Anda di halaman 1dari 4

PROGRAM PASCASARJANA

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SUMATERA UTARA


UJIAN TENGAH SEMESTER. T.A. 2022/2023

Hari/Tanggal : 2023
Mata Kuliah : Perilaku Organisasi Bisnis
Program Studi : Magister Manajemen
Ruangan
Kelas :
Dosen : Dr. Syaiful Bahri, M. AP
Waktu :
Sifat Ujian : Take Home

1. Persoalan yang dihadapi perusahaan ketika akan memulai pasar bisnis

internasional.
Aktivitas bisnis internasional biasanya berupa ekspor dan impor barang sehingga
nantinya bisa menyebabkan industrialisasi menjadi lebih berkembang. Selain itu
bisnis internasional juga bisa mendorong peningkatan jumlah investasi. Akan tetapi
pelaksanaan jual beli antar Negara tersebut tidak selalu berjalan lancar melainkan
tantangan dan kendala yang dihadapi oleh perusahaan. Beragam persoalan yang
dihadapi oleh suatu perusahaan pada saat ia akan memulai pasar bisnis
internasional mulai dari akses pemerintah terkait dengan perizinan dan birokrasi
serta tingginya tingkat pungutan, rendahnya kualitas SDM yang akan
memperlihatkan pada perbedaan penguasaan Teknologi. Tidak dipungkiri bahwa
beberapa negara masih memiliki penguasaan teknologi yang cukup rendah.
Keterbatasan infrastruktur, penggunaan mata uang yang berbeda. Oleh karena
transaksi terjadi di luar batas antar negara, maka perusahaan tidak bisa
menggunakan mata uang domestik. Aspek sosial dan budaya merupakan
tantangan berikutnya yang dihadapi oleh perusahaan ketika memasuki pasar
internasional. Pasar internasional, khususnya negara tujuan produk atau jasa
perusahaan (host country) memiliki karakteristik sosial dan budaya yang berbeda
dengan yang terdapat di negara asal (home country). Tantangan berikutnya adalah
aspek legal formal yang juga memiliki perbedaan antara negara asal (home
country) dan negara tujuan (host country). Tantangan pasar global lain yang jauh
lebih besar dari pada tantangan yang ada di pasar lokal. Tantangan tersebut bisa
berupa budaya yang ada di negara tujuan, hukum-hukum atau aturan-aturan yang
berlaku, hingga konflik Negara
2. Pengertian perilaku induvidual dan contohnya.
Perilaku adalah semua kegiatan atau aktivitas manusia, baik yang diamati
langsung, maupun yang tidak dapat diamati oleh pihak luar. Sedangkan Individu
merupakan sebuah unit terkecil pembentuk suatu masyarakat yang tidak dapat atau
tidak dapat dibagi-bagi lagi menjadi bagian yang lebih kecil. Hal ini dapat
disimpulkan bahwa individu sama halnya melihat atau menilai manusia tunggal atau
perseorangan. Pada Individu melekat juga ciri atau identitas tersendiri, memiliki
kepribadian serta juga tingkah laku spesifik dan juga mempunyai peranan di
lingkungan sosialnya.
Perilaku individu merupakan suatu perilaku seseorang dalam melakukan sesuatu
atau cara ia bertindak terhadap suatu kegiatan dengan menggunakan keterlampilan
atau otak mereka. Adanya keterlampilan tidak terpisah dari latar belakang atau
pengetahuan.. Perilaku individu dapat dinilai dan dilihat dari berbagai sisi. Antara
lain dapat berupa cara berjalan, berbicara, bekerja, belajar, menulis, membaca, dan
tertawa, masih banyak lagi sifat yang mencirikan perilaku individu.
3. Kepentingan memberikan reward dan punishment dalam ilmu prilaku organisasi.
Sebuah perusahaan tentunya sangat menginginkan karyawan memiliki kinerja baik
dan memiliki motivasi bekerja secara terus menerus sehingga perusahaan mampu
menjadi tempat bekerja yang dapar membuat karyawan semakin berkembang.
Terdapat berbagai cara yang dapat dilakukan untuk meningkatkan kinerja
karyawan. Dengan menggunakan cara yang tepat akan dapat meningkatkan kinerja
karyawan dengan lebih baik. Cara yang dapat dilakukan untuk meningkatkan
kinerja dari karyawan adalah dengan memberikan penghargaan (reward) saat
karyawan dapat mencapai tujuannya dan sanksi (punishment) ketika karyawan lalai
dalam pekerjaannya. Memberikan punishment maupun reward ini menjadi salah
satu cara yang digunakan oleh perusahaan untuk selalu memotivasi karyawannya
agar dapat melakukan yang terbaik bagi perusahaan. Tujuan adanya sistem reward
dan punishment ini yaitu agar dapat terus memacu karyawan berprestasi.
Program penghargaan penting bagi organisasi karena mencerminkan upaya
organisasi untuk mempertahankan sumber daya manusia sebagai komponen
utama dan merupakan komponen biaya yang paling penting. Disamping
pertimbangan tersebut, penghargaan juga merupakan salah satu aspek yang
berarti bagi pegawai, karena bagi individu atau pegawai besarnya penghargaan
mencerminkan ukuran nilai karya mereka diantara para pegawai itu sendiri,
keluarga, dan masyarakat. Imbalan yang diberikan baik dalam dalam bentuk
material dan non material yang diberikan oleh pihak perusahaan kepada
karyawannya agar mereka dapat bekerja dengan motivasi tinggi dan berprestasi
dalam mencapai tujuan perusahaan. Dengan kata lain pemberian penghargaan
atau reward bertujuan untuk meningkatkan produktivits dan mempertahankan
karyawan yang berprestasi agar tetap loyal kepada perusahaan. Pemberian sistem
penghargaan dimaksudkan sebagai dorongan agar karyawan mau bekerja dengan
lebih baik dan membangkitkan motivasi sehingga mendorong kinerja karyawan
yang lebih baik.
Pemberian reward dan punishment ini berdasarkan penilaian kinerja dari masing-
masing karyawan. Sistem reward dan punishment ini menjadi cara terbaik untuk
mengatur karyawan sehingga perusahaan akan adil memperlakukan karyawannya.
Karyawan akan dapat berlomba-lomba untuk untuk meningkatkan kinerjanya agar
menjadi karyawan yang berprestasi dan mendapatkan reward dari perusahaan.
4. Dengan menganalisis kondisi demografi yang terjadi di suatu organisasi kita akan
dapat memahami kompleksitas kondisi realitas dari suatu organisasi.
Perusahaan atau organisasi yang maju tentu didukung oleh sumber daya manusia
(SDM) yang memiliki kemampuan yang baik. Tidak hanya didukung oleh sumber
daya modal dan finansial, SDM juga menjadi faktor utama. Selain tingkat
kemampuan hardskill dan softskill yang harus dimiliki oleh SDM secara baik,
perilaku atau attitude juga menjadi hal yang sangat penting guna mendukung
kinerja dan juga kerja sama tim di dalam organisasi. Organisasi sangat perlu
melihat dan memahami setiap perilaku individu dalam keseharian. Memahami
perilaku organisasi berarti sama halnya dengan organisasi juga harus memahami
perilaku para anggota organisasi. Tim dalam organisasi butuh dipahami, baik
secara personal (individu) maupun secara kelompok. Kinerja atau perilaku dalam
setiap organisasi tentu akan berbeda satu sama lain. Keberadaan anggota tim baru
atau budaya yang ada dalam organisasi akan memberi warna bagaimana setiap
individu berperilaku. Sehingga jika kita telaah, ketika kita ingin membahas,
memahami perilaku organisasi, tidak serta merta secara global kita melihat perilaku
organisasi.
Sering kita melihat bahwa perilaku seorang akan mempengaruhi terhadap perilaku
lingkungan dimana individu melakukan kegiatan atau beraktivitasnya. Baik itu saat
melakukan pekerjaan, saat bersosialisasi dan dalam berinteraktif dalam kehidupan
masyarakat sehari-hari. Perilaku juga merupakan serangkaian tindakan yang dibuat
oleh pribadi atau individu, organisme, sistem, atau entitas buatan dalam
hubungannya dengan dirinya sendiri atau lingkungannya. Tindakan ini juga akan
memberikan pengaruh timbal balik atau berhubungan dengan sistem atau
organisme lain di sekitarnya, begitu juga dengan lingkungan fisik. Di dalam suatu
organisasi perilaku individu mencerminkan setiap perilaku manajer terhadap
bawahannya dimana jika ia memperlakukan bawahannya denagn baik maka suatu
hubungan antara bawahan dan atasan terjalin dengan baik pula sehingga jalinan
kerjasama di dalam organisasipun bisa berjalan dengan baik.
Akhirnya kondisi faktor internal dan eksternal dari masing-masing individu tidak
hanya akan mempengaruhi sikap dan perilaku secara pribadi atau individu. Namun,
kondisi ini berpengaruh terhadap hasil akhir bagi tim dalam organisasi. Sehingga
diperlukan usaha untuk terus menerus melakukan perbaikan (improvement). Bila
interaksi antara individu dan lingkungannya dalam suatu organisasi, dapat berjalan
dengan baik. Maka diharapkan akan diperoleh hasil perilaku kerja yang sama-sama
penting untuk mendukung kinerja dan keberlangsungan organisasi dimana individu
berada, yaitu :
a. Individu bertahan dalam organisasi Jika individu memiliki perilaku interaksi yang
baik dengan lingkungannya (organisasi), maka individu pasti akan bertahan
dalam organisasi. Pada Individu akan tumbuh rasa keinginan untuk tetap
mempertahankan keanggotaannya dalam organisasi.
b. Individu Ingin berkarya. Adanya interaksi yang positif dalam lingkungan
organisasi, maka individu saat dalam lingkungan kerja, tentunya akan
memberikan sumbangan pemikiran dan prestasi terbaik bagi pencapaian tujuan
organisasi. Hal ini tentunya sebagai bagian dari cara untuk dapat mewujudkan
misi suatu organisasi atau perusahaan. Kinerja yang optimal dari semua unsur
yang ada di dalam organisasi, sangat diperlukan, terutama para individu
karyawan yang harus memiliki perilaku kerja yang positif sehingga mampu
menghasilkan kinerja yang dapat memberikan kontribusi bagi keberhasilan
organisasi atau perusahaan.
5. TERIMA KASIH

Tanggal Submit: ……………… 2023 Tanggal : Tanggal :


Dibuat Oleh: Diperiksa Oleh : Disetujui Oleh:

(Dr. Syaiful Bahri M.AP) (Dr. ………………………..) (Dr. Hazmanan Khair , S.E., MBA)
Dosen Penguji UPM Prodi KETUA PRODI

Anda mungkin juga menyukai