
4. Siswa pindah masuk harus memenuhi persyaratan :
a) Berasal dari sekolah di luar wilayah Kabupaten Tanjung Jabung Timur.
b) Berasal dari sekolah sejenis bukan yang sederajat.
c) Berasal dari Program Keahlian dan Kompetensi Keahlian yang sama. (Nilai raport untuk
mata pelajaran produktif harus dilihat kompetensinya)
d) Berasal dari sekolah yang terakreditasi minimal sama.
e) Berasal dari sekolah yang proses PPDB-nya minimal sama
f) Bukan siswa kelas XII
g) Berkelakuan baik dibuktikan dengan surat keterangan kepala sekolah.
5. Setiap siswa berhak pindah keluar atas permintaan orang tua/wali murid.
6. Setiap siswa berpeluang pindah keluar atas pertimbangan sekolah.
Peraturan ini bersifat mengikat semua warga SMK Negeri 1 Tanjung Jabung Timur, segala hal
yang belum diatur akan dimasukkan dalam peraturan sesuai dengan ketentuan dalam rapat pleno
dewan guru yang dilaksanakan pada awal tahun ajaran baru. Peraturan ini berlaku sejak tanggal
ditetapkan

Ditetapkan di : Muara Sabak


Tanggal : Juli 2017

Ketua Komite Sekolah Kepala SMK Negeri 1


Tanjung Jabung Timur

MARKABAN BAJURI H. JONI EFRIADI, S.Pi


NIP. 19680615 200501 1 005

Anda mungkin juga menyukai