Anda di halaman 1dari 9

KONSEP TEORI

MENGUKUR KESEIMBANGAN INTAKE OUTPUT

A. Definisi
1. Pengukuran intake adalah tindakan mengukur jumlah cairan yang
masuk ke dalam tubuh (asupan). Intake/asupan cairan pada orang
dewasa normalnya ± 2500 cc/hari. Asuhan cairan dapat langsung
berupa cairan atau ditambah dari makanan lain.
2. Pengukuran output adalah suatu tindakan mengukur jumlah cairan
yang keluar dari tubuh, dalam kondisi normal output orang dewasa ±
2300cc/hari. Jumlah air yang paling banyak keluar berasal dari ekresi
ginjal yang berupa urin. (Khansa, M. 2013)
B. Tujuan
1. Menentukan status keseimbangan cairan tubuh pasien
2. Memudahkan untuk kontrol terhadap keseimbangan cairan elektrolit
3. Menentukan tingkat dehidrasi pasien (Walyanu, E. S. 2014)
C. Komposisi cairan utama
1. Cairan intra seluler (CIS)
Cairan intra seluler adalah cairan yang berada didalam sel diseluruh
tubuh. Cairan ini menyususn sekitar 70% dari total cairan tubuh.
2. Cairan ekstra seluler (CES)
Cairan ekstra seluler adalah cairan yang berada diluar sel didalam
tubuh dan menyusun sekitar 30% dari total cairan tubuh
D. Pertukaran cairan
1. Difusi : adalah perpindahan partikel suatu subtansi yang terlarut dari
yang konsentrasi tinggi ke konsentrasi rendah, sehingga terjadi
keseimbangan konsentrasi subtansi partikel
2. Osmosis : perpindahan air/zat pelarut dari larutan dengan konsentrasi
zat terlarut lebih tinggi
3. Filtrasi : terjadi karena adanya perbedaan tekanan antara dua ruang
yang dibatasi oleh membran, cairan akan keluar dari daerah bertekanan
tinggi ke daerah yang bertekanan rendah

1
4. Transpor aktif : diperlukan untuk mengembalikan partikel yang telah
berdifusi secara pasif dari daerah konsentrasinya( Elmeida, Ika
Fitriana. 2014)
E. Jumlah kebutuhan cairan
Jumlah kebutuhan cairan setiap hari
1. Anak usia 3 hari : 250 cc – 300 cc
2. Anak usia 1 tahun : 1150 cc – 1300 cc
3. Anak usia 2 tahun : 1350 cc – 1500 cc
4. Anak usia 4 tahun : 1600 cc – 1800 cc
5. Anak usia 10 tahun : 2000 cc – 2500 cc
6. Usia 14 tahun (laki-laki) : 2400 cc – 2800 cc
7. Usia 14 tahun (perempuan) : 2000 cc
8. Usia 18 tahun (laki-laki) : 2600 cc – 2800 cc
9. Usia 18 tahun (perempuan) : 2000 cc – 2200 cc
10. Dewasa : 2400 cc – 2600 cc

F. Gangguan keseimbangan cairan


1. Ketidakseimbangan volume
a. Kekurangan volume cairan ekstraseluler
b. Kelebihan volume cairan ekstraseluler
2. Gangguan ketidakseimbangan cairan elektrolit
G. Faktor yang menyebabkan adanya peningkatan dan penurunan
kebutuhan cairan harian
1. Faktor penyebab peningkatan kebutuhan cairan
a. Demam
b. Hiperventilasi
c. Suhu dilingkungan yang tinggi
d. Aktivitas yang ekstrim/berlebihan
e. Setiap kehilangan yang abnormal seperti diare atau poliuria
2. Faktor penyebab penurunan kebutuhan cairan
a. Hipotermi
b. Kelembaban lingkungan yang sangat tinggi

2
c. Olguria atau anuria
d. Hampir tidak ada aktivitas
e. Retensi cairan seperti gagal jantung
H. Indikasi
1. Turgor kulit buruk
2. Tekanan darah sangat rendah atau tinggi
3. Penurunan pengeluaran urin
4. Dispnea
5. Untuk infus intravena (Nurul, A. 2015.)
I. Prosedur penatalaksanaan
1. Mengukur balance cairan
a. Rumus IWL
Adalah jumlah cairan yang keluarnya tidak disadari dan sulit
dihitung, yaitu jumlah keringat dan uap hawa napas:
Menentukan air metabolisme :
1) Usia balita (1 - 3 tahun) : 8 cc/kgBB/hari
2) Usia 5 - 7 tahun : 8 - 8,5 cc/kgBB/hari
3) Usia 7 - 11 tahun : 6 – 7 cc/kgBB/hari
4) Usia 12 – 14 tahun : 5 – 6 cc/kgBB/hari
Rumus IWL
1) Rumus IWL : (15 x BB)/24 jam
2) Rumus IWL kenaikan suhu :
[(10% x CM) jumlah kenaikan suhu]/24 jam + IWL normal
3) IWL pada anak :
(30 – usia anak dalam tahun) x cc/kgBB/hari
b. Balance cairan dewasa :
Input cairan :
1) Air (makan + minum) : ....cc
2) Cairan infus : ....cc
3) Therapi injeksi : ....cc
4) Air metabolisme : ....cc
5) (hitung AM : 5 cc/kgBB/hari)

3
6) Output cairan:
7) Urine : ....cc
8) Feses : ....cc
9) Kondisi normal 1 x BAB feses : 100cc
10) Muntah/perdarahan : ....cc
11) Cairan drainage luku/cairan NGT terbuka : ....cc
12) IWL : ....cc
13) (hitung IWL : 15 cc/kgBB/hari)
14) Balance cairan : input – output = .....cc

2. Penatalaksanaan
1) Alat
Alat tulis dan buku
2) Prosedur kerja :
a) Informed consent
b) Menjaga privasi pasien, menutup sampiran
c) Mencuci tangan, keringkan
d) Tentukan jam permulaan pencatatan sampai terakhir
pencatatan
e) Kemudian hitung cairan masuk baik oral maupun parenteral
f) Mengukur cairan yang keluar : urin muntah, dan lainnya
g) Mencatat hasil tindakan
h) Mencuci tangan (Rendy, M .C. 2013)

4
KONSEP SOAP
MENGHITUNG INTAKE DAN OUTPUT PADA PASIEN DEHIDRASI

A. Pengkajian
Tanggal :
Jam :
Tempat :
Nama Pengkaji :
No. Register :
1. DATA SUBJEKTIF
a. Identitas Pasien
Nama : Nama Orang tua :
Umur : Umur :
Pendidikan : Pendidikan :
Agama : Agama :
Pekerjaan : Pekerjaan :
Alamat : Alamat :
b. Keluhan Utama
Pasien mengatakan demam, mulut terasa kering dan sesak nafas.

Riwayat Penyakit:
1) Riwayat penyakit sekarang :
Pasien mengatakan demam, mulut terasa kering dan sesak nafas.
2). Riwayat penyakit dahulu :
Pasien mengatakan dahulu tidak pernah menderita penyakit
jantung, stroke, diabetes mellitus, kanker payudara, TBC
3). Riwayat penyakit keluarga :
Pasien mengatakan dari keluarga tidak pernah menderita penyakit
jantung, stroke, diabetes mellitus, kanker payudara, TBC.

5
c. Pola kebutuhan nutrisi

Nutrisi :

a. Makan : biasanya sekitar 1-2 kali sehari,


b. Minum : biasanya sekitar 2-3 gelas sehari.

d.Eliminasi :

Sebelum sakit:
a. BAB : biasanya sekitar 1 kali sehari,
b. BAK : biasanya sekitar 1 kali sehari

2. DATA OBJEKTIF
a. Pemeriksaan umum
1) KU : Baik/Lemah
2) Kesadaran : Composmentis/Apatis/Somnolen/Sopor/
Semi-coma/Coma
3) TTV
TD : 95-135 mmHg (sistolik)
60-80 mmHg (diastolik)
N : 60-100x/menit
S : 36,5-37,5℃ P :12-20x/menit
4)BB : 50 kg TB : 162 cm

b.Pemeriksaan fisik
Kepala : Bentuk bulat simetris, tidak ada benjolan, rambut hitam
bersih,

Wajah : Bentuk lonjong simetris, warna kulit bagus, dan tidak


pucat, bersih,

Mata : Bentuk mata simetris, tidak juling, sayu, berair, respon


terhadap cahaya ada,

6
Telinga : Bentuk simetris antara kanan dan kiri, bersih tidak ada
serumen,

Hidung : Bentuk simetris, dan tidak ada nyeri tekan pada hidung,
hidung bagian dalam bersih, tidak ada serumen,

Mulut : Bentuk mulut simetris, warna pucat, mulut bagian dalam


bersih, bagian gigi bersih, tidak ada karies, gigi kotor, lidah kotor,

Leher : Bentuk leher simetris, dan tidak ada pembengkakan


kelenjar tyroid,

Ketiak : Tidak ada pembengkakan kelenjar limfe,

Dada : Bentuk dada simetris, dan tidak ada benjolan.

3. ANALISA
… umur … tahun, kesadaran composmentis, dengan dehidrasi yang
akan di lakukan pemasangan infus.
4. PERENCANAAN
1. Memberitahu pasien mengenai hasil pemeriksaan,
2. Menghitung cairan infus,
3. Melakukan dokumentasi

7
DAFTAR PUSTAKA

Elm Fitriana. 2014. Ketrampilan Dasar Kebidanan I. TIM : Jakarta eida, Ika

Nurul, A. 2015. KDPK Kebidanan. Pustaka Rihama : Yogyakarta

Rendy, M .C. 2013. Ketrampilan Dasar Bidan dan Perawat. Nuha Medika :
Yogyakarta

Khansa, M. 2013. KDPK Kebidanan. Pustaka Pelajar

Walyanu, E. S. 2014. KDK 1. Pustaka Baru Press : Yogyakarta

Anda mungkin juga menyukai