Pemasangan Oksigen
A. Definisi
Suatu cara pemberian bantuan oksigen (O2) pada penderita yang mengalami
gangguan pernafasan kedalam paru melalui saluran pernapasan dengan
mengunakan alat khusus.
B. Indikasi
1. Pasien dengan anoxia atau hipoksia
2. Kelumpuhan alat-alat pernapasan
3. Selama dan sesudah anestesi
4. Pasien dengan trauma paru
5. Pasien dengan tanda shock, dispneu, cyanosis, apneu
6. Pasien dalam keadaan koma
7. Pasien dengan anemia atau luka bakar
C. Kontra Indikasi
Pada pasien dengan kadar O2 normal (PA O2 : 80- 100 mmhg), PCO2 : 35-
45 mmhg
D. Tujuan
1. Untuk mempertahankan Oksigen jaringan yang Adekuat
2. Membantu kelancaran metabolisme
3. Untuk menurunkan kerja jantung
4. Mencegah hipoksia
5. Mengurangi beban kerja alat nafas dan jantung (Rochimah 2011).
E. Prosedur Perencanaan
1. Persiapan Alat :
a. Nasa Kanul
1) Tabung oksigen lengkap dengan flowmeter
2) Humidifier terisi air steril sampai water level
3) Nasal kanul atau nasal kateter
b. Masker Wajah (Sungkup)
1) Tabung oksigen lengkap dengan flowmeter
2) Humidifier terisi air steril sampai water level
3) Masker wajah sesuai ukuran
c. Plester dan gunting verband
d. Bengkok
e. Cotton buds
f. Kom kecil berisi air matang untuk tes oksigen
g. Tromol kassa yang berisi kassa steril
h. Handuk kecil
i. Handscoon
2. Persiapan Petugas :
a. Nasa Kanul
1) Informent consent (perkenalkan diri, menjelaskan prosedur kerja
yang akan dilakukan dan tujuan tindakan pemasangan oksigen)
2) Beri kesempatan pasien untuk bertanya
3) Jaga privasi pasien
4) Atur posisi pasien fowler atau semi fowler
5) Mengisi tabung humudifer for irrigator setinggi batas yang tertera
6) Menghubungkan presurre regulator dengan tabung O2 (jika belum
terhubung) kemudian buka pengaturan aliran O2 (kran) antara
tabung dan presurre regulator atau jika sumber O2 sentral
hubungkan flowmeter dengan outlet dinding dengan sentral O2
7) Cek fungsi flowmeter dan humidifer dengan memutar pengatur
konsentrasi O2 dan amati ada tidaknya gelembung udara dalam
gelas flowmeter
8) Menghubungkan kateter nasal/kanul nasal dengan flowmeter
9) Bidan mencuci tangan lalu keringkan dengan handuk.
10) Memakai handscoon
11) Membersihkan hidung dengan menggunakan tissue atau cotton but
12) Alirkan oksigen dengan cara memutar spuyer pada tabung
flowmeter ke arah “ON” sampai angka 2-3 liter (sesuai dengan
kebuthan/program dokter)
13) Cek apakah oksigen telah keluar dengan cara mendekatkan ujung
selang pada punggung tangan (apakah ada udara atau tidak),
pastikn sambungan selang tidak bocor atau dengan cara kedua yaitu
: memasukkan ujung nasal kanul ke dalam kom yang berisi air, jika
terdapat riak/gelembung berarti oksigen sudah mengalir melalui
kanule
14) Memasukkan kanule kedalam hidung pasien dengan ujung kanul
menghadap ke bawah kemudian difiksasi berbentuk kupu-kupu
15) Mengobservasi keadaan pasien (sudah lebih enak atau bertambah
sesak)
16) Rapikan pasien dan bereskan alat-alat
17) Bidan mencuci tangan lalu keringkan dengan handuk
18) Dokumentasi
b. Masker Wajah/Sungkup
1) Hubungkan selang oksigen humidifier dengan aliran rendah
2) Isi oksigen ke dalam kantong dengan cara menutup lubang antara
kantong dengan sungkup, minimal 2/3 bagian reserpoir
3) Tempatkan masker ke arah wajah pasien dan letakkan dari hidung
kebawah, atur masker sesuai dengan bentuk wajah
4) Ikatkan karet pengikat melingkar kepala pasien sehingga pasien
merasa nyaman. Alasi karet dibelakang dan diatas tulang yang
menonjol
5) Sesuai aliran oksigen, sehingga kantong akan terisi waktu ekspirasi
dan hampir kuncup waktu inspirasi. (Asih, Silas S 2015)
Konsep Soap
Tanggal :
Jam :
Tempat :
No. Register :
Pengkaji :
A. Data Subjektif
1. Identitas Pasien
Umur : Umur :
Pendidikan : Pendidikan :
Agama : Agama :
Pekerjaan : Pekerjaan :
Alamat : Alamat :
2. Keluhan Utama
3. Riwayat Penyakit