Anda di halaman 1dari 14

Pengertian Observasi – Ciri, Macam, Alat, Jenis, Manfaat, Tujuan, Para

Ahli : Pengamatan atau observasi merupakan kegiatan yang dilakukan makhluk


cerdas, untuk memproses atau objek dengan maksud untuk merasakan dan kemudian
memahami pengetahuan dari sebuah fenomena berdasarkan pengetahuan.

Pengertian Observasi
Pengamatan atau observasi merupakan kegiatan yang dilakukan makhluk cerdas,
untuk memproses atau objek dengan maksud untuk merasakan dan kemudian
memahami pengetahuan dari sebuah fenomena berdasarkan pengetahuan dan ide-ide
yang sudah diketahui terlebih dahulu, untuk mendapatkan informasi yang diperlukan
untuk melanjutkan dengan investigasi.
Biologi dan astronomi tidak memiliki dasar dalam pengamatan sejarah oleh amatir.
Dalam studi tersebut, pengamatan dapat dilakukan dengan tes, kuesioner, rekaman
gambar dan rekaman suara. Cara yang paling efektif observasi lengkap dengan
pedoman pedoman observasi / pengamatan seperti observasi atau format kosong.
Format yang disusun berisi item tentang kejadian atau perilaku dijelaskan akan
terjadi. Setelah itu, peneliti sebagai pengamat hanya bisa memberikan tanda centang
dalam format yang diinginkan.

14 Pengertian Observasi Menurut Para Ahli


Berikut ini definisi observasi menurut para ahli.

 Sutrisno Hadi

Observasi adalah proses yang sangat kompleks, yang terdiri dari berbagai proses
biologis dan psikologis. Yang paling penting di antara mereka adalah bahwa proses
memori dan observasi.

 Nawawi & Martini

Pengamatan Observasi merupakan juga menjelaskan bahwa rekaman sistematis yang


terdiri dari unsur-unsur yang muncul dalam beberapa gejala dari objek penelitian.
Hasil akan dilaporkan dalam laporan disusun sesuai dengan aturan sistematis.

 Prof. Heru

Pengamatan menunjukkan sebuah studi dilakukan dengan sengaja, tujuan, sistematis,


terencana dan tujuan yang tepat yang akan dicapai dengan mengamati dan merekam
semua kejadian dan fenomena dan mengacu pada syarat dan aturan dalam penelitian
atau karya ilmiah. Hasil pengamatan ilmiah, dijelaskan dalam hati, tepat dan akurat,
dan tidak diperkenankan untuk menambah atau dikurangai dan dibuat-buat peneliti
seperti yang diinginkan.

 Hanna Djumhana
Menurut pengamatan sebagai metode ilmiah yang bahkan saat ini masih menjadi
tempat utama dalam ilmu empiris, dan masih diakui di dunia penelitiaan karya ilmiah
sebagai salah satu metode yang cukup banyak untuk pengumpulan data.

 Patton

Pengamatan adalah salah satu metode yang akurat dan mudah untuk melakukan
pengumpulan data dan bertujuan untuk mengidentifikasi dan memahami semua
peristiwa yang terjadi yang menjadi objek penelitian dalam penelitiannya.

 Sudjana

Menunjukkan bahwa pengamatan adalah salah satu yang banyak digunakan alat
penilaian dalam mengukur proses dan perilaku individu dalam suatu kegiatan yang
dapat diamati. Jadi, untuk mengatakan bahwa pengamatan ini mampu mengukur dan
menilai hasil dari proses belajar, misalnya, mengamati perilaku siswa pada waktu
yang dihabiskan di kelas, mengamati perilaku guru saat mengajar, para siswa dalam
kegiatan kelas.

 Suharsimi Arikunto

Observasi adalah pengamatan langsung dari lingkungan fisik atau pengamatan


langsung suatu kegiatan yang sedang berlangsung yang mencakup semua kegiatan
perhatian ke objek dengan menggunakan alat penilaian sensorik. Atau sautu pekerjaan
yang dilakukan dengan sengaja dan sadar untuk mengumpulkan data dan
melaksanakan prosedur yang sistematis dan tepat.

 Burhan

Observasi adalah kemampuan untuk menggunakan pengamatannya melalui karya


salah satu indera yang mata dan dibantu oleh indera lainnya.

 Karl Welck

Menunjukkan bahwa pengamatan mencatat, memilih, encoding, konversi dari


serangkaian suasana hati dan perilaku yang terkait dengan organisasi sesuai dengan
tujuan empiris. Menurut Arikunto, observasi adalah usaha sadar untuk mengumpilkan
data dilakukan secara sistematis dengan prosedur standar.

 Kartono

Observasi adalah studi yang dilakukan dengan sengaja dan sistematis tentang
fenomena acara sosial serta berbagai fenomena psikis melalui pengamatan dan
pencatatan.

 Sugiyono

Menurut dia, dalam arti pengamatan sederhana adalah proses penelitian dalam
pandangan situasi penelitian. Pengamatan ini sangat relevan jika digunakan untuk
penelitian atau kelas PTK tindakan yang terdiri dari pengamatan proses pembelajaran,
sikap siswa dan perilaku juga interaksi antara siswa dan siswa lain dan siswa dengan
guru.

 Gibson, R.L.

Observasi adalah teknik yang dapat digunakan untuk mengurutkan judul dalam
membuat keputusan dan kesimpulan tentang orang lain yang diamati, meskipun
pengamatan ini tidak bisa berdiri sendiri, harus dilengkapi juga dengan penggunaan
metode lain dari penilaian.

 Mitchell. M.H

Observasi adalah teknik yang dapat digunakan untuk mengurutkan judul dalam
membuat keputusan dan kesimpulan tentang orang lain yang diamati, meskipun
pengamatan ini tidak bisa berdiri sendiri, harus dilengkapi juga dengan penggunaan
metode lain dari penilaian.

 Gall dkk

Observasi merupakan salah satu metode pengumpulan data dilakukan dengan


mengamati perilaku dan lingkungan, baik sosial dan material dari individu atau
kelompok yang diamati.

Kelebihan & Kekurangan Observasi

 Kelebihan Observasi

Dapat merekam hal-hal, perilaku pertumbuhan, dan sehingga pada saat kejadian
berlangsung atau saat perilaku terjadi. Dapat memperoleh data langsung dari subjek,
yang keduanya dapat berkomunikasi secara verbal atau tidak.

 Kelemahan Observasi

Dibutuhkan waktu yang lama untuk mendapatkan hasil dari suatu peristiwa, seperti
upacara pemakaman Toraja dalam kasus kematian, para peneliti akan harus
menunggu untuk upacara adat. Pengamatan fenomena yang berlangsung lama, tidak
bisa dilakukan secara langsung.

Kegiatan yang tidak mungkin untuk diamati, misalnya, kegiatan yang berkaitan
dengan hal-hal yang bersifat pribadi, seperti yang kita ingin tahu perilaku anak-anak
sementara orang tua berpendapat, kita mungkin tidak pengamatan langsung dari
konflik keluarga karena kurang jelas.
Ciri – Ciri Observasi
Observasi, bisa diartikan sebagai usaha pengumpulan data yang dilakukan secara
sistimatis tentang tingkah laku dan gejala-gejala fisik dengan pengamatan dan
pencatatan. Langkah observasi yang dianggap cukup efektif untuk pengumpulan data,
memiliki ciri-ciri khusus sebagai berikut :

1. Observasi mempunyai arah dan tujuan yang khusus, bukan hanya untuk
mendapatkan kesan-kesan umum tentang suatu fenomena.
2. Observasi ilmiah tidak dilakukan secara untung-untungan dan sesuka
hati dalam rangka mendekati situasi obyeknya, akan tetapi semua
pelaksanaannya dilakukan secara sistimatis dan terencana.
3. Observasi sifatnya kuantitaif, yaitu mencatat sejumlah peristiwa tentang tipe-
tipe tingkah laku sosial tertentu.
4. Observasi melakukan pencatatan dengan segera, secepat-cepatnya, tidak
menggantungkan diri pada kekuatan ingatan.
5. Menuntut adanya keahlian, agar data yang diperoleh bisa valid.

Hasil-hasil observasi dapat dicek dasn dibuktikan untuk menjamin validitasnya.

Macam-macam Observasi :
Observasi dibagi menjadi tiga yaitu berdasarkan :
Menurut peranan observer

1. Observasi Partisipan: observasi di mana observer ikut aktif didalam kegiatan


observee.
2. Observasi Non Partisipan: observasi dimana observer tidak ikut aktif di
dalam bagian kegiatan observee (hanya mengamati dari jauh).
3. Observasi Kuasi partisipasi : observasi dimana observer seolah-olah
turut berpartisipasi yang sebenarnya hanya berpura-pura saja dalam
kegiatan observee.

Menurut situasinya

1. Free Situation : adalah observasi yang dijalankan dalam situasi bebas, tidak
ada hal-hal atau faktor-faktor yang membatasi jalannya observasi.
2. Manipulated Stuation : adalah observasi yang situasinya dengan sengaja
diadakan. Sifatnya terkontrol (dalam pengontrolan observer).
3. Partially Controlled Situation : adalah campuran dari keadaan
observasi free situation dan manipulated situation.

Menurut sifatnya
1. Observasi Sistematis : adalah observasi yang dilakukan menurut struktur
yang berisikan faktor-faktor yang telah diatur berdasarkan kategori, masalah
yang hendak di observasi.
2. Observasi Non Sistematis : adalah observasi yang
dilakukan tanpa struktur atau rencana terlebih dahulu,
dengan demikian observer dapat menangkap apa saja
yang dapat di tangkap.

Alat Pencatat Observasi

1. Anecdotal Records : merupakan cara untuk melengkapi observasi, dalam


mengadakan observasi pengamat dapat melakukan pencatatan tentang
kejadian yang berlakudengan suatu kasus atau individu.
2. Check List : adalah suatu daftar pengamatan, dimana observer tinggal
memberikan tanda check atau tanda-tanda lain terhadap ada tidaknya
aspek-aspek yang di amati.
3. Rating Scale : adalah alat pengumpul data yang dipergunakan dalam observasi
untuk menjelaskan, menggolongkan, menilai individu atau situasi.
4. Mechanical Deviaces (pencatatan dengan alat) : dengan kemajuan
tehnologi, memungkinkan observer menggunakan alat-alat yang lebih
sempurna untuk mengadakan observasi, misalnya dengan alat potret,
tape recorder dan lain-lain.

Langkah-langkah Observasi

1. Menentukan tujuan
2. Menentukan sasaran
3. Menentukan ruang lingkup
4. Menentukan tempat dan waktu
5. Mempersiapkan perlengkapan yang dibutuhkan.
6. Mulai mengadakan observasi.
7. Mengadakan pencatatan data.
8. Menyusun laporan.

Jenis-jenis Observasi
Jenis-jenis obervasi berdasarkan pelaksanaanya terbagi ke dalam dua jenis yakni :

Observasi Pastisipasi

Observasi Pastisipasi merupakan observasi dimana peneliti atau observer ikut terlibat
langsung dalam kegiatan pengamatan di lapangan. Peneliti bertindak menjadi
observer dan menjadi bagian dari kelompok yang ditelitinya. Kelebihan dari jenis ini
adalah peneliti menjadi bagian integral dari berbagai situasi yang dipelajari
dilapangan, sehingga kehadirannya pun tidak mempengaruhi situasi di lapangan.

Observasi Non Partisipasi

Observasi Non Partisipasi merupakan observasi yang ketika pelaksanaannya tak


melibatkan peneliti sebagai observer atau kelompok yang diteliti, penelitian jenis
banyak dilakukan di masa kini, hanya saja kelemahannya adalah kehadiran pengamat
dikhawatirkan dapat mempengaruhi perilaku atau sikap orang yang diamati.

Manfaat Observasi
Kegiatan memiliki banyak manfaat diantaranya adalah untuk :

 Dapat mencatat gejala yang kadang tidak jelas berlangsungnya.


 Dapat menjelaskan proses peristiwa berlangsung dan dapat menguji kuwalitas,
memperkirakan mengapa sesuatu
 terjadi dalam seting nyatanya.
 Deskripsi memberikan gambaran dunia nyata.

 Hasil observasi yang dibuat dapat dikonfirmasikan dengan hasil penelitian.
 Kronologi peristiwa dapat dicatat dengan runtut.
 Memperluas wawasan dan pengetahuan yang sebelumnya kita belum tahu
menjadi tahu gerakan tingkah laku seseorang.
 Memungkinkan pembaca memiliki penafsiran sendiri terhadap temuan dan
bagaimana akan diinterpretasikan.
 Mencatat situasi yang tidak dapat direplikasikan dalam eksperimen.
 Observasi dapat dikombinasikan dengan metode lain.
 Peralatan dan teknologi dapat merekam secara permanen.

Tujuan Observasi
Kegiatan Observasi bertujuan untuk mendapatkan gambaran tentang kehidupan sosial
yang sulit diketahui dengan metode-metode lainnya. Observasi yang kita lakukan
akan dengan dapat memberikan kejelasan tentang tentang sebuah permasalah dan
kemudian mencari solusi untuk masalah tersebut. Observasi yang dilakukan bertujuan
guna mendapatkan data-data konkret di tempat penelitian.
https://www.gurupendidikan.co.id/pengertian-observasi/
Pengertian Kuesioner
Pengertian Kuesioner adalah suatu teknik pengumpulan informasi yang
memungkinkan analis mempelajari sikap-sikap, keyakinan, perilaku, dan karakteristik
beberapa orang utama di dalam organisasi yang bisa terpengaruh oleh sistem yang
diajukan atau oleh sistem yang sudah ada.
Kuesioner juga dikenal sebagai angket. Kuesioner merupakan sebuah daftar
pertanyaan yang harus diisi atau dijawab oleh responden atau orang yang akan diukur.
Hal yang didapatkan melalui kuesioner adalah kita dapat mengetahui keadaan atau
data pribadi seseorang, pengalaman, pengetahuan, dan lain sebagainya yang kita
peroleh dari responden.
Kuesioner berbentuk daftar pertanyaan. Harapan yang diinginkan melalui penyusunan
kuesioner adalah mampu mengetahui variabel-variabel apa saja yang menurut
responden merupakan hal yang penting.
Adapun tujuan penyusunan kuesioner adalah guna memperbaiki bagian-bagian yang
kurang tepat untuk diterapkan dalam pengambilan data terhadap responden.
Responden bisa dengan mudah memberikan jawaban karena alternatif jawaban sudah
disediakan misalnya dalam bentuk membubuhkan checklist pada kolom. Selain itu,
kuesioner juga memerlukan waktu yang singkat untuk menjawab pertanyaan.
Kuesioner digunakan secara tepat apabila mencakup :

 Responden atau orang yang merespon atau menjawab pertanyaan memiliki


jarak saling berjauhan.
 Melibatkan sejumlah orang di dalam proyek sistem, dan berguna jika
mengetahui berapa proporsi suatu kelompok tertentu yang menyetujui atau
tidak menyetujui suatu fitur khusu dari sistem yang diajukan.
 Melakukan studi guna mengetahui sesuatu dan ingin mencari seluruh pendapat
sebelum proyek sistem diberi petunjuk-petunjuk tertentu.
 Ingin yakin bahwa masalah-masalah dalam sistem yang ada bisa diidentifikasi
dan dibicarakan dalam wawancara tindak lanjut.

Pengertian Kuesioner Menurut Para Ahli


Berikut merupakan pengertian kuesioner menurut para ahli.
1. Dewa Ktut Sukardi (1983)
Pengertian kuesioner menurut Dewa Ktut Sukardi adalah suatu bentuk teknik alam
pengumpulan data yang dilakukan pada metode penelitian dengan tidak perlu/wajib
memerlukan kedatangan langsung dari sumber data.
3. Bimo Walgito (1987),
Menurut Bimo Walgito definisi kuesioner adalah daftar pertanyaan dalam penelitian
yang diharuskan untuk dijawab oleh responden atau informan.
Tujuan Kuesioner
Tujuan pokok pembuatan kuesioner adalah :

 Mendapatkan data yang relevan dengan tujuan penelitian.


 Mendapatkan data dengan reliabilitas dan validitas yang setinggi mungkin.

Fungsi Kuesioner
Berikut ini merupakan fungsi kuesioner, antara lain :

 Guna mengumpulkan informasi sebagai bahan dasar dalam rangka


penyusunan catatan permanen.
 Guna menjamin validitas informasi yang diperoleh dengan metode lain.
 Pembuatan evaluasi progam bimbingan.
 Guna mengambil sampling sikap atau pendapat dari responden.

Jenis-Jenis Pertanyaan Dalam Kuesioner


Dalam kuesioner, pertanyaan-pertanyaannya dibedakan menjadi berikut.
Pertanyaan Tertutup (Closed Question)
Pertanyaan tertutup adalah pertanyaan-pertanyaan yang membatasi atau menutup
pilihan-pilihan respons yang tersedia bagi responden. Responden hanya dapat
memilih jawaban yang tertera pada kuesioner. Responden tidak dapat memberikan
jawabannya secara bebas yang mungkin dikehendaki oleh responden yang
bersangkutan. Umumnya jenis kuesioner ini digunakan apabila masalahnya telah
jelas.
Pertanyaan Terbuka (Open Question)
Pertanyaan terbuka adalah jenis pertanyaan yang memberikan kesempatan seluas-
luasnya kepada responden untuk memberikan jawaban atau tanggapannya. Orang
yang ingin mendapatkan opini biasanya menggunakan kuesioner jenis ini.
Pertanyaan Terbuka dan Tertutup (Open and Closed Question)
Pertanyaan terbuka dan tertutup adalah percampuran antara pertanyaan terbuka dan
pertanyaan tertutup.
Petunjuk yang dapat digunakan untuk memilih bahasa dalam kuesioner adalah sebagai
berikut.

 Gunakan bahasa responden kapanpun bila mungkin.


 Usahakan kata-kata yang digunakan tetap sederhana.
 Bekerja dengan lebih spesifik lebih baik daripada ketidakjelasan dalam pilihan
kata-kata.
 Hindari menggunakan pertanyaan-pertanyaan spesifik.
 Pertanyaan yang digunakan harus singkat.
 Jangan memihak responden dengan berbicara kepada mereka dengan pilihan
bahasa tingkat bawah.
 Hindari bias dalam pilihan kata-katanya. Selain itu, hindari juga bias dalam
pertanyaan-pertanyaan yang menyulitkan.
 Berikan pertanyaan kepada responden yang tepat, artinya orang-orang yang
mampu merespon. Jangan berasumsi mereka tahu banyak.
 Sebelum menggunakannya, pastikan terlebih dahulu bahwa pertanyaan-
pertanyaan tersebut secara teknis cukup akurat.
 Gunakan perangkat lunak untuk memeriksa apakah level bacaannya sudah
tepat bagi responden.
Kelebihan Metode Kuesioner
Berikut ini merupakan beberapa kelebihan metode kuesioner.

 Tidak membutuhkan kehadiran peneliti.


 Mampu dibagikan secara bersama-sama kepada seluruh responden.
 Waktunya fleksibel, tergantung waktu senggang responden.
 Dapat dibuat anonim atau tanpa nama sehingga responden tidak malu dalam
menjawab pertanyaan yang diajukan.
 Pertanyaan dapat distandarkan.

Kekurangan Metode Kuesioner


Berikut ini merupakan kekurangan metode kuesiner.

 Responden sering tidak teliti, terkadang ada pertanyaan yang terlewatkan.


 Responden sering tidak jujur meskipun anonim.
 Kuesioner sering tidak kembali apabila dikirim lewat pos atau jasa pengiriman
Iainnya.
 Responden dengan tingkat pendidikan tertentu kemungkinan kesulitan mengisi
kuesioner.

Syarat Membuat Kuesioner yang Baik


Syarat-syarat yang harus dipenuhi guna membuat kuesioner yang baik adalah :

 Pertanyaan dibuat dengan bahasa yang jelas dan tidak ambgu atau multitafsir.
 Pertanyaan berkaitan dengan masalah yang hendak dipecahkan dalam
penelitian, dan menggunakan bahasa baku yang mudah dipahami.
 Banyak membaca jurnal yang berjudul tentang penelitian-penelitian dengan
metode pengumpulan data menggunakan kuesioner.
 Guna mendapatkan hasil yang lebih maksimal tidak ada salahnya sebagai
peneliti yang memberikan kuesioner kepada responden memilih waktu yang
tepat, dan usahakan jangan sampai menggangu pihak responden.

Skala dalam kuesioner


Pengertian penskalaan adalah proses menetapkan nomor-nomor atau simbol-simbol
terhadap suatu atribut atau karakteristik yang bertujuan untuk mengukur atribut atau
karakteristik tersebut.
Berikut merupakan alasan penganalisis sistem mendesain skala.

 Guna mengukur sikap atau karakteristik orang-orang yang menjawab


kuesioner.
 Supaya responden memilih subjek kuesioner.

Bentuk skala pengukuran dibedakan menjadi 4 macam, yakni :


Nominal
Skala nominal merupakan bentuk pengukuran yang paling lemah. Skala nominal
berfungsi untuk mengklasifikasikan sesuatu. Pada umumnya semua analis dapat
menggunakan skala jenis ini guna mendapatkan jumlah total untuk setiap klasifikasi.
Contoh skala nominal adalah :
Apa jenis perangkat lunak yang paling sering anda gunakan ?
1 = Pengolah kata 2 = Spreadsheet 3 = Basis Data 4 = Program e-mail
Ordinal
Skala ordinal hampir sama dengan skala nominal, yakni sama-sama memungkinkan
dilakukannya klasifikasi. Perbedaan antara skala ordinal dan skala nominal adalah
jika skala ordinal menggunakan susunan posisi. Skala jenis ini sangat berguna karena
satu kelas lebih besar atau kurang dari kelas lainnya.
Interval
Skala interval mempunyai karakteristik, yakni interval di antara masing-masing
nomor adalah sama. Berkaitan dengan karakteristik ini, operasi matematisnya bisa
ditampilkan dalam data-data kuesioner, sehingga bisa dilakukan analisis yang lebih
lengkap.
Rasio
Skala rasio merupakan jenis skala yang paling jarang digunakan. Skala rasio hampir
sama dengan skala interval dalam arti interval-interval di antara nomor diasumsikan
sama. Skala rasio mempunyai nilai absolut nol.
Langkah-Langkah Penyusunan Angket atau Kuesioner
Berikut merupakan langkah-langkah penyusunan angket atau kuesioner.

 Menentukan tujuan penggunaan angket atau skala psikologis. Skala psikologis


yang penulis buat bertujuan untuk mengungkapkan variabel pengaruh
bimbingan karir terhadap kemandirian siswa dalam memilih karir
 Membuat kisi-kisi angket, yang meliputi indikator dan jumlah item pertanyaan
atau pernyataan.
 Menentukan bentuk angket atau skala psikologis. Bentuk angket yang
digunakan penulis adalah angket terstruktur.
 Membuat item pertanyaan skala psikologis dalam bentuk pilihan ganda
dengan option dan skor.

https://www.sumberpengertian.id/pengertian-kuesioner

Pengertian Wawancara
Sebagaimana yang tercantum dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, wawancara
adalah:

1. Tanya jawab dengan seseorang (pejabat dan sebagainya) yang diperlukan


untuk dimintai keterangan atau pendapatnya tentang suatu hal. Biasanya
pendapat tersebut untuk dimuat di surat kabar.
2. Tanya jawab direksi (kepada personalia, kepala humas) perusahaan dengan
pelamar pekerjaan.
3. Tanya jawab peneliti dengan manusia sumber (narasumber).

Penggunaan wawancara dalam suatu penelitian memiliki kelebihan dan kelemahan.


Kelebihannya antara lain:

1. Berguna untuk memperoleh informasi terperinci tentang perasaan, persepsi,


dan pendapat pribadi
2. Memungkinkan pertanyaan yang lebih rinci ditanyakan
3. Biasanya mencapai tingkat respons yang tinggi
4. Ambiguitas dapat diklarifikasi dan jawaban yang tidak lengkap dapat
ditindaklanjuti
5. Kata-kata yang tepat dapat dirancang untuk responden dan makna yang tepat
dari pertanyaan yang diklarifikasi
6. Orang yang diwawancarai tidak dipengaruhi oleh orang lain dalam kelompok

Kekurangannya antara lain:

1. Bisa sangat memakan waktu: mengatur, mewawancarai, menyalin,


menganalisis, umpan balik, melaporkan
2. Bisa mahal
3. Pewawancara yang berbeda dapat memahami dan menuliskan wawancara
dengan cara yang berbeda.

Pengertian Wawancara Menurut Para Ahli


Adapun definisi wawancara menurut para ahli, antara lain adalah sebagai berikut;
Lexy J. Moleong
Wawancara ialah suatu percakapan dengan tujuan-tujuan tertentu. Pada metode ini
peneliti dan responden berhadapan langsung (face to face) untuk memperoleh
informasi secara yang lisan bertujuan untuk mendapatkan data yang dapat
menjelaskan permasalahan penelitian.
Charles Stewart dan W.B. Cash
Wawancara ialah proses interaksi dengan sebuah tujuan serius yang mempunyai
maksud dan tujuan untuk bertukar perilaku dan melibatkan aktivitas tanya jawab.
Denzig
Wawancara ialah suatu kegiatan yang dipandu dan rekaman pembicaraan atau tatap
muka suatu percakapan, di mana seseorang mendapat informasi dari orang lain.
Robert Kahn dan Channel
Wawancara dapat dideinisikan sebagai suatu pola khusus dari sebuah interaksi yang
dimulai secara lisan untuk tujuan tertentu dan difokuskan pada konten yang spesifik
dengan suatu proses eliminasi dari bahan-bahan yang tidak ada hubungannya secara
berkelanjutan.
Koentjaraningrat
Wawancara ialah suatu cara yang digunakan untuk tugas tertentu, mencoba untuk
mendapatkan sebuah informasi dan secara lisan pembentukan responden, untuk
berkomunikasi secara tatap muka.
Sugiyono
Wawancara dapat didefinisikan sebagai suatu teknik pengumpulan data yang
dilakukan secara terstruktur maupun tidak terstruktur dan bisa dilakukan melalui tatap
muka maupun dengan menggunakan jaringan telepon.
Arikunto
Wawancara ialah serangkaian dialog yang dilakukan pewawancara untuk
mendapatkan informasi dari terwawancara dalam sebuah mekanisme penelitian.
Tujuan Wawancara
Wawancara memiliki beberapa tujuan atau sasaran, diantaranya yaitu:

1. Untuk mendapatkan data dari tangan pertama (primer).


2. Sebagai pelengkap teknik pengumpulan lainnya.
3. Untuk menguji hasil pengumpulan data lainnya.

Jenis Wawancara
Dalam suatu penelitian, terutama penelitan kualitatif, terkadang peneliti akan
bertanya-tanya jenis wawancara apa yang terbaik untuk memperoleh data yang
dibutuhkan. Jawabannya adalah bahwa itu tergantung pada desain penelitian dan apa
yang ingin dicapai oleh peneliti. Ada tiga jenis wawancara yang dapat dipilih oleh
peneliti, yaitu wawancara tidak terstruktur, semi terstruktur, dan terstruktur.
Wawancara tidak terstruktur
Wawancara tidak terstruktur adalah wawancara di mana tidak ada serangkaian
pertanyaan yang telah ditentukan sebelumnya, meskipun pewawancara biasanya
memiliki topik tertentu yang ingin mereka liput selama wawancara. Wawancara tidak
terstruktur mengalir seperti percakapan sehari-hari dan cenderung lebih informal dan
terbuka.
Ini adalah gaya wawancara yang digunakan peneliti untuk membangun hubungan dan
kenyamanan dengan responden, dan sangat membantu ketika peneliti membahas topik
yang sensitif. Dengan cara ini diharapkan peneliti dapat mendapatkan informasi yang
lebih kaya dan mendalam.
Jika memilih gaya wawancara ini, perlu diingat bahwa mungkin harus melakukan
beberapa putaran wawancara dengan responden untuk mengumpulkan semua
informasi yang dibutuhkan. Karena tidak menggunakan protokol wawancara standar,
terkadang narasi responden mengalihkan percakapan dari aspek lain dari topik
penelitian yang ingin dikaji; itu adalah bagian dari gaya percakapan yang dibutuhkan
metode wawancara ini.
Wawancara semi-terstruktur
Wawancara semi terstruktur adalah metode penyelidikan kualitatif yang
menggabungkan seperangkat pertanyaan terbuka yang telah ditentukan sebelumnya
(pertanyaan yang mendorong diskusi) dengan kesempatan bagi pewawancara untuk
mengeksplorasi tema atau respons tertentu lebih lanjut.
Wawancara semi terstruktur tidak membatasi responden pada serangkaian jawaban
yang ditentukan sebelumnya (tidak seperti kuesioner terstruktur). Wawancara semi-
terstruktur digunakan untuk memahami bagaimana intervensi bekerja dan bagaimana
mereka dapat ditingkatkan.
Hal ini juga memungkinkan responden untuk membahas dan mengangkat masalah
yang mungkin tidak dipertimbangkan oleh peneliti.
Jika peneliti memutuskan untuk memilih metode wawancara ini, perlu memahami
bahwa metode ini menawarkan banyak fleksibilitas bagi peneliti. Peneliti tidak perlu
khawatir untuk melakukan beberapa putaran wawancara karena protokol wawancara
akan membuat peneliti tetap fokus pada pengumpulan semua informasi yang
dibutuhkan untuk menjawab pertanyaan penelitian.
Meskipun itu adalah tujuan dengan protokol wawancara, mungkin ada kebutuhan
untuk penyelidikan tambahan sehingga peneliti bisa mendapatkan detail lebih lanjut
tentang pikiran, perasaan, dan pendapat responden.
Wawancara terstruktur
Ini adalah wawancara yang secara ketat mematuhi penggunaan protokol wawancara
untuk membimbing peneliti. Ini adalah gaya wawancara yang lebih kaku, karena
hanya pertanyaan pada protokol wawancara yang diajukan. Akibatnya, tidak banyak
peluang untuk menyelidiki dan mengeksplorasi lebih lanjut topik yang dibicarakan
responden saat menjawab pertanyaan wawancara.
Metode ini dapat menguntungkan ketika peneliti memiliki daftar pertanyaan
wawancara yang komprehensif, karena membantu menargetkan fenomena atau
pengalaman spesifik yang sedang diselidiki peneliti. Itu membuat wawancara
berlangsung secara bijaksana dan akan mengumpulkan informasi yang benar yang
dibutuhkan peneliti, jadi peneliti tidak perlu banyak melakukan wawancara lanjutan
untuk pertanyaan yang terlewatkan atau terlupakan.
Ciri Wawancara
Wawancara memiliki beberapa ciri, antara lain:

1. Dilakukan secara bertatap muka


2. Dilakukan dengan tujuan untuk mengumpulkan data dan fakta
3. Ada orang yang diwawancarai (pewawancara)
4. Ada orang yang diwawancarai (narasumber)

Cara Membuat Wawancara


Terdapat beberapa langkah yang perlu dilakukan oleh seorang peneliti dalam
melakukan wawancara, antara lain:
Rancang pertanyaan wawancara

1. Pikirkan tentang siapa yang akan Anda wawancarai


2. Pikirkan tentang jenis informasi apa yang ingin Anda peroleh dari wawancara
3. Pikirkan mengapa Anda ingin mengejar informasi mendalam tentang topik
penelitian Anda

Kembangkan panduan wawancara

1. Perkenalkan diri Anda dan jelaskan tujuan wawancara


2. Rancang pertanyaan Anda sehingga orang yang diwawancarai dapat
membantu menjawab pertanyaan penelitian Anda
3. Buat urutan pertanyaan / topik Anda dengan mengelompokkannya dalam tema
4. Pastikan Anda dapat dengan mudah berpindah-pindah antara pertanyaan /
topik
5. Pastikan pertanyaan Anda jelas dan mudah dipahami
6. Jangan bertanya pertanyaan utama

Merencanakan dan mengelola logistik

1. Apakah Anda akan membawa pewawancara kedua?


2. Apakah Anda akan membawa notulen?
3. Apakah Anda akan merekam wawancara? Jika demikian, apakah Anda punya
waktu untuk menyalin rekaman wawancara?
4. Di mana Anda akan mewawancarai responden? Di mana pengaturan dengan
gangguan paling sedikit?
5. Berapa lama setiap wawancara yang akan berlangsung?
6. Apakah Anda perlu membahas persyaratan kerahasiaan?

https://penelitianilmiah.com/wawancara/

Anda mungkin juga menyukai