Penulis:
Penyunting:
PROGRAM SI KEPERAWATAN
MEDISTRA INDONESIA
BEKASI
2017
No KOMPONEN 0 1 2 3 4
A PERSIAPAN ALAT
axila)
Nierbekken 1 buah
Jam tangan
Buku Catatan
Handuk PI
Stetoskop
Betadine
1 Buah nierbekken
Reflek patella
Senter Penlight
Perlak beralas
yang bersih
2 Lampu sorot
medis/Kering ( Hitam )
B PERSIAPAN PASIEN
C PERSIAPAN RUANGAN
E LANGKAH – LANGKAH
1 Cuci tangan
2 Melakukan Pemeriksaan :
· Tekanan Darah
· Nadi
· Suhu
· Pernafasan
4 Pemeriksaan Kepala
5 Pemeriksaan Telinga
6 Pemeriksaan Muka
post partum
Cara Kerja :
pembengkakan daerah
7 Pemeriksaan Hidung
8 Pemeriksaan Mulut
kelembaban bibir, ada atau tidak apte, ada atau tidak karies
pada gigi
9 Pemeriksaan Leher
Cara Kerja :
gerakan menelan
10 Pemeriksaan Dada
Ada atau tidak bunyi weezing, rochi, rales pada paru – paru
Ada atau tidak bunyi Mur – mur dan palpitasi pada jantung
11 Pemeriksaan Payudara
Cara Kerja
tidak,
b. Palpasi Payudara :
payudara kanan
12 Pemeriksaan Abdomen
Cara Kerja :
tanda infeksi
13 Pemeriksaan Ekstremitas
Cara Kerja :
Cara Kerja :
b. Cuci tangan
penuh atau tidak, jika penuh minta ibu untuk berkemih dan jika
16 Pemeriksaan Anus
20 Dokumentasikan
Waktu : 60 Menit
sistematis.
4. Melakukan pendokumentasian
Metode : Demonstrasi
2. Daftar Tilik
3. Phantom
Dosen :
2001
2004
Dasar Teori
Kebutuhan khusus ibu selama masa nifas ini harus terpenuhi dengan
memberikan asuhan nifas. Asuhan nifas sangat diperlukan karena masa nifas ini
merupakan masa kritis baik bagi ibu maupun bayinya. Diperkirakan bahwa sekitar
60% kematian ibu akibat kehamilan terjadi setelah persalinan dan 50% kematian
masa nifas terjadi dalam 24 jam pertama. Begitu juga dengan bayi, masa
neonates pun merupakan masa yang kritis bagi kehidupan bayi. Adanya
pemantauan dan asuhan yang berkelanjutan pada ibu dan bayi saat masa nifas ini,
Oleh karena itu, perawat wajib mengetahui, memahami, apa yang dimaksud
dengan masa nifas dan kompeten dalam penatalaksanaan masa nifas ini.
atau dipahami.
privacy.
Peralatan :
1. Sarung tangan pemeriksaan
2. Tensimeter
3. Stetoskop
4. Termometer
5. Bengkok
Bahan :
1. Kapas DTT
3. Air mengalir
4. Tissue
5. Phantom ibu
6. Peraga / orang
Perlengkapan :
1. Tempat tidur
2. Troli
3. Kursi duduk
4. Wastafel
Prosedur Pelaksanaan
1. Persiapan
a. Lakukan konseling dan informed consent
1. Siapkan Alat
Key Point :
Key Point :
Key Point :
Key Point :
Key Point :
Key Point :
7. Muka
Key Point :
8. Mata
Key Point :
9. Telinga
Key Point :
10. Hidung
Key Point :
11. Mulut
Key Point :
berlubang
Key Point :
Key Point :
Key Point :
belum.
Key Point :
konsistensi otot
Key Point :
Key Point :
Key Point :
atau vagina
Key Point :
Key Point :
Key Point :
Key Point :
Key Point :
Key Point :
Key Point :
penkes tentang :
1. Kebersihan diri
2. Istirahat
3. Gizi
4. ASI
5. Perawatan payudara
Aplikasi
3. Diskusikan hasil penilaian tema dengan mahasiswa lain dan beri masukan
fungsinya)
B. JARA
I. IDENTITAS
3. Penempatan : Semester 4
6. Hari/Tanggal :
Mahasiswa mampu :
V. TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Interactive Learning
2. Group Discussion
Laptop
LCD
White board
Spidol
MAHASISWA WAKTU
pertemuan sebelumnya
2. Memperhatikan tujuan
yang disampaikan
disampaikan
masing-masing kelompok
dosen
belum jelas
2. Memperhatikan kesimpulan
disampaikan selanjutnya.
1. Pengertian PNC
Masa nifas adalah masa sesudah persalinan dan kelahiran bayi, plasenta
seperti sebelum hasil dengan watu kurang lebih 6 minggu. Masa nifas
(puerperium), berasal dari bahasa Latin yaitu “puer” yang artinya bayi dan
Proses masa nifas (puerperium) adalah periode waktu selama 6-8 minggu
hamil atau tidak hamil sebagai akibat dari adanya perubahan fisiologis dan
angsur kembali seperti keadaan semula yang sama dengan kondisi dan
2. Tujuan PNC
atau merujuk bila terjadi komplikasi pada ibu maupun pada bayinya.
timbul pada waktu pasca persalinan, baik medis, bedah atau obstetric.
baru.
6. Promosi dan mempertahankan kesehatan fisik, mental dan sosial ibu dan
gizi, istirahat, tidur dan kesehatan diri serta memberikan micro nutrusi,
jika perlu.
8. Dukungan ASI
3. Tahapan PNC
atonia uteri. Oleh karena itu, perawat dengan teratur harus melakukan
suhu.
normal, tidak ada perdarahan, lokia tidak berbau, tidak demam, ibu
dengan baik.
Paling sedikit 4 kali kunjungan masa nifas dilakukan untuk menilai keadaan
ibu dan bayi baru lahir dan untuk mencegah, mendeteksi dan menangani
persalinan uteri
uteri
bayinya
persalinan
Pemeriksaan fisik merupakan salah satu cara mengetahui gejala atau masalah
kesehatan yang dialami oleh ibu nifas dengan mengumpulkan data objektif
sangat penting dilakukan untuk dapat mendeteksi keadaan ibu apakah normal
a. Auto Anamnesa
b. Allo Anamnesa
1. Data Subjektif
yaitu informasi yang kita dapatkan bisa langsung dari pasien atau juga bisa
Identitas/Biodata
Umur : Umur :
Agama : Agama :
Pendidikan : Pendidikan :
Pekerjaan : Pekerjaan :
Alamat rumah :
No. Telp :
Keluhan utama
Yang dikaji adalah apakah ibu ada merasakan keluhan pada masa nifas
Riwayat Perkawinan
Yang dikaji adalah menikah sejak umur berapa, lama perkawinan, berapa
Riwayat obstetric
cara persalinan jumlah anak, apakah pernah abortus dan keadaan nifas
yang lalu.
anak, keadaan bayi. Hal ini sangat penting dikaji untuk mengetahui apakah
Riwayat KB
tertentu dengan budaya yang akan menguntungkan atau merugikan ibu dalam
masa nifas. Hal penting yang biasanya mereka anut kaitannya dengan masa
nifas adalah menu makan ibu nifas, misalnya ibu nifas harus pantang makanan
yang berasal dari daging, ikan, telur dan goreng-gorengan karna dipercaya
akan menghambat pnyembuhan luka persalinan dan makan ini akan membuat
Adat ini sangat merugikan sekali bagi ibu nifas karena justru pemulihan
berkurang. Produksi ASI juga akan semakin berkurang karena volume ASI
sangat dipengaruhi oleh asupan nutrisi yang kualitas dan kuantitasnya cukup
baik.
Data psikososial
kepada pasien dan keluarga. Eksprei wajah yang mereka tampilkan juga
setelah ibu menjalani proses persalinan, apakah ibu telah siap untuk
menerima perannya menjadi seorang ibu yang siap untu merawat dirinya.
Apakah ibu merasa senang atau tidak atas kelahiran dari bayinya.
Data pengetahuan
setelah melahirkan.
b. Personal hygiene
c. Eliminasi
d. Istirahat
e. Seksual
f. Aktifitas
2. Data Objektif
Dalam menghadapi klien dalam masa nifas ini, perawat harus mengumpulkan
data untuk memastikan apakah klien dalam keadaan normal atau tidak. Bagian
1. Tekanan darah
tersebut bisa meningkat dari pra persalinan pada 1-3 hari pos partum.
pada masa nifas. Namun hal ini seperti itu jarang terjadi.
2. Suhu
Suhu tubuh normal yaitu kurang dari 380C. Pada hari ke 4 setelah
aktivitas payudara. Bila kenaikan mencapai lebih dari 380C pada hari
3. Nadi
Nadi normal pada ibu nifas adalah 60-100. Denyut Nadi ibu akan
nervus nadinya bisa cepat, kira-kira 110x/mnt. Bisa juga terjadi gejala
lambat atau bahkan normal. Mengapa demikian, tidak lain karena ibu
c. Payudara
kelenjar dan bagaimanakah keadaan putting susu ibu apakah menonjol atau
d. Uterus
darah yang terakumulasi, aliran ini pada keadaan yang normal akan
5. Diastasis Rectie
tidak caranya yaitu dengan memasukkan kedua jari kita yaitu jari
telunjuk dan jari tengah ke bagian dari diafragma dari perut ibu.
Jika jari kita masuk dua jari berarti diastasis rectie ibu normal. Jika
e. Kandung Kemih
Jika kandung kemih ibu penuh, maka bantu ibu untuk mengosongkan
terasa BAK. Jika ibu tidak dapat berkemih dalam 6 jam post partum,
bantu ibu dengan cara menyiramkan air hangat dan bersih ke vulva dan
perineum ibu. Bila berbagai cara telah dilakukan namun ibu tetap tidak
f. Ekstremitas Bawah
nyeri tekan atau panas pada betis. Adanya tanda Homan, caranya dengan
meletakkan 1 tangan pada lutut ibu dan di lakukan tekanan ringan agar
lutut tetap lurus. Bila ibu merasakan nyeri pada betis dengan tindakan
g. Genitalia
Gejala yang paling jelas dan dapat diidentifikasi dengan inspeksi vagina
pada masa nifas ini ibu sangat mudah sekali untuk terkena infeksi
a. Jahitan laserasinya
i. Lochea
Pada saat masa nifas ini, wanita banyak mengalami perubahan emosional/
psikologis, sementara itu ibu harus bisa menyesuaikan dirinya menjadi seorang
ibu. Penyebab salah satu dari perubahan emosional ibu adalah karena perubahan
hormonal yang cepat dan emosi yang labil yang disebabkan oleh ketidaknyamanan
fisik ibu seperti karna jahitan atau kurang ibu kurang tidur.
Kekecewaan emosional
Ketakutan akan penampilan dari dirinya yang tidak menarik lagi bagi
suami