Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH

TENTANG INJEKSI INTRACUTAN

DISUSUN OLEH:

1. AGISTA IMELDA WUNDA


2. ALBERTINA NGURA
3. BERTIS A.A OTTU
4. FARANSISKUS LORIKO
5. ESAF AFI
6. IRENE MAGDALIANI POEN
7. JENET TAMONOB
8. MARKUS NANI SAINGO
9. SIPRIANUS BOUK

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN MARANATHA

KUPANG

2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami haturkan kepada Tuhan yang Maha Esa, atas segala rahmat-Nya
sehingga kelompok kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul INJEKSI INTRACUTAN.
Dan harapan dari kelompok kami, semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan bagi para
pembaca, untuk kedepannya dapat memperbaiki dan menambah isi makalah agar menjadi lebih
baik lagi.

Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengelaman kami, kami yakin masih banyak
kekurangan dalam makalah ini oleh karena itu kami sangat mengharapkan saran dan kritik yang
membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.

Penulis,
DAFTAR ISI

KatapPengantar....................................................................................................................i

Daftar isi..............................................................................................................................ii

Bab I pendahuluan...............................................................................................................1

Latar belakang.....................................................................................................................1

Tujuan .................................................................................................................................1

Bab ii pembahasan...............................................................................................................2

Defenisi Injeksi intracutan...................................................................................................2

Tujuan injeksi intracutan.....................................................................................................2

Indikasi dan kontra indikasi.................................................................................................2

Keuntungan injeksi intracutan.............................................................................................3

Kerugian injeksi intracutan..................................................................................................3

Prinsip injeksi intracutan.....................................................................................................3

Lokasi injeksi intracutan.....................................................................................................3

Prosedur injeksi intracutan..................................................................................................3

Bab III penutup....................................................................................................................4

Kesimpulan..........................................................................................................................4

saran ……………………………………………………………………………………….4

Daftar pustaka……………………………………………………………………………...5
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Pemberian obat kepada klien ada beberapa cara, yaitu melalui rute oral, parenteral, rektal,
vagina, kulit, mata, telingga dan hidung. Pemberian obat secara parenteral adalah pemberian obat
selain melalui saluran pencernaan. Pemberian obat secara parenteral lebih cepat diserap
dibandingkan dengan obat oral tetapi tidak dapat diambil kembali setelah diinjeksikan.
Pemberian obat parenteral memerlukan pengetahuan keperawatan yang sama dengan obat-obat
dan topical (lokal pada kulit). Namun karena injeksi merupakan prosedur invasiv, teknik aseptik
harus digunakan untuk meminimalkan resiko injeksi. Tujuan dari pemberian obat secara
parenteral adalah mencegah pentakit dengan jalan memberikan kekebalan atau imuninasi.
Memepercepat reaksi obat dalam tubuh untuk mempercapat proses penyembuhan, melaksanakan
uji coba obat, dan melaksakan tindakan diagnostik. Indikasi pemeberian obat secara parenteral
adalah kepada klien yang memerlukan obat dengan reaksi cepat, klien yang tidak dapat diberi
obat melalui mulut, dank lien dengan penyakit tertentu yang harus mendapat pengobatan dengan
cara suntik, misalnya streptomycin atau insulin/

B. TUJUAN UMUM
1. Mahasiswa mampu memahami dan mengetahui injeksi intracutan
2. Maahsiswa memahami indikasi intracutan
3. Untuk memahami keuntungan injeksi intracutan
4. Untuk memahami kontra indikasi injeksi intracutan
5. Untuk memahami kerugian injeksi intracutan
6. Untuk memahami prinsip injeksi intracutan
7. Untuk memahami lokasi yang digunakan untuk injeksi intracutan
8. Untuk memahami prosedur pemberian obat melalui injeksi intracutan.
BAB II

PEMBAHASAN

1.1 Definisi Injeksi IC ( Intracutan )

Injeksi intra Cutan adalah pemberian obat kedalam lapisan dermal kulit tepat di bawah
epidermis. Biasanya hanya sejumlah kecil larutan yang di gunakan ( cth : 0,1 ml). metode
pemberian ini sering kali digunakan untuk uji alergi dan penapisan tuberkolosis. Lokasi injeksi
intracutan biasanya pada lengan bawah bagian dalam, dada atas dan punggung dibawah scapula.
Lengan kiri umunya digunakan untuk panapisan tbc dan lengan kanan digunakan untuk semua
pemeriksaan lain.

Injeksi intradermal diberikan kedalam dermis tepat dibawah epidermis. Jalur intradermal
memiliki waktu apsorbsi terlama dari semya parenteral. Untuk alasan inilah injeksi intradermal
digunakan untuk tes sensitivitas, seperti tes tuberculin dan tes alergi, serta anastesi local.
Keuntungan jalur intradermal untuk tes-tes ini adalah reaksi tubuh terhadap substansi tersebut
mudah diamati, dan derajat reaksi dapat dibedakan melalui studi perbandingan.

Lokasi yang umum digunakan adalah permukaan dalam lengan bawah dan punggung bagian
atas, dibawah scapula. Peralatan yang digunakan untuk injeksi intradermal adalah siring
tuberkuling yang dikalibrasi dalam puluhan dan ratusan ml dan jarum yang berukuran ¼ sampai
½ inci, 26/27 gauge. Dosis yang diberikan secara intradermal kecil, biasanya kurang dari 0,5 ml.
sudut pemberian injeksi intradermal adalah 10-15 derajat.

1.2 Tujuan Injeksi IC (Intracutan)


1. Pasien mendapat pengobatan sesuai program pengobatan dokter
2. Memeperlancar proses pengobatan dan menghindari pemberian obat
3. Membantu menentukan diagnose terhadap penyakit tertentu misalnya tuberculin
4. Menghindari pasien dari efek alergi obat
5. Digunakan untuk skintes atau tes alergi terhadap obata-obatan
6. Pemberian vaksinasi/
1.3 Indikasi dan Kontra Indikasi
Indikasi Intracutan:
1. Pasien yang membutuhkan tes alergi
2. Pasien yang melakukan vaksinasi
3. Mengalihkan diagnose penyakit
4. Sebelum memasukan obat

Kontra indikasi injeksi intracutan:


1. Pasien yang mengalami infeksi pada kulit
2. Pasien denga kulit terbuka
3. Pasien yang sudah dilakikan skintes
1.4 Keuntungan injeksi intracutan
1. Suplai darah sedikit sehingga absorbs lambat
2. Bisa mengetahui adanya alergi terhadap obat tertentu
3. Memeperlancar proses pengobatan dan menghindari kesalahan dalam pemberian obat
1.5 Kerugian injeksi intracutan
1. Apabila obat suadah disuntikan, maka obat tersebut tidak dapat ditarik lagi. Ini berarti
pemusnahan untuk obat yang mempunyai efek tidak baik atau toksit maupun kelebihan
dosis karena ketikdak hati-hatian akan sukar dilakukan
2. Tuntunan sterilitas sangat ketat
3. Melakukan tugas pelatihan yang berwenang untuk malakukan injeksi
4. Adanya resiko toksisitas jaringan dan akan terasa sakit saat menyuntikan
5. Rasa nyeri yang ditimbulkan
6. Harganyta lebih mahal
1.6 Prinsip injeksi intracutan
1. Sebelum memberikan obat perawat harus mengetahui pasien, indikasi pemberian obat
dan efek samping obat
2. Perawat harus memastikan bahwa pasien mendapatkan obatnya, bila ada penolakan pada
suatu jenis obat maka perawat dapat mengkaji penyebab penolakan dan dapat
mengkolaborasikan dengan dokter yang menangani pasien tersebut bila pasien atau
keluarga tetap menolak pengobatan setelah pemberian infromconsen, maka pasein
maupun keluarga yang bertanggung jawab menandatangani surat penolakan untuk
pembuktian penolakam terapi
3. Injeksi intracutan yang dilakukan untuk melakukan skintes pada antibiotic dilakukan
dengan cara melarutkan cairan antibiotic secara ketentuannya.
1.7 Lokasi yang digunkan untuk injeksi intracutan
Lokasi yang umum digunakan adalah permukaan dalam lengan bawah dan punggung
bagian atas dibawah scapula. Daerah yang sering digunakan adalah daerah yang tidak
mengandung pikmen berkeratin tipis dan tidak berambut seperti lengan atas dan lengan
bawah, daerah clavikula pada dada, daerah scapula pada punggung, permukaan pada media
paha.
Lokasi penyuntikan:
1. Lengan atas: tiga jari dibawah sendi bahu, ditengah mulkulus deltoidous. (contoh; BCG)
2. Lemgan bawah: bagian depan 1/3 dari lekukan siku, dikulit yang sehat jauh dari
pembuluh darah.(contoh; skintes antibiotic dan mountox-teks/
1.8 Prosedur pemberian obat melalui injeksi intracutan
Pemberian obat yang dilakukan dengan cara memasukan obat kedalam jaringan kulit
yang dilakukan untuk tes alergi terhadap obat yang akan diberikan. Pada umumnya diberikan
pada pasien yang akan diberikan antibiotik. Pemberian intracutan pada dasarnya dibawah
kulit atau dibawah dermis/epidermis. Secara umum pada daerah lengan tangan dan daerah
ventral.
Alat dan bahan:
1. Catatan pemberian obat
2. Obat dalam tempatnya
3. Spuit 1 cc
4. Kapas alcohol dalam tempatnya
5. Cairan pelarut
6. Bak injeksi
7. Bengkok
8. Perlak

Prosedur kerja:

1. Salam pada pasien


2. Jelaskan prosedur yang akan dilakukan
3. Cuci tangan
4. Pakai sarung tangan
5. Bebaskan daerah yang akan dilakukan suntikan
6. Pasang perlak atau pengalas pada bawah daerah yang akan dilakukan injeksi intracutan
7. Ambil obat yang akan dilakukan tes alergi kemudian larutkan encerkan dengan aquades
ambil 0,5 cc dan encerkan lagi sampai 1 cc lalu siapkan pada bak injeksi
8. Desinfektan daerah yang akan dilakukan suntikan dengankapas alcohol
9. Lakukan dengan penusukan dengan lubang jarum menghadap keatas membentuk sudut
10-15 terhadap permukaan kulit
10. Semprotkan obat hingga terjadi gelembung
11. Tarik spuit dan tidak boleh dilakukan masase
12. Lingkari area penusukan dengan menggunakan ballpoint
13. Tunggu kurang lebih 10-15 kemudian catat reaksi yang terjadi
14. Jika terdapat reaksi bintik kemerahan dan pasien merasakan gatal disekitar area
penusukan maka pemberian obat tidak boleh diberikan
15. Rapikan pasien
16. Lepas sarung tangan
17. Cuci tangan setelah prosedur dilakukan

Dokumentasi:

1. Mencatat tanggal dan waktu pelaksanaan tindakan


2. Mencatat hasil pengkajian sebelum,selama dan setelah tindakan prosedur
3. Mencatat hasil observasi klien selama dan setelah tindakan

Sikap:
1. Sistematis
2. Hati-hati
3. Berkomunikasi
4. Mandiri
5. Teliti
6. Tanggap terhadap respin klien
7. Rapi
8. Menjaga privasi
9. Sopan
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Kesimpulan yang dapat penyusun simpulkan sebagai berikut:
1. Injeksi intracutan adalah pemberian obat kedalam lapisan dermal kulit tepat
dibawah epidermis
2. Injeksi intracutan seringkali digunakan untuk uji alergi dan penapisan tuber
kolosis
3. Lokasi injeksi intracutan biasanya pada lengan bawah bagian dalam dada atas
dan punggung dibawah scapula
4. Dalam melakukan injeksi intracutan dikatakan berhasil apabila terdapat papul
dilokasi yang diinjeksi
B. SARAN
Kami menyadari bahwa makalah kami masih jauh dari kata sempurna,
kedepannya penulis akan lebih focus dan detail dalam menjelaskan makalah
diatas dengan sumber-sumber yang lebih banyak yang tentu dapat dipertanggung
jawabkan.
DAFTAR PUSTAKA

Ariyanti.R.(2009) prosedur klinik keperawatan pada mata ajar kebutuhan


dasar manusia. Jakarta:trans info Mendia
Robert.P.(1995). Teknik dasar pemberian obat bagi perawat: jakarta EGC.
Haswita,S. Kp. M.kes dan Reni sulistyowati.S.ST.M.kes (2017). Kebutuhan
dasar manusia.jakarta: trans info media.

Anda mungkin juga menyukai