PERAWATAN DIRI
OLEH
KUPANG
2020
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatakan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
memberikan rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan ASKEP ini dengan
judul ” Asuhan Keperawatan Perawatan Diri “. Makalah ini disusun untuk memenuhi salah satu
tugas kelompok mata kuliah Konsep keperawatan dasar II program studi S1 Keperawatan.
Selain itu, penyusun menyadari dalam penyusunan ASKEP ini banyak kekurangan
dan banyak kesalahan. Oleh karena itu dimohon kritik dan sarannya.
Penulis
DAFTAR ISI
Kata pengantar............................................................................................... i
Daftar isi.......................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang............................................................................................ 1
1.2 Tujuan......................................................................................................... 1
BAB III PEMBAHASAN
2.1 Pengertian................................................................................................... 2
2.2 Jenis Perawatan diri ................................................................................... 2
2.3 Etiologi....................................................................................................... 3
2.4 Tanda dan Gejala........................................................................................ 5
2.5 Rentang Respon Koniktif........................................................................... 7
2.6 Pohon Masalah............................................................................................ 8
2.7 Asuhan Keperawatan.................................................................................. 8
a. Pengkajian.............................................................................................. 8
b. Analisa data........................................................................................... 9
c. Diagnosa................................................................................................ 10
d. Intervensi............................................................................................... 10
e. Implementasi.......................................................................................... 13
f. Evaluasi.................................................................................................. 17
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan................................................................................................. 18
3.2 Saran........................................................................................................... 18
Daftar Pustaka
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Perawatan diri adalah salah satu kemampuan dasar manusia dalam memenuhi kebutuhan
hidupnya, kesehatan dan kesejahteraan sesuai dengan kondisi kesehatannya.Defisit perawatan
diri merupakan suatu kondisi pada seseorang yang mengalami kelemahan kemampuan dalam
melakukan/melewati aktivitas perawatan diri secara mandiri.
Karena perawatan hygiene seringkali memerlukan kontak yang dekat dengan klien maka
perawat menggunakan ketrampilan komunikasi untuk meningkatkan hubungan terapeutik dan
belajar tentang kebutuhan emosional klien. Oleh karena itu penulis membahas makalah ini untuk
mempelajari tentang defisit perawatan diri dan mengkaji pasien dengan gangguan perawatan diri.
1. 2 Tujuan
Tujuan utama dalam pembuatan makalah ini adalah sebagai salah satu syarat untuk
menyelesaikan mata kuliah Keperawatan Jiwa.Adapun tujuan lainnya yaitu:
e. Mahasiswa mengetahui dan memahami intervensi dari defisit perawatan diri dan dapat
mengimplementasikannya.
BAB II
PEMBAHASAN
2. 1 Pengertian
Perawatan diri adalah salah satu kemampuan dasar manusia dalam memenuhi
kebutuhannya guna memepertahankan kehidupannya, kesehatan dan kesejahteraan sesuai
dengan kondisi kesehatannya, klien dinyatakan terganggu keperawatan dirinya jika tidak dapat
melakukan perawatan diri . Defisit perawatan diri adalah gangguan kemampuan untuk
melakukan aktifitas perawatan diri mandi, berhias, makan.
Menurut Poter. Perry (2005), Personal hygiene adalah suatu tindakan untuk
memelihara kebersihan dan kesehatan seseorang untuk kesejahteraan fisik dan psikis, kurang
perawatan diri adalah kondisi dimana seseorang tidak mampu melakukan perawatan
kebersihan untuk dirinya. Defisit Perawatan Diri adalah Suatu kondisi pada seseorang yang
mengalami kelemahan kemampuan dalam melakukan/melewati aktivitas perawatan diri
secara mandiri.
Kurang perawatan diri (mandi) adalah gangguan kemampuan untuk melakukan aktivitas
mandi/kebersihan diri.
Kurang perawatan diri (toileting) adalah gangguan kemampuan untuk melakukan atau
menyelesaikan aktivitas toileting sendiri.
2.3 Etiologi
Menurut Tarwoto dan Wartonah penyebab kurang perawatan diri adalah sebagai berikut :
1. Kelelahan fisik
2. Penurunan kesadaran
1. Faktor predisposisi:
d. Kemampuan realistis turun Klien dengan gangguan jiwa dengan kemampuan realitas
yang kurang menyebabkan ketidakpedulian dirinya dan lingkungan termasuk
perawatan diri.
2. Faktor presipitasi
a. Body image
b. Praktik sosia
Pada anak – anak selalu dimanja dalam kebersihan diri maka kemungkinan akan terjadi
perubahan pada personal hygiene.
Personal hygiene memerlukan alat dan bahan seperti sabun, pasta gigi, sikat gigi,
shampoo, alat mandi yang semuanya memerlukan uang untuk menyediakannya.
d. Pengetahuan
Pengetahuan personal hygiene sangat penting karena pengetahuan yang baik dapat
meningkatkan kesehatan. Misalnya pada pasien diabetes mellitus ia harus menjaga
kebersihan kakinya.
e. Budaya
e. Kebiasaan seseorang
Ada kebiasaan orang yang menggunakan produk tertentu dalam perawatan diri seperti
penggunaan sabun, shampoo dan lain – lain.
Pada keadaan tertentu / sakit kemampuan untuk merawat diri berkurang dan perlu
bantuan untuk melakukannya.
Dampak yang sering timbul pada masalah personal hygiene :
1. Dampak fisik
2. Dampak psikososial
Masalah sosial yang berhubungan dengan personal hygiene adalah kebutuhan rasa nyaman,
kebutuhan dicintai dan mencintai, kebutuhan harga diri, aktualisasi diri dan gangguan
interaksi sosial.
Menurut Depkes (2000: 20) Tanda dan gejala klien dengan defisit perawatan diri adalah
1. Fisik
2. Psikologis
a. Interaksi kurang.
b. Kegiatan kurang
d. Cara makan tidak teratur BAK dan BAB di sembarang tempat, gosok gigi dan
mandi tidak mampu mandiri
2. 4 Mekanisme Koping
1. Regresi
2. Penyangkalan
4. Intelektualisasi
Asuhan yang dapat dilakukan keluarga bagi klien yang tidak dapat merawat diri sendiri adalah :
c. Sediakan lingkungan yang aman dan nyaman bagi klien misalnya, kamar
2. Isolasi social
A. Pengkajian
1. Identitas klien
Nama : Tn. A
Umur : 35 Tahun
tinggal :
Status :
2. Riwayat kesehatan
3. Keluhan utama
Penurunan kemampuan dan motivasi merawat diri,Defisit perawatan diri dan Isolasi Sosial
B. Analisa Data
1. Data subyektif
o Klien mengatakan dirinya malas mandi karena airnya dingin atau di RS tidak
tersedia alat mandi.
o Klien mengatakan jarang membersihkan alat kelaminnya setelah BAK atau BAB.
2. Data obyektif
C. Diagnosa Keperawatan
Menurut Depkes (2000: 32) diagnosa keperawatan yang muncul pada pasien defisit
perawatan diri yaitu:
c. Isolasi Sosial.
D. Intervensi Keperawatan
Tujuan Umum
Klien dapat meningkatkan minat dan motivasinya untuk memperhatikan kebersihan diri.
Tujuan Khusus
Kriteria evaluasi
Intervensi :
Kriteria evaluasi
Klien dapat menyebutkan kebersihan diri pada waktu 2 kali pertemuan, mampu
menyebutkan kembali kebersihan untuk kesehatan seperti mencegah penyakit dan klien
dapat meningkatkan cara merawat diri.
Intervensi
b. Diskusikan bersama klien pentingnya kebersihan diri dengan cara menjelaskan pengertian
tentang arti bersih dan tanda- tanda bersih.
c. Dorong klien untuk menyebutkan 3 dari 5 tanda kebersihan diri.
d. Diskusikan fungsi kebersihan diri dengan menggali pengetahuan klien terhadap hal yang
berhubungan dengan kebersihan diri.
e. Bantu klien mengungkapkan arti kebersihan diri dan tujuan memelihara kebersihan diri.
f. Beri reinforcement positif setelah klien mampu mengungkapkan arti kebersihan diri.
g. Ingatkan klien untuk memelihara kebersihan diri seperti: mandi 2 kali pagi dan sore, sikat
gigi minimal 2 kali sehari (sesudah makan dan sebelum tidur), keramas dan menyisir
rambut, gunting kuku jika panjang.
TUK III : Klien dapat melakukan kebersihan diri dengan bantuan perawat.
Kriteria evaluasi
Klien berusaha untuk memelihara kebersihan diri seperti mandi pakai sabun dan disiram
pakai air sampai bersih, mengganti pakaian bersih sehari–hari, dan merapikan penampilan.
Intervensi
b. Beri kesempatan untuk mandi, beri kesempatan klien untuk mendemonstrasikan cara
memelihara kebersihan diri yang benar.
f. Bekerjasama dengan keluarga untuk mengadakan fasilitas kebersihan diri seperti odol,
sikat gigi, shampoo, pakaian ganti, handuk dan sandal.
TUK IV : Klien dapat melakukan kebersihan perawatan diri secara mandiri.
Kriteria evaluasi
Setelah satu minggu klien dapat melakukan perawatan kebersihan diri secara rutin dan
teratur tanpa anjuran, seperti mandi pagi dan sore, ganti baju setiap hari, penampilan bersih
dan rapi.
Intervensi
Monitor klien dalam melakukan kebersihan diri secara teratur, ingatkan untuk
mencuci rambut, menyisir, gosok gigi, ganti baju dan pakai sandal.
Kriteria evaluasi
Intervensi
Kriteria evaluasi
Intervensi
a. Jelaskan pada keluarga tentang penyebab kurang minatnya klien menjaga kebersihan diri.
d. Jelaskan pada keluarga tentang manfaat sarana yang lengkap dalam menjaga kebersihan
diri klien.
f. Diskusikan bersama keluarga cara membantu klien dalam menjaga kebersihan diri
3. mengingatkan pada waktu mandi, sikat gigi, mandi, keramas, dan lain-lain.
E. Implementasi.
terapeutik.
kebersihan diri.
kebersihandiri.
sore, sikat gigi minimal 2 kali sehari (sesudah makan dan sebelum tidur), keramas
DX. Memonitor klien dalam melakukan kebersihan diri secara teratur, ingatkan untuk
mencuci rambut, menyisir, gosok gigi, ganti baju dan pakai sandal.
DX . 1. Memberi reinforcement positif jika berhasil melakukan kebersihan diri.
DX. a. Menjelaskan pada keluarga tentang penyebab kurang minatnya klien menjaga
kebersihan diri.
selama di RS dalam menjaga kebersihan dan kemajuan yang telah dialami di RS.
d.Menjelaskan pada keluarga tentang manfaat sarana yang lengkap dalam menjaga
diri
mengingatkan pada waktu mandi, sikat gigi, mandi, keramas, dan lain-lain.
F. Evalusi
Setelah diberikan asuhan keperawatan terhadap klien, kebutuhan perawatan diri klien
terpenuhi
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Perawatan diri adalah salah satu kemampuan dasar manusia dalam memenuhi
kebutuhannya guna memepertahankan kehidupannya, kesehatan dan kesejahteraan sesuai dengan
kondisi kesehatannya
3.1 Saran
Semoga Askep ini dapat berguna bagi penyusun dan pembaca. Kritik dan saran sangat
diharapkan untuk pengerjaan berikutnya yang lebih baik
DAFTAR PUSTAKA
Carpenito, Lynda Juall. 2001. Buku Saku Diagnosa Keperawatan. Edisi 8. Jakarta : EGC.
Nurjanah, Intansari S.Kep. 2001. Pedoman Penanganan Pada Gangguan Jiwa. Yogyakarta :
Momedia
Rasmun S. Kep. M 2004. Seres Kopino dan Adaptasir Toors dan Pohon Masalah Keperawatan.
Jakarta : CV Sagung Seto
Stuart, Sudden, 1998. Buku Saku Keperawatan Jiwa edisi 3. Jakarta : EGC
Santosa, Budi. 2005. Panduan Diagnosa Keperawatan Nanda, 2005 – 2006. Jakarta : Prima
Medika.
Stuart, GW. 2002. Buku Saku Keperawatan Jiwa. Edisi 5. Jakarta: EGC.
Townsend, Marry C. 1998. Buku Saku Diagnosa Keperawatan pada Perawatan Psikiatri edisi 3.
Jakarta. EGC