Anda di halaman 1dari 23

ASUHAN KEPERAWATAN An.

A DENGAN DIAGNOSA MEDIS


GASTROENTERITIS AKUT
DI RUANG ANGGREK RSBWT SEMARANG
(Laporan asuhan keperawatan minggu ke-2 dalam PKKT Keperawatan Anak)

DISUSUN OLEH:
WAHYU PRIHATINI
G0A018040

PROGRAM DIPLOMA III KEPERAWATAN


FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN DAN KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SEMARANG
TAHUN AKADEMIK 2019/2020
PENGKAJIAN
A. IDENTITAS
a. Pasien
1. Nama Anak : An. A
2. Tanggal Lahir/Usia Anak : 13 Agustus 2013
3. Jenis Kelamin : Laki-laki
4. Nama Orangtua/Wali : Tn. MM
5. Alamat : Ngaliyan, Semarang
6. Pekerjaan : Swasta
7. Agama : Islam
8. Kewarganegaraan : WNI
9. Tanggal pengkajian : 24 Agustus 2020
10. Tanggal Masuk RS : 19 Agustus 2020
b. Penanggung jawab
1. Nama : Tn. MM
2. Umur : 32 tahun
3. Jenis kelamin : laki-laki
4. Pekerjaan : Swasta
5. Hubungan dengan klien : Ayah kandung
6. Pemberi Informasi : Ny. S
7. Hubungan dengan klien : Ibu kandung

GENOGRAM KELUARGA (3 GENERASI)

Tn. M merupakan anak tunggal, ayah dan ibunya masih hidup dan sehat
dan Ny. S merupakan anak nomer satu, kedua orang tua Ny. S masih hidup semua
dan tinggal di luar kota, Ny. S mempunyai satu adik laki-laki dan satu adik
perempuan, semuanya sudah menikah dan tinggal di luar kota. Ny. S dan Tn. MM
menikah dan mepunyai 3 anak laki-laki, klien tinggal bersama satu rumah dengan
orang tuanya serta kedua adik laki-lakinya dan rumahnya bersebelahan
dengan orang tua Tn. MM.
Keterangan genogram:
: perempuan : laki-laki
: klien perempuan : klien laki-laki
: perempuan meninggal dunia : laki-laki meninggal dunia

B. KELUHAN UTAMA
Diare

C. RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG


Pasien datang pada tanggal 19 Agustus 2020 jam 14.10 WIB dengan keluhan BAB cair
lebih dari 10 kali sejak pagi, frekuensi banyak, feses tidak terdapat ampas, BAB tidak
berlendir, serta mual dan mual sebenyak 10 kali, BAK terakhir jam 14.00 WIB, pasien
lemas dan nafsu makan menurun. Pasien sudah berobat ke puskesmas tapi belum ada
perubahan.

D. RIWAYAT PENYAKIT DAHULU


Keluarga pasien mengatakan sebelumnya belum pernah di rawat di rumah sakit

E. RIWAYAT PENYAKIT KELUARGA


Keluarga pasien mengatakan di dalam keluarga tidak ada yang mempunyai riwayat
penyakit menurun seperti hipertensi, diabetes millitus dll.

F. PENGUKURAN ANTROPOMETRI
1. Berat badan : 16 kg
2. Tinggi/panjang badan : 100 cm
3. Lingkar kepala : 49 cm
4. Lingkar dada : 56 cm
5. Lingkar lengan atas : 21 cm

G. VITAL SIGN
Diukur pada tanggal : 24 Agustus 2020
1. Suhu : 36,8 ℃
2. Frekuensi jantung : 100 kali/menit
3. Frekuensi pernafasan : 25 kali/menit
4. Tekanan darah : 117/64 mmHg

H. IDENTITIKASI KEBUTUHAN DASAR DAN PEMERIKSAAN FISIK


1. Kepala
Masocepal, rambut hitam, tidak ada luka tidak ada benjolan
2. kebutuhan oksigenasi
a. Hidung
Bentuk :Simetris kanan dan kiri.
Patensi nasal :tidak terpasang alat bantu nafas
b. Dada
Bentuk : simetris
Reaksi interkostal : tidak ada
Suara perkusi dinding dada : sonor
c. Paru-paru
Pola pernafasan : reguler
Suara nafas tambahan : tidak ada
3. Kebutuhan nutrisi dan cairan
a. Mulut
Membran mukosa : mukosa bibir kering
Gusi : pink
Jumlah gigi :
Warna gigi : putih
Gerakan lidah : normal
Tonsil : normal
Tes pengecapan : normal
b. Abdomen
Bentuk : simetris kanan dan kiri tidak terlihat benjolan
Umbilikus :
Bising usus : terdengar 35 x/menit
Pembesaran hepar : tidak terdapat pembesaran hepar
Pembesaran limpa : tidak terdapat pembesaran limpa
Perkusi dinding perut :
c. Pola makan
Sebelum sakit : pasien mengatakan makan 3x sehari dengan
menu sayur lauk pauk nasi 1 porsi habis
Selama sakit : pasien mengatakan makan 3x sehari dengan
menu
Totaldiet yang= di
intake sediakan rumah sakit habis 1/2 porsi
1000cc+25cc+1008cc+80cc
d. Pola minum = 2113 cc
Sebelum sakit : pasien mengatakan minum air putih 1 hari kurang
lebih 8 gelas belimbing ( 8x±200ml=1600ml ) dan kadang minum teh manis 1
gelas ( ±200ml )
Selama sakit : pasien mengatakan minum air putih 1 hari ±5 gelas
belimbing ( 5x±200ml=1000ml )
4. Pola eliminasi
Sebelum sakit : pasien mengatakan BAB 1x sehari konsistensi sedang,
warna kekuning-kuningan dengan bau khas,.
Selama sakit : pasien mengatakan BAB 2x dalam sehari dengan
konsistensi cair, warna kekuning-kuningan dengan bau khas
Balance cairan
Intake :
1. minum + makan : 1000cc
2. Injeksi :
- Inj.Ondancentron 3x24 jam = 3x1 ml= 3 ml
- Inj.Ranitidine 3x24 jam = 3x1ml= 3 ml
- Inj. Cefotaxim 3x24 jam =3x4ml=12ml
- Inj. Gentamycin 1x24 jam =1x2ml=2ml

3. Obat
- Zink syrup 1(sendok teh=5ml)x24 jam =1x5ml= 5ml
4. Infus : KaEn 3B 14tpm (makro)
jumlah ke butuhan cairan x faktor tetes
Tpm=
waktu ( jam ) x 60
jumlah kebutuhan cairan x 20
14 =
24 x 60
jumlah kebutuhan cairan x 20
14 =
1440
14 x 1440
Jumlah kebutuhan cairan = = 72 x 14 = 1008 ml/24 jam
20
5. Air metabolisme = 5cc/kg BB/hari = 5x16 = 80cc/hari
Output :
1. IWL : (30-usia anak dalam tahun) x kg BB/cc /hari
: (30-7) x 16 cc/hari
: 23 x 16
: 368 cc/hari
2. Urin : 1 cc/kg BB/jam
: 1 x 16 x 24
: 384 cc/hari
3. Muntah :-
4. Feses : 50cc x 2
: 100cc

5. Kebutuhan aktivitas dan istirahat


a. Pola gerak
Sebelum sakit : pasien mengatakan dapat bergerak bebas tanpa menggunakan alat
Total output = 368cc+384cc+100cc
bantu
= 852 cc/hari
Selama sakit :pasien mengatakan tidak dapat bergerak bebas karena terpasang
alat infus di tanggan kanan 14 tpm
b. Pola tidur dan beristirahat
Keseimbangan
Sebelum sakit :cairan
pasien: mengtakan tidur 9-10 jam pada malam hari dan 1 jam pada
Itake
siang–hari
Output : 2113 cc – 852 cc

Selama sakit : 1261


: pasien cc/hari tidur 6-7 jam pada malam hari dan tidak tidur
mengatakan
siang
6. Kebutuhan higiene personal saat sakit

No Kegiatan Mandiri Dibantu


1. Mandi v

2. Berpakaian v

3. Ketoilet v

4. Berpindah v

5. Kontinen v
BAB/BAK

6. Makan v

7. Organ sensoris
a. Mata
Konjungtiva merah muda, simetris kanan dan kiri, sklera berwarna putih
b. Telingga
Simetris kanan dan kiri, tidak terlihat penumpukan serumen, tidak terpasang alat
bantu dengar
c. Kulit
Sawo matang, tidak ada lika bekas oprasi , kulit kering Capylari Reffil Time >3 detik

I. PEMERIKSAAN PENUNJANG
Hasil laboratorium darah tanggal 19 Agustus 2020

No Jenis Hasil Satuan


1 Hematologi
Hemoglobin 19 gr/dL
Leukosit 28.7 ×103/mm3
Hematokrit 42.4 %
Trombosit 416 ×103/mm3
Eritrosit 5.4 juta
/mm3
MCV 79 fL

MCH 26 pg

MCHC 33 %
2 Kimia Klinik
Ureum 46 mg/dL
Creatinin 1.25 mg/dL
Natrium 136.9 mg/dL
Kalium 4.82 mg/dL
Chlorida 104.8 mg/dL
Calsium 2.47 mg/dL

Hasil laboratorium darah tanggal 22 Agustus 2020

No Jenis Hasil Satuan


1 Hematologi
Hemoglobin 10.2 gr/dL
Leukosit 2.8 ×103/mm3
Hematokrit 30.4 %
Trombosit 166 ×103/mm3
Eritrosit 3.9 juta
/mm3
MCV 78 fL

MCH 26 pg

MCHC 34 %

2 Kimia Klinik
Natrium 132.5 mg/dL
Kalium 3.82 mg/dL
Chlorida 96.5 mg/dL
Calsium 2.4 mg/dL

Hasil laboratorium urin tanggal 19 Agustus 2020

Jenis Hasil pemeriksaan

Warna Kuning

Bau Khas

Kejernihan Keruh
Berat jenis 1.030

pH 6

Protein pos/2+

Mikroskopis tertutup silinder hyalin dan benang mukus

Hasil laboratorium urin tanggal 22 Agustus 2020

Jenis Hasil pemeriksaan

Warna Kuning

Bau Khas

Kejernihan Jernih

Berat jenis 1.030

pH 6

Mikroskopis tertutup silinder hyalin dan benang mukus

Hasil laboratorium feses tanggal 20 Agustus 2020

Jenis Hasil pemeriksaan

Warna Kuning pucat

Konsistensi Lembek

Darah Post/ 1+

Eritrosit 4-5

Leukosit 3-5

Epitel Pos/1+

Sisa makanan pos/2+

Bakteri pos/3+

J. PROGRAM TERAPI
TANGGAL JENIS TERAPI DOSIS

19 Agustus 2020 1. Rehidrasi Assering 1. 150cc/jam selama 4 jam


150cc/jam selama 4 jam 2. 14tpm (makro)
2. Selanjutnya maintenance 3. 1,6mg/8jam
KaEn 3B 14tpm (makro) 4. 20mg/24jam
3. Inj.Ondancentron 5. 1 scht/12jam
4. Zink syrup 6. 800mg/8jam
5. L-Bio 7. 80mg/24jam
6. Cefotaxim 8. syrup 1cth/demam
7. Gentamycin
8. Paracetamol

22 gustus 2020 1. Maintenance KaEn 3B 1. 14tpm (makro)


14tpm (makro) 2. 1,6mg/8jam
2. Inj.Ondancentron 3. 20mg/24jam
3. Zink syrup 4. 1 scht/12jam
4. L-Bio 5. 800mg/8jam
5. Inj. Cefotaxim 6. 80mg/24jam
6. Inj. Gentamycin 7. syrup 1cth/demam
7. Paracetamol 8. /8jam
8. Inj.Ranitidine

A. PENGELOMPOKAN DATA
TANDA
TANGAN
NO TGL DATA (DS DAN DO)
DAN
NAMA

24 Agustus DS: Wahyu


2020 Prihatini
- Pasien mengatakan perutnya terasa sakit
- Pasien mengatakan perutnya bersuara
secara terus menerus
- Pasien mengatakan sehari sudah BAB 2
kali dengan konsistensi cair dan berwarna
kuning pucat, tanpa lendir dan darah

DO:

- Bising usus 35 x/menit


- Pasien terdiagnosis GEA
- Pasien terlihat lemah dan lemas
24 Agustus DS:
2020
- Pasien saat dirawat mengatakan minum kurang
lebih hanya 5 gelas (± 1000 cc) per hari
- Ibu pasien menyatakan diare sudah 6 hari,
frekuensi 2x sehari, konsistensi cair, warna
kuning pucat, tanpalendir dan darah.

DO:
- Pasien terlihat lemah
- Bibir terlihat kering Wahyu
- Pasien terpasang infus KaEn 3B 14tpm (makro) Prihatini

- Pasien terdiagnosa GEA


- Tanda-tanda vital:
Suhu :36,8 º C
Nadi: 100 x/menit
TD: 117/64mmHg
RR: 25 x/menit

24 Agustus DS:
2020 - Pasien menyatakan tidak merasa nafsu makan
dan perut terasa kenyang.
- Pasien menyatakan sakit pada perut
P : Nyeri abdomen
Q : Diremas-remas
R : Abdomen dekat ulu hati
S : 3 (1-10) Wahyu
T : Hilang timbul Prihatini
- Selama di rumah sakit pasien menyatakan tidak
bisa tidur, tidur hanya sebentar dan tidak pulas

DO:
- Mata terlihat sayu
- Bising usus : 35 x/menit
- Pasien terdiagnosis GEA
B. ANALISA DATA

DATA MASALAH ETIOLOGI

DS:

- Pasien mengatakan
perutnya terasa sakit
- Pasien mengatakan
perutnya bersuara secara
terus menerus
- Pasien mengatakan sehari
sudah BAB 2 kali dengan
konsistensi cair dan Diare Proses infeksi
berwarna kuning pucat,
tanpa lendir dan darah

DO:

- Bising usus 35 x/menit


- Pasien terdiagnosis GEA
- Pasien terlihat lemah dan
lemas
DS: Resiko tinggi Kehilangan cairan aktif
kekurangan volume
- Pasien saat dirawat mengatakan
minum kurang lebih hanya 4 gelas cairan
(± 1000 cc) per hari
- Ibu pasien menyatakan diare
sudah 6 hari, frekuensi 2x sehari,
konsistensi cair, warna kuning
pucat, tanpa lendir dan darah.

DO:
- Pasien terlihat lemah
- Bibir terlihat kering
- Pasien terpasang infus KaEn 3B
14tpm (makro)
- Pasien terdiagnosa GEA
- Tanda-tanda vital:
Suhu :36,8 º C
Nadi: 100 x/menit
TD: 117/64mmHg
RR: 25 x/menit

DS :
- Pasien menyatakan tidak merasa
nafsu makan dan perut terasa
kenyang.
- Pasien menyatakan sakit pada perut
P : Gerak pristaltik
usus yang hiperaktif
Q : Diremas-remas
R : Abdomen dekan
ulu hati
Nyeri akut Hiperperistaltik, diare lama,
S : 3 (1-10)
iritasi kulit atau jaringan
T : Hilang timbul
- Selama di rumah sakit pasien
menyatakan tidak bisa tidur, tidur
hanya sebentar dan tidak Pulas

DO:
- Mata terlihat sayu
- Bising usus : 35 x/menit
Pasien terdiagnosis GEA

C. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Diare berhubungan dengan proses infeksi.
2. Resiko tinggi kekurangan volume cairan berhubungan dengan kehilangan cairan
aktif.
3. Nyeri akut berhubungan dengan hiperperistaltik, diare lama, iritasi kulit atau
jaringan.

D. INTERVENSI

PERENCANAAN
DIAGNOSA
KEPERAWATAN TUJUAN RENCANA TINDAKAN RASIONAL

Setelah
Diare berhubungan 1. Observasi dan catat 1. Membantu membedakan
dilakuka
dengan proses frekuensi defekasi, penyakit individu dan
n
infeksi karakteristik, jumlah mengkaji beratnya
tindakan
dan faktor pencetus. episodik
keperawa
2. Tingkatkan tirah baring, 2. Istirahat menurunkan
tan
berikan alat-alat di motilitas usus juga
selama
samping tempat tidur. menurunkan laju
3x24 jam
3. Identifikasi makanan metabolisme, jika infeksi
diharapk
dan cairan yang atau perdarahan sebagai
an pasien
mencetus diare, misal: komplikasi. Defekasi tiba-
melapork
sayuran segar dan buah, tiba dapat terjadi tanpa
an
sereal, bumbu, minuman tanda dan dapat tidak
penuruna
karbonat, produk susu. terkontrol, peningkatan
n diare
risiko inkontinensia/ jatuh
dengan
4. Mulai lagi pemasukan bila alat-alat tidak
kriteria
cairan per oral secara dijangkauan tangan.
hasil :
bertahap. Tawarkan 3. Menurunkan bau tak sedap
1. Bising usus
minuman jernih tiap jam untuk menurunkan rasa
<25 x/menit
2. Melaporkan (Hindari minuman malu pasien
penurunan dingin) 4. Memberikan istirahat
frekuensi kolon dengan
defekasi (1 5. Anjurkan pasien untuk menghilangkan atau
x/hari) makan sedikit tapi sering menurunkan rangsang
3. Melaporkan cairan/ makanan
konsistensi 5. Memberikan istirahat
6. Kolaborasi pemberian
feses menjadi kolon dengan
obat anti diare
lunak menghilangkan atau
menurunkan rangsang
makanan atau cairan.
Makan kembali secara
bertahan cairan mencegah
kram dan diare berulang :
namun cairan dingin dapat
menimbulkan reaksi stress
yang dapat meningkatkan
motilitas usus.
6. Memberikan kesempatan
pada lambung untuk
mencerna makanan
7. Menurunkan kehilangan
cairan dari usus
Setelah
Resiko tinggi 1. Awasi masukan dan 1. Memberikan informasi
dilakuka
kekurangan volume haluaran, karakter dan tentang keseimbangan
n
cairan berhubungan jumlah feses, cairan, fungsi ginjal dan
tindakan
dengan kehilangan perkiraan kehilangan kontrol penyakit usus juga
keperawa
cairan aktif cairan yang tak merupakan pedoman
tan
terlihat, misal: untuk penggantian cairan.
selama
berkeringat. Ukur 2. Hipotensi (termasuk
3x24 jam
berat jenis urine, postural), takhikardi,
diharapk
observasi oliguria. demam dapat menunjukan
an pasien
2. Kaji tanda-tanda vital respon terhadap dan/ atau
dapat
(tekanan darah, nadi, efek kehilangan cairan.
mempert
suhu) 3. Menunjukan kehilangan
ahanka n
3. Observasi kulit kering cairan berlebihan/
volume
berlebihan dan dehidrasi
cairan
membran mukosa, 4. Indikator cairan dan status
yang
penurunan turgor nutrisi.
adekuat
kulit, pengisisan 5. Digunakan untuk
dengan
kapiler lambat. mengontrol mual/ muntah
kriteria
4. Ukur berat badan pada eksaserbasi akut
hasil :
setiap hari. 6. Kolaborasi
1. Mukosa
5. Kelola pemberian - Mempertahankan cairan
lembab
terapi Injeksi Injeksi usus akan memerlukan
2. Tanda vital
ranitidin /12jam penggantian cairan untuk
dalam batas
6. Kolaborasi: memperbaiki kehilangan/
normal
- Berikan cairan anemia. Catatan: cairan
3. Keseimbanga
parenteral, transfusi mengandung natrium
n masukan
darah sesuai indikasi. dapat dibatasi pada adanya
dan haluaran
enteritis regional.
dengan feses
normal dalam
konsentrasi/
jumlah
Setelah
Nyeri akut 1. Dorong pasien untuk 1. Mencoba untuk
dilakukan
berhubungan dengan melaporkan nyeri. mentoleransi nyeri dari
tindakan selama
hiperperistaltik, diare 2. Catat petunjuk non pada meminta analgesik.
3x24 jam
lama, iritasi kulit atau verbal, misal: 2. Selidiki perbedaan
diharapkan nyeri
jaringan gelisah, menolak petunjuk verbal dan non
akut pasien
untuk bergerak, verbal. Bahasa tubuh atau
hilang/ terkontrol
berhati-hati dengan petunjuk non verbal dapat
dengan kriteria
abdomen, menarik secara psikologis dan
hasil :
diri dan depresi. fisiologik dan dapat
1. Tanda vital
3. Kaji ulang faktor- digunakan pada hubungan
dalam batas
faktor yang dapat petunjuk verbal untuk
normal
meningkatkan atau mengidentifikasi luas/
2. Skala nyeri
menghilangkan nyeri beratnya masalah.
dalam batas
4. Izinkan pasien untuk 3. Dapat menunjukan
normal
memulai posisi yang dengan tepat pencetus
nyaman, misal : atau faktor pemberat
lutut fleksi. (seperti kejadian stress,
tidak toleran terhadap
makanan) atau
mengidentifikasi
terjadinya komplikasi.
4. Menurunkan tegangan
abdomen dan
meningkatkan rasa kontrol.

E. IMPLEMENTASI
DIAGNOSA WAKTU TINDAKAN RESPON PASIEN ttd
(TANGGAL/
JAM)
S:
Diare 1. mengobservasi dan
berhubungan 24 Agustus catat frekuensi - ibu klien mengatakan klien
dengan proses 2020 defekasi, karakteristik, BAB sebanyak 2 kali
sehari, konsistensi feses
infeksi jumlah dan faktor cair dan tidak terdapat
pencetus. ampas.
2. meningkatkan tirah - Ibu klien mengatakan klien
klien makan makanan yang
baring, berikan alat-alat di
biasanya seperti sayur,
samping tempat tidur. nasi, lauk dan buah-
3. mengidentifikasi makanan buahan. Tidak terdapat
makanan yang dapat
dan cairan yang mencetus
membuat diare
diare, misal: sayuran segar - Ibu klien mengatakan klirn
dan buah, sereal, bumbu, mau minum air putih
sebanyak kurang lebih
minuman karbonat,
hanya 5 gelas.
produk susu. - Ibu klien mengakatan saat
4. memulai lagi pemasukan sakit klien makan sebanyak
cairan per oral secara 3 kali tetapi hanya 1/2
porsi saja.
bertahap. Tawarkan
minuman jernih tiap jam O:

(Hindari minuman dingin) - Klien tampak lemas dan lesu


5. menganjurkan pasien - Klien tampak minum sehari
sebanyak sekitar 5 gelas
untuk makan sedikit tapi
saja.
sering - Makanan klien tampak
6. mengkolaborasi tidak habis
pemberian obat anti diare
S:

klien mengatakan mau


meminum obat anti diare
yaitu zink dalam bentuk
sirup.

O:

klien tampak sedang


meminum obat.

24 Agustus S:
Resiko tinggi 1. mengawasi masukan
2020
kekurangan dan haluaran, - Klien mengatakan diare
volume karakter dan jumlah sebanyak 2 kali dalam
sehari
cairan feses, perkiraan
- Klien mengatakan perutnya
berhubungan kehilangan cairan
berbunyi terus menerus
dengan yang tak terlihat,
kehilangan misal: berkeringat. O:

cairan aktif Ukur berat jenis - Keseimbangan cairan :


urine, observasi
Itake–Output:2113cc–
oliguria.
852cc
2. mengkaji tanda-tanda
=1261 cc/hari
vital (tekanan darah,
- Tanda-tanda vital klien:
nadi, suhu)
Suhu :36,8 º C
3. mengobservasi kulit
Nadi: 100 x/menit
kering berlebihan
TD : 117/64mmHg
dan membran
RR : 25 x/menit
mukosa, penurunan
turgor kulit,
pengisisan kapiler
lambat.
4. mengukur berat
badan setiap hari.
5. mengelola pemberian
terapi Injeksi Injeksi
ranitidin /12jam
6. mengkolaborasi:
- Berikan cairan
parenteral, transfusi
darah sesuai indikasi.
24 Agustus S:
Nyeri 1. mendorong pasien
2020
akut untuk melaporkan - Pasien menyatakan sakit
berhub pada perut
nyeri.
ungan 2. mencatat petunjuk non P:Gerak
dengan verbal, misal: gelisah, pristaltik usus
yang hiperaktif
hiperpe menolak untuk Q:Diremas-
ristaltik bergerak, berhati-hati remas
, diare dengan abdomen, R : Abdomen
dekat ulu hati
lama, menarik diri dan
S : 3 (1-10)
iritasi depresi. T : Hilang timbul
kulit 3. mengkaji ulang faktor-
- Pasien mengatakan tadi
malam tidak bisa tidur
atau faktor yang dapat
karena perut terasa sakit.
jaringa meningkatkan atau
n O:
menghilangkan nyeri
- Klien tampak meringis
kesakitan dan terlihat
memegangi perutnya terus
- Mata klien terlihat seperti
tidak bisa tidur.
4. mengizinkan pasien
untuk memulai posisi
yang nyaman, misal :
lutut fleksi. S:

Klien mengatakan perut


terasa tidak sangat sakit saat
posisi lutut fleksi

O:

Klien tampak berbaring


diatas tempet tidur dan lutut
ditekuk atau fleksi.

F. EVALUASI
DIAGNOSA TANGGAL EVALUASI ttd

Resiko tinggi 24 Agustus S:


kekurangan 2020
volume cairan - Ibu klien mengatakan pasien masih diare sehari masih BAB
berhubungan sebanyak 2 kali, tekstur feses cair dan tidak ada ampas.
dengan - Ibu klien mengatakan klien merasa sakit didaerah perut
kehilangan bagian uluh hati.
cairan aktif P : Gerak pristaltik usus yang hiperaktif
Q : Diremas-remas
Dan
R : Abdomen dekan ulu hati
Nyeri akut S : 3 (1-10)
berhubungan T : Hilang timbul
dengan
O:
hiperperistaltik,
diare lama - Klien tampak masih diare.
- Bibir klien terlihat kering
- Balance cairan klien:
Itake – Output: 2113 cc – 852 cc
: 1261 cc/hari
- Tanda-tanda vital:
Suhu : 36,6℃
Nadi : 100
TD : 100/70
RR :25 x/menit

A: masalah teratasi sebagian

P: lanjutkan intervensi, yaitu:

1. Rehidrasi menggunakan infus KaEn 3B 14tpm


(makro)
2. .Inj.Ondancentron 1,6mg/8jam
3. Zink syrup 20mg/24jam
4. L-Bio 1 scht/12jam
5. Inj. Cefotaxim 800mg/8jam
6. Inj. Gentamycin 80mg/24jam
7. Inj.Ranitidine 20mg/8jam

25 Agustus S:
Diare
2020
berhubungan - Ibu klien mengatakan klien sudah tidak lagi diare, tekstur
dengan proses feses sudah tidak lagi cair.
Infeksi, - Ibu klien mengatakan bahwa klien sudah tidak merasakan
nyeri di bagian perut.
Dan
- Ibu klien mengatakan, klien sudah bisa tidur nyenyak.
Nyeri akut
berhubungan O:
dengan
hiperperistaltik, - Pasien tampak sudah tidak diare.
diare lama - Pasien sudah tidak terlihat kesakitan.
- Tanda-tanda vital:
Suhu : 36,5℃
Nadi : 100
TD : 98/65
RR :25 x/menit
- Pasien sudah tidak terpasang lagi infus.

A:

Masalah Teratasi
P:

- Hentikan intervensi
- Sesuai pesan dari dokter pasien boleh pulang.

Anda mungkin juga menyukai