INTERVIEW
FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS DIPONEGORO
SEMARANG
2015
OBSERVASI
METODE OBSERVASI
Penemuan
Pengamatan/
pengumpulan data PENELITIAN
Penilaian
OBSERVASI ASESMEN
Non perilaku
Perilaku Pemberian arti
DIAGNOSTIK
Inferensi
Penegakan
Sampel perilaku
diagnosis
Konstruk hipotetis
Pengertian Observasi
Observasi
Metode pengumpulan data yang dilakukan secara sistematis dan sengaja
melalui pengamatan dan pencatatan terhadap gejala objek yang diteliti
Pengertian sempit
Pengamatan secara langsung terhadap gejala yang diselidiki baik dalam
situasi alamiah maupun situasi buatan
Pengertian luasTermasuk pengamatan yang dilakukan secara tidak
langsung dengan menggunakan alat-alat bantu yang sudah dipersiapkan
sebelumnya maupun yang diadakan khusus untuk keperluan tersebut.
1
Peran Observasi dalam Penelitian dan Pendidikan (Irwin & Bushnell, 2009)
1. Observasi adalah alat untuk menegakkan diagnosis atau ide
2. Observasi adalah alat untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan khusus
3. Observasi memberikan gambaran yang lebih nyata mengenai perilaku
atau kejadian
4. Membantu memahami lebih baik mengenai perilaku & kepribadian
individu
5. Evaluasi guna perbaikan individu/organisasi atau sistem
Etika Observasi
1. Privacy subjek
2. Keamanan subjek
3. Persetujuan subjek
4. Perlindungan terhadap kenyamanan dan keamanan
5. Proses diseminasi informasi kepada para profesional dan komunitas
ilmuwan
6. Pencegahan kecuragan dan penipuan terhadap subjek, kelompok atau
masyarakat
7. Penggunaan oleh dirinya dan pihak lain dengan maksud negatif
Jenis-jenis observasi
1. Berdasar Keterlibatan Observer
Participant : Proses pengamatan yang dilakukan oleh observer dengan
ikut mengambil bagian dalam kehidupan orang-orang yang akan
diobservasi.
Non Participant : Observer tidak ikut serta dalam kegiatan yang
dilakukan.
Tingkat Partisipasi :
a. Partisipasi lengkap (penuh) → Anggota penuh
b. Partisipasi fungsional → Aktivitas tertentu bergabung
c. Partisipasi sebagai pengamat
3
2. Berdasar Keterlibatan Observer
Uncontrolled Observation (tidak berstruktur) : suatu proses observasi
yg dilakukan secara spontan thd suatu gejala tertentu tanpa
menggunakan bantuan alat-alat yg peka atau pengontrolan kembali
atas ketajaman hasil observasi dilakukan tanpa terlebih dulu
mempersiapkan & membatasi kerangka yang akan diamati
Controlled Observation (berstruktur) : prosedur serta pelaksanaan
sangat ketat, kerangka & batasan jelas, biasanya dibantu dengan alat-
alat yang peka, didalam lembar observasinya dipergunakan proses
kontrol yang memungkinkan observasi diulang
Eksperimental Observation : sebagai cara penyelidikan yg relatif murni,
menyelidiki pengaruh kondisi tertentu thd perilaku manusia, faktor lain
dikontrol secermat-cermatnya
Natural (Non-eksperimental) Observation : Dalam observasi alamiah
(non-eksperimental), observer mengamati kejadian, peristiwa, dan
perilaku observee dalam lingkup natural, tanpa adanya usaha untuk
mengontrol
4
Checklist Notations : Observer menyusun struktur observasi dengan
memilih dan mendefinisikan perilaku sebelum observasi dilaksanakan
sehingga ketika observasi tinggal memberi tanda cek
a. Time sampling
Pengamatan seperti specimen descriptions terhadap perilaku
tertentu (sesuai tujuan observasi) pada interval waktu tertentu
yang telah ditentukan (biasanya frekuensi kejadian perilaku)
Kelemahan Time sampling Kerlinger (1973) :
‐ Kehilangan gambaran kontinyuitas
‐ Kehilangan konteks
‐ Kehilangan sifat-sifat natural
b. Event sampling
Pengamatan yang berfokus pada pencatatan kejadian perilaku-
perilaku penting yang diamati pada situasi tertentu
c. Field unit analysis
Ada kesamaannya dengan specimen records, tapi metode ini
mengkaitkan perilaku-perilaku yang terjadi pada pengamatan ke
dalam unit-unit perilaku yang sudah disusun dan menyediakan
fasilitas on the spot coding
Ratings Scales : Observer membuat interpretasi terhadap apa yang
diamati dan informasi direkam dengan sebagai refleksi dari penilaian
observer
a. Standart
Penilai dihadapkan pada satu set standar untuk menilai yang lain
b. Cumulated points
Penilaian didasarkan pada akumulasi terhadap penilaian unit-unit
perilaku tertentu
c. Forced-choice
Rater dihadapkan pada satu set deskripsi kualitas tertentu dan
memilih satu yang sesuai dengan hasil pengamatan
65
Kesepahaman Observer
1. Bentuk data hasil observasi
a. Angka (kuantifikasi hasil observasi)
‐ Checklist : frekuensi
‐ Rating scales : skor
‐ Time sampling : frekuensi, durasi
b. Desripsi naratif
‐ Catatan harian
‐ Anecdotal records
‐ Event sampling
c. Dokumen tertulis dan tidak tertulis
‐ Un obstrusive
‐ Catatan harian / anecdotal records dll.
% AIRTot = Atot X
Atot + D
KET :
% AIRtot = persen kesepahaman
Atot = jumlah kesepahaman antar observer.
D = jumlah ketidaksepahaman antar observer.
KET :
% AER = persen kesepahaman
ft = pencatatan dengan frekuensi terendah
fh = pencatatan dengan frekuensi tertinggi
76
INTERVIEW
Definisi Wawancara
Percakapan antara individu yang ingin memperoleh informasi
(pewawancara) untuk tujuan tertentu dengan individu lain yang menjadi
sumber informasi (responden) (Gorden, 1992).
Proses interaksional; pertukaran peran, tanggung jawab, perasaan,
keyakinan, dorongan, dan informasi. Tidak bersifat satu arah. (Stewart &
Cash, 2008)
Interaktif
Pertanyaan Proses
Tujuan Pihak
1. Interaktif
Wawancara adalah interaktif karena melibatkan pertukaran atau
pembagian sebuah peran, tanggung jawab, perasaan, kepercayaan, motif
dan informasi.
2. Proses
Proses adalah interaksi beragam variabel yang dinamis dalam tingkatan
sistem atau struktur.
3. Pihak
Wawancara adalah sebuah proses dua pihak (dyadic), yaitu pihak yang
diwawancarai /responden dan pihak pewawancara.
4. Tujuan
Kedua belah pihak yang bersangkutan harus mempunyai tujuan dan niat
fokus terhadap subjek masalah.
5. Pertanyaan
Pertanyaan adalah alat wawancara untuk mendapatkan informasi,
mengecek akurasi pengirim dan penerima pesan, meneliti asumsi,
memprofilasi perasaan dan perasaan.
8
Proses Komunikasi dan Interaksi dalam Wawancara
1. Trenholm & Jansen (2000)
Interaksional = adanya pertukaran peran, tanggung jawab, perasaan,
keyakinan, motif & informasi (proses yg dinamis) utk menyatukan gagasan
Interviewer & Interviewee yang menghasilkan pemahaman & reaksi yang
mengarah pada area baru & mungkin tidak diharapkan untuk dieksplorasi.
2. Komunikasi
Arti spesifk → komunikasi = proses mengirim, menerima &
mengartikan pesan; yang terjadi dalam satu waktu atau waktu yang
sama, dimana pesan berupa lambang-lambang yang memiliki makna
tertentu.
Arti luas → komunikasi = bentuk tingkah laku seseorang; baik verbal
maupun nonverbal, yang ditanggapi oleh orang lain
Dalam berkomunikasi, semua pihak yang terlibat menggunakan tanda
& simbol yang mendatangkan makna bagi orang lain (Duncan dlm
Allen, 1980)
Komunikasi tidak hanya sekedar menerima & mengirim pesan,
melainkan ada unsur pertukaran makna diantara pihak-pihak yang
melakukan komunikasi (Heath & Bryan, 2000)
Situasi Interview
Situasi Interview tergantung pada :
1. Kebutuhan
2. Penting tidaknya Interview dilakukan
3. Tipe Interview yang digunakan
4. Waktu yang meliputi hari, minggu, tahun. Waktu yang terbaik untuk
berkomunikasi berbeda pada setiap orang
5. Menentukan siapa yang memulai Interview & siapa yang akan diinterview
6. Persepsi terhadap situasi
7. Wilayah pribadi yang diciptakan oleh pihak interviewer
9
Struktur Interview
1. Opening (pembuka wawancara)
Proses Dua Langkah
1) Membangun Hubungan Kesesuaian
2) Orientasi Kepada Pihak Lain
10
b. Urutan Waktu
Sebuah urutan waktu memperlakukan topik atau bagian topik
dalam urutan kronologis.
c. Urutan Ruang
Sebuah urutan ruang, dapat mengatur topic melalui pembagian
divisi.
d. Urutan Sebab-akibat
Sebuah urutan sebab akibat mengeksplorasi sebab dan akibat.
e. Urutan Solusi
Sebuah urutan solusi masalah terdiri atas sebuah tahap
masalah dan tahap solusi.
2) Perencanaan Wawancara
a. Wawancara tidak terencana
Wawancara tidak terencana menjadi sangat tepat ketika
wawancara berlangsung singkat, terdapa perbedaan yang
signifikan antara responden dan informasi, responden sulit untuk
ditemui atau menanggapi atau memiliki ingatan yang buruk atau
waktu persiapan yang sedikit.
b. Wawancara cukup terencana
Wawancara cukup terencana tetap terstruktur, juga ada topik.
Seperti wawancara tidak terencana juga memungkinkan kebebasan
untuk menggali jawaban dan beradaptasi dengan responden yang
berbeda, pertanyaan harus sudah ada dipikiran dan dikemukakan
secara cermat.
c. Wawancara sangat terencana
Wawancara sangat terencana menggunakan semua pertanyaan
yang telah disiapkan secara persis seperti yang ditulis saat
wawancara berlangsung.
d. Wawancara sangat terencana dengan standardisasi
wawancara yang benar-benar terencana dan terstuktur. Semua
pertanyaan dan pilihan jawaban yang ditanyakan dalam kata-kata
identic kepada responden yang kemudian memilih jawaban yang
telah disediakan. Sifat informasi terbatas dan hanya menyelidik dari
pilihan jawaban.
e. Kombinasi perencanaan
Menggunakan wawancara tidak terencana saat pembukaan.
Gunakan wawancara cukup terencana jika diperlukan untuk
mendeteksi dan beradaptasi dengan responden, dan wawancara
11
sangat terencana yang dapat memudahkan kita memperoleh
informasi kuantitatif seperti data demografis usia, jenis kelamin,
agama, pendidikan, dan lainnya.
3) Urutan Pertanyaan
a. Urutan Lorong (benang manik-manik)
Urutan lorong dapat berupa pertanyaan terbuka atau tertutup.
b. Urutan Saluran
Urutan saluran dimulai secara luas dengan pertanyaan terbuka
yang lebih mudah untuk dijawab dan membuat orang berbicara,
menghindari adanya kemungkinan pembiasan, dan memungkinkan
mereka untuk menjelaskan dan posisi kualitas.
c. Urutan Saluran Terbalik
Urutan saluran terbalik dimulai dengan pertanyaan tertutup lalu ke
pertanyaan terbuka. Berguna ketika resonden merasa tidak tahu
banyak tentang topic.
d. Urutan Kombinasi
‐ Urutan Jam Pasir, dimulai dengan pertanyaan terbuka lalu ke
pertanyaan tertutup dan berakhir dengan pertanyaan terbuka.
Kombinasi ini digunakan untuk mempersempit fokus dan
melanjutkan untuk membuka lagi jika memungkinkan.
‐ Urutan Berlian, dimulai dengan pertanyaan tertutup dan
melanjutkan untuk membuka pertanyaan.
e. Urutan Bentuk Quintamensional
Urutan bentuk quintamensional digunakan untuk menilai intensitas
pendapat dan sikap. Merupakan cara pendekatan dari kesadaran
responden tentang isu hingga sikap yang tidak dipengaruhi oleh
pewawancara, sikap spesifik, alasan sikap dan intensitas sikap.
12
o Ungkapkan terimakasih atau kepuasan
o Atur pertemuan berikutnya
o Ringkasan wawancara
o Tindakan penutupan nonverbal
Kelebihan Kekurangan
Mudah dipelajari
Tidak fleksibel
Less time
Kurang bervariasi dan tidak mendalam
Kuantifikasi data
Validitas informasi : suara, ekspresi
Dapat digunakan bersama
wajah dan penampilan diabaikan
kuesioner
Kelebihan Kekurangan
Probing; data lebih mendalam
Time-consuming
Fleksibilitas
Sensitivitas dan kemampuan IR
IE diberikan kebebasan untuk
Informasi yang terlalu banyak
berbicara lebih banyak
Kegunaan Interview
o Verifikasi data.
1. data primer.
2. data pelengkap.
3. alat pembanding/alat ukur.
o Informasi yang detail.
o Memotivasi individu untuk merespon secara terbuka, bebas dan akurat.
o Melengkapi proses observasi.
14
Behavioral Interview
Tujuan : Meminta itee untuk menggambarkan kinerja masa lalu tertentu,
terutama utk posisi penting dan keberhasilan yg pernah dicapai.
Behavioral Interview menggali : Situasi tertentu, pengalaman, tindakan
tertentu, dan hasil.
Tujuan utama BI :
1. Mengidentifikasi masalah perilaku secara spesifik
2. Faktor2 situasi yang menimbulkan perilaku bermasalah
3. Konsekuensi dari perilaku yg bermasalah tersebut.
Memberikan Dorongan
Membiarkan Anak Untuk Berubah Pikiran
2. Interview pada lansia :
a. Teknik interview dengan menggunakan bahasa yang baik.
‐ Kecepatan dan tekanan suara yang tepat dengan menyesuaikan
pada topik pembicaraan dan kebutuhan lansia,
‐ Berikan kesempatan interviewee untuk berbicara, hindari untuk
mendominasi, interviewer sebaiknya mendorong lansia untuk
berperan aktif. Merubah topik pembicaaraan dengan
menggunakan objek sekitar untuk topik pembicaraan bila lansia
tidak interest lagi
‐ Menggunakan kata-kata yang sederhana dan konkrit
‐ Menggunakan kata-kata yang tidak asing bagi klien sesuai dengan
latar belakang sosiokulturalnya.
adalah bahasa yang dimengerti dengan jelas oleh interviewee. Oleh karena
interviewee tidak memiliki pengetahuan yang luas secara akademis, maka
interviewer sebisa mungkin memancing pembicaraan dengan
membicarakan hal-hal yang ada di dalam keseharian interviewee sehingga
bisa dimengerti dengan mudah.
16
The Informational / Probing Interview
1) Preparing the Interview
Tentukan tujuan
Mencari topik yang baik
Structuring the Interview: Interview Guide
Structuring the Interview: Body
2) Selecting Interviewees and Interviewers
Selecting Interviewees: Level of Information
Selecting Interviewees: Availability
Willingness
Selecting Itee: kemampuan
Banyak itee yg potensial mau menjadi itee namun tidak bisa
berpartisipasi karena beberapa alasan
Selecting Iter, iter seharusnya: Bersahabat, sopan, teratur, menjadi
observer yg ramah, pendengar yg baik, sabar, gigih, terampil
mengajukan pertanyaan yg menyelidik.
Selecting Iter: Status
Hubungan antara Iter dan Itee
3) Opening the interview
Rencanakan opening dengan penuh perhatian.
Ja ga terlalu dekat dg itee
Bisa mengajukan pertanyaan icebreaker
4) Conducting the interview
Memotivasi itee
Mengajukan pertanyaan: Open-Ended Questions
Pencatatan dan perekaman data: Note Taking
Pencatatan dan perekaman: Recording
Mintalah ijin sblm merekam
Menangani situasi2 sulit
‐ Hasil Cerita vs. Situasi Sebenarnya
‐ The Press Conference or Group Interview
‐ Interview yg disiarkan
Menangani itee sulit
5) Closing the interview
Interview dpt ditutup ketika iter sdh mendapatkan semua
informasi yg dibutuhkan atau sudah terlalu lama
Itee bs mengulur wkt ketika iter hendak menutup atau bs secara
singkat saja
Itee seharusnya menjadi partisipan yg aktif dari opening hingga
closing
17
6) Mempersiapkan Laporan dan Cerita
Biasakan mengecek semua data.
Bersikap jujur, akurat dan adil dalam melaporkan hasil interview.
7) The Interviewee in the Probing Interview
Doing homework
Understanding the Relationship
Awareness of the Situation
Anticipating Questions
Listening to Questions
Answering Strategically
8) Summary
The informational interview adalah tipe umum dari interview yg
biasa digunakan.
Yg dibutuhkan adalah persiapan dan fleksibilitas.
Itee seharusnya menjadi partisipan aktif.
In-Depth Interview
Open-ended question
Dasar: One on one, dua individu : Interviewer dan Responden
Tujuan: Pengumpulan Data, Diskusi lengkap tentang topik Penelitian,
Tema
Data: pengalaman pribadi, Kata/kalimat, Opini, pandangan, pendapat/ide,
persepsi (kata2 subyek)
Format dasar : Tidak terstruktur
Peneliti menjelaskan topik
Tidak ada daftar pertanyaan yang mendetail, tidak menentukan arah
jawaban, bisa menggali berbagai informasi, jarang mengeluarkan short
question.
Selalu menyadari tema utama untuk mengontrol interview
Selalu memikirkan pertanyaan yang relevan
Analisis
o Perhatikan pola-pola Tema, perspektif
o Pola2 dibentuk dari kata2 responden
o Topik: menandai hal2 yang penting pada masing2 kelompok catatan
o Validasi antar kelompok: pengulangan tema di sebagian besar
kelompok catatan
o Fokus pd kata2 responden (interpretasi diri akan sangat membantu)
o Proses dimulai dari kepentingan peneliti, dan diakhiri dengan
kepentingan responden
19
-FIN-