Anda di halaman 1dari 11

PROSEDUR OPERASIONAL STANDAR (POS)

UJIAN SEKOLAH
TAHUN PELAJARAN 2019/2020

SMK MUHAMMADIYAH 2
PONTIANAK

DINAS PENDIDIKAN PROVINSI KALIMANTAN BARAT


SMK MUHAMMADIYAH 2 PONTIANAK
Alamat : Jl.Soetomo Gg. Karya 1 Pontianak
Tahun 2020
KATA PENGANTAR

Berdasarkan ketentuan yang termaktub dalam Peraturan Menteri Pendidikan Nasional


Nomor 46 Tahun 2010 Tentang Ujian Nasional Sekolah Menengah Pertama/Madrasah
Tsanawiyah (SMP/MTS), Sekolah Menengah Pertama Luar Biasa (SMPLB), Sekolah Menengah
Atas/Madrasah Aliyah (SMA/MA), Sekolah Menengah Atas Luar Biasa (SMALB), dan Sekolah
Menengah Kejuruan (SMK) Tahun Pelajaran 2019/2020. Untuk memenuhi ketentuan tersebut
Pihak Sekolah Penyelenggara yag dalam hal ini adalah Sekolah Menengah Kejuruan
Muhammadiyah 2 Pontianak telah menyusun Prosedur Operasi Standart (POS) Ujian Sekolah
Tahun 2019/2020.

POS memuat pedoman pelaksanaan dan petunjuk teknis penyelenggaraan Ujian


Sekolah/ Madrasah, menyangkut persyaratan peserta, persiapan bahan ujian, pelaksanaan ujian,
pemeriksaan hasil, penentuan kelulusan, pemantauan, dan evaluasi pelaksanaan.

Diharapkan setiap unsur yang terkait dengan penyelenggaraan Ujian


Sekolah/Madrasah dapat melaksanakan tugas dan tanggung jawab sebaik-baiknya, sehingga
Ujian Sekolah/Madrasah terlaksana secara obyektif, berkeadilan dan akuntabel.

Dengan senantiasa berserah diri kepada Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa, Ujian
Sekolah di SMK Muhammadiyah 2 Pontianak Tahun Pelajaran 2019/2020 dapat segera digelar.

Pontianak,
Tanggal : 22 Februari 2020
Kepala Sekolah Penyelenggara
SMK Muhammadiyah 2 Pontianak

HADI JUMANI, S.Pd, M.Si


Pembina
NIP. 19671124 199011 1 001
MAJELIS PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH
PIMPINAN DAERAH MUHAMMADIYAH KOTA PONTIANAK

SMK MUHAMMADIYAH 2 PONTIANAK


Alamat : Jln. Dr. Sutomo Gg. Karya I Kotabaru NPSN : 69757904 Telp. (0561) 744504 Pontianak 78116

KEPUTUSAN
KEPALA SMK MUHAMMADIYAH 2 PONTIANAK
Nomor : 031/III.4AU/KEP/SMKM.2PTK/F/I/2020

TENTANG
PROSEDUR OPERASIONAL STANDAR (POS)
UJIAN SEKOLAH
TAHUN PELAJARAN 2019/2020

Kepala SMK Muhammadiyah 2 Pontianak

Menimbang : 1. Bahwa dalam rangka pelaksanaan Pasal 3,4, dan 5 Peraturan Menteri Nomor 76
tahun 2010 tentang Ujian Nasional Sekolah Menengah Pertama/Madrasah
Tsanawiyah (SMP/MTS), Sekolah Menengah Pertama Luar Biasa
(SMPLB), Sekolah Menengah Atas/Madrasah Aliyah (SMA/MA), Sekolah
Menengah Atas Luar Biasa (SMALB), dan Sekolah Menengah Kejuruan
(SMK) Tahun Pelajaran 2019/2020. Khususnya yang terkait dengan
penyelenggaraan Ujian Nasional SMK Muhammadiyah 2 Pontianak perlu
menetapkan Keputusan Kepala SMK Muhammadiyah 2 Pontianak tentang Prosedur
Operasi Standart (POS) Ujian sekolah Tahun2019/2020.

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan


(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4301);
2. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional
Pendidikan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 41,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4496);
3. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 6 Tahun 2007 tentang
Pelaksanaan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22 Tahun 2006
tentang Standar Isi Untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah dan
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 23 Tahun 2006 tentang
Standar Kompetensi Lulusan Untuk Satuan Pendidikan Dasar dan
Menengah;
4. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 20 Tahun 2007 tentang
Standar Penilaian Pendidikan;
5. Permen Nomor 76 tahun 2010 tentang Ujian Nasional Sekolah Menengah
Pertama/Madrasah Tsanawiyah (SMP/MTS), Sekolah Menengah Pertama
Luar Biasa (SMPLB), Sekolah Menengah Atas/Madrasah Aliyah
(SMA/MA), Sekolah Menengah Atas Luar Biasa (SMALB), dan Sekolah
Menengah Kejuruan (SMK) Tahun Pelajaran 2019/2020
MEMUTUSKAN

Menetapkan : PROSEDUR OPERASIONAL STANDAR (POS) UJIAN


SEKOLAH/MADRASAH TAHUN PELAJARAN 2019/2020,
SEBAGAIMANA TERSEBUT DALAM LAMPIRAN KEPUTUSAN INI.

Pertama : Prosedur Operasi Standart (POS) Ujian Sekolah Tahun 2019/2020 dijadikan acuan
dalam Penyelenggaraan Ujian Sekolah Menengah Kejuruan Muhammadiyah 2
Tahun Pelajaran 2019/2020.

Kedua : Jika terdapat kekeliruan dalam keputusan ini di kemudian hari akan diadakan perubahan
sebagaimana mestinya.,

Ketiga : Keputusan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.

Ditetapkan di : Pontianak
Pada Tanggal : 22 Februari 2020
Kepala SMK Muhammadiyah 2 Pontianak,

HADI JUMANI, S.Pd, M.Si


Pembina
NIP. 19671124 199011 1 001

Tembusan Yth.
1. Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Kalimanatan Barat di Pontianak
2. Ketua Panitia Ujian Nasional Tahun Pelajaran 2019/2020
Rayon Kota Pontianak di Pontianak
3. Ketua Panitia Ujian Nasional Tahun Pelajaran 2019/2020
Sub Rayon 1 SMK Kota Pontianak di Pontianak
Lampiran
Prosedur Operasional Standar (POS) Ujian Sekolah/Madrasah
Tahun Pelajaran 2019/2020

I. PESERTA UJIAN
A. Persyaratan Peserta Ujian

1. Untuk mengikuti Ujian Sekolah, peserta didik harus memenuhi persyaratan:


a. memiliki ijazah atau surat keterangan lain yang setara atau berpenghargaan sama dengan ijazah dari
satuan pendidikan SMP/MTs, atau memiliki bukti kenaikan kelas dari kelas III ke kelas IV untuk siswa
Kulliyatul-Mu’alimin Al-Islamiyah (KMI)/Tarbiyatul-Mu’alimin Al-Islamiyah (TMI) yang pindah ke
SMK;
b. sekurang-kurangnya duduk di tingkat XII untuk SMK program 3 tahun atau tingkat XIII untuk SMK
program 4 tahun;
c. telah menyelesaikan seluruh program pembelajaran mata pelajaran yang diujikan;
d. memiliki laporan penilaian hasil belajar pada satuan pendidikan mulai semester 1 tingkat I sampai dengan
semester 5 tingkat XII;
e. memperoleh nilai minimal baik pada penilaian akhir untuk seluruh mata pelajaran kelompok mata pelajaran
agama dan akhlak mulia, kelompok mata pelajaran kewarganegaraan dan kepribadian, kelompok mata
pelajaran estetika, dan kelompok mata pelajaran jasmani, olahraga, dan kesehatan; berdasarkan penilaian
yang dilakukan oleh satuan pendidikan;
f. kriteria persyaratan lain sesuai dengan kondisi, situasi, dan kebutuhan setempat.
2. Peserta didik yang belajar di sekolah internasional di Indonesia yang memiliki izin untuk menerima peserta
didik WNI, dapat mengikuti Ujian Sekolah pada sekolah penyelenggara terdekat dengan persyaratan
sebagaimana tercantum pada butir 1 dan 2 di atas.
3. Peserta didik yang karena alasan tertentu dan disertai bukti yang sah tidak dapat mengikuti Ujian Sekolah di
satuan pendidikan yang bersangkutan, dapat mengikuti Ujian Sekolah di satuan pendidikan lain pada jenjang
dan jenis yang sama atau pada tempat lain yang ditentukan oleh penyelenggara ujian.
4. Peserta didik yang karena alasan tertentu yang tidak bertentangan dengan butir 2 di atas dan disertai bukti yang
sah tidak dapat mengikuti Ujian Sekolah utama dapat mengikuti Ujian Sekolah susulan.
5. Peserta didik yang tidak lulus Ujian Sekolah pada tahun sebelumnya berhak mengikuti Ujian Sekolah pada
tahun pelajaran 2019/2020 untuk semua mata pelajaran yang diujikan dengan syarat terdaftar sebagai siswa
pada tahun pelajaran 2009/2010.

B. Pendaftaran Peserta Ujian

1. Sekolah mendata peserta Ujian Sekolah dengan menggunakan format pendaftaran.


2. Sekolah yang memiliki peserta ujian yang tidak bisa mengikuti ujian di sekolah asal, wajib mendaftarkan
peserta yang bersangkutan untuk dapat mengikuti ujian di sekolah atau tempat lain yang ditentukan oleh
penyelenggara ujian.
3. Sekolah mengirim daftar peserta ujian ke Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota masing- masing.
4. Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota menyusun dan mengirim rekapitulasi jumlah peserta Ujian Sekolah ke
Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Kalimantan Barat.
5. Kepala sekolah penyelenggara ujian menandatangani dan membubuhkan stempel pada Kartu Peserta
Ujian Sekolah yang telah ditempel pasfoto peserta.
II. PENYELENGGARA UJIAN

A. Sekolah Penyelenggara Ujian


1. Sekolah penyelenggara Ujian Sekolah adalah sekolah negeri dan sekolah swasta yang ditetapkan oleh
Dinas Pendidikan Kabupaten/ Kota berdasarkan status akreditasi dan atau kelayakan sebagai
penyelenggara ujian.
2. Sekolah yang tidak ditetapkan sebagai penyelenggara Ujian Sekolah menggabung ke sekolah
penyelenggara terdekat.
3. Kepala sekolah penyelenggara bertanggung-jawab atas penyelenggaraan Ujian Sekolah.

B. Penyelenggara Ujian
1. Sekolah penyelenggara membentuk dan menetapkan penyelenggara Ujian Sekolah yang terdiri atas
ketua, sekretaris, bendahara, dan seksi-seksi sesuai dengan kebutuhan.
2. Penyelenggara bertanggung-jawab atas penyelenggaraan Ujian Sekolah mulai dari tahap persiapan,
pelaksanaan, sampai dengan pelaporan.

III. PENYIAPAN BAHAN UJIAN


A. Bahan Ujian
Bahan ujian sekolah/madrasah disusun berdasarkan Standar Kompetensi Lulusan sesuai dengan kurikulum
yang digunakan.

B. Mata Pelajaran yang Diujikan


1. Mata Pelajaran yang diujikan adalah semua mata Pelajaran yang diajarkan sampai dengan tingkat XII
termasuk mata pelajaran yang diujikan pada Ujian Nasional.
2. Ujian dapat dilaksanakan melalui ujian tertulis atau ujian praktik sesuai dengan karakteristik mata
pelajaran yang diujikan. Adapun mata pelajaran yang diujikan dan bentuk ujian pada Ujian Sekolah
SMK tahun pelajaran 2019/2020 adalah sebagai berikut:

JENIS UJIAN
MATA PELAJARAN YANG DIUJIKAN KETERANGAN
TEORI PRAKTIK
1) Pendidikan Bahasa Arab √ Mata Ujian Praktik
2) Pendidikan Kemuhammadiyahan √ √ terintegrasi dalam
3) Pend.Al Qur'an Hadish dan Pend Fiqh √ √ proses KBM
4) Sejarah Indonesia √
5) Bahasa Indonesia √
Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti
6) √ √
(Pend.Aqidah Akhlak dan Pend.Tarikh)
7) Matematika √
8) Matematika √
9) Bahasa Inggris √
10) PPKn √
11) Produk Kreatif dan Kewirausahaan MM √ √
12) Produk Kreatif dan Kewirausahaan Akt. √ √
13) EkBis & Adm.Umum (Akuntansi) √
14) Fisika&Kimia (Multimedia) √
15) Dasar Dasar Program Keahlian (C-2)
SK,KJD,PD,DDG (Multimedia) √ √
EP,APA,AD & PD (Akuntansi) √ √
16) Penjas/ORKES √
17) Simulasi dan Komunikasi Digital √ √
18) Seni Budaya √
19) IPA √
C. Kelompok Mata Pelajaran yang dinilai oleh Pendidik dan Satuan Pendidikan
1. Kelompok mata pelajaran Agama dan Akhlak Mulia
2. Kelompok mata pelajaran Kewarganegaraan dan Kepribadian
3. Kelompok mata pelajaran Estetika
4. Kelompok mata pelajaran Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan.
D. Penyiapan Bahan Ujian
1. Penyiapan bahan Ujian Sekolah mencakup: (1) penyusunan kisi-kisi, (2) penyiapan naskah soal ujian
(penulisan, penelaahan, dan perakitan), (3) penyiapan master copy, dan (4) penggandaan bahan ujian.
2. Perangkat naskah soal ujian terdiri atas: (1) naskah soal, (2) kunci jawaban, (3) lembar jawaban, dan (4)
pedoman penilaian/ penskoran, blanko penilaian, blanko daftar hadir dan berita acara.
3. Penyiapan perangkat naskah soal dilakukan oleh tim penyusun dari sekolah penyelenggara atau
kelompok sekolah..
4. Tim penyusun perangkat naskah soal harus memenuhi persyaratan sebagai berikut:
a. menguasai materi pembelajaran yang akan diujikan;
b. mempunyai kemampuan menyusun bahan ujian, diutamakan guru yang sudah dilatih di bidang
penilaian pendidikan;
c. memiliki sikap dan perilaku yang jujur, bertanggung-jawab, teliti, tekun, dan dapat memegang teguh
kerahasiaan.
5. Naskah soal yang disiapkan meliputi naskah soal untuk ujian utama dan ujian susulan.
6. Naskah soal diketik terbaca, digandakan, dan dikemas dengan memperhatikan kelayakan kualitas bahan
ujian.
7. Naskah soal disimpan dengan memperhatikan faktor keamanan dan kerahasiaannya.

IV. PELAKSANAAN UJIAN


A. Waktu Pelaksanaan Ujian
1. Ujian sekolah dilaksanakan satu kali dalam setahun.
2. Ujian sekolah dilaksanakan sebelum pelaksanaan ujian nasional pada minggu ke dua sampai minggu
ke tiga bulan Maret 2020
3. Jadwal pelaksanaan ujian sekolah diatur oleh sekolah penyelenggara sesuai dengan kalender
pendidikan yang berlaku.

B. Pengaturan Ruang/Tempat Ujian


Sekolah penyelenggara menetapkan ruang/tempat ujian dengan persyaratan sebagai berikut:
1. menggunakan ruang kelas/tempat yang aman dan memadai untuk Ujian Sekolah, serta jauh dari
kebisingan;
2. setiap ruang ditempati paling banyak 20 peserta dengan jarak duduk antar peserta minimal 1 (satu)
meter;
3. setiap meja diberi nomor peserta Ujian Sekolah;
4. setiap ruang ujian disediakan denah tempat duduk peserta Ujian Sekolah;
5. gambar atau alat peraga yang terkait dengan materi Ujian Sekolah agar dikeluarkan dari ruang Ujian
Sekolah;
6. pelaksanaan ujian praktik diatur oleh sekolah penyelenggara, sesuai dengan karakteristik mata
Pelajaran dan kondisi sekolah.

C. Tata Tertib
Tata tertib untuk peserta ujian adalah sebagai berikut:
1. peserta memasuki ruangan ujian setelah tanda masuk dibunyikan, yakni 10 (sepuluh) menit sebelum
ujian dimulai;
2. peserta dilarang membawa catatan dalam bentuk apapun, telepon seluler/HP atau peralatan lain
yang diatur oleh sekolah ke dalam ruang ujian;
3. peserta wajib membawa alat tulis yang diperlukan dan tidak diperkenankan saling meminjam antar
peserta ujian;
4. peserta wajib mengisi daftar hadir;
5. peserta mengerjakan soal sesuai dengan batas waktu yang disediakan;
6. peserta yang memerlukan penjelasan dapat bertanya langsung kepada pengawas ujian;
7. peserta yang datang terlambat hanya diperbolehkan mengikuti ujian setelah mendapatkan izin dari
kepala sekolah penyelenggara/panitia Ujian dan tidak diberikan perpanjangan waktu;
8. peserta yang akan meninggalkan ruangan selama ujian berlangsung, harus mendapatkan izin dari
pengawas ujian, dan tidak dilakukan berulang kali;
9. peserta dilarang menyontek, bekerja-sama dengan peserta lain;
10. peserta yang telah selesai mengerjakan soal sebelum waktu habis, diperbolehkan meninggalkan
ruang ujian setelah menyerahkan naskah soal dan lembar jawaban kepada pengawas ujian;
11. peserta harus berhenti mengerjakan soal ujian setelah pengawas memberi tahu tanda batas waktu
selesai;
12. lembar jawaban dan naskah soal disatukan dan ditinggalkan di atas meja masing- masing;
13. semua peserta meninggalkan ruang ujian dengan tertib dan tenang setelah tanda batas waktu
dibunyikan;
14. peserta yang melanggar tata tertib ujian dapat diberikan peringatan/ teguran. Apabila peserta
tersebut melakukan pelanggaran berikutnya, sekolah dapat mengambil langkah/memberikan sanksi
sesuai dengan tingkat pelanggaran;
15. tata tertib pelaksanaan Ujian Praktik disesuaikan dengan jenis praktik mata Pelajaran yang
bersangkutan.

D. Ujian Susulan
Sekolah dapat melakukan ujian susulan dengan memperhatikan hal-hal sebagai berikut:
1. ujian susulan diperuntukkan bagi peserta yang tidak dapat mengikuti satu atau lebih mata uji pada
ujian utama berdasarkan alasan yang sah;
2. ujian susulan menggunakan bahan ujian susulan;
3. pelaksanaan ujian susulan dilakukan paling lambat satu minggu setelah ujian utama.

E. Pengawas Ujian
1. Tim Pengawas Ujian Sekolah terdiri atas unsur guru yang memiliki sikap dan perilaku disiplin,
jujur, bertanggung-jawab, teliti dan memegang teguh kerahasiaan.
2. Pengawasan dilakukan dengan sistem pengawas bukan pengajar Mata Ujian yang diujikan pada
saat penyelenggaraan ujian / pengawasan silang antarguru mata Pelajaran dalam satu sekolah
penyelenggara ujian.
3. Khusus sekolah yang menggabung dan penyelenggaraan ujian dilaksanakan di sekolah yang
terpisah dari sekolah penyelenggara maka pengawasan dilakukan oleh sekolah penyelenggara
berkoordinasi dengan pengelola dari sekolah asal.
4. Setiap ruangan diawasi oleh dua orang pengawas dan harus hadir 15 menit di ruang ujian sebelum
ujian dimulai.
5. Guru mata Pelajaran tidak diperbolehkan mengawasi pelaksanaan Ujian Sekolah untuk mata
Pelajaran yang diajarkannya.
6. Tim Pengawas di ruang ujian selama pelaksanaan Ujian Sekolah berlangsung bertugas dan
bertanggung-jawab:
a. mengecek ruangan sesuai dengan tata ruang Ujian Sekolah;
b. membacakan Tata Tertib Ujian Sekolah sebelum ujian dimulai;
c. membuka dan memeriksa kelengkapan bahan Ujian Sekolah;
d. mengedarkan daftar hadir serta mengecek kesesuaian dengan kartu/tanda peserta sebelum ujian
dimulai;
e. membagikan Lembar Jawaban Ujian Sekolah kepada peserta Ujian Sekolah dan membantu
pengisian identitas peserta ujian sebelum waktu ujian dimulai;
f. membagikan Lembar Soal kepada peserta Ujian Sekolah dalam keadaan terbalik, sampai tanda
waktu Ujian Sekolah dimulai;
g. mengawasi pelaksanaan Ujian Sekolah secara sungguh-sungguh dan tidak mengganggu
pelaksanaan ujian;
h. tidak menjelaskan materi soal kepada peserta ujian;
i. menjaga ketenangan suasana ujian yang sedang berlangsung;
j. mengumpulkan dan mengecek kelengkapan Lembar Jawaban Ujian Sekolah dan Lembar Soal
setelah tanda batas waktu mengerjakan soal selesai;
k. menyusun secara urut Lembar Jawaban Ujian Sekolah berdasarkan nomor peserta;
l. memasukkan seluruh berkas Lembar Jawaban Ujian Sekolah dan daftar hadir ke dalam sampul,
kemudian ditutup dan disegel serta ditandatangani oleh pengawas ruang di dalam ruang ujian;
m. menyerahkan Lembar Jawaban Ujian Sekolah dan Naskah Soal kepada sekolah penyelenggara
disertai berita acara pelaksanaan ujian.

V. PENETAPAN KELULUSAN DAN IJAZAH


A. Penetapan Kelulusan Ujian
1. Sekolah penyelenggara ujian menetapkan nilai minimal/batas kelulusan untuksetiap mata
pelajaran yang diujikan.
2. Penentuan batas kelulusan tersebut harus diumumkan kepada siswa, orangtua siswa, dan
masyarakat, serta sekolah yang menggabung (jika ada) paling lambat 2 (dua) bulan setelah
Ujian Sekolah dilaksanakan.
3. Penentuan batas kelululusan sebagaimana butir 2, perlu mendapat pertimbangan dari Komite
Sekolah dan dilaporkan ke Dinas Pendidikan Provinsi/ Kanwil Depag melalui Dinas
Kabupaten/Kota atau Kandepag.
4. Peserta didik dinyatakan lulus Ujian Sekolah apabila memenuhi kriteria:
a. telah mengikuti ujian seluruh mata pelajaran yang diujikan;
b. memiliki nilai rata-rata minimal 6,00, baik untuk ujian tertulis maupun ujian praktik untuk
kelompok A dan B, serta minimal 7,00 untuk kelompok Produktif / Kejuruan;
c. mencapai nilai untuk setiap mata pelajaran sesuai dengan nilai minimal batas lulus yang
ditentukan oleh sekolah;
d. memperoleh nilai minimal baik sikap/perilaku/budi pekerti (akhlak mulia) siswa yang
bersangkutan.
5. Penentuan kelulusan Ujian Sekolah dilakukan melalui rapat dewan pendidik.

B. Pengumuman Kelulusan dari Satuan Pendidikan


1. Peserta didik dinyatakan lulus dari satuan pendidikan setelah:
a. menyelesaikan seluruh program pembelajaran;
b. memperoleh nilai minimal baik pada penilaian akhir untuk seluruh mata pelajaran
kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia, kelompok mata pelajaran
kewarganegaraan dan kepribadian, kelompok mata pelajaran estetika, dan kelompok
mata pelajaran jasmani, olah raga, dan kesehatan;
c. lulus ujian sekolah/ madrasah untuk kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan
teknologi; dan
d. lulus Ujian Nasional.
2. Pengumuman kelulusan peserta didik dari satuan pendidikan dilakukan oleh masing- masing
satuan pendidikan paling lambat tanggal 16 Mei 2020.
VI. PEMERIKSAAN DAN PENILAIAN HASIL UJIAN
A. Pemeriksaan/Penilaian
Hasil ujian tertulis dan praktik diperiksa/dikoreksi dan dinilai oleh tim guru, dengan
memperhatikan antara lain hal-hal sebagai berikut:
1. pemeriksaan hasil ujian tertulis dilakukan di sekolah atau di tempat lain yang ditentukan
oleh kepala sekolah penyelenggara;
2. pelaksanaan penilaian hasil ujian dilakukan secara obyektif dengan menggunakan kriteria
Penilaian Acuan Normal;
3. pemeriksaan hasil ujian tertulis dilakukan oleh dua orang korektor, kemudian rata- rata dari
keduanya dijadikan sebagai nilai akhir. Jika terjadi perbedaan nilai hasil pemeriksaan kedua
korektor≥ 2,00, maka diperlukan korektor ketiga dan rata-rata dari ketiganya dijadikan nilai
akhir. Untuk pemeriksaan lembar jawab pilihan ganda skor dan hasil dari kedua korektor
harus sama;
4. penilaian hasil ujian praktik dilakukan oleh guru/tim guru yang bersangkutan.

B. Daftar Nilai Ujian


1. Daftar nilai hasil ujian diterbitkan oleh sekolah penyelenggara dan ditandatangani oleh
kepala sekolah penyelenggara.
2. Daftar nilai hasil ujian diisi oleh penyelenggara, berdasarkan hasil ujian setiap peserta dalam
bentuk angka dan huruf, antara 0 sampai dengan 100 dengan pecahan sampai dengan 2 (dua)
angka di belakang koma.

VII. PENERBITAN DAN PENGISIAN IJAZAH

A. Penerbitan Ijazah
1. Sekolah penyelenggara menerima DKHUN dan SHUN yang merupakan hasil
penggabungan nilai sekolah dan hasil ujian nasional yang telah diisi oleh Penyelenggara
Ujian Tingkat Provinsi, atau dari Pusat Penilaian Pendidikan / Badan Standart Nasional
Pendidikan.
2. Sekolah penyelenggara menerima blanko ijazah dari Penyelenggara Ujian Tingkat Provinsi
serta memeriksa keabsahan dan jumlahnya dilengkapi Berita Acara Serah Terima.
3. Sekolah Indonesia di Luar Negeri menerima blanko ijazah dari Direktorat Jenderal
Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah serta memeriksa keabsahan dan jumlahnya
dilengkapi Berita Acara Serah Terima.
4. Sekolah penyelenggara menerbitkan ijazah berdasarkan DKHUN dan nilai hasil Ujian
Sekolah.
5. Kepala sekolah penyelenggara menandatangani ijazah dan membubuhkan stempel sekolah
penyelenggara.
6. Peserta ujian yang dinyatakan lulus ujian nasional dan ujian sekolah berhak memperoleh
ijazah.

C. Pengisian dan Penerbitan Ijazah


1. Blanko ijazah bersifat nasional dan disediakan oleh Pemerintah.
2. Distribusi ijazah ke sekolah dilakukan oleh Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi,
berdasarkan laporan hasil Ujian Sekolah dan hasil Ujian Nasional.
3. Nilai Ujian Sekolah dan nilai Ujian Nasional dicantumkan dengan komposisi yang telah
ditetapkan oleh BSNP dalam ijazah.
4. Pengisian blanko ijazah dilakukan oleh sekolah penyelenggara sesuai dengan pedoman yang
berlaku.
5. Ijazah diterbitkan dan ditandatangani oleh kepala sekolah penyelenggara serta dibubuhi
stempel sekolah penyelenggara.

VIII.BIAYA PENYELENGGARAAN UJIAN


Penyelenggaraan ujian sekolah/madrasah didanai oleh Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah
dan/atau Anggaran Pendapatan dan Belanja Sekolah/Madrasah. Pemerintah daerah membantu biaya
penyelenggaraan ujian madrasah.

IX. PEMANTAUAN, EVALUASI, DAN PELAPORAN


Menteri Pendidikan Nasional, Menteri Agama, Gubernur dan Walikota/Bupati membentuk dan
menetapkan Tim Pemantau dan Evaluasi Ujian Sekolah/Madrasah sesuai dengan kewenangan
masing-masing. Tim Pemantau dan Evaluasi melaksanakan pemantauan dan evaluasi pada setiap
tahap penyelenggaraan ujian, meliputi persiapan, pelaksanaan sampai dengan pengumuman hasil
ujian, dan dapat melibatkan Dewan Pendidikan, Komite Sekolah serta Asosiasi Profesi pendidikan
setempat.
A. Pemantauan dan Evaluasi
1. Tim Pemantau dan Evaluasi melakukan pemantauan dan evaluasi penyelenggaraan
Ujian Sekolah/Madrasah, dengan langkah-langkah sebagai berikut:
a. menyusun instrumen pemantauan dan evaluasi;
b. melaksanakan pemantauan dan evaluasi pada lokasi yang ditentukan;
c. menyusun laporan hasil pemantauan dan evaluasi.
2. Ruang lingkup dan jadwal pelaksanaan pemantauan dan evaluasi disesuaikan dengan tahapan
penyelenggaraan Ujian Sekolah/Madrasah.
3. Pemerintah dan Pemerintah Daerah menindaklanjuti hasil pemantauan dan evaluasi sesuai
dengan kewenangannya.

B. Pelaporan
1. Laporan pelaksanaan Ujian Sekolah/Madrasah memuat informasi antara lain tentang penyiapan
bahan, pelaksanaan Ujian Sekolah/Madrasah, penetapan batas nilai lulus Ujian
Sekolah/Madrasah, pengawasan, pemeriksaan hasil Ujian Sekolah/Madrasah, permasalahan
dan upaya pemecahannya, serta laporan hasil Ujian Sekolah/Madrasah, yang mencakup: nilai
Ujian Sekolah/Madrasah setiap siswa dan nilai rata-rata tiap mata pelajaran.
2. Sekolah/madrasah penyelenggara menyusun laporan sebagaimana tercantum pada butir 1 di
atas, kemudian menyampaikan laporan tersebut kepada pejabat yang menugaskannya melalui
Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Kalimantan Barat.

Ditetapkan di Pontianak,
Tanggal, 22 Februari 2020
Oleh
Kepala Sekolah Penyelenggara
SMK Muhammadiyah 2 Pontianak

HADI JUMANI, S.Pd, M.Si


Pembina
NIP. 19671124 199011 1 001

Anda mungkin juga menyukai