Anda di halaman 1dari 4

HASIL DISKUSI KELOMPOK 4 AUDIT INTERNAL

BAB 8 DAN 9

Nama Kelompok:
 Floppysta (12030117120017)
 Mita Budi Herdiyana (12030117120055)
 Nindi Rustyaningrum (12030117120065)
 Galuh Sekar Megananda (12030117140195)

1. Pertanyaan dari Shabilla Ariningtyas (12030117120001) No.Absen 02


Dalam kasus yang dangkat ketua KPK mengatakan bahwa penyebab dari kasus yaitu
pengawasan internal yang masih minim karena posisinya dibawah direktur utama dan
meyebabkan konflik kepentingan. Disarankan posisi pengawasan internal diubah
menjadi wewenang komisaris atau kementrian BUMN. Bagaimana tanggapan kalian
mengenai hal itu? Apakah efektif dalam meningkatkan kinerja audit?
Jawaban:
Aktivitas audit internal menurut IIA melalui IPPF merupakan departemen, divisi,
tim konsultan atau praktisi lainnya yang memberikan jasa assurance dan konsultasi yang
independen dan objektif yang dirancang untuk memberikan nilai tambah dan
meningkatkan kegiatan operasional organisasi. Aktivitas audit internal membantu
organisasi mencapai tujuannya, melalui pendekatan yang sistematis dan teratur dalam
mengevaluasi dan meningkatkan efektivitas proses, pengelolaan risiko, pengendalian
intern dan tata kelola. Jadi, Kedudukan seseorang dalam organisasi itu penting untuk
menunjang profesionalitas.
Agar bekerja secara efektif dengan manajemen, maka audit internal sangat
ditentukan oleh kebebasan dalam melakukan pemeriksaan. Kebebasan yang dimaksud
dalam hal ini adalah dalam arti dapat memasuki ke setiap jenjang manajemen yang sedang
diperiksa. Akan tetapi, pada umumnya kedudukan audit internal dalam struktur organisasi:
berada dibawah Direktur utama (sehingga menyebabkan sifatnya Tidak Independen secara
sepenuhnya), dan seorang auditor internal dapat mengalami yang namanya konflik
kepentingan atau conflict of interest. Misalkan auditor internal sudah menemukan adanya
fraud dalam perusahaan akan tetapi fraud itu dilakukan oleh direkturnya itu sendiri, maka
mau tidak mau auditor internal itu tidak akan mengungkapkannya dalam laporan auditnya
karena misalnya ada tekanan dari direksi tersebut sementara seorang auditor internal itu
tidak mau jika harus menerima konsekuensi nya misal dipecat. Maka ini akan
mengakibatkan independensi seorang audit itu berkurang.
Dalam kasus itu disarankan bahwa kedudukan auditor internal diubah menjadi
dibawah komisaris, posisinya berada diatas Direktur utama. menurut kelompok kami jika
hal ini bisa sepenuhnya dilakukan dan dalam struktur organisasi tersebut terdapat Dewan
Komisaris maka kelompok kami setuju karena kedudukan ini nantinya memberikan
tingkat independensi yang tinggi karena audit internal dapat memeriksa seluruh aspek
organisasi. Akan tetapi jika tidak ada Dewan Komisaris, maka sebaiknya seharusnya
posisi nya dibawah posisi Komite Audit agar dapat meningkatkan kinerja auditor internal.

2. Pertanyaan dari Agustina Ayu Saraswati (12030117120039) No.Absen 08


Selain dokumen dan bukti audit salah satu aspek penting dari proses audit yaitu faktor
manusia seperti sifat yang melekat pada manusia tersebut, misalnya terbuka,
independen, profesionalisme. Seberapa berpengaruhkah faktor manusia tersebut
terhadap internal audit yang efektif?
Jawaban:
Faktor manusia sangat berpengaruh terhadap kualitas audit internal yang efektif. Sudah
dilakukan beberapa penelitian mengenai hubungan antara faktor manusia terhadap kualitas
audit internal. Salah satunya adalah pengaruh dari independensi dan profesionalisme terhadap
audit internal yang efektif. Dalam penelitian tersebut disimpulkan bahwa independensi dan
profesional memiliki hubungan yang positif terhadap kualitas audit internal yang efektif.
Sehingga semakin tinggi tingkat independensi dan profesionalisme auditor maka semakin
efektif pula internal auditnya.

3. Pertanyaan dari Dzulfikar Satrio Pinandito (12030117130106) No.Absen 21


Apakah pelaksanaan audit internal yang efektif akan menghasilkan tata kelola yang
baik juga bagi perusahaan, dan apakah menjamin terhindar dari fraud?
Jawaban:
Pelaksanaan audit internal yang efektif akan menghasilkan tata kelola yang baik bagi
perusahaan. Dikarenakan dalam proses audit internal didalamnya terdapat evaluasi
pengendalian internal. Yang mana peran dari pengendalian internal itu sendiri untuk
memperbaiki kinerja perusahaan sehingga tata kelola perusahaan pun akan semakin baik. Di
bab 9 juga dijelaskan di pedoman ippf nomor 2130 tentang tata kelola yang isinya bahwa
audit internal harus menilai dan membuat rekomendasi yang sesuai untuk meningkatnya
proses tata kelola dengan beberapa pencapaiannya. Pelaksanaan audit internal sendiri adalah
cara pencegahan terjadinya fraud atau kecurangan. Sehingga apabila audit internalnya
efektif kemungkinan terjadinya fraud sangat rendah.

4. Pertanyaan dari Gracea Allesandra (12030117130117) No.Absen 23


Bagaimana syarat suatu perusahaan dapat dikatakan internal auditnya efektif? Apakah
PT Krakatau Steel tidak memenuhi syarat tersebut?
Jawaban:
a) Suatu perusahaan dikatakan internal auditnya efektif, apabila :
• Internal auditnya menganut prinsip-prinsip audit internal
• Internal auditnyaa harus bersifat terbuka yang artinya menyampaikan semua
kejadiaan yang ada di perusahaan
• Rencana atau organisasi yang efektif dan piagam untuk meluncurkan kegiatan audit
internal.
Menyarankan prosedur untuk membangun fungsi audit internal yang efektif, dan
tentang komunikasi dengan komite audit dewan direksi menjelaskan pengamanan
persetujuan perencanaan untuk fungsi audit internal.
• Rencana audit tahunan jangka panjang. Audit internal individu harus didasarkan pada
rencana kegiatan keseluruhan untuk kelompok audit internal.
• Selain itu auditor internal juga perlu mengembangkan pendekatan yang baik untuk
mengevaluasi bukti audit

b) Ya, karena PT Krakatau Steel tidak menerapkan prinsip-prinsip audit internal dengan
baik, hal ini ditujukkan oleh audit internal tidak mengevaluasi pengendalian internal
perusahaan dengan baik padahal kasus ini sudah terjadi sejak beberapa tahun lalu,
dilihat dari kerugian yang terjadi selama 7 tahun terakhir. Dalam kasus ini juga
ditemukan aktivitas ekonomi yang tak terduga. Hal ini ditunjukkan oleh penemuan
additional cost yang tidak digunakan untuk aktivitas perusahaan, yang berarti hal
tersebut bertentangan dengan tujuan audit internal.

5. Pertanyaan dari Salsabila Firdausya (12030117130135) No.Absen 27


Auditor internal termasuk bagian/dibawah manajemen perusahaan, lalu bagaimana
menjaga independensi auditor internal agar audit yang dilakukan efektif?
Jawaban:
Aspek penting dalam meningkatkan kinerja pengawasan internal.
1. Petugas pengawas yang berkualifikasi dan di-upgrade pengetahuan dan
keterampilannya setiap tahun dengan berbagai pelatihan yang mendukung.
2. Pembaharuan Peraturan (peraturan perusahaan, code of conduct, kode etik)
secara periodik. Jauh lebih baik bila di-review dua tahun sekali.
3. Struktur yang independen. Antara lain langsung melaporkan segala temuan ke
pimpinan tertinggi organisasi.
4. Mutasi / rolling bagi petugas pemeriksa (semisal Petugas Internal Audit Cabang,
Pengawas Internal Cabang, Loss Prevention Regional) maksimal 4 tahun sekali.
5. Mekanisme pelaporan yang apik, efisien dan efektif, antara lain dengan
menggunakan teknologi informasi yang dapat diakses oleh bagian Intenal Audit,
Risk Management, Hubungan Industrial, Direktur Risk Management dan Audit
Comitee.
6. Adanya perencanaan pengawasan per bulan secara spesifik dan pelaporan per 3
bulan kepada Board of Director / Komisaris.
7. Performance Appraisal yang mana aspeknya harus relevan sebagai bagian
organiasasi yang berfungsi pencegah, mengawasi dan memberikan solusi pada
setiap masalah.

Anda mungkin juga menyukai