a. Pengertian Menu
Menu berasal dari bahasa perancis “ Le Menu “ yang berarti daftar makanan yang
disajikan kepada tamu di ruang makan. Dalam lingkungan rumah tangga , menu di artikan
sebagai susunan makanan/ hidangan tertentu. Oleh orang inggris menu disebut juga “ bill of
fare” . menu adalah merupakan pedoman bagi yang menyiapkan makanan / hidangan, bahkah
merupakan penuntun bagi mereka yang menikmatinya karena akan tergambar tentang apa da
bagaimana makanan tersebut dibuat. Menurut pellpart, seorang ahli gastronomi yang sangat
terkenal perkataan menu dikenal unutu pertama kalinya pada tahun 1514, ketika Duke of
Brunswick menuliskan segala sesuatunya yang akan dihidangkan dalam sebuah pesta yang
dilaksanakannya.
Perkataan menu di dalam pemakaiannya mengalami perkembangan terutama setelah
revolusi perancis, sehingga menu merupakan suatu mode yang harus dan pasti ada pada setiap
jamuan makan. Pada saat ini perkembangan dan bentuk – bentuk menu sangat menarik sehingga
menu dipakai sebagai salah satu alat promosi dan sering di ambil oleh para tamu sebagai kenang
– kenangan . sehingga di dalam pembuatan menu / daftar makan ini memerlukan biaya yang
cukup besar dab berpengaruh terhadap harga hidangan.
Dalam praktek menu berperan sebagai alat promosi yang efektif, oleh karena susunan
menu memegang peranan yang cukup penting dalam menunjang keberhasilan usaha, maka
dibuat secara menarik dan tepat. Untuk itu diperlukan pengetahuan dasar sebagai bahan
penunjang seperti pengetahuan tentang tipe, struktur, karakter, komposisi, design dan penulisan
menu.
b. Fungsi Menu
Dalam usaha jasa boga ( catering) sebuah menu mempunyai peranan penting . karena pada
menu dapat diketahui berbagai jenis makanan yang mampu diproduksi oleh perusahaan tersebut.
Fungsi menu dapat ditinjau dari 3 segi, yaitu :
Contoh :
Lumpia saos asam manis Rp. 1.200,-
Rujak Segar Rp. 950,-
Asinan jakarta Rp. 1.360,-
*
Soto ayam kedua Rp. 1.500,-
Soto madura Rp. 1.500,-
Soto sulung Rp. 1.500,-
*
Sate kambing surabaya Rp. 2.600,-
Nasi goreng istimewa Rp. 2.500,-
Ayam panggang Kalasan Rp. 3.500,-
*
Cendol pelangi Rp. 800,-
Kue pelita Rp. 900,-
Lapis legit Rp. 900,-
Penyusunan menu perlu menyadari bahwa wisatawan yangdatang kesuatu tujuan wisata
tidak semata – mata mencari kepuasaan melalui indra mata dan pendengaran saja, tetapi juga
ingin menikmati makanan yang khas dan atau unik yang terdapat pada daerah perlu
ditampilkan . dilain pihak perlu di akui bahwa wisatawan tidak selamanya puas dengan makanan
dari negara asal mereka. Dalam penyusunan menu kedua jenis makanan ini yaitu makanan khas
suatu daerah dan makanan negara asal wisatawan perlu di tampilkan bersama.
2. Jenis Hidangan
Susunan hidangan lengkap yang akan dihidangkan untuk suatu waktu makan
perlu dipertimbangkan karena masing – masing hidangan mempunyai komposisi dan
karesteristik yang berbeda.
Susunan hidangan yang dikenal :
a. Breakfeast ( makan pagi)
b. Luncheon ( makan siang )
c. Tea time ( penganaan senja )
d. Dinner ( makan malam )
e. Supper ( makan larut malam )
f. Special fuction ( penjamuan khusus)
3. Musim panen dalam setahun
a. Musim berhubungan dengan bahan makanan
Musim dangat erat hubungannya denga musim atau masa panen suatu bahan makanan
Bahan makanan yang sedang musim panen perlu dipergunakan dalam penyusunan menu
karena :
1. bahan makanan tersebut budah di dapat dipasaran
2. bahan makanan yang sedang dipasarkan berkualitas baik
3. harga bahan makanan tersebut cukup memadai dan murah
b. Misalnya berhubungan denga hari raya
Pada hari raya tertentu biasanya dihidangkan pula makanan – makanan tertentu, misalnya :
a. Chrismast ( natal) - kalkum ( turkey)
b. Thank’s giving - kalkum / ayam
c. Master ( paskah) - telur warna warni
c. kemampuan juru masak
kemampuan juru masak mengolah berbagai jenis makanan perlu ditimbangkan , karena
kesalahan dalam menyusun menu akan menimbulkan masalah pada juru masak. Misalnya
makanan yang sulit dan tidak bisa dikerjakan oleh juru masak, tetapi dimunculkan juga pada
menu . banyak dijumpai juru masak yang mampu mengolah makanan sederhana dengan baik dan
menarik tapi sangat sulit dikembangkan untuk mengolah makanan yang lebih rumit apalagi
makanan asing.
Pendidikan dan latihan sangat diperlukan untuk meningkatkan kemampuan mereka di bidang
pengolahan makanan. Bila terdapat juru masak yang mempunyai potensi dan harapan untuk
berkembang. Maka mereka perlu diberikan kesempatan untuk menampilkan kemampuan serta
kebolehan mereka.
d. Peralatan dapur
Juru masak yang baik mampu mengolah atau menghasilkan makanan yang bermutu baik
walaupun dengan alat sederhana.
Perencanaan menu harus menyadari bahwa peralatan yang tersedia mempengaruhi :
a.Jenis makanan yang dihasilkan
b. Efesiensi dan kecepatan kerja para juru masak dalam mengolah makanan tersebut.
Dengan demikian perancaan menu harus dapat membudayakana peralatan yang ada , sehingga
tidak ada alat yang kelebihan atau terlalu sering dipakai dan dilain pihak peralatan yang jarak
disentuh.
e. Kemampuan pramusaji
Kemampuan pramusaji dalam menghidangkan makan ini perlu dipertimbangkan dalam
penyusunan menu, sehingga semua makanan yang tercantum pada menu sesuai dengan
kemampuan restoran. Bila pramusaji muda terlatih baik dan memiliki kemampuan yang
memadai, makanan – makanan yang tergolong mewah dengan berbagai macam hiasan lengkap
( garnis) dapat diketengahkan dalam menu.
f. Peralatan restoran
Pada restoran cinta biasanya menampilkan dekorasi , peralatan makan kadang – kadang tata cara
makan secara cina pula. Susunan restoran dan jenis masakan yang dihidangkan tampak sinkron ,
serasi dan harmonis.
Demikian juga pada restoran jepang , Indonesia, Timur tengah , dll. Peralatan restoran perlu
dipertimbangkan karena ukuran atau jenis alat yang digunakan dapat meningkatkan atau
mengurangi penampilan makanan ( courses) yang diperlukan.
Misalnya peserdian mangkok ( bowl) terbatas , maka hindari penggunaan mangkok yang sama
pada kelompok makanan yang berbeda kekurangan alat sangat menganggu kecepatan dan nilai
pelayanan.
Setelah mengumpulkan data atau informasi yang di dapat dengan memperhatikan pertimbangan
pokok diatas, maka penyusunan menu dapat dimulai. Tugas penyusunan menu juga merupakan
pekerjaan yang cukup berat, disamping menuntut pengetahuan juga seni dalam penyusunan.
Banyak pertimbangan – pertimbangan yang perlu diperhatikan pada waktu menyusun data
tersebut menjadi satu menu terutama pada penyusunan menu “ table d’hote dan menu “ specialy
party’.
Pertimbangan tersebut aialah :
1. Menghidari pengulangan
satu hal yang sangat perlu diperhatikan dalam penyusunan menu ialah “ variasi”. Variasi dalam
arti mencegah terjadinya pengulangan–pengulangan pada suatu menu.
Menu atau makanan yang telah muncul pada hari-hari yang lalu tidak diulang kembali pada hari-
hari berikutnya.
Variasi dalam menu sebenarnya bukan hanya tuntutan kepuasaan rasa saja, tapi juga untuk
pemuasan kebutuhan kesehatan dan rohani.
Nilai-nilai gizi yang dikandung didalam makanan akan berfungsi maksimal kalau dimakan
bersama- sama dengan komposisi berimbang.
Pengulangan-pengulangan yang perlu dihindari ialah:
a. Pengulangan bahan pokok yang sama dalam suatu menu perlu dihindari untuk menghidari untuk
mendapatkan fariasi rasa, aroma dan lain sebagainya. Ayam atau jamur atau tomat atau kacang
digunakan sebagai bahan pokok suatu hidangan, misal pada makanan pembuka maka bahan tadi
sebaiknya jangan digunakan pada hidangan lain dalam menu yang sama.
b. Hindari pengulangan warna
Komposisi warna makanan mungkin merusak dan mungkin meningkatkan penampilan makanan
tersebut. Dengan demikian pemilihan dan penataan warna makanan yang erat hubungannya
dengan penampilan makanan tersebut. Yang perlu diperhatikan dalam pengunaan waran agar
alami, dan tidak berlebihan . bila suatu makanan berwarna suram maka perlu dimbangi denga
hiasan pelengkap yang berwarna cerah sehingga warna makanan dari pelengkap seimbang.
Contoh menu yang kurang baik
Kroket ayam ( putih)
*
Soto madura ( putih)
*
Opor ayam ( putih)
Urapan sayur ( putih)
Nasi putih ( putih)
*
Manisan segar (putih)
(pengulangan apa yang terjadi dan perbaiki menu tersebut)
2. Tekstur hidangan
Tekstur makanan menyangkut kekenyalan, kekentalan , kerenyahan dan lain sebagainya .
Tekstur makanan harus bervariasi dari makanan pembuka hingga makanan penutup. Ada
makanan yang renyah ada yang lembut, ada yang becek , perlu dikunyah, di gigit dan ada pula
makanan yang dapat ditelan langsung.
Variasi tekstur ini dapat menimbulkan kenikmatan tersendiri pada waktu makanan
tersebut dikunyah dalam mulut.
Contoh menu yang baik :
Cream Dubarry ( sop kental)
*
Escalope of Veal Viennoise (renyah)
Butter Green peas ( lembut)
Marquise Potatoes ( renyah dan lembut)
*
Apple Flan ( becek dan lembut)
(bagaimana tekstur makanan tersebut dan perbaiki menu di atas)
3. Pengunaan Bumbu
Bumbu atau seassoning rasa khas serta tingkat ketajaman yang berbeda, bumbu yang
digolongkan mempunyai rasa tajam adalah bawang, bawang putih , seledri dan lain lain. Bumbu
dengan rasa pedas misalnya merica, lombok, piniento mustard dan lain lainnya. Makanan yang
tersusun dalam satu menu perlu diusahankan agar tidak mempunyai ketajaman rasa yang sama
dan berulang.
Bila hidangan pertama memiliki rasa yang lebut , maka hidangan berikuntnya
mempunyai rasa yang agak tajam dan seterusnya.
Contoh menu kurang baik :
*
Nasi putih
Cabe Isi Terong ( pedas)
*
Kue Nagasri
(perbaiki menu diatas)
PERHITUNGAN BIAYA
Faktor ini merupakan salah satu yang terpenting dalam pembuatan menu,karena dari
sinilah dapat diketahui beberapa modal yang diperlukan , beberapa harga penjualan untuk
mendapatkan keuntungan .
Dalam rumah tangga faktor ini sangat menentukan, supaya apa yang dibuat sesuai dengan
biaya yang disediakan. Resep sebagai patokan untuk perhitungan biaya selanjutnya yang di
maksud dengan standar recipe yaitu formula yang tertulis untuk dijadikan sebagai dasar
membuat makanan dalam jumlah dan rasa yang telah ditentukan. Selain dari itu standar recipe
juga digunakan sebagai :
1. Petunjuk yang seragam bagi siapa saja yang akan membuatnya
2. Memudahkan pembelian barang-barang yang diperlukan
3. Memudahkan persiapan-persiapan yang diperlukan
4. Menentukan jumlah dan kwalitas bahan – bahan yang digunakan
5. Menentukan banyaknya nilai-nilai nutritif yang didapat sesuai dengan bahan-bahan yang
digunakan
6. Memudahkan dalam menyusun menu agar tidak terjadi pengulangan bahan,warna, rasa, aroma
dan susunannya
7. Memudahkan portion control
Dari contoh menu dibawah ini dapat dicari perhitungan biaya dengan mengunakan standard
recipes dari daftar harga ( price list)
MENU
Cousonme Aux Quenelles De Molle
*
Filled of Sole Frits
Sauce Remoulade
Ou
Beanquette D’ Agneau Aux Champignons
Riz Creole
*
Petit Post Au Beu
*
Salade Verte
*
Savarin Aux Fruit