Anda di halaman 1dari 5

ASUHAN KEBIDANAN KALA III PERSALINAN

Tanggal 16/09/2014

LANGKAH I. IDENTIFIKASI DATA DASAR


A. DATA SUBJEKTIF
- Ibu mengatakan nyeri pada perut bagian bawah
- Ibu mengatakan sangat senang dengan kelahiran anak pertamanya
B. DATA OBJEKTIF
- Keadaan umum ibu baik yang ditandai dengan TTV :
TD
: 110/70 MmHg
S : 37,2OC
N
: 80 x/I
P : 24 x/menit
- kontaraksi uterus baik yang teraba keras dan bundar
- TFU setinggi pusat
- Kandungan masih kosong
- Tampak ciri-ciri terlepasnya plasenta yakni :
Perubahan bentuk dan tinggi fundus uteri
Tali pusat bertambah panjang
Semburan darah mendadak dan singkat

LANGKAH II. IDENTIFIKASI DIAGNOSA/MASALAH AKTUAL


DIAGNOSA : Perlansungan Kala III
DASAR

DS

: - Ibu mengatakan nyeri perut bagian bawah

DU

: - Plasenta belum lahir


-

Kandungan kemih kosong


Tampak tanda-tanda terlepasnya yaitu : perubahan bentuk dan TFU
tali pusat bertambah panjang dan semburan darah mendadak dan
singkat

Analisa dan Interprotasi Data

Pada kala III persalinan,otot uterus (miometrium ) berkontaksi mengikuti


penyusutan volume rongga uterus setelah lahirnya bayi. Penyusutan
ukuran ini menyebabkan berkurangnya ukuran tempat perlengkapan
plasenta, karena tempat perlengkan menjadi semakin kecil, sedangkan
ukuran plasenta tidak berubah sehingga plasenta akan terlipat, menebal
dan kemudian lepas dari dinding uterus yang dibantu dengan kontraksi
uterus yang baik.

LANGKAH III. IDENTIFIKASI DIAGNOSA/ MASALAH POTENSIAL


Tidak ada data yang mendukung untuk terjadinya kemungkinan
diagnosa/ masalah potensial .

LANGKAH IV. TINDAKAN SEGERA/ KOLABORASI


Tidak ada data yang menunjang untuk melakukan tindakan segera/
kolaborasi

LANGKAH V. RENCANA ASUHAN


Tujuan :
-

Kala III berlangsung normal


Kontraksi uterus berlangsung baik
Plasenta lahir lengkap
Tidak terjadi pendarahan

Kriteria :
-

Plasenta lahir kuran dari 15 menit


Kontraksi uterus baik, teraba keras dan bulat
Plasenta lahir lengkap
Tidak ada pendarahan/ pendarahan 150 cc

RENCANA ASUHAN
1. Periksa kembali uterus
Rasional : Untuk memastikan bayi tunggal
2. Beri tahu ibu ia akan disuntik oxytesin
Rasional : Agar ibu tidak kaget pada saat disuntik
3. Suntik ibu dengan oxitocim
Rasional : Agar uterus berkontraksi baik
4. Jepit tali pusat dengan klem. Klem pertama 3 cm dari umbilicus dan klem
kedua yaitu 2 cm dari klem pertama
Rasional : Untuk mencegah pendarahan pada saat tali pesat dipotong
5. Potong taki pusat dengan menggunakan gunting
Rasional : Untuk memudahkan pengikatan tali pusat
6. Letakkan bayi tengkurap di dada ibu
Rasional : Agar kontak bayi dan ibu tetap ada
7. Selimuti ibu dan bayi dengan kain hangat dan pasangkan topi ke kepala
bayi.
Rasional : Untuk mempertahan suhu tubuh bayi untuk mencegah
hiportemis
8. Pindahkan klem hingga berjarak 5-10 cm dari vulva
Rasional : Untuk memudahkan proses kelahiran bayi
9. Letakkan satu tangan diatas kain pada perut ibu ditepi atas simpisis,
untuk mendeteksi. Tangan lain memegangkan tali pusat
Rasional : Untuk mengetahui apakah plasenta sudah lepas atau belum
dari tempat implantasinya dan memudahkan proses kelahiran
plasenta sudah lepas atau belum dari tempat implantasinya
dan untuk memudahkan proses kelahiran plasenta.
10. Setelah uterus berkontraksi, tegangkan tali pusat kearah bawah sambil
tangan yang lain mendorong uterus kearah belakang dorsokranial secara
hati-hati

Rasional : Untuk mencegah terjadinya inversio uteri


11. Lakukan penegangan dan dorongan dorsokranial hingga plasenta
terlepas minta ibu menerak sambil penolong menarik tali pusat sejajar
lantai kemudian kearah atas mengikuti poros jalan lahir
Rasional : untuk memudahkan proses kelahiran plasenta
12. Saat plasenta muncul diintroitas vagina lahirkan plasenta dengan kedua
tangan,pegang dan putar plasenta hingga selaput ketuban terpilih
kemudian lahirkan dan tempatkan plasenta pada tempat yang telah
disediakan
Rasional : Agar plasenta lahir lengkan dan selaputnya tidak robek
13. Lakukan massase fundus uteri
Rasional : Untuk memasang kontraksi uterus sehingga dapat mengurangi
pengeluaran darah dan mencegah terjadinya atanil uteri
14. Periksa kelengkapan plasenta dan selaput ketuban
Rasional : Untuk memastikan tidak ada kotikdan dan selaput ketuban
yang tertinggal tersebut bisa menghalangi kontraksi uterus
sehingga dapat menyebabkan pendarahan
15. Evaluasi kemungkinan laserasi
Rasional : Untuk memastikan adanya laserasi pada jalan lahir

LANGKAH VI. IMPLEMENTASI


Tanggal 16/09/2014
1.
2.
3.
4.

Periksa kembali uterus


Beritahu ibu bahwa ia akan disuntik oxitosin
Suntik ibu dengan oksitusin
Jepit tali pusat dengan klem-klem pertama 3 cm dari umbihcus dan klem

5.
6.
7.
8.
9.

2 yaitu 2 cm dari klem pertama


Potong tali pusat dengan menggunakan gunting
Letakkan tengkurap di dada ibu
Selimuti ibu dan bayi
Memindahkan klem hingga berjarak 5-10 cm dari vulva
Meletakkan satu tangan diatas kain pada perut ibu ditepi sympisis untuk
mendeteksi tangan lain meregangkan tali pusat

10. Setelah uterus berkontraksi, meregangkan tali pusat kearah bawah


sambil

tangan

lain

mendorong

uterus

kearah

belakang-atas

(dorsokranial) secara hati-hati


11. Melakukan penegangan dan dorongan dorsokranial hingga plasenta
terlepas,minta ibu meneral sambil penoling menarik tali pusat sejajar
lantai dan kemudian kearah atas mengikuti poros jalan lahir
12. Saat plasenta muncul dintoitus vagina lahirkan plasimta tanggan kedua
tangan,memengang dan memutar plasenta hingga selaput terpilih. Pada
pukul 12.15 WITA plasenta lahir dan ditempatkan pada wadah yang telah
disediakan
13. Melakukan masasse rentus ukri
14. Memastikan kelengkapan plasenta dan selaput ketuban
15. Mengevaluasi kemungkinan laserasi pada jalan lahir

LANGKAH VII. EVALUASI


1.
2.
3.
4.

Plasenta lahir lengkap tanggal : 16/09/2014


Kontraksi uterus baik,teraba bundar dan keras
Tfu setinggi pusat
Jumlah pndarahan 250 cc
- Perineum mengalami robekan derajat II
- Kandung kemih kosong
5. Keadaan umum ibu baik dan TTV dalam batas normal
TD : 110/70 MmHg
N : 80x/I
S : 37OC
P : 24x/i
6. Perineum ibu telah dilakukan penjahitan laserasi dan ibu tampak lemah.

Anda mungkin juga menyukai