Anda di halaman 1dari 6

TUGAS INDIVIDU

APLIKASI TEORI RAMONA T. MERCER


DALAM KEPERAWATAN MATERNITAS

Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Falsafah Dan Teori Keperawatan


Dosen Pengampu : Ns. Feriana Ira H., M.Kep

Oleh:
GALIH ADITYA PUTRANTO
NIM: 2014314201061

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN MAHARANI MALANG
2020
1. Berdasarkan Dengan Teori Ini Menurut Anda Bagaimana Aplikasinya Dalam
Proses Asuhan Keperawatan Di Indonesia?

Jawaban :
Keperawatan Maternitas berfokus pada wanita, bayi, dan keluarga yang menuntut
seseorang perawat harus kompoten serta peka terhadap kebutuhan klien secara individual
dimana proses perkembangan yang almiah. Perawat juga dituntut untuk mewaspadai
kondisi kondisi patologis ibu dan anak serta mampu mengidentifikasi komplikasi-
komplikasi yang mungkin terjadi.

Penerapan teori di Indonesia sudah banyak diterapkan. Dalam hal ini pada asuhan
keperawatan seperti :
a. Memberikan asuhan selama kehamilan untuk mengurangi ketidak percayaan diri ibu
dan memberikan dukungan berupa
 emotional support, seperti memberikan perhatian dengan mendengarkan keluhan-
keluhan yang dirasakan, memberi semangat dan  mengekspresikan kepeduliannya
sehingga ia bisa lebih tenang.
 information support, memberikan solusi-solusi yang dapat menguragi stres yang
dialami dengan memberikan pemahaman mengenai seorang ibu dari sisi positif
dan memberikan informasi kesehatan seperti menganjurkan untuk beristirahat
lebih banyak dan mengkonsumsi nutrisi yang baik sehingga dapat mengurangi
strees.
 physical support, memberikan contoh bagaimana merawat bayi yang baik dan
bagaimana bersikap sebagai seorang ibu sehingga naluri keibuan dapat timbul saat
ia melihatnya.
 appraisal support, menerapkan informasi yang ia dapatkan sehingga dapat
mengevaluasi dirinya apakah ia sudah siap untuk melakukan perannya sebagai ibu
atau tidak. Contohnya menerapkan cara merawat bayinya mulai dari memandikan,
menyusui, menggendong, cara berkomunikasi dengan bayinya setelah itu
mengefaluasi dirinya apakah perawatan yang dia lakukan sudah tepat atau tidak,
bila belum tepat maka ia dapat berkonsultasi kembali
b. Membantu wanita dalam melaksanakan tugas dalam adaptasi peran dan
mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi pencapaian peran ibu.
c.  Berkolaborasi dengan keluarga menempatkan peran positifnya dengan memberikan
informasi maupun pengajaran-pengajaran yang tidak memicu stress antepartum.
 dimana suami bisa mendampingi sehingga bisa lebih tenang, karena secara tidak
langsung dengan adanya sang suami mendampingi, akan merasa ada seseorang
yang menjaganya dan stress pun menurun.
 Selain itu peran positif dari orang tua dan mertua adalah dengan memberikan
perhatian yang lebih pada dan selalu memberikan informasi positif tentang
menjadi seorang ibu.
Perawat bertanggung jawab untuk mempromosikan kesehatan keluarga dan anak-anak
serta perawat adalah pelopor dalam pengembangan dan penilaian terhadap kondisi klien.
Sedangkan keperawatan maternitas adalah diagnosis dan respon wanita terhadap masalah
kesehatan yang terjadi atau kemungkinan terjadi selama masa kehamilan, kelahiran dan
periode post partum.

Teori Mercer menjadi panduan bagi perawat dalam membantu pencapaian peran ibu.
dimana pada teori ini mengemukakan bagaimana proses pencapaian peran ibu dan proses akan
menjadi seorang ibu dengan berbagai asumsi yang mendasarinya. Model ini juga menjadi
pedoman bagi perawat dalam melakukan pengkajian pada klien dan lingkungannya,
mengidentifikasi tujuan klien memberikan bantuan terhadap klien dengan pendidikan dan
dukungan serta memfasilitasi interaksi antara ibu dan bayi sedini mungkin. Membantu ibu
mencapai peran mereka serta terciptanya bonding bayi-ibu dengan menggunakan support
system yang ada

“Menurut Pendapat Saya” teori ini lebih dominan dilakukan, digunakan dan dikuasai
oleh Profesi Kebidanan dari pada oleh Profesi Perawat itu sendiri. Hal ini mungkin
disebabkan karena belum banyaknya perawat yang berkompeten dalam bidang maternitas dan
terlalu banyaknya teori keperawatan yang harus dikuasai oleh seorang perawat, sehingga
pemberian pelayanan keperawatan maternitas menjadi tidak fokus.

Minimnya minat perawat yang ingin mendalami ilmu matenitas pun seolah menjadi
kendala dalam implementasi teori tersebut. Dan mungkin juga peminatan perawat dalam
mendalami ilmu maternitas hanya sebatas menjadi tuntutan Profesi Di Dalam Dunia
Pendidikan, sehingga tidak bisa selaras dalam pengaplikasian/penerapan dalam pelayanan
kesehatan secara langsung di lahan kerja baik itu Rumah Sakit, Klinik ataupun Fasyankes
lainnya.

Teori Mercer sangat aplikatif jika ditujukan untuk mengkaji kondisi yang berkaitan dengan
pencapaian peran namun teori ini belum aplikatif dalam menggali data yang berhubungan
dengan kebutuhan dasar terutama pemenuhan kebutuhan fisik. Oleh karena itu penerapan konsep
Mercer perlu dimodifikasi dengan teori lain untuk melengkapi kekurangannya.
Model konseptual Mercer relevan diterapkan pada pengkajian bayi baru lahir tetapi ada
beberapa hal yang harus diperhatikan adalah perlunya kerjasama dengan perawat komunitas atau
anak untuk proses lanjutan perawatan mengingat pencapaian identitas peran ibu yang mungkin
akan melebihi waktu perawatan dalam lingkungan maternitas dan untuk mendapatkan data yang
komprehensif perlu adanya kombinasi dengan teori lain yang khusus membahas masalah
kebutuhan dasar manusia mengingat pada teori Mercer tidak membahas mengenai hal tersebut. 

2. Susunlah Asuhan Keperawatan Pada Kasus Di Bawah Ini Mulai Diagnosis, NIC
Dan NOC. Lampirkan Tugas Dalam Bentuk Word.

Jawaban :
Dari contoh kasus yang ditampilkan, dalam hal ini saya mengangkat 3 Diganosa Keperawatan

I. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Nyeri Fisiologis
2. Pencapaian Peran Menjadi Orang Tua Berhubungan Dengan Status Kesehatan Ibu
3. Kesiapan Peningkatan Menjadi Orang Tua Berhubungan Dengan Perilaku Upaya
Peningkatan Kesehatan

II. INTERVENSI /PERENCANAAN


DIAGNOSA TUJUAN INTERVENSI
NO
KEPERAWATAN (NOC) (NIC)
1 Nyeri berhubungan Setelah dilakukan tindakan 1. Manajemen Nyeri
dengan Fisiologis: keperawatan selama 6 jam - Lakukan pengkajian nyeri secara
HIS dan Penurunan diharapkan ibu mampu komprehensif yang meliputi
Kepala Ke Panggul beradaptasi dengan nyerinya lokasi, karakteristik, awitan,
ditandai dengan dengan kriteria hasil: durasi, frekuensi, kualitas,
 Ibu mengeluh a. Ibu mampu melakukan intensitas atau berat dan faktor
kenceng-kenceng pursed lip breathing. presipitasi
pada bagian perut b. Tidak mengejan sebelum - Ekspresikan penerimaan tentang
bawah, pinggang waktunya. nyeri
terasa pegal dan - Kurangi rasa takut dengan
terjadi terus meluruskan setiap misinformasi
menerus 2. Manajemen Lingkungan
 Bila nyeri timbul - Implementasikan tindakan untuk
terjadi penurunan kenyamanan fisik seperti
lapang persepsi menciptakan suasana yang
nyaman, meminimalkan
stimulasi lingkungan
- Ibu bersalin biasanya merasa
panas dan banyak keringat atasi
dengan cara: gunakan kipas
angina/AC, Kipas biasa dan
menganjurkan ibu mandi
sebelumnya
3. Edukasi : Prosedur/Perawatan
- Demonstrasikan pereda nyeri
non invasif/ non farmakologis :
massage, distraksi/imajinasi,
relaksasi, pengaturan posisi
yang nyaman
- Jika ibu tsb tampak kesakitan
dukungan/asuhan yang dapat
diberikan; lakukan perubahan
posisi, sarankan ia untuk
berjalan, dll.
- Anjurkan ibu untuk tidak
mengejan sebelum pembukaan
lengkap
- Anjurkan ke keluarga intuk
mendampingi dan melakukan
massage pada punggung atau
paha ibu
N DIAGNOSA TUJUAN INTERVENSI
O KEPERAWATAN (NOC) (NIC)
2 Pencapaian Peran Setelah dilakukan tindakan Dukungan Penampilan Peran
Menjadi Orang Tua keperawatan selama 2 x 24 - Identifikasi berbagai peran dan
Berhubungan jam, diharapkan ibu secara periode transisi sesuai tingkat
Dengan Status aktif dapat beradaptasi dan perkembangan
Kesehatan Ibu yang mulai melakukam tugas - Identifikasi peran yang ada pada
ditandai dengan perawatan bayi baru lahir keluarga
 Adanya dengan tepat dengan kriteria - Identifikasi adanya peran yang
bounding hasil: tidak terpenuhi
attachment a. Mengungkapkan - Fasilitasi adanya peran keluarga
 Perilaku positif masalah dan pertanyaan terhadap perubahan peran yang
menjadi orang tentang menjadi seorang tidak diinginkan
tua ibu - Fasilitasi diskusi perubahan peran
 Adanya interaksi b. Menunjukkan perilaku ibu terhadap bayi
ibu dan bayi positif menjadi orang tua - Fasilitasi diskusi tentang peran
 Ibu tampak c. Adanya bonding orang tua
memeluk bayi Attachment - Diskusikan perubahan peran yang
d. Adanya interaksi antara diperlukan ajarkan perilaku baru
ibu dan bayi yang dibutuhkan oleh orang tua
untuk memenuhi peran

DIAGNOSA TUJUAN INTERVENSI


NO
KEPERAWATAN (NOC) (NIC)
3 Kesiapan Setelah dilakukan tindakan Edukasi Orangtua Fase Bayi
Peningkatan Menjadi keperawatan selama 2 x 24 - Identifikasi pengetahuan dan
Orang Tua jam, diharapkan dengan kesiapan orangtua belajar tentang
Berhubungan pertumbuhan dan perawatan bayi
Dengan Perilaku perkembangan lingkungan - Berikan panduan tentang
Upaya Peningkatan bagi ibu dan bayi dapat perubahan pola tidur bayi selama
Kesehatan ditandai ditingkatkan kriteria hasil: tahun pertama
dengan : a. Mengekspresikan - Motivasi orangtua untuk berbicara
 Ibu mengatakan keinginan untuk pada bayi
ingin menyusui meningkatkan peran - Ajarkan keterampilan orangtua
bayinya menjadi orang tua untuk merawat bayi baru lahir
 Ibu tampak b. Ibu dan bayi - Ajarkan orangtua tentang
menyentuh dan mengekspresikan kebutuhan nutrisi bayi
memeluk bayinya kepuasan dengan - Ajarkan stimulasi perkembangan
lingkungan bayi
c. Mengungkapkan - Anjurkan dan motivasi orangtua untuk
harapan yang realistis memegang, memeluk, memijat,
bermain dan menyentuh bayi

Anda mungkin juga menyukai