Anda di halaman 1dari 7

TEKNIK OBSERVASI

Pengertian observasi.

Observasi menurut Paulne Young adalah suatu studi yang dilakukan dengan sengaja atau terencana dan
sistematis melalui penglihatan pengamatan terhadap gejala-gejala spontan yang terjadi pada saat itu.

Jakoda mendefinisikan observasi secara lebih luas yaitu bahwa observasi adalah suatu cara yang paling
dasar untuk mendapatkan informasi mengenai gejala-gejala sosial mengenai proses pengamatan.

Kedudukan observasi dalam psikodiagnostik

Kedudukan observasi dalam psikodiagnostik berkaitan dengan proses penyelidikan untuk


mengidentifikasi dan memahami variabel psikologis untuk penegakan diagnosis.

Apa yang diobservasi???? Berikut adalah beberapa aspek yang diobservasi dan contoh-contohnya.

1. Perilaku verbal = Dialek, volume, intonasi, salah ucap, content, gagap, cadel.

2. Perilaku Non-verbal = Ekspresi wajah, bahasa tubuh.

3. Peristiwa / kejadian = Banjir, kebakaran, upacara pernikahan, wisuda,

4. Setting & Lingkungan alam = Setting tempat : dirumah, dikampus, dipasar.

Setting waktu : pagi, siang, saat matahari terbenam, jam ... WIB Lingk. Fisik : warna cat, pintu, jendela,
lampu, hiasan dinding, marka jalan Lingk. Sosial : jumlah siswa, interaksi yg tjd.

5. interaksi objek & lingkungan = Cara pedagang melayani pembeli, Sikap ramah, kedisiplinan

Berdasarkan tujuan / variabel yang menjadi target : Ekspresi verbal, non verbal, respons verbal/non
verbal/perilaku terhadap stimulus, atau kemunculan indikator khusus.

Level observasi : bisa aspek khusus dari perilaku individu, kelompok, dan situasi/proses

Waktu (kapan, kecepatan, durasi), lokasi (tempat), penampakan eksterior (cara jalan, berpakaian), gaya
bahasa (intonasi, pilihan kata).

Secara umum setiap observasi yang dilakukan tercakup dalam tiga dimensi, yaitu :

1. Partisipan dan Nonpartisipan


2. Overt dan Covert

3. Alamiah dan Buatan

Fungsi Observasi :

1. Sebagai metode pembantu dalam penelitian yang bersifat eksploratif

Bila kita belum mengetahui sama sekali permasalahan, biasanya penelitian-penelitian pertama dilakukan
melalui pengamatan di tempat-tempat gejala terjadi.

2. Sebagai metode pembantu dalam penelitian yang sifatnya sudah lebih mendalam. Dalam hal ini
biasanya observasi dijadikan sebagai metode pembantu untuk menunjang wawancara sebagai metode
utama. Observasi akan membantu untuk mengontrol, memeriksa di lapangan, seberapa jauh hasil
wawancara tersebut sesuai dengan fakta yang ada.

3. Sebagai metode utama dalam penelitian. Penelitian-penelitian yang menyangkut tingkah laku bayi
ataupun hewan akan menggunakan metode observasi.

Keuntungan metode observasi :

1. Memungkinkan perekaman gejala-gejala pada waktu terjadinya/apa adanya.

2. Dengan pengamatan langsung dapat mengetest kebenaran dan keyakinan peneliti, kebenaran data
dan menghapus keraguan adanya bias.

3. Ada studi sosial atau psikologis yang tidak mungkin menggunakan metode lain, jadi metode
observasi merupakan satu-satunya metode yang dapat dilakukan.

Contoh : meneliti tingkah laku hewan, anak-anak,bayi,orang yang terganggu jiwa, orang cacat mental.
4. Observasi tidak tergantung pada kemauan objek yang diobservasi untuk melaporkan atau
menceritakan pengalamannya. Misalnya : bila akan mengobservasi orang yang akan menempuh ujian,
maka tidak perlu menanyakan apakah orang yang akan diobservasi bersedia atau tidak diobservasi.

5. Mampu memahami tingkah laku yang kompleks dan situasi yang rumit

6. Memperoleh gambaran berbagai tingkah laku dalam waktu yang bersamaan.

Kelemahan metode observasi :

1 observasi sangat tergantung pada individu yang melakukan observasi

- Terjadi hallo effect : Tanpa pengarahan yang terperinci akan diperoleh hasil yang sangat subjektif,
dimana observer cenderung menilai seseorang dengan sikap menggneralisasikan penilaian
(positif/negative). Misalnya jika kita menyukai seseorang, kita cenderung memberikan penilaian positif
padanya dan untuk seterusnya akan timbul kecenderungan memberikan penilaian positif, demikian pula
sebaliknya.

- Ada refleksi observer, yaitu berpengaruhnya struktur kepribadian observer (berkaitan dengan
latar belakang observer)

2. observasi dipengaruhi oleh responden yang diamati

Jika responden yang diamati mengetahui bahwa dirinya sedang diobservasi, bisa terjadi hawthome
effect, yaitu suatu kecenderungan pada individu untuk mengatur tingkah lakunya agar tampak menjadi
lebih baik, sehingga menjadi berbeda dari kondisi yang alamiah.

Berdasarkan prosedur dan pelaksanaanya, Pauline Young membagi observasi menjadi dua jenis, yaitu :

1. Controlled observation ( observasi terstruktur)

2. Uncontrolled observation ( observasi tidak terstruktur)

Controlled observation adalah suatu observasi yang prosedur dan pelaksanaannya sangat ketat dan
biasanya dibantu dengan alat-alat yang peka , dan dalam lembar observasinya dipergunakan proses
control yang memungkinkan observasi untuk dilakukan kembali. Oleh larena itu lembar observasinya
biasanya sangat terperinci dan rancangan sangat kompeleks. Selain itu biasanya sebelum observasi
dilakukan simulasi terlebih dahulu.
Uncontrolled observation adalah diartikan sebagai suatu proses observasi yang dilakukan secara
spontan terhadap suatu gejala tertentu tanpa mempergunakan alat-alat yang peka.

Jenis-jenis observasi Berdasarkan keterlibatan observer :

- Observasi Non – Partisipan

observer tidak ikut serta dalam kegiatan yang dilakukan.

Observer berlaku sebagai penonton.

Kelemahannya : observer akan bertingkah laku tidak wajar/dibuat-buat jika tahu bahwa dirinya sedang
di observasi.

Cara mengatasinya adalah hendaknya observer dapat mengatur sedemikian rupa, sehingga observasi itu
berlangsung secara tidak formal, seakan-akan tanpa kesengajaan.

- Observasi partipisan

Berpartisipasi secara lengkap. Peneliti menjadi anggota penuh dari kelompok yang diamati sehingga
peneliti mengetahui dan menghayati secara utuh dan mendalam sebagaimana yang dialami subjek yang
diteliti lainnya.

Berpartisipasi secara fungsional. Maksudnya peneliti sebenarnya bukan anggota asli kelompok yang
diteliti, melainkan dalam peristiwa – peristiwa tertentu bergabung dan berpartisipasi dengan subjek
yang diteliti dalam kapasitas sebagai pengamat.

Berpartisipasi sebagai pengamat. Peneliti ikut berpartisipasi dengan kelompok subjek yang diteliti, tetapi
hubungan antara peneliti dan subjek yang diteliti bersifat terbuka, tahu sama tahu, akrab, bahkan subjek
yang diteliti sebagai sponsor penelitian itu sendiri. Kepentingan penelitian tidak hanya bagi peneliti,
melainkan juga bagi subjek yang diteliti

observasi partisipan

Observer turut ambil bagian & ikut serta dalam kegiatan yang dilakukan oleh subyek yang diselidiki.

Observer sbg pelaku atau peserta.


Umumnya digunakan untuk penelitian yang bersifat eksploratif. Untuk menyelidiki satuan-satuan sosial
yang besar seperti masyarakat suku bangsa

Bentuk ini pada dasarnya timbul sebagai usaha untuk mengatasi kelemahan dari observasi non-
partisipan.

Syarat-syarat Observer yang baik

1. Memiliki alat indera yang baik

2. Adanya minat dan kesediaan melakukan observasi

3. Mengerti latar belakang ttg materi yg akan diobservasi

4. Mampu memahami kode–kode/tanda–tanda tingkah laku untuk membedakan tingkah laku yang satu
dg yang lain.

5. Membagi perhatian dan memusatkan perhatian

6. Dapat melihat hal –hal yang detail

7. Dapat mereaksi dengan cepat dan menerangkan contoh – contoh tingkah laku secara verbal/
nonverbal.

8. Menjaga hubungan antar observer dan observee.

9. Observer sebaiknya bersikap netral dan bebas prasangka serta tidak cepat mengambil keputusan.

Langkah-langkah observasi dalam penelitian

Rummel telah merumuskan petunjuk–petunjuk penting bagi mereka yang menggunakan metode
observasi untuk mengumpulkan fakta – fakta seperti berikut ini.

Problem research, Perlu bekal pengetahuan ttg apa yang akan diobservasi. Dari penelitian terdahulu,
literatur, dll.

Selidiki tujuan–tujuan, baik secara umum maupun khusus untuk menentukan apa yang harus
diobservasi.

Perumusan masalah dan aspek–aspek khusus dari penyelidikan akan menentukan apa yang harus
diobservasi.
Buatlah suatu cara untuk mencatat hasil–hasil observasi.

Adakan dan batasi dengan tegas macam–macam kategori yg akan digunakan.

Kecuali mencatat jumlah frekuensi dari suatu jenis tingkah laku, sering kali penyelidik perlu mengetahui
besar kecilnya jenis tingkah laku yang muncul.

Adakan observasi secermat – cermatnya.

Catatlah tiap gejala secara terpisah.

Ketahuilah dengan baik alat – alat pencatatan dan tata cara mencatat sebelum melakukan observasi.

yang perlu diperhatikan agar hasil optimal :

Dalam penelitian sosial observasi biasanya dilakukan untuk mengamati gejala-gejala sosial, seperti
suasana kerja di pabrik/perusahaan, gerakan yg menyangkut t.l manusia, upacara keagamaan yg sangat
suci

Biasanya dikenakan pada gejala sosial yg sangat kompleks & di dalam melaksanakannya tanpa bantuan
alat-alat yg peka.

Tingkah laku sosial yang terjadi

fenomena tingkah laku tertentu yang tjd diantara para participan dalam setting tsb di atas, perlu
diperhatikan jenis-jenis tingkah laku apa,interaksi sosial apa yang terjadi

Tujuan

mengapa para participan dalam setting tsb. di atas terkumpul, apakah kebersamaan mereka ini sec.
kebetulan saja, apakah berkumpul krn ada kesengajaaan

Frekuensi dan durasi

beberapa gejala yang diobservasi tsb terjadi dan berapa lama setiap gejala itu terjadI

referensi :

HERLINA//192.168.8.203/upi/direktori/A-FIP/jur. Pbb/SITI WURIAN INDRAWATI/PD2-Teori Observasi.


Rtf
Teori-teori observasi .

Anda mungkin juga menyukai