Anda di halaman 1dari 2

Bentuk Analisis Kebijakan Publik

1. Analisis Kebijakan Prospektif


Analisis kebijakan prospektif merupakan analisis kebijakan yang mengarahkan
kajiannya pada konsekuensi-konsekuensi kebijakan sebelum suatu kebijakan
diterapkan. Analisis kebijakan prospektif adalah upaya untuk menghasilkan,
mensintesis dan mentransformasi berbagai informasi atau fenomena sebelum sebuah
aksi/tahap kebijakan dimulai dan diimplementasikan; bentuk analisis ini cenderung
mencirikan cara berpikir para ekonom, analis sistem, dan peneliti pada tataran
praktis/operasional. Dalam melakukan analisis kebijakan prospektf dapat digunakan
pertanyaan “ Apa yang akan terjadi dan apa yang harus dilakukan?”. Analisis ini
disebut joga model prediktif.
2. Analisis Kebijakan Retrospektif
Analisis kebijakan retrospektif adalah analisis kebijakan yang dilakukan terhadap
akibat-akibat kebijakan setelah suatu kebijakan diimplementasikan. Analisis
kebijakan retosepktif adalah upaya untuk menghasilkan, mensintesis dan
mentransformasikan berbagai informasi atau fenomena sesudah sebuah aksi/tahap
kebijakan dimulai dan diimplementasikan menjadi sebuah analisis yang
mendeskripsikan beransungnya sebuah tahap kebijakan. Analisis ini dibseut juga
model evaluative.
Dalam analisis kebijakan retorspektif terdapat tiga macam analisis dan tiga kelompok
analisis retrospektif yaitu :
a. Analisis yang berorientasi pada disiplin
Kelompok ini sebagian besar terdiri dari para ilmuwan politik dan sosiologi,
terutama berusaha untuk mengembangkan dan menguji teori yang didasarkan
pada teori dan menerangkan sebab-akibat kebijakan. Contoh : analisis upaya
pencarian teori dan konsep kebutuhan serta kepuasan tenaga kesehatan di
Indonesia dapat memeberi kontribsi pada pengembangan SDM original berciri
kulturan Indonesia.
b. Analisisi yang berorientasi pada masalah
Kelompok ini sebagian besar juga terdiri dari para ilmuwan ilmu politik dan
sosiologi yag menitikberatkan pada aspek hubungan sebab akibat dari masalah
kebijakan. Walaupun begitu, analisis yang berorientasi pada masalah jarang
meyajikan informasi mengenai tujuan dan sasaran kebijakan yang spesifik dari
pembuat kebijakan karena biasanya masalah kebijakan yang dianlisis bersifat
umum. Contoh : pendidikan dapat meningkatkan cakupan layanan keseatan.
c. Analisis yang berorientasi pada aplikasi
Kelompok analisis ini mencakuo ilmuwan politik, sosiologi, pekerjaan sosial,
administrasi publik dan penelitian evaluasi. Kelompok ini menerangkan sebab-
kibat kebijakan, tetapi tidak menaruh pehatian pada pengembanan dan pengujian
teori dasar. Tetapi, analisis ini mengidentifikasi tujuan dan sasaran kebijakan dari
pembuat kebijakan. Informasi ini memberi landasan bagi pemantauan dan evaluasi
hasil kebijakan yang spesifik yang dapat digunakan oleh praktisi untuk
merumuskan masalah kebijakan, mengembangkan alternatif kebijaakn baru dan
merekomendasi arah tindakan untk memecahkan masalah
3. Analisis Kebijakan yang Terintegrasi
Analisis yang mengombinasikan kedua bentuk analisis sebelumnya yaitu analisis
kebijakan prospektif dan retrospektif. Analisis kebijakan yang terintegrasi merupakan
upaya untuk menghasilkan, mensintesis dan mentransformasikan berbagai informasi
atau fenomena sebelum dan sesudah sebuah aksi/tahap kebijakan dimulai dan
diimplementasikan. Analisis ini disbeut sebagai model komprehensif atau model
holistic. Model analisisi ini melibatkan teknik peramalan dan evaluasi secara
terintegrasi dan bersifat retrosepktif, deskriptif dan kontinyu.

Sumber :

Ayuningtyas, dumilah. 2018. Analisis Kebijakan Kesehatan. Depok : Rajawali Press

Dunn, William N. 2003. Analisis Kebijakan Publik. Yogyakarta : Gadjah Mada University Press

Anda mungkin juga menyukai