Analisis kebijakan prospektif merupakan analisis kebijakan yang mengarahkan kajiannya pada konsekuensi-konsekuensi kebijakan sebelum suatu kebijakan diterapkan. Analisis kebijakan prospektif adalah upaya untuk menghasilkan, mensintesis dan mentransformasi berbagai informasi atau fenomena sebelum sebuah aksi/tahap kebijakan dimulai dan diimplementasikan; bentuk analisis ini cenderung mencirikan cara berpikir para ekonom, analis sistem, dan peneliti pada tataran praktis/operasional. Dalam melakukan analisis kebijakan prospektf dapat digunakan pertanyaan “ Apa yang akan terjadi dan apa yang harus dilakukan?”. Analisis ini disebut joga model prediktif. 2. Analisis Kebijakan Retrospektif Analisis kebijakan retrospektif adalah analisis kebijakan yang dilakukan terhadap akibat-akibat kebijakan setelah suatu kebijakan diimplementasikan. Analisis kebijakan retosepktif adalah upaya untuk menghasilkan, mensintesis dan mentransformasikan berbagai informasi atau fenomena sesudah sebuah aksi/tahap kebijakan dimulai dan diimplementasikan menjadi sebuah analisis yang mendeskripsikan beransungnya sebuah tahap kebijakan. Analisis ini dibseut juga model evaluative. Dalam analisis kebijakan retorspektif terdapat tiga macam analisis dan tiga kelompok analisis retrospektif yaitu : a. Analisis yang berorientasi pada disiplin Kelompok ini sebagian besar terdiri dari para ilmuwan politik dan sosiologi, terutama berusaha untuk mengembangkan dan menguji teori yang didasarkan pada teori dan menerangkan sebab-akibat kebijakan. Contoh : analisis upaya pencarian teori dan konsep kebutuhan serta kepuasan tenaga kesehatan di Indonesia dapat memeberi kontribsi pada pengembangan SDM original berciri kulturan Indonesia. b. Analisisi yang berorientasi pada masalah Kelompok ini sebagian besar juga terdiri dari para ilmuwan ilmu politik dan sosiologi yag menitikberatkan pada aspek hubungan sebab akibat dari masalah kebijakan. Walaupun begitu, analisis yang berorientasi pada masalah jarang meyajikan informasi mengenai tujuan dan sasaran kebijakan yang spesifik dari pembuat kebijakan karena biasanya masalah kebijakan yang dianlisis bersifat umum. Contoh : pendidikan dapat meningkatkan cakupan layanan keseatan. c. Analisis yang berorientasi pada aplikasi Kelompok analisis ini mencakuo ilmuwan politik, sosiologi, pekerjaan sosial, administrasi publik dan penelitian evaluasi. Kelompok ini menerangkan sebab- kibat kebijakan, tetapi tidak menaruh pehatian pada pengembanan dan pengujian teori dasar. Tetapi, analisis ini mengidentifikasi tujuan dan sasaran kebijakan dari pembuat kebijakan. Informasi ini memberi landasan bagi pemantauan dan evaluasi hasil kebijakan yang spesifik yang dapat digunakan oleh praktisi untuk merumuskan masalah kebijakan, mengembangkan alternatif kebijaakn baru dan merekomendasi arah tindakan untk memecahkan masalah 3. Analisis Kebijakan yang Terintegrasi Analisis yang mengombinasikan kedua bentuk analisis sebelumnya yaitu analisis kebijakan prospektif dan retrospektif. Analisis kebijakan yang terintegrasi merupakan upaya untuk menghasilkan, mensintesis dan mentransformasikan berbagai informasi atau fenomena sebelum dan sesudah sebuah aksi/tahap kebijakan dimulai dan diimplementasikan. Analisis ini disbeut sebagai model komprehensif atau model holistic. Model analisisi ini melibatkan teknik peramalan dan evaluasi secara terintegrasi dan bersifat retrosepktif, deskriptif dan kontinyu.