Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

PEMENUHAN OKSIGENASI MELALUI NASAL KANUL

DI SUSUN OLEH
KELOMPOK 2
Ananda Syafiqotul Istiqomah
Annisa Indah Rofiani
Anggie Sirilla

KEMENTERIAN KESEHATAN KALIMANTAN TIMUR


POLITEKNIK KESEHATAN KALIMANTAN TIMUR
PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN
TAHUN 2019
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat Tuhan yang Maha Esa, atas
berkat dan rahmat-Nya, penulis dapat menyelesaikan penyusunan Makalah
tugas mata kuliah Kebutuhan Dasar Manusia yang berjudul “Pemenuhan
Oksigenasi Melalui Nasal Kanul” tepat waktu. Makalah ini tidak akan selesai
tepat waktu tanpa bantuan dari berbagai pihak.
Kami menyadari dalam pembuatan tugas ini masih banyak terdapat
kekurangan. Oleh karena itu kritik dan saran yang bersifat membangun sangat
kami harapkan. Sehingga tugas yang sederhana ini dapat menjadi bahan bacaan
yang bermanfaat demi peningkatan mutu pendidikan. Dan tak lupa kami
ucapkan terima kasih atas kesempatan yang diberikan kepada kami. Akhir kata
semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi perkembangan ilmu pengetahuan
dan semua pihak yang membacanya.

Samarinda, 02 Maret 2019

Penyusun

ii
2
DAFTAR ISI
JUDUL ............................................................................................................................................ i

KATA PENGANTAR ................................................................................................................... ii

DAFTAR ISI ................................................................................................................................. iii

BAB I PENDAHULUAN ............................................................................................................. 4

1.1 Latar Belakang ........................................................................................................................ 4

1.2 Rumusan Masalah ................................................................................................................. 4

1.3 Tujuan ........................................................................................................................................ 4

BAB II TINJAU PUSTAKA ........................................................................................................ 5

2.1 Pengertian Nasal Kanul ....................................................................................................... 5

2.2 Konsentrasi Oksigen Nasal Kanul ..................................................................................... 5

2.3 Keuntungan Penggunaan Nasal Kanul ........................................................................... 5

2.4 Kerugian Penggunaan Nasal Kanul .................................................................................. 6

2.5 Indikasi Penggunaan Nasal Kanul ................................................................................... 6

2.6 Kontraindikasi Penggunaan Nasal Kanul ...................................................................... 7

2.7 SOP (Standar Oprasional Prosedur) Nasal Kanul ....................................................... 7

BAB III PENUTUP ...................................................................................................................... 11

3.1 Kesimpulan .............................................................................................................................. 11

32. Saran ............................................................................................................................................ 11

DAFTAR PUSTAKA .................................................................................................................... 12

3
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pemenuhan kebutuhan oksigenisasi adalah bagian dari kebutuhan
fisiologis (Hirarki Maslow). Kebutuhan oksigen diperlukan untuk proses
kehidupan, oksigen sangat berperan dalam proses metabolisme tubuh.
Kebutuhan oksigen dalam tubuh harus dipenuhi karena apabila kebutuhan
dalam tubuh berkurang, maka terjadi kerusakan pada jaringan otak.dan apabila
hal tersebut terjadi berlangsung lama akan mengakibatkan kematian. Proses
pemenuhan kebutuhan pada manusia dapat dilakukan dengan cara pemberian
oksigen melalui saluran pernapasan, memulihkan dan memperbaiki organ
pernapasan agar dapat berfungsi secara normal kembali. Pemenuhan kebutuhan
oksigen dalam pelayanan keperawatan dapat dilakukan dengan pemberian
oksigen dengan menggunakan Nasal Kanul.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa yang dimaksud dengan Nasal Kanul dan berapa konsentrasinya?
2. Apa keuntungan dan kerugian dari penggunaan Nasal Kanul?
3. Apa indikasi dan kontraindikasi penggunaan Nasal Kanul?
4. Bagaimana Standar Oprasional Prosedur (SOP) penggunakaan nasal
Kanul?

1.3 Tujuan
1. Mengetahui apa yang dimaksud dengan Nasal Kanul dan konsentrasinya.

2. Mengetahui keuntungan dan kerugian dari penggunaan Nasal Kanul.

3. Mengetahui apa indikasi dan kontraindikasi dari penggunaan Nasal Kanul.

4. Mengetahui bagaimana Standar Oprasional Prosedur (SOP) penggunakaan


Nasal Kanul.

4
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pengertian
Nasal Kanul adalah alat bantu pernafasan dengam pemberian oksigen
pada klien secara kontinyu dengan kecepatan aliran 1-6 liter/menit serta
konsentrasi 20-40%, dengan cara memasukan selang yang terbuat dari plastik
ke dalam hidung dan mengaitkannya di belakang telinga. Panjang selang yang
dimasukan ke dalam lubang hidung hanya berkisar 0,6-1,3 cm.
2.2 Konsentrasi Oksigen Nasal Kanul

FiO2 estimation : Flow FiO2

(FiO2 adalah fraksi atau konsentrasi oksigen dalam udara yang diberikan kepada pasien.)

1. 1 Liter/min : 24 %
2. 2 Liter/min : 28 %
3. 3 Liter/min : 32 %
4. 4 Liter/min : 36 %
5. 5 Liter/min : 40 %
6. 6 Liter/min : 44 %

2.3 Keuntungan Penggunaan Nasal Kanul

Pemberian oksigen stabil dengan volume tidal dan laju pernafasan


teratur, pemasangannya mudah, murah, disposibel, klien bebas makan, minum,
bergerak, berbicara, lebih mudah ditolerir klien dan terasa nyaman dan dapat
digunakan pada pasien dengan pernafasan mulut.

5
2.4 Kerugian Penggunaan Nasal Kanul

Tidak dapat memberikan konsentrasi oksigen lebih dari 44%, suplai


oksigen berkurang bila klien bernafas melalui mulut, mudah lepas karena
kedalaman kanul hanya 0,6-1,3 cm, tidak dapat diberikan pada pasien dengan
obstruksi nasal. Kecepatan aliran lebih dari 4 liter/menit jarang digunakan,
sebab pemberian flow rate yang lebih dari 4 liter tidak akan menambah FiO2
bahkan hanya pemborosan oksigen dan menyebabkan mukosa kering dan
mengiritasi selaput lendir. Dapat menyebabkan kerusakan kulit diatas telinga
dan di hidung akibat pemasangan yang terlalu ketat.

2.5 Indikasi Penggunaan Nasal Kanul

Indikasi nasal kanul untuk terapi oksigen dengan kebutuhan oksigen rendah
hingga sedang, laju 1-4 L/menit tanpa sistem humidifikasi dan 1-10 L/menit dengan
sistem humidifikasi. Pasien perlu menggunakan metode terapi oksigen yang berbeda
jika kebutuhan oksigen melebihi batas maksimal tersebut. Indikasi terapi oksigen
adalah hipoksia, yang ditandai dengan PaO2 < 60 mmHg dan SaO2 < 90%.
Pemilihan nasal kanul atau metode terapi oksigen lainnya didasarkan pada usia,
kebutuhan oksigen atau tujuan terapeutik, toleransi pasien, dan kebutuhan
humidifikasi.
Nasal kanul tanpa sistem humidifikasi dapat digunakan untuk terapi oksigen
dengan laju 1-4 L/menit. Pada anak di bawah 2 tahun, laju oksigen maksimal 2
L/menit, dan pada neonatus, laju maksimal 1 L/menit. Nasal kanul dengan sistem
humidifikasi dapat digunakan untuk terapi oksigen hingga 10 L/menit. Laju oksigen
maksimal pada anak dengan berat badan <30 kg adalah 6 L/menit, dan pada anak di
bawah 2 tahun 4 L/menit. Keadaan atau penyakit yang diperkirakan sudah/akan
menyebabkan hipoksia, seperti infark miokard, dahulu diberikan terapi oksigen tanpa
mempertimbangkan tingkat saturasi oksigen.

6
Namun, penelitian terbaru menunjukkan bahwa pemberian oksigen secara
liberal pada infark miokard tanpa adanya hipoksia justru berdampak buruk bagi
pasien. Nasal kanul juga dapat digunakan sebagai apnoeic/passive oxygenation untuk
mencegah hipoksemia saat prosedur pemasangan intubasi.

2.6 Kontraindikasi Penggunaan Nasal Kanul

Kontraindikasi utama terapi oksigen dengan nasal kanul adalah jalan


napas yang tersumbat, baik akibat trauma hidung, penggunaan tampon hidung,
atau akibat infeksi/inflamasi. Kontraindikasi lain nasal kanul adalah pada pasien
tanpa hipoksia. Penggunaan nasal kanul tanpa adanya hipoksia justru akan
menyebabkan kerusakan jaringan akibat peningkatan reactive oxygen species
(ROS). Nasal kanul juga dikontraindikasikan pada kondisi dengan kebutuhan
oksigen lebih tinggi, misalnya pada gagal napas. Pertimbangkan penggunaan alat
yang dapat memberikan fraksi oksigen lebih tinggi, baik masker sederhana,
masker rebreathing, maupun masker non-rebreathing.

2.7 Standar Oprasional Prosedur (SOP) Nasal Kanul


Teknik pemasangan nasal kanul mulai dari persiapan pasien, peralatan,
dan prosedural pemasangannya. Hal yang penting terkait teknik pemasangan
nasal kanul adalah memastikan pasien sesuai indikasi, ukuran nasal kanul sesuai
pasien, dan laju oksigen sesuai kebutuhan pasien.

1. Persiapan Pasien

Persiapan yang dilakukan untuk pemasangan kanula hidung oksigen antara lain:

1) Lakukan penilaian klinis pada pasien untuk memastikan indikasi tindakan


terpenuhi. Pastikan pasien mengalami hipoksia melalui pemeriksaan saturasi
oksigen menggunakan oksimeter

7
2) Pastikan tidak ada obstruksi jalan napas pada hidung. Jika terdapat produksi
mukus berlebih, sedot menggunakan suction
3) Edukasi pasien mengenai tujuan tindakan
4) Pastikan terdapat instruksi yang jelas di rekam medis terkait dosis aliran
oksigen yang diberikan, durasi pemberian, titrasi, dan pemantauan
2. Peralatan

Pastikan semua peralatan tersedia dan dapat berfungsi. Peralatan yang


digunakan dalam pemasangan kanula hidung adalah:

1) Kanula hidung dengan ukuran yang sesuai


2) Tabung oksigen atau sumber oksigen
lainnya
3) Regulator oksigen yang terpasang ke
sumber oksigen
4) Flow meter untuk mengatur kecepatan
aliran oksigen
5) Humidifier

Sumber: dr. Edwin Wijaya, 2018.

Sumber foto :
https://nyewain.com/nyewain/rentalmedis-sidoarjo-jalan-raya-taman-tiara-pagerwojo-
sidoarjo-regency-east-java-indonesia-sewa-tabung-
oksigen-surabaya-sidoarjo/galeri/

Gambar: Kanula hidung yang tersambung pada


regulator, humidifier, dan flowmeter.

8
Gambar: Skematik nasal kanul: 1. prongs 2. tube
3. connector.

3. Posisi Pasien

Posisi yang direkomendasikan adalah posisi duduk atau semi Fowler agar
memaksimalkan ekspansi paru. Posisi lain diperbolehkan bila kedua posisi yang
telah disebutkan tidak memungkinkan.

4. Prosedural

Prosedur insersi kanula hidung untuk terapi oksigen antara lain:

1. Pastikan sumber oksigen telah tersedia dan terpasang dengan regulator,


flowmeter, dan humidifier

2. Identifikasi pasien dengan benar

3. Cuci tangan

4. Jelaskan ulang prosedur pada pasien

5. Posisikan pasien untuk duduk atau setengah duduk bila memungkinkan

6. Hubungkan selang kanul ke sumber oksigen

7. Nyalakan aliran oksigen sesuai dosis yang dibutuhkan pasien, pastikan ada
aliran oksigen yang keluar melalui ujung kanul

8. Posisikan prong dari kanul hidung agar melengkung ke bawah, kemudian


insersi prong ke dalam rongga hidung.

9. Posisikan kedua sisi selang di atas dan belakang telinga

9
10. Fiksasi kanul pada bagian bawah dagu pasien

11. Lakukan pemantauan respon klinis pasien dan kontinuitas aliran oksigen
secara rutin.

Sumber: BruceBlaus, Wikimedia commons, 2017.

10
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Pemberian oksigen adalah suatu tata cara pemberian oksigen pada
penderita yang mengalami gangguan pernapasan ke dalam paru-paru melalui
saluran pernapasan dengan menggunakan alat bantu oksigen. Salah satu alat
bantu oksigenisasi adalah Nasal Kanul, dan cara pemberiannya adalah dengan
cara memasukan selang yang terbuat dari plastik ke dalam hidung dan
mengaitkannya di belakang telinga, dalam melakukan prosedur pemberian
Nasal Kanul memiliki Standar Oprasional Prosedur atau biasa disebut SOP.

3.2 Saran

Dalam memberikan prosedur pemakaian Nasal Kanul tidak bisa


sembaranagn, harus memalui SOP (Standar Oprasional Prosedur) agar tindakan
dapat dilakukan dengan tepat, dan meminimalisir kesalahan yang mungkin saja
terjadi.

11
DAFTAR PUSTAKA
Sari, Wulan. (2015). Makalah pemberian Oksigen.
http://kimmymooow.blogspot.com/2013/04/makalah-pemberian-oksigen-
kdpk.html diakses pada 02 Maret 2019 pukul 22.20 p.m

Hanum, Annisa. (2015). Nasal Kanul adalah Alat Bantu.


https://www.scribd.com/doc/279291696/Nasal-Kanul-Adalah-Selang-Bantu-
Pernafasan- Yang-Di-Letakan-Pada-Lubang-Hidung diakses pada 02 Maret
2019 pukul 21.30 p.m

Wijaya, Edwin. (2019). Nasal Kanul. https://www.alomedika.com/tindakan-


medis/paru-dan-pernapasan/nasal-kanul diakses pada 02 Maret 2019 pukul
21.30 p.m

12

Anda mungkin juga menyukai