Anda di halaman 1dari 16

LAPORAN PRAKTIK

MATA KULIAH TEKNOLOGI PENGECATAN

Disusun oleh :
Ravi Putra Jaya A (16504244018)
Wikha Trisna Yudha (16504244017)
Zio Kenny (16504249001)

JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK OTOMOTIF


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
2018
A. PERENCANAAN
1. Identifikasi Kerusakan dan Perbaikan Kerusakan
a. Terjadi pemuaian dibagian tengah panel akibat bekas pengelasan pada
pengerjaan mata kuliah teknologi perbaikan bodi kendaraan.
b. Perbaikan yang dilakukan antara lain melakukan kenteng pada permukaan
yang mengalami pemuaian agar setidaknya bisa kembali ke bentuk semula
dan tidak terlalu dalam agar dapat ditutup dengan menggunakan dempul.
2. Peralatan dan Bahan yang diperlukan
a. Alat :
1) Palu
2) Die
3) Scrap
4) Jidar
5) Pengaduk
6) Ember pencampur
7) Spray gun
8) Hand Block
b. Bahan :
1) Dempul
2) Dempul satu komponen
3) Hardener
4) Amplas #80, #120, #320, #600, #1000
5) Cat Epoxy
6) Cat Warna Biru
7) Thinner
8) Air
9) Sabun
10) Majun
11) Compound
3. Estimasi Penggunaan Dempul
Karena pada pekerjaan ini seluruh cat pada permukaan panel telah
terkelupas maka membutuhkan dempul yang lebih banyak untuk menutupi
seluruh permukaan. Dempul yang dihabiskan sesuai dengan ketebalan dempul
yang akan diaplikasikan ke permukaan panel (ketebalan ideal yaitu 5 mm pada
buku Teknik Bodi Kendaraan Jilid 3 oleh Gunadi).

4. Estimasi Penggunaan Cat

L1

L2

Diketahui :
Angka kepadatan cat = 80%
Ketebalan cat = 200 µm = 0,02 cm

Daya sebar dan kebutuhan cat …?

Jawab :
 Luasan panel yang dikerjakan :
L = L1 + L2
(26+175)×137 (3,14 𝑥 262
L=( )+( )
2 4

L = 13768,5+ 531
L = 14299,5 cm2
 Daya sebar cat
𝑎𝑛𝑔𝑘𝑎 𝑘𝑒𝑝𝑎𝑑𝑎𝑡𝑎𝑛
=
𝑘𝑒𝑡𝑒𝑏𝑎𝑙𝑎𝑛 𝑐𝑎𝑡
800 𝑐𝑚3 /𝑙
=
0,02 𝑐𝑚
= 40000 𝑐𝑚2 /𝑙

# Kebutuhan cat
𝑙𝑢𝑎𝑠 𝑝𝑎𝑛𝑒𝑙 𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙
=
𝑑𝑎𝑦𝑎 𝑠𝑒𝑏𝑎𝑟 𝑐𝑎𝑡
14299,5 𝑐𝑚2
=
40000 𝑐𝑚2
= 0,3574 𝑙
Jadi, estimasi kebutuhan cat yang diperlukan yaitu sebanyak 0,3574 liter.

5. Pemilihan Grit Amplas


Amplas berfungsi untuk mengikis/menghaluskan permukaan benda kerja
dengan cara digosokkan. Tingkat kekasaran amplas (grit) dinyatakan dalam kode
penomoran. Tingkatan nomor Grit biasanya dicetak pada bagian belakang
material backing amplas. Semakin besar nomor Grit, semakin halus partikel
abrasifnya. Tabel di bawah ini menunjukan klasifikasi Grit amplas terhadap jenis
pekerjaan yang sesuai.
Sumber : Gunadi. 2008. Teknik Bodi Kendaraan Jilid 3. Direktorat Pembinaan
SMK.

Sidik Argana.2013.Pengecatan Body Kendaraan. Kementerian Pendidikan dan


Kebudayaan RI
Metode Pengamplasan

Sidik Argana.2013.Pengecatan Body Kendaraan. Kementerian Pendidikan dan


Kebudayaan RI
6. Estimasi Waktu yang diperlukan untuk proses pengecatan
Minggu Ke -
No Uraian Kegiatan
1 2 3 4 5 6 7 8 9
1 Identifikasi kerusakan dan
perbaikan
2 Persiapan Permukaan
3 Pengecatan Epoxy
4 Pengaplikasian Dempul Satu
Komponen
5 Pengecatan Top Coat
6 Polishing

B. PROSES PENGECATAN
1. Keselamatan Kerja
a. Memakai baju praktek.
b. Memakai sepatu dan masker pernapasan.
c. Memindahkan benda kerja dan peralatan dengan hati-hati.
d. Menggunakan alat sesuai dengan kegunaannya.
e. Mengembalikan semua peralatan praktek dan benda kerja ke tempat semula
dengan hati-hati ketika praktek selesai.
2. Langkah Kerja
a. Identifikasi kerusakan dan perbaikan bodi
Mempersiapkan panel yang akan dikerjakan.
1) Identifikasi kerusakan pada panel :
a) Bagian tengah terdapat gelombang akibat dari pekerjaan pengelasan
b) Beberapa bagian sedikit menonjol di sekeliling gelombang yang berada di
tengah.

2) Selanjutnya dilakukan perbaikan pada bagian panel yang rusak dengan


menggunakan gerinda, palu dan die

b. Persiapan Permukaan
1) Membersihkan panel yang telah diperbaiki dengan menggunakan amplas dengan
grit 80.

2) Membersihkan permukaan dari debu dengan mencuci dan mengeringkannya.


3) Lakukan pengelasan apabila ada palen yang berlobang.
c. Aplikasi Dempul
1) Mencampurkan dempul dengan hardener dengan perbandingan 4 : 1 ( 4 untuk
dempul dan 1 untuk hardener) dengan menggunakan dua scrap hingga tercampur
rata.
2) Mengoleskan dempul pada bagian panel menggunakan scrap. Untuk panel yang
memiliki bekas pekerjaan perbaikan diberikan agak tebal agar menutup
gelombang yang terbentuk akibat pekerjaan perbaikan bodi.
3) Untuk bagian yang lebar dempul dapat dioleskan dengan bantuan jidar untuk
memperoleh hasil yang rata.
4) Mengeringkan dempul hingga benar-benar kering.
5) Setelah kering dilakukan pengamplasan basah panel yang telah di dempul dengan
menggunakan kombinasi amplas grit #80, #120, #320 dengan hand block hingga
rata, dengan cara menilai kerataan permukaan menggunakan sentuhan.
6) Setelah permukaan rata dilakukan pembilasan dengan air bersih dan
mengeringkan permukaan panel/benda kerja.
7) Membersihkan peralatanyang telah digunakan sebelum mengembalikannya.

d. Aplikasi Epoxy
1) Menyiapkan panel yang telah rata dan bersih, epoxy, hardener, thinner, serta alat
pengecatan.
2) Mencampur epoxy dengan thinner serta hardener sesuai dengan ketentuan pabrik
pembuatnya di dalam ember pengaduk dan diaduk menggunakan batang
pengaduk hingga tercampur rata.
3) Mempersiapkan kompresor, air transformer dan memasang selang spiral pada
spary gun.
4) Menuangkan epoxy yang sudah tercampur rata ke dalam spray gun ¾ dari paint
cup.
5) Mengatur spray gun sesuai kebutuhan agar hasil penyemprotan epoxy merata
keseluruh permukaan panel.
6) Mengaplikasikan epoxy ke seluruh permukaan panel sebagai lapisan pertama.
Berikan waktu tunggu (flash time) hingga epoxy berkurang kilapnya. Selanjutnya
mengaplikasikan lapisan kedua.
7) Mengeringkan epoxy dengan membiarkan panel berada di dalam spray booth.
Kebetulan untuk pekerjaan selanjutnya dilakukan di pertemuan minggu
berikutnya sehingga lapisan epoxy dibiarkan kering dengan sendirinya.
8) Membersihkan peralatan pengecatan, khususnya spray gun dan peralatan yang
terkena epoxy menggunakan thinner sebelum mengembalikannya.
Hasil epoxy

e. Aplikasi dempul satu komponen


1) Setelah epoxy kering, selanjutnya melakukan pengamplasan basah permukaan
panel menggunakan amplas dengan grit #600 untuk menghaluskan permukaan
panel (perlu diperhatikan, jangan sampai menghilangkan lapisan epoxy pada
permukaan panel).
2) Mencuci bersih permukaan panel yang telah diamplas kemudian
mengeringkannya dibawah sinar matahari.
3) Mengaplikasikan dempul satu komponen untuk menutup pori-pori yang terlihat
setelah melakukan epoxy.
4) Menegeringkan dempul dibawah sinar matahari.
5) Melakukan pengamplasan dempul satu komponen menggunakan amplas dengan
grit #600 atau #1000 hingga pori-pori tadi tertutup dengan rata.
6) Setelah itu mencuci panel dengan menggunakan air sabun dibilas air bersih,
kemudian dikeringkan.
7) Membersihkan peralatan yang telah digunakan sebelum mengembalikannya.

Hasil pengaplikasian dempul satu komponen

f. Aplikasi Top Coat


1) Panel yang telah bersih dan kering, selanjutnya menyiapkan panel di dalam spray
booth agar memudahkan saat melakukan aplikasi top coat.
2) Menyiapkan cat warna biru (berdasarkan instruksi) dan thinner, serta peralatan
pengecatan lainnya
3) Menyemprotkan udara pada panel untuk memastikan panel benar-benar bersih
dan kering.
4) Mencampur cat dengan thinner ke dalam ember pencampur dan diaduk
menggunakan sendok pengaduk dengan perbandingan sesuai dengan yang tertera
di kaleng cat/pabrikan.
5) Setelah tercampur rata, selanjutnya mengatur spray gun, air transformer dan
selang spiral telah terpasang serta mengatur bukaan spray gun sesuai dengan
kebutuhan.
6) Menuangkan cat yang telah tercampur rata ke spray gun ¾ dari paint cup.
7) Mengaplikasikan cat ke seluruh permukaan panel sebagai lapisan pertama sambil
memperhatikan overlapping. Memberikan flash time (waktu tunggu) sebelum
mengaplikasikan lapisan kedua.
8) Mengaplikasikan lapisan kedua ke seluruh permukaan panel.
9) Mengeringkan cat dengan membiarkannya di dalam spray booth.
10) Membersihkan peralatan pengecatan, khususnya spray gun dan peralatan yang
terkena cat menggunakan thinner sebelum mengembalikannya.

g. Polishing
1) Menyiapkan panel yang telah di aplikasikan top coat, compound serta majun
bersih.
2) Mengoleskan compound ke permukaan panel dan menggosoknya menggunakan
majun dengan gerakan memutar.
3) Melakukan kegiatan tersebut sampai diperoleh tekstur dan kilapan warna cat
yang sama.

C. Pembahasan
Berdasarkan hasil membandingkan dari perencanaan yang telah dilakukan
terdapat beberapa permasalahan yang hendak dibahas yaitu sebagai berikut :
1. Perbedaan estimasi waktu pengerjaan
Dari yang telah direncanakan kegiatan persiapan permukaan dilaksanakan
hanya 4 pertemuan namun pada proses pengerjaannya mundur menjadi 7
pertemuan. Hal ini dikarenakan beberapa kendala yakni sebagai berikut :
a. Permukaan yang didempul luas, dan tidak memiliki patokan sehingga harus
membuat patokan sendiri untuk mengaplikasikan dempulnya. Karena tidak ada
patokan sehingga sedikit kesulitan untuk membuat permukaannya benar-benar
rata sesuai permintaan.
b. Kurang anggota saat melakukan pekerjaan, pada saat ada bencana di Lombok
beberapa mahasiswa ditugaskan menjadi sukarelawan, sehingga pekerjaan yang
dulunya ditangani 4 orang dalam waktu 2 pertemuan hanya dilakukan oleh 2
orang.
c. Kurang bisa me manajemen waktu pada saat bekerja, sehingga pekerjaan tidak
selesai tepat waktu.
Tabel Proses Pengecatan pada faktanya
Minggu Ke -
No Uraian Kegiatan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16
1 Identifikasi kerusakan dan
perbaikan
2 Persiapan Permukaan
3 Pengecatan Epoxy
4 Pengaplikasian Dempul Satu
Komponen
5 Pengecatan Top Coat
6 Polishing
7 Penyusunan Laporan
2. Perbedaan estimasi penggunaan dempul
Karena terjadi pemunduran waktu pekerjaan di bagian pendempulan sehingga
penggunaan dempul pun menjadi bertambah. Dempul diaplikasikan berulang
kemudian di amplas dan diaplikasikan kembali hingga permukaan panel rata dan
halus.

D. HASIL AKHIR

Sebelum Ses
E. KESIMPULAN
Proses pengecatan yang dilakukan pada mata kuliah praktik teknologi
pengecatan berlangsung dengan lancar, walaupun dalam pelaksanaannya molor
beberapa pertemuan dikarenakan beberapa hal namun terlepas dari itu memberikan
banyak manfaat sebagai bekal kelak menjadi calon pendidik.
Dari praktik yang telah dilakukan, alat yang digunakan harus benar-benar
dalam kondisi yang baik dan bersih. Permukaan panel yang dikerjakan harus benar-
benar tertutup dengan dempul secara merata dan halus sebelum dilakukan epoxy
maupun top coat, sehingga hasil pengecatannya akan maksimal. Pada proses
pengecatan juga harus memperhatikan kebersihan alat yang digunakan dan panel
yang akan di cat serta menggunakan teknik yang benar ketika melakukan pengecatan
agar hasil yang diperoleh dapat maksimal.

F. DAFTAR PUSTAKA
Argana, Sidik.2013.Pengecatan Body Kendaraan. Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan RI
Gunadi. 2008. Teknik Bodi Kendaraan Jilid 3. Direktorat Pembinaan SMK.

Anda mungkin juga menyukai