Anda di halaman 1dari 13

KATA PENGANTAR

                  Puji dan syukur kami panjatakan kehadirat Tuhan Yang Maha


Esa yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah ini dengan judul ”Defisit Perawatan Diri“. Makalah ini
disusun untuk memenuhi salah satu tugas kelompok mata kuliah 
Keperawatan Jiwa   Program Studi S1 Keperawatan Stikes Maharani
Malang. Dalam penyusunan makalah ini penulis ingin menyampaikan terima
kasih kepada :
1.    Dosen mata kuliah Keperawatan Jiwa  yang telah memberikan bimbingan
dan pengarahan demi terselesainya makalah ini.
2.    Orang tua kami tercinta yang selalu memberikan doa restu dan dukungan
dalam proses pembelajaran kami di Stikes Maharani Malang.
3.    Teman-teman sekalian yang membantu serta memberikan dorongan serta
semangat dalam menyusun makalah ini.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh
karena itu, kami sangat mengharapkan saran dan kritik dari semua pihak
demi perbaikan dikemudian hari. Akhir kata,kami berharap semoga makalah
ini dapat bermanfaat dalam proses pembelajaran di Stikes Maharani Malang.

Malang, Oktober 2020

Penulis
                                    
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ......................................................................................... i


KATA PENGANTAR ...................................................................................... ii
DAFTAR ISI .................................................................................................. iii

BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang................................................................................. 1
1.2 Tujuan............................................................................................... 1

BAB II PEMBAHASAN
2.1 Pengertian........................................................................................ 2
2.2 Jenis-jenis Perawatan Diri............................................................. 2
2.3 Etiologi............................................................................................... 3
2.4 Tanda Dan Gejala........................................................................... 5
2.5 Mekanisme Koping......................................................................... 5
2.6 Rentang Respon Kognitif.............................................................. 6

BAB III PENUTUP


3.1 Kesimpulan...................................................................................... 6
3.2 Saran................................................................................................. 7

DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN

      1.1    Latar Belakang


Perawatan diri adalah salah satu kemampuan dasar manusia dalam
memenuhi kebutuhan hidupnya, kesehatan dan kesejahteraan sesuai dengan
kondisi kesehatannya. Defisit perawatan diri merupakan suatu kondisi pada
seseorang yang mengalami kelemahan kemampuan dalam
melakukan/melewati aktivitas perawatan diri secara mandiri.
Pemeliharaan hygiene perorangan diperlukan untuk kenyamanan
individu, keamanan, dan kesehatan. Seperti pada orang sehat dapat
memenuhi kebutuhan personal hygienenya sendiri. Cara perawatan diri
menjadi rumit dikarenakan kondisi fisik atau keadaan emosional klien. Selain
itu,beragam faktor pribadi dan sosial budaya mempengaruhi praktik hygiene
klien.
     1. 2   Tujuan
Tujuan utama dalam pembuatan makalah ini adalah sebagai salah
satu syarat untuk menyelesaikan mata kuliah Keperawatan Jiwa.Adapun
tujuan lainnya yaitu:
a.      Mahasiswa mengetahui dan memahami defisit perawatan diri.
b.      Mahasiswa mengetahui dan memahami etiologi defisit perawatan diri.
c.       Mahasiswa mengetahui manifestasi klinis defisit perawatan diri.
d.      Mahasiswa mengetahui mekanisme koping defisit perawatan diri.
e.      Mahasiswa mengetahui dan memahami intervensi dari defisit perawatan diri
dan dapat mengimplementasikannya.
BAB II
PEMBAHASAN

      2. 1   Pengertian
Perawatan diri adalah salah satu kemampuan dasar manusia dalam
memenuhi kebutuhannya guna memepertahankan kehidupannya, kesehatan
dan kesejahteraan sesuai dengan kondisi kesehatannya, klien dinyatakan
terganggu keperawatan dirinya jika tidak dapat melakukan perawatan diri
(Depkes 2000). Defisit perawatan diri adalah gangguan kemampuan untuk
melakukan aktifitas perawatan diri (mandi, berhias, makan, toileting)
(Nurjannah, 2004).

Menurut Poter. Perry (2005), Personal hygiene adalah suatu tindakan


untuk memelihara kebersihan dan kesehatan seseorang untuk kesejahteraan
fisik dan psikis, kurang perawatan diri adalah kondisi dimana seseorang tidak
mampu melakukan perawatan diri. Defisit Perawatan Diri adalah suatu
kondisi pada seseorang yang mengalami kelemahan kemampuan
dalam melakukan/melewati aktivitas perawatan diri secara mandiri.
.
       2.2     Jenis-jenis Perawatan Diri
1.    Kurang perawatan diri : Mandi / kebersihan
Kurang perawatan diri (mandi) adalah gangguan kemampuan untuk
melakukan aktivitas mandi/kebersihan diri.
2.    Kurang perawatan diri : Mengenakan pakaian / berhias.
Kurang perawatan diri (mengenakan pakaian) adalah gangguan kemampuan
memakai pakaian dan aktivitas berdandan sendiri.
3.    Kurang perawatan diri : Makan
Kurang perawatan diri (makan) adalah gangguan kemampuan untuk
menunjukkan aktivitas makan.
4.    Kurang perawatan diri : Toileting
Kurang perawatan diri (toileting) adalah gangguan kemampuan untuk
melakukan atau menyelesaikan aktivitas toileting sendiri (Nurjannah : 2004,
79)
      
2.3    Etiologi
         Menurut Tarwoto dan Wartonah (2000) penyebab kurang perawatan diri
adalah sebagai berikut :
      1.   Kelelahan fisik
      2.   Penurunan kesadaran
        Menurut Depkes (2002:20), penyebab kurang perawatan diri adalah :
       1.      Faktor predisposisi:
a.    Perkembangan
Keluarga terlalu melindungi dan memanjakan klien sehingga perkembangan
inisiatif terganggu.
b.    Biologis
Penyakit kronis yang menyebabkan klien tidak mampu melakukan perawatan
diri.
c.    Kemampuan realistis turun
Klien dengan gangguan jiwa dengan kemampuan realitas yang kurang
menyebabkan ketidakpedulian dirinya dan lingkungan termasuk perawatan
diri.
d.    Sosial
Kurang dukungan dan latihan kemampuan perawatan diri lingkungannya
situasi    lingkungan mempengaruhi latihan kemampuan dalam perawatan
diri.
       2.      Faktor presipitasi
       Yang merupakan faktor presipitasi deficit perawatan diri adalah kurang
penurunan motivasi, kerusakan kognisi atau perceptual, cemas, lelah / lemah
yang dialami individu sehingga menyebabkan individu kurang mampu
melakukan perawatan diri.
Menurut Depkes (2000 : 59) faktor – faktor yang mempengaruhi personal
hygiene adalah :

a.  Body image
          Gambaran individu terhadap dirinya sangat mempengaruhi kebersihan
diri, misalnya dengan adanya perubahan fisik sehingga individu tidak peduli
dengan kebersihan dirinya.
     b. Praktik sosial
          Pada anak – anak selalu dimanja dalam kebersihan diri maka
kemungkinan akan terjadi perubahan pada personal hygiene.
      
c.  Status sosial ekonomi
         Personal hygiene memerlukan alat dan bahan seperti sabun, pasta gigi,
sikat gigi, shampoo, alat mandi yang semuanya memerlukan uang untuk
menyediakannya.
      d. Pengetahuan
          Pengetahuan personal hygiene sangat penting karena pengetahuan
yang baik dapat meningkatkan kesehatan. Misalnya pada pasien diabetes
mellitus ia harus menjaga kebersihan kakinya.
      e.   Budaya
           Di sebagian masyarakat jika individu sakit tertentu tidak boleh
dimandikan.
       f.  Kebiasaan seseorang
        Ada kebiasaan orang yang menggunakan produk tertentu dalam
perawatan diri seperti penggunaan sabun, shampoo dan lain – lain.
       g.  Kondisi fisik atau psikis
           Pada keadaan tertentu / sakit kemampuan untuk merawat diri
berkurang dan perlu bantuan untuk melakukannya.
Dampak yang sering timbul pada masalah Personal Hygiene :
1. Dampak fisik
           Banyak gangguan kesehatan yang diderita seseorang karena tidak
terpeliharanya kebersihan perorangan dengan baik, gangguan fisik yang
sering terjadi adalah gangguan integritas kulit, gangguan membrane mukosa
mulut, infeksi pada mata dan telinga dan gangguan fisik pada kuku.
2. Dampak psikososial
            Masalah sosial yang berhubungan dengan personal hygiene adalah
kebutuhan rasa nyaman, kebutuhan dicintai dan mencintai, kebutuhan harga
diri, aktualisasi diri dan gangguan interaksi sosial.
     
     2.4    Tanda Dan Gejala
              Menurut Depkes (2000: 20) Tanda dan gejala klien dengan defisit
perawatan diri adalah :
      1.   Fisik               
           a.       Badan bau, pakaian kotor.
           b.      Rambut dan kulit kotor.
           c.       Kuku panjang dan kotor.
           d.      Gigi kotor disertai mulut bau.
           e.       Penampilan tidak rapi.
      2.   Psikologis
           a.       Malas, tidak ada inisiatif.
           b.      Menarik diri, isolasi diri.
           c.       Merasa tak berdaya, rendah diri dan merasa hina.
     3.   Sosial
           a.       Interaksi kurang.
           b.       Kegiatan kurang
           c.       Tidak mampu berperilaku sesuai norma.
           d.      Cara makan tidak teratur BAK dan BAB di sembarang tempat, gosok
gigi dan mandi tidak mampu mandiri
     2. 5   Mekanisme Koping
             1.      Regresi
             2.      Penyangkalan
             3.      Isolasi diri, menarik diri
             4.      Intelektualisasi
     2.6     Rentang Respon Kognitif
             Asuhan yang dapat dilakukan keluarga bagi klien yang tidak dapat
merawat diri sendiri adalah :
               1.    Meningkatkan kesadaran dan kepercayaan diri
                       a.       Bina hubungan saling percaya.
                       b.      Bicarakan tentang pentingnya kebersihan.
                       c.       Kuatkan kemampuan klien merawat diri.
                2.      Membimbing dan menolong klien merawat diri.
                        a.       Bantu klien merawat diri
                        b.      Ajarkan ketrampilan secara bertahap
                        c.       Buatkan jadwal kegiatan setiap hari
                3.      Ciptakan lingkungan yang mendukung
                  a.   Sediakan perlengkapan yang diperlukan untuk mandi.
                  b.   Dekatkan peralatan mandi biar mudah dijangkau oleh klien.
                  c.    Sediakan lingkungan   yang aman dan nyaman bagi klien misalnya,
kamar  mandi yang dekat dan tertutup.
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
                  Perawatan diri adalah salah satu kemampuan dasar manusia
dalam memenuhi kebutuhannya guna memepertahankan kehidupannya,
kesehatan dan kesejahteraan sesuai dengan kondisi
kesehatannya. Pemeliharaan hygiene perorangan diperlukan untuk
kenyamanan individu, keamanan, dan kesehatan. Seperti pada orang sehat
dapat memenuhi kebutuhan personal hygienenya sendiri. Cara perawatan diri
menjadi rumit dikarenakan kondisi fisik atau keadaan emosional klien.

3.2 Saran
            Semoga Makalah ini dapat berguna bagi penyusun dan pembaca.
Kritik dan saran sangat diharapkan untuk pengerjaan berikutnya yang lebih
baik
DAFTAR PUSTAKA

Carpenito, Lynda Juall. 2001. Buku Saku Diagnosa Keperawatan. Edisi 8.


Jakarta : EGC.
Depkes. 2000. Standar Pedoman Perawatan jiwa.
Kaplan Sadoch. 1998. Sinopsis Psikiatri. Edisi 7. Jakarta : EGC
Keliat. B.A. 2006. Modul MPKP Jiwa UI . Jakarta : EGC
Keliat. B.A. 2006. Proses Keperawatan Jiwa. Jakarta : EGC
Nurjanah, Intansari S.Kep. 2001. Pedoman Penanganan Pada Gangguan
Jiwa. Yogyakarta : Momedia
Perry, Potter. 2005 . Buku Ajar Fundamental Keperawatan. Jakarta : EGC
Rasmun S. Kep. M 2004. Seres Kopino dan Adaptasir Toors dan Pohon
Masalah Keperawatan. Jakarta : CV Sagung Seto
Stuart, Sudden, 1998. Buku Saku Keperawatan Jiwa edisi 3. Jakarta : EGC
Santosa, Budi. 2005. Panduan Diagnosa Keperawatan Nanda, 2005 –
2006. Jakarta : Prima Medika.
Stuart, GW. 2002. Buku Saku Keperawatan Jiwa. Edisi 5. Jakarta: EGC.
Tarwoto dan Wartonah. 2000. Kebutuhan Dasar Manusia. Jakarta.
Townsend, Marry C. 1998. Buku Saku Diagnosa Keperawatan pada
Perawatan Psikiatri edisi 3. Jakarta. EGC
MAKALAH KEPERAWATAN JIWA

KELOMPOK 1 “DEFISIT PERAWATAN DIRI”

Disusun oleh :

1. ANDHIX EKO CAHYONO A


2. EKO NOVIANTO T
3. ROHMAH KURNIA R
S I
U 7. MARIA MONICA WARAT
S 8. GALIH ADITYA
A P
N U
T T
I R
4. NOVY NORLILAH A
5. HERMAN HIDAYAT N
6. CITRO HASTHARING T
R O
9. DIAH Y
R A
E S
T T
N U
O T
N I
I 10. AGUNG DARMAWAN
N 11. ARIF PRASETYA
G 12. AMINATUS SA’DIYAH
T 13. USMAN MANSUR

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN MAHARANI
MALANG
2020-2021

Anda mungkin juga menyukai