DISUSUN OLEH:
WAHYU PRIHATINI
G0A018040
Tn. M merupakan anak tunggal, ayah dan ibunya masih hidup dan sehat
dan Ny. S merupakan anak nomer satu, kedua orang tua Ny. S masih hidup semua
dan tinggal di luar kota, Ny. S mempunyai satu adik laki-laki dan satu adik
perempuan, semuanya sudah menikah dan tinggal di luar kota. Ny. S dan Tn. MM
menikah dan mepunyai 3 anak laki-laki, klien tinggal bersama satu rumah dengan
orang tuanya serta kedua adik laki-lakinya dan rumahnya bersebelahan
dengan orang tua Tn. MM.
Keterangan genogram:
: perempuan : laki-laki
: klien perempuan : klien laki-laki
: perempuan meninggal dunia : laki-laki meninggal dunia
B. KELUHAN UTAMA
Diare
F. PENGUKURAN ANTROPOMETRI
1. Berat badan : 16 kg
2. Tinggi/panjang badan : 100 cm
3. Lingkar kepala : 49 cm
4. Lingkar dada : 56 cm
5. Lingkar lengan atas : 21 cm
G. VITAL SIGN
Diukur pada tanggal : 24 Agustus 2020
1. Suhu : 36,8 ℃
2. Frekuensi jantung : 100 kali/menit
3. Frekuensi pernafasan : 25 kali/menit
4. Tekanan darah : 117/64 mmHg
3. Obat
- Zink syrup 1(sendok teh=5ml)x24 jam =1x5ml= 5ml
4. Infus : KaEn 3B 14tpm (makro)
jumlah ke butuhan cairan x faktor tetes
Tpm=
waktu ( jam ) x 60
jumlah kebutuhan cairan x 20
14 =
24 x 60
jumlah kebutuhan cairan x 20
14 =
1440
14 x 1440
Jumlah kebutuhan cairan = = 72 x 14 = 1008 ml/24 jam
20
5. Air metabolisme = 5cc/kg BB/hari = 5x16 = 80cc/hari
Output :
1. IWL : (30-usia anak dalam tahun) x kg BB/cc /hari
: (30-7) x 16 cc/hari
: 23 x 16
: 368 cc/hari
2. Urin : 1 cc/kg BB/jam
: 1 x 16 x 24
: 384 cc/hari
3. Muntah :-
4. Feses : 50cc x 2
: 100cc
2. Berpakaian v
3. Ketoilet v
4. Berpindah v
5. Kontinen v
BAB/BAK
6. Makan v
7. Organ sensoris
a. Mata
Konjungtiva merah muda, simetris kanan dan kiri, sklera berwarna putih
b. Telingga
Simetris kanan dan kiri, tidak terlihat penumpukan serumen, tidak terpasang alat
bantu dengar
c. Kulit
Sawo matang, tidak ada lika bekas oprasi , kulit kering Capylari Reffil Time >3 detik
I. PEMERIKSAAN PENUNJANG
Hasil laboratorium darah tanggal 19 Agustus 2020
MCH 26 pg
MCHC 33 %
2 Kimia Klinik
Ureum 46 mg/dL
Creatinin 1.25 mg/dL
Natrium 136.9 mg/dL
Kalium 4.82 mg/dL
Chlorida 104.8 mg/dL
Calsium 2.47 mg/dL
MCH 26 pg
MCHC 34 %
2 Kimia Klinik
Natrium 132.5 mg/dL
Kalium 3.82 mg/dL
Chlorida 96.5 mg/dL
Calsium 2.4 mg/dL
Warna Kuning
Bau Khas
Kejernihan Keruh
Berat jenis 1.030
pH 6
Protein pos/2+
Warna Kuning
Bau Khas
Kejernihan Jernih
pH 6
Konsistensi Lembek
Darah Post/ 1+
Eritrosit 4-5
Leukosit 3-5
Epitel Pos/1+
Bakteri pos/3+
J. PROGRAM TERAPI
TANGGAL JENIS TERAPI DOSIS
A. PENGELOMPOKAN DATA
TANDA
TANGAN
NO TGL DATA (DS DAN DO)
DAN
NAMA
DO:
DO:
- Pasien terlihat lemah
- Bibir terlihat kering Wahyu
- Pasien terpasang infus KaEn 3B 14tpm (makro) Prihatini
24 Agustus DS:
2020 - Pasien menyatakan tidak merasa nafsu makan
dan perut terasa kenyang.
- Pasien menyatakan sakit pada perut
P : Nyeri abdomen
Q : Diremas-remas
R : Abdomen dekat ulu hati
S : 3 (1-10) Wahyu
T : Hilang timbul Prihatini
- Selama di rumah sakit pasien menyatakan tidak
bisa tidur, tidur hanya sebentar dan tidak pulas
DO:
- Mata terlihat sayu
- Bising usus : 35 x/menit
- Pasien terdiagnosis GEA
B. ANALISA DATA
DS:
- Pasien mengatakan
perutnya terasa sakit
- Pasien mengatakan
perutnya bersuara secara
terus menerus
- Pasien mengatakan sehari
sudah BAB 2 kali dengan
konsistensi cair dan Diare Proses infeksi
berwarna kuning pucat,
tanpa lendir dan darah
DO:
DO:
- Pasien terlihat lemah
- Bibir terlihat kering
- Pasien terpasang infus KaEn 3B
14tpm (makro)
- Pasien terdiagnosa GEA
- Tanda-tanda vital:
Suhu :36,8 º C
Nadi: 100 x/menit
TD: 117/64mmHg
RR: 25 x/menit
DS :
- Pasien menyatakan tidak merasa
nafsu makan dan perut terasa
kenyang.
- Pasien menyatakan sakit pada perut
P : Gerak pristaltik
usus yang hiperaktif
Q : Diremas-remas
R : Abdomen dekan
ulu hati
Nyeri akut Hiperperistaltik, diare lama,
S : 3 (1-10)
iritasi kulit atau jaringan
T : Hilang timbul
- Selama di rumah sakit pasien
menyatakan tidak bisa tidur, tidur
hanya sebentar dan tidak Pulas
DO:
- Mata terlihat sayu
- Bising usus : 35 x/menit
Pasien terdiagnosis GEA
C. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Diare berhubungan dengan proses infeksi.
2. Resiko tinggi kekurangan volume cairan berhubungan dengan kehilangan cairan
aktif.
3. Nyeri akut berhubungan dengan hiperperistaltik, diare lama, iritasi kulit atau
jaringan.
D. INTERVENSI
PERENCANAAN
DIAGNOSA
KEPERAWATAN TUJUAN RENCANA TINDAKAN RASIONAL
Setelah
Diare berhubungan 1. Observasi dan catat 1. Membantu membedakan
dilakuka
dengan proses frekuensi defekasi, penyakit individu dan
n
infeksi karakteristik, jumlah mengkaji beratnya
tindakan
dan faktor pencetus. episodik
keperawa
2. Tingkatkan tirah baring, 2. Istirahat menurunkan
tan
berikan alat-alat di motilitas usus juga
selama
samping tempat tidur. menurunkan laju
3x24 jam
3. Identifikasi makanan metabolisme, jika infeksi
diharapk
dan cairan yang atau perdarahan sebagai
an pasien
mencetus diare, misal: komplikasi. Defekasi tiba-
melapork
sayuran segar dan buah, tiba dapat terjadi tanpa
an
sereal, bumbu, minuman tanda dan dapat tidak
penuruna
karbonat, produk susu. terkontrol, peningkatan
n diare
risiko inkontinensia/ jatuh
dengan
4. Mulai lagi pemasukan bila alat-alat tidak
kriteria
cairan per oral secara dijangkauan tangan.
hasil :
bertahap. Tawarkan 3. Menurunkan bau tak sedap
1. Bising usus
minuman jernih tiap jam untuk menurunkan rasa
<25 x/menit
2. Melaporkan (Hindari minuman malu pasien
penurunan dingin) 4. Memberikan istirahat
frekuensi kolon dengan
defekasi (1 5. Anjurkan pasien untuk menghilangkan atau
x/hari) makan sedikit tapi sering menurunkan rangsang
3. Melaporkan cairan/ makanan
konsistensi 5. Memberikan istirahat
6. Kolaborasi pemberian
feses menjadi kolon dengan
obat anti diare
lunak menghilangkan atau
menurunkan rangsang
makanan atau cairan.
Makan kembali secara
bertahan cairan mencegah
kram dan diare berulang :
namun cairan dingin dapat
menimbulkan reaksi stress
yang dapat meningkatkan
motilitas usus.
6. Memberikan kesempatan
pada lambung untuk
mencerna makanan
7. Menurunkan kehilangan
cairan dari usus
Setelah
Resiko tinggi 1. Awasi masukan dan 1. Memberikan informasi
dilakuka
kekurangan volume haluaran, karakter dan tentang keseimbangan
n
cairan berhubungan jumlah feses, cairan, fungsi ginjal dan
tindakan
dengan kehilangan perkiraan kehilangan kontrol penyakit usus juga
keperawa
cairan aktif cairan yang tak merupakan pedoman
tan
terlihat, misal: untuk penggantian cairan.
selama
berkeringat. Ukur 2. Hipotensi (termasuk
3x24 jam
berat jenis urine, postural), takhikardi,
diharapk
observasi oliguria. demam dapat menunjukan
an pasien
2. Kaji tanda-tanda vital respon terhadap dan/ atau
dapat
(tekanan darah, nadi, efek kehilangan cairan.
mempert
suhu) 3. Menunjukan kehilangan
ahanka n
3. Observasi kulit kering cairan berlebihan/
volume
berlebihan dan dehidrasi
cairan
membran mukosa, 4. Indikator cairan dan status
yang
penurunan turgor nutrisi.
adekuat
kulit, pengisisan 5. Digunakan untuk
dengan
kapiler lambat. mengontrol mual/ muntah
kriteria
4. Ukur berat badan pada eksaserbasi akut
hasil :
setiap hari. 6. Kolaborasi
1. Mukosa
5. Kelola pemberian - Mempertahankan cairan
lembab
terapi Injeksi Injeksi usus akan memerlukan
2. Tanda vital
ranitidin /12jam penggantian cairan untuk
dalam batas
6. Kolaborasi: memperbaiki kehilangan/
normal
- Berikan cairan anemia. Catatan: cairan
3. Keseimbanga
parenteral, transfusi mengandung natrium
n masukan
darah sesuai indikasi. dapat dibatasi pada adanya
dan haluaran
enteritis regional.
dengan feses
normal dalam
konsentrasi/
jumlah
Setelah
Nyeri akut 1. Dorong pasien untuk 1. Mencoba untuk
dilakukan
berhubungan dengan melaporkan nyeri. mentoleransi nyeri dari
tindakan selama
hiperperistaltik, diare 2. Catat petunjuk non pada meminta analgesik.
3x24 jam
lama, iritasi kulit atau verbal, misal: 2. Selidiki perbedaan
diharapkan nyeri
jaringan gelisah, menolak petunjuk verbal dan non
akut pasien
untuk bergerak, verbal. Bahasa tubuh atau
hilang/ terkontrol
berhati-hati dengan petunjuk non verbal dapat
dengan kriteria
abdomen, menarik secara psikologis dan
hasil :
diri dan depresi. fisiologik dan dapat
1. Tanda vital
3. Kaji ulang faktor- digunakan pada hubungan
dalam batas
faktor yang dapat petunjuk verbal untuk
normal
meningkatkan atau mengidentifikasi luas/
2. Skala nyeri
menghilangkan nyeri beratnya masalah.
dalam batas
4. Izinkan pasien untuk 3. Dapat menunjukan
normal
memulai posisi yang dengan tepat pencetus
nyaman, misal : atau faktor pemberat
lutut fleksi. (seperti kejadian stress,
tidak toleran terhadap
makanan) atau
mengidentifikasi
terjadinya komplikasi.
4. Menurunkan tegangan
abdomen dan
meningkatkan rasa kontrol.
E. IMPLEMENTASI
DIAGNOSA WAKTU TINDAKAN RESPON PASIEN ttd
(TANGGAL/
JAM)
S:
Diare 1. mengobservasi dan
berhubungan 24 Agustus catat frekuensi - ibu klien mengatakan klien
dengan proses 2020 defekasi, karakteristik, BAB sebanyak 2 kali
sehari, konsistensi feses
infeksi jumlah dan faktor cair dan tidak terdapat
pencetus. ampas.
2. meningkatkan tirah - Ibu klien mengatakan klien
klien makan makanan yang
baring, berikan alat-alat di
biasanya seperti sayur,
samping tempat tidur. nasi, lauk dan buah-
3. mengidentifikasi makanan buahan. Tidak terdapat
makanan yang dapat
dan cairan yang mencetus
membuat diare
diare, misal: sayuran segar - Ibu klien mengatakan klirn
dan buah, sereal, bumbu, mau minum air putih
sebanyak kurang lebih
minuman karbonat,
hanya 5 gelas.
produk susu. - Ibu klien mengakatan saat
4. memulai lagi pemasukan sakit klien makan sebanyak
cairan per oral secara 3 kali tetapi hanya 1/2
porsi saja.
bertahap. Tawarkan
minuman jernih tiap jam O:
O:
24 Agustus S:
Resiko tinggi 1. mengawasi masukan
2020
kekurangan dan haluaran, - Klien mengatakan diare
volume karakter dan jumlah sebanyak 2 kali dalam
sehari
cairan feses, perkiraan
- Klien mengatakan perutnya
berhubungan kehilangan cairan
berbunyi terus menerus
dengan yang tak terlihat,
kehilangan misal: berkeringat. O:
O:
F. EVALUASI
DIAGNOSA TANGGAL EVALUASI ttd
25 Agustus S:
Diare
2020
berhubungan - Ibu klien mengatakan klien sudah tidak lagi diare, tekstur
dengan proses feses sudah tidak lagi cair.
Infeksi, - Ibu klien mengatakan bahwa klien sudah tidak merasakan
nyeri di bagian perut.
Dan
- Ibu klien mengatakan, klien sudah bisa tidur nyenyak.
Nyeri akut
berhubungan O:
dengan
hiperperistaltik, - Pasien tampak sudah tidak diare.
diare lama - Pasien sudah tidak terlihat kesakitan.
- Tanda-tanda vital:
Suhu : 36,5℃
Nadi : 100
TD : 98/65
RR :25 x/menit
- Pasien sudah tidak terpasang lagi infus.
A:
Masalah Teratasi
P:
- Hentikan intervensi
- Sesuai pesan dari dokter pasien boleh pulang.