Anda di halaman 1dari 9

LAPORAN PENDAHULUAN

KETERAMPILAN KLINIK PRAKTIK KEBIDANAN


RS. BHAYANGKARA KOTA BENGKULU
“PEMASANGAN OKSIGEN”

Disusun Oleh :
Nama : Yolanda Grafika
NPM : F0G021099

Pembimbing Akademik Pembimbing Lahan

Linda Yusanti, S.ST, M.keb ( )


NIP. 197804092006042017

PROGRAM STUDI D3 KEBIDANAN


FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS BENGKULU
TAHUN AJARAN 2021/2022
A. Pengertian Pemasangan Oksigen

Pemasangan Oksigen adalah suatu cara pemberian bantuan Oksigen (O2) pada
penderita yang mengalami gangguan pernafasan kedalam paru melalui saluran pernafasan
dengan alat khusus.

B. Tujuan Pemasangan Oksigen

1. Untuk mempertahankan oksigen jaringan yang adekuat


2. Membantu kelancaran metabolism
3. Untuk menurunkan kerja jantung
4. Mencegah hipoksia
5. Mengurangi beban kerja alat nafas dan jantung

C. Indikasi

1. Pasien dengann anoxila atau hipoksia


2. Kelumpuhan alat-alat pernafasan
3. Selama dan sesudah anestesi
4. Pasien dengan trauma paru
5. Pasien dengan tanda shock , dispneu,cyanosis,apneu
6. Pasien dengan keadaan koma
7. Pasien dengan anemia atau luka bakar dll

D. Kontra Indikasi

Pada pasien dengan kadar O2 normal (PA O2: 80-100mmhg), PCO2: 35-45 mmhg

E. Mekanisme kerja dan Prosedur Kerja

1. Persiapan Alat (nasa kanul)


1. Tabung Oksigen lengkap dengan flowmeter
2. Tabung humidifier terisi air steril sampai water level
3. Nassal kanul atau Nassal kateter
2. Persiapan Alat (masker wajah/sungkup)
1. Tabung oksigen dengan flowmeter
2. Humidifier terisi air steril sampai water level
3. Masker wajah sesuai ukuran
4. Plaster dan gunting perban
5. Bengkok
6. Cutton buds
7. Kom kecil berisi air matang untuk tes oksigen
8. Handuk kecil
9. Handscoon
10. Tromol kassa yang berisi kassa steril
3. Prosedur Kerja ( Nassal kanul)
1. Memberikan salam
2. Informed consent
3. Beri kesempatan pasien untuk bertanya
4. Jaga privasi pasien
5. Mengatur posisi pasien fowler atau semi fowler
6. Mengisi tabung humidifler for imgation setinggi batas yang tertera
7. Menghubungkan pressure regulator dengan tabung O2 (jika belum terbuka)
kemudian buka pengatur aliran O2 (kran) antara tabung dan pressur regulator
atau jika sumber O2 sentral hubungkan flowmeter dengan outlet dinding
dengan sentral O2.
8. Cek fungsi flowmeter dan humidifler dengan memutar pengatur konsenttrasi
O2 dan amati ada tidaknya gelembung udara dalam gelas flowmeter
9. Menghubungkan nasal kanul dengan flowmeter
10. Cuci tangan lalu keringkan dengan handuk
11. Pakai handscoon
12. Bersihkan hidung dengan tissue/cutton bud
13. Alirkan oksigen dengan cara memutar spilyer pada tabung flowmeter kea rah
“on” sampai angka 2-3 l (sesuai dengan kebutuhan/program doktera)
14. Cek apakah okseigen telah keluar dengan cara mendekatkan ujung selang pada
punggung tangan (apakah ada udara/tidak). pastikan sambungan selang tidak
bocor dengan cara kedua yaitu : memastikan ujung nasal kanul kedalam kom
yang berisi air, jika terdapat riak/gelembung berarti oksigen sudah
mengatur/mengalir melalui kanul
15. Masukkan kanul kedalam hidung pasien dengan ujung kanul menghadap
kebawah, kemudian difiksasi berbentuk kupu-kupu
16. Mengobservasi keadaan pasien
17. Rapikan pasien, bereskan alat
18. Mencuci tangan lalu keingkan dengan handuk
19. Dokumentasi
4. Prosedur Kerja ( Masker wajah/sungkup)
1. Hubungkan selang oksigen dengan hummidifler dengan aliran rendah
2. Isi oksigen kedalam kantong dengan cara menutup lubang antara kantong
dengan sungkup, minimal 2/3 bagian resepoir
3. Tempatkan masker ke arah wajah pasien dan letakkan dari hidung ke bawah,
atur masker sesuai dengan bentuk wajah
4. Ikatkan karet pengikat melingkar kepala pasien sehingga pasien merasa
nyaman, alasi karet dibelakang telinga dan diatas tulang yang menonjol
5. Sesuaikan aliran oksigen sehingga kantong akan terisi waktu ekspirsi dab
hampir kuncup waktu inspirasi
PRAKTIK KLINIK KETERAMPILAN DASAR KEBIDANAN

ASUHAN KEBIDANAN PEMASANGAN OKSIGEN NASSA KANUL

A. Pengkajian
Tanggal : 16-11-2022
Jam : 08.00 WIB
Tempat : IGD
No register :
Pengkaji : Yolanda Grafika

1. DATA SUBJEKTIF
a. Identitas pasien :
Nama : Ny. A
Jenis kelamin : Perempuan
Umur : 30 Tahun
Agama : Islam
Status perkawinan : Menikah
Pendidikan terakhir : S1
Alamat : Padang Harapan
Penanggung jawab :
Nama : Tn. B
Umur : 32 Tahun
Jenis kelamin : Laki-laki
Agama : Islam
Pendidikan : S1
Hubungan dengan pasien : Suami
Alamat : Padang Harapan
b. Keluhan utama
Pasien mengatakan kepala terasa pusing, penglihatan berkunang-kunang,
badannya terasa lemas dan sesak napas
c. Riwayat kesehatan
1) Riwayat penyakit sekarang
Pasien mengatakan kepala terasa pusing, penglihatan berkunang-kunang,
badannya terasa lemas dan napasnya sesak
2) Riwayat penyakit dahulu
Pasien mengatakan memiliki riwayat penyakit asma
3) Riwayat kesehatan keluarga
Keluarga pasien tidak ada yang menderita penyakit menular dan menahun
d. Pola kebiasaan sehari-hari

Nutrisi Sebelum sakit Saat sakit


Makan 3 kali sehari Makan 3 kali sahari
Minum 8 gelas sehari Minum 8 gelas sehari
Eleminasi
BAB 1 kali sehari BAB 1 kali sehari
BAK 3 kali sehari BAK 3 kali sehari

Aktivitas Melakukan pekerjaan rumah Banyak beristirahat dan


tangga dan menghabiskan diam dikamar
waktu dengan keluarga

e. Riwayat psikososial dan spiritual


1) Emosi : Stabil
2) Respon pasien terhadap penyakit : menerima
3) Keyakinan pasien terhadap agama : yakin

2. DATA OBJEKTIF
a. Pemeriksaan umum
Keadaan umum : lemah
Kesadaran : Composmentis
Tanda – tanda vital:
TD : 150/80 mmhg Nadi : 100x/menit
Suhu : 37ºC Pernapasan : 30x/menit
TB : 160 cm BB : 57 kg
b. Pemeriksaan fisik
1) Kepala : tidak ada benjolan
Rambut : rambut hitam dan bersih
Wajah : bulat dan bersih
Mata : konjungtiva ananemis
Telinga : bersih, tidak ada serumen
Mulut : bibir kering
Hidung : tidak ada polip, tidak ada sekret
2) Leher : tidak ada pembesaran kelenjar tiroid
3) Dada : simetris, tidak ada benjolan
4) Ketiak : tidak terdapat kelenjar limfe
5) Abdomen : tidak ada nyeri tekan
6) Genitalia : bersih dan agak kemerahan
7) Ekstermitas atas : tidak ada kelainan pada kulit dan tulang
8) Ekstermitas bawah : tidak ada edema, tidak ada varises
9) Anus :tidak ada hemoroid
c. Pemeriksaan penunjang
Tidak ada

3. ANALISA
Ny. A usia 30 tahun dengan hipertensi

4. PENATALAKSANAAN

1) Informed consent dan menjelaskan prosedur tindakan yang akan dilakukan


Ev : Pasien sudah mengerti dengan prosedur yang akan dilakukan
2) Jaga privasi pasien dengan cara menutup sampiran
Ev : sampiran sudah ditutup
3) Siapkan alat pemasangan oksigen secara ergonomis
Ev : alat sudah disiapkan
4) Lakukan tindakan pemasangan oksigen nassa kanul
Ev : sudah dilakukan pemasangan oksigen nassa kanul sebanyak 2 liter/menit
5) Anjurkan tentang posisi yang baik dan nyaman untuk pasien seperti posisi semi
fowler
Ev: pasien menerima anjuran yang diberikan
6) Diskusikan dengan pasien untuk rajin rolahraga ringan, hindari pakaian yang
ketat dan istirahat yang cukup
Ev: pasien sudah mengerti
7) Anjurkan banyak minum dan makan-makanan yang berserat seperti buah-buahan,
sayur-sayuran dan makan-makanan yang bergizi lainya
Ev : pasien mau mengikuti anjuran yang telah diberikan
7) Dokumentasi pemasangan oksigen nassa kanul
Ev : dokumentasi sudah dilakukan
DAFTAR PUSTAKA

Musrifatul A.Aziz Alimul Hidayat 2008. Aplikasi Dasar-dasar praktik kebidanan.

Jakarta. Salemba empak.

Pustaka Pelajar. 2012. Dalam Praktik Klinik Keperawatan Dasar.Yogyakarta. Celeban Timur.

Anda mungkin juga menyukai