Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH DOKUMENTASI KEPERAWATAN

ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN HIPERTERMIA

Oleh :

Desti Gita Safitri 1910035019

PRODI D-III KEPERAWATAN


FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS MULAWARMAN
2020/2021
KONSEP ASUHAN
KEPERAWATAN HIPERTERMIA
a. Pengkajian
1. Data Fokus

Data Subjektif Data Objektif


Umumnya : a. Pasien tampak lemah dan lemas, sering
a. Ibu mengatakan anaknya sering menangis. menangis, badan teraba panas
b. Ibu pasien mengatakan anaknya panas b. TTV :
c. Ibu pasien mengatakan anaknya susah - RR : 45X/menit
makan dan nafsu makan menurun - S: 39,90C
d. Ibu pasien mengatakan anaknya lemas - N : 110X/menit
e. Ibu pasien mengatakan khawatir anaknya c. Makan sedikit-sedikit 2-3 sendok saja.
mengalami kejang lagi d. BB sblm 10kg BB sekarang: 9kg
e. Pasien sebelumnya kejang 1x selama
±1menit

2. Analisa Data

No. Data Fokus Problem Etiologi


1. DS : Ibu pasien mengatakan anaknya panas, Hipertermi Proses Infeksi
(D. 0130)
lemas, dan sering menangis
DO :
a. Pasien tampak lemah dan lemas, sering
menangis, badan teraba panas
b. TTV :
- RR : 45X/menit
- S : 39,90C
- N : 110X/menit
2. DS : Ibu pasien mengatakan anaknya susah Defisit Nutrisi Kurangnya
(D. 0019)
makan dan nafsu makan menurun asupan nutrisi
DO : pada anak
a. Makan sedikit-sedikit 2-3 sendok saja.
dikarenakan
b. BB sblm 10kg BB sekarang: 9kg
nutrisi tidak
tercukupi

3. DS : Ibu pasien mengatakan khawatir anaknya Ansietas Peningkatan suhu


(D. 0080)
mengalami kejang lagi tubuh
DO :
a. Pasien sebelumnya kejang 1x selama
±1menit
b. TTV :
- RR : 45X/menit
- S : 39,90C
- N : 110X/menit

b. Diagnosa Keperawatan
a. Hipertermia b.d proses infeksi d.d suhu tubuh naik (D. 0130)
b. Defisit Nutrisi b.d kurangnya asupan makanan d.d nafsu makan menurun (D. 0019)
c. Ansietas b.d hipertermi d.d khawatir anak mengalami kejang lagi (D. 0080)
c. Intervensi Keperawatan
- Diagnosa 1
Hipertermia b.d proses infeksi d.d suhu tubuh naik (D. 0130)
Tujuan :
Setelah dilakukan intervensi keperawatan selama 1 × 24 jam, diharapkan suhu tubuh menurun
dan kembali normal

Kriteria Hasil :
a. Suhu tubuh dalam rentang normal antara 36,5 C – 37,5 C, naik ke skala 5
b. Nadi dan RR dalam rentang normal, yaitu :
a) N : 60-100 x/i
b) RR : 16-24 x/i
c. Tubuh pasien kembali segar dan tidak lemas lagi
d. Pasien berhenti menangis
Intervensi :
(Manajemen Hipertermia)
1. Identifikasi penyebab hipertermia (mis. dehidrasi, terpapar lingkungan panas, penggunaan
inkubator)

R : Diharapkan setelah mengidentifikasi penyebabnya dapat diketahui apa penyebab dari


hipertermia pasien

2. Monitor suhu tubuh

R : Diharapkan setelah dilakukan tindakan, suhu tubuh pasien bisa kembali di rentang normal,
yaitu 36,5 C – 37,5 C

3. Longgarkan atau lepaskan pakaian pasien

R : Diharapkan setelah dilakukan tindakan, dapat membantu agar suhu cepat kembali normal

- Diagnosa 2

Defisit Nutrisi b.d kurangnya asupan makanan d.d nafsu makan menurun (D. 0019)
Tujuan :
Setelah dilakukan intervensi keperawatan selama 1 × 24 jam, diharapkan kebutuhan nutrisi dapat
terpenuhi

Kriteria Hasil :

a. Nafsu makan membaik dan naik ke skala 5

b. Frekuensi makan naik ke skala 5

c. Berat Badan (BB) kembali naik ke skala 5


Intervensi :

(Manajemen Nutrisi)

1. Identifikasi status nutrisi

R : Diharapkan setelah dilakukan tindakan, dapat diketahui bagaimana status nutrisi pasien

2. Identifikasi makanan yang disukai

R : Diharapkan setelah dilakukan tindakan, nafsu makan pasien dapat meningkat dengan
memberikan makanan yang disukai oleh pasien

3. Monitor berat badan

R : Diharapkan setelah dilakukan tindakan, berat badan (BB) pasien dapat kembali naik dan
normal

- Diagnosa 3

Ansietas b.d hipertermi d.d khawatir anak mengalami kejang lagi (D. 0080)

Tujuan :

Setelah dilakukan intervensi keperawatan selama 1 × 24 jam, diharapkan rasa khawatir dapat
berhenti berhenti

Kriteria Hasil :

a. Pasien dapat mengendalikan diri terhadap kecemasannya

b. Pasien dapat mengendalikan tremor

c. Pasien dapat mengendalikan perasaan gelisah dan tegang

Intervensi :

(Terapi Relaksasi)

1. Identifikasi penurunan tingkat energi, ketidakmampuan, berkonsentrasi, atau gejala lain yang
menganggu kemampuan kognitif

R : Diharapkan setelah diidentifikasi, dapat diketahui sejauh mana kemampuan pasien dalam
mengendalikan diri terhadap kecemasannya

2. Ciptakan lingkungan tenang dan tanpa gangguan dengan pencahayaan dan suhu ruang
nyaman, jika memungkinkan
R : Diharapkan setelah dilakukan tindakan, pasien bisa lebih tenang dan mampu
mengendalikan diri

3. Anjurkan mengambil posisi nyaman

R : Diharapkan setelah dianjurkan, pasien bisa lebih rileks dan kecemasan perlahan dapat
hilang

d. Implementasi Keperawatan

No. Dx Hari/Tgl/Jam Implementasi Evaluasi Proses & Evaluasi Struktur

D. 25 Agustus 2020 (Manajemen Hipertermia) EP :


0130 10.00 1.1 Identifikasi penyebab DS :
hipertermia (mis. dehidrasi, - Ibu pasien mengatakan anaknya panas,
terpapar lingkungan panas, lemas, dan sering menangis
penggunaan inkubator) DO :
- Badan teraba panas
- Suhu tubuh 39.90C
ES :
- Menggunakan alat kesehatan
(Thermometer)

10.30 1.2 Monitor suhu tubuh EP


DS :
- Ibu pasien mengatakan tubuh anaknya
sudah tidak panas lagi
DO :
- Suhu tubuh menurun jadi 37.50C
ES :
- Menggunakan kompres dingin

10.50 1.3 Longgarkan atau lepaskan EP


pakaian pasien DS :
- Ibu pasien mengatakan anaknya jadi
lebih tenang dan tidak menangis
DO :
- Pasien terlihat lebih tenang
ES : -

(Manajemen Nutrisi)
25 Agustus 2020 1.1 Identifikasi status nutrisi EP :
D. 11.00 DS :
0019 - Ibu pasien mengatakan anaknya susah
makan dan nafsu makan menurun
DO :
- Pasien makan sedikit-sedikit 2-3
sendok saja
ES : -
1.2 Identifikasi makanan yang
11.25 disukai EP :
DS :
- Ibu pasien mengatakan nafsu makan
anaknya kembali naik
DO :
- Pasien terlihat lahap saat makan karena
pasien memakan makanan kesukaannya
ES : -
1.3 Monitor berat badan
12.00
EP
DS : -
DO :
- Berat badan pasien kembali naik
- BB : 11 kg

(Terapi Relaksasi)
25 Agustus 2020 1.1 Identifikasi penurunan tingkat EP
12.25 energi, ketidakmampuan, DS :
D.
berkonsentrasi, atau gejala lain - Ibu pasien mengatakan cemas dan
0080
yang menganggu kemampuan khawatir jika anaknya kembali
kognitif mengalami kejang
DO :
- Ibu pasien terlihat gelisah dan susah
mengendalikan diri
ES : -
1.2 Ciptakan lingkungan tenang
12.35 dan tanpa gangguan dengan EP :
pencahayaan dan suhu ruang DS : -
nyaman, jika memungkinkan DO :
- Ibu pasien mulai tenang dan mampu
mengendalikan diri
ES : -
1.3 Anjurkan mengambil posisi
12.45 nyaman EP :
DS :
- Ibu pasien mengatakan dirinya jadi
lebih tenang
DO :
- Ibu pasien terlihat lebih rileks
ES : -

e. Evaluasi Keperawatan

No. Dx Hari/Tgl/Jam Tujuan & Kriteria Hasil Evaluasi Akhir

D. 25 Agustus 2020 Setelah dilakukan tindakan S : Pada umumnya suhu tubuh pasien
0130 10.00 keperawatan selama 1x24 jam, sudah kembali normal
diharapkan suhu tubuh pasien
O : Pada umumnya didapati hasil
dapat kembali normal
observasi :
KH : - Suhu tubuh dalam rentang normal
- Suhu tubuh dalam rentang antara 36,5 C – 37,5 C, naik ke skala 5
normal antara 36,5 C – 37,5 C, - Nadi dan RR dalam rentang normal,
naik ke skala 5 yaitu :
- Nadi dan RR dalam rentang a) N : 60-100 x/i
normal, yaitu : b) RR : 16-24 x/i
a) N : 60-100 x/i
A : Masalah hipertermi teratasi
b) RR : 16-24 x/i
P : Intervensi manajemen hipertermi
dihentikan
25 Agustus 2020 Setelah dilakukan tindakan S : Umumnya ibu pasien mengatakan
D. 11.00 keperawatan selama 1x24 jam, nafsu makan anaknya kembali membaik
0019 nafsu makan pasien membaik dan tidak lemas lagi
KH :
O : Pada umumnya didapati hasil
- Nafsu makan membaik dan naik observasi :
ke skala 5 - BB naik menjadi 11 kg
- Frekuensi makan naik ke skala 5
- Berat Badan (BB) kembali naik A : Masalah defisit nutrisi teratasi
ke skala 5
P : Intervensi manajemen nutrisi
dihentikan

25 Agustus 2020 Setelah dilakukan tindakan S : Pada umumnya ibu pasien


12.25 keperawatan selama 1x24 jam, mengatakan kecemasan serta
D. kecemasan ibu pasien dapat kegelisahannya mulai hilang
0080 menurun
KH : O : Pada umumnya didapati hasil
obeservasi :
- Pasien dapat mengendalikan diri
- Ibu terlihat lebih rileks
terhadap kecemasannya
- Pasien dapat mengendalikan
A : Masalah ansietas teratasi
tremor
- Pasien dapat mengendalikan
P : Intervensi terapi relaksasi dihentikan
perasaan gelisah dan tegang

Sumber

Tim Pokja SDKI DPP PPNI, (2016), Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia (SDKI), Edisi 1,
Jakarta, Persatuan Perawat Indonesia

Tim Pokja SLKI DPP PPNI, (2018), Standar Luaran Keperawatan Indonesia (SLKI), Edisi 1,
Jakarta, Persatuan Perawat Indonesia

Tim Pokja SIKI DPP PPNI, (2018), Standar Intervensi Keperawatan Indonesia (SIKI), Edisi 1,
Jakarta, Persatuan Perawat Indonesia

http://elib.stikesmuhgombong.ac.id/796/1/AGUNG%20RIYANTO%20NIM.%20A31600936.pdf

https://www.scribd.com/document/344261504/ASKEP-HIPERTERMI

http://repository.poltekkes-denpasar.ac.id/2227/3/BAB%20II.pdf

Anda mungkin juga menyukai