Anda di halaman 1dari 3

NAMA : KOMANG SAVITRI SINTHA DEWI

NIM : 044402758

TUGAS 2
PENGEMBANGAN SDM (EKMA4366)

Paradigma dalam disiplin intelektual adalah cara pandang orang terhadap diri dan
lingkungannya yang akan mempengaruhinya dalam berpikir (kognitif), bersikap (afektif), dan
bertingkah laku (konatif). Dalam membahas pradigma dalam pengembangan SDM, Swanson
dan Halton III mengemukan secara umum 2 (dua) pradigma dalam pengembangan SDM, yaitu
: Pradigma pembelajaran (learning paradigm) dan Pradigma kinerja (performance paradigm).

Coba anda jelaskan :

1) Pandangan tentang asumsi pembelajaran dan asumsi kinerja


2) Kesimpulan dan Saran dalam Pengembangan SDM

Jawaban :
1) Watkin dalam Swanson dan Holton III (2001) menjelaskan bahwa pengembangan
SDM adalah bidang studi dan praktek untuk mendukung kapasitas belajar
berkaitan dengan kerja jangka panjang pada tingkat individual, kelompok dan
organisasional dalam organisasi. Swanson dan Holton III (2001) mengemukakan
secara umum 2 (dua) paradigma dalam pengembangan SDM yaitu paradigma
pembelajaran (learning paradigm) dan paradigma kinerja (performance
paradigm). Asumsi-asumsi paradigma pembelajaran (learning paradigm),
meliputi:
a. Pendidikan, pertumbuhan, pembelajaran dan pengembangan individual
secara inheren adalah baik bagi individual.
b. Orang-orang harus dinilai dari sisi intrinsiknya sebagai manusia, bukan hanya
sebagai sumber daya untuk mencapai hasil.
c. Tujuan utama pengembangan SDM adalah pengembangan individual.
d. Hasil utama pengembangan SDM adalah pembelajaran dan pengembangan.
e. Organisasi akan maju lebih baik dengan memiliki individual yang
dikembangkan secara penuh.
f. Individual harus mengontrol proses belajarnya sendiri.
g. Pengembangan individual harus holistik.
h. Organisasi harus menyediakan sarana bagi orang-orang untuk mencapai
potensinya secara penuh melalui kerja yang bermakna
i. Penekanan pada manfaat organisasional atau kinerja menciptakan
pandangan mekanistik yang akan menjadi kendala bagi individu untuk
mencapai potensinya secara penuh.

Weinbergern dalam Swanson dan Holton III (2001) menjelaskan bahwa kinerja
sebagai penyelesaian suatu unit misi yang berkaitan dengan hasil atau luaran
(output). Paradigma kinerja SDM adalah bertujuan untuk memajukan misi sistem
kinerja yang mendukung upaya pengembangan SDM melalui perbaikan
kapabilitas individual yang bekerja dalam sistem dan perbaikan sistem dalam
melakukan pekerjaan. Swanson dan Holton III (2001) mengemukakan asumsi-
asumsi teoritis mengenai paradigma kinerja. Asumsi-asumsi paradigma kinerja
(performance paradigm) meliputi:
 Sistem kinerja harus menunjukkan kinerja untuk bertahan hidup dan berhasil
baik, individu yang bekerja dalam sistem harus memiliki kinerja apabila ingin
memajukan karier dan memelihara pekerjaannya.
 Tujuan akhir pengembangan SDM adalah memperbaiki kinerja dari sistem
yang melekat di dalamnya dan menyediakan sumber daya yang
mendukungnya.
 Hasil utama pengembangan SDM bukan hanya pembelajaran melainkan juga
kinerja.
 Potensi manusia di dalam organisasi harus dipelihara, dihargai dan
dikembangkan.
 Pengembangan SDM harus meningkatkan kinerja saat ini dan membangun
kapasitas efektivitas kinerja masa akan datang untuk menciptakan kinerja
tinggi yang berkelanjutan.
 Para ahli Pengembangan SDM memiliki tanggung jawab moral dan etika untuk
menjamin pencapaian tujuan kinerja organisasional yang tidak
disalahgunakan individual karyawan.
 Aktivitas pembelajaran/pelatihan tidak dapat dipisahkan dari sistema kinerja
dan dikaitkan dengan intervensi perbaikan kinerja yang lain.
 Kinerja dan sistem kinerja yang efektif diberikan imbalan (reward) pada
individual danorganisasi.
 Seluruh perbaikan sistem kinerja berupaya untuk meningkatkan nilai belajar di
dalam organisasi.
 Pengembangan SDM harus menjadi mitra unit kerja fungsional untuk
mencapai tujuan kinerja.Pengalihan dari pembelajaran kearah kinerja adalah
sangat penting.

2) Dilihat dari asumsi kedua paradigma tersebut, dapat disimpulkan bahwa


paradigma kinerja merupakan pendekatan yang paling mungkin untuk mencapai
peran strategik pengembangan SDM dalam organisasi. Paradigma pembelajaran
merupakan pengembangan SDM bertanggung jawab untuk membantu
perkembangan kapasitas belajar dalam pekerjaan jangka panjang pada tingkat
individual, kelompok dan organisasional. Tujuannya adalah berfokus untuk
menghasilkan kinerja SDM yang baik melalui proses belajar bagi organisasi
sehingga semakin mendekatkan pada tujuan organisasi. Diperlukan hubungan
yang kuat antar paradigma pembelajaran dan paradigma kinerja untuk dapat
mendukung strategi pengembangan SDM yang efektif.

Sumber :
BMP EKMA4366/Pengembangan SDM

Anda mungkin juga menyukai