Disusun oleh:
MUHAMMAD DINATA
NIM. 15504241010
i
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
pada jenjang pendidikan menengah sebagai lanjutan dari SMP, MTs, atau
sebesar 85 persen (dari total 1.170.748 jumlah lulusan SMK pada 2014).
Dan perlu penanganan khusus bagi pihak SMK untuk menangani hal
dunia kerja. Pendidikan kejuruan yang hanya berbasis sekolah saja dan
dan kualifikasi yang dibutuhkan oleh dunia kerja (Sileikis & Kaminskiene,
3
2006). Kemitraan antara sekolah dan dunia kerja dapat menunjang
baru terbatas pada Praktik Kerja Industri (Prakerin) dan Ujian Kompetensi
dan ukom yang sudah dilaksanakan oleh sekolah kejuruan dirasa masih
variasi kompetensi yang dituntut oleh dunia kerja. Kebutuhan dunia kerja
tenaga kerja yang berbeda pula. Untuk mencapai kompetensi ini, sekolah
industri.
4
Untuk mengoptimalkan kemitraan antara sekolah dengan dunia
kerja, dunia industri perlu dilibatkan lebih dalam pada proses pendidikan
yaitu: teknik alat berat dan teknik kendaraan ringan. Jurusan teknik
teknik
5
Otomotif dengan dunia industri, hambatan-hambatan yang terjadi, serta
B. Identifikasi Masalah
Prakerin dan Ukom. Hal ini dirasa masih belum cukum untuk
6
C. Batasan Masalah
D. Rumusan Masalah
Balikpapan?
7
E. Tujuan Penelitian
Balikpapan.
F. Manfaat Penelitian
memberikan manfaat:
1. Bagi Peneliti :
2. Bagi Sekolah :
bangunan.
8
3. Bagi Siswa :
industri.
9
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Kajian Teori
seperti yang dikutip Yanto (2005) yaitu: (a). Smith Sughes Act,
10
No.2 Tahun 1989 tentang sistem pendidikan Nasional Bab IV pasal 11
ayat (1) dan (3) yang berbunyi sebagai berikut: “Jenis pendidikan
menengah sebagai lanjutan dari SMP, MTs, atau bentuk lain yang
sederajat atau lanjutan dari hasil belajar yang diakui sama atau setara
bidang keahliannya.
11
Peraturan pemerintah No.29 Tahun 1990. Bab II pasal 3, yaitu:
berikut.
12
f) Proses pembelajaran harus mengoptimalkan pengalaman
inderawi siswa sehingga pengetahuan yang diperoleh
dapat optimal (Kemerling, 2011c)
g) Kerjasama untuk berbagai pengalaman perlu
dikembangkan, karena pengalaman bersama lebih
memperkaya pengetahuan siswa dibandingkan
pengalaman individu saja (Kemerling, 2011c).
dalam dunia kerja agar dapat bekerja sesuai dengan kompetensi dan
2. Tujuan SMK
13
Tujuan pendidikan menengah kejuruan menurut Undang-
berikut:
14
Pengertian model seperti ini mirip dengan salah satu pengertian
belajar.
murni yang tidak diarahkan untuk suatu peran tertentu (Burke, et al.,
15
b) yang memungkinkan siswa belajar secara aktif dengan melakukan
(by doing),
c) yang memberikan umpan balik segera kepada siswa,
d) yang memberikan kegiatan otentik dibimbing oleh praktisi ahli
dengan situasi kultur dunia kerja,
e) yang dalam konteks sosial dengan pengetahuan dan keterampilan
baru, dan
f) yang melibatkan interaksi dengan orang lain.
pertimbangan.
16
Biemans, et al. (2009) dan Wesselink, et al. (2010) menyebutkan
17
Pendidikan sistem ganda (PSG) adalah merencanakan,
tertentu(Depdikbud 4, 1997:1).
keterampilan sosial siswa atau soft skill agar dapat bekerja dengan
dalam belajarnya.
18
Ada persamaan dan perbedaan antara belajar vokasi di
kegiatan dalam situasi kerja dan interaksi dengan orang lain, dan
dunia kerja, serta kompetensi soft skill siswa seperti: sikap dan etika
di atasnya.
20
industri adalah kegiatan memproses atau mengolah barang dengan
setengah jadi, dan/atau barang jadi menjadi barang dengan nilai yang
21
baku, barang setengah jadi, dan/atau barang jadi menjadi barang
(Wikipedia Indonesia).
22
5. Kemitraan antara Sekolah dengan Dunia Industri
Pendidikan vokasi dan dunia industri merupakan dua sisi yang saling
industri/dunia kerja.
23
Sekolah menengah kejuruan (SMK) dan dunia usaha/dunia industri
oleh dunia kerja. Pendidikan vokasi yang hanya berbasis sekolah saja
lulusan.
25
Menurut Rogers (1996) dunia kerja pada umumnya
untuk lebih terlibat dalam proses pendidikan. Dunia kerja juga memiliki
2014:55).
dunia industri, pemerintah, sekolah dan siswa (Misko, et al., 2005: 9).
pendidikan.
26
Kemitraan sekolah-industri memberikan keuntungan kepada
dunia industri, pemerintah, sekolah dan siswa (Misko, et al., 2005: 9).
pendidikan.
27
f. Kegiatan kemitraan melengkapi dan mendukung tujuan
pembelajaran.
g. Semua pihak yang bermitra berkomitmen terhadap kemitraan.
yaitu:
28
6. Praktik Industri.
dari sisi dunia kerja dan industri melalui proses praktik didunia
29
Dengan demikian bimbingan dari dunia usaha maupun dunia
30
b. Tujuan Prakti Industri
31
3) Meningkatkan efisiensi profesional dengan
memanfaatkan sumber daya pelatihan yang ada di
dunia kerja.
4) Memberi pengakuan dan penghargaan
penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan kerja yang
berkualitas terhadap pengalaman kerja sebagai bagian
dari proses pendidikan.
32
guru tamu dan pembekalan Prakerin dengan nara sumber dari praktisi
dunia kerja.
Sulistyo : 2010).
33
penelitian ini adalah tenaga pengajar di SMK Negeri 3 Malang dan
Utami : 2010).
34
multisitus menggunakan metode induktif analitik termodifikasi. Subyek
dalam penelitian ini yaitu kepala sekolah dari tiga sekolah yang diteliti.
terhadap keinginan orang tua, tuntutan inovasi DUDI dan Pemda dan
35
produk sekolah siap untuk bersaing di pasar kerja. Keempat
C. Kerangka Pikir
kebutuhan industri akan tenaga kerja yang handal. Begitu pula tenaga
dunia kerja dengan kompetensi lulusan SMK. Oleh kareni itu setiap SMK
36
lulusan sesuai dengan tuntutan dunia industri SMK perlu membangun
hal ini sebagai upaya untuk mewujudkan link and match antara lulusan
dunia industri. Dunia industri perlu dilibatkan lebih dalam pada proses
37
antara sekolah dengan dunia industri ialah kepercayaan dan saling
38
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Metode Penelitian
snowball.
2007). Penelitian studi kasus dipilih karena peneliti sedikit atau tidak
39
B. Tempat dan Waktu Penelitian
40
C. Populasi dan Sampel
1. Populasi
kasus tertentu yang ada pada situasi sosial tertentu dan hasil
situasi social pada kasus yang dipelajari. Pada penelitian ini situasi
2. Sampel
ini, misalnya orang tersebut yang dianggap paling tahu tentang apa
diteliti.
41
Hal ini dilakukan karena dari jumlah sumber data yang sedikit itu
mencari orang lain lagi yang dapat digunakan sebagai sumber data.
Sampel dalam penelitian ini ialah nara sumber dalam yang terdiri atas
1. Instrumen Penelitian
42
pengumpulan data, menilai kualitas data, analisis data, menafsirkan
a. Observasi
partisipan ini, maka data yang diperoleh akan lebih lengkap, tajam,
prakerin.
43
b. Wawancara
c. Dokumentasi
44
E. Teknik Analisis Data
the interview transcript, field notes, and other materials that you
334).
pengumpulan data.
sehingga datanya sudah jenuh. Aktivitas dalam analisis data, yaitu data
45
itu perlu dilakukan analisis data melalui reduksi data. Sugiyono (2006:
yang pokok, menfokuskan pada hal-hal yang penting, dicari tema dan
polanya dan membuang yang tidak perlu. Dengan demikian data yang
antar kategori, flowchart dan sejenisnya. Dalam hal ini Miles dan
penelitian, maka pola tersebut sudah menjadi pola yang baku yang
46
3. Conclusion Drawing/Verification
47
DAFTAR PUSTAKA
Burke, L, Marks-Maran, D.J., Ooms, A., Webb, M., & Cooper, D. (2009). Towards
a pedagogy of work-based learning: Perceptions of work-based learning
in foundation degrees. Journal of Vocational Education and Training,
Vol.61, No.1, 15-33.
Joyce, B., Weil, M., & Calhoun, E. (2004). Models of teaching (7th ed.). Boston:
Pearson.
PP. No. 24 Tahun 1990 pasal 3 ayat (2) tentang Tujuan SMK
PP. No. 29 Tahun 1990 pasal 2 ayat (1) tentang Tujuan SMK
PP. No.29 Tahun 1990. Bab II pasal 3 tentang Pengertian Sekolah Menengah
Kejuruan.
PP. No. 66 tahun 2010 pasal 1 ayat 15 tentang Pengertian Sekolah Menengah
Kejuruan.
48
Rochmadi, Sunar. (2014). MODEL PEMBELAJARAN TEKNIK SURVEI DAN
PEMETAAN SMK MELALUI KEMITRAAN DENGAN DUNIA KERJA.
Undang-Undang Republik Indonesia No.2 Tahun 1989 Bab IV pasal 11ayat (1)
dan (3) tentang Sistem Pendidikan Nasional.
Watkins, C., Carnell, E. & Lodge, C. (2007). Effective learning in classrooms. Los
Angeles: Sage.
49
50