DINAS PENDIDIKAN
SMK NEGERI 1 TANJUNG JABUNG TIMUR
Jl. JemantanKec. MuaraSabak Barat Kab.TanjungJabungTimur Prov. Jambi Kode Pos. 36561
e-mail : smkntjt@yahoo.co.id, webblog : smkn1tanjabtimur.wordpress.com, Telp. 0740 7370047 0821 8039 5333
PERATURAN AKADEMIK
SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI 1 TANJUNG JABUNG TIMUR
TAHUN PELAJARAN 2017/2018
B. KEHADIRAN SISWA
1. Siswa wajib hadir mengikuti proses pembelajaran selama satu tahun pelajaran untuk setiap
kelas.
2. Dalam satu semester setiap siswa wajib hadir mengikuti 90% proses pembelajaran tatap muka
setiap mata pelajaran.
3. Setiap siswa wajib mengikuti kegiatan pembelajaran yang dilaksanakan di lapangan (di luar
kelas) sesuai karakteristik mata pelajaran dan kompetensi dasar setiap mata pelajaran.
C. KETIDAKHADIRAN SISWA
1. Ketidakhadiran siswa dalam kegiatan proses pembelajaran dapat disebabkan karena :
2. Sakit (dibuktikan dengan surat keterangan dokter/ pemberitahuan langsung orang tua/wali)
3. Izin yang didahului dengan permohonan secara tertulis dari orang tua
4. Ditugaskan oleh sekolah mengikuti kegiatan kurikuler dan ekstrakurikuler.
5. Sengaja tidak mengikuti kegiatan pembelajaran (bolos) dan atau tanpa keterangan yang sah.
6. Keterlambatan masuk sekolah harus diganti dengan tugas tambahan yang bentuknya
ditentukan oleh guru mata pelajaran yang bersangkutan yang ditandatangani oleh piket dan
wali kelas.
7. Satu kali alpa dihitung sebagai 5% ketidakhadiran.
8. Persentase minimal kehadiran siswa mengikuti kegiatan pembelajaran agar dapat
diikutsertakan dalam proses penilaian adalah 90% dari kehadiran wajib; jika ketidakhadirannya
akibat ditugaskan sekolah maka ketentuan tersebut tidak berlaku.
D. PROSES PENILAIAN
1. Penilaian hasil belajar peserta didik dilaksanakan secara terencana dan berkesinambungan
melalui berbagai kegiatan evaluasi dan Tugas Mandiri/Kelompok.
2. Penilaian selama proses pembelajaran berlangsung dilakukan secara periodik melalui: ulangan
harian, ulangan tengah semester (UTS) , Ulangan akhir semester (UAS), Ujian Sekolah, Ujian
Kompetensi, Ujian Nasional, serta Nilai Sikap.
3. Tugas yang diberikan guru kepada siswa dapat berupa :
4. Tugas Mandiri Terstruktur
5. Tugas Mandiri Tidak Terstruktur
6. Siswa wajib menyelesaikan seluruh tugas yang diberikan oleh guru.
7. Siswa wajib mengikuti kegiatan pengembangan diri yang diselenggarakan sekolah yang
ketentuannya diatur dalam peraturan kesiswaan.
E. SANKSI
1. Siswa yang tidak diikutsertakan proses penilaian akibat tidak memenuhi kehadiran minimal,
dikembalikan kepada orang tua setelah ada pemberitahuan/peringatan kepada orang tua
terlebih dahulu.
2. Siswa yang tidak mengikuti proses penilaian secara lengkap tidak diperkenankan mengikuti
UAS/UN.
3. Siswa yang sering terlambat hingga 90% dari kumulatif kehadiran total tidak diperkenankan
mengikuti Ujian (UTS/UAS).
4. Siswa yang kehadirannya kurang dari 90 % dari kehadiran total tidak diperkenankan mengikuti
Ujian (UTS/UAS).
5. Ketentuan mengenai sanksi ketidakhadiran dan keterlambatan siswa diatur dalam tata tertib
siswa.
F. KETENTUAN PENILAIAN
1. Penilaian hasil belajar peserta didik yang dilaksanakan mengacu pada standar kompetensi
lulusan untuk seluruh mata pelajaran atau kelompok mata pelajaran, yang mencakup sikap,
pengetahuan dan keterampilan.
2. Penilaian hasil belajar oleh pendidik dilakukan secara berkesinambungan, bertujuan untuk
memantau proses dan kemajuan belajar peserta didik serta untuk meningkatkan efektivitas
kegiatan pembelajaran.
3. Penilaian hasil belajar oleh satuan pendidikan dilakukan untuk menilai pencapaian kompetensi
peserta didik pada semua mata pelajaran.
4. Penilaian pengamatan siswa meliputi pengamatan sikap spritual dan sikap sosial
5. Penilaian sikap spritual merupakan aspek dari kelompok mata pelajaran Pendidikan Agama
dan Budi Pekerti.
6. Penilaian sikap sosial merupakan perwujudan kesadaran dan tanggung jawab sebagai warga
masyarakat dan warga negara yang baik sesuai dengan norma dan nilai-nilai luhur yang
berlaku dalam kehidupan bermasyarakat dan berbangsa, adalah bagian dari penilaian
kelompok mata pelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan.
7. Penilaian sikap wajib dilakukan secara berkala oleh guru mata pelajaran Pendidikan Agama
dan Budi Pekerti, Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan dan guru mata pelajaran lain
sebagai data pendukung
8. Penilaian sikap spritual dan sosial menggunakan instrumen pengamatan atau jurnal
9. Penilaian pengamatan sikap diolah wali kelas, guru BK, guru Pendidikan Agama dan Budi
Pekerti serta guru Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan setiap menjelang ujian akhir
semester atau ujian nasional/ ujian sekolah.
J. REMEDIAL
1. Peserta didik yang belum mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) pada ulangan harian,
Ujian Tengah Semester, dan Ujian Akhir Semester harus mengikuti remedial.
2. Remedial diberikan setelah dilakukan analisis terhadap hasil ulangan siswa bersangkutan
tidak mencapai kriteria ketuntasan minimal (KKM).
3. Jenis remedial terdiri dari:
4. Remedial test, dilaksanakan jika ketidaklulusan mencapai < 50 %;
5. Remedial teaching, dilaksanakan jika ketidaklulusan mencapai ≥ 50 %.
6. Remedial test dapat diselenggarakan dengan tes tulis, lisan, atau praktik.
7. Remedial teaching dapat diselenggarakan dengan berbagai kegiatan antara lain:
8. Pemberian pembelajaran ulang dengan metode dan media yang berbeda melalui kegiatan
tatap muka di luar jam efektif.
9. Pemberian bimbingan secara khusus, misalnya bimbingan perorangan.
10. Pemberian tugas-tugas latihan secara khusus.
11. Pemanfaatan tutor sebaya.
12. Remedial teaching ditindaklanjuti dengan remedial test.
13. Nilai hasil remedial tidak melebihi nilai KKM.
14. Format remedial dari sekolah diberikan apabila nilai raport siswa tidak mencapai nilai KKM
pada saat pembagian raport semester ganjil.
15. Jadwal remedial terdiri dari remedial yang melekat pada guru mata pelajaran dan remedial
yang ditentukan oleh sekolah.
2) KRITERIA KELULUSAN
a) PERATURAN BSNP NOMOR 0043/P/BSNP/I/2017 TENTANG POS PENYELENGGARAAN UJIAN
NASIONAL TAHUN PELAJARAN 2016/2017. BAB IX : KRITERIA PENCAPAIAN KOMPETENSI
LULUSAN BERDASARKAN HASIL UJIAN NASIONAL
1. Nilai hasil UN dilaporkan dalam rentang nilai 0 (nol) sampai dengan 100 (seratus), dengan tingkat
pencapaian kompetensi lulusan dalam kategori sebagai berikut:
a. sangat baik, jika nilai lebih dari 85 (delapan puluh lima) dan kurang dari atau sama dengan 100
(seratus);
b. baik, jika nilai lebih dari 70 (tujuh puluh) dan kurang dari atau sama dengan 85 (delapan puluh lima);
c. cukup, jika nilai lebih dari 55 (lima puluh lima) dan kurang dari atau sama dengan 70 (tujuh puluh);
dan
d. kurang, jika nilai kurang dari atau sama dengan 55 (lima puluh lima).
2. Nilai Kompetensi Keahlian Kejuruan adalah:
a. Gabungan antara nilai Ujian Praktik Keahlian Kejuruan dan nilai Ujian Teori Kejuruan dengan
pembobotan 70% untuk nilai Ujian Praktik Keahlian Kejuruan dan 30% untuk nilai Ujian Teori
Keahlian Kejuruan;
b. Kriteria Kelulusan Kompetensi Keahlian Kejuruan ditetapkan oleh Direktorat Pembinaan SMK/MAK.
N. MUTASI SISWA
1. Mutasi siswa dapat berupa :
a) Mutasi Masuk
b) Mutasi Keluar
2. Setiap siswa kelas X berhak menentukan program/ kompetensi keahlian sesuai prestasi
akademik dan minat pada saat pendaftaran melalui konsultasi dengan orang tua.
3. Siswa kelas X yang naik ke kelas XI atau siswa kelas XI yang naik ke kelas XII tidak boleh
mengganti kompetensi keahlian yang telah dipilih.
4. Siswa pindah masuk harus memenuhi persyaratan :
a) Berasal dari sekolah di luar wilayah Kabupaten Tanjung Jabung Timur.
b) Berasal dari sekolah sejenis bukan yang sederajat.
c) Berasal dari Program Keahlian dan Kompetensi Keahlian yang sama. (Nilai raport untuk
mata pelajaran produktif harus dilihat kompetensinya)
d) Berasal dari sekolah yang terakreditasi minimal sama.
e) Berasal dari sekolah yang proses PPDB-nya minimal sama
f) Bukan siswa kelas XII
g) Berkelakuan baik dibuktikan dengan surat keterangan kepala sekolah.
5. Setiap siswa berhak pindah keluar atas permintaan orang tua/wali murid.
6. Setiap siswa berpeluang pindah keluar atas pertimbangan sekolah.
Peraturan ini bersifat mengikat semua warga SMK Negeri 1 Tanjung Jabung Timur, segala hal
yang belum diatur akan dimasukkan dalam peraturan sesuai dengan ketentuan dalam rapat pleno
dewan guru yang dilaksanakan pada awal tahun ajaran baru. Peraturan ini berlaku sejak tanggal
ditetapkan