Anda di halaman 1dari 5

Tugas Kelompok

Pendidikan & Budaya Anti Korupsi


Sikap Masyarakat Terhadap Korupsi

Oleh :
Mahda Haris (1601410028)
Annisa Walidatus (1601410002)
Anggar Sunu (1601410007)
Rut Eka (1601410013)
Bagas Iman (1601410018)
Yusvida Kusumawati (1601410023)
Sri Rohayu (1601410033)
Awan Putra (1601410038)
KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES MALANG
JURUSAN KEPERAWATAN
PROGRAM STUDI DIV KEPERAWATAN MALANG
2016
Sikap Masyarakat Terhadap Korupsi

Dari artikel terlampir, dapat ditarik beberapa pelajaran yang


berharga bahwa korupsi sudah membudaya di masyarakat karena
lemahya keimanan, kejujuran sehingga timbul keserakahan, dll.
Korupsi saat ini tidak hanya dilakukan olah orang dewasa tetapi juga
oleh anak-anak, tidak hanya dilakukan oleh individu tetapi juga oleh
kelompok / golongan, tidak hanya dilakukan oleh pejabat, politikus
dan penegak hukum tapi juga oleh warga sipil dan masih banyk contoh
lainnya. Hal tersebut dapat dibuktikan pada fenomena-fenomena yang
sudah terjadi dimasyarakat seperti dibawah, yakni :
1. Korupsi yang dilakukan oleh anak-anak
Terlambat masuk sekolah, mengerjakan pekerjaan rumah / PR
disekolah, pulang sekolah tidak langsung kerumah namun
bermain terlebih dahulu, dll
2. Korupsi yang dilakukan oleh kelompok
Ditangkapnya Bupati Musi Banyuasin 2 hari yang lalu (4
September 2016) oleh KPK bersama 4 orang lainnya, Peraturan
daerah dibuat oleh anggota DPRD DKI Jakarta agar pro
pengusaha besar, dll.
Dan yang paling nyata dimasyarakat yang dilakukan oleh
kelompok dalam hal ini di Kelurahan / Kecamatan adalah
pemotongan

BLT

(Bantuan

Langung

Tunai)

dengan

dalih

administrasi. Padahal mereka yang menerima adalah warga


kurang mampu dan masih harus di potong, namun mereka
tunduk pada situasi tersebut karena terpaksa, jika mereka
menolaknya maka jangan harap untuk kedepannya data mereka
akan dimasukkan pada program BLT.
3. Korupsi yang dilakukan oleh warga sipil
Membayar lebih / sogok saat pengurusan KTP di kelurahan,
Membayar lebih / sogok saat pengurusan SIM di kantor Lantas
Polisi, Membayar lebih / sogok saat pengurusan STNK di kantor
SAMSAT agar diberi kemudahan serta proses yang lebih cepat.

Dari artikel serta pembahasan diatas, dapat ditarik satu benang


merah bahwa sesungguhnya masyarakat kurang menyadari / acuh tak
acuh bila dirinya terlibat dalam lingkaran korupsi itu sendiri seperti
pemotongan BLT yang nyata dilakukan didepan dan ditempat umum.
Bahkan sering kali masyarakat sudah terbiasa terlibat pada kegiatan
korupsi sahari-hari dengan cara-cara terbuka namun tidak disadari
seperti kasus penyuapan / sogok pada saat pengurusan STNK / SIM
dan tilang demi kepentingan pribadinya. Masyarakat kurang menyadari
bahwa korban utama korupsi adalah masyarakat itu sendiri. Anggapan
masyarakat umum terhadap peristiwa korupsi, sosok yang paling di
rugikan adalah negara. Padahal bila negara merugi, esensinya yang
paling rugi pada akhirnya adalah masyarakat juga, karna proses
anggaran pembangunan bisa berkurang sebagai akibat dari perbuatan
korupsi. Masyarakat kurang menyadari bahwa korupsi akan bisa di
cegah dan diberantas bila masyarakat ikut aktif dalam agenda
pencegahan dan pemberantasan Korupsi. Pada umumnya mayarakat
berpandangan

bahwa masalah

korupsi

adalah

tanggungjawab

pemerintah semata. masyarakat kurang menyadari bahwa korupsi itu


bisa diberantas hanya bila masyarakat ikut mielakukannya.
Peran serta masyarakat untuk menyampaikan segala macam
informasi mengenai dugaan telah terjadinya tindak pidana korupsi
yang salah satu bentuknya ialah pelaporan yang disampaikan kepada
penegak hukum atau komisi pemberantasan tindak pidana korupsi
pun

diatur

dalam

undang-undang

agar

masyarakat

pelapor

mendapatkan perlindungan hukum. Maka saat ini gaung melawan


budaya korupsi di proklamasikan oleh KPK dan pemerintah sejak dini
dengan cara memasukkannya dalam kurikulum pendidikan mulai dari
sekolah dasar hingga perguruan tinggi. Tidak hanya sampai disitu,
sebagai bukti tekad dan maksud yang sangat kuat dari pembentuk
undang-undang dalam usaha

memberantas

korupsi

ialah

telah

dimasukannya ketentuan tentang peran serta masyarakat dalam usaha


pemberantasan korupsi di Indonesia. Peran serta ini dilatar belakangi
oleh pandangan bahwa :
1. Dengan diberikannya hak dan kewajiban masyarakat dalam
usaha penanggulangan korupsi dipandang sebagai hal positif
dalam

upaya

pencegahan

dan

pengungkapan

kasus-kasus

korupsi yang terjadi.


2. Persoalan penanggulangan korupsi dipandang bukan sematamata

menjadi

urusan

pemerintah

atau

penegak

hukum,

melainkan merupakan persoalan semua rakyat dan urusan


bangsa.
Setiap orang harus berparsitipasi dan berperan aktif dalam usaha
menanggulangi kejahatan yang menggerogoti negara ini. Pandangan
pembentuk undang-undang itu tertuanhg dalam rumusan Pasal 41
ayat (3) Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 jo. UU Nomor 20 Tahun
2001

tentang

Pemberantasan

Tindak

Pidana

Korupsi,

yang

menyatakan bahwa ; masyarakat mempunyai hak dan tanggung jawab


dalam upaya pencegahan dan pemberantasan tindak pidana korupsi.

Bentuk peran serta tersebut, dalam Pasal 41 ayat (2) telah ditentukan
wujudnya, yaitu sebagai berikut;
1. Hak mencari, memperoleh, dan memberikan informasi adanya
dugaan telah terjadi tindak pidana korupsi;
2. Hak untuk memperoleh pelayanan dalam mencari, memperoleh
dan memberikan informasi adanya dugaan telah terjadi tindak
pidana korupsi kepada penegak hukum yang menangani perkara
tindak pidana korupsi;
3. Hak menyampaikan saran dan pendapat secara bertanggung
jawab kepada penegak hukum yang menangani perkara tindak
pidana korupsi;

4. Hak untuk memperoleh jawaban atas pertanyaan tentang


laporannya yang diberikan kepada penegak hukum dalam waktu
paling lama 30 (tiga puluh) hari;
5. Hak untuk memperoleh perlindungan hukum dalam hal :
a. melaksanakan haknya sebagaimana dimaksud dalam
huruf a, b, dan c;
b. diminta hadir dalam proses penyelidikan, penyidikan, dan
di sidang pengadilan sebagai saksi pelapor, saksi, atau
saksi ahli, sesuai dengan ketentuan peraturan perundangundangan yang berlaku;

Anda mungkin juga menyukai