VISI
Menjadi Institusi Pendidikan Tinggi di bidang Kesehatan yang menghasilkan tenaga
kesehatanberdaya saing global berlandaskan pada keimanan dan ketaqwaan pada tahun 2025.
MISI
1. Menyelenggarakan proses pendidikan akademik, profesi, dan vokasi yang berdaya
saingglobal serta berorientasi pada pengembangan hardskill dan softskill;
2. Melaksanakan penelitian di bidang kesehatan yang sesuai dengan perkembangan
ilmupengetahuan serta berorientasi kepada kebutuhanmasyarakat;
3. Mengembangkan aktivitas pengabdian masyarakat yang berkontribusi
dalam pembangunan kesehatan dengan mengacu kepada hasil penelitian dan kearifan
lokal;
4. Menciptakan lulusan yang memiliki kemandirian, keimanan, dan ketaqwaan;
5. Mengembangkan kerja sama institusional dalam negeri dan luar negeri sebagai
upayaoptimalisasi kegiatan Tridarma;
6. Mengembangkan jiwa kewirausahaan dan wawasan kebangsaan kepada seluruh
civitasacademica.
VISI MISI
PROGRAM STUDI SARJANA KEBIDANAN DAN PENDIDIKAN PROFESI
BIDAN
VISI
Menjadi Program Studi Sarjana Kebidanan dan Pendidikan Profesi Bidan yang berdaya
saing global, dengan keunggulan pada Kebidanan Komplementer, dan mengedepankan
aspekspiritual pada tahun 2025.
MISI
1. Menyelenggarakan pendidikan sarjana yang unggul pada kebidanan komplementer
dengan mengedepankan aspek spiritual;
2. Menyelenggarakan pendidikan profesi yang unggul pada kebidanan komplementer
dengan mengedepankan aspek spiritual;
3. Menyelenggarakan penelitian yang unggul pada kebidanan komplementer dengan
mengedepankan aspek spiritual;
4. Menyelenggarakan pengabdian kepada masyarakat yang unggul pada kebidanan
komplementer dengan mengedepankan aspek spiritual;
5. Menyelenggarakan kerja sama dengan berbagai lembaga dalam negeri maupun luar
negeri dalam mewujudkan Tridarma Perguruan Tinggi.
ASUHAN KEBIDANAN KASUS KOMPLEKS
PERTEMUAN I
A. Deskripsi Singkat
Materi ini memberikan pengetahuan tentang dasar-dasar asuhan kebidanan pada
kasuskompleks.
B. Capaian Pembelajaran
Mahasiswa mampu menjelaskan dan menganalisis tentang konsep dasar asuhan
kebidanan kasus kompleks
C. Materi Pembelajaran
1. Pengertian kasus kompleks
• Asuhan kebidanan menurut Undang-Undang Kebidanan No. 4 Tahun 2019
adalah rangkaian kegiatan yang didasarkan pada proses pengambilan keputusan
dan tindakan yang dilakukan oleh Bidan sesuai dengan wewenang dan ruang
lingkup praktiknya berdasarkan ilmu dan kiat kebidanan.
• Asuhan Kebidanan Kasus Kompleks adalah asuhan kebidanan yang diberikan
kepada perempuan dengan kebutuhan khusus, rentan, atau mengalami
masalah/kasus kompleks pada aspek fisik, psikologi, emosional, sosial
budaya, spiritual, ekonomi, dan lingkungan pada masa kehamilan,
persalinan, nifas, dan sepanjang daur kehidupan reproduksi.
• Dalam Kepmenkes No. 938/Menkes/SK/VIII/2007 tentang Standar Asuhan
Kebidanan dijelaskan bahwa Bidan memberikan asuhan kebidanan yang bersifat
holistik, humanistik berdasarkan evidence based dengan pendekatan
manajemen asuhan kebidanan, dan memperhatikan aspek fisik, psikologi,
emosional, sosial budaya, spiritual, ekonomi, dan lingkungan yang dapat
mempengaruhi kesehatan reproduksi perempuan, meliputi upaya promotif,
preventif, kuratif dan rehabilitatif sesuai kewenangannya dalam Permenkes
No. 28 Tahun 2017 tentang Izin dan Penyelenggaraan Praktik Bidan.
2. Ruang lingkup asuhan kebidanan kasus kompleks
1) Asuhan pada perempuan dengan etnis/suku dan akses serta status kesehatan
terburuk di Indonesia
2) Asuhan pada perempuan migran dan pengungsi
3) Asuhan pada kelompok berkebutuhan khusus – remaja
4) Asuhan pada perempuan penyandang disabilitas (tuna rungu, tuna wicara,
tunanetra)
5) Asuhan pada perempuan dengan penyakit mental yang parah (gangguan
bipolar,skizofrenia, gangguan ambang kepribadian)
6) Asuhan pada perempuan dengan kecanduan alkohol, drug, dan substance use
7) Asuhan pada kelompok kebutuhan khusus – perempuan dari daerah pedesaan
dandaerah terpencil
8) Asuhan pada perempuan dengan peran ganda, single mom, pekerja (pabrik,
pembantu rumah tangga)
9) Asuhan pada perempuan dengan status sosial dan ekonomi yang rendah
10) Asuhan pada perempuan dengan kekerasan fisik dan seksual (intimate
partnerviolence/ IPV)
11) Asuhan pada perempuan korban perdagangan manusia (women victims of
trafficking)
12) Asuhan pada perempuan sebagai pekerja seks komersial
13) Asuhan pada perempuan dengan HIV/AIDS
Rumah Sakit
Tersier
Rumah Sakit
Sekunder
Rumah Sakit
Primer
Gatekeeper
Layanan
Keshatan Dasar
Keluarga/individu
D. Sumber Pustaka
1. Keputusan Menteri Kesehatan No. 320 Tahun 2020 Tentang Standar Profesi Bidan
2. Undang-Undang Kebidanan No. 4 Tahun 2019 Tentang Kebidanan
3. ICM. 2017. Core Document. International Definition of The Midwife
4. Peraturan Menteri Kesehatan No. 28 Tahun 2017 tentang Izin dan Penyelenggaraan
Praktik Bidan
5. Reeves, S., Pelone, F., Harrison, R., Goldman, J., & Zwarenstein, M. (2017).
Interprofessional collaboration to improve professional practice and healthcare
outcomes. The Cochrane database of systematic reviews, 6(6), CD000072.
https://doi.org/10.1002/14651858.CD000072.pub3
6. Daemers, D., van Limbeek, E., Wijnen, H., Nieuwenhuijze, M. J., & de Vries, R. G.
(2017). Factors influencing the clinical decision-making of midwives: a qualitative
study. BMC pregnancy and childbirth, 17(1), 345. https://doi.org/10.1186/s12884-
017-1511-5
7. WHO. 2010. Frame work for action on Interprofesional: Education and
collaborative practice. Ganewa Swiss
8. Keputusan Menteri Kesehatan No. 938/Menkes/SK/VIII/2007 Tentang Standar
Asuhan Kebidanan
9. Australian Nursing and Midwifery Council. 2007. A national framework for the
development of decision-making tools for nursing and midwifery practice. Nurshing
and Midwifery Board of Australia.
10. UNFPA, 2004 dalam The Health Referral Sistem in Indonesia
11. Chalmers, B et al. 2001. WHO Principles of Perinatal Care: The Essential
Antenatal, Perinatal, and Postpartum Care Course. Birth
E. Tugas
Ceritakan dalam bentuk tulisan kasus kompleks yang pernah Saudari tangani!