Tujuan
Menentukan tingkat dehidrasi klien.
Memudahkan kontrol terhadap keseimbangan cairan elektrolit.
Memberikan data untuk menunjukan efek diuretic atau terapan rehidrasi.
C.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
Indikasi
Turgor kulit buruk
Edema
Tekanan darah sangat rendah/tinggi
Gagal jantung kongestif
Dispnea
Penurunan haluaran urien
Infus intravena
D.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
E.
1.
a.
a)
b)
c)
d)
Prosedur
Prosedur Tindakan
Tentukan jumlah cairan yang masuk ke dalam tubuh klien, terdiri atas :
Air minum
Air dalam makanan
Air hasil oksidasi (metabolisme)
Cairan intravena
b. Tentukan jumlah cairan yang keluar dari tubuh klien, terdiri atas:
a) Urine
b) Kehilangan cairan tanpa disadari (insensible water liss) IWL
c) Paru dan kulit
d) Keringat
e) Feses
f) Muntah
c. Tentukan keseimbangan cairan tubuh klien dengan menggunakan rumus:
Keseimbangan cairan tubuh=asupan-haluaran
Hal-hal yang perlu diperhatikan
a. Rata-rata cairan perhari
a) Air minum
: 1500 2500 ml
b) Air dari makanan
: 750 ml
c) Air hasil oksidasi (metabolism) : 200 ml
b. Rata-rata haluaran cairan perhari
Urine
: 1400 1500 ml
IWL
- Paru
: 350 - 400 ml
- Kulit
: 350 400 ml
Keringat
: 100 ml
Feses
: 100 200 ml
c. IWL
Dewasa
: 15 cc/kg BB/hari
Anak
:(30 usia(tahun) cc/kgBB/hari
Jika ada kenaikan suhu : (WL=200 (suhu badan sekarang-36,80 c)
2.
a.
a)
b)
c)
d)
Prosedur Perhitungan
Mencari Input
Perhitungan makanan
Perhitungan infuse
Perhitungan air
Perhitungan metabolism
Rumus metabolism :
5cc
5 cc
Kg BB
m.24 jam = Kg BB
24 Jam
Mencari Output
a) Perhitungan feses
b) Perhitungan IWL
c) Perhitungan urine
Rumus urine:
1cc
1cc
Kg BB
U.24 jam = Kg BB
24 Jam
1975
344,25
1694,25
BB= 45 Kg
Sift =12 jam
Suhu 38C= 15,3 x 45 x 12
24
= 8262 : 24
= 344,25
PENUTUP
A. Kesimpulan
Pengukuran intake merupakan suatu tindakan mengukur jumlah cairan yang masuk kedalam
tubuh.
Intake/asupan cairan untuk kondisi normal pada orang dewasa adalah kurang lebih 2500 cc
perhari. Asupan cairan dapat langsung berupa cairan atau ditambah dari makanan lain.
Pengukuran Output merupakan suatu tindakan mengukur jumlah cairan yang keluar dari tubuh.
Output/pengeluaran cairan sebagai bagian dalam mengimbangi asupan cairan pada orang
dewasa, dalam kondisi normal adalah kurang lebih 2300 cc. Jumlah air yang paling banyak
keluar berasal dari ekskresi ginjal (berupa urien), sebanyak kurang lebih 1500 cc perhari pada
orang dewasa
B. Saran
1. Bagi parabidan agar lebih memahami dan dapat melakukan tindakan pengukuran intake dan
output..
2. Bagi para pembaca agar lebih mengerti tentang pengukuran intake dan output.
DAFTAR PUSTAKA
Rokhaeni H. (2001). Buku Ajar Keperawatan Kardiovaskuler, Jakarta: Bidang Diklat RS
http://sitirochana.blogspot.com/2010/04/perawatan-klien-terpasang-cvp-central.html
http://LP Central Venous Pressure Hikari Research.htm
PENGKAJIAN KASUS
PADA ANAK UMUR 9 BULAN
DENGAN DIARE AKUT DAN DEHIDRASI SEDANG
DI PUSKESMAS KORI
I. PENGKAJIAN DATA
Tanggal : 20-10-2014 Jam : 08.30 WITA No register: 01.107
Tanggal MRS : 20-10-2014 Jam : 02.35 WITA
A. Data Subyektif
1. Identitas klien
Nama : Katrina Ambu Kaka
Umur : 9 bulan
Jenis kelamin : Perempuan
Agama : Katholik
Alamat : Kampung Anakoki,desa Kori
2. Identitas penanggung jawab
Nama Ayah: Tn.Dominggus Ndara Mone
Umur : 30 thn
Agama : katholik
Pekerjaan : Petani
Penghasilan/bulan : Tidak tetap
Pendidikan : SD
Alamat : Kampung Anakoki,desa Kori
Hubungan dengan klien : Ayah kandung
B. Anamnesa
Tanggal : 20-10-2014 jam : 08.30 wita
1. Keluhan utama
Ibu mengatakan bahwa anaknya mencret sedikit-sidikit > 10x/hari, muntah tiap kali
minum susu dan badannya panas 1 hari sejak tanggal 19-10-2014
2. Riwayat penyakit sekarang
Ibu klien mengatakan pada tanggal 19-10-2014 klien BAB cair mulai pagi
>10x/hari, BAK jarang. Tiap kali habis minum langsung muntah dan badannya
panas. Lalu tanggal 20-10-2014 jam 02.35 wita, pasien masuk di puskesmas Kori.
3. Riwayat penyakit yang lalu:4. Riwayat penyakit keluarga
Ibu klien mengatakan bahwa dalam keluarganya tidak pernah menderita penyakit
menular seperti TBC, Hepatitis, HIV/AIDS dsb, klien tidak pernah menderita
penyakit menurun seperti kencing manis, sesak nafas,dsb, klien tidak pernah
menderita penyakit menahun seperti penyakit jantung.
5. Riwayat sosial
Ibu klien mengatakan selama dilingkungan keluarga klien termasuk anak yang
aktif.
6. Riwayat alergi
Ibu klien mengatakan klien tidak mempunyai Riwayat alergi.
7. Riwayat kehamilan dan kelahiran
a. Prenatal
Ibu klien mengatakan bahwa selama hamil sering periksa kebidan.
Trimester I : 2 x
II : 3 x
III : 4 x
b. Natal
Ibu klien mengatakan bahwa kalahiran dilakukan di puskesmas Kori BB : 2600
gram
c. Post natal
Ibu klien mengatakan bahwa setelah lahir diasuh sendiri dan diberi ASI yang
cukup.
8. Pemeriksaan Tingkat Perkembangan
a. Adaptasi sosial
Anak dapat beradaptasi dengan baik terhadap lingkungan dimana anak tersebut
berada.
Contoh : tidak rewel saat ada di puskesmas
Hubungan bayi dengan orang tua dan keluarga terjalin dengan baik, hal ini
dapat dilihat dari keakraban, kasih sayang antara bayi, orang tua dan keluarga.
b. Motorik halus
Anak sudah bisa mengenali anggota keluarganya, anak sudah bisa
mengucapkan mama dan papa.
c. Motorik kasar
Anak sudah bisa merangkak dan berjalan berpegangan.
9. Pola Kebiasaan Sehari-hari
a. Nutrisi
Sebelum sakit : klien makan bubur 2x/hari
Minum susu 2-3 botol+ASI
Saat MRS : klien makan bubur 2x/hari
Minum susu 1 botol/hari+ASI
b. Pola eleminasi
Sebelum sakit : BAB 1-2x/hari konsistensi lunak, warna
kuning, bau khas
BAK 6-8x/hari warna kuning jernih, bau khas
Saat MRS : BAB ? 10x/hari, konsistensi cair, warna kuning,
bau khas
BAK 2-4x/hari, warna kuning jernih, bau khas.
c. Pola personal hygiene
Sebelum sakit : mandi 2x/hari, ganti baju 2x/hari, keramas
3-4x/minggu
Saat MRS : diseka 1x/hari, ganti baju 2x/hari
d. Pola aktifitas
Kegiatan
- Melakukan pendekatan dengan klien dengan cara
sapa, salam, senyum serta kenalan.
- Melakukan penyuluhan tentang anak dengan diare
- Melakukan observasi TTV dan observasi intake
dan output
S: 37,9oc BB: 8 kg
N: 97x/menit BAB ?10x/hari
RR: 21x/menit
- Melakukan observasi tanda tanda shock
hipovolemik (-)
- Melakukan kolaborasi dengan dokter
Terapi:
Infus RL 1000 ml/haril
Oral: Paracetamol (2100mg)
Zink (11)
Nasi tim
- Menganjurkan ibu memberikan ASI yang banyak
- Menganjurkan mengompres jika anak panas
Kain lembab di letakkan di kepala, lipatan
ketiak dan lipatan tengkuk
- Memberi tahu ibu untuk personal hygiene
Paraf
VII. EVALUASI
Tanggal : 20-10-2014 Jam : 10.00 wita
S : ibu mengatakan anaknya panas, BAB cair >10x/hari
O : KU : cukup
Kesadaran : composmentis
Turgor kulit
Ubun-ubun cekung
Bibir kering (+)
Bising usus
S: 37,9oc
RR: 21x/menit
A : anak Katrina Ambu Kaka umur 9 bulan dengan diare akut dan dehidrasi sedang
P : - Observasi TTV
- Observasi intake output
- Terapi:
Infus RL 1000 ml/hari
Oral: Paracetamol 2x100mg
Zink (11)
Nasi tim
CATATAN PERKEMBANGAN
Tanggal : 21-10-2014 Jam : 09.00 wita
S : ibu mengatakan anaknya BAB lembek 3x, dan tidak panas lagi
O : KU : cukup
Kesadaran : composmentis
Turgor kulit
Ubun-ubun datar
Bising usus
S: 36,5oc
RR: 21x/menit
Akral hangat
A : anak Katrina Ambu Kaka umur 9 bulan dengan diare akut dan dehidrasi sedang
Masalah teratasi sebagian
P : - Observasi TTV
- Observasi intake output
- Terapi:
Infus RL 750 ml/hari
CATATAN PERKEMBANGAN
Tanggal : 22-10-2012 Jam : 09.00 wita
S : ibu mengatakan anaknya BAB lembek 1x, dan tidak panas lagi
O : KU : baik
Kesadaran : composmentis
Turgor kulit
Ubun-ubun datar
S: 36,7oc
RR: 21x/menit
Bibir lembab
Minum mau (+)
A : anak Katrina Ambu Kaka umur 9 bulan dengan post diare akut dan dehidrasi
sedang
Masalah teratasi
P : - ASI dan nutrisi seimbang
- Istirahat cukup, konseling
Zink (11)
- Kontrol 2-5 hari lagi
- Pasien dibolehkan pulang