Oleh:
GALIH ADITYA PUTRANTO
NIM: 2014314201061
Jawaban :
Keperawatan Maternitas berfokus pada wanita, bayi, dan keluarga yang menuntut
seseorang perawat harus kompoten serta peka terhadap kebutuhan klien secara individual
dimana proses perkembangan yang almiah. Perawat juga dituntut untuk mewaspadai
kondisi kondisi patologis ibu dan anak serta mampu mengidentifikasi komplikasi-
komplikasi yang mungkin terjadi.
Penerapan teori di Indonesia sudah banyak diterapkan. Dalam hal ini pada asuhan
keperawatan seperti :
a. Memberikan asuhan selama kehamilan untuk mengurangi ketidak percayaan diri ibu
dan memberikan dukungan berupa
emotional support, seperti memberikan perhatian dengan mendengarkan keluhan-
keluhan yang dirasakan, memberi semangat dan mengekspresikan kepeduliannya
sehingga ia bisa lebih tenang.
information support, memberikan solusi-solusi yang dapat menguragi stres yang
dialami dengan memberikan pemahaman mengenai seorang ibu dari sisi positif
dan memberikan informasi kesehatan seperti menganjurkan untuk beristirahat
lebih banyak dan mengkonsumsi nutrisi yang baik sehingga dapat mengurangi
strees.
physical support, memberikan contoh bagaimana merawat bayi yang baik dan
bagaimana bersikap sebagai seorang ibu sehingga naluri keibuan dapat timbul saat
ia melihatnya.
appraisal support, menerapkan informasi yang ia dapatkan sehingga dapat
mengevaluasi dirinya apakah ia sudah siap untuk melakukan perannya sebagai ibu
atau tidak. Contohnya menerapkan cara merawat bayinya mulai dari memandikan,
menyusui, menggendong, cara berkomunikasi dengan bayinya setelah itu
mengefaluasi dirinya apakah perawatan yang dia lakukan sudah tepat atau tidak,
bila belum tepat maka ia dapat berkonsultasi kembali
b. Membantu wanita dalam melaksanakan tugas dalam adaptasi peran dan
mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi pencapaian peran ibu.
c. Berkolaborasi dengan keluarga menempatkan peran positifnya dengan memberikan
informasi maupun pengajaran-pengajaran yang tidak memicu stress antepartum.
dimana suami bisa mendampingi sehingga bisa lebih tenang, karena secara tidak
langsung dengan adanya sang suami mendampingi, akan merasa ada seseorang
yang menjaganya dan stress pun menurun.
Selain itu peran positif dari orang tua dan mertua adalah dengan memberikan
perhatian yang lebih pada dan selalu memberikan informasi positif tentang
menjadi seorang ibu.
Perawat bertanggung jawab untuk mempromosikan kesehatan keluarga dan anak-anak
serta perawat adalah pelopor dalam pengembangan dan penilaian terhadap kondisi klien.
Sedangkan keperawatan maternitas adalah diagnosis dan respon wanita terhadap masalah
kesehatan yang terjadi atau kemungkinan terjadi selama masa kehamilan, kelahiran dan
periode post partum.
Teori Mercer menjadi panduan bagi perawat dalam membantu pencapaian peran ibu.
dimana pada teori ini mengemukakan bagaimana proses pencapaian peran ibu dan proses akan
menjadi seorang ibu dengan berbagai asumsi yang mendasarinya. Model ini juga menjadi
pedoman bagi perawat dalam melakukan pengkajian pada klien dan lingkungannya,
mengidentifikasi tujuan klien memberikan bantuan terhadap klien dengan pendidikan dan
dukungan serta memfasilitasi interaksi antara ibu dan bayi sedini mungkin. Membantu ibu
mencapai peran mereka serta terciptanya bonding bayi-ibu dengan menggunakan support
system yang ada
“Menurut Pendapat Saya” teori ini lebih dominan dilakukan, digunakan dan dikuasai
oleh Profesi Kebidanan dari pada oleh Profesi Perawat itu sendiri. Hal ini mungkin
disebabkan karena belum banyaknya perawat yang berkompeten dalam bidang maternitas dan
terlalu banyaknya teori keperawatan yang harus dikuasai oleh seorang perawat, sehingga
pemberian pelayanan keperawatan maternitas menjadi tidak fokus.
Minimnya minat perawat yang ingin mendalami ilmu matenitas pun seolah menjadi
kendala dalam implementasi teori tersebut. Dan mungkin juga peminatan perawat dalam
mendalami ilmu maternitas hanya sebatas menjadi tuntutan Profesi Di Dalam Dunia
Pendidikan, sehingga tidak bisa selaras dalam pengaplikasian/penerapan dalam pelayanan
kesehatan secara langsung di lahan kerja baik itu Rumah Sakit, Klinik ataupun Fasyankes
lainnya.
Teori Mercer sangat aplikatif jika ditujukan untuk mengkaji kondisi yang berkaitan dengan
pencapaian peran namun teori ini belum aplikatif dalam menggali data yang berhubungan
dengan kebutuhan dasar terutama pemenuhan kebutuhan fisik. Oleh karena itu penerapan konsep
Mercer perlu dimodifikasi dengan teori lain untuk melengkapi kekurangannya.
Model konseptual Mercer relevan diterapkan pada pengkajian bayi baru lahir tetapi ada
beberapa hal yang harus diperhatikan adalah perlunya kerjasama dengan perawat komunitas atau
anak untuk proses lanjutan perawatan mengingat pencapaian identitas peran ibu yang mungkin
akan melebihi waktu perawatan dalam lingkungan maternitas dan untuk mendapatkan data yang
komprehensif perlu adanya kombinasi dengan teori lain yang khusus membahas masalah
kebutuhan dasar manusia mengingat pada teori Mercer tidak membahas mengenai hal tersebut.
2. Susunlah Asuhan Keperawatan Pada Kasus Di Bawah Ini Mulai Diagnosis, NIC
Dan NOC. Lampirkan Tugas Dalam Bentuk Word.
Jawaban :
Dari contoh kasus yang ditampilkan, dalam hal ini saya mengangkat 3 Diganosa Keperawatan
I. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Nyeri Fisiologis
2. Pencapaian Peran Menjadi Orang Tua Berhubungan Dengan Status Kesehatan Ibu
3. Kesiapan Peningkatan Menjadi Orang Tua Berhubungan Dengan Perilaku Upaya
Peningkatan Kesehatan