DISUSUN OLEH :
NIM : 02010010029
SEMESTER: V (LIMA)
KOTAMOBAGU
T.A 2022/2023
LEMBAR PENGESAHAN
Mengetahui,
NIK. 093180012016066
ii
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan kepada Allah SWT. Karena dengan rahmat dan
Ucapan terima kasih kami sampaikan kepada seluruh pihak yang telah membantu
Kami sadari bahwa dalam pembuatan tugas ini masih jauh dari sempurna, maka
dari itu kami mengharapkan kritik dan saran dari semua pihak yang telah
Putri m paputungan
iii
DAFTAR ISI
HALMAN JUDUL
KATA PENGANTAR....................................................................................iv
DAFTAR ISI...................................................................................................v
BAB I PENDAHULUAN...............................................................................1
BAB II PEMBAHASAN.................................................................................2
B. Halusinansi...........................................................................................27
C. Isolasi Sosial.........................................................................................54
D. Waham..................................................................................................80
E. Perilaku Kekerasan...............................................................................102
A. Kesimpulan ..........................................................................................161
B. Saran ....................................................................................................161
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................162
iv
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
purwanto,2009).
kemampuan untuk berinteraksi dengan orang lain, mengatasi stres yang bisa
B. Rumusan masalah
v
5. Apa saja laporan pendahuluan perilaku kekerasan?
C. Tujuan
vi
BAB II
PEMBAHASAN
A. Definisi
Perawatan diri adalah salah satu kemampuan dasar manusia dalam memenuhi
2000).
dan kesehatan seseorang untuk kesejahteraan fisik dan psikis (Menurut Poter.
Perry (2005).
2000).
B. Etiologi
vii
Menurut Tarwoto dan Wartonah, (2000) Penyebab kurang perawatan diri
1. Kelelahan fisik
2. Penurunan kesadaran
Menurut Dep Kes (2000: 20), penyebab kurang perawatan diri adalah:
1. Faktor Predisposisi
2. Faktor Presipitasi
viii
a. Body Image, Gambaran individu terhadap dirinya sangat
seperti sabun, pasta gigi, sikat gigi, shampo, alat mandi yang
kakinya.
boleh dimandikan.
ix
2. Kurang perawatan diri : Mengenakan pakaian / berhias.
2004, 79 ).
Menurut Depkes (2000 : 20) Tanda dan gejala klien dengan defisit
1. Fisik
2. Psikologis
3. Sosial
x
a. Interaksi kurang.
c. Cara makan tidak teratur BAK dan BAB di sembarang tempat, gosok
1. Dampak fisik
mukosa mulut, infeksi pada mata dan telinga dan gangguan fisik pada
kuku.
2. Dampak psikososial.
F. Pohon Masalah
xi
INTERVENSI KEPERAWATAN
xii
Bersedia dihadapi klien
empati
klien
Manfaat sosial
Gangguan
yang dialami
jika
xiii
perawatan
diri tidak
diperhatikan
TUK 3 : Dalam 3x
3.1 diskusika frekuensi menjaga
xiv
TUK 4 : Dalam 3x Bantu klien saat perawatan
Gunting
kuku
Mandi 2x Berpakain
sehari
Berhias
Gosok gigi
Gunting kuku
sehabis
Beri pujian saat klien
makan
melaksanakan perawatan
xv
Keramas 2x diri secara mandiri
seminggu
Ganti
pakaian 1x
sehari
Berhias
sehabis
mandi
Gunting
kuku setelah
mulai
panjang
xvi
interaksi diberika oleh keluarga
Anjurkan keluarga
untuk mempraktekan
gunting kuku)
xvii
keramas, ganti baju,
kuku
mengalami hambatan
keberhasilan klien
xviii
STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN-1
A. PROSES KEPERAWATAN
kotor serta bau, mulut dan gigi bau, kulit kusam dan kotor, kuku panjang
3. Tujuan Khusus :
4. Tindakan Keperawatan
xix
B. STRATEGI KOMUNIKASI DALAM PELAKSANAAN TINDAKAN
KEPERAWATAN
1. Orientasia.
a. Salam terapuetik
b. Evaluasi / Validasi
c. Kontrak
Topik : Bagimana kalau kita berbincang tentang kebersihan diri?
ini saja.
Berapa kali Ny. H mandi dalam sehari? Apakah Ny. H sudah mandi
badan gatal, mulut bau, apa lagi...? Kalau kita tidak teratur menjaga
kebersihan diri masalah apa menurut Ny.H yang bisa muncul ?” Betul
xx
ada kudis, kutu dan sebagainya. Menurut Ny. H mandi itu seperti apa?
sikat gigi, odol, shampo dan sabun mandi. Menurut Ny. H tempat
Pertama kita gosok gigi dulu dengan sikat gigi, ambil sikat gigi yang
sudah di kasih odol kemudian sikat gigi dengan gerakan memutar dari
tubuh Ny. H dengan air termasuk rambut dan kepala lalu ambil
lalu bilas sampai bersih. Bagus sekali Ny. H, sekarang ambil sabun
dan gosokan keseluruh tubuh Ny.H secara merata dan di mulai dari
bagian sebelah kanan lalu siram dengan air sampai bersih, pastikan
3. Terminasia.
mandi dan mengganti pakaian? Coba Ny. H sebutkan lagi apa saja
cara-cara mandi yang baik yang sudah Ny. H lakukan tadi? Bagus
xxi
sekali sekarang Ny. H sudah tahu manfaat dan cara mandi yang
baik.
berapakali sehari mandi dan sikat gigi? Bagus, dua kali yaitu pagi dan
sore. Kalau pagi jam berapa ? kalau sore ? Beri tanda M (mandiri)
Topik :Baik besok kita akan bertemu kembali untuk latihan berdandan
Waktu : Kalau begitu kita akan latihan berdandan besok jam 7 pagi
xxii
STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN SP-2
A. PROSES KEPERAWATAN
1. Kondisi
baju yang tidak terpasang. Klien mengatakan merasa segar setelah mandi.
3. Tujuan Khusus :
4. Tindakan Keperawatan
xxiii
B. STRATEGI KOMUNIKASI DALAM PELAKSANAAN TINDAKAN
KEPERAWATAN
1. Orientasia
a. Salam terapuetik
b. Evaluasi / Validasi
c. Kontrak
Topik : Bagimana kalau kita berbincang tentang berhias diri?
berdandan
Ny. H kerja yang bagus. Sekarang setelah menggunakan pakaian
cantik
xxiv
c. Kira kira apa alat yang Ny, H butuhkan untuk berdandan? Bagus
yang rapi, bagus Ny. H, sekarang ambil bedak dan bedaki muka
Ny.H rata dan tipis. Bagus sekali Ny. H bisa melakukan dengan baik
3. Terminasi
Evaluasi klien/subjektif
Bagaimana perasaan Ny. H setelah latihan berdandan?
makan yang baik dan benar. Waktu : Kalau begitu kita akan latihan
Tempat : Siang nanti kita latihan makan yang baik di ruang makan
xxv
STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN SP-3
A. PROSES KEPERAWATAN
1. Kondisi
Klien Ny. H terlihat duduk di salah satu kursi di dekat meja makan. Ny.
3. Tujuan Khusus :
4. Tindakan Keperawatan
KEPERAWATAN
1. Orientasi
a. Salam terapuetik
Selamat siang Ny. H ? Bagus sekali Ny. H terlihat rapi siang ini
b. Evaluasi / Validasi
c. Kontrak
xxvi
Topik : Bagimana kalau kita latihan cara makan yang baik?
Tempat : Kita akan latihan cara makan yang baik jadi kita latihan
sebelum kita makan kita cuci tangan dengan air dan sabun
b. Setelah mencuci tangan dengan air dan sabun, Ny.H bias mengambil
3. Terminasi
latihan cara makan yang baik?
xxvii
Sekarang, mari kita masukkan pada jadwal harian. Ny. H Sehabis
cara makanyang baik dan benar sesuai dengan latihan kita hari ini.
Topik : Baik besok kita akan bertemu kembali untuk latihan cara
Waktu : Kalau begitu kita akan latihan cara BAB/BAK besok jam
ini.
xxviii
STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN SP-4
A. PROSES KEPERAWATAN
1. Kondisi
Klien Ny. H terlihat duduk di salah satu sisi kamar. Ny. H terlihat rapi de
3. Tujuan Khusus :
4. Tindakan Keperawatan
xxix
B. STRATEGI KOMUNIKASI DALAM PELAKSANAAN TINDAKAN
KEPERAWATAN
1. Orientasi
a. Salam terapuetik
b. Evaluasi / Validasi
c. KontrakTopik : Bagimana kalau kita latihan cara BAB/BAK yang ba
ik?
a. Menurut Ny. H dimana kita BAB/BAK yang benar? Benar Ny.H kita
xxx
di pastikan bokong dan WC bersih baru NY. H mencuci tangan
3. Terminasi
yang baik?
yang segar
Ny.H masih ada yang ingin ditanyakan atau ada masalah yang ingin
xxxi
LAPORAN PENDAHULUAN
HALUSINASI
A. Definisi
penerapan panca indra tanpa ada rangsangan dari luar. Suatu penghayatan
yang dialami suatu persepsi melalui panca indra tanpa stimulus eksteren :
(Stuart, 2007).
Dari beberapa pengertian yang dikemukan oleh para ahli mengenai halusinasi
persepsi klien melalui panca indera terhadap lingkungan tanpa ada stimulus
B. Klasifikasi
xxxii
Karakteristik dengan adanya stimulus penglihatan dalam bentuk pancaran
Karakteristik ditandai dengan adanya bau busuk, amis dan bau yang
menjijikkan seperti : darah, urine atau feses. Kadang – kadang terhidu bau
Karakteristik ditandai dengan adanya rasa sakit atau tidak enak tanpa
menjijikkan, merasa mengecap rasa seperti rasa darah, urin atau feses.
6. Halusinasi sinestetik
urine.
7. Halusinasi Kinesthetic
C. Etiologi
1. faktor predisposisi
a. biologis
xxxiii
abnormalitas perkambangan syaraf berhubungan dengan respon neorologis
berlebihan
2. Psikologis
dan kondisi psikologis klien. Salah satu sikap atau keaadan yang dapat
3. sosial budaya
4. faktor presipitasi
putus asa dan tidak berdaya. Penilaian induvidu terhadap stressor dan maslah
a. biologis
xxxiv
Gangguan dalam komunikasi dan putaran balik otak, yang mengatur
b. sterss lingkungan
D. Fase halusinasi
1. Comforting
rasa bersalah dan takut serta mencoba untuk berfokus pada pikiran yang
2. Condemning
Klien mulai lepas kendali dan mungkin mencoba untuk mengambil jarak
tanda vital (denyut jantung, pernapasan dan tekanan darah), asyik dengan
3. Controling
xxxv
Pada ansietas berat, klien berhenti menghentikan perlawanan terhadap
mematuhi perintah dari orang lain dan berada dalam kondisi yang sangat
4. Consquering
menarik diri, tidak mampu berespon terhadap perintah yang kompleks dan
membahayakan.
E. Tanda gejala
duduk terpaku dengan pandangan mata pada satu arah tertentu, tersenyum
atau berbicara sendiri, secara tiba-tiba marah atau menyerang orang lain,
keterangan dari pasien sendiri tentang halusinasi yang dialaminya (apa yang
Gejala klinis:
xxxvi
d. Bicara lambat
Gejala klinis:
a. Cemas
b. Konsentrasi menurun
Gejala klinis:
petunjuk).
Gejala klinis:
xxxvii
F. Pohon masalah
G. Penatalaksanaan
ada
xxxviii
Intervensi keperawatan : Halusinasi
No Dx Perencanaan
xxxix
f. Tunjukan sikap
apa adanya
h. Tanyakan perasaan
i. Dengarkan dengan
penuh perhatian
ekspresi perasaan
klien
/kecap), jika
menemukan klien
yang sedang
xl
halusinasi:
a. Tanyakan apakah
klien mengalami
sesuatu
( halusinasi
dengar/ lihat/
penghidu /raba/
kecap )
b. Jika klien
menjawab ya,
tanyakan apa
yang sedang
dialaminya
c. Katakan bahwa
perawat percaya
klien mengalami
hal tersebut,
namun perawat
sendiri tidak
mengalaminya
( dengan nada
bersahabat tanpa
menuduh atau
menghakimi)
xli
d. Katakan bahwa
yang mengalami
e. Katakan bahwa
perawat akan
membantu klien
sedang berhalusinasi
klarifikasi tentang
adanya pengalaman
halusinasi,
diskusikan dengan
klien :
frekuensi
terjadinya
halusinasi ( pagi,
siang, sore,
dan kadang –
kadang )
b. Situasi dan
kondisi yang
xlii
menimbulkan
atau tidak
menimbulkan
halusinasi
Marah mengungkapkan
Takut perasaannya.
tersebut.
3. Diskusikan tentang
menikmati
halusinasinya. S
xliii
halusinasinya biasanya dilakukan dilakukan jika terjadi
halusinasi digunakan
memperagakan digunakan
halusinasi diskusikan
idu/raba/kecap ) tersebut
mengendalikan :
xliv
pertemuan klien tidak nyata ( “saya
halusinasi terjadi)
(perawat/teman/angg
menceritakan
tentang
halusinasinya.
c. Membuat dan
melaksanakan
jadwal kegiatan
telah di susun.
d. Meminta
keluarga/teman/
perawat menyapa
jika sedang
berhalusinasi.
xlv
untuk mencobanya.
5. Beri kesempatan
untuk melakukan
dilatih.
6. Pantau pelaksanaan
7. Anjurkan klien
mengikuti terapi
aktivitas kelompok,
orientasi realita,
stimulasi persepsi
keluarga a. Pengertian
menyebutkan halusinasi
xlvi
pengertian, tanda b. Tanda dan gejala
memutus
halusinasi
e. Obat- obatan
halusinasi
f. Cara merawat
anggota keluarga
yang halusinasi di
rumah ( beri
kegiatan, jangan
biarkan sendiri,
makan bersama,
bepergian
bersama,
memantau obat –
pemberiannya
untuk mengatasi
xlvii
halusinasi )
g. Beri informasi
waktu kontrol ke
bagaimana cara
mencari bantuan
jika halusinasi
diatasi di rumah
xlviii
3. Setelah 1x interaksi berhenti minum obat
kepada
dokter/perawat jika
tidak di inginkan .
xlix
STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN SP-1
Pasien : Halusinasi
A. Prosedur keperawatan
1. Kondisi pasien
mencelakakan dirinya.
2. Diagnosa keperawatan
3. Tujuan
halusinasi
1. Fase Orientasi
saya Putri Mukliza Paputungan boleh panggil saya Putri, saya mahasiswa
dari pukul 08.00 WIB sampai dengan pukul 13.00 WIB siang. Kalau boleh
l
Saya tahu nama bapak siapa dan senang dipanggil dengan sebutan apa?
Bagaimana perasaan bapak hari ini? Bagaimana tidurnya tadi malam, Ada
keluhan tidak? Apakah bapak tidak keberatan untuk ngobrol dengan saya?
Menurut bapak sebaiknya kita ngobrol apa ya? Bagaimana kalau kita
ngobrol tentang alasan bapak di bawah kesini? Berapa lama kira-kira kita
saja.
2. Fase Kerja
Apakah bapak mendengar suara tanpa ada wujudnya? Apa yang dikatakan
suara itu? Apakah bapak melihat sesuatu atau orang atau bayangan atau
melihat sesuatu atau mendengar suara tersebut, Berapa kali sehari bapak
mengalaminya? Pada keadaan apa, apakah pada waktu sendiri? Apa yang
bapak rasakan pada saat melihat sesuatu? Apa yang bapak lakukan saat
melihat sesuatu? Apa yang bapak lakukan saat mendengar suara tersebut?
Apakah dengan cara itu suara dan bayangan tersebut hilang? Bagaimana
kalau kita belajar cara untuk mencegah suara-suara atau bayangan agar tidak
muncul? Bapak ada empat cara untuk mencegah suara-suara itu muncul.
cakap dengan orang lain. Ketiga, melakukan kegiatan yang sudah terjadwal.
Keempat, minum obat dengan teratur. Bagaimana kalau kita belajar satu
li
a. Saat suara-suara itu muncul, langsung bapak bilang dalam hati,
“Pergi Saya tidak mau dengar. Saya tidak mau dengar. Kamu suara
Saya tidak mau lihat. Saya tidak mau lihat. Kamu palsu. Begitu
bisa.”
3. Terminasi
Coba sebutkan cara untuk mencegah suara dan atau bayangan itu agar tidak
muncul lagi. Kalau bayangan dan suara-suara itu muncul lagi, silakan bapak
coba cara tersebut! Bagaimana kalau kita buat jadwal latihannya. Mau jam
berapa saja latihannya? Bapak, bagaimana kalau besok kita ngobrol lagi
tentang caranya berbicara dengan orang lain saat bayangan dan suara-suara
itu muncul? Kira-kira waktunya kapan ya, Bagaimana kalau besok jam
09.30 WIB. Kira-kira tempat yang enak buat kita ngobrol besok di mana ya,
lii
STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN SP-2
Pasien : Halusinasi
A. Proses keperawatan
1. Kondisi klien
DO : Klien tenang
DS : Klien mengatakan mendengar ada suara-suara tapi suara itu tidak jelas
1. Fase orientasi
Selamat pagi, Bagaimana kabarnya hari ini? bagaimana perasaan bapak hari
cara-cara mengontrol suara yang sering bapak dengar dulu agar suara itu
tidak muncul lagi dengan cara yang kedua yaitu bercakap-cakap dengan
menit saja, bagaimana Bapak setuju? dimana tempat yang menurut bapak
2. Fase kerja
liii
kalau bapak mendengar suara yang kata bapak kemarin mengganggu dan
membuat bapak jengkel. Apa yang bapak lakukan pada saat itu? Apa yang
telah saya ajarkan kemarin apakah sudah dilakukan? cara yang kedua adalah
3. Fase terminasi
suara itu terdengar lagi, bapak terus praktekkan cara yang telah saya ajarkan
agar suara tersebut tidak menguasai pikiran bapak bagaimana kalau besok
yang ketiga yaitu menyibukkan diri dengan kegiatan yang bermanfaat. jam
berapa bapak bisa? Bagaimana kalau besok jam ? besok kita berbincang-
liv
STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN SP-3
Pasien : Halusinasi
A. Proses keperawatan
1. Kondisi klien
DO : Klien tenang
jelas
3. Tujuan:
4. Intervensi Keperawatan
klien.
1. Fase Orientasi :
Selamat pagi, bapak tampak segar hari ini. Bagaimana perasaannya hari ini?
apakah bapak masih mendengar suara- suara yang kita bicarakan kemarin?
tentang suara- suara yang sering bapak dengar agar bisa dikendalikan
lv
2. Fase kerja
cara mengontrol halusinasi ada beberapa cara, kita sudah berdiskusi tentang
cara pertama dan kedua, cara lain dalam mengontrol halusinasi yaitu cara
bermanfaat. Jangan biarkan waktu luang untuk melamun saja. jika bapak
3. Fase Terminasi
mengontrol halusinasi dengan cara yang keempat yaitu dengan patuh obat.
jam berapa bapak bisa? Bagaimana kalau jam 08.00, bapak setuju? Besok
lvi
STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN-4
Pasien : Halusinasi
A. Proses keperawatan
1. Kondisi klien
tidak jelas
4. Interensi keperawatan
1. Fase Orientasi :
kesepakatan kita tadi, apa itu ? apakah bapak masih mendengar suara-suara
yang kita bicarakan kemarin. Seperti janji kita, bagaimana kalau kita sekarang
2. Fase Kerja
ini obat yang harus diminum oleh bapak. Obat yang warnanya ini berfungsi
warnanya putih agar mas tidak merasa gelisah. Kedua obat ini mempunyai
lvii
terus, kencing tidak lancar. Sudah jelas? Tolong nanati bapak sampaikan ke
dokter apa yang bapak rasakan setelah minum obat ini. Obat ini harus
bapak jangan berhenti minum obat tanpa sepengetahuan dokter, gejala seperti
yang apak alami sekarang akan muncul lagi, jadi ada lima hal yang harus
diperhatikan oleh bapak pada saat mionum obat yaitu beanr obat, benar dosis,
3. Fase Terminasi
lagi obat apa yang diminum tadi? tolong nanti bapak minta obat ke perawat
kalau saatnya minum obat. bagaimana bapak kalau kita akan mengikuti
Besok kita akan melakukan kegiatan di ruang tamu. Terimakasih bapak sudah
lviii
LAPORAN PENDAHULUAN
ISOLASI SOSIAL
secara wajar dalam khalayaknya sendiri yang tidak realistis. Isolasi sosial
adalah suatu keadaan kesepian yang dialami oleh seseorang karena orang lain
interpersonal yang terjadi akibat adanya kepribadian yang tidak fleksibel yang
penurunan atau bahkan sama sekali tidak mampu berinteraksi dengan orang
B. Etiologi
tidak percaya diri, tidak percaya pada orang lain, tidak mampu merumuskan
tidak ingin berkomunikasi dengan orang lain, lebih menyukai berdiam diri,
2010)
lix
C. Tanda dan Gejala
bermakna
10. Kontak mata kurang/tidak mau menatap lawan bicara Klien cenderung
(Farida, 2010)
D. Faktor penyebab
1. faktor predisposisi
a. Faktor Perkembangan
berkembang sesuai dengan proses tumbuh kembang mulai dari usia bayi
lx
b. Faktor Komunikasi Dalam Keluarga
1) Sikap bermusuhan/hostilitas
mengungkapkan pendapatnya.
4) Kurang kehangatan
d. Faktor Biologis
lxi
otak serta perubahan struktur limbik, diduga dapat menyebabkan
skizofrenia.
2. Faktor Presipitasi
dengan orang yang dicintai, kehilangan pasangan pada usia tua, kesepian
karena ditinggal jauh, dirawat dirumah sakit atau dipenjara. Semua ini
a. Stresor Biokimia
skizofrenia.
psikotik diantaranya adalah virus HIV yang dapat merubah stuktur sel-
sel otak.
lxii
b. Stresor Biologik dan Lingkungan Sosial
c. Stresor Psikologis
yang berasal dari id maupun realitas yang berasal dari luar. Ego pada klien
berkaitan dengan adanya masalah serius antara hubungan ibu dan anak
terhambat.
E. Mekanisme Koping
tersebut berkaitan dengan dua jenis masalah hubungan yang spesifik (Gail, W
antisosial antara lain proyeksi, splitting dan merendahkan orang lain, koping
reksi, proyeksi, isolasi, idealisasi orang lain, merendahkan orang lain dan
identifikasi proyeksi.
lxiii
F. Pohon masalah
G. Penatalaksanaan
Penatalaksanaan medis :
ditempatkan dibagian temporal kepala (pelipis kiri dan kanan). Arus tersebut
menimbulkan kejang grand mall yang berlangsung 25-30 detik dengan tujuan
Indikasi :
a. Depresi mayor
lxiv
2) Klien depresi ringan adanya riwayat responsif atau memberikan
b. Maniak
Klien maniak yang tidak responsif terhadap cara terapi yang lain atau
c. Skizofrenia
d. Psikoterapi
e. Terapi Okupasi
seseorang.
lxv
Intervensi keperawatan : Isolasi Sosial
Keperawatan
Tujuan Kriteria Hasil Intervensi
nama panggilan
Wajah cerah,
perawat, dan tujuan
tersenyum
TUK 1 : Klien
perawat berkrnalan
Mau berkenalan
dapat membina
Tanyakan dan
hubungan saling Ada kontak mata
panggil nama
percaya Bersedia
kesukaan klien
menceritakan
Tunjukan sikap
perasaan
jujur dan menepati
Berseddia
janji setiap kali
mengungkapkan
berinteraksi
masalahnya
Tanyakan perasaan
dihadapi klien
Buat kontrak
lxvi
Dengarkan dengan
penuh perhatian
ekspresi perasaan
klien
orang tersebut
dirumah atau
diruangan perawat
dengan orang
lxvii
tersebut
dengan orang
tersebut
2. Diskusikan dengan
klien penyebab
orang lain
kemampuan klien
mengungkapkan
perasaanya
lxviii
Dean kerugian dan kerugian menarik
kemampuan klien
Sendiri,
mengungkapkan
Kesepian
perasaannya
Tidak bisa
diskusi
berkomunikasi dengan
Perawat
perawat lain, klien
Perawat lain
lain, kelompok
Kelompok
3. Libatkan klien dalam
terapi aktivitas
kelompok sosialisasi
4. Diskusikan jadwal
untuk meningkatkan
kemampuan klien
lxix
bersosialisasi
untuk melakukan
kemampuan klien
memperluas
pergaulanya melalui
aktifitas yang
dilaksanakan
mengungkapkan
perasaaanya
lxx
Klien mendapat keluarga dapat keluarganay sebagai
merawat klien
menarik diri
5. Tanyakan perasaan
keluarga setelah
lxxi
mencoba cara yang
dilatihkan
6. Beri motivasi
keluarga agar
membantu klien
bersosialisasi
keluarga atas
keterlibatannya
merawat klien
dirumah sakit
obat obat.
lxxii
interaksi klien 4. Diskusikan berhenti
konsultasi dokter
A. Proses Keperawatan.
1. Kondisi Klien
Data subjektif :
Data objektif :
lxxiii
c. Klien tidak mau bercakap-cakap dengan orang lain.
3. Tujuan
orang lain.
B. Strategi pelaksanaan
1. Fase Orentasi.
dipanggil putri. Hari ini saya dinas pagi dari jam 07:00 sampai jam
14:00 siang. Nama ibu siapa, senangnya ibu di panggil apa? Bagaimana
perasaan ibu hari ini? Apakah Ibu masih suka menyendiri ? Baiklah ibu,
2. Fase kerja
lxxiv
Dengan siapa ibu tinggal serumah? Siapa yang paling dekat dengan ibu?
apa yang menyebabkan ibu dekat dengan orang tersebut? Siapa anggota
keluarga dan teman ibu yang tidak dekat dengan ibu? apa yang membuat
ibu tidak dekat dengan orang lain? Apa saja kegiatan yang biasa ibu
dengan orang lain? Apa yang menghambat ibu dalam berteman atau
mempunyai teman apa ibu? jadi banyak juga ruginya tidak punya teman
ya. Kalau begitu ingin ibu belajar berteman dengan orang lain? Nah
dahulu. Begini ibu, untuk berkenalan dengan orang lain dengan orang
lain kita sebutkan dahulu nama kita dan nama panggilan yang kita sukai.
berkenalan dengan saya. Ya bagus sekali ibu. coba sekali lagi ibu bagus
lxxv
latihan bercakap-cakap dengan teman ibu. (dampingi pasien bercakap-
cakap).
3. Terminasi
dalam satu hari mau berapa kali ibu latihan bercakap-cakap dengan
teman, Dua kali ya ibu? baiklah jam berapa ibu akan latihan? Ini ada
jadwal kegiatan, kita isi pasa jam 11:00 dan 15:00 kegiatan ibu adalah
maka ibu tulis T. apakah ibu mengerti? Nah bagus ibu. Baik lah ibu
dengan topik tertentu. Ibu mau jam berapa, Bagaimana kalau jam 11:00,
A. Proses Keperawatan.
1. Kondisi Klien.
3. Tujuan.
lxxvi
a. Klien dapat mempraktekkan cara berkenalan denagn orang lain.
B. Strategi pelaksanaan
1. Fase Orentasi.
Assalamualaikum, Selamat pagi ibu, Bagaimana dengan perasaan ibu hari ini?
berkenalan? Baiklah sesuai dengan janji kita kemarin hari ini kita akan latihan
bagai mana berkenalan dan bercakap-cakap dengan 2 orang lain agar ibu
2. Fase Kerja.
Baiklah hari ini saya datang bersama dua orang ibu perawat yang juga dinas di
ruangan Dewa Ruci, ibu bisa memulai berkenalan, apakah ibu masih ingat
bagaimana cara berkenalan? (beri pujian jika pasien masih ingat, jika pasien
lupa, bantu pasien mengingat kembali cara berkenalan) nah silahkan ibu mulai
(fasilitasi perkenalan antara pasien dengan perawat lain) wah bagus sekali ibu,
selain nama,alamat, hobby apakah ada yang ingin ibu ketahui tetang perawat C
Nah ibu apa kegiatan yang biasa ibu lakukan pada jam ini? Bagaimana kalau
kita menemani teman ibu yang sedang menyiapkan makan siang di ruang
lxxvii
makan sambil menolong teman ibu bisa bercakap-cakap dengan teman yang
lain. apa yang ingin ibu bincangkan dengan teman ibu. ooh tentang cara
menyusun piring diatas meja silahkan ibu coba ibu tanyakan bagaimana cara
menyusun piring di atas meja kepada teman ibu? apakah harus rapi atau tidak?
piringnya sudah rapi, bagai mana kalau ibu dengan teman ibu melakukan
3. Fase Terminasi
Bagaimana perasaan ibu setelah kita berkenalan dengan perawat B dan C dan
Bagaimana kalau ditambah lagi jadwal kegiatan ibu yaitu jadwal kegiatan
Mau jam berapa ibu latihan? ketika makan pagi dan makan siang. Baik lah ibu
bagaimana kalau besok saya kan mendampingi ibu berkenalan dengan 4 orang
lain dan latihan bercakap-cakap saat melakukan kegiatan harian lain, apakah
ibu bersedia, Ibu mau jam berapa, Bagaimana kalau jam 10:00 ? Baiklah ibu
besok saya akan kesini jam 10:00 sampai jumpa besok ibu. saya permisi
Assalamualaikum.
lxxviii
STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN SP-3
A. Proses Keperawatan.
1. Kondisi Klien.
Data subjektif :Klien mengatakan masih malu berinteraksi dengan orang lain.
Data objektif :
lxxix
3. Tujuan.
4. Tindakan Keperawatan.
B. Strategi pelaksanaan
1. Fase Orentasi.
Assalamualaikum bu, Selamat pagi bu, masih ingat dengan saya? Bagaimana
dengan perasaan ibu hari ini? Apakah masih ada perasaan kesepian? Apakah
sesuai dengan janji kita kemarin hari ini saya akan mendampingi bu
dengan teman sekamar saat melakukan kegiatan harian. Apakah ibu bersedia,
2. Fase Kerja.
Baiklah ibu, bagaimana jika kita menuju ruang dapur, disana para juru masak
lxxx
Nah ibu sesampainya disana ibu langsung bersalaman dan memperkenalakan
diri seperti yang sudah kita pelajari, ibu bersikap biasa saja dan yakin bahwa
orang-orang disana senang dengan kedatangan ibu. baik lah bu kita berangkat
saat melakukan kegiatan harian, kegiatan apa yang ingin ibu lakukan?
merapikan kamar baiklah dengan siapa ibu ingin didampingi? Dengan Nn. E?
baiklah bu. kegiatannya merapikan tempat tidur dan menyapu kamar tidur ya
bu.
3. Terminasi.
Bagaimana perasaan ibu setelah kita berkenalan dengan juru masak di dapur ?
Baiklah ibu selanjutnya ibu bisa menambah orang yang ibu kenal. Atau ibu
bisa ikut kegiatan menolong membawakan nasi untuk dimakan oleh teman-
teman ibu. jadwal bercakap-cakap setiap pagi saat merapikan tempat tidur
kita cantumkan dalam jadwal ya ibu. setiap jam berapa ibu akan berlatih?
Baiklah pada pagi jam 08:00 dan sore jam 16:00.Baik lah ibu bagaimana
saat menjemput pakaian ke laundry. apakah ibu bersedia? Ibu mau jam
berapa, Bagaimana kalau jam 11:00 Ibu maunya dimana kita berbincang-
bincang, Bagaimana kalau di ruang tamu? Baiklah B besok saya akan kesini
lxxxi
STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN SP-4
A. Proses Keperawatan.
1. Kondisi Klien
Data subjektif :
Data objektif :
lxxxii
b. Klien bisa melakukan aktivitas di ruangan.
3. Tujuan.
4. Tindakan Keperawatan.
B. Strategi pelaksanaan
1. Fase Orentasi.
Baiklah sesuai dengan janji kita kemarin hari ini saya akan mendampingi ibu
kegiatan sosial.
2. Fase Kerja.
baiklah ibu mari kita berangkat ke ruangan laundry. Nah ibu caranya yang
lxxxiii
pertama adalah ibu ucapkan salam untuk ibu siti, setelah itu ibu bertanya
kepada ibu Siti apakah pakaian untuk ruangan melati sudah ada?
Jika ada pertanyaan dari ibu siti ibu jawab ya. setelah selesai, minta ibu siti
menghitung total pakaian dan kemudian ibu ucapkan terimakasih pada Ibu
3. Terminasi
ruangan laundry?
Baiklah bu, selanjutnya ibu bisa terus menambah orang yang ibu kenal dan
apakah ibu bersedia,Ibu mau jam berapa? Bagaimana kalau jam 11:00 Ibu
Baiklah bu besok saya akan kesini jam 11:00 sampai jumpa besok bu. saya
permisi Assalamualaikum.
WAHAM
A. Definisi
yang salah. Keyakinan klien tidak konsisten dengan tingkat intelektual dan
lxxxiv
Waham adalah keyakinan tentang suatu pikiran yang kokoh, kuat, tidak
sesuai dengan kenyataan, tidak cocok dengan intelegensia dan latar belakang
Waham adalah keyakinan keliru yang sangat kuat yang tidak dapat
2. Curiga
3. Bermusuhan
8. Mudah tersinggung
lxxxv
6. Sisip pikir: percaya ada pikiran orang lain yang masuk dalam pikirannya
D. Penyebab
1. Faktor presdisposisi
a. Faktor perkembangan
seseorang. Hal ini dapat meningkatkan stress dan ansietas yang berakir
c. Faktor psikologis
kenyataan.
d. Faktor biologis
Waham di yakini terjadi karena ada nya atrofi otak, pembesaran ventrikel
e. Faktor genetik
2. Faktor presipitasi
lxxxvi
Waham dapat di picu karena ada nya perpisahan dengan orang yang berarti
b. Faktor biokimia
Dopamin, norepinepin, dan zat halusinogen lain nya di duga dapat menjadi
c. Faktor psikologis
1. Menolak makan
5. Mudah tersinggung
9. Mendominasi pembicaraan
F. Pohon masalah
lxxxvii
Effect Resiko kerusakan komunikasi verbal
Perencanaan
No Diagnosa
Tujuan Kriteria Evaluasi Intervensi
dan mendampinginya
e. Yakinkan bahwa
lxxxviii
kerahasiaan klien akan
tetap terjaga
f. Tunjukkan sikap
g. Perhatikan kebutuhan
memenuhinya
menentang pernyataan
wahamnya
lxxxix
diceritakan klien
menyebutkan terpenuhi
antara kejadian-kejadian
tersebut dengan
wahamnya
xc
4. Klien dapat interaksi klien mengidentifikasi
wahamnya tanpa
berargumentasi
akan keraguan
perawat tehadap
pernyataan klien
c. Diskusikan dengan
terhadap wahamnya
d. Diskusikan frekuensi,
terjadinya waham
e. Bantu klien
membedakan situasi
yang dipersepsikan
xci
5. Klien dapat interaksi klien pengalaman-pengalaman
hari membutuhkan
e. Sekolah lain
meminta bantuan
apabila wahamnya
xcii
kendalikan
wahamnya luang
personal dalam
mempertahankan atau
meningkatkan kesehatan
dan pemulihannya
positif
xciii
TUK 1.7 Setelah ... X - Diskusikan pentingnya
mengatasi waham
tentang
a. Pengertian waham
b. Tanda gejala
waham
c. Penyebap dan
akibat waham
d. Cara merawat
klien waham
merawat waham
- Tanyakan perasaan
keluarga setelah
dilatih
xciv
keluarga atas
keterlibatannya merawat
klien di rumah
konsultasi kepada
diinginkan.
xcv
STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN SP-1
Pasien : Waham
A. Proses Keperawatan
1. Kondisi Klien
Klien tenang, kooperatif, duduk sendiri, nonton televisi sambil duduk di kursi
3. Tujuan khusus: Klien dapat membina hubungan saling percaya dengan perawat
4. Tindakan Keperawatan
xcvi
e. Menciptakan lingkungan yang aman dan tenang untuk berinteraksi
pasien
1. Fase orientasi
Selamat pagi . Perkenalkan, saya perawat Evita. Mulai hari ini saya bertugas
untuk merawat Ibu selama 1 minggu ke depan. Nama ibu siapa, nama
lengkapnya, suka dipanggil siapa? Saya panggil ibu saja ya. Hari ini saya
jaga pagi dari jam 8 sampai jam 2 sore. Jadi, jika ibu ada keperluan, bisa
mencari saya di ruang perawat. Bagaimana kabarnya hari ini, ibu? Hari ini
bagaimana ibu? Kita akan ngobrol dari jam 10 sampai jam 10 lewat 15
menit nanti ya? Kita ngobrol dimana, ibu, Bagaimana jika di teras depan
kamar ibu?
2. Fase Kerja
bincang? ibu tidak usah khawatir karena kita berada di tempat yang aman.
Saya dan perawat-perawat di sini akan selalu menjadi teman dan membantu
Mbok, bisa saya bertanya tentang identitas ibu, baik alamat, keluarga, hobi
atau mungkin keinginan untuk saat ini? Bagus sekali ibu sudah dapat
menceritakannya dengan sangat detil. ibu dulu bekerja dimana? Ibu suka
xcvii
dengan pekerjaan itu? Bagaimana dengan teman-teman di sana? Bagaimana
dengan teman-teman sekamar ibu? Ibu sudah kenal dengan mereka semua?
Ada berapa orang semuanya? bagus sekali ibu bisa menghafal semua nama
teman-temannya dengan baik. Wah terima kasih ibu karena sudah mau
berkenalan dengan saya dan sekarang saya akan memberitahu identitas saya,
ibu mau kan mendengarkan? Nah karena kita sudah saling mengenal maka
sekarang kita berteman, jadi ibu tidak perlu sungkan lagi. Bila ada masalah
bisa diceritakan pada saya, ibu mau kan berteman dengan saya?
3. Fase terminasi
dengan nyaman dengan sesekali melihat ke arah perawat. Coba bisa diulang
tadi, nama saya siapa? Wah, bagus sekali ibu bisa ingat nama saya. Saya
sangat senang bisa berkenalan dengan ibu dan ibu sudah bisa
dengan saya. Baiklah, sesuai janji di awal, hari ini kita akan berbincang-
bincang selama 15 menit dan ternyata waktunya sudah habis. Jika ada yang
ingin Mbok bicarakan, ibu bisa mencari saya di ruang perawat Bagaimana
bincang? Bagaimana kalau tetap disini? Kira-kira 15 menit lagi ya. Kalau
begitu, Saya pamit dulu. Terima kasih ibu. Sampai jumpa besok.
xcviii
STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN SP-2
Pasien : Waham
A. Proses Keperawatan
1. Kondisi Klien
2. Diagnosa Keperawatan
Waham Kebesaran
3. Tujuan khusus
4. Tindakan Keperawatan
xcix
b. Diskusikan bersama klien kemampuan yang dimiliki pada waktu lalu dan
perawatan diri).
waham tidak ada. Perlihatkan kepada klien bahwa klien sangat penting.
1. Fase Orientasi
Selamat pagi ibu. Apa kabar pagi ini? Kemarin kita sudah berkenalan. ibu
masih ingat dengan nama saya? bagus sekali ibu masih mengingat nama saya.
Melanjutkan pertemuan kita kemarin dan sesuai dengan kesepatan kita, hari
dengan orang lain dengan cara berkenalan baik dengan sesama klien maupun
dengan perawat, dan kita juga akan membicarakan tentang kemampuan yang
dimiliki ibu. kita ngobrol 20 menit hari ini, bagaimana ibu? Bagaimana kalau
2. Fase Kerja
Penampilan ibu hari ini bagus, rapi dan bersih. Bagus sekali, ibu. Hal seperti
ini harus dipertahankan. ibu, seperti yang sudah saya sampaikan tadi, saya
ingin melihat ibu berkenalan dengan teman (klien) dan perawat, coba
Bagaimana rasanya, ibu? senang kan punya banyak teman. ibu sudah tahu
nama teman-temannya yang berada di sini ya? Bisa ibu sebutkan kembali?
c
wah, hebat sekali ibu. Sekarang ibu berkenalan dengan perawat juga ya. Ayo
ini ada Ibu perawat, silahkan berkenalan juga. Wah hebat ibu sudah berani
kan mempunyai kenalan banyak? Nah, coba sebutkan dengan siapa saja tadi
yang sudah diajak berkenalan. Hebat sekali, ibu. Daya ingatannya bagus
sekali. ibu, sekarang kita akan membicarakan kemampuan yang dimiliki oleh
ibu. Kalau saya lihat selama di ruangan ini ibu jarang beraktivitas, Jadi saya
ingin tahu kemampuan atau keterampilan yang dimiliki oleh ibu apa saja?
Misalnya menyapu, mengepel, merapikan tempat tidur sendiri, dll. Wah hebat
sekali. Selain itu apa lagi ibu? Bagus sekali ternyata ibu pandai menari ya. ibu
kalau di rumah sering menari ya? Kalau di rumah aktivitas sehari-hari apa
yang ibu kerjakan? Oh ya, di sini ibu bisa juga melakukannya, tempat ini bisa
Terus, ibu bisa juga menonton TV, melakukan aktivitas seperti di rumah
3. Fase terminasi
sini dulu ya, pembicaraan kita. Saya senang ibu mau mengobrol dengan saya.
Tadi ibu sudah bagus bisa berkenalan dan mengungkapkan kemampuan apa
yang dimiliki dengan baik, pertahankan. Besok kita akan bertemu lagi,
Jam 10 lagi ya, ibu. Kita akan ngobrol kira-kira 20 menit lagi ya. Baik, saya
ci
permisi dulu, ibu bisa melanjutkan kegiatan yang lainnya terimakasih ya atas
waktunya.
Pasien : Waham
A. Proses Keperawatan
1. Kondisi Klien :
Keadaan umum klien tenang, klien sering mengatakan bahwa dirinya adalah
presiden, baju yang dipakai tampak kurang rapi, kontak mata bagus saat
diajak bicara.
4. Tindakan Keperawatan
cii
a. Bina hubungan saling percaya : salam terapeutik, menanyakan kepada
klien masih ingat tidak dengan perawat, lakukan kontrak waktu dan
d. Diskusikan dengan klien antara keinginan yang klien ingin capai saat
ini.
1. Orientasi
Selamat pagi ibu, apa kabar hari ini, masih ingat dengan saya?
Bagus ibu masih ingat dengan saya. apa yang ibu rasakan hari ini?
Seperti janji saya kemarin, sekarang kita akan mengobrol tentang apa yang
ibu pikirkan / rasakan. ya seperti janji kita kemarin kita bicara 15 menit dari
pukul 15.00 – 15.15 WITA Bagaimana kalau kita ngobrolnya disini saja?
2. Kerja
Apa yang pikirkan saat ini,Mbok bisa ceritakan kepada saya tentang
seperti itu? Apa yang Mbok rasakan ketika Mbok mempercayai pikiran–
pikiran itu? Wah menarik sekali, terima kasih sudah mau mengungkapkan
ciii
3. Fase terminasi
Setelah ngobrol tadi, apa yang Mbok rasakan setelah kita bicara? Mbok
masih ingat apa yang kita bicarakan tadi? klien mau menjawab setiap
pertanyaan yang diberikan tapi kontak mata kurang ibu, sudah 15 menit kita
betemu disini saja ya ? Di ruang tamu . kalau begitu sampai bertemu besok
Pasien : Waham
A. Proses Keperawatan
1. Kondisi Klien
presiden, baju yang dipakai tampak kurang rapi, kontak mata bagus saat
diajak bicara.
3. Tujuan khusus:
civ
4. Tindakan Keperawatan
klien.
1. Fase Orientasi
Selamat pagi ibu, masih ingat dengan saya. bagaimana kabar ibu
sekarang? Sesuai dengan janji saya ke ibu kemarin, sekarang kita ngobrol
menit saja ya ibu hari ini. Apakah ibu bersedia? ibu kita ngobrolnya
2. Kerja
apa saja yang paling sering ibu alami? ibu, saya kurang yakin kalau ibu
cv
atau teman di ruangan ini, apakah mereka setuju dengan apa yang ibu
katakan tadi.
3. Terminasi
pertemuan kita hari ini sudah cukup, sekarang Ibu bisa beristirahat, kalau
ibu mau bercerita lagi/hal lain yang ingin disampaikan, ibu bisa cari saya,
atau mencari perawat yang lainnya. ibu nanti sore bagaimana kalau kita
ngobrol lagi, tentang masalah yang Ibu hadapi selama disini. ibu nanti
sore kita ngobrolnya berapa lama? ibu, dimana nanti kita ngobrolnya? ibu
LAPORAN PENDAHULUAN
PERILAKU KEKERASAN
1. Pengertian
(Berkowitz, 1993).
tindakan yang dapat membahayakan secara fisik baik terhadap diri sendiri,
perasaan kesal atau marah yang tidak konstruktif. (Stuart dan Sundeen, 1995).
cvi
Perilaku kekerasan adalah suatu keadaan dimana seseorang melakukan
tindakan yang dapat membahayakan secara fisik baik terhadap diri sendiri,
perasaan kesal atau marah yang tidak konstruktif. (Stuart dan Sundeen, 1995).
2. Etiologi
diri rendah. Harga diri adalah penilaian individu tentang pencapaian diri
dengan menganalisa seberapa jauh perilaku sesuai dengan ideal diri. Dimana
gangguan harga diri dapat digambarkan sebagai perasaan negatif terhadap diri
merasa terancam dan cemas. Jika ia tidak mampu menghadapi rasa frustasi itu
dengan cara lain tanpa mengendalikan orang lain dan keadaan sekitarnya
1) Faktor Predisposisi
a. Teori Biologik
terhadap perilaku:
b. Neurobiologik
cvii
Ada 3 area pada otak yang berpengaruh terhadap proses impuls
c. Biokimia
d. Genetik
e. Gangguan Otak
cviii
Sindroma otak organik terbukti sebagai faktor predisposisi perilaku
2. Faktor Presipitasi
ekonomi.
cix
perkembangan keluarga.
b. Pandangan tajam
d. Mengepalkan tangan
e. Jalan mondar-mandir
f. Bicara kasar
kekerasan
5. Pohon Masalah
cx
Causa Gangguan konsep diri: Harga diri rendah
1. Prilaku kekerasan
5. Isolasi social
6. Berduka disfungsional
2. Stimulus lingkungan
3. Konflik interpersonal
4. Status mental
5. Putus obat
6. Penyalahgunaan narkoba
No Diagnosa Perencanaan
cxi
1. Perilaku TUM: klien Setelah 3x 1. Bina hubungan saling
yang jelas
Dengarkan dengan
penuh perhatian
ungkapan perasaan
klien
cxii
dapat intervensi mengungkapkan
maupun
lingkungannya
cxiii
perasaan perilaku kekerasan
ya dilakukannya menceritakan
cxiv
Efektivitas dengan tindak
masalah
teman, dll
Orang
lain/keluarga
: luka,
tersinggung,
ketakutan, dll
Lingkungan :
barang atau
benda rusak
dll
6. Klien Setelah 3x
cxv
mengidenti Menjelaskan 1. Apakah klien mau
selain perilaku
kekerasan yang
diketahui klien.
3. Jelaskan cara-cara
sehat untuk
mengungkapkan
marah:
raga.
Verbal:
mengungkapkan
bahwa dirinya
sedang kesal
Sosial: latihan
cxvi
asertif dengan
orang lain.
Spiritual:
sembahyang/doa,
sesuai keyakinan
agamanya masing-
masing
cxvii
Spiritual: yang sudah
zikir/doa, dilakukan.
sempurna
3. Anjurkan klien
marah/jengkel
cxviii
dapat dilaksanakan oleh
keluarga.
klien (menangani PK )
5. Beri kesempatan
keluarga untuk
memperagakan ulang
keluarga setelah
peragaan
7. Tanyakan perasaan
keluarga setelah
dilatihkan
cxix
warna obat untuk klien
dirasakan b. Lapor ke
kedisplinan klien
menggunakan obat.
cxx
STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN SP-1
A. Proses keperawatan
1. Kondisi klien
3. Tujuan keperawatan
cxxi
c. Pasien dapat menyebutkan jenis perilaku kekerasan yang pernah
dilakukannya
dilakukannya
kekerasannya
1. Orientasi:
yang akan praktek disini selama 2 minggu. Hari ini saya dinas pagi dari pkl.
07.00-14.00. Saya yang akan merawat bapak selama Bapak di rumah sakit ini.
saat ini?, Masih ada perasaan kesal atau marah “Baiklah kita akan
ruang tamu?”
2. Kerja :
marah? Terus, penyebabnya apa? Samakah dengan yang sekarang? “Pada saat
cxxii
penyebab marah itu ada, seperti bapak pulang ke rumah dan istri belum
debar, mata melotot, rahang terkatup rapat, dan tangan mengepal? “Setelah
itu apa yang bapak lakukan?. Apa kerugian cara yang bapak lakukan?
pak. Salah satunya adalah dengan cara fisik. Jadi melalui kegiatan fisik
cara dulu?”Begini pak, kalau tanda-tanda marah tadi sudah bapak rasakan
maka bapak berdiri, lalu tarik napas dari hidung, tahan sebentar, lalu
kemarahan. Ayo coba lagi, tarik dari hidung, bagus.., tahan, dan tiup melalui
mulut. Nah, lakukan 5 kali. Bagus sekali, bapak sudah bisa melakukannya.
rutin, sehingga bila sewaktu-waktu rasa marah itu muncul bapak sudah
terbiasa melakukannya”
3. Terminasi :
“Oya Pak, karena sudah 10 menit, apakah perbincangan ini mau diakhiri atau
kemarahan bapak? ”Iya jadi ada 2 penyebab bapak marah ... (sebutkan) dan
yang bapak rasakan ....(sebutkan) dan yang bapak lakukan ...(sebutkan) serta
penyebab marah bapak yang lalu, apa yang bapak lakukan kalau marah yang
cxxiii
belum kita bahas dan jangan lupa latihan napas dalamnya ya pak. ‘Sekarang
kita buat jadual latihannya ya pak, berapa kali sehari bapak mau latihan napas
dalam?, jam berapa saja pak? ”Baik, bagaimana kalau 2 jam lagi saya datang
1. Orientasi :
“Selamat Pagi pak, sesuai dengan janji saya dua jam yang lalu sekarang saya
datang lagi “Bagaimana perasaan bapak saat ini, adakah hal yang
mengontrol perasaan marah dengan kegiatan fisik untuk cara yang kedua
cxxiv
2. Kerja :
“Kalau ada yang menyebabkan bapak marah dan muncul perasaan kesal,
pukul kasur dan bantal” “Sekarang mari kita latihan memukul kasur dan
bantal. Mana kamar bapak? Jadi kalau nanti bapak kesal dan ingin marah,
kasur dan bantal. Nah, coba bapak lakukan, pukul kasur dan bantal. Ya, bagus
“Nah cara inipun dapat dilakukan secara rutin jika ada perasaan marah.
3. Terminasi :
“Ada berapa cara yang sudah kita latih, coba bapak sebutkan lagi? Bagus!”
“Mari kita masukkan kedalam jadual kegiatan sehari-hari bapak. Pukul kasur
bantal mau jam berapa? Bagaimana kalau setiap bangun tidur? Baik, jadi jam
05.00 pagi. dan jam jam 15.00 sore. Lalu kalau ada keinginan marah sewaktu-
waktu gunakan kedua cara tadi ya pak. Sekarang kita buat jadwalnya ya pak,
mau berapa kali sehari bapak latihan memukul kasur dan bantal serta tarik
nafas dalam ini?” “Besok pagi kita ketemu lagi kita akan latihan cara
mengontrol marah dengan belajar bicara yang baik. Mau jam berapa pak?
cxxv
b. Latihan mengungkapkan rasa marah secara verbal: menolak dengan baik,
1. Orientasi :
“Selamat Pagi pak, sesuai dengan janji saya kemarin sekarang kita ketemu
lagi”, “Bagaimana pak, sudah dilakukan latihan tarik napas dalam dan pukul
kasur bantal?, apa yang dirasakan setelah melakukan latihan secara teratur?”,
“Coba saya lihat jadwal kegiatan hariannya.” “Bagus. Nah kalau tarik nafas
baru dilakukan tulis B, artinya dibantu atau diingatkan. Nah kalau tidak
kita latihan cara bicara untuk mencegah marah?” “Dimana enaknya kita
2. Kerja :
“Sekarang kita latihan cara bicara yang baik untuk mencegah marah. Kalau
marah sudah dusalurkan melalui tarik nafas dalam atau pukul kasur dan
bantal, dan sudah lega, maka kita perlu bicara dengan orang yang membuat
kita marah. Ada tiga caranya pak: Meminta dengan baik tanpa marah dengan
nada suara yang rendah serta tidak menggunakan kata-kata kasar. Kemarin
Bapak bilang penyebab marahnya karena minta uang sama isteri tidak diberi.
Coba Bapat minta uang dengan baik:”Bu, saya perlu uang untuk membeli
rokok.” Nanti bisa dicoba di sini untuk meminta baju, minta obat dan lain-
lain. Coba bapak praktekkan. Bagus pak.” Menolak dengan baik, jika ada
cxxvi
yang menyuruh dan bapak tidak ingin melakukannya, katakan: ‘Maaf saya
tidak bisa melakukannya karena sedang ada kerjaan’. Coba bapak praktekkan.
Bagus pak” Mengungkapkan perasaan kesal, jika ada perlakuan orang lain
yang membuat kesal bapak dapat mengatakan:’ Saya jadi ingin marah karena
3. Terminasi :
mengontrol marah dengan bicara yang baik?” “Coba bapak sebutkan lagi cara
bicara yang baik yang telah kita pelajari” “Bagus sekal, sekarang mari kita
masukkan dalam jadual. Berapa kali sehari bapak mau latihan bicara yang
baik?, bisa kita buat jadwalnya?” Coba masukkan dalam jadual latihan
sehari-hari, misalnya meminta obat, uang, dll. Bagus nanti dicoba ya Pak!”
“Bagaimana kalau dua jam lagi kita ketemu lagi?” “Nanti kita akan
membicarakan cara lain untuk mengatasi rasa marah bapak yaitu dengan cara
ibadah, bapak setuju? Mau di mana Pak? Di sini lagi? Baik sampai nanti
sosial/verbal
b. Latihan sholat/berdoa
cxxvii
1. Orientasi :
“Selamat Pagi pak, sesuai dengan janji saya dua jam yang lalu sekarang saya
datang lagi” Baik, yang mana yang mau dicoba?” “Bagaimana pak, latihan
sekarang kita latihan cara lain untuk mencegah rasa marah yaitu dengan
kalau 15 menit?
2. Kerja :
“Coba ceritakan kegiatan ibadah yang biasa Bapak lakukan! Bagus. Baik,
yang mana mau dicoba? “Nah, kalau bapak sedang marah coba bapak
langsung duduk dan tarik napas dalam. Jika tidak reda juga marahnya
rebahkan badan agar rileks. Jika tidak reda juga, ambil air wudhu kemudian
kemarahan.” “Coba Bpk sebutkan sholat 5 waktu? Bagus. Mau coba yang
3. Terminasi :
ketiga ini?” “Jadi sudah berapa cara mengontrol marah yang kita pelajari?
Bagus”. “Mari kita masukkan kegiatan ibadah pada jadual kegiatan bapak.
Mau berapa kali bapak sholat. Baik kita masukkan sholat ....dan ....(sesuai
kesepakatan pasien) “Coba bapak sebutkan lagi cara ibadah yang dapat bapak
lakukan bila bapak merasa marah” “Setelah ini coba bapak lakukan jadual
cxxviii
sholat sesuai jadual yang telah kita buat tadi” “Besok kita ketemu lagi ya
pak, nanti kita bicarakan cara keempat mengontrol rasa marah, yaitu dengan
patuh minum obat.. Mau jam berapa pak? Seperti sekarang saja, jam 10 ya?”
a. Evaluasi jadwal kegiatan harian pasien untuk cara mencegah marah yang
sudah dilatih.
b. Latih pasien minum obat secara teratur dengan prinsip lima benar (benar
nama pasien, benar nama obat, benar cara minum obat, benar waktu
minum obat, dan benar dosis obat) disertai penjelasan guna obat dan akibat
1. Orientasi
“Selamat Pagi pak, sesuai dengan janji saya kemarin hari ini kita ketemu lagi”
“Bagaimana pak, sudah dilakukan latihan tarik napas dalam, pukul kasur
bantal, bicara yang baik serta sholat?, apa yang dirasakan setelah melakukan
latihan secara teratur?. Coba kita lihat cek kegiatannya”. “Bagaimana kalau
sekarang kita bicara dan latihan tentang cara minum obat yang benar untuk
2. Kerja :
“Bapak sudah dapat obat dari dokter?” Berapa macam obat yang Bapak
minum? Warnanya apa saja? Bagus! Jam berapa Bapak minum? Bagus!
cxxix
“Obatnya ada tiga macam pak, yang warnanya oranye namanya CPZ
gunanya agar pikiran tenang, yang putih ini namanya THP agar rileks dan
tegang, dan yang merah jambu ini namanya HLP agar pikiran teratur dan
rasa marah berkurang. Semuanya ini harus bapak minum 3 kali sehari jam 7
pagi, jam 1 siang, dan jam 7 malam”. “Bila nanti setelah minum obat mulut
dan jangan beraktivitas dulu” “Nanti di rumah sebelum minum obat ini bapak
lihat dulu label di kotak obat apakah benar nama bapak tertulis disitu, berapa
dosis yang harus diminum, jam berapa saja harus diminum. Baca juga apakah
nama obatnya sudah benar? Di sini minta obatnya pada suster kemudian cek
jadual ya pak.”
3. Terminasi :
obat yang benar?” “Coba bapak sebutkan lagijenis obat yang Bapak minum!
Bagaimana cara minum obat yang benar?” “Nah, sudah berapa cara
dengan teratur ya”. “Baik, Besok kita ketemu kembali untuk melihat
cxxx
LAPORAN PENDAHULUAN
A. Definisi
Pencapaian ideal diri atau cita – cita atau harapan langsung menghasilkan
Harga diri rendah adalah evaluasi diri dan perasaan tentang diri atau
kemampuan diri yang negatif, dapat secara langsung atau tidak langsung di
ekspresikan.
Harga diri rendah adalah menolak dirinya sebagai sesuatu yang berharga
Sundeen, 2005).
Harga diri rendah adalah penilaian negative seseorang terhadap diri dan
(Bawlis,2002).
B. Konsep diri
Citra tubuh (Body Image) adalah kumpulan dari sikap individu yang
lalu dan sekarang, serta perasaan tentang ukuran, fungsi, penampilan, dan
cxxxi
potensi. Yang secara berkesinambungan dimodifikasi dengan persepsi
tertentu (Stuart & Sundeen, 1998). Sering juga disebut bahwa ideal diri
dimulai pada masa bayi dan terus berlangsung sepanjang kehidupan tapi
pilihan. Peran yang diterima adalah peran yang terpilih atau dipilih oleh
Harga diri adalah penilaian individu tentang nilai personal yang diperoleh
cxxxii
ideal diri. Harga diri yang tinggi adalah perasaan yang berakar dalam
tetap merasa sebagai seorang yang penting dan berharga (Stuart &
Sundeen, 1998.
dengan ideal diri. Harga diri yang tinggi adalah perasaan yang berakar dalam
Gangguan harga diri rendah merupakan masalah bagi banyak orang dan
Gangguan harga diri atau harga diri rendah dapat terjadi secara :
1. Situasional
kecelakaan, dicerai suami, putus sekolah, putus hubungan kerja, dll. Pada
pasien yang dirawat dapat terjadi harga diri rendah karena prifasi yang
alat yang tidak sopan, harapan akan struktur, bentuk dan fungsi tubuh yang
menghargai.
cxxxiii
2. Kronik
dapat ditemukan pada pasien gangguan fisik yang kronis atau pada pasien
gangguan jiwa.
D. Etiologi
1. Faktor Predisposisi
harapan orang tua yang tidak realistic. Tergantung pada orang tua dan
ideal diri yang tidak realistic. Misalnya ; orang tua tidak percaya pada
harapan orang tua yang tidak realistis, kegagalan yang berulang kali,
stuktural sosial
cxxxiv
2 Faktor Presipitasi
konpleks.
dengan diri.
kehidupan individu.
Perasaan malu pada diri sendiri akibat penyakit dan akibat terhadap
tindakan penyakit. Misalnya malu dan sedih karena rambut menjadi rontok
1. Rasa bersalah terhadap diri sendiri misalnya ini terjadi jika saya tidak ke
3. Gangguan hubungan sosial, seperti menarik diri, klien tak mau bertemu
cxxxv
4. Percaya diri kurang, klien sukar mengambil keputusan yang suram
5. Mencederai diri dan akibat HDR disertai dengan harapan yang suram
F. Pohon masalah
Isolasi Sosial
Effect
G. Penatalaksanaan Medis
Menurut hawari (2001), terapi pada gangguan jiwa skizofrenia dewasa ini
dimaksud meliputi :
1 Psikofarmaka
Adapun obat psikofarmaka yang ideal yaitu yang memenuhi syarat sebagai
berikut :
cxxxvi
a. Dosis rendah dengan efektifitas terapi dalam waktu yang cukup singkat.
cxxxvii
Intervensi Keperawatan : Harga Diri Rendah
No Dx Perencanaan
perawat. pertemuan.
janji.
apa adanya.
cxxxviii
perhatikan kebutuhan
dasar klien.
keluarga,
lingkungan.
Kemampuan yang
dimiliki klien.
2.3..................................................
realistis, hindarkan
memberi penilaian
negatif.
cxxxix
nilai kemampuan yang dapat yang dapat
dilaksanak pelaksanaannya.
an
kemampua bantuan.
pelaksanaan kegiatan
lakukan.
cxl
5. Klien Setelah1 kali interaksi Anjurkan klien untuk
pelaksanaan kegiatan
setelah pulang.
ada. memberikan
dukungan selama
klien di rawat.
menyiapkan
lingkungan di rumah.
cxli
STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN 1
Pertemuan ke 1 (satu)
A. Proses keperawatan
1. Kondisi
2. Diagnosa Keperawatan
Risiko isolasi sosial : menarik diri berhubungan dengan harga diri rendah
3. Tujuan Khusus
dimiliki
1. Fase Orientasi
Selamat pagi Bu, saya Putri paputungan , saya mahasiswa STIKES Graha
Medika Kotamobagu yang sedang praktek di rumah sakit ini, Ibu bisa panggil
saya suster Evita, Nama ibu siapa? Ibu lebih senang dipanggil siapa? ibu siti
saya akan menemani ibu selama 2 minggu, jadi kalau ada yang mengganggu
pikiran ibu bisa bilang ke saya, siapa tahu saya bisa bantu? Bagaimana
perasaan ibu saat ini? Coba ceritakan pada saya, apa yang dirasakan dirumah,
cxlii
kemampuan yang dimiliki serta hobi yang sering dilakukan dirumah? Ibu Sti
2. Kerja
Kegiatan apa saja yang sering ibu siti lakukan dirumah? memasak,
mencuci pakaian, bagus itu bu. Terus kegiatan apalagi yang ibu lakukan?
mereka menyenangi apa yang ibu lakukan selama ini, atau apakah mereka
3. Terminasi
Tolong ibu siti ceritakan kembali kemampuan dan kegiatan yang sering ibu
lakukan?
baiklah Bu siti, nanti ibu ingat ingat ya, kemampuan ibu yang lain dan belum
sempat ibu ceritakan kepada saya? besok bisa kita bicara lagi, Bagaimana
kalau besok kita bicarakan kembali kemampuan yang dapat ibu siti lakukan di
rumah dan di RSJ? Tempatnya mau dimana Bu, Bagaimana kalau di ruangan
tamu saja? Berapa lama kita akan bercakap–cakap, Bagaimana kalau 15 menit
cxliii
STRATEGI PELAKSANAAN 2
A. Proses keperawatan
1. Kondisi
2. Diagnosa Keperawatan
Risiko isolasi sosial: menarik diri berhubungan dengan harga diri rendah.
3. Tujuan Khusus
1. Orientasi
apakah ada kemampuan lain yang belum ibu siti ceritakan kemarin? Apakah
ibu siti masih ingat apa yang akan kita bicarakan sekarang? Kalau tidak salah,
kemrin kita sudah sepakat akan bercakap–cakap di taman benar kan? Kita
cxliv
2. Kerja
Kegiatan apa saja yang sering ibu siti lakukan dirumah? memasak,
mencuci pakaian, bagus itu bu. Terus kegiatan apalagi yang ibu lakukan?
kalau tidak salah ibu juga senang menyulam ya? Bagaimana kalau ibu siti
lagi? Bagaimana dengan keluarga ibu siti, apakah mereka menyenangi apa
yang ibu lakukan selama ini, atau apakah mereka sering mengejek hasil kerja
ibu?
3. Terminasi
Bagaimana perasaan ibu siti setelah berhasil membuat jadwal kegiatan yang
dapat dilakukan di rumah sakit coba ibu bacakan kembali jadwal kegiatan
yang telah dibuat tadi. BagusIbu siti mau kan melaksanakan jadwal kegiatan
yang telah ibu buat tadi! nah nanti kegiatan–kegiatan yang telah dilakukan
bersama sama dengan teman–teman yang lain ya. Bagaimana kalau nanti
siang? Baiklah besok kita bertemu lagi, bagaimana kalau kita bercakap–cakap
cxlv
STRATEGI PELAKSANAAN 3
A. Proses keperawatan
1. Kondisi
2. Diagnosa Keperawatan
Risiko isolasi sosial: menarik diri berhubungan dengan harga diri rendah.
a. Tujuan Khusus
kemampuan di rumah.
1. Orientasi
Selamat pagi, Bagaimana perasan Ibu Siti sekarang? Apakah ibu siti sudah
Bagus ibu sudah dapat membantu membersihkan lingkungan Coba saya lihat
jadwal kegiatannya, wah hebat sekali, sudah diberi tanda semua. Nanti
kegiatan yang dapat dilakukan di rumah? Kalau tidak salah, kemrin kita
sudah sepakat akan bercakap–cakap di taman benar kan, Mau berapa lama,
cxlvi
2. Kerja
Kemarin ibu telah membuat jadwal kegiatan di rumah sakit, sekarang kita
buat jadwal kegiatan dirumah ya! Ini kertas dan bolpointnya, jangan khawatir
nanti saya bantu, kalau kesulitan, Bagaimana kalau kita mulai? Ibu mulai
dari jam 05.00 WIB?ya, tidak apa-apa, bangun tidur terus ya sholat shubuh,
terus masak (sampai jam 20.00 WIB), bagus tapi jangan lupa minum obatnya,
ya Bu!
3. Terminasi
rumah? Coba ibu sebutkan lagi susunan kegiatan dalam sehari yang dapat
dilakukan di rumah? Besok kalau sudah dijemput oleh keluarga dalam sehari
apa yang dapat dilakukan di rumah? Nah, bagaimana besok kita bercakap–
Bagaimana kalau kita bercakap–cakap di teras, setuju! atau mungkin ibu ingin
menit?
cxlvii
STRATEGI PELAKSANAAN 4
A. Proses keperawatan
1. Kondisi
Klien tampak tenang, Klien telah mampu menyusun kegiatan yang sesuai
2. Diagnosa Keperawatan
Risiko isolasi sosial: menarik diri berhubungan dengan harga diri rendah
di rumah.
1. Orientasi
Selamat pagi, Bu. Bagaimana perasan Ibu Siti hari ini, baik baik saja?
Hari ini kita akan bercakap–cakap tentang sistem pendukung yang dapat
2. Kerja
Apakah ibu tahu artinya sistem pendukung? Baiklah akan saya jelaskan,
yang mau menerima, kegiatan bersama, dan tempat yang dapat dikunjungi
saat obat habis? Ibu di rumah tinggal dengan siapa,terus siapa lagi? Apakah
148
mereka sayang dan memperhatikan kesehatan ibu siti? Siapa selama ini yang
dokter,wah bagus! Terus selama ini yang mencari nafkah dan mencari biaya
pengobatan untuk ibu siapa? Apakah punya teman atau tetangga yang dekat
dengan ibu siti? Kegiatan apa saja yang ada di lingkungan ibu siti? Oooo
pengajian. Bagus itu, kalau kelompok ibu-ibu arisan ada tidak bu, oo begitu!
selama ini bu siti sudah berobat kemana saja, apakah ada rumah sakit yang
3. Terminasi
yang ibu siti miliki? Jangan lupa kalau obat hampir habis cepat datangi rumah
berapa lama bu, Bagaimana kalau 15 menit, saja? Baiklah sampai ketemu lagi
bu.
149
LAPORAN PENDAHULUAN
A. Pengertian
Bunuh diri adalah suatu keadaan di mana individu mengalami risiko untuk
menyakiti diri sendiri atau tindakan yang dapat mengancam jiwa.(Stuart dan
Bunuh diri adalah suatu upaya yang disadari dan bertujuan untuk
mewujudkan hasratnya untuk mati. Perilaku bbunuh diri ini meliputi isyarat-
luka, atau menyakiti diri sendiri (Clinton, 1995 dalam Yosep, 2010).
Bunuh diri adalah setiap aktivitas yang jika tidak dicegah dapat mengarah
Bunuh diri merupakan tindakan yang secara sadar dilakukan oleh pasien
4. Bunuh diri bisa terjadi secara tidak langsung (aktif) atau tidak langsung
150
B. Etiologi
1. Faktor predisposisi
bunuh diri terdapat peningkatan zat-zat kimia yang terdapat di dalam otak
seperti serotonin, adrenalin, dan dopamine yang dapat dilihat dengan EEG.
2. Faktor Presipitasi
151
C. Manifestasi Klinis
4. Impulsif.
patuh).
10. Kesehatan fisik (biasanya pada klien dengan penyakit kronis atau
terminal).
14. Pekerjaan.
152
D. Akibat
E. Pohon Masalah
Risiko Cedera/Kematian
Effect
Core Problem
Risiko Bunuh Diri
153
Intervensi Keperawatan : Resiko Bunuh Diri
No Diagnosa Perencanaan
pertemuan.
janji.
f. Tunjukkan sikap
empati dan
adanya.
154
g. Berikan perhatian
perhatikan
kebutuhan dasar
terlihat oleh
perawat.
sumber-sumber
155
internal individu.
3. Bantu
mengidentifikasi
sumber-sumber
harapan (misal :
hubungan antar
sesama, keyakinan,
hal-hal untuk
diselesaikan)
mengenali hal-hal
pentingnya terhadap
kehidupan orang
lain.
3. Beri dorongan
untuk berbagi
156
keprihatinan pada
orang lain.
sosial. pendukung
keyakinan yang
dimiliki klien
3. Lakukan rujukan
sesuai indikasi
(pemuka agama).
157
STRATEGI PELAKSANAAN
Pertemuan ke I (satu)
A. Proses keperawatan
1. Kondisi klien
DO :Ekspresi murung.
2. Diagnosa keperawatan
3. Tujuan Khusus
4. Tindakan Keperawatan
1. Fase Orientasi
apa? Bagaimana perasaan dan kabar bapak hari ini? bagaimana tidur bapak
158
benda-benda apa saja yang dapat membahayakan diri bapak, serta bagaimana
cara mengendalikan dorongan bunuh diri. dimana kita akan bicara, berapa
2. Fase kerja
bapak? coba sebutkan apa saja benda-benda tersebut! Bagus sekali sekali
Apakah salah satu benda tersebut ada dikamar bapak? kalau ada benda
tersebut jangan bapak dekati atau pegang ya pak. Apa bapak sering
mendengar bisikan yang mendorong bapak untuk melakukan bunuh diri? apa
yang bapak lakukan ketika suara-suara itu datang? Bapak, bagaimana kalau
saya ajarkan cara-cara lain untuk mengusir suara-suara itu, apakah bapak
mau? pak, kalau suara-suara itu ada, bapak tutup kedua telinga rapat-rapat,
seperti ini pak, dan katakan dengan keras, JAUHI SAYA, PERGI KAMU.
KAMU PALSU. Coba bapak lakukan seperti yang saya ajarkan tadi, iya pak
3. Fase terminasi
yang menyuruh bapak melakukan bunuh diri? Baiklah sekarang bapak saya
tinggal dulu, kapan kita bisa bertemu lagi pak,bagaimana kalau besok?baiklah
besok kita akan membahas tentang cara berfikir positif tentang diri sendiri
159
STRATEGI PELAKSANAAN 2
A. Proses keperawatan
1. Kondisi klien
DO : Ekspresi murung.
2. Diagnosa keperawatan
3. Tujuan Khusus
4. Tindakan Keperawatan
berharga.
1. Fase orientasi
Selamat pagi bapak, masih ingat dengan saya? Bagaimana perasaan bapak
hari ini? bagaimana dengan tidur bapak semalam? kita akan berbincang-
bincang tentang cara berfikir positif tentang diri sendiri dan mengahargai diri
ditaman sesuai dengan kontrak kita kemarin. berapa lama kita akan berbicara?
160
2. Fase kerja
Apa yang bapak tidak sukai dari anggota tubuh bapak? bisa bapak jelaskan
alasan bapak tidak suka dengan bagian anggota tubuh tersebut? jadi kalau
bapak merasa anggota tubuh tersebut tidak bapak sukai, coabalah dari
dengan tekhnik yang berbeda, lihat pak seperti saya! coba bapak lakukan
3. Fase Terminasi
Bagaimana perasaan bapak setelah apa yang kita bicarakan tadi?saya senang
jika bapak mulai sekarang mencoba menyukai anggota tubuh bapak yang
bapak anggap tidak suka? Bapak, selama kitak tidak bertemu, bapak bisa
melakukan tekhnik menulis yang seperti saya ajarkan tadi? baiklah besok kita
akan membahas tentang cara melakukan hal yang baik ketika sedang
lagi pak? baik besok kita dari jam 08.30- 08.45 WIB. Apakah bapak setuju?
161
STRATEGI PELAKSANAAN 3
A. PROSES KEPERAWATAN
1. Kondisi klien
DO :Tak bergairah.
2. Diagnosa keperawatan
3. Tujuan Khusus
4. Tindakan Keperawatan
kegiatan harian.
1. Fase Orientasi
Selamat pagi bapak, masih ingat dengan saya, Bagaimana perasaan bapak
hari ini? bagaimana dengan tidur bapak semalam? kita akan berbincang-
bincang tentang bagaimana cara bapak melakukan hal yang baik ketika
ditaman sesuai dengan kontrak kita kemarin? berapa lama kita akan
162
berbicara? bagaimana kalau 15 menit sesuai kontrak kita kemarin juga yang
telah di tentukan?
2. Fase Kerja
Bapak, ketika bapak sedang mangalami masalah, apa yang bapak lakukan?
apalagi pak? bagus sekali bapak ini. Jadi kalau bapak sedang mengalami
masalah seperti itu, bapak bisa melakukan hal-hal yang membuat bapak
sibuk, tapi sibuk dengan hal-hal yang positif, seperti apa yang bapak katakana
tadi, misalnya : main bola, menyapu halaman dan shalat Coba bapak sebutkan
lagi kegiatan-kegiatannya!
3. Fase terminasi
Bagaimana perasaan bapak setelah apa yang kita bicarakan tadi? saya senang
depan.Maunya di mana? Bagaimana kalau di taman lagi pak? baik besok kita
dari jam 08.30- 08.45 WIB. Apakah bapak setuju? baiklah pak selamat
beristirahat.
163
STRATEGI PELAKSANAAN 4
A. Proses keperawatan
1. Kondisi klien
2. Diagnosa keperawatan
3. Tujuan Khusus
4. Tindakan Keperawatan
1. Fase orientasi
Selamat pagi bapak, masih ingat dengan saya? Bagaimana perasaan bapak
hari ini? bagaimana dengan tidur bapak semalam? bagaimana cara bapak
ditaman saja? berapa lama kita akan berbicara? bagaimana kalau 15 menit
164
2. Fase Kerja
Bapak, apa keinginan bapak dari dulu sampai sekarang? apalagi pak? apakah
masih ada? Sampai saat ini sudah ada keinginan bapak yang sudah tercapai?
wah hebat. yang belum tercapainya pak? Harapan bapak sangat bagus sekali,
bapak bisa berusaha semampu bapak dengan cara yang sabar, lebih giat,
ikhtiar dan berdoa. Kegagalan bukan akhir dari sebuah harapan pak, namun
cobaan yang nantinya akan membawa bapak ke arah yang bapak harapkan
selama ini. Jadi, selalu berusaha menjadi yang terbaik ya pak, kejar cita-cita
bapak sampai dapat dan ingat, kejar harapan itu sesuai kemampuan bapak?
3. Fase terminasi
Bagaimana perasaan bapak setelah apa yang kita bicarakan tadi? saya senang
jika bapak melakukan apa yang sudah tadi kita bicarakan? bapak bisa
melakukan hal seperti tadi untuk mencapai keinginan bapak yang nyata,
bapak mesti lebih sabar, lebih giat, ikhtiar dan berdoa. Jangan sampai
165
BAB III
PENUTUP
B. Kesimpulan
tantangan yang unik karena masalah kesehatan jiwa mungkin tidak dapat
Hubungan saling percaya klien dan perawat merupakan dasar utama dalam
C. Saran
dan efisien.
166
DAFTAR PUSTAKA
https://www.academia.edu/30128967/LP_dan_ASKEP_Halusinasi
https://www.academia.edu/6390962/
ASUHAN_KEPERAWATAN_ISOLASI_SOSIAL
https://www.academia.edu/7566434/
RENCANA_TINDAKAN_KEPERAWATAN_KLIEN_DENGAN_PERILAKU_
KEKERASAN
https://www.academia.edu/15491884/LP_WAHAM_CLOP_2015
https://www.academia.edu/35135428/Defisit_Perawatan_Diri_LP_SP
https://www.academia.edu/23897284/Resiko_bunuh_diri
https://www.academia.edu/29612868/LP_SP_HDR_NEW
167
168